Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
sisanya antara kategori sedang dan berat (Ainsworth & Brown, 2015). Cedera
cedera kepala disebabkan oleh benturan, pukulan atau sentakan ke kepala atau
Kreipke, 2013). Saat ini cedera kepala menjadi masalah kesehatan dan
masalah sosial ekonomi serius di seluruh dunia. Dari semua jenis cedera,
permanen. Faktor risiko utama cedera kepala adalah umur, ras dan orang
2010).
Otak merupakan organ yang sangat vital bagi seluruh aktivitas dan
fungsi tubuh, karena di dalam otak terdapat berbagai pusat control seperti
Walaupun otak berada didalam ruang yang tertutup dan terlindungi oleh
tulang-tulang yang kuat namun dapat juga mengalami kerusakan. Salah satu
1
2
penyebab dari kerusakan otak adalah terjadinya trauma atau cidera pada
kunjungan IGD terkait cedera kepala, 282.000 orang dirawat inap di rumah
sakit, 2,5 juta masuk unit gawat darurat dan 50.000 orang meninggal.
meningkat sebesar 47%, namun rawat inap menurun 25% dan kematian
jumlah data yang dianalisis seluruhnya 1.027.758 orang untuk semua umur.
Adapun responden yang tidak pernah mengalami cedera 942.984 orang dan
yang pernah mengalami cedera 84.774 orang. Sebanyak 34.409 kasus cedera
nasional adalah 8,2% dan prevalensi angka cedera yang disebabkan oleh
3
ancaman yang serius, ini dapat ditunjukkan dari data yang dikeluarkan oleh
(CFR) 4,37%. Dimana jumlah kecelakaan ini meningkat dari tahun ke tahun.
dan untuk Sulawesi Selatan (15,0%) dari survey yang dilakukan pada 35
yaitu pada laki-laki (2,9%), dan perempuan (1,6%). (Depkes RI, 2018).
pada tahun 2014 tercatat 1.022 kasus, tahun 2015 tercatat 858 kasus,
sedangkan pada tahun 2016 sebanyak 680 kasus (Rekam Medis RSUP Dr.
kecacatan utama pada kelompok usia produktif dan sebagian besar terjadi
keparahan cedera kepala menjadi ringan segera ditentukan saat pasien tiba di
pada periode akut, dan yang tidak kalah penting adalah saat perawatan karena
kegawatan pada manusia adalah apabila ada gangguan pada jalan nafas
cedera kepala ini, yang paling sering terganggu adalah pernafasan dan
karena pasien jatuh ke dalam koma yang lama. Sehingga ada dua aspek
hal ini yang menjadi alasan cedera kepala menyebabkan angka kematian yang
dan prognosis pada cedera kepala. Pada keadaan kritis pasien mengalami
perubahan psikologis dan fisiologis, oleh karena itu peran perawat kritis
diberikan pada pasien. Perubahan fisiologis yang terjadi pada pasien dengan
(Widyanti, 2012).
neurologis dan derajat keparahan disfungsi otak termasuk cedera kepala. Ada
3 komponen yang dinilai dari GCS yaitu respon mata, verbal dan motorik.
sedang dan kurang dari 8 menunjukkan cedera kepala berat (Cottrell, Patel,
2017).
frekuensi yang dapat mempengaruhi siklus sel dan mengoptimalkan sel saraf
otak . Selain itu, murottal bersumber dari bacaan Al-Quran termasuk kalam
6
sistem tubuh. Sodikin (2012) menjelaskan bahwa secara prinsip getaran sel
mengikuti irama yang dipengaruhi oleh sumber suara. Suara yang masuk ke
sitoplasma di dalam sel. Salah satu sel tersebut adalah sel saraf otak, dimana
jaringan otak memiliki sel utama yakni neuron yang berfungsi untuk
menyampaikan sinyal dari satu sel ke sel lainnya. Respon yang terjadi pada
neuron dalam sistem saraf juga terdapat neuroglia. sel neuroglia merupakan
sel penunjang tambahan neuron yang berfungsi sebagai jaringan ikat dan
mampu menjalani mitosis yang mendukung proses proliferasi pada sel saraf
otak (Sloane,2004).
sel otak, kemudian mempengaruhi sel melalui medan listrik antar neuron. Sel-
sel dan medan listrik itu saling merespon sehingga tubuh menjadi stabil (Al
Kaheel, 2012)
alat yang paling mudah dijangkau. Dengan tempo yang lambat serta harmonis
perhatian dari rasa takut, cemas, dan tegang, memperbaiki sitem kimia tubuh
jantung, denyut nadi, dan aktifitas gelombang otak. Laju pernafasan yang
lebih dalam atau lebih lambat tersebut sangat baik menimbulkan ketenangan,
kendali emosi, pemikiran yang lebih dalam dan metabolisme yang lebih baik
(Siswantinah, 2011).
obat penyembuh dan rahmat bagi orang-orang yang beriman. Dari berbagai
B. Rumusan masalah
Peningkatan Nilai Glasgow Coma Scale (GCS) Pada Pasien cedera kepala”
C. Hipotesis
1. H0
2. Ha
D. Definisi operasional
mendengarkan kanan
murottal Al-Qur’an 5. Dengarkan murottal
selama 15 menint. selama 15 menit
Alat ukur :
Earphone /headset
Handphone/MP3/Tablet
berisikan murottal
Dependen
Peningkatan Glasgow coma Eye (respon membuka Penilain gcs Interval
Gcs scale adalah skala mata) 1. Gcs 13- 15 :
pengukuran objektif (4)Spontan compos
terhadap sistem (3)Dengan rangsang mentis
neurologis suara (suruh pasien (kesadara n
(perubahan status membuka mata) baik atau
mental) dengan (2)Dengan rangsang normal)
menggunakan nyeri (berikan 2. Gcs 12- 14 :
angka untuk rangsangan nyeri, somnolen
mencatat urutan misalnya menekan (agak
data pengkajian kuku jari menurun/
yang dikumpulkan. (1)Tidak ada respon apartis)
Verbal (respon verbal) 3. Gcs 9-11
(1) Orientasi baik : sopor (
(2)Bingung, berbicara seperti
mengacau (sering mengantuk)
bertanya berulang- 4. Gcs 3-8 :
ulang) disorientasi koma (tidak
tempat dan waktu. sadar
(3)Kata-kata yang tak
berhubungan
(berbicara tidak
jelas, tapikata-kata
masih jelas, namun
tidak dalam satu
kalimat. Misalnya
“aduh…,bapak…”)
(4)Suara tak dapat
dimengerti
(mengerang)
(5)Tidak ada respon
Motorik (respon
motorik)
(1)Mengikuti perintah
(2)Melokalisir nyeri
(menjangkau &
10
menjauhkan stimulus
saat diberi rangsang
nyeri)
(3)Menarik
(menghindar atau
menarik extremitas
atau tubuh menjauhi
stimulus saat diberi
rangsang nyeri)
(4)Flexi abnormal
(tangan satu atau
keduanya posisi
kaku diatas dada &
kaki extensi saat
diberi rangsang
nyeri).
(5)Extensi abnormal
(6)Tidak ada respon
E. Kajian Pustaka
secara jelas posisi penulis (Notoadmodjo, 2012). Untuk itu penulis telah
Nama peneliti/
No. Tujuan Metode Hasil
judul penelitian
1. Widaryati, 2016. Untuk Penelitian ini Adanya pengaruh terapi
pengaruh terapi mengetahui menggunakan murotal Al Qur’an
murottal Al- pengaruh terapi rancangan Pra terhadap nilai GCS pada
Qur’an terhadap murotal Al- Eksperimental, pasien cedera kepala di
hemodinamik dan Quran terhadap Dengan bentuk desain RS PKU Muhammadiyah
GCS pasien hemodinamik yang digunakan Di Yogyakarta. Tidak
cedera kepala dan tingkat adalah one group pre adanya pengaruh terapi
kesadaran test-post test, Teknik murotal Al Qur’an
pasien cedera pengambilan sampel terhadap frekuensi
kepala. menggunakan nadi, respirasi dan
consecutive sampling. tekanan darah sistolik
Intervensi yang diastolik.
11
diberikan adalah
terapi murotal Al
Qur’an adalah
memperdengarkan
murotal Al Qur’an
gaya Abdullah Al
Matrud, dengan tidak
menentukan jenis
surat, selama 30 menit
3 kali sehari pada
pasien cedera kepala.
2. Valentina B. M. Untuk Penelitian ini Hasil uji statistik
Lumbantobing mengidentifikasi menggunakan metode menunjukkan adanya
Anastasia Anna, pengaruh Quasi Experimental pengaruh stimulasi
2015. stimulasi sensori Design dengan sensori terhadap nilai
Pengaruh terhadap nilai pendekatan Pretest- GCS pada pasien cedera
Stimulasi Sensori GCS pada Posttest Control kepala primer (p=0,041).
Terhadap Nilai pasien cedera Group Design. Teknik
Glaslow Coma kepala di RSUP pengambilan sampel
Scale Pada dr Hasan menggunakan non
Pasien Cedera Sadikin probability sampling
Kepala Di Ruang Bandung. jenis consecutive
Neurosurgical sampling.
Critical Care
Unit Rsup Dr.
Hasan Sadikin
Bandung
3. Safri, Dewi Untuk Penelitian ini stimulasi Murottal Al-
Irawaty dan Made mengetahui merupakan penelitian Qur`an dapat
Kariasa, Murottal pengaruh experiment, meningkatkan nilai
Al-Qur`An Dapat stimulasi menggunakan desain kesadaran kuantitatif
Meningkatkan murottal Al- quasi experiment yang bermakna (p =
Kesadaran Qur’an terhadap dengan rancangan 0,000). Selain itu
Pasien Stroke peningkatan experiment pre test diperoleh hasil perbedaan
Hemoragik kesadaran and post test non peningkatan nilai
pasien stroke equivalent control kesadaran kuantitatif
hemoragik. group. Dalam yang signifikan (p =
penelitian ini 0.046).
dilakukan pengkajian
terlebih dahulu untuk
menentukan nilai GCS
yang selanjutnya
mendapatkan
stimulasi murottal Al-
Qur`an dengan durasi
30 menit menit.
12
Intervensi diberikan
dari hari ke 2 sampai
hari ke 6 secara
bertutur-turut antara
jam 10.00-11.00 WIB
dan pada hari ke 7
akan dilakukan
evaluasi dan
kesimpulan tingkat
kesadaran atau nilai
GCS (Glasgow Coma
Scale). Pengambilan
sampel dalam
penelitian ini
dilakukan dengan
metoda consecutif
sampling.
4. Alvina untuk Penelitian ini Terdapat pengaruh yang
Hendriyanti, Aria mengetahui menggunakan desain signifikan (P Value 0,003
Nurahman H K, pengaruh quasy experiment α = 0,05) pada pemberian
Innez Karunia M. pemberian terapi dengan pendekatan terapi hipnomurotal
2017.Pengaruh hipnomurotal two group pre test and terhadap perubahan
Terapi terhadap post test non (peningkatan) Glasgow
Hipnomurotal perubahan equivalent control Coma Scale pada pasien
Terhadap Glasgow Coma group. Sampel stroke di ICU RSUD dr.
Perubahan Scale pada penelitian diambil Soehadi Prijonegoro
Glasgow Coma pasien stroke di dengan teknik Sragen.
Scale Pada ICU RSUD dr. consecutive sampling
Pasien Stroke Di Soehadi
Icu Rsud Dr. Prijonegoro
Soehadi Sragen.
Prijonegoro
Sragen
5. Rokhib Ariyadi, The purpose of Quasi-Experimental Based on this research, it
Bedjo Santoso, this study was to with pre-test and post- could be concluded that
Djenta Saha. determine the test non-equivalent there was no significant
2018. The effect effect of control group design effect in giving
of supportive supportive was used in this supportive religious
religious audio on religious audio research. The audio to change the
hemodynamic on changes in sampling method used hemodynamic status of
status hemodynamic was purposive stroke patients with
status in stroke sampling. Data impaired consciousness
patients with analysis was done (p> 0.05).
impaired using the Mann-
consciousness. Whitney test,
Independent t-test, and
13
F. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
kepala.
kepala.
14
kepala
G. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini dapat berguna bagi peneliti, sehingga peneliti dapat
peningkatan nilai Glasgow Coma Scale (GCS) pada pasien cedera kepala
2. Bagi Institusi
terkini.
mengintegrasikan keislaman.
15