You are on page 1of 17

MANAJEMEN KEPEMIMPINAN

“RONDE KEPERAWATAN”

OLEH:

KELOMPOK 5

TINGKAT II REGULER

KEMENTRIAN KESEHATAN TANJUNG KARANG

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG

JURUSAN KEPERAWATAN

2013
i
LEMBAR PENGESAHAN

Materi : Manajemen Kepemimpinan “Ronde Keperawatan”


Disusun Oleh : Kelompok 5
1. Dewi Sri Rejeki S
2. Dyto Pandu Pratama
3. Eka Aditya Junaidi
4. Hardiansyah
5. Istianingsih
6. Mira Ade Guna
7. Tana Nurhasanah
8. Tesi Noviana

Kelas : Tingkat II Reguler

Bandar Lampung, Juni 2013


Dosen Pengajar

Gustop Amatiria S.Kp M.Kes

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-Nya penyusun masih diberi
kesehatan sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Makalah yang
berjudul ”Manajemen Kepemimpinan Ronde Keperawatan” ini disusun untuk memenuhi
tugas mahasiswa dari mata kuliah Manajemen Kepemimpinan di Jurusan Keperawatan
Tanjungkarang.
Pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Gustop Amatiria S.Kp M.Kes selaku dosen mata kuliah Manajemen
Kepemimpinan yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan demi
terselesaikannya makalah ini.
2. Rekan-rekan dan semua pihak yag telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu, kritik dan
saran yang bersifat membangun sangat penyusun harapkan demi kesempurnaan makalah ini
dimasa mendatang.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para mahasiswa khususnya dan masyarakat pada
umumnya. Dan semoga makalah ini dapat dijadikan sebagai bahan untuk menambah
pengetahuan para mahasiswa dan masyarakat dan pembaca.

Bandar Lampung, Juni 2013

Penyusun

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Program propesi (pengalaman belajar klinik/lapangan) merupakan proses transformasi
peserta didik dari mahasiswa menjadi seorang perawat professional. Program ini dilakukan di
tempat peraktik yaitusuatu institusi di masyarakat dimana peserta didik berpraktik di situasi
nyata melalui penummbahan dan pembinaan keterampilan intelektual, tehnikal, dan
interpersonal. Terdapat beberapa metode yang bisa dipilih oleh pendidik untuk mendidik
peserta didik sesuai dengan tujuan dan karakteristik individual, salahsatunya yaitu ronde
keperawatan. Ronde keperawatan yaitu suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi
masalah keperawatan klien yang dilaksanakan oleh perawat, disamping pasien dilibatkan
untuk membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan. Pelayanan keperawatan pada
klien secara profesional dapat membantu klien dalam mengatasi masalah keperawatan yang
dihadapi klien. Salah satu bentuk pelayanan keperawatan yang profesional tersembat dengan
memperhatikan seluruh keluhan yang dirasakan klien kemudian mendiskusikannya dengan
tim keperawatan untuk merencanakan pemecahan masalahnya. Pelayanan keperawatan yang
perlu dikembangkan untuk mencapai hal tersembat adalah dengan ronde keperawatan.
Dimana ronde keperawatan merupakan sarana bagi perawat baik perawat primer maupun
perawat assosiate untuk membahas masalah keperawatan yang terjadi pada klien yang
melibatkan klien dan seluruh tim keperawatan termasuk konsultan keperawatan. Salah satu
tujuan dari kegiatan ronde keperawatan adalah meningkatkan kepuasan klien terhadap
pelayanan keperawatan.

II. Tujuan
Tujuan Umum :
Setelah dilakukan ronde keperawatan masalah keperawatan yang dialami klien dapat diatasi.
Tujuan Khusus :
Setelah dilaksanakan ronde keperawatan, perawat mampu :
1. Berfikir kritis dan sistimatis dalam pemecahan masalah keperawatan klien
2. Memberikan tindakan yang berorientasi pada masalah keperawatan klien
3. Menilai hasil kerja
4. Melaksanakan asuhan keperawatan secara menyeluruh

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Definisi Ronde Keperawatan


Suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi masalah keperawatan klien yang
dilaksanakan oleh perawat, disamping pasien dilibatkan untuk membahas dan
melaksanakan asuhan keperawatan akan tetapi pada kasus tertentu harus dilakukan
oleh perawat primer atau konselor, kepala ruangan, perawat associate yang perlu juga
melibatkan seluruh anggota tim.
Ronde keperawatan merupakan suatu metode pembelajaran klinik yang
memungkinkan peserta didik mentransfer dan mengaplikasikan pengetahuan teoritis
ke dalam peraktik keperawatan secara langsung.
Karakteristik ronde keperawatan adalah sebagai berikut:
1. Klien dilibatkan secara langsung
2. Klien merupakan fokus kegiatan
3. Perawat aosiaet, perawat primer dan konsuler melakukan diskusi bersama
4. Kosuler memfasilitasi kreatifitas
5. Konsuler membantu mengembangkan kemampuan perawat asosiet, perawat
6. Primer untuk meningkatkan kemampuan dalam mengatasi masalah.

2.2. Tujuan Ronde Keperawatan


Adapun tujuan ronde keperawatan adalah sebagai berikut:
1. Menummbahkan cara berpikir secara kritis.
2. Menummbahkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berasal dari
masalah klien.
3. Meningkatkan validitas data klien.
4. Menilai kemampuan justitanasi.
5. Meningkatkan kemampuan dalam menilai hasil kerja.
6. Meningkatkan kemampuan untuk memoditanasi rencana perawatan.

2
2.3. Peran dalam Ronde Keperawatan
A. Peran Ketua Tim dan Anggota Tim
1. Menjelaskan keadaan dan data demografi klien.
2. Menjelaskan masalah keperawata utama.
3. Menjelaskan intervensi yang belum dan yang akan dilakukan.
4. Menjelaskan tindakan selanjutnya.
5. Menjelaskan alasan ilmiah tindakan yang akan diambil.

B. Peran Ketua Tim Lain dan/Konselor


 Perawat primer (ketua tim) dan perawat asosiet (anggota tim)
Dalam menjalankan pekerjaannya perlu adanya sembaah peranan yang bisa untuk
memaksimalkan keberhasilan yang bisa disembatkan antara lain :
1. Menjelaskan keadaan dan data demografi klien
2. Menjelaskan masalah keperawatan utama
3. Menjelaskan intervensi yang belum dan yang akan dilakukan
4. Menjelaskan tindakan selanjtunya
5. Menjelaskan alasan ilmiah tindakan yang akan diambil
 Peran perawat primer (ketua tim) lain dan atau konsuler
1. Memberikan justitanasi
2. Memberikan reinforcement
3. Menilai kebenaran dari suatu masalah, intervensi keperawatan serta tindakan yang
rasional
4. Mengarahkan dan koreksi
5. Mengintegrasikan teori dan konsep yang telah dipelajari

2.4. Langkah-langkah Ronde Keperawatan


A. Persiapan
1. Penetapan kasus minimal 1 hari sebelum waktu pelaksanaan ronde.
2. Pemberian inform consent kepada klien/ keluarga.

B. Pelaksanaan
1. Penjelasan tentang klien o/ perawat primer dlm hal ini penjelasan difokuskan pd
mslh keperawatan& rencana tindakan yg akan/telah dilaksanakan& memilih
prioritas yg perlu didiskusikan.

3
2. Diskusikan antar anggota tim tentang kasus tersembat.
3. Pemberian justitanasi oleh perawat primer/ perawat konselor/ kepala ruangan
tentang masalah klien serta tindakan yg akan dilakukan.
4. Tindakan keperawatan pada masalah prioritas yang telah dan yang akan
ditetapkan.

C. Pasca Ronde
Mendiskusikan hasil temuan dan tindakan pada klien tersembat serta menetapkan
tindakan yang perlu dilakukan.

2.5. Kelemahan Ronde Keperawatan


Kelemahan metode ini adalah klien dan keluarga merasa kurang nyaman serta
privasinya terganggu.

Masalah yang biasanya terdapat dalam metode ini adalah sebagai berikut:
1. Berorientasi pada prosedur keperawatan
2. Persiapan sebelum praktek kuarang memadai
3. Belum ada keseragaman tentang laporan hasil ronde keperawatan
4. Belum ada kesempatan tentang model ronde keperawatan

4
BAB III
PENUTUP

3.1. kesimpulan
Suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi masalah keperawatan klien yang
dilaksanakan oleh perawat, disamping pasien dilibatkan untuk membahas dan melaksanakan
asuhan keperawatan akan tetapi pada kasus tertentu harus dilakukan oleh perawat primer atau
konselor, kepala ruangan, perawat associate yang perlu juga melibatkan seluruh anggota tim.
Ronde keperawatan merupakan suatu metode pembelajaran klinik yang
memungkinkan peserta didik mentransfer dan mengaplikasikan pengetahuan teoritis ke dalam
peraktik keperawatan secara langsung.

5
RONDE KEPERAWATAN
PADA KLIEN DENGAN TUBERCOLOSIS PARU
DI RUANG MELATI RSUD ABDUL MOELOEK, LAMPUNG

Topik : Perawatan klien dengan Tubercolosis Paru


Sasaran : Klien Tn. S
Waktu : 60 Menit (Pukul 14.00 – 15.00 wib)
Hari/tanggal : sabtut, 20 Juni 2013

1. Tujuan Ronde Keperawatan


a. Tujuan Umum :
Menyelesaikan masalah-masalah klien yang belum teratasi.
b. Tujuan Khusus :
1) Menjustitanasi masalah yang belum teratasi.
2) Mendiskusikan penyelesaian masalah dengan perawat primer lain.

2. Sasaran
Klien Tn. S, Umur 26 tahun yang dirawat Di Ruang Melati RSUD Abdul Moeloek, Lampung

3. Materi
1) Teori Perawatan tuberkolosis paru
2) Masalah-masalah Keperawatan yang muncul pada klien dengan tuberkolosis paru.

4. Metode
5. Diskusi

6. Media
a) Papan White Board
b) Spidol
c) Penghapus
d) Materi yang disampaikan secara lisan.

6
7. Proses Ronde

NO TAHAP WAKTU PENANGGUNG


JAWAB
1 Pra Ronde:
- Menentukan kasus & 20 juni 2013 Kepala Ruangan
topik (14.00 – 16.00 Kepala Ruangan
- Menentukan Tim ronde wib) PP
- Informed Consent PP
- Memmbaat Pra planning PP
- Diskusi PP & Perawat
- Mencari Sumber Spesialis
Literatur
2 Ronde :
- Penyampaian Masalah 21 juni 2013 PP
- Diskusi (14.00 – 15.00
wib)
3 Post Ronde : 21 juni 2013
- Evaluasi Pelaksanaan (14.00 – 15.00 PP & Perawat
Ronde wib) Spesialis
- Revisi & Perbaikan

8. Kriteria Evaluasi
1. Struktur
Ronde keperawatan dilaksanakan di ruang Melati RSUD Abdul Moeloek
Peserta ronde keperawatan hadir di tempat pelaksanaan ronde keperawatan
Persiapan dilakukan sebelumnya
2. Proses
Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir
Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai peran yang telah ditentukan
3. Hasil
- Pasien puas dengan hasil kegiatan
- Masalah pasien dapat teratasi

7
Perawat dapat :
1. Menummbahkan cara berpikir yang kritis dan sistematis
2. Meningkatkan kemampuan validitas data pasien
3. Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis keperawatan. Menummbahkan
pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berorientasi pada masalah pasien
4. Meningkatkan kemampuan memoditanasi asuhan keperawatan
5. Meningkatkan kemampuan jastitanasi
6. Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja

9. Pengorganisasian
1. Kepala ruangan : Hardiansyah
2. Perawat Primer` : Dewi Sri Rejeki
3. Perawat Associated : Tesi Noviana dan Tana Nurhasanah
4. Perwat Spesialis : Eka
5. Pembimbing : Gustop Amatiria

Bandar Lampung, Juni 2013


Kepala Ruangan Perawat Primer

8
DAFTAR PUSTAKA

http://sukardjoskmmkes.blogspot.com/2010/11/ronde-keperawatan.html
Gillies . 1989. Managemen Keperawatan suatu pendekatan Sistem. EGC. Jakarta
Nursalam. 2002. Manajemen keperawatan. salemba medika. jakarta

9
ROLE PLAY
Tokoh drama :
1. sebagai keluarga pasien : Istianingsih dan Mira
2. sebagai pasien : Dito
3. sebagai perawat asosiet 1: Tesi
4. sebagai perawat asosiet 2 : Tana
5. sebagai narator : Kelompok 1
6. sebagai perawat primer / ketua tim : Dewi
7. sebagai kepala ruang : Hardi
8. sebagai perawat spesialis : Eka

Di ruang penyakit dalam sembaah rumah sakit yang sudah menerapkan model praktik
keperawatan professional, akan dilakukan ronde keperawatan. Tahap pre ronde
keperawatan..
Sebelum ketua tim memberikan tugas kepada perawat asosiet, ketua tim menemui pasien
terlebih dahulu untuk memberikan informed concent.
Di ruang pasien..
Dewi : Selamat pagi, Pak Dito, bagaimana keadaannya?
Dyto : Keadaan saya masih belum baik suster, dada saya masih sakit dan saya tidak bisa tidur
semalaman.
Dewi : Oh, begitu .
Istianingsih : iya suster dia juga tidak mau makan Sus.
Mira : iya suster, malah dia bangun-bangun terus. Kira-kira dia tidur cuma 4 jam.
Dewi : loh sampe tidak mau makan Pak? Memang bapak ga lapar?
Bapak seharusnya makan supaya bapak tidak samakin lemas. Dan hari ini saya mau meminta
persetujuan Pak Dyto dan mba Istianingsih serta mba Mira.
Istianingsih : Persetujuan apa Sus?
Mira : iya persetujuan untuk apa?
Dewi : Begini Pak Dito, saya akan meminta bapak menjadi pasien untuk ronde keperawatan.
Ronde keperawatan ini adalah suatu kegiatan yang nantinya pasien dan keluarga akan diajak
diskusi untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi pasien.
Dyto : Oh, begitu.. lalu saya harus bagaimana Sus?

10
Dewi : Bapak Dito ya tidak harus bagaimana – bagaimana, Pak dito tinggal mengikuti saja
karena nanti kami yang akan memberi pengarahan. Dan dengan ronde keperawatan ini, nanti
masalah pak Dyto akan cepat teratasi.
Istianingsih : Benar begitu Sus?
Mira : iya suster, apa saudara saya bisa segera semmbah?
Dewi : Iya Mba, karena nanti kami akan menentukan tindakan apa yang harus dilakukan
untuk menangani penyakit yang sedang dialami oleh bapak Dito. Bagaimana, bersedia ya
Pak?
Dyto : Oh, kalau begitu saya bersedia Sus.
Dewi : Baik, kalau begitu silakan Pak Dyto dan Mba Istianingsih tanda tangan disini.
Setelah mendapatkan persetujuan dari pasien, kemudian ketua tim menuju ke ruang
perawat untuk memberikan tugas kepada perawat asosiet.
Di ruang perawat….
Dewi : Selamat pagi suster Tesi dan suster Tana. Seperti yang sudah direncanakan, hari ini
kita akan melakukan tahap pra ronde keperawatan, dimana pasien yang akan kita pilih adalah
bapak Dito.
Tesi : Memangnya bapak Dyto menderita penyakit apa mba?
Dewi : Bapak Dyto itu menderita penyakit gagal jantung, tetapi setahu saya beliau juga
mengalami gangguan harga diri rendah, soalnya sudah berumur hampir 40 tahun tetapi beliau
belum menikah.
Tana : Wah, kasihan sekali ya mba.
Dewi : Maka dari itu, nanti tolong ya suster Tesi dan suster Tana untuk mengkaji lebih lanjut
masalah yang ada pada bapak Dyto.
Tesi dan Tana : Baik mba.
Kemudian perawat asosiet melakukan pengkajian kepada pasien.
Di ruang pasien…
Tesi : Selamat pagi Pak Dyto? Bagaimana kabarnya?
Dyto : Wah, tidak ada perubahan sus. Dada saya masih sakit, saya tidak bisa tidur semalam,
dan mau makan saja rasanya tidak enak.
Tana : Oh, begitu ya Pak. Baik, kami disini, nama saya Tana dan ini teman saya Tesi, akan
melakukan pengkajian pada bapak, untuk mengetahui masalah apa yang ada pada bapak.
Istianingsih : Oh, iya, silakan Suster.

11
Perawat asosiet pun melakukan pengkajian kepada Pak Dyto. Ternyata didapatkan hasil
bahwa Pak Dyto mengalami nyeri pada dada, gangguan sulit tidur, susah makan dan
mengalami gangguan konsep diri, yaitu gangguan citra tumbah dan harga diri rendah.
Setelah mendapatkan data yang dirasa cukup, kemudian perawat asosiet melaporkan hasil
pengkajiannya kepada ketua tim.
Di ruang perawat…
Tesi : Mba, pengkajian sudah kami lakukan.
Dewi : Oh, kemudian bagaimana hasilnya?
Tana : Ternyata masalah yang dihadapi oleh pasien banyak sekali Mba. (sambil menggeleng
– gelengkan kepalanya dan memmbaka hasil pengkajian)
Tesi : Pasien mengalami nyeri dada, gangguan tidur, susah makan, dan gangguan konsep diri
Mba.
Dewi : Baiklah kalau begitu, mari kita lakukan validasi data, langsung ke pasiennya saja ya..
Tana : Baik Mba.
Kepala tim dan perawat asosiet melakukan validasi data. Setelah selesai melakukan
validasi data, ketua tim melakukan kontrak waktu esok hari untuk ronde keperawatan
Di ruang pasien…
Dewi : Baik, terima kasih atas kerja samanya Pak Dyto dan Bu Istianingsih serta Bu Mira .
Kita ketemu lagi besok ya Pak, Bu, untuk melakukan ronde keperawatan.
Dyto : Oh, iya. Terima kasih Sus..
Dewi : Iya, sama – sama Pak. Kami permisi dulu ya, Selamat Pagi.
Istianingsih : pagi Suster.
Keesokan harinya, ronde keperawatan pun dimulai.. ronde tersembat dihadiri oleh ketua
tim, perawat asosiet, kepala ruang, dan perawat specialis.
Di ruang perawat..
Hardi ; selamat pagi perawat-perawat jantung. Di pagi hari ini, kita akan melaksanakan
ronde keperawatan, sebagaimana yang sudah dijadwalkan sebelumnya. Langsung saja,
silakan Mba Dewi membacakan data pasiennya..
Dewi : Baik, terima kasih. Selamat pagi, pasien dalam ronde keperawatan kita kali ini adalah
Pak Dyto, dengan diagnosa medis gagal jantung. Setelah dilakukan pengkajian kemarin oleh
suster Tana dan suster Tesi, didapatkan data bahwa pasien ini mengalami nyeri pada dada,
susah tidur, tidak mau makan, dan mengalami gangguan konsep diri.
Eka : Gangguan konsep diri yang bagaimana Mba Dewi?

12
Dewi : Jadi begini, dia mengalami gangguan citra tumbah karena dia merasa tumbahnya itu
tidak berguna, pasien sakit – sakitan sudah sejak lama, jadi dia tidak bisa bekerja. Dia juga
sekarang umurnya hampir 40 tahun tetapi belum menikah, jadi sekarang dia merasa minder.
Mengalami harga diri rendah juga.
Hardi : Iya, terima kasih kepada mba Dewi, sebelum kita melakukan validasi data, ada yang
ingin ditanyakan?
Tesi : Tidak Mas, cukup.
Hardi : OK, langsung saja kita ke pasiennya ya..
Tim ronde keperawatan menuju ke ruang pasien.
Di ruang pasien…

Hardi : Assalamu’alaikum.. Selamat pagi pak Dyto? Bagaimana? Bisa tidur tadi malam?
Dyto : Wah, masih tidak bisa tidur Mas. Dada saya ini lho sakit banget rasanya.
Hardi : Oh, begitu ya..
Setelah selesai melakukan validasi data, tim ronde keperawatan kembali ke ruang perawat.
Di ruang perawat…
Hardi : Baik, tadi kita sudah sama – sama mengetahui keadaan pasien tersebut, bagaimana
sebaiknya? Ada yang punya usul?
Eka : Kita harus melakukan rontgent dulu pada pasien Mas.
Dewi : Iya, untuk mengetahui keadaan jantung. Apa perlu melakukan cangkok jantung Mas
Eka : Saya belum bisa memastikan, kita lihat dulu saja hasilnya, baru saya bisa menentukan.
Hardi : Untuk masalah gangguan konsep dirinya, kita diskusi dengan keluarganya saja ya
Mas Eka.
Eka : Iya Mas hardi, Saya rasa itu perlu.
Pemecahan masalah pun telah ditemukan. Akhirnya keluarga klien diajak untuk berdiskusi
mengenai masalah gangguan konsep diri klien. Keluarga diberi pengarahan bagaimana cara
meningkatkan harga diri klien.
Setelah dilakukan diskusi dengan klien, tugas didelegasikan kepada perawat asosiet.
Dewi : Baik, suster Tesi dan suster Tana, Anda sudah tahu apa yang harus dilakukan kan?
Tana : Sudah Mba.
Tesi : Sudah.
Dewi : OK, bagus.. Kalau begitu silakan nanti Anda lakukan tugas yang harus dilakukan
Tesi : Siap Mba.

13
Hardi : OK, ronde keperawatan kita kali ini sudah selesai. Terima kasih atas kerja samanya,
semuanya bagus. Semoga masalah pasien kita dapat segera teratasi. Wassalamu’alaikum.
Semua : Wa’alaikumsalam..
Akhirnya ronde keperawatan telah selesai dilakukan, perawat asosiet mulai menjalankan
tugasnya..

14

You might also like