You are on page 1of 89

Mahasiswa dapat:

 Menjelaskan definisi nyeri


 Mengetahui mekanisme fisiologi nyeri
 Mengetahui sifat-sifat nyeri
 Menjelaskan respon terhadap nyeri
 Mengetahui faktor2 yang mempengaruhi nyeri
 Mengaplikasikan penatalaksanaan/perawatan
klien dengan nyeri
Alasan apa yg membuat seseorang
datang ke rumah sakit ??

Nyeri

Alasan utama seseorang datang ke


RS/Klinik
 KAMUS BAHASA
Rasa yg mnyebabkan penderitaan
 International assosiation for
study of pain (IASP), 2003
Suatu sensasi, pengalaman emosi
yang tidak menyenangkan dan
dihubungkan dengan kerusakan
atau akan rusaknya jaringan, atau
keadaan yang berhubungan
dengan suatu kerusakan.
 InternationalAssociation for
Study of Pain (IASP)
NYERI sensori subyektif &
emosional yang tidak
menyenangkan yang didapat
terkait dengan kerusakan jaringan
aktual maupun potensial, atau
menggambarkan kondisi
terjadinya kerusakan
 Nyeri bersifat subyektif dan individual
 Nyeri tak dapat dinilai secara objektif
 Nyeri hanya dapat dikaji dengan
melihat perubahan fisiologis, tingkah
laku dan pernyataan subjektif
individu.
 Nyeri merupakan mekanisme
pertahanan fisiologis
 Nyeri merupakan tanda peringatan
adanya kerusakan jaringan
 Nyeri menimbulkan ketidaknyamanan
 Nyeri mengawali ketidakmampuan
 Nyeri menimbulkan persepsi nyeri
yang berbeda pada setiap individu
 Nyeri melelahkan & membutuhkan
banyak energi
Jenis-jenis nyeri

Nyeri Nyeri Nyeri Nyeri


Nociceptik Neuropatik Psikogeni Idiopatik
k

Nyeri Nyeri
Perifer Sentral
Somatik Viseral

 Referred
Pain
 Nyeri Fisiologik
Nyeri yang timbul akibat berbagai stimuli
yang tidak menimbulkan kerusakan jaringan
 Nyeri Nosiseptif / Nyeri inflamasi
Nyeri yang timbul akibat berbagai stimuli
yang menimbulkan kerusakan jaringan
 Nyeri Neuropatik
Nyeri yang didahului atau disebabkan oleh lesi
atau disfungsi primer pada sistem saraf
 Nyeri Psikogenik/Nyeri Fungsional
Nyeri di mana faktor psikogenik dominan,
tanpa kerusakan jaringan dan sistem saraf
sebagai penyebab
Jaras Penyaluran Nyeri
Korteks Sensori

Talamus

s
Lemniskus Medialis

Kornu posterior
Traktus
Ganglion dorsalis Spino talamikus
lateralis
Nervus Spinalis
Radiks dorsalis
Reseptor nyeri
(Nosiseptor)
Nyeri
Nosiseptik Nyeri Neuropatik
1. Trauma fisik
a. Trauma Mekanik
b. Trauma Thermis
c. Trauma Chemist
e. Trauma Electric
2. Neoplasma
3. Inflamasi
4. Gangguan sirkulasi
(darah & pembuluh
darah)
5. Trauma
psikis/psikologis
Tubuh tidak mempunyai organ/sel2
khusus rasa sakit/nyeri yg berperan dlm
rangsang nyeri.
adanya suatu jalinan yang rumit
dari ujung2 saraf bebas (nosiseptor)
menerima rangsangan yg mnimbulkan
rasa nyeri.
Ujung-ujung saraf itu banyak tersebar
dalam lapisan kulit (perifer) dan
jaringan tertentu yang lebih dalam.
Mekanis/mechanic
Reseptor nyeri Mekano sensitif

Termis/thermal
Reseptor nyeri Thermo sensirif

Kimia/Chemist
Reseptor nyeri Chemo sensitif
a. Serabut type delta A
› Serabut bermyelin & berdiameter besar

› Mengirimkan impuls secara cepat

› Menghantarkan sensasi yang tajam, jelas


sumber dan lokasi nyerinyarasa nyeri akut

› Reseptor : kulit, otot, tendon


b. Serabut Tipe C
› Serabut tidak bermyelin & diameternya
sangat kecil

› Lambat dalam menghantarkan impuls

› Lokasinya jarang, dan impulsnya bersifat


persisten rasa nyeri tumpul/kronis

› Reseptor terletak distruktur permukaan.


Komponen –Komponen Fisiologis Nyeri :
 RESEPSI
Proses perjalanan nyerirespon
protektif
 PERSEPSI
Kesadaran seseorang terhadap nyeri

 REAKSI
Respon fisiologis & perilaku setelah
mempersepsikan nyeri
Stimulus (Mekanik, Termal, kimia)

Pelepasan substansi Kimia

Nosiseptor bereaksi

Impuls Syaraf

Serabut Saraf Perifer A&C


Kornu Dorsalis Medula Spinalis

Pelepasan Neurotransmiter (P)


Sinap dari perifer ke traktus spino thalamicus

Pusat Syaraf di Otak

Respon Reflek Protektif


Trauma (fisik & psikis)

Obat-obatan

Pertumbuhan tumor

Gangguan metabolik (DM)


Stimulus nyeri

Medula spinalis

Batang otak (HipoThalamus)

Otak (area limbik)

Proses reaksi emosi

Pusat otak

Persepsi
Persepsi
› Fase ini merupakan titik kesadaran
seseorang terhadap nyeri. Pada
saat individu menjadi sadar akan
nyeri, maka akan terjadi reaksi
yang komplek.
› Persepsi menyadarkan individu
dan mengartikan nyeri itu
sehingga kemudian individu
dapat ber reaksi
Impuls nyeri

medula spinalis

Batang otak (Thalamus)

Sistem saraf otonom trstimulus

Aksi parasympatis & sympatis

Respon fisiologis & perilaku


Reaksi
 Reaksi terhadap nyeri merupakan
respon fisiologis & perilaku yang terjadi
setelah mempersepsikan nyeri.

 Stimulasi pada cabang simpatis pada


saraf otonom menghasilkan respon
fisiologis, apabila nyeri berlangsung
terus menerus, maka sistem
parasimpatis akan bereaksi
Stimulasi Simpatis:(nyeri ringan,
moderat, dan superficial)
 Dilatasi saluran bronkhial dan peningkatan
respirasi rate
 Peningkatan heart rate
 Vasokonstriksi perifer, peningkatan BP
 Peningkatan nilai gula darah
 Diaphoresis
 Peningkatan kekuatan otot
 Dilatasi pupil
 Penurunan motilitas GI
Stimulus Parasimpatis (nyeri
berat dan dalam)
 Muka pucat
 Otot mengeras
 Penurunan HR dan BP
 Nafas cepat dan irreguler
 Nausea dan vomitus
 Kelelahan dan keletihan
› Respon perilaku individu
terhadap nyeri sangat
bervarisasi sesuai dengan
mekanisme pertahanan tubuh
individu tersebut.

› Respon fisiologis terhadap nyeri


tergantung dari kekuatannya
(intensitasnya) dan durasi nyeri
interaksi
sosial
Vokalisasi gerakan tubuh

ekspresi wajah
Vokalisasi
 Mengaduh
 Menangis
 Sesak Nafas
 Mendengkur

Ekspresi Wajah:
 Meringis
 Menggeletukkan gigi
 Menggigit bibir
Gerakan Tubuh :
 Gelisah
 Imobilisasi
 Ketegangan otot, peningkatan gerakan
jari & tangan

Interaksi sosial:
 Menghindari percakapan
 Menghindari kontak sosial
 Penurunan rentang perhatian
 Fokus pd aktivitas menghilangkan nyeri
Keluarga &
Dukungan
usia
Gaya sosial
koping

Pengalaman
Pengalaman nyeri Jenis
terdahulu
kelamin

culture
Ansietas

Makna
Perhatian nyeri
1. Menurut tempatnya
a. Periperal Pain3 golongan
1. Superfisial pain (nyeri
permukaan)kulit,
mukosasomatic pain
2. Deep pain (nyeri
dalam)visceraviceral pain
3. Reffered Pain (nyeri alihan)
yaitu nyeri dalam yang
diakibatkan karena penyakit
organ/struktur dalam tubuh
(vertebrae, viscera, otot)yang
ditransmisikan ke bagian tubuh
di daerah yang
jauh/berbedayang bukan
asal nyeri
KDM I 43
b. Central Pain
Nyeri ini terjadi karena
perangsangan pada susunan
saraf pusat; spinal cord; batang
otak; talamus dll
c. Psycogenic Pain (nyeri
psikogenik)
Nyeri yang dirasakan tanpa
penyebab organik,tapi akibat
trauma psikologis dan
mempengaruhi terhadap fisik
2. Menurut Sifatnya
a. Insidentil: nyeri timbul sewaktu-waktu
lalu menghilang
b. Steady: nyeri timbul menetap dan
dirasakan dalam waktu yang lama.
Mis.:abces, ulcus ventrikuli
c. Paroxymal: nyeri dirasakan
berintensitas tinggi dan kuat sekali
dan biasanya menetap + 10-15 menit
lalu hilang dandapat timbul lagi
3. Menurut Berat Ringannya
1. Nyeri Ringan: nyeri dalam
intensitas rendah
2. Nyeri Sedang: nyeri dengan
menimbulkan reaksi
3. Nyeri Berat: nyeri dalam intensitas
tinggi
4. Menurut Serangan/durasi:
1. Nyeri Akut : < 6 bulan

2. Nyeri Kronis: > 6 bulan


Perhatikan perbedaan karakteristiknya,
sbb :
Nyeri akut Nyeri kronis

 Nyeri terlokalisasi  Nyeri menyebar


 Bersifat tajam, spt : ditusuk, disayat,  Bersifat tumpul, spt : ngilu, linu,
nyeri kemeng dll
dicubit, dll
 Respon sistem saraf parasimpati
 Respon sistem saraf simpatis
 Pola serangannya tidak jelas
 Pola serangannya jelas
Nyeri akut Nyeri kronik

 Onset baru saja  Onset continue/intermitten


 Autonomic respons  Fungsi Fisiologi bersifat normal
› HR, BP & Respirasi naik  Psychologic component:
› Dilatasi pupil › Irritability meningkat
› Ketegangan otot naik › Depresi
› Motilitas usus turun › Menarik diri
› Sekresi saliva turun › Relationship turun
 Psychologic component: dihubungkan dg › Tidur & libido turun
kecemasan / gelisah › Perubahan nafsu makan
Nyeri Akut Nyeri Kronik

 Lamanya dalam hitungan menit (durasi  Lamanyna sampai hitungan bulan,


pendek) > 6 bln
 Respon pasien : fokus pada nyeri,  Tidak ada keluhan nyeri sebagai
menyatakan nyeri, menangis dan respon thd. nyeri
mengerang  Tidak ada aktifitas fisik sebagai
 Aktifitas fisik , contoh : tingkah laku respon terhadap nyeri
menggosok bagian yang nyeri
Gangguan Fisik
› Shock karena sakit berlebihan
 Nadi cepat dan kecil
 Tekanan darah turun
 Berkeringat banyak
 Muka pucat
› Nafsu makan turun
› Perasaan tidak aman dan tidak
nyaman
Gangguan Psikologis
› Lemas, takut dan gelisah
› Insomnia, putus asa
› Depresipotensial bunuh diri
Gangguan Sosial
› Hambatan dalam pergaulan
› Perpecahan dalam keluarga
› Hambatan dalam pekerjaan
Gangguan Spiritual
› Hambatan beribadah
› Lupa atau ketidakmampuan
Pemeriksan Fisik Nyeri
› Penampilan umum : ekspresi klien thd. Nyeri
 ekspresi wajah, gerak tubuh
(gelisah/cemas)
› Kesadaranefek penurunan kesadaran??
› Tanda-tanda vital
› Head to toe  tanda & gejala fisik
› Data fokus  karakteristik nyeri
 Lokasi & sebaran nyeri
 Onset & durasi nyeri
 Sifat & Intensitas nyeri
 Kualitas nyeri
 Tanda lain yg menyertai
 Status Neurologis

Visual Analog Scale (VAS)

Numeric Pain Rating Scale (NPRS)

Faces Pain Rating Scale (untuk anak)


Aspek yang Kriteria Skor
dinilai

1. Tekanan +10% pre op 0


darah +20% pre op 1
+30% pre op 2
Aspek yang Kriteria Skor
dinilai
2. Tangisan Tidak menangis 0
Menangis tapi masih 1
merespon terhadap kasih
sayang
Menangis tapi tidak
2
berespon terhadap kasih
sayang
Aspek yang Kriteria Skor
dinilai

3. Gerakan Tidak melakukan gerakan 0


yang negatif
Gelisah 1
Memukul-mukul 2
Aspek yang Kriteria Skor
dinilai

4. Rangsan Pasien tertidur / tenang 0


gan Ringan 1
emosi/ag Histeris 2
itasi
Aspek yang Kriteria Skor
dinilai

5. Postur Posturtubuh biasa saja 0


tubuh Tungkai dan paha fleksi 1
Meletakkan tangan di sela 2
paha
Aspek yang Kriteria Skor
dinilai
6. Mengeluh Jatuh tertidur atau tidak 0
nyeri dalam keadaan nyeri
(sesuai Tidak dapat melokalisasi 1
dengan nyeri
umur Dapat melokalisasi
anak) 2
daerah nyeri
Pemeriksaan Penunjang/Diagnostik :

Menentukan penyebab masalah


berdasar pada patologi penyakit,
memperlihatkan status, lokasi dan
penyebab utama nyeri Ex: Saturasi
O2 buruk nyeri kepala
diakibatkan oleh suplai O2
bermasalah
Dampak nyeri terhadap kebutuhan
dasar manusia:
› Rasa nyaman
› Perawatan diri
› Nutrisi
› Istirahat tidur
› Rasa aman
Farmakologi (penggunaan analgetik)
Non-farmakologi
 Sentuhan terapeutik
 Akupresur
 Relaksasi & tehnik imajinasi
 Guided imagery
 Distraksi
 Anticipatory guidence
 Hipnotis
 Biofeedback
 Stimulasi kutaneus (TENS/ transcutaneus
electrical nerve stimulation)
KDM I
Metoda dan teknik yang dapat
dilakukan dan upaya untuk
mengatasi nyeri adalah:
1. Distraksi mengalihkan perhatian
klien terhadap nyeri
Teknik2 distraksi (Mc. Caffery: 1980)
› Bernafas lambat dan berirama
› Massage,bernafas lambat dan
berirama
› Menyanyi berirama dan
menghitung ketukannya
› Aktif mendengarkan musik
› Mendorong untuk berkhayal
› Menonton televisi
2. Bio umpan-balik
Terdiri dari sebuah program
latihan yang bertujuan untuk
membantu seseorang
mengendalikan aspek2 tertentu
sistem syaraf otonom
3. Teori Gate Control
Serat2 syaraf di kulit berupa serat2
berdiameter besar yang
menghantarkan impuls2 ke
susunan saraf pusat
Apabila terkena rangsangan
(pemijatan) maka diduga bahwa
rasa nyeri dapat dikendalikan
dengan menutup pintu di tali
sumsum tulang belakang
sehingga rasa nyeri tidak sampai
4. Akupunktur
Suatu teknik tusuk jarum yang
mempergunakan jarum2 kecil
panjang untuk menusuk ke
bagian2 tertentu dari tubuh untuk
menghasilkan ketidakpekaan
terhadap rasa nyeri
5. Hipnosa
Suatu teknik yang menghasilkan
suatu keadaan tidak sadarkan
diri yang dicapai melalui
gagasan2 yang disampaikan
oleh orang yang
menghipnotisnya
6. Analgesik
Mengurangi persepsi seseorang
tentang rasa nyeri, terutama
lewat daya kerjanya atas sistem
saraf sentral dan mengubah
respon seseorang terhadap rasa
tidak nyaman.
 Mengidentifikasi penyebab nyeri
 Kolaborasi dengan tim kes lain u/ pengobatan
nyeri
 Memberikan intervensi pereda nyeri
 Mengevaluasi efektivitas pereda nyeri
 Bertindak sbg advokat jika pereda nyeri tidak
efektif
 Sebagai pendidik keluarga & pasien ttg
manajemen nyeri

KDM I
 USIA  PERSEPSI & PERILAKU
1. BAYI 1. Menerima rasa nyeri
2. Merespon nyeri dgn
INTERVENSI :
meningkatkan
 Sentuhan sensitivitas
 Memainkan 3. Bayi yang lebih tua
music mencoba menghindari
nyeri
contoh : memalingkan
diri dan sec. fisik
bertahan
2.Toddler & pre Persepsi & perilaku
school
INTERVENSI : 1. Membangun
 Distraksi : mainan, kemampuan untuk
gambar menggambarkan
 Memeluk/ nyeri, intensitas &
menggenggan lokasi nyeri
 Eksplorasi 2. Sering berespon
kesalahpahaman dgn menangis
(misconseption) atau marah
informasi 3. Menjelaskan pada
penyebab rasa anak seringkali
nyeri tidak sukses
3. School ages Persepsi & perilaku

INTERVENSI : 1. Mencoba untuk berani


 Imagery untuk saat menghadapi rasa
mengurangi nyeri
rasa nyeri 2. Memberi penjelasan ttg
nyeri secara rasional
3. Berespon terhadap
penjelasan
4. Biasanya mampu
mengidentifikasi lokasi
nyeri &
menggambarkannya
4. Adolesence Persepsi & perilaku

INTERVENSI : 1. Mungkin berjalan


lambat dalam
 Berikan Privacy mengetahui ttg
 Beri kesempatan nyeri
untuk 2. Mengenali rasa
membicarakan nyeri
rasa nyeri 3. Ingin menunjukkan
keberanian
 Distraksi : music,
didepan teman
TV sebayanya & tidak
5. Adult Persepsi & perilaku

INTERVENSI : 1. Mungkin mengabaikan


rasa nyeri krn dengan
 Bantu klien u
mengakuinya
memilih cara
menunjukkan
mengontrol rasa
kelemahan
nyeri
2. Takut mengartikan rasa
 Bantu
nyeri dpt
mengurangi
mengakibatkan org
rasa takut &
dewasa berperilaku
cemas klien
berlebihan
3. Mungkin berperilaku
gender berdasarkan
pengalaman masa
6. Elderly Persepsi & perilaku
1. Memiliki perilaku yang
INTERVENSI :
kompleks tergantung dari
 Luangkan waktu
bersama klien tanda & gejala nyeri yg
 Dengarkan ditimbulkan
dengan hati-hati 2. Menerima rasa nyeri
 Mengklarifikasi sebagai bagian dari
kesalahpahama
n proses penuaan
(misconseption) 3. Lelah, pusing & anorexia
informasi
penyebab rasa menjadi indikasi nyeri
nyeri 4. Mengeluh nyeri krn
merasa takut dgn
treatment atau
 Brunner & Suddarth. 2002. Keperawatan Medikal Bedah. Vol : 1. Jakarta: EGC
 Carpenito, Lynda Juall. 1995. Diagnosa Keperawatan. Buku saku. Jakarta: EGC
 Craven, RF., Hirnle, CJ. (2000). Fundamental of Nursing : Human Health and Function,
3rd Ed., New York : Lippincott Pub.
 Kozier. . Fundamental Of Nursing.
 Potter & Perry . 2006. Fundamental Keperawatan. Vol: 2. Jakarta : EGC
 Dll…………

You might also like