You are on page 1of 7

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian Kuantitatif. Penelitian ini

menggunakan desain Quasy Experiment dengan pendekatan One Group

Pretest–Post Test Design. Peneliti ingin mengetahui pengaruh terapi

murottal Al-Qur’an terhadap peningkatan Glasgow Coma Scale (GCS)

antara satu kelompok intervensi. Kelompok intervensi adalah kelompok

responden yang diberi terapi sesuai standar prosedur ruangan ditambah

dengan perlakuan dari peneliti yaitu pemberiaan terapi murottal Al-

Qur’an.

Menurut Nursalam (2013) desain Quasy Experiment dapat dilihat

sebagai berikut :

Subjek Pre test Perlakuan Post Test


K- A 01 X 02 -A

Keterangan :
K- A : Subjek perlakuan
01 : Observasi sebelum intervensi
02(A) : Observasi nilai Glasgow Coma Scale (kelompok inervensi)
X : Intervensi murottal Al-Qur’an

B. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan diruang Intensif Care Unit (ICU) RSUP Dr.

Wahidin Sudirohusodo Makassar

41
42

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan bulan Juni 2019.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau keseluruhan dari objek

yang diteliti (Nursalam, 2014). Populasi dalam penelitian ini adalah

pasien cedera kepala yang menjalani perawatan di ruang Intensive

Care Unit (ICU).

2. Sampel

Sesuai dengan tujuan penelitian maka teknik sampling yang digunakan

adalah Purposive sampling yaitu suatu teknik penetapan sampel dengan

cara memilih sampel di antara populasi sesuai dengan yang dikehendaki

peneliti(tujuan/masalah dalam penelitian),yang memenuhi Kriteria inklusi

dan ekslusi yaitu :

1. Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi adalah kriteria yang harus dipenuhi oleh populasi

sehingga layak dijadikan sampel. Adapun kriteria inklusi dalam

penelitian ini adalah :

a. Pasien cedera kepala dengan Glasgow Coma Scale (GCS) 9-15

b. pasien dewasa baik laki – laki dan perempuan, beragama islam

c. Keluarga pasien menyetujui pasien bersedia menjadi responden

dengan menandatangani lembar persetujuan penelitian

(informed consent)
43

2. kriteria ekslusi penelitian ini antara lain

a. Pasien yang mengalami gangguan pendengaran

b. Keluarga pasien menolak dilakukan terapi saat terapi tengah

berlangsung, maka terapi dihentikan

D. Alat penelitian dan Cara Pengumpulan Data

1. Alat Penelitian

Instrumen yang digunakan untuk intervensi penelitian adalah

alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe recorder dengan

murottal Al-qur’an surah Ar-rahman (dengan frekuensi 440 cps hertz)

dengan durasi 15 menit, headphone, stopwacth, dan tape Recorder.

Sedangkan instrumen pengumpulan data nilai Glasgow Coma Scale

(GCS) menggunakan alat pengkaji Glasgow Coma Scale (GCS)

berupa lembar obsevasi serta alat dokumentasi (buku dan bolpoin).

2. Cara Pengumpulan Data

Cara pengumpulan data dilakukan dengan observasi. Data

diambil dari respon mata, verbal dan respon motorik pada pasien

cedera kepala yang mengalami gangguan kesadaran. Pada kelompok

intervensi sebelum diberikan terapi murottal Al-Qur’an dilakukan

pemeriksaan GCS, kemudian pemberian terapi murottal Al-Qur’an dan

setelah diberikan terapi murottal Al-Qur’an dilakukan pemeriksaan

GCS lagi. Pada pemeriksaan GCS digunakan untuk mengevaluasi

status neurologik seperti respon mata (E),verbal (V) dan motorik (M).
44

E. Pengolahan Data dan Analasis Data

1. Pengolahan Data

Data yang didapatkan dari proses pengumpulan data akan diubah

ke dalam bentuk tabel untuk kemudian diolah menggunakan program

pengolahan data statistik. Proses pengolahan data menggunakan komputer

ini terdiri dari beberapa langkah (Notoatmodjo, 2015).

Peneliti melakukan beberapa tahap dalam pengolahan data

meliputi pengecekan data (editing), pemberian kode data (coding),

pemprosesan data (entering), pengolahan data (tabulating).

a. Pengecekan data (editing)

Pada tahap ini dilakukan pemeriksaan kelengkapan, kejelasan dan

kesesuaian data. Mulai dari penilaian pre test dan post test yang

telah dilakukan.

b. Pemberian kode data (coding)

Tahap ini merupakan suatu proses penyusunan secara sistematis

data mentah kedalam bentuk yang mudah dibaca untuk pengolahan

data. Penelitian membuat kode untuk hasil penelitian yang didapat.

Kode merupakan kegiatan merubah data berbentuk huruf menjadi

berbentuk bilangan atau angka.

c. Pemprosesan data(entering)

Pada tahap ini dilakukan pemindahan data yang telah diubah

menjadi kode kedalam mesin pengolahan data. Pemprosesan data

dilakukan dengan memasukan data ke paket program komputer


45

yang sesuai dengan variabel masing-masing secara teliti untuk

meninimalkan kesalahan.

2. Analisa Data

Analisis data merupakan tindakan menginterpretasikan data yang

didapat untuk dapat digambarkan dan dipahami. Analisis data berisi

tentang penjelasan data pada masing-masing variabel yang diteliti yang

kemudian dideskripsikan. Penelitian ini menggunakan dua cara dalam

menganalisis data yaitu analisis data univariat dan bivariat. Analisis

univariat adalah proses menganalisis tiap-tiap variabel penelitian yang ada

secara deskriptif dengan menghitung ditributif frekuensi dan presentasi

dari tiap variabel. Analisis bivariat adalah analisis yang dilakukan

terhadap dua variabel yang diduga berpengaruh (Notoatmodjo, 2015).

Dalam hal ini peneliti ingin mengetahui ada atau tidaknya pengaruh atau

untuk membuktikan hipotesis pengaruh variabel dianalisis. Analisa data

dilakukan untuk menjawab hipotesis penelitian. Untuk alasan tersebut

dipergunakan uji statistik yang cocok dengan variabel penelitian, data

yang diperoleh dianalisa dengan menggunakan teknik statistik

kuantitatif dengan menggunakan analisis unviariate dan bevariate.

a. Analisis unviariate ini dilakukan terhadap tiap variable dari hasil

penelitian yaitu usia, jenis kelamin dan nilai GCS perhari. Pada

analisis ini hanya menghasilkan distribusi dan persentase dari tiap

variabel dan dinarasikan.


46

b. Analisa bevariate dilakukan terhadap dua variable yang diduga

berhubungan arau berkorelasi, dalam hal ini untuk mengetahui

adanya pengaruh pemberian terapi murottal Al-Qur’an terhadap

peningkatan Glasgow Coma Scale (GCS) pada pasien cedera

kepala yang mengalami gangguan kesadaran.

F. Etika Penelitian

Masalah etika yang harus diperhatikan antara lai adalah sebagai berikut:

1. Informed consent

Merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan

responden peneliti dengan memberikan lembar persetujuan. Informed

Consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan

memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan

informed consent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan

penelitian, mengetahui dampaknya. Jika subjek bersedia, maka mereka

harus menanda tangani lembar persetujuan. Jika responden tidak

bersedia, maka peneliti harus menghormati hak pasien. Beberapa

informasi yang harus ada dalam informed consent tersebut antara lain:

partisipasi pasien, tujuan dilakukanya tindakan, jenis data yang

dibutuhkan, komitmen, prosedur pelaksanaan, potensial masalah yang

akan terjadi, manfaat, kerahasiaan, informasi yang mudah dihubungi,

dll.
47

2. Anonymity (tanpa nama)

Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang

memberikan jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara

tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar

alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data

atau hasil penelitian yang akan disajikan.

3. Kerahasiaan (confidentiality)

Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan

jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-

masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin

kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan

dilaporkan pada hasil riset.

You might also like