You are on page 1of 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Perawatan Penderita dengan Stroke


Sasaran : Keluarga Tn. B yang menderita stroke
Hari/Tanggal : Jumat, 07 Desember 2018
Waktu : 35 menit
Tempat : Ruang ICU RSD Gunung Jati Kota Cirebon
Nama Penyuluh : Sri Indah Wulandari

1. Tujuan Intruksional Umum (TIU)


Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan keluarga Tn.B dapat mengetahui
cara menangani stroke dengan benar.
2. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)
Setelah dilakukan penyuluhan keluarga Tn.B diharapkan mampu :
a. Menjelaskan pengertian penyakit stroke.
b. Menjelaskan tanda dan gejala penyakit stroke.
c. Menjelaskan klasifikasi penyakit stroke.
d. Menjelaskan cara perawatan pasien stroke.
e. Menjelaskan cara pencegahan penyakit stroke.
f. Mendemonstrasikan latihan gerak pada pasien stroke.
3. Materi pembelajaran/penyuluhan
a. Pengertian penyakit stroke.
b. Tanda dan gejala penyakit stroke.
c. Klasifikasi penyakit stroke.
d. Cara perawatan pasien stroke.
e. Cara pencegahan penyakit stroke.
f. Cara demonstrasi latihan gerak pada penderita stroke.
4. Kegiatan pembelajaran/penyuluhan
a. Metode : Ceramah. Diskusi, dan Tanya jawab
b. Langkah-langkah kegiatan
No Kegiatan Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta
Penyuluhan
1. Pembukaan 5  Salam pembuka Menjawab salam.
menit  Perkenalan. Memperhatikan dan
 Menyebutkan tujuan mencatat.
penyuluhan yang akan
dibahas tentang penyakit
stroke
2. Pemateri 17  Menjelaskan pengertian, tanda Memperhatikan
menit dan gejala, klasifikasi, cara dan mencatat
perawatan, dan cara penjelasan dari
pencegahan penyakit stroke penyuluh.
 Mendemonstrasikan cara
latihan gerak pada penderita
stroke.
3 Evaluasi 10 Memberikan kesempatan  Keluarga Tn.B
menit kepada peserta untuk bertanya mengajukan
Menjawab pertanyaan yang pertanyaan
diajukan peserta  Keluarga Tn.B
Memberikan pertanyaan kepada memperhatikan
peserta dan mendengarkan

4 Penutup 3 Menutup dengan mengucapkan Menjawab salam.


menit salam.

5. Media dan Sumber


a. Media : Leaflet
b. Sumber
 Adib, Muhammad. (2009). Cara Mudah Memahami dan Meng
hindari Hipertensi Jantung dan Stroke. Dian Loka,Yogyakarta.
 Doenges, M.E.,Moorhouse M.F.,Geissler A.C. (2000).
Rencana Asuhan Keperawatan,Edisi 3, EGC, Jakarta.
 Purwanti dan Arina. 2008. Rehabilitasi Klien Pasca Stroke.
Kartasura: FIK UMS.
 Potter, Patricia A dan Anne Griffin Perry. 2005. Buku Ajar
Fundamental Keperawatan: Konsep, Praktek. Jakarta: EGC

6. Evaluasi
a. Prosedur : post test
b. Jenis test : lisan dan tulisan
c. Butir-butir pertanyaan :
1) Pengertian penyakit stroke.
2) Tanda dan gejala penyakit stroke.
3) Klasifikasi penyakit stroke.
4) Cara perawatan pasien stroke.
5) Cara pencegahan penyakit stroke.
6) Cara demonstrasi latihan gerak pada penderita stroke.

d. Materi penyuluhan terlampir


MATERI PENYULUHAN

1. Pengertian
Stroke adalah mati atau terganggunya aliran darah secara
mendadak ke salah satu atau lebih wilayah pengaturan otak akibat saluran
darahnya tersumbat atau pecah.
CVA atau stroke adalah kematian jaringan otak akibat kekurangan
aliran darah dan oksigen pada jaringan otak.Stroke merupakan suatu
sindroma klinis yang awal timbulnya mendadak, progresif, cepat, berupa
defisist neurologist local, dan atau global yang berlangsung 24 jam atau
lebih atau langsung menimbulkan kematian, dan semata-mata disebabkan
oleh gangguan peredaran darah otak non traumatik
CVA atau Cerebro Vaskuler Accident biasa di kenal oleh
masyarakat dengan istilah Stroke. Istilah ini lebih populer di banding
CVA. Kelainan ini terjadi pada organ otak. Lebih tepatnya adalah
Gangguan Pembuluh Darah Otak. Berupa penurunan kualitas pembuluh
darah otak. Stroke menyebabkan angka kematian yang tinggi.
Kejadian sebagian besar dialami oleh kaum laki-laki daripada
wanita (selisih 19 % lebih tinggi)dan usia umumnya di atas 55 tahun.

2. Tanda dan Gejala


1) Jika terjadi peningkatan TIK maka dijumpai tanda dan gejala:
a. Perubahan tingkat kesadaran: penurunan orientasi dan respons
terhadap stimulus
b. Perubahan kemampuan gerak ekstrimitas: kelemahan sampai
paralysis
c. Perubahan ukuran pupil: bilateral atau unilateral dilatasi.
Unilateral tanda dari perdarahan cerebral
d. Perubahan tanda vital: nadi rendah, tekanan nadi melebar, nafas
irreguler, peningkatan suhu tubuh
e. Keluhan kepala pusing
f. Muntah projectile (tanpa adanya rangsangan).
2) Kelumpuhan dan kelemahan.
3) Penurunan penglihatan.
4) Deficit kognitif dan bahasa ( komunikasi ).
5) Pelo / disartria.
6) Kerusakan Nervus Kranialis.
7) Inkontinensia alvi dan uri.

3. Klasifikasi
Secara patologik suatu infark dapat di bagi dalam:
1) Trombosis pembuluh darah ( trombosis serebri ).
2) Emboli a.l dari jantung (emboli serebri ).
3) Arteritis sebagai akibat lues / arteritis temporalis.
Secara klinis stroke di bagi menjadi: 1) Serangan Ischemia Sepintas
(TransientIschemia Attact/ TIA), 2) Stroke Ischemia (Stroke Non
Hemoragik), 3) Stroke Hemoragik, 4) Gangguan pembulug darah otak
lain.

4. Penatalaksanaan/ perawatan klien stroke


1) Konservatif.
a. Pemenuhan cairan dan elektrolit dengan pemasangan infus.
b. Mencegah peningkatan TIK: 1) Antihipertensi, 2) Deuritika, 3)
Vasodilator perifer, 4) Antikoagulan, 5) Diazepam bila kejang, 6)
tukak misal cimetidine, 7) Kortikosteroid: pada kasus ini tidak
ada manfaatnya karena klien akan mudah terkena infeksi,
hiperglikemi dan stress ulcer/perdarahan lambung, 8) Manitol:
mengurangi edema otak.
2) Operatif.
a. Apabila upaya menurunkan TIK tidak berhasil maka perlu
dipertimbangkan evakuasi hematom karena hipertensi
intrakranial yang menetap akan membahayakan kehidupan
pasien.
b. Pada fase sub akut / pemulihan ( > 10 hari ) perlu: 1) Terapi
wicara, 2) Terapi fisik, 3) Stoking anti embolisme.
3) Perawatan Pasien Stroke di rumah
a. Penatalaksanaan Umum Pasien Stroke:
 Penderita Stroke harus segera mendapatkan perawatan
oleh tenaga kesehatan dan harus segera dibawah ke
rumah sakit
 Jika penderita demam harus segerah diberikan kompres
dingin dan obat penurun panas
 Awasi penderita saat makan, karena penderita stroke
mungkin mengalami kerusakan saraf yang dapat
menyebabkan kesulitan menelan dan resiko tersedak
 Penderita harus dilakukan mobilisasi dan fisioterapi
secara teratur.
b. Diet pada Penderita Stroke, Penderita Stroke harus menjaga pola
makan terutama bila hipertensi belum terkontrol. Makanan yang
harus dikurangi garam/makanan asin, petai/jengkol.

5. Pencegahan
a. Kontrol teratur tekanan darah.
b. Menghentikanmerokok.
c. Menurunkan konsumsi kholesterol dan kontrol cholesterol rutin.
d. Mempertahankan kadar gula normal.
e. Mencegah minum alkohol.
f. Latihan fisik teratur.
g. Cegah obesitas.
h. Mencegah penyakit jantung dapat mengurangi resiko stroke.
6. Cara demonstrasi latihan gerak pada penderita stroke.
1) Latihan Pasif Anggota Gerak Atas
a. Gerakan menekuk dan meluruskan sendi bahu: Tangan satu
penolong memegang siku, tangan lainnya memengang lengan,
Luruskan siku naikan dan turunkan legan dengan siku tetap lurus
b. Gerakan menekuk dan meluruskan siku: Pegang lengan atas
dengan tangan satu, tangan lainnya menekuk dan meluruskan siku
c. Gerakan memutar pergelangan tangan: Pegang lengan bawah
dengan tangan satu, tangan yang lainnya menggenggam telapak
tangan pasien, Putar pergelangan tangan pasien ke arah luar
(terlentang) dan ke arah dalam (telungkup)
d. Gerakan menekuk dan meluruskan pergelangan tangan: Pegang
lengan bawah dengan tangan satu, tangan lainnya memegang
pergelangan tangan pasien, Tekuk pergelangan tangan ke atas dan
ke bawah
e. Gerakan memutar ibu jari: Pengang telapak tangan dan keempat
jari dengan tangan satu, tangan lainnya memutar ibu jari tangan
f. Gerakan menekuk dan meluruskan jari-jari tangan: Pegang
pergelangan tangan dengan tangan satu, tangan yang lainnya
menekuk dan meluruskan jari-jari tangan
2) Latihan pasif anggota gerak bawah
Gerakan menekuk dan meluruskan pangkal paha: Pegang lutut dengan
tangan satu, tangan lainnya memegang tungkai, Naikkan dan turunkan
kaki dengan lutut yang lurus
3) Latihan aktif anggota gerak atas dan bawah
Latihan I
a. Angkat tangan yang lumpuh menggunakan tangan yang sehat ketas
b. Letakan kedua tangan diatas kepala
c. Kembalikan tangan ke posisi semula
Latihan II
a. Angkat tangan yang lumpuh melewati dada ke arah tangan yang
sehat
b. Kembalikan ke posisi semula
Latihan III
a. Angkat tangan yang lemah menggunakan tangan yang sehat ke atas
b. Kembalikan ke posisi semula
Latihan IV
a. Tekuk siku yang lumpuh mengunakan tangan yang sehat
b. Luruskan siku kemudian angkat ketas
c. Letakan kembali tangan yang lumpuh ditempat tidur.
Latihan V
a. Pegang pergelangan tangan yang lumpuh mengunakan tangan yang
sehat angkat keatas dada
b. Putar pengelangan tangan ke arah dalam dan ke arah luar
Latihan VI
a. Tekuk jari-jari yang lumpuh dengan tangan yang sehat kemudian
luruskan
b. Putar ibu jari yang lemah mengunakan tangan yang sehat
Latihan VII
a. Letakan kaki yang seht dibawah yang lumpuh
b. Turunkan kaki yang sehat sehingga punggung kaki yang sehat
dibawah pergelangan kaki yang lumpuh
c. Angkat kedua kaki ketas dengan bantuan kaki yang sehat,
kemudian turunkan pelan-pelan.
Latihan VIII
a. Angkat kaki yang lumpuh mengunakan kaki yang sehat ke atas
sekitar 3 cm
b. Ayunkan kedua kaki sejauh mungkin kearah satu sisi kemudian ke
sisi yang satunya lagi
c. Kembali ke posisi semula dan ulang sekali lagi
Latihan IX
a. Anjurkan pasien untuk menekuk lututnya, bantu pengang pada lutut
yang lumpuh dengan tangan Satu
b. Dengan tangan lainnya penolong memegang pingang pasien
c. Anjurkan pasien untuk memegang bokongnya
d. Kembali keposisi semula dan ulangi sekali lagi

You might also like