Professional Documents
Culture Documents
Pengertian Perjanjian
Internasional Secara umum, Perjanjian Internasional adalah sebuah perjanjian yang dibuat di
bawah hukum internasional oleh beberapa pihak yang berupa negara atau organisasi
internasional. Sebuah perjanjian multilateral dibuat oleh beberapa pihak yang mengatur hak
dan kewajiban masing-masing pihak. Perjanjian bilateral dibuat antara dua negara.
Sedangkan, perjanjian multilateral adalah perjanjian yang dibuat oleh lebih dari dua negara.
Macam – Macam Perjanjian Internasional Ditinjau dari berbagai segi, Perjanjian Internasional
dapat digolongkan ke dalam 4 (empat) segi, yaitu:
a. Perjanjian Internasional yang melalui dua tahap. Perjanjian melalui dua tahap ini
hanyalah sesuai untuk masalah-masalah yang menuntut pelaksanaannya sesegera
mungkin diselesaikan. Kedua tahap tersebut meliputi tahap perundingan (negotiation)
dan tahap penandatanganan (signature).
b. Perjanjian Internsional yang melalui tiga tahap. Pada Perjanjian Internasional yang
melalui tiga tahap, sama dengan proses Perjanjian Internasionl yang melalui dua tahap,
namun pada tahap ketiga ada proses pengesahan (ratification).
Pembedaan atas Perjanjian Internasional berdasarkan atas jangka waktu berlakunya, secara
mudah dapat diketahui pada naskah perjanjian itu sendiri, sebab dalam beberapa Perjanjian
Internasional hal ini ditentukan secara tegas. Namun demikian, dalam hal Perjanjian
Internasional tersebut tidak secara tegas dan eksplisit menetapkan batas waktu berlakunya,
dibutuhkan pemahaman yang mendalam akan sifat, maksud dan tujuan perjanjian itu,
karena hakikatnya perjanjian itu dimaksudkan untuk berlaku dalam jangka waktu tertentu
atau terbatas. Misalnya, jika objek yang diperjanjikan itu sudah terlaksana atau terwujud
sebagaimana mestinya, maka perjanjian tersebut berakhir dengan sendirinya. Ada memang
perjanjian-perjanjian yang tidak menetapkan batas waktu berlakunya karena dimaksudkan
berlaku sampai jangka waktu yang tidak terbatas, sepanjang dan selama perjanjian itu
masih dapat memenuhi keinginan para pihak atau masih mampu menyesuaikan diri dengan
perkembangan umum, namun sesungguhnya perjanjian ini tetap terbatas, yakni pada
kebutuhan dan perkembangan zaman itu sendiri. Dilihat dari sudut materinya, corak
perjanjian ini merupakan perjanjian yang mengandung kaidah hukum yang penting,
terutama bagi para pihak yang bersangkutan.