You are on page 1of 4

PENGOLAHAN AIR LIMBAH METODE KOAGULASI – FLOKULASI

Habibah Jahro Tsamara, Hanif Achmad Fianto, Safira Fausta Ramadhani,


Yuni Faridaningtyas
Politeknik Negeri Malang
Jl. Soekarno Hatta No.09, Malang

Abstrak : Air limbah merupakan bahan buangan yang berasal dari aktivitas
manusia. Saat ini, volume air limbah yang dibuang ke lingkungan mencapai 60%.
Kurangnya perhatian terhadap air limbah mengakibatkan minimnya pengolahan
limbah tersebut. Sehingga seringkali air limbah langsung dibuang ke badan air
tanpa melalui proses pengolahan. Koagulasi didefinisikan sebagai proses
destabilisasi muatan koloid padatan tersuspensi termasuk bakteri dan virus,
dengan suatu koagulan. sehingga akan terbentuk flok-flok halus yang dapat
diendapkan, proses pengikatan partikel koloid. Pengadukan cepat (flash mixing)
merupakan bagian integral dari proses koagulasi. Tujuan pengadukan cepat adalah
untuk mempercepat dan menyeragamkan penyebaran zat kimia melalui air yang
diolah. Koagulan yang umum dipakai adalah alumunium sulfat, feri sulfat, fero
sulfat dan PAC. Umumnya partikel-partikel tersuspensi atau koloid dalam air
buangan memperlihatkan efek Brownian. Permukan partikel-partikel tersebut
bermuatan listrik negatif. Partikel-partikel itu menarik ion-ion positif yang
terdapat dalam air dan menolak ion-ion negatif. Ion-ion positif tersebut kemudian
menyelubungi partikel-partikel koloid dan membentuk lapisanrapat bermuatan
didekat permukannya. Lapisan yang terdiri dari ion-ion positif itu disebut dengan
lapisan kokoh (fixed layer). Adanya muatan-muatan pada permukaan partikel
koloid tersebut menyebabkan pembentukan medan elektrostatik di sekitar partikel
itu sehingga menimbulkan gaya tolak-menolak antar partikel. Disamping gaya
tolak-menolak akibat muatan negatif pada partikel-partikel koloid, ada juga gaya
tarik manarik antara 2 patikel yang dikenal dengan gaya Van der Walls. Selama
tidak ada hal yang mempengaruhi kesetimbangan muatan-muatan listrik partikel
koloid, gaya tolak menolak yang ada selalu lebih besar dari pada gaya Van der
Walls, dan akibatnya partikel koloid tetap dalam keadaan stabil. Flokulasi
merupakan proses pembentukan flok, yang pada dasarnya merupakan
pengelompokan/ aglomerasi antara partikel dengan koagulan (menggunakan
proses pengadukan lambat atau slow mixing), Proses pengikatan partikel koloid
oleh flokulan. Pada flokulasi terjadi proses penggabungan beberapa partikel
menjadi flok yang berukuran besar. Partikel yang berukuran besar akan udah
diendapkan. Agar patikel koloid dapat menggumpal, gaya tolak-menolak
elektrostatik antara partikelnya harus dikurangi dan transportasi partikel harus
menghasilkan kontak diantara partikel yang mengalami destabilisasi. Setelah
partikel-partikel koloid mengalami destabilisasi, adalah penting untuk membawa
partikel-partikel tersebut ke dalam suatu kontak antara satu dengan yang lainnya
sehingga dapat menggumpal dan membentuk partikel yang lebih besar yang
disebut flok.
Kata Kunci : air limbah, koagulasi, flokulasi, koagulan , pengadukan.
Air merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi kehidupan umat
manusia dan makhluk hidup lainnya dan fungsinya bagi kehidupan tersebut tidak
akan dapat digantikan oleh senyawa lainnya. Hampir semua kegiatan yang
dilakukan manusia membutuhkan air, mulai dari membersihkan diri,
membersihakn tempat tinggal, makan dan minum.

Limbah adalah semua benda yang berbentuk padat, cair, maupun gas
merupakan bahan buangan yang berasal dari aktivitas manusia perorangan
maupun hasil aktivitas kegiatan lainnya, seperti industri, rumah sakit,
laboratorium, reaktor nuklir dan lain-lain. Air limbah mengandung parameter
turbidity dan kesadahan. Apabila keseluruhan parameter tersebut dibuang langsun
bg ke lingkungan, maka akan mengakibatkan pencemaran air. Oleh karena itu,
sebelum dibuang ke lingkungan, terlebih dahulu harus diolah sehingga dapat
memenuhi standar air yang baik.
Optimisasi adalah suatu proses untuk mencapai hasil yang ideal atau optimal
(nilai efektif yang dapat dicapai). Dalam disiplin matematika optimisasi merujuk
pada studi permasalahan yang mencoba untuk mencari nilai minimal atau
maksimal dari suatu fungsi riil. Untuk dapat mencapai nilai optimal baik minimal
atau maximal tersebut, secara sistimatis dilakukan pemilihan nilai variabel
bilangan bulat atau riil yang akan memberikan solusi optimal.
Selokan merupakan saluran untuk menyalurkan air pembuangan dan/atau
air hujan untuk dibawa ke suatu tempat agar tidak menjadi masalah bagi
lingkungan dan kesehatan. Namun definisi ini berkembang seiring dengan
permasalahan yang timbul dikarenakan air selokan cenderung terabaikan dan
dibiarkan begitu saja.
Fenomena yang terjadi saat ini adalah tingginya debit air buangan yang
masuk ke selokan, tidak dimanfaatkan sama sekali. Selokan di Kampus Politeknik
Negeri Malang khususnya yang terdapat di Gedung AQ merupakan selokan yang
pencemarannya sangat tinggi dikarenakan terdapat buangan limbah bahan kimia
sisa praktek. Maka dari itu air selokan ini menjadi sampel percobaan.
Pengolahan limbah cair dapat dilakukan secara kimia salah satunya dengan
cara koagulasi dan flokulasi. Koagulasi merupakan proses yang memanfaatkan
ion-ion yang mempunyai muatan berlawanan dengan muatan koloid yang terdapat
dalam limbah cair sehingga meniadakan kestabilan ion sedangkan flokulasi
merupakan kelanjutan dari proses koagulasi dimana mikroflok hasil koagulasi
mulai menggumpalkan partikel-partikel koloid menjadi flok-flok besar yang dapat
diendapkan dan proses ini dibantu dengan pengadukan lambat proses koagulasi
dan flokulasi tidak dapat dipisahkan dalam proses pengolahan limbah cair karena
kedua proses ini selalu dilakukan bersama (Bangun,2013)
Proses flokulasi dibutuhkan untuk penggabungan partikel dengan
menggunnakan bahan kimia sehingga mempercepat waktu pengendapan partikel.
Bahan kimia yang digunakan sebagai koagulan yaitu PAC (Poly-Aliminium
Chloride) dan Tawas (Aluminium Sulfat).
METODE PENELITIAN
Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan secara
kuantitatif yaitu pendekatan untuk menganalisa setiap aspek yang diteliti.
Penelitian kuantitatif didasarkan pada upaya mengkaji suatu permasalahan
menggunakan metode matematis yang kemudian diverifikasi berdasarkan teori-
teori yang telah ada.
Pada percobaan yang dilakukan dilakukan di Politeknik Negeri Malang,
pemilihan tempat ini berdasakan kepada alat-alat dan bahan-bahan yang akan
digunakan untuk melakukan penelitian ini terdapat pada Politeknik Negei Malang.
Data pada penelitian ini berdasarkan hasil pngamatan dan analisis yang dilakukan
adalah (1) seperangkat alat yang digunakan untuk melakukan penelitan ini adalah
Seperangkat alat flokulator (jar test), (2) labu ukur 100 ml, (3) kaca arloji, (4)
spatula, (5) batang pengaduk, (6) erlenmeyer 100 ml, (7) pipet ukur 5cm, (8) ball
pipet, dan (9) seperangkat alat portable turbiditymeter model 2100 P.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah mencatat
data yang diinginkan setiap perubahan waktu dan kecepatan pengadukan yang
terlah diinginkan. Pada penelitian ini menggunakan variabel tetap yaitu pengisian
air sebanyak 800 ml untuk masing-masing sampel yang akan diuji, kemudian
diukur pH dan kekeruhan pada sampel awal sebelum ditambhakan koagulan.
Setelah penambahan koagulan dilakukan proses pengadukan dengan dua macam
tipe pengadukan, yaitu pengadukan cepat dan pengadukan lama hingga terbentuk
flok-flok pada sampel yang diuji. Kemudian dilakukan analisa (Total Suspended
Solid) TSS, kekeruhan menggunakan turbidity meter, dan pH menggunakan kertas
lakmus.
Analisis data dalam penelitian ini dilakukan secara analisis kuantitatif
deskriptif. Proses analisis data dilakukan dengan memperhatikan alur kegiatan
analisis data, yaitu (1) mengidentifikasi data yang berupa hasil statistik perubahan
nilai TSS, kekeruhan, dan pH terhadap banyaknya variasi koagulan yang
ditambhakan (2) menentukan indikator yang mempengaruhi terhadap sampel yang
diteliti, (3) penyajian data sesuai dengan aspek yang diteliti, dan (4) penarikan
kesimpulan.

You might also like