You are on page 1of 7

1.

Asuhan Kebidanan Post Natal Care Kunjungan ke-II (Nifas hari ke-3)

Tanggal/Waktu Pengkajian : 11 Maret 2018 /Pukul :15.30 WITA

Tempat : Rumah Ny. A

S :

 Ibu mengatakan darah nifasnya masih keluar sedikit seperti darah haid

berwarna merah kecoklatan.

 Ibu mengatakan tidak ada keluhan pada dirinya

O:

a. Pemeriksaan Umum

Keadaan umum Ny. R baik, kesadaran composmentis, hasil TTV; tekanan darah

110/70 mmHg, suhu tubuh 36,6ºC nadi 80x/menit, pernafasan 20x/menit.

b. Pemeriksaan fisik

Mata : Tidak oedema pada kelopak mata, konjungtiva sedikit pucat dan

sclera tidak ikterik.

Dada : Bentuk dada simetris, tidak ada retraksi dinding dada.

Payudara : Simetris, terdapat pengeluaran ASI pada payudara

kanan dan kiri, terdapat hiperpigmentasi pada areola,

puting susu menonjol, tidak terdapat lesi, tidak ada retraksi.

Abdomen : TFU ½ pusat sympisis, kontraksi baik dan

kandung kemih kosong.

Genetalia : Pengeluaran darah saguelenta, 1 pembalut tidak penuh, tidak ada

tanda – tanda infeksi.

Anus :Tidak ada hemoroid.


Ekstremitas : Homan sigh (-), tidak ada oedema pada ekstremitas.

c. Pola Fungsional

Tabel 4.14

Pola Fungsional

Pola Keterangan

Istirahat Ibu dapat beristirahat dan tidur saat bayi tidur

Ibu makan ketika lapar 2-3 kali/hari dengan porsi 1

½ porsi nasi, 2-3 potong lauk-pauk, 1 mangkuk


Nutrisi
sayur, air putih >10 gelas/hari,

ibu selalu menghabiskan makanannya..

Mobilisasi Ibu sudah bisa beraktifitas seperti biasa

BAK 4-5 kali/hari konsistensi cair, warna kuning

Eliminasi jernih, tidak ada keluhan. BAB 1 kali/hari

konsistensi lunak, tidak ada keluhan.

Menyusui Ibu dapat menyusui bayinya

A:

Diagnosis : P2002 post partum fisiologis hari ke-3


P:

Tabel 4.15

Implementasi Kunjungan PNC II

No. Waktu Tindakan

1. 16.30 Menjelaskan hasil pemeriksaan fisik. Dari hasil pemeriksaan

WITA fisik ibu dalam keadaan normal; namun

Ibu mengerti mengenai kondisinya saat ini

2. 16.32 Memberikan KIE tentang posisi dan teknik menyusui yaitu :

WITA 1. bayi diletakan ke ibu dengan posisi sanggah seluruh

tubuh bayi, jangan hanya leher dan bahunya saja, kepala

dan tubuh bayi lurus, hadapkan bayi ke dada ibu,

sehingga hidung bayi berhadapan dengan putting susu,

dekatkan badan bayi ke badan ibu, menyentuh bibir bayi

ke putting susunya dan menunggu sampai mulut bayi

terbuka lebar.

2. Segera dekatkan bayi ke payudara sedemikian rupa

sehingga bibir bawah bayi terletak di bawah putting susu.

3. Cara melekatkan mulut bayi dengan benar yaitu dagu

menempel pada payudara ibu, mulut bayi terbuka lebar

dan bibir bawah bayi membuka lebar

4. Cara pengamatan teknik menyusui yang benar:

a. Bayi tampak tenang

b. Badan bayi menempel pada perut ibu


c. Mulut bayi terbuka lebar

d. Dagu bayi menempel padapayudara ibu

e. Sebagian areola masuk kedalam mulut bayi, areola

bawah lebih banyak yang masuk

f. Bayi tampakmenghisap kuat dengan irama perlahan

g. Putting susu tidak terasa nyeri

h. Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus

i. Kepala bayi agak menengadah.

2. Memberikan KIE tentang Senam Nifas

Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan dan ibu

memperaktekannya.

3. 16.40 Mengevaluasi adanya tanda-tanda bahaya nifas seperti

WITA perdarahan yang banyak dari jalan lahir ibu, bau yang tidak

normal dari vagina, nyeri perut dan panggul yang hebat,

pusing dan lemas berlebihan, demam;

Tidak terdapat tanda-tanda bahaya nifas.

4. 16.45 Menganjurkan ibu untuk menyusi bayinya terus menerus,

WITA minimal 2 jam sekali dan meningatkan pada ibu pentingnya

pemberian ASI pada awal kehidupan.

Ibu paham dan mengerti dengan penjelasan yang telah

diberikan.

4. 16.55 Membuat kesepakatan dengan ibu untuk dilakukan


WITA kunjungan masa nifas selanjutnya.

Ibu bersedia dilakukan kunjungan ulang.


2. Asuhan Kebidanan Post Natal Care Kunjungan ke-III ( Nifas hari ke-14/ 2 minggu)

Tanggal/Waktu Pengkajian : Jumat, 22 Maret 2019

Pukul : 16.30 WITA

Tempat : Rumah Ny. R

S :

 Ibu mengatakan bayi mau menyusu di payudara kanan kiri serta putting susu

sudah tidak lecet.

 Ibu mengatakan darah yang keluar sudah tidak banyak.

O :

a. Pemeriksaan Umum

Keadaan umum Ny. R baik; kesadaran composmentis; hasil pengukuruan tanda

vital yaitu: tekanan darah 120/70 mmHg, suhu tubuh 36,7oC, nadi 80 x/menit,

pernafasan 20 x/menit.

b. Pemeriksaan fisik

Payudara : Terdapat pengeluaran ASI pada payudara kanan dan kiri, terdapat

hiperpigmentasi pada areola, puting susu menonjol, tidak ada lesi,

tidak ada retraksi, teraba ASI penuh.

Abdomen : TFU tidak teraba, kandung kemih penuh.

Genetalia : Pengeluaran darah lochea serosa, 1 pembalut tidak penuh, luka jahitan

tampak kering, tidak ada tanda-tanda infeksi.

Anus : Tidak ada hemoroid.

Ekstremitas : Homan sigh negative, tidak tampak oedema.


c. Pola Fungsional

Tabel 4.16
Pola Fungsional
Pola Keterangan
Istirahat Ibu dapat beristirahat dan tidur saat bayi tidur
Ibu makan ketika lapar 3-4 kali/hari dengan porsi 1 ½
porsi nasi, 2-3 potong lauk-pauk, 1 mangkuk sayur, air
Nutrisi
putih ± 8 gelas/hari, ibu selalu menghabiskan
makanannya.
Mobilisasi Ibu sudah bisa beraktifitas seperti biasa
BAK 4-5 kali/hari konsistensi cair, warna kuning jernih,
Eliminasi tidak ada keluhan. BAB 1 kali/hari konsistensi lunak,
tidak ada keluhan.
Menyusui Ibu sudah dapat menyusui bayinya dengan baik.

A:

Diagnosis : P2002 post partum hari ke 14

Masalah :-

Dasar : Ibu mengatakan melahirkan pada tanggal 8 Maret 2019.

P:

Tabel 4.17
Implementasi Kunjungan PNC III
No. Waktu Tindakan
1. 15.00 Menjelaskan hasil pemeriksaan fisik. Dari hasil pemeriksaan fisik
WITA ibu dalam keadaan normal.

Ibu mengerti kondisinya dalam keadaan normal


2 15.10 Menjelaskan pada ibu bahwa kondisi ibu saat ini dalam kondisi
WITA yang baik dan normal. Putting susu sudah tidak lecet lagi sehingga
sudah dapat menyusui bayinya tanpa keluhan.

Mengingatkan ibu untuk selalu menyusui bayinya sesering mungkin


dengan posisi yang benar.
3. 15.15 Memberikan KIE pada ibu mengenai pola nutrisi dan pentingnya
WITA Asi Eksklusif.

Ibu paham dan berjanji akan melakukannya

You might also like