Professional Documents
Culture Documents
Implementasi Terapi Murrotal dan Dzikir Pada Pasien Tn.P dengan Masalah
Keperawatan Gangguan Aman Nyaman : Nyeri Akut
Oleh :
Ririn Purwaning Tyas
22020118220077
1
A. Jenis Kegiatan : Implementasi
B. Bentuk : Implementasi pemberian terapi dzikir dan murrotal untuk mengurangi
nyeri kepala pada klien dengan masalah keperawatan nyeri akut.
C. Indikasi :
1. nyeri
2. cemas
3. tekanan darah tinggi
D. Tujuan :
1. Membuat otot menjadi rileks
2. Meningkatkan suplay oksigen ke otak
3. Mengurangi rasa sakit/ nyeri
4. Memperlancar peredaran darah
5. Mengurangi rasa cemas
E. Prinsip :
1. Terapi murotal dan dzikir harus diulang sekitar 3-5 kali dan dikerjakan minimal 2 kali
sehari terutama saat kondisi klien sedang membutuhkan ketenangan.
2. Terapi murrotal disesuikan oleh keadaan klien mengenai jenis surah yang di bancakan.
3. Dalam merencanakan program terapi murotal dan dzikir, harus perhatikan, diagnosa,
tanda-tanda vital serta kondisi pasien.
4. Terapi murottal dapat di aplikasikan selama klien masih bisa mendengar.
F. Prosedur :
1. Orientasi
- Memberikan salam dan sapa terhadap klien beserta keluarga klien
- Menjelaskan tujuan dan kontrak waktu mengenai tindakan yang akan diberikan
kepada klien.
- Menjaga privasi klien
2. Kerja
- Menanyakan waktu munculnya nyeri kepala dan durasi nyeri kepala.
- Menanyakan hal-hal yang dilakukan klien bila nyeri kepala muncul.
- Menjelaskan penyebab nyeri kepala.
- Mengajarkan terapi murrotal dan dzikir kepada pasien.
- Mengatur posisi klien senyaman mungkin duduk atau berbaring.
- Menyiapkan handphone dan headset.
- Atur headset ditelinga dan atur volume murrotal yang akan diputar.
2
- Perdengarkan murrotal dilanjutkan dengan dzikir ( istigfar, hamdallah,
bismillah).
- Perdengarkan 5- 15 menit
- Menjaga kenyamanan pasien
3. Terminasi
- Mengucapkan terima kasih kepada klien dan keluarga
- Menanyakan perasaan klien dan skala nyeri yang dirasakan.
G. Evaluasi :
Setelah diberikan terapi murrotal dan dzikir klien terlihat lebih tenang, lebih mamp
untuk mengatur napas dan mau untuk berdzikir. Pengukuran skala nyeri setelah diberikan
terapi murrotal selama 10 menit didapatkan hasil penurunan skala nyeri dari 5 menjadi 3,
apabila dilakukan secara rutin dapat menurunkan nyeri dan membuat klien merasa rileks.
Motivasi dari keluarga sangat penting untuk mendorong klien melaakukan terapi murrotal.
H. Case report
3
seperti ditusuk-tusuk, R : hidung sebelah kanan post biopsy, S : Skala 5, T : nyeri
hilang timbul.
Rencana Tindak Lanjut
1. Monitor ketidaknyamanan atau nyeri selama pergerakan
2. Bantu dan dorong pasien dan keluarga untuk melakukan terapi murrotal untuk
menghilangkan nyeri
3. Monitor TTV
4. Beri pujian selama latihan(Rilla, Ropi, & Sriati, 2014)
I. Daftar Pustaka
Rilla, E. V., Ropi, H., & Sriati, A. (2014). Terapi Murottal Efektif Menurunkan Tingkat
Nyeri. Jurnal Keperawatan Indonesia, 17(2), 74–80.
J. Lampiran
Terlampir
4
5