Professional Documents
Culture Documents
2) Bentuk-bentuk Frase
Dilihat dari hubungan antar kata yang menjadi anggotanya, frase dapat digolongkan
menjadi dua :
a) Frase setara (koordinatif) adalah frase yang unsur-unsurnya pembentuknya mempunyai
kedudukan setara.
Ciri-ciri frase setara adalah berikut ini:
Dapat dihubungkan dengan kata penghubung dan, atau
Contoh : kakek dan nenek, sekarang atau lusa
Semua unsurnya berupa pokok kata
Contoh : ayah ibu, sawah ladang, warta berita
b) Frase bertingkat (subordinatif) adalah frase yang unsur-unsur pembentuknya mempunyai
kedudukan tidak setara.
Ciri-ciri frase bertingkat adalah berikut ini:
Tidak dapat dihubungkan dengan kata penghubung dan, atau.
Salah satu unsurnya merupakan komponen pokok.
Contoh : sedang membaca, buku baru, sangat bagus
Kedua frase tersebut dinamakan frase endosentris, yaitu frase yang mempunyai
distribusi yang sama dengan salah satu atau semua unsurnya.
Ada juga frase yang tidak mempunyai distribusi yang sama dengan semua unsurnya
maupun salah satu unsurnya. Frase semacam ini disebut frase eksosentris. Contoh : di
perpustakaan, dari pagi, kepada dia
Berdasarkan artinya frase dibedakan menjadi frase biasa dan frase idiomatikal. Frase
idiomatikal adalah frase yang mempunyai arti sebagai ungkapan yang maknanya tidak dapat
ditafsirkan berdasarkan unsur-unsur pembentuknya. Contoh: orang tua, tangan kanan.