MANAJEMEN KEFARMASIAN pernah terinfeksi Hepatitis B dan lebih dari 350 juta orang menderita
Hepatitis B kronik yang dapat mengakibatkan tingginya peluang terkena
Analisa Kasus sirosis (pengerasan organ hati) yang dapat berujung kematian (Setiawan, PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP TAHAP 2018). KEPUTUSAN DOKTER MEMILIH VAKSIN HEPATITIS B Diperkirakan 1 juta orang meninggal setiap tahunnya akibat UNTUK ORANG DEWASA DI RUMAH SAKIT CIPTO sirosis dan kanker hati. Di Indonesia diperkirakan 13 juta orang MANGUNKUSUMO JAKARTA menderita hepatitis B, dari jumlah itu, sekitar 50% berpotensi menjadi penyakit hepatitis kronis, bila tidak diobati secara baik maka 10% diantaranya dapat menjadi liver fibrosis sebagai cikal bakal kanker hati Indonesia adalah salah satu Negara yang mewajibkan vaksinasi (Setiawan, Abdul aziz, Masruchin, 2016). kepada masyarakatnya melalui program pemerintah dalam bidang imunisasi yang di kenal sebagai Pengembangan Program Imunisasi (PPI) Pada tahun 70-an pengembangan vaksin Hepatitis B telah atau ekspandedon immunization (EPI) sejak tahun 1977, yang berguna dimulai di Prancis dan Amerika Serikat, dan pada tahun 1982 berhasil untuk mencapai komitmen internasional, yaitu Universal Child mendapat izin untuk di pasarkan untuk masyarakat umum. oleh karena Immunization (UCI) di Indonesia, program UCI hanya berlaku untuk itu Kementrian Kesehatan RI mengadakan program vaksinasi hepatitis B anak – anak. penyelanggaraan kegiataan imunisasi dilakukan sejak tahun guna mencegah penyakit Hepatitis B. vaksin Hepatitis B untuk orang 2005 berpedoman pada Keputusan Mentri Kesehatan Nomor dewasa (1ml) bukan merupakan program vaksinasi pemerintah oleh 1611/Menkes/SK/XI/2005 tentang Pedoman Penyelenggaraan karena itu, Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam (PAPDI) Imunisasi. Setiap desa harus mencapai UCI yaitu cakupan imunisasi merekomendasikan Industri Farmasi Penanaman Modal Asing (PMA) dasar bayi lengkap minimal 80%. Menurut KepMenKes Nomor : yang bergerak dalam bidang vaksin, adapun vaksin tersebut di antaranya 828/MENKES/SK/IX/2008 Imunisasi dasar terdiri dari BCG, DPT, berasal dari PT. Glaxo Smithkline dengan merek Engerix 1 dengan harga Hepatitis B, Polio, Campak (Setiawan, 2018). Rp. 80.000,-, PT. Sanovi Aventis dengan merek Euvax 1dengan harga Rp. 60.000,-. Selain itu ada vaksin Hepatitis B untuk orang dewasa yang Profil kesehatan tahun 2009 menujukan cakupan imunisasi berasal dari Perusahaan BUMN, yaitu PT. Bio Farma dengan harga Rp. hepatitis B pada bayi di Indonesia mencapai 78%. Pada tahun 2005 35.000,-. Namun sasaran pasar dari BUMN berbeda dengan PMA terjadi penurunan pencapaian cakupan, namun seiring berjalannya waktu (Setiawan, 2018). kinerja kegiatan imunisasi berangsur naik. Penjadwalan ulang target pencapaian dilakukan secara bertahap dari 2010 sampai akhir 2014 Berdasarkan perkiraan, peluang vaksin Hepatitis B untuk orang seluruh desa/ kelurahan mencapai 100% UCI. Penyakit Hepatitis B dewasa sangat besar, yaitu sebesar 26.935.714 dosis. Beberapa menjadi masalah kesehatan didunia, sekitar 2 miliar penduduk dunia perusahaan pun telah melakukan kegiatan dalam rangka meningkatkan penjualan vaksin Hepatitis B untuk orang dewasa. Namun berdasarkan penting terhadap keputusan dokter memilih vaksin Hepatitis B untuk data Total Market Audit (ITMA) tahun 2005 – 2010 volume penjualan orang dewasa di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta (Setiawan, vaksin Hepatitis dewasa masih belum sesuai dengan besar penderita 2018). Hepatitis di Indonesia. Kekurang berhasilan penjualan tersebut Sedangkan variabel produk dan tempat secara parsial tidak merupakan fenomena umum yang di hadapi oleh hampir seluruh berpengaruh, hal itu juga memberikan indikasi bahwa variabel produk produsen vaksin Hepatitis dewasa, meskipun berbagai strategi dan tempat secara parsial bukan merupakan faktor penting dalam tahap pemasaran telah dilakukan oleh perusahaan – perusahaan tersebut dalam keputusan dokter dalam memilih vaksin hepatitia B untuk orang dewasa usaha menarik konsumen untuk menggunakan produknya. Namun tetap di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta. (Hal itu berarti hipotesis saja penjualan vaksin Hepatitis dewasa kurang berhasil ditengah ke satu dan ke tiga di tolak) Berdasarkan kuesioner yang ada hal ini di tingginya kasus penyakit Hepatitis yang membawa dampak sangat buruk sebabkan belum banyaknya internst (dokter penyakit dalam) yang bagi penderitanya. Program pemasaran obat ethical di Indonesia harus mendalami vaksin Hepatitis B untuk orang dewasa (Setiawan, 2018). mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor : 386/MENKES/SK/IV/1994 tentang Pedoman Periklanan. Berdasarkan Berdasarkan hasil analisa dari uji secara simultan (uji F) hal tersebut maka kunci keberhasilan pemasaran produk ethical terletak memberikan indikasi bahwa variabel produk,harga, tempat dan promosi bagaimana mempengaruhi dokter dalam mengambil keputusan memberi secara bersma – sama merupakan factor penting dalam tahap keputusan vaksinasi Hepatitis bagi orang dewasa (Setiawan, 2018). dokter memilih vaksin hepatitis B untuk orang dewasa di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta (Hipotesis ke 5 diterima) (Setiawan, Sebuah penelitian dilakukan di Rumah Sakit Cipto 2018). Mangunkusumo (RSCM) Jakarta. Responden ambil dari dokter internist Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. vaksin Hepatitis B dengan merek Engerix B 1 sediaan 20 mcg/dosis telah masuk dalam formularium Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Penelitian ini menggunakan 4 variabel yang terdiri dari variabel produk, harga, tempat dan promosi. Uji secara parsial (uji t) digunakan untuk mengetahui atau menguji pengaruh masing – masing faktor terhadap tahap keputusan dokter memilih vaksin Hepatitis B untuk orang dewasa di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo(Setiawan, 2018). Berdasarkan hasil analisa, variabel harga dan promosi secara parsial berpengaruh secara signifikan, hal itu juga memberikan indikasi bahwa variabel harga dan promosi secara parsial juga merupakan faktor