You are on page 1of 26

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
1. Profil UPT.Puskesmas Klungkung I
a. Gambaran Umum Organisasi
Puskesmas Klungkung I terletak di Desa Gelgel, Kecamatan
Klungkung, Kabupaten Klungkung.Didirikan tahun 1974 dan
beroperasi mulai bulan April 1975. Wilayah kerja Puskesmas
Klungkung I meliputi 3 kelurahan yaitu kelurahan Semarapura Kauh,
Kelurahan Semarapura Klod, Kelurahan Semarapura Klod Kangin dan
terdiri dari 7 desa yaitu : Desa Gelgel, Tojan, Satra, Kamasan,
Tangkas, Jumpai Kampung gelgel serta terdiri dari 35
dusun/lingkungan dengan luas wilayah 15.322 km2 dengan jarak
tempuh rata-rata 5 – 10 menit dari desa ke Puskesmas.
Dengan batas – batas :
• Sebelah Utara wilayah Puskesmas Klungkung II,
• Sebelah Timur wilayah Kecamatan Dawan,
• Sebelah Selatan Selat Badung dan
• Sebelah Barat wilayah Kecamatan Banjarangkan.
Seperti daerah tropis lainnya, UPT.Puskesmas Klungkung I memiliki
2 musim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Musim hujan terjadi
pada Bulan September sampai dengan April dengan puncaknya sekitar
Oktober dan Desember.
Jarak Puskesmas Klungkung I dari pusat kota Semarapura ± 5
Km dan seluruh wilayah bisa terjangkau dengan kendaraan karena
semua jalan sudah di aspal. Beberapa wilayah kerja Puskesmas
meliputi wilayah Galian C seperti Tangkas, Jumpai dan Dukuh dengan
luas ± 228 Ha dan luas lagun 52 Ha.
Sebagian besar penduduk diwilayah kerja UPT.Puskesmas
Klungkung I bekerja di sektor perdagangan,disusul sektor pertanian
dan industri.
Dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
yang optimal pemerintah telah menyediakan sarana kesehatan yang
ada di masing-masing daerah.Sarana kesehatan meliputi puskesmas
dan jaringannya (puskesmas pembantu), rumah sakit (umum dan
khusus), sarana kesehatanbersumber masyarakat (UKBM).
Sarana kesehatan yang ada di Puskesmas Klungkung I adalah
sebagai berikut :
 Rumah Sakit Umum : 1 buah
 Rumah Sakit Swasta : 1 buah
 Puskesmas : 1 buah
 Puskesmas Pembantu : 7 buah,yaitu
1. Pustu Tangkas
2. Pustu Jumpai
3. Pustu Satra
4. Pustu Kamasan
5. Pustu Semarapura Klod Kangin
6. Pustu Semarapura Klod
7. Pustu Semarapura Kauh

Disamping sarana seperti diatas, UPT. Puskesmas Klungkung I


juga ditunjang sarana pendukung seperti tenaga pendukung dan
sarana pendukung sebagai berikut :

 Tenaga :
1. Kader Posyandu : 195
2. Dokter Kecil :131
3. Kader Desa Siaga : 20 orang
 Sarana Fisik :
1. Posyandu : 39 buah
2. SD UKS : 15 buah
3. Posyandu Usila : 10 buah
4. Poskesdes : 3 buah

b. Visi dan Misi UPT.Puskesmas Klungkung I

Visi:
Prima dalam Pelayanan kesehatan dan Mantap dalam Pemberdayaan
Masyarakat Menuju Kecamatan Klungkung Sehat, yang Unggul dan
Sejahtera
Misi :
1. Menggerakkan pembangunan yang berwawasan kesehatan.
2. Memberdayakan seluruh komponen pendukung dalam
pembangunan Kesehatan
3. Memberikan Pelayanan Kesehatan Yang bermutu ,merata, dan dan
dapat terjangkau, diseluruh lapisan masyarakat.
4. Menyelenggarakan Sistem Imformasi Kesehatan di Puskesmas yang
bermutu
5. Memanfaatkan Tehnologi Kesehatan yang tepat guna.

Dokumen Terkait : SK Visi,Misi, Tujuan dan Tata Nilai


UPT. Puskesmas Klungkung I

c. Strategi UPT. Puskesmas Klungkung I

1) Pendekatan kepada para pelaku pembangunan adar dalam


melaksanakan pembangunan selalu mempertimbangkan aspek
kesehatan
2) Meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sector
3) Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan
petugas dalam memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu
4) Berupaya menyelenggarakan pelayanan rawat jalan dan rawat
inap yang bermutu, merata dan terjangkau bagi seluruh lapisan
masyarakat
5) Berupaya melengkapi dan meningkatkan sarana prasarana
Puskesmas melalui perencanaan yang mantap

d. Struktur UPT. Puskesmas Klungkung I


Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Klungkung Nomor 08
tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah
Kabupaten Klungkung tertanggal 11 Nopember 2008 dan Peraturan
Bupati Klungkung Nomor 28 tahun 2012 tentang Susunan Organisasi
dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas dan Badan pada
Perangkat Daerah Kabupaten Klungkung tertanggal 22 Desember
2008, bahwa struktur organisasi dari UPT. Puskesmas terdiri dari
kepala UPT dan Kasubag Tata Usaha.Dan sesuai dengan Keputusan
Menteri Kesehatan RI Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat, maka struktur organisasi dari UPT. Puskesmas
Klungkung I terdiri :
1. Kepala Puskesmas
Kriteria Kepala Puskesmas yaitu tenaga kesehatan dengan
tingkat pendidikan paling rendah sarjana, memiliki kompetensi
manajemen kesehatan masyarakat, masa kerja di Puskesmas
minimal 2 (dua) tahun, dan telah mengikuti pelatihan
manajemen Puskesmas.
2. Kasubag Tata Usaha, membawahi beberapa kegiatan
diataranya Sistem Informasi Puskesmas, Kepegawaian, rumah
tangga dan keuangan.
3. Penanggung jawab UKM esensial dan keperawatan kesehatan
masyarakat yang membawahi :
a. Pelayanan promosi kesehatan termasuk UKS
b. Pelayanan kesehatan lingkungan
c. Pelayanan KIA-KB yang bersifat UKM
d. Pelayanan gizi yang bersifat UKM
e. Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit
f. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat
4. Penanggungjawab UKM Pengembangan
Membawahi upaya pengembangan yang dilakukan Puskesmas,
antara lain :
a. Pelayanan kesehatan jiwa
b. Pelayanan kesehatan gigi masyarakat
c. Pelayanan kesehatan tradisional komplementer
d. Pelayanan kesehatan olahraga
e. Pelayanan kesehatan indera
f. Pelayanan kesehatan lansia
g. Pelayanan kesehatan kerja
h. Pelayanan kesehatan lainnya
5. Penanggungjawab UKP, kefarmasian, dan laboratorium
Membawahi beberapa kegiatan, yaitu
a. Pelayanan kesehatan umum
b. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut
c. Pelayanan kesehatan KIA-KB yang bersifat UKP
d. Pelayanan kesehatan gawat darurat
e. Pelayanan gizi yang bersifat UKP
f. Pelayanan persalinan
g. Pelayanan kefarmasian
h. Pelayanan laboratorium
6. Penanggungjawab jaringan pelayanan Puskesmas dan jejaring
fasilitas pelayanan kesehatan, yang membawahi :
a. Puskesmas Pembantu
b. Puskesmas Keliling
c. Bidan Desa
d. Jejaring fasilitas pelayanan kesehatan

Dokumen terkait : SK Struktur UPT. Puskesmas Klungkung I

e. Moto UPT. Puskesmas Klungkung I


Dalam rangka mendorong dam memberikan semangat untuk
meningkatkan kinerja UPT. Puskesmas Klungkung I berpedoman pada
motto yaitu “PRIMA” (Profesional, Ramah, Inisiatif dan Inovatif,
Malu, Akuntabel)
f. Tata Nilai
Tata Nilai dalam pelaksanaan program di UPT. Puskesmas Klungkung
I yaitu :
1. Professional
Memiliki kompetensi dan kemampuan dalam memberikan
pelayanan kesehatan yang terbaik
2. Ramah
Memiliki sikap yang sopan kepada seluruh masyarakat dan
rekan sekerja
3. Inisiatif dan Inovatif
Memiliki kemampuan untuk bekerja mandiri dengan ide – ide
kreatif serta memberi terobosan bagi peningkatan pelayanan
kesehatan
4. Malu
Memiliki budaya malu tidak melaksanakan tugas dengan
sebaik – baiknya
5. Akuntabel
Memberikan pelayanan kesehatan sesuai pedoman dan standar
pelayanan yang ditetapkan, dapat diukur dan dipertanggung
jawabkan

Dokumen terkait : SK Visi, Misi, Tujuan dan Tata Nilai UPT.


Puskesmas Klungkung I

2. Kebijakan Mutu
Kebijakan mutu UPT. Puskesmas Klungkung I terkait dengan mutu pelayanan
yaitu :
a. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat
Untuk dapat memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh
(Comprehensive Healt Care Servises) kepada seluruh masyarakat di
wilayah UPT. Puskesmas Klungkung I, dilaksanakan beberapa upaya
kesehatan sebagai program kerja ( ada sekitar 16 program kerja )
sesuai dengan tujuan, kegiatan pokok dan indicator kinerja yaitu :
1. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan keluarga
Berencana (KB)

I. Kesehatan ibu dan anak (KIA)


a) Tujuan
1) Menurunkan kematian (mortality) dan kejadian
kesakitan (morbidity) dikalangan ibu hamil, ibu
bersalin dan ibu menyusui.
2) Meningkatkan derajat kesehatan anak.
b) Kegiatan Pokok
1) Memeriksakan kesehatan ibu hamil (ANC)
2) Mengamati perkembangan dan pertumbuhan
anak – anak balita
3) Memberikan KIE tentang makanan, status gizi,
dan mikronutrien lainnya bagi ibu dan balita
4) Memberikan pelayanan KB kepada pasangan
usia subur (PUS)
5) Meningkatkan upaya rujukan bagi ibu dan balita
resiko tinggi
6) Memberikan pertolongan persalinan dan
bimbingan selama masa nifas
c) Indicator Kinerja
1) Menurunkan angka kematian ibu melahirkan
dan angka kematian bayi
2) Persentase cakupan K4 ibu hamil
3) Persentase cakupan persalinan oleh tenaga
kesehatan
4) Persentase kunjungan neonates
5) Persentase cakupan kunjungan bayi
6) Persentase penanganan ibu dan balita resiko
tinggi

II. Keluarga Berencana (KB)


a) Tujuan
1) Menurunkan angka kelahiran
2) Meningkatkan kesehatan ibu sehingga terwujud
Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera
(NKKBS)
b) Kegiatan Pokok
1) Kegiatan penyuluhan KB
2) Menyediakan pelayanan alkon termasuk
pelayanan efek samping KB
c) Indicator Kinerja
1) Persentase cakupan peserta KB baru
2) Persentase cakupan peserta KB aktif
3) Persentase cakupan kejadian komplikasi KB
4) Persentase cakupan kegagalan KB
5) Persentase cakupan kejadian Droup Out KB
6) Persentase cakupan PUS maskin ber KB
7) Persentase cakupan PUS 4 T ber KB
8) Persentase cakupan PUS dengan penyakit kronis
ber KB
9) Persentase cakupan ibu pasca bersalin /Abortus
ber KB

2. Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P)


a. Tujuan
1) Menemukan kasus penyakit menular sedini
mungkin
2) Menangani sesuai standar penyakit menular
b. Kegiatan pokok
1) Surveilan Epidemiologi
2) Imunisasi dasar bayi dan anak sekolah (BIAS)
3) Pemberantasan vector
c. Indicator kinerja
1) Persentase cakupan AFP (Acute Flacid
Paralisys)
2) Persentase cakupan CBS (Case Based
Surveylans)
3) Persentase cakupan ACD (Active Case
Detection) dan PCD (Pasive Case Detection)
4) Menurunkan angka kesakitan demam berdarah
5) Persentase penemuan kasus dan angka
kesembuhan
6) Persentase kepadatan jentik pada masing –
masing desa
7) Persentase desa yang mencapai UCI (Universal
Child Imuization)
8) Persentase desa/kelurahan mengalami KLB
yang ditangani < 24 jam
9) Persentase anak sekolah kelas 1 SD
mendapatkan imunisasi booster campak, DT,
kelas 2-3 Booster TT

3. Pelayanan Gizi
a. Tujuan
Meningkatkan status gizi masyarakat melalui
pemantauan status gizi (ibu hamil, balita)
b. Kegiatan pokok
1) Penimbangan balita di Puskesmas dan posyandu
(SKDN)
2) Pengukuran LILA (Lingkar Lengan Atas) ibu
hamil
3) Pemeriksaan HB pada ibu hamil
4) Pemberian makanan tambahan (PMT)
pemulihan maupun penyuluhan pada balita
gangguan status gizi dan ibu hamil KEK
5) Memberikan penyuluhan gizi
6) Pemberian vitamin A dosis tinggi pada balita
dan ibu nifas
7) Pemberian tablet besi pada ibu hamil
8) Pemberian obat cacing pada anak sekolah SD
yang resiko tinggi
c. Indicator kinerja
1) Persentase balita yang dating setiap enam bulan
nimbang di posyandu
2) Persentase balita yang naik berat badannya
setiap bulan di posyandu
3) Ibu hamil yang anemia tidak lebih daro 5 %
4) Balita dengan status gizi kurang dan buruk
tertangani dengan PMTpemulihan
5) Persentase ibu hamil yang di ukur LILA nya
6) Ibu hamil KEK tertangani dengan PMT
pemulihan
7) Persentase balita mendapatkan vitamin A dosis
tinggi 2 kali setahun
8) Persentase ibu nifas dapat vitamin A dosis
tinggi
9) Persentase ibu hamil dapat tablet besi 90 tablet
10) Persentase anak SD yang resiko tinggi dapat
obat cacing 6 bulan sekali

4. Pelayanan Kesehatan Lingkungan


a. Tujuan
Menanggulangi dan menghilangkan unsur-unsur fisik
pada lingkungan, sehingga factor lingkungan yang
kurang sehat tidak menjadi factor resiko timbulnya
penyakit menular dimasyarakat
b. Kegiatan pokok
1) Penyuluhan tentang pemanfaatan jamban
keluarga yang sehat
2) Penyuluhan tentang pemanfaatan sampel air dan
lingkungan
3) Pengambilan dan pemeriksaan sampel air dan
lingkungan
4) Pemeriksaan tempat-tempat umum (TTU) dan
Tempat Pengolahan Makanan (TPM)
5) Penyuluhan tentang system pembuangan air
limbah (SPAL)
c. Indicator kinerja
1) Persentase rumah tangga (RT) yang memiliki
dan memanfaatkan jamban sehat
2) Persentase rumah tangga yang mengakses air
bersih sehat
3) Tidak adanya air bersih dan lingkungan yang
beresiko/resiko rendah berdasarkan hasil sampel
laboratorium
4) Persentase TTU dan TPM yang memenuhi
syarat kesehatan
5) Persentase rumah tangga (RT) yang memiliki
SPAL
6) Persentase desa bebas jentik nyamuk aedes

5. Program Promosi Kesehatan (Promkes)


a. Tujuan
1) Meningkatkan kesadaran masyarakat akan nilai
kesehatan melalui penyuluhan kesehatan
2) Meningkatkan kesadaran masyarakat akan
perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) untuk
tatanan rumah tangga, sekolah, dan institusi
b. Kegiatan pokok
1) Melakukan penyuluhan terintergrasi, secara
berkala kepada perorangan, kelompok potensial
dengan metode ceramah, dan demonstrasi
dengan memakai media
2) Melakukan survey PHBS pada tatanan rumah
tangga, sekolah, dan institusi
c. Indicator kinerja
1) Persentase bayi dengan ASI Eksklusif
2) Persentase keluarga sadar gizi
3) Persentase desa baik pemanfaatan garam
beryodium
4) Persentase masyarakat yang ber PHBS
5) Persentase penyuluhan dengan materi NAFZA
6) Persentase masyarakat yang mempunyai
jaminan kesehatan

6. Program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)


a. Tujuan
Meningkatkan derajat kesehatan anak dan lingkungan
sekolah
b. Kegiatan pokok
1) Melakukan pemeriksaan kesehatan pada anak
secara berkala
2) Mengupayakan lingkungan sekolah yang sehat
(Air bersih, Jamban, Bak sampah)
3) Pendidikan kesehatan tentang kebersihan
perorangan, kesehatan gigi, kesehatan
lingkungan (Dokter Kecil)
4) Mengembangkan pelayanan kesehatan primer
UKS disekolah
5) Melaksanakan pemantauan status gizi anak
sekolah
c. Indicator kinerja
1) Persentase penjaringan anak kelas SD, SMP,
SMA/SMK
2) Persentase sekolah sehat (PHBS Sekolah)
3) Persentase sekolah SD yang memiliki dokter
kecil
4) Persentase sekolah yang mampu melaksanakan
pelayanan kesehatan primer (P3K) dengan
sarana uang UKS
5) Persentase anak sekolah dengan gigi sehat
6) Persentase anak sekolah dengan pemantauan
status gizi

7. Pelayanan Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas)


a. Tujuan
1) Memberikan pelayanan perawatan secara
menyeluruh kepada pasien dan keluarganya di
rumah pasien
2) Memberikan konseling kepada anggota keluarga
untuk mengenali kebutuhan kesehatannya
sendiri dan cara-cara penanggulangannya
3) Menunjang program kesehatan lainnya dalam
usaha pencegahan penyakit, peningkatan dan
pemulihan kesehatan individu dan keluarganya.
b. Kegiatan pokok
Melaksanakan perawatan kesehatan perorangan,
keluarga dan kelompok masyarakat lainnya, yang
dilakukan ditingkat rumah tangga (diluar gedung)
c. Indicator kinerja
1) Persentase kelompok keluarga rawan yang di
perkesmas
2) Persentase ibu hamil yang beresiko tinggi yang
diperkesmas
3) Persentase balita resiko tinggi yang diperkesmas
4) Persentase pasien penyakit menular kronis (TB
Paru BTA + HIV/AIDS yang diperkesmas
5) Persentase pasien dengan penyakit jiwa psikotik
yang diperkesmas

8. Pelayanan Kesehatan Lansia


a. Tujuan
Memberikan pelayanan kesehatan pada lansia melalui
pelayanan dalam gedung maupun pada posyandu lansia
yang sudah dibentuk di desa
b. Kegiatan pokok
1) Pelayanan kesehatan pada lansia
2) Pembentukan Puskesmas santun lansia
3) Pembentukan posyandu lansia
c. Indicator kinerja
1) Cakupan pelayanan kesehatan pada lansia
2) Persentase desa dengan posyandu lansia
3) Pembentukan Puskesmas santun lansia

9. Pelayanan Kesehatan Jiwa


a. Tujuan
Untuk mencapai tingkat kesehatan jiwa masyarakat
optimal
b. Kegiatan pokok
1) Mengenali penderita yang memerlukan
pelayanan kesehatan psikiatri
2) Memberikan pertolongan pertama psikiatri,
pengobatan atau merujuk ke rumah sakit jiwa
3) Memberikan penyuluhan kesehatan jiwa kepada
penduduk
4) Memberikan perawatann lanjutan dan
rehabilitas social untuk penderita dan
keluarganya setelah pasien dirwat di rumah sakit
jiwa
c. Indicator kinerja
1) Persentase utilisasi pengobatan penderita jiwa di
UPT. Puskesmas
2) Tidak adanya penderita jiwa yang dipasung
ditingkat keluarga

10. Program Kesehatan Gigi dan Mulut


a. Tujuan
Menghilangkan atau mengurangi gangguan kesehatan
gigi dan mempertinggi kesadaran kelompok-kelompok
masyarakat tentang pentingnya pemeliharaan kesehatan
gigi
b. Kegiatan pokok
1) Melakukan pembinaan kesehatan gigi masal di
sekolah
2) Penyuluhan kesehatan gigi dimasyarakat

c. Indicator kinerja
1) Persentase sekolah dasar yang dilakukan
pembinaan sikat gigi
2) Persentase desa yang dilakukan pembinaan
kesehatan gigi

11. Pelayanan Kesehatan Mata


a. Tujuan
Melakukan penemuan penyakit mata dan katarak serta
melakukan upaya penanganan penderita katarak melalui
rujukan ke pelayanan yang memiliki spesialis mata
b. Kegiatan pokok
1) Melaksanakan screening/hunting untuk ganguan
penglihatan karena katarak
2) Melaksanakan upaya rujukan untuk penanganan
katarak
3) Melakukan kerjasama dengan dokter spesialis
mata dan yayasan kemanusiaan yang bergerak
di bidang kesehatan mata
c. Indicator kinerja
1) Skrining penderita katarak
2) Penemuan penderita mata katarak
3) Penderita katarak dioperasi

12. Pelayanan Kesehatan kerja


a. Tujuan
Melakukan sosialisasi keselamatan dan kesehatan kerja
pada pekerja formal dan memberikan pelayanan
kesehatan kerja
b. Kegiatan pokok
Pendataan sosialisasi, perencanaan jadwal, pelaksanaan
dan monev
c. Indicator kinerja
Cakupan pelayanan kesehatan kerja pada pekerj formal

13. Pelayanan Kesehatan Olahraga


a. Tujuan
Melakukan pelatihan dan pembinaan kader dan
kelompok potensial/klub olahraga
b. Kegiatan pokok
1) Melaksanakan pelatihan kader dalam upaya
pemberdayaan masyarakat
2) Melaksanakan pembinaan pada kelompok
potensial/klub olahraga
3) Melaksanakan pemeriksaan kesegaran jasmani
pada anak sekolah dan pada atlet
c. Indicator kinerja
1) Jumlah kader yang dilatih dalam upaya
pemberdayaan masyarakat
2) Pembinaan kelompok potensial/klub olahraga
3) Pemeriksaan kesegaran jasmani anak sekolah
4) Pemeriksaan kesegaran jasmani pada atlet

14. Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer


a. Tujuan
Melakukan pembinaan pemanfaatan toga dan batantra
b. Kegiatan pokok
1) Melaksanakan pembinaan KK yang
memanfaatkan Toga
2) Melaksanakan pembinaan batantra yang
menggunakan tanaman obat
3) Melaksanakan pembinaan batantra yang
menggunakan keterampilan
c. Indicator kinerja
1) Jumlah KK yang memanfaatkan Toga
2) Pembinaan Batantra yang menggunakan
tanaman obat
3) Pembinaan Batantra yang menggunakan
keterampilan

b. Penyelenggaraan Pelayanan Klinis


1. Pelayanan Rawat Jalan Poliklinik
a. Tujuan
Melakukan pelayanan rawat jalan di Poliklinik baik itu
rawat jalan maupun rawat jalan gigi
b. Kegiatan Pokok
1) Melaksanakan pengobatan rawat jalan
2) Melaksanakan konseling kesehatan
3) Melaksanakan perawatan kesehatan masyarakat
c. Indicator kinerja
1) Cakupan rawat jalan
2) Pemberian pelayanan medis poliklinik rawat
jalan tingkat puskesmas :
- Dokter Umum (12 jam)
- Dokter Gigi ( pada hari kerja)
3) Pemberian pelayanan medis rawat jalan dengan
puskesmas keliling
4) Jam buka pelayanan
5) Kepuasan pelanggan
6) Pelayanan konseling (Pojok gizi, Pojok laktasi)

2. Pelayanan Gawat Darurat


a. Tujuan
Melakukan pelayanan gawat darurat tingkat pertama
b. Kegiatan pokok
1) Melaksanakan pertolongan life saving
2) Melaksanakan pelayanan gawat darurat
3) Melaksanakan observasi pasien gawat darurat
4) Melaksanakan pertolongan pra rujukan
c. Indicator kinerja
1) Jam buka
2) Pemberian pelayanan medis Rawat darurat
tingkat pertama
3) Waktu tanggap pelayanan
4) Penanganan rujukan
5) Ketersediaan sarana, prasarana dan penunjang
life saving
6) Kematian < 24 jam
7) Kepuasan pelanggan

3. Pelayanan Persalinan Normal


a. Tujuan
`Melaksanakan pelayanan persalinan `normal
b. Kegiatan pokok
1) Memberikan pelayanan persalinan
2) Melaksanakan asuhan kebidanan
c. Indicator kinerja
1) Cakupan persalinan
2) Pemberi pelayanan persalinan normal
3) Pemberi pelayanan persalinan dengan penyulit
4) Pemberi pelayanan dokter umum
5) Pemberi pelayanan paramedis Bidan
6) Jam visite dokter umum
7) Penanganan rujukan
8) Kejadian kematian ibu karena persalinan
9) Kejadian pulang paksa
10) Kepuasan pelanggan

Dokumen Terkait :

1. SK Penyelenggaraan Program
2. SK Penyelenggaraan Pelayanan Klinis
3. SK Penetapan Indikator dan Target Pencapaian UKM
4. SK Penetapan Indikator dan Target Pencapaian UKP

B. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pedoman ini meliputi persyaratan umum system manajemen mutu,
tanggung jawab manajemen, manajemen sumber daya, proses pelayanan yang terdiri
dari penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat dan upaya pelayanan klinis. Dalam
penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat dan upaya klinis memperhatikan
keselamatan sasaran/ pasien dengan menerapkan manajemen resiko.
Dokumen Terkait :
1. SK Penerapan Manajemen Resiko Dalam Pelaksanaan Program dan
Pelayanan
2. Panduan Manajemen Resiko

C. Tujuan
Pedoman ini disusun sebagai acuan bagi Puskesmas dalam membangun system
manajemen mutu baik untuk penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat maupun
penyelenggaraan pelayanan klinis.

D. Landasan Hukum
Landasan hukum dalam manajemen mutu pelayanan kesehatan di UPT. Puskesmas
Klungkung I yaitu :
1. Undang – undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang
kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144,
Tambahan Lembaran Negara Rebublik Indonesia Nomor 5063);
2. Undang – undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2014 tentang
Kesehatan Jiwa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
185, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5571) ;
3. Undang – undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 298
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5607) ;
4. Undang – undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2014 tentang
Keperawatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 307,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063) ;
5. Peraturan Pemerintahan Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2014 tentang
Sistem Informasi Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5542) ;
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 2014 tentang
Kesehatan Reproduksi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5559) ;
7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2014 tentang
Kesehatan Lingkungan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 184, Tambahan Lembaran Negara Republik Nomor 5570) ;
8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 103 Tahun 2014 tentang
Kesehatan Tradisional (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2014
Nomor 369, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5643) ;
9. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem
Kesehatan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012
Nomor 193) ;
10. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
741/Menkes/PER/VII/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan di Kabupaten/Kota
11. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 1676) .

E. Batasan Operasional
1. Pelanggan adalah sesorang, kelompok dan atau masyarakat yang menjadi
sasaran, yang membina hubungan baik dengan Puskesmas sebagai penyedia
layanan kesehatan
2. Indicator kinerja adalah variabel yang dapat digunakan untuk mengevaluasi
keadaan atau status dan memungkinkan dilakukan pengukuran terhadap
perubahan yang terjadi dari waktu kewaktu.
Indicator adalah latar belakang/alas an mengapa suatu kinerja tersebut perlu
diukur.
Definisi Operasional dimaksudkan untuk menjelaskan pengertian dari
indicator.
3. Standar adalah ukuran pencapaian mutu atau kinerja yang diharapkan bisa
dicapai
4. Standar pelayanan minimal (SPM) adalah prognosa standar pelayanan
minimum UPT Puskesmas di Kabupaten Klungkung yang memuat tentang
pelayanan apa saja yang harus dilakukan dan target serta indicator
pencapaiannya
5. Comprehensive Healty Care Servises adalah pelayanan kesehatan yang
meliputi promotif, preventif,kuratif dan rehabilitative.
6. Dokumen adalah kebijakan, pedoman/panduan, standar prosedur operasional,
kerangka acuan kegiatan dan peraturan – peraturan lainnya yang dijadikan
acuan dalam penyelenggaraan puskesmas
7. Rekam implementasi adalah dokumen yang mnejadi bukti obyektif dari
kegiatan yang dilakukan atau hasil yang dicapai di dalam kegiatan
Puskesmas/FKTP dalam melaksanakan regulasi internal atau kegiatan yang
direncanakan
8. Koreksi merupakan upaya perbaikan atau pembetulan terhadap adanya suatu
kejadian atau hasil yang tidak sesuai
9. Tindakan korektif merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengatasi
penyebab kejadian atau hasil yang tidak sesuai, agar tidak terulang lagi
10. Tindakan preventif merupakan kegiatan yang dilakukan dalam rangka
mengantisipasi kemungkinan terjadinya hasil yang tidak sesuai
11. Efektifitas yang dimaksud kegiatan yang dilaksanakan mempunyai daya
ungkit terhadap pencapain kinejrja
12. Efesiensi yang dimaksud pelaksanaan kegiatan dilaksanakan dengan
memanfaatkan sumberdaya yang ada secara tepat, cermat dan seminimal
mungkin untuk mencapai tujuan seoptimal mungkin
13. Akuntabilitas yang dimaksud pengolaan dan pemanfaatan anggaran harus
dapat dipertanggungjawabkan sesuai aturan yang berlaku
14. Lokakarya Mini adalah pertemuan untuk penggalangan dan pemantuan yang
diselenggarakan dalam rangka perorganisasian untuk dapat terlaksananya
Rencana Pelaksanaan Kegiatan Puskesmas
15. Survey Mawas Diri adalah langkah kegiatan yang dilakukan antara pengurus
desa, termasuk tokoh masyarakat, tokoh agama dengan kader kesehatan,
PKK, warga serta petugas Puskesmas dan jaringannya untuk identifikasi
masalah kesehatan, merumuskan prioritas masalah dan menyusun prioritas
pemecahan masalah kesehatan yang dihadapi desa
16. Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) adalah pertemuan yang dilaksanakan
setelah SMD, dihadiri pengurus desa, termasuk tokoh masyarakat, tokoh
agama dengan kader kesehatan, PKK, warga desa serta petugas Puskesmas
dan jaringannya untuk membahas langkah-langkah pemecahan masalah
kesehatan serta rencana tindak lanjutnya
17. Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) adalah perencanaan secara menyeluruh
ditingkat Puskesmas untuk mencapai target yang akan dicapai selama satu
tahun di wilayah kerjanya dengan memanfaatkan seluruh sumber anggaran
BAB II

SISTEM MANAJEMEN MUTU DAN

SISTEM PENYELENGGARAAN PELAYANAN

A. Persyaratan Umum
UPT.Puskesmas Klungkung I menetapkan, mendokumentasikan, memelihara system
manajemen mutu sesuai dengan standar pelayanan. System ini disusun untuk
memastikan telah diterapkannya persyaratan pengendalian terhadap proses-proses
penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat baik itu penyelenggaraan upaya
kesehatan masyarakat maupun upaya pelayanan klinis yang meliputi kejelasan proses
pelayanan dan interaksi proses dalam penyelenggaraan pelayanan, kejelasan
penanggung jawab, penyediaan sumber daya, penyelenggaraan pelayanan itu sendiri
muali dari perencanaan berdasarkan kebutuhan masyarakat/ pelanggan, verifikasi
terhadap rencana yang disusun, pelaksanaan pelayanan dengan proses verifikasi
terhadap proses pelayanan dan hasil-hasil yang dicapai, monitoring dan evaluasi serta
upaya penyempurnaan berkesinambungan.
Dokumen Terkait :
1. SK Identifikasi Kebutuhan dan Harapan Masyarakat
2. SK Monitoring
3. SOP Identifikasi Kebutuhan dan Harapan Masyarakat
4. SOP Monitoring

B. Pengendalian Dokumen
Dokumen dalam manajemen UPT. Puskesmas Klungkung I adalah sebagai berikut :
a. Dokumen level 1 yaitu kebijakan
b. Dokumen level 2 yaitu Pedoman/ Manual
c. Dokumen level 3 yaitu Standar Prosedur Operasional (SOP)
d. Dokumen level 4 yaitu Rekaman sebagai catatan akibat pelaksanaan kegiatan,
pedoman dan prosedur

Dokumen system manajemen mutu dipastikan terkendali sesuai dengan SK


Pengendalian Dokumen, Pedoman Pengendalian Dokumen dan Pengendalian
Dokumen :

a. Dokumen system manajemen mutu adalah dokumen yang memuat informasi


yang digunakan acuan untuk melaksanakan system manajemen mutu
b. Pengendalian dokumen dimaksudkan agar dokumen system manajemen mutu
yang dipergunakan adalah dokumen yang tepat dan benar
c. Cara pengendalian dokumen diatur dalam pedoman dan prosedur dan dipahami
oleh semua karyawan
d. Prosedur pengendalian dokumen mengatur hal-hal sebagai berikut :
 Cara pembuatan dokumen
 Cara pengesahan dokumen sebelum digunakan
 Peninjauan ulang dan revisi dokumen
 Penempatan dan penggunaan dokumen
 Identifikasi dan ketelesuran dokumen
 Penyimpanan dokumen yang sudah tidak berlaku
e. Semua dokumen dikendalikan secara terpusat oleh secretariat manajemen mutu
dibawah koordinasi penanggungjawab mutu

C. Pengendalian Rekam Implementasi


Semua rekaman implementasi dikelola dengan baik sesuai Panduan Pengendalian
Rekam Implementasi
a. Rekaman implementasi adalah dokumen yang berisi informasi historis yang
timbul dari kegiatan yang dilaksanakan
b. Tujuan pengendalian rekaman adalah untuk memastikan semua data kegiatan
dapat dimaanfaatkan secara maksimal untuk perbaikan
c. Rekaman dipastikan teridentifikasi dengan jelas dan ditata dengan rapi sehingga
mudah dan cepat ditemukan bila diperlukan
d. Rekaman yang ada pada unit dikendalikan oleh masing-masing coordinator unit
pelayanan/program
BAB III

TANGGUNGJAWAB MANAJEMEN

A. Komitmen Manajemen
1. Kepala Puskesmas, penanggungjawab manajemen mutu, penanggungjawab upaya
kesehatan masyarakat, penanggungjawab pelayanan klinis dan seluruh karyawan
Puskesmas berkomitmen dalam peningkatan kinerja dan mutu Puskesmas sesuai
SK Kepala UPT. Puskesmas Klungkung I Tentang Kebijakan Mutu dan
Keselamatan Pasien
2. Kepala Puskesmas, penanggungjawab manajemen mutu, penanggungjawab upaya
kesehatan masyarakat, penanggungjawab pelayanan klinis dan seluruh karyawan
Puskesmas bertanggungjawab untuk menerapkan seluruh persyaratan yang ada
pada manual mutu sesuai SK Kepala UPT. Puskesmas Klungkung I tentang Pihak
Yang Terlibat Dalam Upaya Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
3. Untuk melaksanakan komitmen manajemen dalam manajemen mutu maka
diwajibkan Kepala Puskesmas dan Penanggungjawab upaya kesehatan dan
coordinator unit pelayanan/program untuk :
a. Memahami konsep system manajemen mutu dan menjalankan secara
konsisten
b. Mengkomunikasikan kepada seluruh karyawan tentang pentingnya mutu
dan kepuasan pelanggan
c. Memastikan seluruh karyawan memahami esensial system manajemen
mutu
d. Mensosialisasikan kebijakan mutu dan sarana – sarana yang ingin dicapai
e. Melakukan evaluasi untuk melihat efektivitas system manajemen mutu
f. Memastikan tersedianya sumberdaya untuk mendukung pelaksanaan
system
g. Memastikan perbaikan terus menerus dilakukan pada semua aspek
kegiatan

B. Focus Pada Sasaran / Pelanggan


Pelayanan yang diselenggarakan di UPT.Puskesmas Klungkung I dilakukan dengan
berfokus pada pelanggan.Pelanggan dilibatkan mulai dari identifikasi kebutuhan dan
harapan pelanggan, perencanaan pelayanan, pelaksanaan pelayanan, monitoring,
evaluasi serta tindak lanjut pelayanan.

Untuk melaksanakan pelayanan yang focus pada sasaran maka dilaksanakan kegiatan
sebagai berikut ;
1. Mengindentifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat melalui pertemuan
lintas sector atau melalui survey kebutuhan dan harapan pelanggan
2. Mengkomunikasikan hasil identifikasi kebutuhan dan harapan pelanggan
kepada semua penanggungjawab program atau pelayanan
3. Memastikan semua kegiatan program/pelayanan memperhatikan kebutuhan
dan harapan pelanggan

Dokumen Terkait : SOP Idetifikasi Kebutuhan dan Harapan Masyarakat

C. Kebijakan Mutu
Seluruh pegawai UPT.Puskesmas Klungkung I berkomitemen untuk
menyelenggarakan pelayanan yang berfokus pada pelanggan, memperhatikan
keselamatan pelanggan dan melakukan penyempurnaan yang berkelanjutan. Kebjakan
mutu ini akan dituangkan dalam SK Kepala UPT. Puskesmas Klungkung I Tentang
Kebijakan Mutu dan Keselamatan Pasien adalah :
a. Kami jajaran pengelola dan seluruh karyawan UPT. Puskesmas Klungkung I
berkomitmen untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat
dengan memperhatikan kebutuhan dan harapan pelanggan
b. Kami berkomitmen untuk memperbaiki proses pelayanan berdasaran fakta
c. Kebijakan teknis dalam perbaikan mutu dan keselamatan pasien ada pada
lampiran pedoman ini

D. Perencanaan Sistem Manajemen Mutu dan Pencapaian Sasaran Kinerja / Mutu


1. Sasaran mutu UPT. Puskesmas Klungkung I ditetapkan berdasarkan standar
kinerja/ standar pelayanan minimal yang meliputi indicator – indicator
pelayanan klinis, indicator penyelenggaraan pelayanan upaya kesehatan
masyarakat ditetapkan dengan SK Kepala UPT. Puskesmas Klungkung I
Tentang Indikator Mutu.
2. Perencanaan disusun dengan memperhatikan kebutuhan dan harapan
pelanggan, hak dan kewajiban pelanggan, serta upaya untuk mencapai sasaran
kinerja yang ditetapkan.
3. Perencanaan mutu Puskesmas Klungkung I dan keselamatan pasien berisi
program – program kegiatan peningkatan mutu sesuai SK Kepala UPT.
Puskesmas Klungkung I tentang Kebijakan Mutu dan Keselamatan Pasien,
meliputi :
a. Penilaian dan peningkatan kinerja upaya kesehatan masyarakat dan
upaya kesehatan perseorangan
b. Upaya pencapaian enam sasaran keselamatan pasien
c. Penerapan manajemen resiko pada area prioritas
d. Penilaian kontrak / kerjasama pihak ketiga
e. Pelaporan dan tindak lanjut insiden keselamatan pasien
f. Peningkatan mutu pelayanan laboratorium
g. Peningkatan mutu pelayanan obat
h. Pendidikan dan pelatihan pegawai tentang mutu dan keselamatan
pasien
4. Program – program kegiatan peningkatan mutu tersebut diatas akan
dituangkan kedalam Rencana Kerja Tahunan Peningkatan Mutu dan
Keselamatan Pasien dan KAK Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien

E. Tim Manajemen Mutu


Untuk menyelenggarakan manajemen mutu UPT.Puskesmas Klungkung I maka
dibentuk Tim Manajemen Mutu yang susunan dan uraian tugas Tim tersebut
dituangkan dalam SK Kepala UPT. Puskesmas Klungkung I Tentang Tim
Manajemen Mutu

F. Wakil Manajemen Mutu / Penanggungjawab Manajemen Mutu


Kepala Puskesmas menunjuk seorang wakil manajemen mutu/penanggungjawab
mutu yang bertanggungjawab untuk mengkoordinir seluruh kegiatan mutu di
Puskesmas yang ditetapkan dengan SK Kepala UPT. Puskesmas Klungkung I tentang
Penanggungjawab Manajemen Mutu :
1. Memastikan system manajemen mutu ditetapkan, diimplementasikan dan
dipelihara
2. Melaporkan kepada manajemen kinerja dari system manajemen mutu dan
kinerja pelayanan
3. Memastikan kesadaran seluruh karyawan terhadap kebutuhan dan harapan
sasaran / pasien

G. Komunikasi Internal
Komunikasi Internal merupakan kegiatan yang sangat penting untuk menunjang
mekanisme kerja karenanya system komunikasi dipastikan diatur dengan baik dan
menekankan hal – hal sebagai berikut :
1. Kepala Puskesmas mengupayakan agar komunikasi dengan bawahan,
komunikasi antar bawahan berjalan lancer
2. Komunikasi diarahkan untuk peningkatan pemahaman bawahan mengenai
system manajemen mutu dan target pekerjaan yang ingin dicapai
3. Komunikasi diarahkan untuk memastikan persyaratan yang telah ditetapkan
terpenuhi
4. Komunikasi internal diatur secara system dan terdokumentasi
5. Komunikasi internal untuk membangun kesadaran mutu demi kepuasan
pelanggan

Komunikasi internal yang dilakukan di UPT. Puskesmas Klungkung I dengan


cara sebagai berikut :

1. Minilokakarya tiap bulan sekali


2. Pertemuan / rapat rutin tiap bulan sekali
3. Tinjauan manajemen tiap 6 bulan sekali
4. Diskusi seperti tinjauan kasus tiap bulan sekali
5. Atau media lain seperti email, sms, memo sesuai kebutuhan

Dokumen Terkait :

1. SK Komunikasi dan Koordinasi


2. SK Tinjauan Manajemen
3. SOP Komunikasi dan Koordinasi
4. SOP Tinjauan Manajemen

You might also like