You are on page 1of 4

LAPORAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. T DENGAN TENSION-TYPE


HEADACHE (TTH) DI RUANG KASUARI RSD IDAMAN
KOTA BANJARBARU

Tanggal 06 s/d 11 Mei 2019

Oleh :

MUHIBBAH, S. Kep
NIM. 1830913320037

PENDIDIKAN PROFESI NERS ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2019
LEMBAR PENGESAHAN

NAMA : Muhibbah, S.Kep

NIM : 1830913320037

JUDUL LP : - Laporan Pendahuluan Asuhan Keperawatan Pada Pasien


dengan Tension-Type Headache (TTH) Di Ruang Kasuari
RSD Idaman Kota Banjarbaru

- Asuhan Keperawatan pada Ny. T dengan Tension-Type


Headache (TTH) Di Ruang Kasuari RSD Idaman Kota
Banjarbaru

- Resume Asuhan Keperawatan pada Tn. S dengan suspect


disentri amoeba

- Resume Asuhan Keperawatan pada Ny. T dengan GERD

Banjarbaru, Mei 2019

Mengetahui,

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan b

Hasby Pri Choiruna, S.Kep, Ns, M.Kep Akhmad Rijani, S.Kep, Ns


NIK. 19911108 201808 109001 NIP. 19890117 201101 1 001
Kasus 1

Tn.S berusia 57 tahun dirawat di ruang penyakit dalam kelas I RSD Idaman Banjarbaru
sejak tanggal 9 Mei 2019 jam 09.50 wita karena BAB cair > 10 kali, berwarna kuning
dan berlendir, disertai darah, berampas, mual dan nyeri perut sejak tanggal 8 Mei 2019.
Riwayat hipertensi. Saat dilakukan pengkajian pada tanggal 09 Mei 2019 jam 15.00
Wita pasien mengeluh masih BAB cair 2 kali, mual, dan nyeri perut. Kesadaran
Compos Mentis. E4 V5 M6, mukosa bibir lembab, turgor kulit baik. TD: 150/90 mmHg,
N: 84 x/menit, T: 36,7 oC RR: 22 x/menit, SPO2 97%.

Berdasarkan data tersebut perawat mengangkat masalah keperawatan risiko


ketidakseimbangan elektrolit dengan faktor risiko diare. Masalah pasien diharapkan
dapat teratasi dengan label NOC: Hidrasi dengan kriteria diare dari cukup terganggu
menjadi tidak ada (skala 3 ke 5).

Dari kriteria yang ditetapkan intervensi yang diberikan berdasarkan NIC yaitu
manajemen diare. Intervensi yang diberikan. Tentukan riwayat diare, ambil tinja untuk
pemeriksaan kultur, ajari pasien cara penggunaan obat antidiare dengan tepat,
menganjurkan makan makanan dalm porsi kecil, anjurkan menghindari makanan yang
mengandung gas, monitor tanda dan gejala diare, amati turgor kulit secara berkala,
anjurkan pasien untuk minum yang banyak. Hasil evaluasi didapatkan pasien
mengatakan sudak tidak ada BAB cair, mual dan nyeri perut berkurang. TTV: 140/90
mmHg, N: 92 x/menit, RR: 19 x/ menit, T: 36,7 oCDasi hasil evaluasi masalah belum
terjadi sehingga intervensi dipertahankan.
Kasus 2

Ny. T berusia 37 dirawat di ruang penyakit dalam (Kasuari) kelas I RSD Idaman
Banjarbaru sejak tanggal 9 Mei 2019 jam 15.30 wita karena mual disertai nyeri perut,
ada muntah > 10 kali, sejak tanggal 8 Mei 2019. Saat dilakukan pengkajian pada tanggal
9 Mei 2019 jam 18.30 Wita pasien mengatakan mual, muntah 3 kali, dan nyeri perut.
Kesadaran Compos Mentis. E4 V5 M6, mukosa bibir lembab, turgor kulit baik. TD:
150/100 mmHg, N: 80 x/menit, T: 36,7 oC RR: 20 x/menit, SPO2 97%.

Berdasarkan data tersebut perawat mengangkat masalah keperawatan mual berhubungan


dengan iritasi gastrointestinal. Masalah pasien diharapkan dapat teratasi dengan label
NOC: Mual dan muntah: efek yang mengganggu dengan kriteria asupan cairan dan
makanan menurun dapat meningkat (skala 3 ke 4) dan malaise (skala 3 ke 5).

Dari kriteria yang ditetapkan intervensi yang diberikan berdasarkan NIC yaitu
manajemen mual. Intervensi yang diberikan. Lakukan penilaian terhadap mual,
observasi tanda-tanda non verbal dari ketidaknyamanan, evaluasi dampak mual, berikan
obat antiemetic dengan tepat, ajarkan teknik nonfarmakologi, dorong pola makan
dengan porsi sedikit tapi sering, monitor asupan makanan. Hasil evaluasi didapatkan
pasien mengatakan masih mual, muntah tidak ada, nyeri perut berkurang. TTV: 150/100
mmHg, N: 86 x/menit, RR: 18 x/ menit, T: 36,2 oC. Dasi hasil evaluasi masalah belum
teratasi sehingga dilanjutkan.

You might also like