Professional Documents
Culture Documents
Topik: hemothorax
Obyek presentasi : Anggota Komite Medik, Petugas Kesehatan & Dokter Internsip RSUD
Deskripsi: Pasien rujukan dari puskesmas masuk dengan luka tusuk pada dada bagian belakang .
kejadian dialami sejak 4 jam yang lalu. Nyeri pada dada (+), sesak (+).Riwayat pingsan (-),
Tujuan: Mengetahui pentingnya ABC dalam penanganan pasien gawat darurat untuk life saving
bahasan: pustaka
membahas: diskusi
1. Pasien rujukan dari puskesmas masuk dengan luka tusuk pada dada bagian belakang .
kejadian dialami sejak 4 jam yang lalu. Nyeri pada dada (+), sesak (+).Riwayat pingsan (-
), pusing (-), muntah (-).GCS E4M6V5, tanda-tanda vital TD = 50/p, N = 114 kali/menit, P
3. Riwayat kesehatan/penyakit: -
4. Riwayat keluarga: -
6. Lain-lain:
Daftar Pustaka:
2. Sjamsuhidajat, Jong W D. (2005). Buku Ajar ilmu bedah, Edisi 2, penerbit buku
Hasil pembelajaran:
1. Subyektif:
Pasien rujukan dari puskesmas masuk dengan luka tusuk pada dada bagian belakang .
kejadian dialami sejak 4 jam yang lalu. Nyeri pada dada (+), sesak (+).Riwayat pingsan
2. Obyektif:
1. Primary survey
Airway : clear
Breathing :
Sirkulasi : Nadi 114 x/menit, kuat regular, akral dingin ( s: 36,5o C), kering, CRT> 2
2. Secondary survey :
Mata : konjungtiva pucat (+/+), sklera ikterik (-/-), pupil isokor (3mm), reflek
cahaya (+/+).
Perkusi : sonor/redup
Perkusi : Pekak
Status Lokalis :
1,0cm x 2,2cm
3. Assesment:
Penegakan diagnosa pada pasien ini meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik, gambaran secara
Efusi pleura adalah adanya penumpukan cairan yang berlebih pada rongga pleura. Efusi pleura
dapat berupa cairan purulent mengandung pus disebut empyema atau piotoraks, hemothorax bila
berisi darah, kilotoraks jika berisi cairan limfe. Berdasarkan patofisiologi terjadinya hemotorak,
dapat terjadi karena trauma tumpul dan trauma tajam pada dada. Pada pasien ini terjadi trauma
Gejala subyektif pada kasus hemotoraks meliputi nyeri dada yang berkaitan dengan
trauma dinding dada dan gejala obyektif yang meliputi gerakan serta pengembangan rongga
dada yang tidak sama, penurunan suara nafas atau menghilang pada sisi yang trauma, dullness
saat perkusi, krepitasi saat dilakukan palpasi, cyanosis, anemia, hypoxemia, anxiety, tanda-tanda
syok seperti hipotensi, nadi cepat dan akral dingin. Pada pasien ini gejala yang timbul berupa
nyeri dada sebelah kanan terutama saat menarik nafas yang disertai dengan sesak, sedangkan
dari pemeriksaan fisik didapatkan luka terbuka pada dada belakang, krepitasi, perkusi redup,
pergerakan dinding dada yang tertinggal, auskultasi didapatkan suara nafas yang menurun pada
dinding dada sebelah kiri. Pada pasien ini hemodinamik tidak stabil setelah diresusitasi pada
hemotoraks antara lain chest xray, pada chest xray didapatkan gambaran perselubungan
homogen pada seluruh lapangan paru kiri dan adanya mediastinum shift. Pemeriksaan darah
lengkap pada pasien hemotoraks menunjukkan kadar Hb yang turun akibat hilangnya jumlah
darah pada kondisi hemotoraks. Pada pemeriksaan darah lengkapn pada pasien ini didapartkan
4. Plan:
sumber perdarahan dan mengeluarkan darah serta udara dari rongga pleura. Langkah
pertama stabilisasi hemodinamik adalah dengan melakukan resusitasi yaitu dengan
pemberian oksigenasi, rehidrasi cairan, transfuse darah serta dapat dilanjutkan dengan
pemberian analgesik serta antibiotik. Pada pasien ini hemodinamik tidak stabil sehingga
oksigenasi via nasal kanul 2-4 lpm, rehidrasi cairan RL diguyur, pemberian analgesik
Pengobatan:
- Cek ABC
- Foto thorax
Dokter menjelaskan prognosis dari pasien, serta komplikasi yang mungkin terjadi.
Konsultasi:
Rujukan:
Diperlukan jika terjadi komplikasi serius yang seharusnya ditangani di rumah sakit dengan
Peserta, Pembimbing,