Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
Maulida Puspitasari
Nama : Nn. U
Agama : Islam
Pekerjaan : Buruh
A. Keluhan utama
Buram pada kedua matanya terutama sebelah kanan.
B. Riwayat Kesehatan sekarang
Klien mengeluhkan adanya rabun dikedua matanya terutama dimata
sebelah kanan, sudah terasa selama 2 bulan. Kerabunan awalnya hanya
sebelah kanan, cuman baru beberapa minggu ini terjadi pada sebelah kiri.
C. Riwayat Kesehatan Dahulu
Menurut pengakuan klien, klien tidak mempunyai riwayat penyakit yang
lainnya.
2
Klien menyukai semua bagian tubuhnya dan menerima keadaannya
apa adanya, tetapi berharap matanya akan segera sembuh.
2. Budaya
Menurut penuturan klien, klien dan suami merupakan orang sunda
yang hidup ditanah sunda sehingga adat yang dianutpun adat sunda.
3. Hubungan sosial
Menurut pangakuan keluarga, pasien merupakan individu yang aktif
dan bersosialisasi yang tinggi. Pasien selalu bersosialisasi dengan saudara
dan tetangga. Pasien tidak pernah membatasi diri dengan diam di dalam
rumah. Pasien aktif mengikuti pengajian.
4. Pengetahuan keluarga dan pasien terkait penyakit
Pasien mengaku tidak mengetahui apapun terkait penyakitnya dan
merasa penasaran terhadap penyakit yang terjadi. Pasien juga tidak
mengetahui cara penyembuhan penyakitnya, dan menganggap buram
yang terjadi pada matanya bisa diatasi dengan menggunakan kaca mata
saja.
5. Spiritual
Klien merasa ada halangan saat melakukan ibadah karena kesulitan
saat wudhu dan sholat karena buram.
3
F. Riwayat ADL
No Jenis Aktivitas Sebelum sakit Saat di rawat
1 Nutrisi
a. Makan
Frekuensi 2 kali sehari 3x/hari
Banyak 1 piring/sekali makan 1 porsi
Jenis makanan Nasi, sayur, lauk pauk Makanan lunak dan nasi
Pantangan (tahu tempe daging) tim
Masalah
b. Minum
Frekuensi 4-5 gelas 3-4 gelas/ hari
Jenis Air mineral, air teh Air mineral
minuman
2 Eliminasi
a. BAK
Frekuensi 5-6 kali sehari, warna 5-6 kali sehari, warna
Warna kuning jernih, tidak ada kuning jernih, tidak ada
keluhan keluhan
b. BAB
Frekuensi 1 x / hari, konsistensi 1 x / hari, konsistensi
Konsistensi / lembek, tidak ada lembek, tidak ada
warna keluhan keluhan
3 Istirahat Tidur
Waktu tidur Pasien tidur selama 4-5 Pasien tidur selama 4-5
Kebiasaan jam. jam.
sebelum tidur Berdoa Berdoa
4 Kebersihan diri
Mandi Mandi 2 x sehari, gosok Mandi 1-2 x sehari,
Gosok gigi gigi 1-2x /hari, gunting gosok gigi 1-2x /hari,
Gunting kuku kuku apabila sudah gunting kuku apabila
Keramas panjang. Keramas sudah panjang. Keramas
3x/minggu belum
B. Tanda-tanda Vital
TD: 110/60 mmHg
HR: 74x/menit,
RR: 24x/menit,
S: 36,6o C
4
C. Pemeriksaan per sistem
1. Sistem Integumen
a. Tangan:
Kulit sawo matang
Turgor kulit (+/+)
Edema (-/-)
Sianosis perifer (-/-)
Ikterik (-/-)
Akral hangat
CRT< 2s (+/+)
Lesi (-/-)
Nyeri tekan (-/-)
Kuku pendek
b. Kaki:
Kulit sawo matang
Turgor kulit (+/+)
Edema (-/-)
Sianosis perifer (-/-)
Ikterik (-/-)
Akral hangat
CRT< 2s (+/+)
Lesi (-/-)
Nyeri tekan (-/-)
Kuku pendek
c. Wajah:
Kulit sawo matang
Anemis (-)
Lesi (-)
Nyeri tekan (-)
Rambut berwarna hitam tidak kusam
Tidak Pembengkakan pada leher kanan
d. Skala Morse
5
Ya = 25
4 Cara berjalan/berpindah
Normal/bedrest/imobilisasi 0 30
Lemah 15
terganggu 30
5 Status mental
Orientasi sesuaikan kemampuan diri 0 0
Lupa keterbatasan diri 15
Jumlah 69 → resiko
tinggi
Tingkat resiko ditentukan dengan cara:
Skor 0-24 : Resiko rendah
25-44 : Resiko sedang
>45 : Resiko tinggi (memakai gelang Kuning)
2. Sistem Respirasi
Bentuk dada simetris, pegerakan dada simetris, tidak terdapat
pernafasan cuping hidung, tidak terdapat retraksi intercosta, pola napas
tachypnea dengan frekuensi 24x/menit, bentuk hidung utuh, suara paru
vasikuler, wheezing dan rales tidak ada. Vokal vremitus kedua paru sama,
tidak terdapat suara redup atau hipersonor.
3. Sistem Kardiovaskuler
Tidak terdapat iktus kordis, suara jantung S1 diikuti S2 reguler, CRT <
2 detik, JVP tidak tampak peningkatan. Gambaran EKG normal sinus
rythm. TD: 110/60 mmHg.
4. Sistem Persarafan
a. GCS E4M6 V5
b. Tanda meningen: kaku kuduk (-). Tanda kernig (-).
Brudzinski I (-), Brudzinski II (-)
c. Pemeriksaan Saraf Kranial
Pemeriksaan Saraf Kranial Keterangan
Nervus I klien dapat mencium bau kayu putih
Olfaktorius
6
Nervus II Klien tidak dapat melihat dengan jelas, kedua matanya
Opticus merasakan buram terutama mata kanannya.
Nervus III, IV dan VI Bola mata pasien tidak bisa mengikuti dengan sempurna
Okulomotorius, harus jarak dekat. Refleks pupil tidak ada, pupil dalam
Trochlearis dan Abdusen ukuran besar. Pasien dapat menggerakan bola mata ke
atas, bawah, sisi dalam, sisi luar, dan dapat membuka
serta menutup.
Nervus V Klien dapat menggerakkan rahang ke semua arah,
Trigeminus gerakan mengunyah baik
Wajah simetris. Klien mampu mengerutkan dahi dan
Nervus VII tersenyum. Menutup menutup kelopak mata, dapat
Fascialis mengangkat alis. Saat pasien memejamkan mata dan
diberi sentuhan kapas pasien dapat merasakannya.
Nervus VIII Tidak ada penurunan pendengaran. Klien masih bisa
Vestibularis mendengar suara detik jam.
Nervus IX Pasien dapat membedakan rasa manis dan asin. Lidah
Glosofaringeal dapat bergerak ke segala arah.
Nervus X Klien mampu menelan makanan, namun terasa sulit
Vagus
Nervus XI Klien dapat mengangkat bahu
Aksesorius
Nervus XII Lidah Klien simetris dapat digerakkan dari satu sisi ke sisi
Hipoglosus lainnya.
d. Refleks
Refleks fisiologis: reflex bisep (+/+), reflex trisep (+/+), reflex
patella (+/+)
Refleks patologis: refleks babinski (-/-)
5. Sistem Gastrointestinal
Bibir simetris, mukosa mulut kering. Reflek menelan (+) namun sulit
untuk menelan, abdomen tidak terdapat lesi, datar, teraba lembut. nyeri
tekan (-). Pasien terpasang RL 500cc/24 jam.
6. Sistem Genitourinaria
Bentuk alat kelamin utuh, tidak terdapat edema, atau lesi, tanda
urinary tract syndrome (-), skin rash (-).
7. Sistem Muskuloskeletal
a. Tangan:
Lesi: -/-
Deformitas: -/-
Baal: -/-
Memar: -/-
7
Pitting edema: -/-
Tremor: -/-
Parestesi: -/-
Paralysis: -/-
CRT < 2 s: -/-
Kekuatan otot: 5/5
Atrofi otot: -/-
b. Kaki:
Lesi: -/-
Deformitas: -/-
Baal: -/-
Memar: -/-
Pitting edema: -/-
Tremor: -/-
Parestesi: -/-
Paralysis: -/-
CRT < 2 s: -/-
Kekuatan otot: 5/5
Atrofi otot: -/-
V. TERAPI
A. Infus RL 500 cc/24 jam
B. Obat-obatan:
Nama obat Dosis Rute pemberian
Metilprednisolon 4 x 250 IV
Ranitidin 2x1 IV
Mekobalaxin 3x1 IV
8
VI. ANALISA DATA
No Data Etiologi Masalah
1 DS : Kerusakan akson saraf Gangguan
Klien merasakan buram optik Presepsi sensory
pada kedua matanya penglihatan
DO : Berdegenerasi
Lapang pandang
menurun
Pupil tidak ada Kehilangan
perubahan bentuk kemampuan optic
Gangguan Presepsi
sensory penglihatan
9
C. Kurang pengetahuan: Pengobatan penyakit
10
VIII. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Nama: Ny. E Ruangan: Marjan Bawah
No. RM: 01164338 Nama mahasiswa: Maulida Puspitasari
1,2 Mengkaji penyebab Ketika dilakukan pengkajian, penglihatan terasa buram, lapang pandang
terjadinya gangguan menurun dan pupil mata tidak ada perubahan.
penglihatan
Klien mengikuti arahan tangan untuk mengetahui beberapa letak benda
Identifikasi kebutuhan
keamanan klien
Keluarga memilih untuk menyimpan semua barang dalam lemari kecuali
Pindahkan benda-benda
minum
berbahaya dari sekitar
klien
Klien mengikuti arahan yang diberikan untuk mandiri berpindah tempat
Ajarkan klien bagaimana
berpindah untuk
meminimalisir trauma Keluarga memahami akan resiko jatuh dari pasien.
Ajarkan keluarga tentang
faktor resiko yang
berkontribusi pada jatuh
dan bagaimana
mengurangi resiko jatuh
3 26 Maret Kaji kesiapan belajar Pada tanggal ini pasien “ Pulang paksa “ Jadi hanya melakukan pemberian
2019 pasien dan pendamping penkes untuk memperjelas penyakit yang sedang diderita.
(keluarga)
Jelaskan alasan
mengapa klien
mengalami gangguan
penglihatan
Simpulkan informasi
yang sudah disampaikan
pada pasien.
IX. CATATAN PERKEMBANGAN: SOAP
Nama: Ny. E Ruangan: Marjan Bawah
No. RM: 01164338 Nama mahasiswa: Maulida Puspitasari