Professional Documents
Culture Documents
KURIKULUM OPERASIONAL
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
DIREKTORAT PEMBINAAN
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN
ANAK USIA DINI, NONFORMAL, DAN INFORMAL
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
2013
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kurikulum menurut Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
Bab I Pasal 1 poin 19 adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan pendidikan tertentu seperti yang termaktub dalam pasal
tersebut adalah tujuan pendidikan nasional seperti yang tercantum dalam Standar Nasional Pendidikan.
Kurikulum disusun dalam satu kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan
memperhatikan: a. peningkatan iman dan takwa; b. peningkatan akhlak mulia; c. peningkatan potensi,
kecerdasan, dan minat peserta didik; d. keragaman potensi daerah dan lingkungan; e. tuntutan
pembangunan daerah dan nasional; f. tuntutan dunia kerja; g. perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni; h. agama; i. dinamika perkembangan global; j. persatuan nasional dan nilai-nilai
kebangsaan.
Selaras dengan komitmen penerapan sistem desentralisasi pendidikan, muncul tuntutan terhadap
pembaharuan sistem pendidikan, termasuk pembaharuan dalam kurikulum, yaitu ‘penganekaragaman’
kurikulum (diversifikasi) untuk melayani peserta didik dan potensi daerah yang beragam. Untuk
mewadahi keberagaman tersebut, kurikulum operasional dikembangkan oleh satuan pendidikan, atau
dikenal dengan pengembangan kurikulum berbasis lembaga.
Kurikulum berbasis lembaga adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan
di satuan pendidikan termasuk satuan pendidikan anak usia dini (PAUD). Dengan merujuk pada
kebijakan tersebut, setiap satuan PAUD memiliki kewenangan dan keleluasaan untuk mengembangkan
kurikulum di satuannya secara mandiri dengan tetap mengacu/mempertimbangkan rambu-rambu yang
dikeluarkan oleh pemerintah.
Ketersediaan kurikulum pada suatu satuan pendidikan merupakan suatu keharusan karena
kurikulum merupakan jantung dari terselenggaranya seluruh kegiatan pendidikan atau pembelajaran di
suatu satuan pendidikan. Kurikulum merupakan alat untuk membantu pendidik dan seluruh komponen
satuan pendidikan dalam memberikan pengalaman belajar kepada anak secara positif, bermakna,
fungsional, membekas, serta memperlancar keseluruhan proses pembelajaran yang selaras dengan
kebutuhan dan karakteristik peserta didik yang dilayani.
Mengingat begitu penting dan besarnya kegunaan kurikulum, pengembangan kurikulum untuk
satuan pendidikan anak usia dini harus dilakukan dengan hati-hati, cermat dan penuh bertanggung jawab.
Satuan pendidikan PAUD menangani peserta didik pada kelompok usia potensial yang sekaligus sebagai
usia kritis, yaitu usia emas (golden ages). , pihak-pihak yang terlibat dalam pengembangan kurikulum
pendidikan anak usia dini harus merupakan orang-orang yang betul-betul peduli, mencintai, dan bersedia
sepenuh hati dalam membantu pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal. , cita-cita
pembangunan pendidikan anak usia dini Indonesia, yaitu mengantarkan generasi yang cerdas
komprehenship secara bertahap dan simultan dapat diwujudkan.
Untuk keperluan itulah, diterbitkan pedoman pengembangan kurikulum operasional PAUD.
Pedoman ini diharapkan dapat menjadi acuan para pendidik, pengelola, penyelenggara dalam
mengembangkan kurikulum yang efektif dalam menfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan anak di
satuannya.
2
B. Tujuan
Pedoman Pengembangan Kurikulum Operasioal PAUD ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam
menyusun kurikulum bagi penyelenggara, pengelola, pendidik (guru) serta para pengembang kurikulum di
setiap satuan pendidikan PAUD yang tersebar di seluruh Indonesia.
C. Dasar
Penyusunan pedoman pengembangan Kurikulum Operasional PAUD ini mengacu dan merujuk
pada dasar legal formal sebagai berikut:
1. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Pendidikan Nasional
3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58 tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia
Dini
D. Sasaran
Sasaran pengguna pedoman pengembangan Kurikulum Operasioal PAUD ini adalah berbagai
pihak yang terlibat, secara langsung maupun tidak langsung dalam bidang pengembangan kurikulum
pendidikan anak usia dini. Pihak-pihak yang dapat menjadi anggota tim pengembang kurikulum, antara
lain: pendidik, pengelola, penyelenggara, penilik/pengawas, orang tua/masyarakat, dan pemangku
kepentingan lain.
E. Sistematika
Pedoman disusun secara sistematis dan logis agar yang menggunakannya dapat mengikutinya
secara mudah dan terarah. Penyajian pedoman ini secara berurutan meliputi
Bagian pertama berupa pendahuluan yang menyajikan tentang latar belakang lahirnya pedoman
pengembangan kurikulum operasional satuan PAUD, tujuan penulisan pedoman, dasar penulisan
pedoman sasaran pengguna pedoman, serta sistematika penyajian pedoman.
Bagian kedua, berisi tentang konsep PAUD Indonesia. Hal ini sengaja disajikan agar arah
pedoman ini menjadi lebih jelas, tegas, dan terarah. Bagian ini berisi tiga hal utama, yaitu pengertian
PAUD, satuan dan sistem penyelenggaraan PAUD di Indonesia serta pentingnya satuan pendidikan
PAUD memiliki kurikulum berkualitas.
Bagian ketiga berisi tentang pengertian, landasan dan rujukan, serta prinsip pengembangan
kurikulum operasional PAUD. Terdapat tiga hal yang dipaparkan, yaitu pengertian, landasan dan
rujukan kurikulum operasional PAUD serta prinsip-prinsip pengembangan kurikulum operasional
PAUD. Paparan ini sengaja disajikan agar para pengembang kurikulum operasional PAUD lebih
terkendali, terukur, dan tepat sasaran.
Bagian keempat berisi tentang komponen-komponen kurikulum operasional PAUD yang dapat
dikembangkan. Bagian ini memuat dua paparan, yaitu komponen inti kurikulum operasional PAUD
serta komponen penyempurna kurikulum operasional PAUD.
3
Bagian kelima berisi tentang langkah-langkah pengembangan kurikulum operasional PAUD.
Bagian ini berisi lima paparan tentang tahapan utama dalam pengembangan kurikulum operasional
PAUD, yaitu tahap persiapan dan koordinasi, tahap analisis konteks dan potensi, tahap pengembangan
komponen inti kurikulum operasional PAUD, tahap pengembangan komponen penyempurna kurikulum
operasional PAUD, serta tahap pengemasan naskah akhir kurikulum operasional PAUD.
Bagian keenam merupakan bagian pengambilan keputusan, yaitu berisi tentang pengesahan dan
pemberlakuan kurikulum operasional PAUD. Terdapat tiga hal yang dipaparkan, yaitu pengesahan
kurikulum operasional PAUD, pemberlakuan kurikulum operasional PAUD serta masa revisi dan
perbaikan kurikulum operasional PAUD yang telah dikembangkan.
Bagian ketujuh merupakan bagian penyempurna pedoman ini, yaitu penutup. Pada bagian ini
mengingatkan kembali betapa pentingnya satuan pendidikan PAUD memiliki kurikulum operasional
yang sempurna karena dampaknya begitu besar bagi pertumbuhan dan perkembangan anak selama
hidupnya. Semoga setiap satuan pendidikan PAUD dapat melahirkan kurikulum operasional PAUD
yang terbaik bagi setiap anak Indonesia.
4
BAB II
DASAR-DASAR PENGEMBANGAN
KURIKULUM OPERASIONAL PAUD
A. Pengertian
Kurikulum Operasional PAUD adalah suatu kurikulum yang dikembangkan dan dilaksanakan oleh
setiap satuan PAUD sesuai dengan kondisi, potensi, serta daya dukung yang tersedia dan dapat
diupayakan di satuan PAUD masing-masing.
5
1. Prinsip Umum Pengembangan
Prinsip-prinsip umum yang harus diperhatikan dalam pengembangan kurikulum operasional PAUD
di antaranya adalah sebagai berikut.
a. Menyeluruh (Holistik Integratif)
Komponen kurikulum yang dikembangkan mencakup keseluruhan ranah perkembangan peserta
didik (holistik), minimum sesuai dengan tuntutan perkembangan yang dituangkan dalam Standar
Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak (STPP) yang digariskan dalam Permendiknas Nomor
58/2009.
Integratif dimaksudkan adalah segala upaya yang dilakukan dengan menggunakan langkah
terpadu, baik pada upaya pemenuhan layanan pedagogis, layanan kesehatan, layanan gizi
maupun layanan perlindungan. Layanan pedagogis berfokus pada stimulasi perkembangan anak
terutama pada stimulasi perkembangan mental-intelektual dan sosial-emosional; layanan
kesehatan dan gizi terutama ditujukan untuk membantu pertumbuhan anak, sedangkan layanan
perlindungan ditujukan agar tumbuh-kembang lebih optimal, yaitu dengan cara dukungan
kondisi dan lingkungan nyaman (savety) dan aman (security), yaitu yang ramah, bersahabat,
bebas dari kecemasan, tekanan, dan rasa takut.
b. Relevan
Pengembangan kurikulum selaras dengan tujuan pendidikan di Indonesia, nilai (values), moral,
dan budaya, serta visi-misi lembaga, juga selaras dengan tahap perkembangan anak.
Pengembangan kurikulum juga harus relevan dengan kemajuan perkembangan keilmuan dan
teknologi yang mendukung optimalnya layanan PAUD.
c. Memadai
Kurikulum menempatkan anak sebagai pusat tujuan. Kurikulum operasional PAUD yang
dikembangkan memenuhi kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai dengan
tingkat usia anak (age appropriateness), memenuhi perkembangan sosial dan budaya anak
(social and cultural appropriateness), serta selaras dengan karakteristik dan kekhasan
perkembangan individu anak (individual appropriateness).
d. Sistematis
Kurikulum memuat komponen-komponen yang berperan dalam pengembangan program PAUD.
Komponen-komponen dalam kurikulum operasional membentuk satu keutuhan yang saling
terkait dan memberi pengaruh dalam mendukung terjadinya keutuhan kurikulum operasional
PAUD yang dikembangkan.
e. Kontinuitas
Memiliki kesinambungan dalam pengembangan kurikulum/program layanan, baik secara vertikal
(antarlevel kurikulum dalam melayani setiap tahapan usia perkembangan, dari usia paling
rendah, menuju usia yang lebih tinggi), maupun secara horizontal (di setiap level kurikulum
atau dalam melayani setiap tahapan/kelompok perkembangan anak: pada masa bayi, batita,
balita, prasekolah, dan seterusnya. Intinya setiap tahapan terlayani secara komprehensif/holistik).
6
f. Konsisten
Konsisten adalah taat asas atau ajek pada kaidah dan rambu-rambu pengembangan kurikulum
PAUD yang semestinya dan telah digariskan. Kurikulum harus konsisten, baik dengan kebijakan,
kerangka pengembangan maupun kaidah-kaidah yang terkait dengan pendidikan anak usia dini,
seperti Penerapan Layanan yang berpusat pada anak, penerapan bermain dalam kegiatan anak,
penerapan pembelajaran terpadu (tematik), integrasi pendidikan karakter, pengakuan hak anak
dalam kegiatan, mengakomodasi layanan kesehatan dan gizi, serta mengintegrasikan dukungan
keluarga/orang tua dalam pengembangan kurikulum operasionalnya.
g. Fleksibel
Yang dimaksud dengan fleksibel adalah bahwa keseluruhan komponen kurikulum dapat
mengakomodasi keragaman konteks dan dinamika yang ada/terjadi, baik peserta didik, pendidik,
potensi satuan PAUD, lingkungan budaya, harapan masyarakat (orang tua), serta berbagai
perubahan/pembaharuan yang terjadi, baik secara internal di satuan pendidikan PAUD, maupun
secara eksternal dalam lingkup bidang PAUD pada umumnya.
h. Penerapan Pendekatan Bermain
Bermain dijadikan sarana dan media utama dalam menfasilitasi pertumbuhan, perkembangan,
dan membangun pengetahuan pada setiap anak. Bermain yang dikembangkan adalah bermain
yang memberi dampak pertumbuhan dan perkembangan pada anak (developmentally impacts)
serta yang membantu berkembangnya potensi belajar setiap anak (learning impacts). Oleh
karena itu, bermain untuk anak usia dini hendaklah dirancang yang betul-betul dapat menjadi
sarana yang bersifat menyenangkan, fungsional, dan efektif membelajarkan anak (joyful learning
activities). Dengan demikian, kurikulum operasional PAUD yang dikembangkan dapat
menumbuhkan suasana belajar yang menyenangkan melalui kegiatan bermain.
i. Penggunaan Pendekatan Tematik
Tema adalah gagasan utama atau konsep kunci (key concepts) yang dapat memayungi
keseluruhan ‘tindakan kurikulum’ yang akan diberikan kepada anak. Tema merupakan gagasan
pengikat, baik untuk mengikat kemampuan, materi, maupun kegiatan yang akan dikembangkan
sesuai dengan kebutuhan kurikulum yang dikembangkan dalam Kurikulum Operasional PAUD.
Tema-tema yang digunakan dalam Kurikulum Operasional PAUD hendaklah sesuai dengan
karakteristik pendidikan anak usia dini, yaitu menfasilitasi anak usia 0-6 tahun. Persyaratan
secara khusus dapat disimak pada bagian pengembangan tema pada Bab V.
j. Penerapan Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter merupakan kunci dari seluruh wujud Kurikulum Operasional PAUD, dari
perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi. Kurikulum Operasional PAUD yang dikembangkan
hendaklah dikemas dan diwarnai oleh pendidikan karakter secara bermakna. Dengan demikian,
sasaran pertumbuhan dan perkembangan anak bukan hanya kematangan, tetapi membangun anak
Indonesia yang matang secara komprehenship. Dengan kata lain, Kurikulum Operasional PAUD
menjadi cikal-bakal mengantarkan anak Indonesia yang cerdas komprehensif. Jika diterjemahkan
secara lebih operasional, cerdas komprehensif di sini meliputi 1) terjadinya pertumbuhan anak
yang sehat, 2) perkembangan anak yang matang, serta 3) terbentuknya kepribadian anak yang
berkarakter.
7
2. Prinsip Khusus Pengembangan
Prinsip-prinsip khusus dalam pengembangan Kurikulum Operasional PAUD mengacu kepada
pengoptimalan prinsip umum, sebagai berikut.
a. Selektif dan Sistematis.
Kurikulum dirancang secara selektif dan sistematis dari merencanakan hingga evaluasi, baik saat
memilih tujuan, teknik, konten, prosedur maupun metode pembelajarannya, yang diselaraskan
dengan cara, gaya, dan minat belajar anak, serta sejalan dengan sistem evaluasi/penilaiannya.
b. Jelas, Terukur, dan Mudah Dipahami
Tujuan, teknik, konten, prosedur, metode pembelajaran, serta teknik evaluasi yang dipilih dalam
kurikulum disusun secara jelas dan terukur serta dipahami oleh semua komponen yang terlibat
dalam pembelajaran di satuan PAUD, bukan hanya dipahami oleh pengelola dan guru semata tetapi
juga oleh pegawai administratif dan orang tua.
c. Membuka Kesempatan Belajar Anak Membangun Pengalamannya
Kurikulum dirancang untuk membuka kesempatan belajar anak membangun pengalamannya dalam
proses transmisi, transaksi, dan transformasi keterampilan, nilai-nilai, dan karakter di bawah
bimbingan guru. Proses penerapan kurikulum bersifat aktif ketika anak menjadi penggagas dan
pelaksana kegiatan bermain, menggunakan ide-ide baru yang diperoleh dari pengalaman untuk
belajar pengambilan keputusan dan pemecahan masalah sederhana.
d. Berdampak Jangka Panjang
Kurikulum dirancang untuk membangun pengetahuan yang bermakna bukan hanya sekadar untuk
dapat menjawab tes-tes, ujian, kuis, atau pengetahuan jangka pendek, melainkan dirancang untuk
memberikan pengalaman pembelajaran yang berdampak jangka panjang dan bersifat proses aplikasi
pengetahuan yang sederhana hingga kompleks, serta keterampilan fungsional.
e. Berpusat pada Komunitas Lingkungan
Kurikulum dirancang dengan memasukkan lingkungan fisik dan budaya ke dalam proses
pembelajaran untuk membangun kesesuaian antara pengalaman yang sudah dimiliki anak dengan
pengalaman baru tentang lingkungan dan norma-norma komunitas di dalamnya. Norma lingkungan
harus mendorong anak untuk belajar dari satu sama lain dan mendukung satu sama lain.
f. Penilaian Berpusat pada Anak Dan Lingkungan
Kemajuan pertumbuhan dan perkembangan anak menjadi fokus utama penilaian. Jenis, prosedur,
dan teknik penilaian dipilih selaras dengan tujuan dan kebutuhan pembelajaran yang nyata. Umpan
balik diberikan secara konsisten sesuai dengan kebutuhan, karakteristik dan kondisi anak, sehingga
kualitas layanan/kurikulum, semakin hari semakin fungsional dan relevan dengan kondisi anak dan
lingkungannya.
8
BAB III
KOMPONEN-KOMPONEN
KURIKULUM OPERASIONAL PAUD
Komponen Kurikulum Operasional PAUD merupakan hal-hal pokok yang penting tertuang dalam
kurikulum yang dimiliki dan dikembangkan pada setiap satuan PAUD. Komponen Kurikulum Operasional
PAUD, baik yang penyelenggaraannya dengan model tersendiri maupun dengan model terpadu jumlah
komponen minimalnya sama. Terdapat dua pengelompokan komponen Kurikulum Operasional PAUD,
yaitu 1) komponen inti dan 2) komponen pelengkap/penunjang. Kedua kelompok komponen tersebut
merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Kedua kelompok komponen tersebut dijelaskan
sebagai berikut.
A. Komponen Inti Kurikulum Operasional
Komponen inti adalah komponen utama yang harus ada dan tersedia dalam Kurikulum
Operasional PAUD yang dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan atau satuan PAUD. Terdapat tujuh
komponen inti Kurikulum Operasional PAUD, seperti berikut ini.
1. Landasan dan Rujukan
Berisi landasan dan rujukan yang dijadikan acuan atau inspirasi dalam pengembangan Kurikulum
Operasional PAUD. Landasan dan rujukan utama adalah Permendiknas Nomor 58/2009 tentang Standar
Nasional PAUD, sedangkan landasan dan rujukan lainnya dapat digunakan, sesuai dengan rambu-rambu
dan ketentuan sebagaimana yang telah dipaparkan di bagian awal.
b. Misi Lembaga
Misi adalah upaya umum yang ditempuh oleh satuan pendidikan PAUD dalam rangka mewujudkan
visi satuan pendidikan yang telah dirumuskan. Unsur misi biasanya menyangkut tiga hal utama, yaitu
wujud konkret outcome, wujud konkret pengelolaan, serta wujud konkret bentuk satuan pendidikan.
Secara teknis, rumusannya lebih banyak dari jumlah rumusan visi, setidaknya minimal dua rumusan.
9
c. Tujuan Lembaga
Tujuan lembaga adalah perumusan secara umum tentang gambaran perilaku dan kemampuan dari
anak sebagai peserta didik dan merupakan dampak dari layanan yang disediakan oleh satuan PAUD.
Dampak akhirnya adalah dapat mengantarkan setiap peserta didik menjadi anak Indonesia harapan,
sebagaimana yang dicita-citakan dalam kerangka pembanguan PAUD di Indonesia.
6. Kegiatan Rutin
Kegiatan rutin berisi jadwal harian, rangkaian kegiatan yang akan diterapkan pada satuan PAUD
dan diikuti anak selama satu hari serta memuat materi-materi/nilai-nilai yang akan ditanamkan kepada
peserta didik secara berulang-ulang sepanjang tahun, dalam rangka pembentukan perilaku dan
pembiasaan yang mendukung melekatnya karakter positif peserta didik.
7. Evaluasi /Penilaian
Evaluasi/penilaian berisi tentang cara, bentuk/jenis penilaian yang digunakan, format dan bentuk
raport, serta mekanisme penyampaian perkembangan anak kepada orang-tua dan pemangku
kepentingan.
10
Komponen pelengkap/penunjang adalah komponen penyempurna yang menggenapi kelengkapan
naskah Kurikulum Operasional dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam penyajian maupun
pengesahan dokumen Kurikulum Operasional PAUD yang dikembangkan oleh setiap satuan PAUD.
Minimal terdapat empat komponen pelengkap/penunjang yang dapat digabungkan dengan komponen
inti, yaitu: 1) Profil Satuan Pendidikan (penyelenggara, pengelola dan pendidik), 2) Sejarah Singkat
Satuan Pendidikan, 3) Alamat dan Peta Lokasi Satuan Pendidikan, serta 4) Status Satuan Pendidikan
(negeri/swasta, izin operasional, akreditasi, dll)
Keempat komponen tersebut dapat dikembangkan lebih jauh sesuai dengan kekhasan, potensi, dan
cita-cita satuan pendidikan yang bersangkutan. Jadi, komponennya dapat saja bertambah sesuai dengan
kebutuhan satuan pendidikan. Di samping itu, secara teknis, naskah Kurikulum Operasional PAUD
yang telah disusun dapat dilengkapi dengan kata pengantar, lembar pengesahan, daftar isi,
kepustakaan/sumber, dan lampiran-lampiran yang diperlukan. Yang jelas, komponen penyempurna ini
hendaklah selaras dengan komponen inti dari Kurikulum Operasional PAUD.
11
BAB IV
LANGKAH PENGEMBANGAN
KURIKULUM OPERASIONAL PAUD
Dalam pengembangan kurikulum operasional PAUD ditempuh melalui lima langkah. Kelima
langkah dalam pengembangan Kurikulum Operasional PAUD, yaitu: 1) Persiapan dan Koordinasi, 2)
Analisis Konteks dan Potensi, 3) Pengembangan Komponen Inti Kurikulum Operasional PAUD, 4)
Pengembangan Komponen Penyempurna Kurikulum Operasional PAUD, dan 5) Naskah Akhir Kurikulum
Operasional PAUD.
Kelima langkah pengembangan Kurikulum Operasional PAUD tersebut hendaklah dilakukan
secara simultan dan terus-menerus sehingga membentuk siklus. Tahapan tersebut secara simultan dapat
disajikan sebagai berikut.
12
Secara terperinci setiap langkah pengembangan Kurikulum Operasional PAUD tersebut dijelaskan
sebagai berikut:
Agar pengembangan Kurikulum Operasional PAUD dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan,
maka membutuhkan persiapan dan koordinasi dengan berbagai pihak. Persiapan berkaitan dengan
pengaturan jadwal dan mengumpulkan bahan informasi yang dibutuhkan, baik berupa
perundangan/peraturan, buku referensi maupun dokumen-dokumen penting lainnya. Di antara dokumen
penting yang harus dipersiapkan adalah:
1.Permendiknas Nomor 58 tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini
2.Kerangka pembangunan PAUD Indonesia atau Renstra Pembangunan PAUD di daerah
3.buku-buku terkait dengan pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini
4.buku-buku terkait dengan dasar teori dan pandangan tentang pendidikan anak usia dini
5.buku-buku tentang pemenuhan kesehatan dan gizi anak usia dini
6.buku-buku tentang sumber inspirasi tentang nilai dan karakter, baik berupa kitab suci, seperti Al-
Qur’an, Kumpulan Hadits dan Alkitab
7.buku pedoman pengembangan Kurikulum Operasional PAUD
8.buku lain yang dianggap perlu dan dapat dijadikan referensi
13
Koordinasi dilakukan bertujuan memastikan pihak-pihak yang akan dilibatkan dalam
pengembangan Kurikulum Operasional PAUD dapat menyamakan persepsi, berpartisipasi, dan
berkontribusi secara optimal.
Jika analisis konteks telah cukup dilakukan, selanjutnya dilakukan analisis potensi. Analisis
potensi merupakan analisis terhadap keseluruhan daya dukung yang diperkirakan dapat potensial
digunakan dalam pengembangan dan penyuksesan kurikulum yang dikembangkan. Analisis potensi
menindaklanjuti segala rasional yang telah diputuskan melalui analisis konteks. Berbagai potensi yang
harus dianalisis, di antaranya potensi sumber daya manusia yang meliputi tenaga pendidik dan tenaga
lainnya yang terlibat dalam pengelolaan satuan PAUD, potensi anggaran atau keuangan, potensi
material, barang, dan kebendaan, potensi sosial, budaya dan kemasyarakatan, serta potensi lainnya yang
dianggap berharga.
14
rujukan, 2) visi, misi, dan tujuan, 3) struktur, konsep, dan strategi pembelajaran, 4) muatan/materi
kurikulum, 5) program rutin, 6) program pembelajaran, serta 7) evaluasi/penilaian yang digunakan.
Komponen-komponen tersebut cara pengembangannya akan dipaparkan satu per satu.
15
bermakna, dan bermuatan nilai yang tinggi. Oleh karena itu, rumusan kalimatnya hendaklah tidak
terlalu panjang dan mudah diingat.
Misi adalah upaya umum yang ditempuh oleh satuan pendidikan PAUD dalam rangka
mewujudkan visi satuan pendidikan yang telah dirumuskan. Unsur misi biasanya menyangkut tiga hal
utama, yaitu wujud konkret outcome berupa hasil keluaran proses pendidikan, wujud konkret
pengelolaan berupa tercapainya tujuan secara efektif dan efisien, serta wujud konkret bentuk satuan
pendidikan berupa gambaran mutu lembaga yang hendak dicapai. Secara teknis, rumusannya lebih
banyak daripada jumlah rumusan visi, setidaknya minimal dua rumusan.
Tujuan satuan pendidikan adalah tujuan yang hendak dicapai oleh satuan pendidikan berkaitan
dengan profil akhir output/ keluaran/ hasil peserta didik yang difasilitasi di satuan pendidikan PAUD.
Berarti wujud profil output yang dirumuskan amat tergantung dari usia anak yang dilayani. Jika satuan
PAUD melayani anak usia 4 – 6 tahun misalnya di TK, profil output yang dirumuskan adalah profil
output untuk anak yang telah dilayani di TK. Jika satuan pendidikan PAUD adalah Kelompok Bermain
profil output yang dirumuskan adalah profil output untuk anak yang telah dilayani di Kelompok
Bermain. Rumusan tujuan satuan pendidikan dapat dirumuskan ke dalam dua tingkatan, yaitu rumusan
yang bersifat umum atau yang bersifat khusus.
16
b. merupakan penguatan untuk mewujudkan kurikulum muatan inti,
c. selaras dengan kebutuhan dan karakteristik perkembangan anak;
d. tidak bertentangan dengan landasan dan nilai pengembangan kurikulum yang ada;
e. tidak memberatkan anak dan orang tua sebagai komponen utama dalam penerapan kurikulum;
f. mengedepankan potensi dan dukungan lingkungan sekitar serta sumber daya yang tersedia;
g. dapat diterapkan dengan optimal dan bertanggung jawab.
Untuk mendapatkan struktur kurikulum yang lebih jelas dan terukur, hendaklah dijabarkan ke dalam
sub lingkup perkembangan yang lebih rinci. Teknis pengembangan struktur dan muatan kurikulum
PAUD pada setiap satuan pendidikan PAUD sebagai berikut.
a. Bidang Perkembangan
• Perkembangan Perilaku
• Perkembangan Kemampuan Dasar
• Perkembangan Bakat dan Minat (penambahan oleh Lembaga sesuai dengan kekhasan atau
unggulan lembaga).
b. Lingkup Perkembangan
• Lingkup Perkembangan Nilai Agama dan Moral, dan Sosial-Emosional termasuk dalam Bidang
Perkembangan Perilaku (Pendidikan Karakter).
• Lingkup Perkembangan Motorik, Kognitif, Bahasa, dan Seni termasuk dalam Bidang
Perkembangan Kemampuan Dasar.
Perilaku Prososial
Sub Lingkup Perkembangan ini membangun sikap dan perilaku anak yang dapat diterima (well
being), hidup bersama (to be life together) dalam kelompok dan masyarakat yang lebih luas.
Perilaku yang dimaksud adalah jujur, tanggung jawab, disiplin, menghargai, menghormati,
sopan santun, , adaptif, toleransi dan cinta damai, tolong menolong, kerjasama, , partisipatif,
kontributif, dan empati.
Konsep yang dikembangkan dalam Sub Lingkup Perkembangan ini adalah kemampuan gerakan
otot-otot besar untuk dapat melakukan banyak kegiatan menyenangkan. Latihan gerakan
motorik kasar untuk melatih kekuatan otot besar, kestabilan, keseimbangan, kelincahan, dan
kelenturan tubuh melalui kegiatan bermain yang menyenangkan.
Konsep yang dikembangkan dalam Sub Lingkup Perkembangan ini adalah kekuatan otot
tangan, yang meliputi kelenturan gerakan pergelangan tangan jari-jari, koordinasi gerakan
tangan dan mata, koordinasi mata dan kaki. Gerakan-gerakan ini diperlukan untuk koordinasi
dalam melakukan banyak kegiatan yang mendukung kemandirian dan kesiapan anak masuk
sekolah.
18
Kesehatan Fisik
Konsep yang dikembangkan dalam Sub Lingkup Perkembangan ini adalah pembiasaan anak
tentang kebiasaan hidup bersih dan kebiasaan mengkomsumsi makanan bersih, sehat dan
bergizi sebagai usaha menjaga kesehatan diri.
Sub Lingkup Pengetahuan Umum dan Sains ini juga membangun pengetahuan tentang hewan
dan tumbuhan (makhluk hidup) yang ada di sekitarnya antara lain tentang cara hidup, siklus
kehidupan, rantai makanan, ekosistem, gejala alam (iklim, cuaca, siang malam, perubahan
suhu), dan lain-lain). Proses pemerolehan pengetahuan ini dilakukan dengan cara observasi,
memprediksi (memperkirakan), mencoba, menguji, menguraikan, memanfaatkan,
menyimpulkan, dan mengkomunikasikan.
Mengungkapkan Bahasa
19
Konsep yang dikembangkan dalam Sub Lingkup Perkembangan ini fokus pada membangun
kemampuan anak mengungkapkan bahasa, kemampuan mengkomunikasikan gagasan dengan
berbicara yang jelas dan benar.
.......................
d. Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran berisi tentang segenap upaya dan cara-cara pengelolaan pembelajaran atau
kegiatan yang digunakan pendidik untuk memberi pengalaman, mengenalkan konsep pengetahuan,
keterampilan, serta membentuk perilaku yang sesuai dengan karakteristik dan tahap perkembangan
anak. Strategi pembelajaran meliputi model, pendekatan, metode, dan/atau teknik yang diaplikasikan
dalam proses pembelajaran yang memungkinkan anak terlibat secara aktif, eksploratif, konkret,
kreatif dan menyenangkan yang dikemas dalam kegiatan bermain.
Secara khusus, setiap pengetahuan dan keterampilan yang dipilih dan akan diberikan kepada peserta
didik sebaiknya memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. Merupakan bagian dari kehidupan anak,
20
b. Membantu pertumbuhan dan perkembangan anak
c. Bermakna bagi anak dan kehidupannya
d. Sesuai tahapan perkembangan
e. Mengembangkan istilah atau kosa kata yang bermanfaat.
f. Memungkinkan dieksplorasi oleh anak dengan baik
g. Berupa konsep dan prinsip yang mendasar.
h. Berupa pengetahuan umum yang sering digunakan di lingkungan anak
21
5 Kegiatan Pembelajaran
Pengetahuan dan keterampilan yang dikembangkan oleh satuan PAUD dikelompokkan
ke dalam kegiatan pembelajaran pembiasaan, terprogram dan spontan. Kegiatan
pembelajaran mencerminkan upaya pencapaian visi, dan misi lembaga Satuan PAUD,
yang diimplementasikan dalam Jadwal Kegiatan Harian Satuan PAUD.
22
6 Program Pembelajaran
Program pembelajaran dapat disusun dalam rencana kegiatan tahunan, semesteran, bulanan,
mingguan dan harian. Pembuatan rencana kegiatan ini disesuaikan dengan sifat program dan
pendekatan yang ditetapkan lembaga dalam mencapai visi, misi, dan tujuan.
a. Program Tahunan
Program tahunan adalah rencana kegiatan lembaga untuk menuju visi, misi, dan tujuan
dalam periode satu tahun. Program tahunan ini dibuat menjelang tahun ajaran baru
dimulai. Program tahunan dapat berisi tentang konsep dan materi yang akan membangun
pengalaman belajar, kegiatan pembelajaran, kalender pendidikan, tema, dll. Program
tahunan ini disusun secara bersama antara pendidik dan tenaga kependidikan di satuan
PAUD, serta disosialisasikan kepada seluruh orang tua peserta didik.
c. Program Bulanan
Program bulanan memuat komponen rencana kegiatan yang lebih spesifik yakni tema,
materi, pengembangan kosa kata dan pengetahuan, serta kegiatan bermain dan eksplorasi.
Program bulanan disusun oleh tim guru yang menangani anak pada kelompok tertentu.
Tema:
Tema merupakan bingkai keseluruhan kegiatan dan topik yang akan dijadikan
pembahasan dalam bermain dan bereksplorasi bersama anak. Harus diingat bahwa
pembelajaran anak usia dini terintegrasi dengan kehidupan anak. Oleh karena itu, tema
sebaiknya sesuai dengan prinsip-prinsip penentuan . Untuk satuan PAUD yang
menyelenggarakan layanan untuk anak dengan berbagai kelompok usia, dapat
menggunakan satu tema yang sama, hanya kedalaman dan keluasan bahasannya
disesuaikan dengan tahapan perkembangan anak. Tema bisa bersifat tunggal atau juga
dapat dikembangkan menjadi sub-sub tema. Waktu pembahasan untuk tema tidak
ditentukan satu minggu atau satu bulan melainkan tergantung pada minat anak dan
keluasan pengetahuan yang ingin dibangun melalui pengalaman bermain anak.
23
Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam penentuan tema, yakni:
1. Memperhatikan minat atau kecenderungan anak.
2. Dimulai dari hal-hal yang dekat dengan kehidupan anak
3. Sesuai dengan perkembangan anak
4. Pengalaman atau pengetahuan yang sudah dimiliki anak
5. Ketersediaan sumber yang dapat dipelajari dan diamati anak (orang, tempat yang
dapat dikunjungi, buku-buku tentang tema)
6. Ketersediaan berbagai media atau alat yang dapat dimainkan anak secara mandiri atau
dengan sedikit bantuan pendidik.
7. Sesuai dengan nilai, kepercayaan, budaya yang berlaku di masyarakat
D. Materi (muatan):
Materi untuk program kegiatan bulanan diturunkan dari materi semester, dengan
memperhitungkan urutan dan tingkat keluasan materi tersebut.
d. Program Mingguan
Program kegiatan mingguan dikembangkan dari kegiatan bulanan, namun penyajiaannya
lebih lengkap dan lebih operasional. Dalam program kegiatan mingguan berisi sub tema,
muatan materi, kosa kata, alat dan bahan, serta strategi penilaian. Program mingguan juga
menjabarkan rencana kegiatan yang akan difasilitasi guru untuk anak bermain selama
satu minggu.
Sub Tema:
24
Sub tema merupakan bagian bahasan dari tema. Penentuan sub tema juga harus
memperhatikan persyaratan penentuan tema di atas.
Materi:
Materi diturunkan dari bagian materi yang sudah ditetapkan dalam materi bulanan.
Kosa Kata:
Kosa kata merupakan penambahan perbendaharaan kata yang disesuaikan dengan sub
tema yang akan di bahas.
Alat dan Bahan:
Alat dan bahan disesuaikan dengan kegiatan bermain yang akan dikuti anak. Penggunaan
alat dan bahan bermain dianjurkan juga mengoptimalkan bahan-bahan yang terdapat di
lingkungan sekitar anak. Penggunaan worksheet diupayakan seminimal mungkin,
sehingga kesempatan anak untuk bereksplorasi dengan alat dan bahan bermain sesuai
dengan gagasan/pikiran anak.
Strategi Penilaian:
Strategi penilaian memuat alat dan cara yang digunakan guru untuk mengamati,
memahami apa yang dilakukan dan dikatakan anak selama kegiatan bermain.
e. Program Harian
Rencana Kegiatan Harian (RKH)
a. Pengertian RKH
Rencana Kegiatan Harian (RKH) adalah unit perencanaan terkecil dibuat untuk
digunakan dan memandu kegiatan dalam satu hari atau satu kegiatan. RKH
dikembangkan mengacu kepada rencana kegiatan mingguan yang telah disusun
dengan berbasis bermain atau bernuasa bermain, sehingga anak-anak dalam menjalani
kegiatannya dalam keadaan nyaman, menyenangkan dan lebih rileks.
Rencana Kegiatan Harian (RKH) dibuat oleh guru dengan dirancang dan
dipersiapkan secara sistematis serta memenuhi kebutuhan pembelajaran nyata.
Seandainya kegiatan yang dipilih menggunakan kegiatan dengan metode sentra maka
perencanaan dikembangkan dengan mengacu pada kegiatan pembelajaran berbasis
sentra tersebut secara utuh. Tetapi jika kegiatan yang dipilih dengan menggunakan
sistem area, sudut, moving class, moving/rolling activities, proyek, eksperimen,
discovery, Contextual Teaching and Learning (CTL), cooperative learning/teaching
dan sebagainya; maka langkah-langkah RKH nya mengikuti kekhasan dan ciri-ciri
khusus dari metode atau pendekatan yang yang dipilih tersebut.
b. Komponen RKH:
Kegiatan dan metode apapun yang dipilih oleh guru dalam mengembangkan RKH
hendaklah memenuhi komponen minimum. Komponen yang sekurang-kurangnya
harus terpenuhi adalah sebagai berikut:
a) Identitas Satuan pendidikan dan Program Layanan
25
b) Waktu Penggunaan RKH (Semester/Bulan/Minggu/Hari)
26
d) Materi yang dipilih dan
dikembangkan merupakan konsep, fakta dan kosa kata yang bermakna, fungsional
dan membantu perkembangan anak secara optimal.
e) Mengintegrasikan pendidikan
karakter dalam setiap langkah kegiatan yang akan diikuti dan dijalankan oleh
anak.
f) Mengintegrasikan layanan
kesehatan dan perlindungan bagi setiap anak yang mengikuti pembelajaran dan
kegiatan
g) Memperhatikan kebutuhan,
kemampuan prasyarat, kemampuan awal, keragaman tingkat intelektual, minat,
motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan emosi, gaya belajar, kebutuhan
khusus, kecepatan belajar, serta keragaman latar belakang sosial dan budaya anak.
h) Mendorong terjadinya
pembelajaran dan kegiatan yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan bagi
anak.
i) Proses pembelajaran dirancang
dengan berfokus pada anak untuk mendorong motivasi, minat, kreativitas,
inisiatif, inspirasi, kemandirian, dan semangat belajar anak.
j) Sebagai acuan guru dalam
menyiapkan kegiatan yang menyenangkan, menantang dan memotivasi anak
untuk belajar.
7 Kalender Pendidikan
Kalender pendidikan adalah jadwal kegiatan tahunan di suatu lembaga pendidikan. Kalender
pendidikan yang dibuat lembaga disusun mengacu pada kalender pendidikan yang dibuat
oleh Dinas Pendidikan setempat. Untuk memudahkan dan memperlancar kegiatan dan
program pembelajaran maka kalender pendidikan perlu disusun secara rinci baik kegiatan
yang bersifat tetap atau tentatif. Adanya kalender pendidikan akan membantu kepala
27
sekolah, pendidik, tenaga kependidikan dan orangtua serta pihak-pihak yang berkepentingan
melakukan penjadwalan untuk mengatur kegiatan dalam tahun yang bersangkutan.
(kegiatan mendatangkan nara sumber, mengunjungi tempat yang terkait dengan tema,
kegiatan bazaar anak, pentas seni anak, atau lainnya) maupun kegiatan yang ke-orang
tuaan/parenting (pertemuan orang tua, open house, hari keluarga, dan sebagainya).
.............
28
penting, misalkan status relasi dengan satuan pendidikan pendidikan lain di luar daerah
atau luar Negara (luar negeri). Status luar daerah, yaitu satuan pendidikan PAUD
tersebut merupakan cabang dari satuan pendidikan PAUD yang didirikan di daerah lain.
Sedangkan status berkait dengan relasi, misalkan satuan pendidikan PAUD tersebut
merupakan franchise (waralaba) atau sister, bencemark (rujukan, merujuk, rekanan,
mitra) dari satuan pendidikan PAUD lain yang ada di daerah atau Negara lain.
Jilid/Cover
Kata Pengantar
Lembar Pengesahan
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A. Profil Satuan pendidikan (penyelenggara, pengelola dan pendidik)
B. Sejarah Singkat Satuan pendidikan
C. Alamat Dan Peta Lokasi Satuan pendidikan
D. Status Satuan pendidikan (negeri/swasta, izin operasional, akreditasi, dll)
BAB II KURIKULUM SATUAN PAUD
A. Landasan dan Rujukan
B. Visi, Misi, Dan Tujuan
C. Struktur, Konsep Dan Strategi Pembelajarann
D. Muatan/Materi Kurikulum
E. Program Rutin
F. Program Pembelajaran, serta
G. Evaluasi /Penilain yang digunakan
29
BAB IIIPENUTUP
A. Harapan pelaksanaan
B. Rambu-rambu penerapan
C. Rencana revisi dan perbaikan
Kepustakaan
BAB IVLAMPIRAN
1. Pemetaan Struktur, Konsep Dan Strategi Pembelajaran
2. Program Tahunan
3. Program Semesteran
4. Program Kegiatan Bulanan (Contoh)
5. Program Kegiatan Mingguan (Contoh)
6. Rencana Kegiatan Harian (Contoh)
7. Kalender Pendidikan
8. Format dan Instrumen Penilaian
9. Dsb yang relevan untuk dilampirkan
Jika suatu satuan PAUD telah merumuskan keseluruhan kurikulum sesuai dengan
komponen di atas, maka satuan PAUD tersebut sudah dianggap layak memiliki KTSP atau
kurikulum operasional yang memadai untuk lembaganya.
30
BAB VI
PENGESAHAN DAN PEMBERLAKUAN
KURIKULUM OPERASIONAL PAUD
Kurikulum adalah bagian dari kontrak satuan pendidikan pendidikan dengan segenap
pemangku kepentingan, terutama dengan dinas pendidikan, orang tua dan masyarakat yang
menitipkan anaknya di satuan pendidikan tersebut. Oleh karena itu dalam hal pengesahan,
pemberlakuan dan masa revisi hendaklah mempertimbangkan dan mendapat persetujuan dari
pihak-pihak yang terkait tersebut.
Gambaran keterkaitan dari berbagai pihak di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:
32
BAB VII
PENUTUP
33
KEPUSTAKAAN
Peraturan Presiden No. 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja
Kementrian Negara RepubIik Indonesia sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden
No. 67 Tahun 2010.
34
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 58 Tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak
Usia Dini.
35
36
Lampiran 1.
1. Nilai Hubunga • Anak mengenal dan • Mengenalkan ciptaan Tuhan yang ada di
• Pengem-
Agama n diri memahami bahwa dirinya sekitar anak
bangan dengan
Perilaku dan adalah makhluk yang
Pencipta
Moral diciptakan oleh Tuhan Yang • Mendorong anak eksplor berbagai benda
Maha Pencipta. dan makhluk ciptaan Tuhan dan buatan
manusia.
• Anak rela dan senang untuk
menjalani ajaran-ajaran yang • Mencontohkan sifat Tuhan dalam perilaku
ditetapkan dalam agamaNya. sehari-hari.
37
dalam menjalankan ibadah tempat ibadah
agama.
• Memasukkan hari-hari besar agama menjadi
tema dalam kurikulum.
2. Sosial Mengena • membangun kemampuan anak • menunjukkan sikap yang tepat saat anak
Emosio l diri memahami dirinya sendiri/
sendiri konsep diri: melakukan kesalahan.
nal
• memberikan balikan yang lebih spesifik
- mengetahui apa yang
diinginkan dan tidak terhadap perilaku anak dari pada hanya
diinginkan, sekedar memuji secara umum.
38
- mencari solusi dari setiap
masalah.
39
3. Fisik Kemam- • Anak dilatih gerakan kasar • Menyediakan sarana bermain yang
II. Pengem-
Motorik puan untuk dapat melakukan banyak mendukung kestabilan, kekuatan,
bangan Gerakan
Kemam- Kasar kegiatan yang memerlukan keseimbangan, dan kelenturan tubuh.
puan kekuatan otot besar, kestabilan,
Dasar keseimbangan, kelincahan, dan • Merancang kegiatan out door setiap hari
kelenturan tubuh.
• Menyediakan waktu untuk anak melakukan
aktivitas main bebas di luar
40
makanan bersih, sehat dan mempraktekan kebersihan.
bergizi sebagai usaha menjaga
kesehatan diri. • Membiasakan makanan sehat untuk anak.
41
- binatang
• mengukur perbedaan suhu udara pagi, siang
- gejala alam (iklim, dan sore hari
perubahan suhu, siang • mengamati siklus kehidupan binatang,
malam, dll), pohon, air dst
- siklus kehidupan (binatang, • membuat berbagai percobaan sederhana
air, dll)
• mendorong anak untuk tertarik dengan
- rantai makanan, kegiatan penelitian sederhana
42
berat, panjang) dari dua benda ini?
- Mari kita urutkan yang lebih kecil
diletakkan di sebelah kiri, dan yang lebih
besar di sebelah kanannya. dst
• Mendokumentasikan perkembangan
kemampuan anak
43
- memahami arti kata yang • Merencanakan pengembangan kosa kata
berbeda intonasi, yang baru setiap harinya
- hingga mengerti arahan • Bertanya dengan mengguna-kan kata siapa,
sederhana. apa, dimana, mengapa saat membacakan
cerita/buku atau berkomunikasi dengan
anak.
Mengena
• Memupuk kemampuan • Menggunakan buku bacaan setiap hari
l
Keaksara keaksaraan awal membaca: sebelum kegiatan dimulai.
an
- tertarik dengan buku • Menyediakan berbagai ragam buku untuk
bergambar, mudah diakses anak.
- pura-pura membaca buku, • Menempelkan banyak kata pada setiap
- mengidentifikasi huruf- benda di ruangan
44
huruf yang ada di namanya, • Menggunakan berbagai permainan untuk
- mengenal simbol-simbol mengenalkan keaksaraan awal.
benda atau tempat yang • Menggunakan nyanyian, tepuk tangan,
dikenalnya, puisi, tebak-tebakan, berbagai permainan
- tertarik dengan tulisan- yang menggunakan keaksaraan, dll.
tulisan di sekelilingnya, • Menempatkan kegiatan keaksaraan di semua
- meminta dibacakan tulisan sentra/area.
secara berulang,
• Menyediakan berbagai alat untuk menulis
- membaca sendiri. dan kertas di semua sentra/area.
• Kemampuan keaksaraan • Selalu mencantumkan nama dan tanggal
menulis: pada setiap kertas kerja anak.
- corat-coret tak beraturan, • Memberi kesempatan anak untuk membuat
- coretan yang terarah, coretan dan tulisan.
Seni
45
Karya
46
Lampiran 2
KONSEP DAN SILABUS
• Anak mengenal • Mengikuti perayaan • Mengikuti perayaan • Nama-nama hari- • Sejarah yang terkait
bermacam ajaran dan hari besar agamanya hari besar agama- hari besar agama dengan hari besar
kemajemukan tetapi nya yang dianutnya Agamanya
tetap saling menghargai
• Hari besar agama
perbedaan, termasuk
lain
perbedaan dalam
menjalankan ibadah
agama.
Catatan: (1) Pengelompokkan materi berdasarkan kelompok usia di atas, tidak dilihat kaku. (2) Guru dapat mengenalkan materi
lintas usia, keluasan dan kedalamannya disesuaikan tahapan perkembangan anak.
• membangun kemampuan • ciri-ciri diri sendiri • memilih kegiatan • menyampaikan • penerapan teknik
47
anak memahami dirinya main sendiri keinginan dan yang manajemen konflik
sendiri/ konsep diri: tidak diinginkannya
- beradaptasi dengan
lingkungan,
• membangun keteguhan/
kontrol diri:
- tidak mudah putus • mendiskusikan sikap
asa, yang disukai
- gigih melakukan
sesuatu dari awal
hingga akhir,
• kesempatan anak • mengetahui
- memiliki rasa ingin
melakukan sendiri konsekuensi dari
tahu, • cara menyampaikan perbuatannya
- berinisiatif yang dirasakan oleh
melakukan hal-hal dirinya
baru,
- berani ambil resiko,
- memiliki regulasi
diri, dan
- mencari solusi dari
setiap masalah.
membangun sikap dan • membereskan • membereskan • mengikuti aturan • start and finish :
•
mainan mainan main merencanakan–
perilaku anak yang well
• menggunakan kata • menggunakan kata • tugas piket secara melakukan–
being, to be life terima kasih dan terima kasih dan bergilir menyelesaikan-
maaf maaf • menggunakan kata melaporkan–
48
together: • bertanggung jawab terima kasih dan merapikan kembali
terhadap benda maaf mainan
- berdisiplin, pribadi dan mainan • mengikuti aturan
sekolah main
- jujur,
• menjadi pemimpin
- tanggung jawab, secara bergilir
- mengikuti aturan,
- kemampuan
beradaptasi dengan
lingkungan,
- toleransi dan cinta
damai,
- tolong menolong,
- kerjasama, gotong
royong,
- hormat,
- sopan santun,
- partisipatif,
- kontributif, dan
- empati.
49
• Anak dilatih gerakan • melakukan gerakan • melakukan gerakan • melakukan • melakukan gerakan
kasar untuk dapat yang dapat yang dapat koordinasi gerakan dengan mengikuti
melakukan banyak membentuk membentuk menirukan berbagai urutan gerak.
kekuatan dan kekuatan, keseim- obyek bergerak.
kegiatan yang
keseimbangan bangan, kelenturan
memerlukan kekuatan dengan mengguna- tubuh dengan
otot besar, kestabilan, kan dua kaki. menggunakan alat.
keseimbangan,
kelincahan, dan
kelenturan tubuh.
• Pembiasaan anak tentang • Merasakan aneka • Kebiasaan makan • Memilih makanan • Gizi yang diperlukan
kebiasaan hidup bersih makanan bergizi makanan bergizi yang baik untuk tubuh
dan kebiasaan • Mengikuti kebiasaan • Mengikuti kesehatan • Kandungan gizi
mengkomsumsi hidup bersih kebiasaan hidup • Kebiasaan yang baik dalam makanan
makanan bersih, sehat
bersih untuk kesehatan • menjaga kebersihan
diri dan lingkungan
dan bergizi sebagai
usaha menjaga kesehatan
diri.
50
• anggota keluarga • orang-orang yang di • Arah dan posisi dari • Berbagai peran dan
• Mengenalkan
lingkungan PAUD suatu tempat ke pekerjaan termasuk
lingkungan sosial tempat yang lain didalamnya
budaya yang ada • pekerjaan orang- perlengkapan/ atribut
disekitarnya: orang yang ada di dan tugas-tugas yang
lingkungan PAUD dilakukan dalam
- orang-orang di
pekerjaan tersebut
sekitarnya,
- mata pencaharian,
- tempat-tempat
fasilitas umum
- seni dan atribut
budaya.
• Membangun
pengetahuan lingkungan
alam, gejala serta
perubahannya:
• Melakukan
- tumbuhan dan pohon
• Mengeksplorasi percobaan sederhana
serta cara terhadap peristiwa-
benda yang ada di
memeliharanya, lingkungan peristiwa alam
dengan mengguna-
- binatang • mengamati kan alat dan
• Menggunakan perubahan gejala perlengkapan
- gejala alam (iklim,
benda-benda di alam sederhana
perubahan lingkungan untuk
suhu,siang malam, bermain
dll),
- siklus kehidupan
51
(binatang, air, dll)
- rantai makanan,
- ekosistem mahluk
hidup
• Pengenalan pengetahuan - konsep bilangan 1-3 - konsep bilangan 1-5 - konsep bilangan 1-10 - konsep bilangan 1-20
dasar matematika: - bentuk benda-benda - bentuk , , - bentuk segi banyak , - bentuk tiga dimensi
konkrit ,
- bilangan, - mengukur dengan
- mengenalkan ukuran; - mengukur dengan menggunakan benda - mengukur dengan
- berbagai bentuk, panjang-pendek, berat- menggunakan misalnya mengukur menggunakan alat
ringan, banyak-sedikit dirinya; jengkal, tinggi dengan tali rafia ukur baku
- mengukur, langkah dll
- membandingkan 3
- membandingkan - mengenalkan beragam - membandingkan dua macam benda atau - membandingkan dua
benda- benda yang benda dengan lebih dengan menggu- benda atau lebih
- mengurutkan, berbeda menggunakan nakan alat dengan menggunakan
berbagai panca indera alat ukur baku
- pengelompokkan, - mengurutkan benda
- mengenalkan beragam - mengurutkan benda dengan 3 ukuran – mengurutkan benda
- menghubungkan
benda dengan berbagai dengan 2 ukuran misalnya kecil-sedang- dengan 5 ukuran:
- pola ukuran misalnya kecil- besar besar “paling/ter”
- mengelompokkan benda
- waktu - mengenalkan benda baru - mengelompokkan benda berdasarkan 2 variable - mengelompokkan benda
atau yang berbeda dari berdasarkan satu yang sama misalnya berdasarkan 3 variable
- posisi yang ada variable yang sama, warna dan ukuran yang sama misalnya
misalnya warna atau - menghubungkan anak warna, ukuran, dan
ukuran atau benda dengan 2 bentuk.
- menghubungkan benda - menghubungkan benda benda pasangannya, - menghubungkan anak
dengan anak, misalnya dengan pasangannya, misalnya satu anak atau benda dengan satu
5 bangku untuk 5 anak misalnya piring dengan satu piring dan set benda lain,
dengan sendok satu sendok misalnya satu anak
dengan satu set piring,
- menyusun pola AB-AB sendok, garpu, dan
52
- menyusun pola AB-AB dengan 2 variabel gelas
- melengkapi pola yang dengan satu variabel - menyusun pola ABC-
tidak sempurna - mengenalkan urutan - mengukur waktu dengan ABC dengan 3
waktu kemarin- hari ukuran lain, misalnya variabel
- mengenalkan urutan hari ini-besok lagu, hitungan, dll - mengenalkan waktu
dalam seminggu - memunculkan kesadaran dengan ukuran jam
- mengenalkan arah gerak posisi suatu obyek
kekanan-kiri-depan- dalam ruangan atau
- mengenalkan posisi belakang situasi tertentu - mengenalkan urutan
kanan-kiri-depan- posisi dengan
belakang menggunakan “ter atau
paling, atau diantara”
• Membangun • mengenalkan • cara menggunakan • menggunakan alat • diperkenalkan cara
pemahaman dan berbagai nama alat alat sehari-hari yang terkait dengan kerja dan
keterampilan anak yang digunakan secara tepat pekerjaan misalnya menggunakan alat
tentang kegunaan dan sehari-hari pertukangan, elektronik sederhana
cara kerja berbagai alat perbengkelan, secara tepat.
yang dapat dijumpai di penjahit, dll
sekitarnya secara benar.
53
intonasi,
- hingga mengerti
arahan sederhana.
54
- tertarik dengan
tulisan-tulisan di
sekelilingnya,
- meminta dibacakan
tulisan secara
berulang,
- membaca sendiri.
• Kemampuan keaksaraan
menulis:
- corat-coret tak
beraturan,
- coretan yang
terarah,
- tulisan rumput,
- menjiplak huruf
atau symbol,
- menulis acak,
55
Lampiran 3
CONTOH
PROGRAM TAHUNAN PAUD ANANDA CERIA
Tahun : 2013
Kelompok : TK B MAWAR (usia 5-6 tahun)
56
• hari besar agamanya dan agama lain
2• membangun kemampuan anak memahami • penerapan teknik • Yang disukai dan tidak disukai anak (makanan,
dirinya sendiri/ konsep diri: manajemen konflik mainan)
• pemecahan masalah
- mengetahui apa yang diinginkan dan • Cara mengungkapkan keinginan.
• mengetahui
tidak diinginkan,
konsekuensi dari
perbuatannya • Cara meminta pertolongan
- beradaptasi dengan lingkungan,
• start and finish :
• Cara menyampaikan terima kasih
• membangun keteguhan/ kontrol diri: merencanakan–
melakukan–melapor-
- tidak mudah putus asa,
kan–merapikan kembali • Membangun kemampuan anak untuk focus, start
- gigih melakukan sesuatu dari mainan
• mengikuti aturan main and finish.
awal hingga akhir,
• menjadi pemimpin
- memiliki rasa ingin tahu,
secara bergilir
• membangun sikap dan perilaku anak yang • Sikap yang disukai (sabar, suka menolong,
well being, to be life together: berbagi, jujur).
- berdisiplin, • aturan bermain
- jujur,
• aturan makan
- tanggung jawab,
• aturan menggunakan mainan
- mengikuti aturan,
57
3• Anak dilatih gerakan kasar untuk dapat • melakukan gerakan • Kekuatan Otot: berlari, menarik, mendorong,
melakukan banyak kegiatan yang dengan mengikuti melompat, naik-turun tangga, dll
memerlukan kekuatan otot besar, urutan gerak dan atau
kestabilan, keseimbangan.
music. • Kestabilan: berjalan mundur, berjalan zigzag,
gallop, melompat satu kaki, dll
58
4
Mengenalkan lingkungan sosial budaya • Berbagai peran dan • Lingkungan sosial: anggota keluarga, orang di
•
pekerjaan termasuk satuan PAUD, profesi di lingkungan, kebiasaan
yang ada disekitarnya: didalamnya dalam keluarga, dll
- orang-orang di sekitarnya, perlengkapan/ atribut
dan tugas-tugas yang
- mata pencaharian, dilakukan dalam
• Membangun pengetahuan lingkungan pekerjaan tersebut • Pengetahuan alam lingkungan: warna, jenis pohon
alam, gejala serta perubahannya: / binatang dan cirri-cirinya yang ada di
lingkungan, benda hidup dan mati yang
- tumbuhan dan pohon serta cara ditemukan di kebun, menanam dan memelihara
• Melakukan percobaan
memeliharanya, tanaman.
sederhana terhadap
- binatang peristiwa-peristiwa
alam dengan • Percobaan sederhana: terapung tenggelam,
- gejala alam (iklim, perubahan suhu, mengguna-kan alat dan membeku, mencair, siang-malam, mengukur suhu
siang malam, dll), perlengkapan sederhana udara, suhu tubuh, dll
- konsep bilangan 1-20
• Pengenalan pengetahuan dasar
- bentuk tiga dimensi • Bilangan 11-15
,
matematika: - mengukur dengan • Bentuk: tabung, kubus
menggunakan alat ukur
- berbagai bentuk, baku
- membandingkan dua benda • mengukur tinggi badan, mengukur berat benda
- bilangan, dengan timbangan.
atau lebih dengan
- pengelompokkan, menggunakan alat ukur
– mengurutkan benda
- membandingkan, dengan 5 ukuran:
“paling/ter” • membandingkan berat, panjang, isi benda/mainan
- mengelompokkan benda
berdasarkan 3 variable • menghubungkan benda sesuai fungsi, tempat,
• Membangun pemahaman dan yang sama misalnya bahan
warna, ukuran, dan
keterampilan anak tentang kegunaan dan bentuk. • urutan: terkecil-lebih kecil-kecil-besar-lebih
cara kerja berbagai alat yang dapat - menghubungkan anak atau
benda dengan satu set
59
dijumpai di sekitarnya secara benar. benda lain, misalnya satu besar-paling besar
anak dengan satu set
piring, sendok, garpu, dan • mengelompokkan benda berdasarkan warna,
gelas bentuk, ukuran, bahan, sifat, dengan 3 variabel
- pola dengan 3 variabel
- mengukur waktu dengan
ukuran jam • Cara kerja alat sederhana: pertukangan, memasak,
•mengenalkan urutan posisi
dan alat yang digunakan sehari-hari.
dengan menggunakan “ter
atau paling”
• diperkenalkan cara
• l
kerja dan menggunakan
alat elektronik
sederhana secara tepat
5• Membangun kemampuan anak dalam • Bunyi • Berbagai sumber bunyi sesuai tema
memahami percakapan melalui: • penambahan kosa kata
setiap tema • Tempo suara: lambat, cepat, sedang
- membedakan bunyi,
• menggunakan kata
• Nada: tinggi, rendah, sedang
- mendengarkan kosakata dari bahasa tanya apa analisis
yang diucapkan orang dewasa, (bagaimana), dan • kalimat tanya apa, siapa, kapan, dimana
evaluatif (menurut mu?)
- memahami arti kata yang berbeda • mengenalkan simbol • arahan dua perintah, tiga perintah
intonasi, • mengenalkan huruf
• menggunakan kata • Kosa kata baru sesuai tema.
• Membangun kemampuan anak berbicara tanya analisis • Melengkapi kalimat sederhana sesuai pengalaman
(bagaimana), dan
yang jelas, menggunakan, anak.
evaluatif (menurut mu?)
mengungkapkan, mengkomunikasi-kan
• menggunakan buku dan • Mengenalkan huruf vokal dan konsonan dari
gagasan dengan benar. alat keaksaraan di nama anak.
setiap tempat/
sentra/area • Simbol-simbol umum : lalu lintas, keamanan.
• Memupuk kemampuan keaksaraan awal • anak menuliskan ide
atau gagasannya sesuai • Membaca simbol makanan/minuman yang sudah
60
dengan kemampuannya. dikenal.
membaca:
• memberi kesempatan
- tertarik dengan buku bergambar, kepada anak setiap hari
untuk membuat tulisan
- pura-pura membaca buku, • Menuliskan isi pikiran ke dalam kertas pencil.
- mengidentifikasi huruf-huruf yang ada
• Menuliskan nama sendiri.
di namanya,
61
Lampiran 3
CONTOH
PROGRAM SEMESTERAN PAUD ANANDA CERIA
Smester : I
Kelompok : TK B MAWAR (usia 5-6 tahun)
62
zigzag, gallop, melompat satu kaki.
63
- tumbuhan dan pohon serta ditemukan di kebun
cara memeliharanya,
64
dewasa,
- memahami arti kata yang
berbeda intonasi, • kalimat tanya apa, siapa, kapan, dimana
65
5• membangun kemampuan anak • Cara mengungkapkan keinginan.
. memahami dirinya sendiri/ konsep
diri: • Cara meminta pertolongan
66
Lampiran 4
CONTOH
No KEGIATAN MATERI
1 Penyambutan Ucapan salam
.
Kalimat Thoyibah
bacaan sholat
surat-surat pendek
5 Bermain di sentra/area doa sebelum dan sesudah belajar
.
aturan bermain
membereskan mainan
6 Kebiasaan makan sehat: Kebiasaan mencuci tangan
.
doa sebelum dan sesudah makan
67
tata cara makan
menggosok gigi
dst.
68
Lampiran 5
CONTOH
PROGRAM KEGIATAN BULANAN PAUD ANANDA CERIA
Bulan : Juli
Kelompok : TK B (MAWAR)
- Main peran
69
- bahan alam
- persiapan
70
8. Bersikap kooperatif - bahan alam
dengan teman
- Persiapan
71
Lampiran 6
CONTOH
PROGRAM KEGIATAN MINGGUAN PAUD ANANDA CERIA
Bulan : Juli 2013
Minggu : ke 1 dan 2
Tema : Kebun PAUD
Sub Tema : Tanaman di kebun
Kelompok : TK B (MAWAR)
Muatan/Mat Pengemba Har Kegiatan Bermain Alat dan Bahan Penilaian
eri ngan Kosa i dan Eksplorasi
Kata, afektif,
dan
pengetahuan
-Ciptaan Tuhan - Kosa Kata Senin Sentra balok: balok dan Teknik:
tanaman aksesorisnya yang - Pengamat
-Warna: hijau, tahunan, berwarna hijau, an
kuning, kuning, coklat.
akar
coklat Selasa Sentra main peran: setting: - Pencatatan
tunggang,
pedagang: (1)
-bentuk: segi akar serabut, bermacam jenis - pengolaha
tiga daun sayuran yang n hasil
tunggal, berwarna, hijau
-ukuran: besar, daun kuning, coklat. (2) Alat
kecil majemuk, timbangan. (3) alat Alat:
daun muda, pembayaran. (4) - Lembar
-mengelompokk bungkus sayuran. (5) Catatan
daun tua,
an benda tempat belanjaan. harian
daun kering dapur: (1) alat untuk
-bilangan 1-10 menempatkan sayuran - Cheklist
- Tanaman , (2) alat untuk
Buah STPP
-huruf: a, i memasak, (3) alat
Ciptaan untuk menghidangkan Waktu:
Tuhan masakan, (4) alat - Setiap hari
makan, (5) tempat
72
•Macam-macam mencuci alat kotor. secara
tanaman buah- bergilir,
buahan: saat anak
Rabu Sentra persiapan: berbagai macam datang
Menjiplak, menggambar, gambar sayuran
Buah hingga
menggunting, membuat berwarna, kertas,
poster kebunku. pencil, crayon, pulang.
- nama buah gunting, lem, kertas
manila, kartu huruf.
- warna buah Kamis Sentra bahan alam: bibit tanaman, alat
menanam, menyiram, menyiram, cat air,
- bentuk buah melukis, pinger painting, bahan pinger painting,
membentuk dengan kertas gambar, tanah
Daun tanah liat, kolase dengan liat, berbagai jenis
dau-daunan. daun, lem.
- bentuk daun Jumat sentra memasak: alat untuk menyimpan
mencuci, memotong, sayuran mentah, alat
- jenis daun memasak kue berbentuk untuk menyimpan
bunga atau daun sayuran bersih, alat
- tekstur daun untuk mencuci
sayuran, alat untuk
- bau daun memasak, dan alat
untuk menyajikan
Akar masakan sayuran.
- akar
Cara menanam
- biji, stek,
cangkok,
daun.
73
74
PROGRAM KEGIATAN MINGGUAN PAUD ANANDA CERIA
Bulan : September 2013
Minggu : ke 3 dan 4
Tema : Tanaman
Sub Tema : tanaman sayuran
Kelompok : TK B (MAWAR)
Muatan/Mater Pengemba Har Kegiatan Bermain Alat dan Bahan Penilaian
i ngan Kosa i dan Eksplorasi
Kata, afektif,
dan
pengetahuan
-Ciptaan Tuhan - Sayuran Senin Sentra balok: balok dan Teknik:
Ciptaan membangun Pasar sayur aksesorisnya yang - Pengamat
-Warna: hijau, Tuhan berwarna hijau, an
kuning, kuning, coklat.
coklat • Ciri-ciri Selasa Sentra main peran: setting: - Pencatatan
tanaman Kegiatan jual-beli sayuran pedagang: (1)
-bentuk: bulat, di pasar, dan memasak bermacam jenis - pengolaha
sayuran:
oval, persegi sayur. sayuran yang n hasil
empat, berwarna, hijau
- batang,
kuning, coklat. (2) Alat
persegi akar, timbangan. (3) alat Alat:
panjang. pembayaran. (4) - Lembar
daun,
bungkus sayuran. (5) Catatan
-mengelompokk bunga,
tempat belanjaan. harian
an benda buah,
dapur: (1) alat untuk
cara
menempatkan sayuran - Cheklist
-huruf: l,m menana
, (2) alat untuk STPP
m, dan
memasak, (3) alat
cara
untuk menghidangkan Waktu:
memeliha
masakan, (4) alat - Setiap hari
ra
makan, (5) tempat
• Manfaat secara
mencuci alat kotor.
bergilir,
75
sayuran saat anak
Rabu Sentra persiapan: berbagai macam datang
Menjiplak, menggambar, gambar sayuran hingga
menggunting, membuat berwarna, kertas, pulang.
poster kebun sayur. pencil, crayon,
gunting, lem, kertas
manila, kartu huruf.
Kamis Sentra bahan alam: bibit tanaman, alat
menanam, menyiram, menyiram, cat air,
melukis, pinger painting, bahan pinger painting,
membentuk dengan kertas gambar, tanah
tanah liat, kolase dengan liat, berbagai jenis
daun sayur. daun, lem.
Jumat sentra memasak: alat untuk menyimpan
mencuci, memotong, sayuran mentah, alat
memasak sayur. untuk menyimpan
sayuran bersih, alat
untuk mencuci
sayuran, alat untuk
memasak, dan alat
untuk menyajikan
masakan sayuran.
76
77
lampiran 7
CONTOH
78
Lampiran 8
Contoh
1. Pastikan bahwa area di dalam (indoor) dan di luar (outdoor) bersih dan aman.
2. Kegiatan bermain yang akan dimainkan anak mencakup main sensori motor, main peran,
dan main pembangunan.
3. Alat permainan edukatif yang akan digunakan anak dapat dijangkau anak dan
dikembalikan atau dirapikan kembali oleh anak.
4. Pastikan setiap anak memiliki kesempatan bermain di 3 tempat dengan kegiatan bermain
yang berbeda.
5. Alat main ditata dalam kelompok kecil yang dapat dimainkan secara berpasangan atau
dalam kelompok sedang yang dapat dimainkan beberapa anak.
6. Alat permainan edukatif dan buku ditata pada tempat yang mudah dijangkau oleh anak.
79
Lampiran 9
Contoh
PROSEDUR PIJAKAN SEBELUM BERMAIN PAUD ANANDA CERIA
1. Pastikan anak sudah ada dan duduk dengan tenang dalam lingkaran
4. Pendidik mengajak anak untuk bernyanyi atau mendengarkan cerita sebagai peralihan
agar lebih tenang.
5. Pastikan air minum dan glas bersih untuk semua anak tersedia..
10. Memberikan kesempatan pada anak untuk memilih kegiatan main dan teman main.
80
Lampiran 10
Contoh
81
Lampiran 11
Contoh
82
LAMPIRAN 12
Contoh
KALENDER PENDIDIKAN
Semester 1
HE 12 hari HE 17 HE 25
Catatan:
Kalender pendidikan disesuaikan dengan ketentuan Dinas Pendidikan setempat.
83
84