You are on page 1of 2

Penemuan unsur Arsen (As)

Arsen (As) adalah anggota dari golongan V(A) dalam


sistem periodik unsur. Arsen memiliki nomor atom 33
dengan bobot atom standar 74.92160. Dengan nomor atom
31, diperoleh konfigurasi [Ar] 4s2 3d10 4p3.
Kata arsenik dipinjam dari bahasa
Persia ‫ زرنيخ‬Zarnik yang berarti "orpimen
kuning". Zarnik dipinjam dalam bahasa
Yunani sebagai arsenikon. Arsenik dikenal dan digunakan
di Persia dan di banyak tempat lainnya sejak zaman dahulu. Ini adalah bahan metaloid yang
terkenal beracun dan memiliki tiga bentuk alotropik; kuning, hitam, dan abu-abu. Arsen
berwarna abu-abu, namun bentuk ini jarang ada di lingkungan. Arsenik dan senyawa arsenik
digunakan sebagai pestisida, herbisida, insektisida, dan dalam berbagai aloy.
Arsenik secara kimiawi memiliki karakteristik yang serupa dengan Fosfor, dan sering
dapat digunakan sebagai pengganti dalam berbagai reaksi biokimia dan juga beracun. Ketika
dipanaskan, arsenik akan cepat teroksidasi menjadi oksida arsenik, yang berbau seperti bau
bawang putih. Arsenik dan beberapa senyawa arsenik juga dapat langsung tersublimasi, berubah
dari padat menjadi gas tanpa menjadi cairan terlebih dahulu. Zat dasar arsenik ditemukan dalam
dua bentuk padat yang berwarna kuning dan metalik, dengan berat jenis 1,97 dan 5,73.

Sejarah memperoleh unsur tersebut


Konon, unsur Arsen ditemukan oleh seorang biarawan
Bavaria bernama Albertus Magnus. Albertus Magnus dipercaya
sebagai orang pertama yang memisahkan unsur ini. Sebagai
seorang ilmuwan, Santo Albertus Magnus adalah orang yang
pertama kali berhasil mengisolasi Arsenik, pada tahun 1250. Ia
mendokumentasikanya dengan baik. Cara mengisolasinya dengan
memanaskan arsenik trisulfida (As2S3) bersama-sama dengan
sabun. Kontribusi inilah yang amat berguna bagi dunia ilmu
pengetahuan.
Dari penemuan tersebut, ia dikreditkan dengan penemuan
unsur arsenik dan bereksperimen dengan bahan kimia fotosensitif, termasuk perak nitrat. Ia
memang percaya bahwa batu memiliki sifat okultisme, karena ia terkait dalam karyanya De
mineralibus. Namun, ada sedikit bukti bahwa dia secara pribadi melakukan eksperimen alkimia.

Sejarah penggunaan unsur pada waktu itu


Pada saat itu, bahan ini sering digunakan untuk membunuh, dan gejala keracunan
arsenik sulit dijelaskan, sampai ditemukannya tes Marsh, tes kimia sensitif untuk mengetes
keberadaan arsenik. Karena sering digunakan oleh para penguasa untuk menyingkirkan lawan-
lawannya dan karena daya bunuhnya yang luar biasa serta sulit dideteksi, arsenik disebut Racun
para raja, dan Raja dari semua racun.
Pada zaman Ratu Victoria di Britania Raya, arsenic dicampurkan dengan cuka dan kapur
dan dimakan oleh kaum perempuan untuk meningkatkan penampilan wajah mereka, membuat
kulit mereka lebih putih untuk menunjukkan bahwa mereka tidak bekerja di lading. Arsenik juga
digosokan di muka dan di lengan kaum perempuan untuk memutihkan kulit mereka. Namun ini
sangat tidak dianjurkan sekarang.

Daftar Pustaka
Fathurrohman, Muhammad Nurdin. (2017) Penemu Unsur Kimia Arsen (Arsenik) - Albertus
Magnus (Albertus Agung) [Online] Tersedia:
https://blogpenemu.blogspot.com/2017/06/penemu-unsur-kimia-arsen-arsenik-albertus-
magnus-agung.html. Diakses: 22 Agustus 2018
Wikipedia. (2018) Arsen. [Online] Tersedia: https://id.wikipedia.org/wiki/Arsen. Diakses: 19
Agustus 2018

You might also like