You are on page 1of 5

CLINICAL ASSESSMENT

Implementasi Terapi Murrotal dan Dzikir Pada Pasien Tn.P dengan Masalah
Keperawatan Gangguan Aman Nyaman : Nyeri Akut

Disusun untuk Memenuhi Tugas Praktik Keperawatan Medikal Bedah


Pembimbing Akademik : Dr. Untung Sujianto, S.Kep., M.Kep.
Pembimbing Klinik : Ns. Rusono, S.Kep

Oleh :
Ririn Purwaning Tyas
22020118220077

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS ANGKATAN XXXIII


DEPARTEMEN ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2019

1
A. Jenis Kegiatan : Implementasi
B. Bentuk : Implementasi pemberian terapi dzikir dan murrotal untuk mengurangi
nyeri kepala pada klien dengan masalah keperawatan nyeri akut.
C. Indikasi :
1. nyeri
2. cemas
3. tekanan darah tinggi
D. Tujuan :
1. Membuat otot menjadi rileks
2. Meningkatkan suplay oksigen ke otak
3. Mengurangi rasa sakit/ nyeri
4. Memperlancar peredaran darah
5. Mengurangi rasa cemas
E. Prinsip :
1. Terapi murotal dan dzikir harus diulang sekitar 3-5 kali dan dikerjakan minimal 2 kali
sehari terutama saat kondisi klien sedang membutuhkan ketenangan.
2. Terapi murrotal disesuikan oleh keadaan klien mengenai jenis surah yang di bancakan.
3. Dalam merencanakan program terapi murotal dan dzikir, harus perhatikan, diagnosa,
tanda-tanda vital serta kondisi pasien.
4. Terapi murottal dapat di aplikasikan selama klien masih bisa mendengar.
F. Prosedur :
1. Orientasi
- Memberikan salam dan sapa terhadap klien beserta keluarga klien
- Menjelaskan tujuan dan kontrak waktu mengenai tindakan yang akan diberikan
kepada klien.
- Menjaga privasi klien
2. Kerja
- Menanyakan waktu munculnya nyeri kepala dan durasi nyeri kepala.
- Menanyakan hal-hal yang dilakukan klien bila nyeri kepala muncul.
- Menjelaskan penyebab nyeri kepala.
- Mengajarkan terapi murrotal dan dzikir kepada pasien.
- Mengatur posisi klien senyaman mungkin duduk atau berbaring.
- Menyiapkan handphone dan headset.
- Atur headset ditelinga dan atur volume murrotal yang akan diputar.

2
- Perdengarkan murrotal dilanjutkan dengan dzikir ( istigfar, hamdallah,
bismillah).
- Perdengarkan 5- 15 menit
- Menjaga kenyamanan pasien
3. Terminasi
- Mengucapkan terima kasih kepada klien dan keluarga
- Menanyakan perasaan klien dan skala nyeri yang dirasakan.

G. Evaluasi :
Setelah diberikan terapi murrotal dan dzikir klien terlihat lebih tenang, lebih mamp
untuk mengatur napas dan mau untuk berdzikir. Pengukuran skala nyeri setelah diberikan
terapi murrotal selama 10 menit didapatkan hasil penurunan skala nyeri dari 5 menjadi 3,
apabila dilakukan secara rutin dapat menurunkan nyeri dan membuat klien merasa rileks.
Motivasi dari keluarga sangat penting untuk mendorong klien melaakukan terapi murrotal.
H. Case report

Klien mengatakan sudah 2 tahun wajahnya bengkak, kemudian diikuti dengan


nyeri pada bagian hidung dan kepala sudah 6 bulan ini. Klien mengatakan sering
mimisan dan batuk lendir bercampur darah, klien juga mengalami perubahan suara
sudah sejak 4 bulan yang lalu. Semenjak itu klien langsung dibawa ke RSUD
Purwodadi dan dinyatakan terdapat massa di hidung klien sudah menyebar hingga
kepala. Klien rutin melakukan cek up ke RSUD Purwodadi dan nyeri yang dirasakan
sedikit berkurang, namun kemudian kambuh dirawat di RSUD Purwodadi selama 1
hari 1 malam dengan keluhan pusing berat, nyeri hidung dan lemas, karena
keterbatasan alat maka klien dirujuk ke RSUP Dr. Kariadi pada tanggal 25 April 2019
pukul 15.01 WIB. Selama sehari semalam klien berada di IGD klien langsung
diperiksa dan diberikan tindakan berupa pemasanagn infus Nacl 0,9%, injeksi asam
tranexamat 50 mg/ 8 jam. Setelah itu ke ruang 3B pada tanggal 26 April 2019 jam
16.00 WIB. Hasil pengkajian menunjukan TD : 120/80, HR : 88, RR : 12, klien
mengalami nyeri skala 5 berdasarkan hasil pengkajian VAS.
Tanggal 02 April 2019, klien mengalami nyeri post operasi skala 5, mendapatkan
terapi infus Nacl 0,9% 20 tpm, ketorolak IV 30 mg/8 jam, asam tranexamat IV
500mg/8 jam, ranitidin IV 50 mg/8 jam. Pengkajian nyeri P : nyeri dirasakan hilang
timbul, semakin sakit apabila berpindah posisi dari berbaring ke duduk , Q : nyeri

3
seperti ditusuk-tusuk, R : hidung sebelah kanan post biopsy, S : Skala 5, T : nyeri
hilang timbul.
Rencana Tindak Lanjut
1. Monitor ketidaknyamanan atau nyeri selama pergerakan
2. Bantu dan dorong pasien dan keluarga untuk melakukan terapi murrotal untuk
menghilangkan nyeri
3. Monitor TTV
4. Beri pujian selama latihan(Rilla, Ropi, & Sriati, 2014)
I. Daftar Pustaka
Rilla, E. V., Ropi, H., & Sriati, A. (2014). Terapi Murottal Efektif Menurunkan Tingkat
Nyeri. Jurnal Keperawatan Indonesia, 17(2), 74–80.
J. Lampiran
Terlampir

4
5

You might also like