You are on page 1of 9

Jurnal Media Analis Kesehatan, Vol.

1, Edisi 1, Juni 2018 e-ISSN : 2621-9557

ANALISIS JUMLAH LEUKOSIT DAN JENIS LEUKOSIT PADA


INDIVIDU YANG TIDUR DENGAN LAMPU MENYALA
DAN YANG DIPADAMKAN

Syamsul Bakhri.AK
Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Makassar

Syamsulbakhri0909@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi banyaknya individu yang masih kurang


memperhatikan cara tidur yang baik. Saat tidur, tubuh akan memproduksi hormon
melatonin. Hormon ini memiliki banyak manfaat salah satunya dapat
meningkatkan sistem imun, yang mana sintesis dan sekresinya distimulasi oleh
suasana gelap dan diinhibasi oleh cahaya. Jenis penelitian ini adalah quasy
experiment untuk melihat jumlah leukosit dan jenis leukosit individu yang tidur
dengan lampu menyala dan lampu yang dipadamkan dengan teknik pengambilan
sampel purposive sampling. Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium
Hematologi jurusan Analis Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar pada
tanggal 5-9 Juni 2017. Besar sampel dalam penelitian ini adalah 20 sampel. Data
yang diperoleh dari hasil penelitian ini disajikan dalam bentuk tabel dan narasi
kemudian dipresentasikan. Hasil pemeriksaan pada individu yang tidur dengan
lampu menyala menunjukkan jumlah leukosit normal, Basofil normal, Eosinofil
normal, Neutrofil Batang normal, Neutrofil Segmen menurun 20%, Limfosit
normal dan Monosit normal. Dan hasil pemeriksaan pada individu yang tidur
dengan lampu dipadamkan menujukkan jumlah dan jenis leukosit normal.
Penurunan jumlah neutrofil menunjukkan kerentanan yang meningkat pada
infeksi bakteri. Kelainan ini tidak dapat disimpulkan sebagai akibat paparan
cahaya pada individu saat tidur .
Kata kunci : Leukosit, Lampu Menyala, Lampu Dipadamkan

PENDAHULUAN kepada sel-sel penyembuh untuk


Tidur adalah istirahat untuk memperbaiki sel-sel yang rusak.
manusia. Tidur adalah suatu proses (Maghfirah, 2015, Prasadja 2009)
pulih asal, yaitu mengembalikan Dengan tidur berkualitas akan
kondisi seseorang pada keadaan memberikan manfaat yang baik bagi
semula. Tidur dibutuhkan setelah satu tubuh seperti terjadinya proses
hari penuh melakukan aktivitas. penguraian zat sisa metabolisme,
Organ-organ tubuh yang mengalami regenerasi sel tubuh, merangsang
kelelahan, ketika tidur akan mengalami perkembangan otak, merangsang
proses pemulihan. Aktivitas tubuh sistem daya tahan tubuh, dan
baik fisik maupun metabolisme di memproduksi hormon melatonin yang
dalam tubuh juga melambat saat tidur. merupakan antioksidan kuat yang
Melambatnya kerja tubuh saat tidur mampu melindungi DNA dari
sebenarnya memberi kesempatan kerusakan dan dapat mencegah

83
Jurnal Media Analis Kesehatan, Vol. 1, Edisi 1, Juni 2018 e-ISSN : 2621-9557

beberapa jenis perkembangan sel Day At A Time' menuliskan


kanker. (Maghfirah, 2015, Prasadja perempuan buta 80 persen lebih kecil
2009, Erlianisyah, 2014) Hormon terkena risiko kanker payudara
melatonin atau dikenal hormon tidur dibanding rata-rata perempuan lain.
adalah hormon peptida golongan Diduga faktor hormon melatonin yang
indolamin yang disintesis pada banyak ditubuhnya, karena penglihatan
kelenjar pineal. Melatonin diketahui yang gelap membuatnya punya daya
memiliki aktivitas sebagai antioksidan, tahan tubuh yang lebih tinggi. (Naviri,
antimitotik, antiestrogenik, 2016)
prodiferensiasi dan anti metastatik, Sel darah putih (Leukosit)
modulasi sistem imun, pengatur ritme merupakan bagian penting dari sistem
tidur dan ritme sikardian serta maturasi pertahanan tubuh yang fungsinya
sistem reproduksi. Sintesis dan sekresi untuk melawan mikroorganisme
melatonin distimulasi oleh suasana penyebab infeksi, sel tumor, dan zat-
gelap dan diinhibisi oleh suasana zat asing yang berbahaya. Terdapat
terang. (Sandra, 2011) beberapa jenis leukosit yaitu Basofil,
Tidur dengan lampu menyala, akan Eosinofil, Neutrofil Segmen, Neutrofil
menghambat atau bahkan Batang, Limfosit dan Monosit.
menghentikan produksi hormon Berdasarkan uraian di atas peneliti
melatonin. Hal ini dikarenakan selama telah melakukan penelitian tentang
ada cahaya, fotoreseptor di retina akan Analisis Jumlah dan Jenis Leukosit
mengalami hiperpolarisasi yang akan pada Individu yang Tidur dengan
menghambat sekresi norepinefrin. Lampu menyala dan Lampu yang
Sistem retinohipotalamus-pineal akan Dipadamkan, dengan harapan hasil
dihambat sehingga melatonin disekresi penelitian nanti dapat dijadikan
dalam jumlah sedikit. (Maghfirah, sebagai pembuktian dari teori bahaya
2015, Sandra, 2011) tidur dengan lampu menyala dan
Berbeda tidur dengan lampu manfaat tidur dengan lampu yang
dipadamkan (suasana gelap) akan dipadamkan.
merangsang kelenjar pineal untuk
memproduksi hormon melatonin. Pada METODE
saat tidak ada cahaya, fotoreseptor Jenis penelitian ini adalah quasy
mensekresi norepinefrin yang akan experiment untuk melihat jumlah
mengaktivasi sistem retino- leukosit dan jenis leukosit individu
hipotalamus-pineal. Reseptor alfa dan yang tidur dengan lampu menyala dan
beta adrenergik bertambah di glandula lampu yang dipadamkan. Penelitian ini
pinealis. Kontak antara norepinefrin dilakukan di Laboratorium Hematologi
dan reseptornya akan mengaktivasi Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes
enzim arilalkilamin N-asetiltransferase Makassar pada Juni 2017.
(AA-NAT). Enzim inilah yang akan Sampel dalam penelitian ini
menginisiasi sintesis melatonin dan adalah beberapa individu yang tidur
sekresinya. (Maghfirah, 2015, Sandra, dengan lampu menyala dan lampu
2011) yang dipadamkan yang aktif kuliah di
Selain itu, seorang praktisi Poltekkes Kemenkes Makassar Jurusan
kesehatan, Lynne Eldridge M.D Analis Kesehatan. Besar sampel yang
penulis buku 'Avoiding Cancer One diteliti adalah 20 sampel. Teknik

84
Jurnal Media Analis Kesehatan, Vol. 1, Edisi 1, Juni 2018 e-ISSN : 2621-9557

pengambilan sampel dalam penelitian supaya vena tidak bergerak.


ini adalah purposive sampling. Menusuk kulit dengan jarum dan
Kriteria sampel : semprit dengan tangan kanan
a. Untuk individu yang tidur dengan sampai ujung jarum masuk dalam
lampu menyala yaitu bebas dari lumen vena. Melepaskan
penyakit, selalu tidur menggunakan pembendung dan perlahan-lahan
lampu ruangan (minimal 5 watt dan menarik pengisap semprit sampai
kebiasaan ini sudah berlangsung ≥ didapatkan 1 ml darah. Menaruh
1 tahun), berjenis kelamin kapas diatas jarum, Lalu
perempuan, Tidak memiliki mencabut semprit dan jarum.
rutinitas shalat tahajjud, dan lama Meminta kepada pasien supaya
tidur malam rata-rata 4-8 jam/ hari tempat tusukan ditekan selama
b. Untuk individu yang tidur dengan beberapa menit dengan kapas
lampu dipadamkan yaitu bebas dari tadi. Mengankat jarum dari
penyakit, selalu tidur tanpa semprit dan darah dialirkan
pencahayaan (kebiasaan ini sudah kedalam tabung yang berisi 10 µl
berlangsung ≥ 1 tahun), berjenis EDTA 10%
kelamin perempuan, tidak memiliki 2. Analitik
rutinitas shalat tahajjud dan lama a. Hitung Jumlah Leukosit
tidur malam rata-rata 4-8 jam/ hari Metode Manual
Prosedur Penelitian 1) Pengisian pipet thoma
1. Pra-analitik leukosit
a. Persiapan Alat dan Bahan Diisap darah sampai
Instrument yang digunakan garis tanda 0,5 tepat,
dalam penelitian ini adalah dihapus kelebihan darah
spoit 3 cc, kapas alcohol, pipet yang melekat pada ujung
leukosit, kamar hitung Improved pipet. Dimasukkan ujung
Neubauer, deck glass, objek pipet didalam larutan turk
glass, pipet tetes, mikroskop, bak sambil menahan darah pada
pewarnaan sedangkan bahan garis tanda tadi. Pipet
yang digunakan dalam penelitian dipegang dengan sudut 450
ini adalah Larutan EDTA 10%, dan larutan turk diisap
larutan turk, larutan giemsa, perlahan-lahan sampai garis
methanol absolut, minyak imersi, tanda 11. Mengangkat pipet
dan aquades. dari cairan, ditutup ujung
b. Persiapan Sampel (Pengambilan pipet dengan ujung jari lalu
Darah Vena) melepaskan karet pengisap.
Dilakukan desinfeksi pada Mengocok pipet selama 15-
bagian yang akan ditusuk dengan 30 detik.
kapas alkohol 70%, Memasang 2) Pengisian kamar hitung
ikatan pembendung pada lengan Improved Neubauer
atas dan pasien diminta untuk Meletakkan kamar hitung
mengepal dan membuka yang bersih benar dengan
tangannya berkali-kali. kaca penutupnya terpasang
Menegangkan kulit di atas vena mendatar di atas meja.
dengan jari-jari tangan kiri Dikocok pipet yang diisi tadi

85
Jurnal Media Analis Kesehatan, Vol. 1, Edisi 1, Juni 2018 e-ISSN : 2621-9557

selama 3 menit terus menunjukkan jumlah leukosit


menerus. Dibuang semua dalam 0,1 µl.
cairan yang ada di dalam Angka itu dikalikan dengan
batang kapiler pipet (3 atau 10 (untuk tinggi) dan 20 (untuk
4 tetes) dan segera pengenceran) untuk mendapat
disentuhkan ujung pipet itu jumlah leukosit dalam 1 µl darah.
dengan sudut 300 pada Atau Jumlah sel yang dihitung X
permukaan kamar hitung 50 = jumlah leukosit per µl
dengan menyinggung darah.
pinggir kaca penutup. b. Pemeriksaan Jenis Leukosit Metode
Dibiarkan kamar hitung Manual
terisi cairan perlahan-lahan 1) Pembuatan Apusan Darah Tipis
dengan daya kapilaritasnya Disiapkan dua buah kaca
sendiri. Dibiarkan kamar objek. Darah diteteskan sedikit
hitung 2 atau 3 menit supaya pada salah satu ujung kaca objek.
leukosit-leukosit dapat Kemudian dibuat apusan dan
mengendap. dikeringkan.
3) Menghitung jumlah sel 2) Pewarnaan Sediaan Apus
Memakai lensa objektif Menggunakan Larutan Giemsa
kecil, yaitu dengan pembesaran Sediaan apus diletakkan di
10X, lensa kondensor atas bak pewarnaan dengan
diturunkan dan diafragma lapisan darah menghadap ke atas.
dikecilkan. Kamar hitung Lalu difiksasi dengan methanol
dengan bidang bergarisnya absolute 2 – 3 menit. Selanjutnya
diletakkan di bawah objektif Sediaan apus digenangi dengan
dan fokus mikroskop diarahkan zat warna giemsa dengan
kepada garis-garis bagi itu. pengenceran 1 : 9. Didiamkan
Dengan sendirinya leukosit- selama 30 menit. Lalu dibilas
leukosit jelas terlihat. Dihitung dengan air mengalir. Sediaan
semua leukosit yang terdapat apus diletakkan dalam rak
dala keempat bidang besar pada dengan posisi tegak dan
sudut-sudut seluruh permukaan dibiarkan mengering.
yang dibagi. 3) Pemeriksaan Sediaan Apus
Menghitung dimulai dari Pemeriksaan ini dilakukan
sudut kiri atas, terus ke kanan, pada bagian sediaan yang cukup
kemudian turun ke bawah dan tipis dengan penyebaran leukosit
dari kanan ke kiri, lalu turun yang merata, pemeriksaan
lagi ke bawah dan dimulai lagi dimulai dari pinggir atas sediaan
dari kiri ke kanan. Cara seperti dan berpindah ke arah pinggir
ini dilakukan pada keempat bawah dengan menggunakan
bidang besar. micromanipulator mikroskop.
4) Perhitungan Setelah mencapai bagian pinggir
Pengenceran dalam pipet bawah sediaan, digeser lapangan
yaitu 20 kali. Jumlah semua sel pandang ke arah kanan,
yang dihitung dalam keempat kemudian ke arah pinggir atas
bidang itu dibagi 4 lagi dan seterusnya sampai

86
Jurnal Media Analis Kesehatan, Vol. 1, Edisi 1, Juni 2018 e-ISSN : 2621-9557

seratus sel leukosit terhitung kolom seperti terlihat pada


menurut jenisnya. Jenis leukosit gambar 1
yang dijumpai dicatat pada
Jumlah
Jenis Lekosit
(%)
Basofil
Eosinofil
Stab
Segmen
Limfosit
Monosit
Jumlah 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100
Gambar 1. Kolom-kolom pada perhitungan hitung jenis leukosit
Analisis data
Hasil penelitian dianalisis secara HASIL
deskriptif dan data disajikan dalam Berdasarkan hasil penelitian yang
bentuk tabel dan narasi kemudian telah dilaksanakan pada tanggal 5-9
dipresentasikan seberapa banyak Juni 2017 di Laboratorium
sampel yang mengalami kelainan Hematologi Jurusan Analis
jumlah dan jenis leukosit. Kesehatan Poltekkes Makassar
𝑡 terhadap 10 sampel darah individu
Rumus = 𝑛 x 100%
yang tidur dengan lampu menyala
Keterangan :
dan 10 sampel darah individu yang
t = nilai yang
tidur dengan lampu dipadamkan,
meningkat/normal/menurun
diperoleh hasil sebagai berikut:
n = jumlah sampel
Tabel 2. Hasil Pemeriksaan Hitung Jumlah dan Jenis Leukosit
Jumlah Jenis Leukosit
Leukosit Neutrofi Neutrofil
No Basofil Eosinofil Limfosit Monosit
(mm3) l Batang Segmen
A B A B A B A B A B A B A B
1 7.000 4.600 0% 0% 2% 2% 4% 5% 54% 57% 36% 31% 4% 6%
2 5.000 6.950 0% 0% 3% 3% 5% 5% 47% 50% 37% 37% 8% 6%
3 4.900 5.900 1% 0% 3% 2% 6% 3% 45% 56% 40% 37% 5% 5%
4 5.250 9.850 0% 0% 3% 2% 6% 5% 54% 57% 33% 32% 4% 4%
5 4.500 4.850 0% 0% 3% 3% 2% 3% 51% 55% 33% 28% 7% 8%
6 5.600 6.200 0% 0% 2% 2% 6% 5% 60% 55% 30% 32% 2% 6%
7 6.200 4.750 0% 0% 3% 2% 4% 5% 53% 54% 32% 33% 8% 6%
8 5.350 5.050 0% 0% 1% 3% 5% 5% 58% 52% 30% 37% 6% 3%
9 5.700 6.400 0% 0% 3% 1% 4% 5% 56% 58% 32% 31% 5% 5%
10 4.900 5.200 0% 0% 2% 2% 5% 3% 60% 61% 26% 29% 7% 5%

87
Jurnal Media Analis Kesehatan, Vol. 1, Edisi 1, Juni 2018 e-ISSN : 2621-9557

Keterangan = A : Individu yang tidur dengan lampu menyala


B Individu yang tidur dengan lampu yang dipadamkan
Nilai Normal : Jumlah Leukosit 4.000-11.000 mm3
Basofil 0-1%
Eosinofil 1-3%
Neutrofil Batang 2-6%
Neutrofil segmen 50-70%
Limfosit 20-40%
Monosit 2-8%
Berdasarkan tabel tersebut, dapat 𝑡
Rumus = 𝑛 x 100%
dibuat persentase terhadap
Keterangan :
jumlah dan jenis leukosit pada
t = nilai yang
individu yang tidur dengan
meningkat/normal/menurun
lampu menyala dan lampu yang
n = jumlah sampel
dipadamkan yang diperiksa
Dengan menggunakan rumus
dengan menggunakan rumus
tersebut, diperoleh hasil
sebagai berikut :
sebagai berikut :

Tabel 3.Persentase Jumlah Leukosit dan Jenis Leukosit


Jumlah dan A B
No Jenis
>Normal Normal <Normal >Normal Normal <Normal
Leukosit
Jumlah
1 0% 100% 0% 0% 100% 0%
Leukosit
2 Jenis
Leukosit
a. Basofil 0% 100% 0% 0% 100% 0%
b. Eosinofil 0% 100% 0% 0% 100% 0%
c. Neutrofil 0% 100% 0% 0% 100% 0%
Batang
d. Neutrofil 0% 80% 20% 0% 100% 0%
Segmen
e. Limfosit 0% 100% 0% 0% 100% 0%
f. Monosit 0% 100% 0% 0% 100% 0%
Keterangan :
A : Individu yang tidur dengan lampu menyala
B : Individu yang tidur dengan lampu yang dipadamkan

Dari hasil pemeriksaan hitung (100%), Eosinofil normal 10 sampel


jumlah leukosit dan jenis leukosit (100%), Neutrofil Batang 10 sampel
pada individu yang tidur dengan (100%), Neutrofil Segmen 8 sampel
lampu menyala didapatkan jumlah (80%), kurang dari normal 2 sampel
leukosit menunjukkan semua hasil (20%), Limfosit 10 sampel (100%),
normal 100% dari 10 sampel. Jenis dan Monosit 10 sampel (100%).
leukosit Basofil normal 10 sampel

88
Jurnal Media Analis Kesehatan, Vol. 1, Edisi 1, Juni 2018 e-ISSN : 2621-9557

Sedangkan untuk pemeriksaan imun spesifik. Sel basofil berperan


hitung jumlah dan jenis leukosit dalam respon peradangan. Sel
pada individu yang tidur dengan eosinofil berperan dalam respon
lampu dipadamkan didapatkan terhadap penyakit parasitik dan
jumlah leukosit menunjukkan alergi. Sel neutrofil berperan dalam
semua hasil normal 100% dari 10 pertahanan awal imunitas non
sampel. Jenis leukosit Basofil spesifik terhadap infeksi bakteri. Sel
normal 10 sampel (100%), Eosinofil limfosit berperan dalam membentuk
normal 10 sampel (100%), Neutrofil antibodi yang bersirkulasi di dalam
Batang 10 sampel (100%), Neutrofil darah atau dalam sistem kekebalan
Segmen 10 sampel (100%), seluler. Sel Monosit mengalami
Limfosit 10 sampel (100%), dan proses pematangan menjadi
Monosit 10 sampel (100%). makrofag setelah masuk ke
jaringan. Sel makrofag berperan
PEMBAHASAN dalam membersihkan tubuh dari sel
Berdasarkan hasil penelitian, mati dan debris lainnya.
diperoleh jumlah leukosit pada Pada individu yang tidur dengan
individu yang tidur dengan lampu lampu menyala ditemukan
menyala tidak mengalami kelainan penurunan sel neutrofil segmen
jumlah leukosit, tetapi salah satu sebanyak 2 dari 10 sampel.
jenis leukosit mengalami kelainan Penurunan jumlah neutrofil dari
yaitu penurunan neutrofil segmen nilai normal disebut neutropenia.
dari nilai normal sebanyak 2 dari 10 Keadaan yang menyebabkan
sampel (20%). Sedangkan jumlah neutropenia diantaranya penyakit
leukosit dan jenis leukosit pada infeksi oleh beberapa bakteri. Selain
individu yang tidur dengan lampu itu, penurunan neutrofil dapat
dipadamkan tidak mengalami mengindikasikan kerentanan
kelainan jumlah leukosit maupun terhadap infeksi bakteri.
jenis leukosit. Pada individu yang tidur dengan
Nilai normal leukosit berada lampu dipadamkan memiliki jumlah
pada kisaran 4.000-11.000 mm3. jenis leukosit yang normal. Hal ini
Normalnya jumlah leukosit pada menunjukkan individu tersebut
individu yang tidur dengan lampu memiliki pertahanan yang cukup
menyala dan lampu yang terhadap paparan zat asing yang
dipadamkan, menunjukkan bahwa dapat masuk kedalam tubuh.
individu tersebut tidak sedang Pada penelitian ini, analisis
sakit dan memiliki pertahanan jumlah leukosit dan jenis leukosit
yang cukup pada individu yang tidur dengan
terhadap paparan zat asing yang lampu menyala dan lampu
dapat masuk dalam tubuh. dipadamkan sesuai dengan alur
Leukosit terdiri dari enam jenis, pikir peneliti, dimana jumlah dan
dan berperan dalam sistem imun. jenis leukosit pada individu yang
Sel neutrofil, eosinofil, basofil dan tidur dengan lampu dipadamkan
monosit termasuk dalam sistem berada pada nilai normal, sedangkan
imun nonspesifik, sedangkan sel pada individu yang tidur dengan
limfosit termasuk dalam sistem lampu menyala mengalami kelainan

89
Jurnal Media Analis Kesehatan, Vol. 1, Edisi 1, Juni 2018 e-ISSN : 2621-9557

leukosit, yaitu penurunan jumlah yang normal dan salah satu jenis
neutrofil segmen. Akan tetapi, leukosit mengalami penurunan dari
kelainan ini tidak dapat disimpulkan nilai normal, yaitu neutrofil segmen
sebagai akibat dari cahaya lampu sebanyak 2 dari 10 sampel (20%).
yang digunakan responden saat Sedangkan jumlah dan jenis
tidur dikarenakan penurunan yang leukosit pada individu yang tidur
terjadi hanya menunjukkan dengan lampu yang dipadamkan
persentase yang kecil (20%). yang terdiri dari 10 sampel memiliki
Saat tidur, tubuh akan jumlah dan jenis leukosit yang
memproduksi hormon melatonin, normal.
dimana hormon ini memiliki banyak
manfaat diantaranya dapat SARAN
meningkatkan sistem imun dan 1. Diharapkan kepada masyarakat
mencegah serta menghambat tetap memperhatikan cara tidur
pertumbuhan sel kanker. Akan yang baik.
tetapi, Sintesis dan sekresi hormon 2. Disarankan pada calon peneliti
ini distimulasi oleh suasana gelap selanjutnya agar melakukan
dan diinhibisi oleh suasana terang. penelitian yang sama pada
Normalnya produksi hormon hewan percobaan.
melatonin dalam tubuh
mempengaruhi jumlah neutrofil dan DAFTAR PUSTAKA
limfosit, suatu perangkat sistem Ardhyanti, Yulrina, 2014. Panduan
pertahanan tubuh. Apabila sistem Lengkap Keterampilan Dasar
imun dalam jumlah yang normal, Kebidanan I. Yogyakarta:
maka akan sulit bagi tubuh untuk Deepublish
terserang penyakit. Apabila individu Arianda, Dedy. 2014. Buku Saku
tidur dengan lampu menyala, akan Analis Kesehatan Revisi Ke-4.
mengakibatkan terhambatnya atau Bekasi: Analis Muslim
bahkan terhentinya produksi Publisher
hormon melatonin sehingga dapat Baratawidjaja, Kanen Garna, Iris
berdampak buruk bagi sistem imun. Rengganis. 2012. Imunologi
Sedangkan tidur dengan lampu Dasar Edisi 10. Jakarta: FKUI
dipadamkan akan memaksimalkan Gandasoebrata, R. 2011. Penenutun
produksi melatonin, sehingga dapat Laboratorium Klinik. Jakarta:
memberikan dampak baik pada Dian Rakyat
sistem imun. (Maghfirah, 2015, Hoffbrand A.V., P.A.H. Moss.
Sandra, 2011) 2013. Kapita Selekta
Hematologi Edisi 6. Jakarta:
KESIMPULAN EGC
Berdasarkan hasil penelitian dan Kiswari, R. 2014. Hematologi dan
pembahasan yang telah diuraikan, Transfusi. Jakarta: Erlangga
maka dapat disimpulkan bahwa K. Kendall, Tao L. 2013. Synopsis
jumlah leukosit dan jenis leukosit Organ System Hematologi dan
pada individu yang tidur dengan Onkologi. Tangerang: Karisma
lampu menyala yang terdiri dari 10 Publishing Group
sampel memiliki jumlah leukosit

90
Jurnal Media Analis Kesehatan, Vol. 1, Edisi 1, Juni 2018 e-ISSN : 2621-9557

Maghfirah, Nurul. 2015. 99 Sandra, Yurika. 2011. Melatonin


Fenomena Menakjubkan dalam dan Kanker Payudara. Pharma
Al-Qur’an. Bandung: Mizania Medika. Jakarta
Naviri. 2016. 100 Fakta Seputar Sudiono H, Iskandar I, Edward H,
Tidur yang Perlu Anda Tahu. Lukman HS, Santoso R. 2009.
Jakarta: Elex Media Penuntun Patologi Klinik
Komputindo Hematologi. Jakarta : Sinar
Prasadja, Andreas. 2009. Ayo Surya Megah Perkasa.
Bangun dengan Bugar karena Travelleza. 2014. Pembuatan
Tidur yang Benar. Jakarta: Sediaan Apus Darah Tepi.
Hikmah Diambil dari :
Rashidi H.H, dan Nguyen J.C. https://nae010693.wordpress.co
2012. Online Textbook & Atlas m/tag/sediaan-apus-darah-tepi/.
of Hematology. Diakses 06 Mei 2017
http://hematologyoutlines.com/at Wikipedia. 2016. Sel Darah Putih.
las.html?cb=. Diakses tanggal 31 Diambil dari :
Maret 2017 https://id.wikipedia.org/wiki/sel_
Sadikin M. 2002. Biokimia Darah. darah_putih#fungsi_sel_darah_p
Jakarta : Widya Medika. utih. Diakses 11 April 2017

91

You might also like