Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
Farra Dibba Mutiarasari
120703015
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. ”T” P10001 POST PARTUM HARI KE-8
DENGAN BENDUNGAN ASI DI BPM NY. INDAH PURWATI
DESA SIDOKATON KEC. KUDU KAB. JOMBANG
Mahasiswa,
Farra Dibba M.
NIM.120703015
Mengetahui,
Puji Syukur Kami Panjatkan Kehadirat Allah SWT, Karena Rahmat Dan Hidayahnya Sehingga
Penulis dapat menyelesaikan penyusunan Asuhan Kebidanan demgam judul Asuhan Kebidanan
Pada Ny. ”T” P10001 Post Partum Hari Ke-8 dengan Bendungan Asi di BPM Ny. Indah
Purwati Desa Sidokaton Kec. Kudu Kab. Jombang tanpa halangan apapun.
Dalam kesempatan ini saya menyampaikan banyak terimakasih atas bantuan semua pihak
sehingga asuhan kebidanan ini dapat terselesaikan. Ucapan terimakasih tidak lupa saya
sampaikan dengan hormat kepada :
1. Dr. Budi Nugroho, M.PPM, selaku ketua STIKES PEMKAB JOMBANG.
2. Kolifah, SST, M.Kes. Selaku Kepala Prodi DIII kebidanan STIKES PEMKAB
JOMBANG.
3. Mudhawaroh, SST selaku pembimbing pendidikan PKK Komprehensif STIKES
PEMKAB JOMBANG.
4. Indah Purwati, SST, M.M.Kes selaku pembimbing klinik PKK Komprehensif
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan asuhan kebidanan ini masih jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
demi kesempurnaan asuhan kebidanan selanjutnya.
Semoga Allah SWT memberikan balasan pahala atas segala amal yang telah diberikan
dan semoga berguna bagi penulis maupun pihak lain yang membaca.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Manfaat
1.3.1. Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai salah satu bahan kepustakaan pada penanganan pada ibu nifas dengan
bendungan ASI.
1.3.2. Bagi Lahan Praktek
Dapat memberikan suatu masukan dalam upaya peningkatan mutu dan
pelayanan pada ibu nifas terutama ibu nifas dengan bendungan ASI.
1.3.3. Bagi Penulis
Diharapkan mampu melaksanakan dan menerpkan asuhan kebidanan pada Ibu
nifas sesuai dengan kriteria dan teori yang didapat dan mendokumentasikan dalam
bentuk tulisan serta dapat menambah pengetahuan penulis dalam tindakan asuhan
kebidanan pada ibu nifas dengan bendungan ASI.
1.4 Teknik Pengumpulan Data
1.4.1. Anamnesa
Yaitu mengumpulkan data dengan cara tanya jawab secara langsung antara petugas
dengan klien dan keluarga untuk memperoleh data subyektif
1.4.2. Observasi
Yaitu melakukan pengamtan langsung terhadap perubahan yang terjadi pada klien.
1.4.3. Pemeriksaan Fisik
Yaitu dengan memeriksa klien yang meliputi inspeksi, palpasi, auskultasi dan
perkusi untuk memperoleh data obyektif.
1.4.4. Pemeriksaan penunjang
Yaitu pemeriksaan yang dilakukan untuk menegakkan diagnosa yaitu dengan
melakukan pemeriksaan laboratorium.
1.4.5. Study Kepustakaan
Yaitu dengan mempelajari buku-buku yang berhubungan dengan penyakit klien.
1.4.6. Dokumentasi
Yaitu memperoleh data dengan melihat data yang sudah ada dalam status klien dan
catatan medik.
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.2.5 Penatalaksanaan
1. Kompres air hangat agar payudara menjadi lebih lembek
2. Keluarkan ASI sebelum menyusui sehingga ASI keluar lebih mudah ditangkap
dan di isap oleh bayi
3. Sesudah bayi kenyang keluarkan sisa ASI
4. Untuk mengurangi rasa sakit pada payudara berikan kompres dingin
5. Untuk mengurangi statis di vena dan pembuluh dara getah benih dilakukan
pengurutan (masase) payudara yang dimulai dari putting kearah korpus
1. Nyeri payudara & tegang 1. Nyeri pada payudara 1. Nyeri pada payudara
2. Kadang payudara 2. Benjolan pd pyudara 2. Benjolan pd pyudara
membesar & mengeras 3. Pembengkakan pd salah 3. Bengkak & teraba hangat
3. Biasanya terjadi antara hari satu payudara 4. Nipple discharge
3-5 pasca persalinan 4. Nyeri bila
4. Biasanya muncul bertahap ditekan,kemerahan &
menyebabkan demam teraba hangat
5. Payudara biasanya hangat 5. Gatal2 & pmbesaran
saat disentuh kelenjar getah bening
ketiak pada sisi yg sama
2.3 Konsep Dasar Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas dengan Bendungan ASI
I. Pengkajian Data
A. Data subyektif
Yaitu data yang didapat dari pasien sebagai suatu pendapat terhadap suati situasi
dan kejadian (Nursalam, 2009).
1. Biodata menurut Nursalam (2009), meliputi :
a. Nama : untuk mengetahui identitas klien.
b. Umur : untuk mengetahui keadaan klien dilihat dari usia.
c. Suku/bangsa : untuk mengetahui kebiasaan dan adat istiadat klien
sehingga memudahkan dalam melakukan komunikasi.
d. Pendidikan : untuk mengetahui tingkat pendidikan klien sebagai
dasar dalam memberikan asuhan kebidanan.
e. Pekerjaan : untuk mengetahui bagaimana taraf hidup dan sosial
ekonomi serta aktifitas klien.
f. Kawin ke : untuk mengetahui status kawin klien.
g. Lama kawin : untuk mengetahui kesejahteraan dan kehidupan keluarga
klien.
h. Alamat : untuk mengetahui tempat tinggal klien dapat meneliti
apakah lingkungan cukup aman bagi klien serta
mengetahui identitas klien.
2. Keluhan Utama
Keluhan yang dirasakan oleh pasien yaitu payudara bengkak terasa keras dan
panas serta nyeri pada payudara.
3. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat kesehatan sekarang
Dalam pengkajian klien mengatakan atau menceritakan tentang keadaan
kesehatannya waktu pengkajian meliputi payudara bengkak, keras dan panas
serta adanya nyeri tekan, diikuti dengan suhu badan yang meningkat serta
mengigil.
b. Riwayat kesehatan yang lalu
Yang perlu ditanyakan apakah klien pernah menderita penyakit seperti
hipertensi, diabetes, penyakit jantung.
c. Riwayat kesehatan keluarga
Yang perlu ditanyakan apakah didalam keluarga pasien pernah ada yang
menderita sakit menular seperti hepatitis, PMS, TBC dan penyakit menurun
seperti DM, hipertensi, jantung, asma, serta penyakit menahun, seperti
jantung dan hipertensi.
4. Riwayat Obstetri
a) Riwayat kehamilan sekarang
Yang ditanyakan hamil keberapa, amenorhoe berapa bulan, HPHT, HPL,
umur kehamilan, kapan gerakan janin mulai dirasakan, obat-obat yang
pernah didapat selama hamil, imunisasi TT1 dan TT2 pada umur kehamilan
berapa bulan, keluhan apa yang pernah didapatkan.
b) Riwayat persalinan sekarang
Berisi tentang jenis persalinan, penolong, lama persalinan dari kala I sampai
kala IV, keadaan anak, jumlah air ketuban dan adakah komplikasi dalam
persalinan.
c) Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Yaitu ditanyakan hamil berapa, kawin keberapa, usia kehamilan berapa
bulan, jenis persalinan, penologn, jenis kelamin, PBL, BBL, umur sekarang,
nifas normal atau tidak, tempat persalinan.
d) Riwayat KB
Yang ditanyakan jenis kontrasepsi yang pernah digunakan, lama
penggunaan, rencana KB yang akan datang.
5. Pola kebutuhan sehari –sehari
a. Pola nutrisi
Data yang perlu pola makan, ibu nifas membutuhkan tambahan 500 kalori
tiap hari dengan jumlah porsi 2 kali banyak dari porsi makan biasanya
jumlah minum sedikitnya 3 liter setiap hari, jenis minuman, ditanyakan
selama inpartu dan saat post partum.
b. Pola eliminasi
Ditanyakan frekuensi BAK/BAB berapa kali, warna, bau ditanyakan saat
post partum.
c. Pola istirahat
Ditanyakan tidur siangnya berapa jam, tidur malamnya berapa jam, ada
gangguan tidur atau tidak, nyenyak atau tidak, saat post partum.
d. Pola aktifitas
Ditanyakan aktifitas sehari-hari, jenis kegiatan yang dilakukan, ditanyakan
selama hamil dan saat post partum.
e. Pola personal hygiene
Data yang diperlukan adalah berapa kali mandi gosok gigi, ganti baju dalam
satu hari, keramas berapa kali satu minggu, terutama kebersihan alat
genetalia, ganti celana berapa kali.
B. Data Obyektif
Adalah data yang dikumpulkan melalui pemeriksaan fisik baik inspeksi, palpasi,
auskultasi dan perkusi serta pengukuran TTV yang dilakukan oleh petugas.
1) Pemeriksaan umum
Keadaan umum : baik, lemak, sangat lemah
Kesadaran : composmentis, samnolen, apatis, koma, sopor
2) Tanda-tanda vital
TD : abn (sistol <120 diastol <80), hipertensi ( sistol 140-159,
dastol 90-99), normal (110/70 – 120/80 mmHg),
Nadi : normal (60-100x/menit)
Bradikardi (<60x/menit)
Takikardi (>100x/menit)
Suhu : normal (36,5 – 37,5o C.)
Demam (37,5 – 37,9o C.)
Hipotermia (<36o C.)
Hipertermi (>38o C.)
Pada pasien dengan bendungan ASI terjadi kenaikan
suhu badan.
3) Pemeriksaan fisik
a) Inspeksi
Kepala : simetris, rambut bersih atau tidak, ada ketombe
atau tidak, rambut rontok atau tidak.
Muka : bersih atau tidak, pucat atau tidak, oedem atau
tidak, gelisah atau tidak.
Mata : simetris atau tidak, konjungtiva merah muda atau
tidak, sklera warna putih atau tidak, palpebra
oedem atau tidak.
Hidung : bersih atau tidak, ada pernafasan cuping hidung
atau tidak, ada polip atau tidak.
Mulut dan gigi : mukosa bibir lembab atau tidak, lidah pucat atau
tidak, ada gigi palsu atau tidak, bersih atau tidak.
Leher : ada pembengkakan vena jugularis atau tidak,
pembesaran kelenjar tyroid atau tidak.
Mammae : simetris atau tidak, hiper-pigmentais areolla
mammae atau tidak, puting susu menonjol atau
tidak. Tampak adanya pembengkakan
Axilla : bersih atau tidak, pembesaran kelenjar limfe atau
tidak.
Abdomen : ada linea nigra atau tidak, ada strie gravidarum
atau tidak, ada luka bekas SC atau tidak.
Vulva : bersih atau tidak, ada kondiloma atau tidak, ada
pengeluaran pervaginam atau tidak, ada jahitan
atau tidak. Lokhea
Anus : bersih atau tidak, hemoroid atau tidak.
Ekstremitas atas : simetris atau tidak, gangguan pergerakan atau
tidak, kelainan jumlah jari atau tidak.
Ekstremitas bawah : simetris atau tidak, oedem atau tidak, gangguan
pergerakan atau tidak, kelainan jumlah jari atau
tidak.
b) Palpasi
Leher : ada nyeri tekan atau tidak, pembesaran vena
jugularis atau tidak, ada pembesaran kelenjar
tyroid atau tidak.
Mammae : ada pembengkakan, ada nyeri tekan, payudara
teraba keras dan panas, ada pengeluaran
colostrum atau tidak.
Abdomen : TFU
Involusi uterus TFU
c) Auskultasi
Dada : ada wheezing dan ronchi atau tidak.
Abdomen : bising usus normal atau tidak.
d) Perkusi
Abdomen : kembung atau tidak.
Reflek patella : / atau (-)/(-).
II. Identifikasi Diagnosa, Masalah dan Kebutuhan
Melakukan identifikasi yang benar terhadap masalah atau diagnosa berdasarkan
interpretasi data dasar yang dikumpulkan.
Dx : Ny. “...” P... Post Partum Hari Ke-... dengan Bendungan ASI
Ds : Ibu mengatakan payudaranya bengkak, terasa panas dan nyeri serta payudara
menjadi keras.
Do : Keadaan umum : cukup
kesadaran : composmentis
TTV : Tekanan darah : 110/70-120/80 mmHg
Nadi : 80-100 x/menit
Suhu : 365-375 OC
RR :16-24 x/menit
Pemeriksaaan Fisik
Muka : pucat atau tidak
Mata : kojungtiva mearh muda atau tidak
Leher : adakah pembesaran kelenjar tiroid, kelenjar limfe dan vena
jugularis.
Mamae : bagaimana colostrumnya apakah sudah keluar atau belum, tampak
adanya pembengkakan, keras dan panas, ada nyeri tekan
Abdomen : TFU
Genetalia : lokhea, ada luka jahitan atau tidak
a. Masalah
Yaitu hal-hal yang berhubungan dengan pengalaman pasien yang ditemukan dari
hasil pengkajian atau yang menyertai diagnosa. (Varney, 2007)
b. Kebutuhan
Yaitu hal-hal yang dibutuhkan atau diperlukan pasien dan belum teridentifikasi
dalam diagnosa dan masalah. (Varney, 2007)
III. Identifikasi Diagnosa dan Masalah Potensial
Diagnosa potensial adalah mengindentifikasi dengan hati-hati dan kritis pola atau
kelompok tanda dan gejala yang memerlukan tindakan kebidanan untuk maembantu
pasien mengatasi atau mencegah masalah-masalah yang spesifik. Masalah potensial
yang terjadi pada bendungan ASI adalah :
a. Mastitis
b. Abses Payudara
V. Intervensi
Suatu rencana yang menyeluruh meliputi apa saja yang diidentifikasi oleh
kondisi klien, setiap masalah yang berkaitan gambaran besar tentang apa yang
terjadi berikutnya, konseling dan rujukan. Rencana asuhan haruslah berdasar
rasional yang tepat sesuai pengetahuan yang berhubungan dan terkini.
Diagnosa : Ny. “...” P.... Post Partum Hari Ke-... dengan Bendungan ASI
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan selama ± 30 menit diharapkan
ibu dapat merasa nyaman, rasa nyeri berkurang dan ibu dapat
menyusui bayinya sperti biasa.
Kriteria hasil : - Ibu merasa nyaman, dan rasa cemas berkurang
- Rasa nyeri berkurang
- Ibu dapat menyusi bayinya dengan baik
- Ibu dapat melakukan perawatan payudara dengan adanya
bendungan ASI
Intervensi
1. Lakukan Pendekatan kepada keluarga dan pasien.
Rasional : Dengan melakukan pendekatan dapat terjalin hubungan baik antara
petugas, pasien dan keluarga.
2. Ajarkan ibu cara perawatan payudara terutama pada ibu dengan bendungan ASI
Rasional : Dengan melakukan perawatan payudara bendungan ASI dapat
berkurang
3. Ajarkan pada ibu cara menyusui yang benar
Rasional : Dengan mengetahui cara menyusui yang benar, bayi dapat menyusu
dengan baik, puting susu tidak lecet dan bendungan ASI berkurang.
4. Anjurkan pada ibu untuk menyusui bayinya sesering mungkin
Rasional : Dengan menyusui bayinya sesering mungkin dapat membantu
pengosongan payudara sehingga bendungan ASI berkurang.
5. Anjurkan pada ibu untuk memenuhi nutrisinya jangan tarak makanan.
Rasional : Dengan nutrisi yang baik produksi ASI tetap baik
6. Anjurkan pada ibu selalu menjaga kebersihan diri terutama kebersihan payudara
dan alat genetalia
Rasional : Dengan menjaga kebersihan diri ibu terhindar dari infeksi yang sering
terjadi pada masa nifas.
7. Lakukan kolaborasi dengan tim medis lainnya dalam pemberian terapi
Paracetamol 500 mg per oral.
Rasional : Dengan pemberian obat paracetamol 500 mg per oral dapat
menurunkan demam akibat bendungan ASI.
VI. Implementasi
Langkah ini merupakan pengeluaran dan perwujudan dari rencana asuhan yang
telah disusun pada tahap-tahap perencanaan. Perencanaan dapat terealisasikan dengan
baik apabila diterapkan berdasarkan hakikat masalah dan kebutuhan. Jenis tindakan
yang pelaksanaannya dapat dikerjakan oleh bidan, klien dan kolaborasi dengan tim
medis yang lain.
VII. Evaluasi
Evaluasi ini adalah untuk menilai kemampuan dalam memberikan asuhan
kebidanan dan pengambilan rencana berikutnya. Berdasarkan evaluasi selanjutnya
asuhan kebidanan ditulis dalam bentuk SOAP, yaitu :
S : Data yang diperoleh dari wawancara dengan klien atau keluarga
O : Data yang diperoleh dari observasi dan pemeriksaan
A : Pernyataan yang terjadi atas data subyektif dan data obyekyif
P : Perencanaan yang ditentukan sesuai dengan masalah
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada teori ini dikatakan bahwa ibu dalam keadaan baik. Didapatkan dari hasil pengkajian
data subyektif ibu mengatakan ada keluhan payudaranya bengkak, dan nyeri. Sedangkan pada
data obyektif didapatkan pemeriksaan umum, tanda-tanda vital dalam batas normal hanya saja
pada suhu terjadi kenaikan suhu tubuh, dan pada pemeriksaan fisik pada payudara tampak
bengkak kemerahan dan nyeri. Dan dari hasil pemeriksaan didapatkan diagnosa post partum
dengan bendungan ASI.
Dari hasil pengkajian Ny. “T” P10001 Post Partum Hari ke-8 didapatkan pada data
subyektif ibu mengatakan ada keluhan pada payudaranya tampak bengkak dan nyeri. Pada data
obyektif dari hasil pemeriksaan umum baik, kesadaran composmentis, TTV pada suhu terjadi
kenaikan suhu yaitu S: 36.7 OC dan pemeriksaan fisik pada payudara tampak bengkak kemerahan
dan nyeri. Ny. “S” mendapatkan intervensi sesuai kebutuhan yakni perawatan payudara dan
pemberian terapi oral.
Dari tinjauan teori dan tinjauan kasus tidak ada perbedaan intervensi atau penatalaksanaan
yang diberikan, hanya saja pada teori terdapat masalah potensial yang terjadi, tetapi pada kasus
tidak ada, tidak ada perbedaan yang signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa tenaga kesehatan
memberikan asuhan kebidanan pada ibu nifas dengan bendungan ASI dengan tepat.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari keseluruhan data dan kegiatan yang dilakukan dapat diambil kesimpulan yaitu dari
data pengkajian bahwa Ny. “T” P10001 Post Partum Hari Ke-8, didapatkan hasil pemeriksaan
keadaan umum ibu baik, TTV pada suhu tubuh terjadi kenaikan suhu dan pemeriksaan fisik
pada payudara tampak bengkak kemerahan. Didapatkan diagnosa yaitu Ny. “T” P10001 Post
Partum Hari Ke-8 dengan Bendungan ASI.
Pada indentifikasi diagnosa masalah potensial dan kebutuhan segera ada yaitu terjadinya
mastitis dan abses payudara. Pada Intervensi dilakukan sesuai kebutuhan yakni dengan
melakukan perawatan payudara pada bendungan ASI. Pada implementasi dilakukan sesuai
dengan intervensi, sesuai kondisi dan kebutuhan ibu.
Pada evaluasi kasus Ny. “T” P10001 Post Partum Hari Ke-8 dengan Bendungan ASI yaitu
memberitahu ibu untuk kembali kontrol 3 hari lagi untuk melihat perubahannya membaik
atau tidak atau jika keadaannya tidak juga membaik.
5.2 Saran
5.2.1 Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan institusi menambah banyak literatur yang terbaru di perpustakaan
dan buku-buku yang menambah wawasan bagi mahasiswa.
5.2.2 Bagi Lahan Praktek
Meningkatkan kemampuan, kecermatan dan ketelitian dalam melakukan
pengkajian masalah-masalah yang mungkin terjadi pada ibu nifas dengan bendungan
ASI serta meningkatkan pengetahuan dan ketrampilannya.
5.2.3 Bagi Mahasiswa
Berusaha untuk lebih giat belajar lagi agar dapat dan memiliki pengetahuan yang
lebih, terutama yang berhubungan dengan kasus yang diambil dan dapat
meningkatkan wawasan.
DAFTAR PUSTAKA