Professional Documents
Culture Documents
NIM : 2018.C.10a.0965
Program Studi : S1 Keperawatan
Tingkat :1B
Dukungan politis diberikan Komisi VI DPR terhadap kehadiran mobil Esemka, yang
merupakan produk siswa-siswa SMK bekerja sama dengan usaha kecil menengah (UKM), awal
akhir Januari 2012. Mobil ini telah diperkenalkan oleh Walikota Solo Joko Widodo pada awal
Januari lalu. Selain menunjukkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia, produk ini
juga mampu menekan “uang menguap” ke luar negeri sekitar Rp 700 triliun/tahun, hasil
keuntungan penjualan mobil produk asing sekitar 1 juta unit/tahun di Indonesia.
Justru kalau berhitung dengan konsep industri, banyak keuntungan. Jadi tidak ada
kendala pada pembuatan mobil Esemka. Seperti pasar, sudah ada. Kalau dalam record business,
yang pesan sudah di atas 4.000 unit, baik yang applied formal, on call, atau lewat internet. Ini
baru di Jawa saja. Melihat ini, mestinya kita bahu-membahu untuk mewujudkan permintaan itu.
Jadi, jangan takut kita tidak ada niatan untuk membikin pabrik tapi memaksimalkan kapasitas
SMK, yang punya tempat praktik cukup baik, dan bermitra dengan industri-industri lokal.
Sudah membuat komponen dan 70% komponen produk lokal. Sisanya memang beli,
seperti control automatic, meter, electro control lock. Komponen sudah diproduksi di beberapa
tempat, seperti Sidoarjo, Pasuruan, Tulungagung, Purwokerto, Tegal, Bekasi, Tangerang, dan
Sukabumi. Dengan pemenuhan 70% komponen lokal, itu sudah cukup. Pabrikan-pabrikan juga
tidak ada 100% komponen sendiri.Tidak ada 100% Jepang atau Jerman. Oleh karena itu, semua
komponen bangsa ini perlu membantu.
Produk mobil Esemka memiliki tiga kelebihan. Selain kualitasnya tidak kalah dengan
produk asing, juga bisa menekan “uang menguap” keluar negeri yang diperkirakan mencapai Rp
700 triliun/tahun, dan mampu menciptakan lapangan pekerjaan baru.
Mobil Esemka ini dapat dukungan dari departemen terkait responnya bagus. BUMN,
Kemenko Kesra, Koperasi dan UKM memberikan dukungan positif dan mendorong untuk terus
maju. Kalau Perindustrian belum ada statement untuk mendorong kita. Meski begitu, kita akan
terus melakukan komunikasi di panja.