You are on page 1of 6

LAPORAN ANALISIS SINTESIS TINDAKAN

PEMBERIAN TRANSFUSI DARAH PADA TN. D


DI RUANG FLAMBOYAN 6 RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

DISUSUN OLEH:
FATHIMATUZZAHRA
P27220018235

POLTEKKES KEMENKES SURAKARTA


PROGRAM STUDI PROFESI NERS
2019
LAPORAN ANALISIS SINTESIS TINDAKAN
Pemberian Transfusi Darah pada Tn. P
di Ruang Flamboyan 6 RSUD Dr. Moewardi Surakarta

Hari : Kamis
Tanggal : 10 Januari 2019
Jam : 13.00 WIB
A. Keluhan Utama: Pasien mengeluh lemas

B. Diagnosa Medis: Post Operasi Laparatomi+ Anemia


C. Diagnosa Keperawatan: ketidakefektifan perfusi jaringan b.d. penurunan konsentrasi
haemoglobin

D. Data yang Mendukung Diagnosa Keperawatan


DS : - Pasien mengeluh merasa lemas.

DO : - Pasien tampak pucat


- Akral teraba dingin
- CRT: 2 detik
- Hb: 9,5 g/dL

E. Dasar Pemikiran: Anemia adalah keadaan rendahnya jumlah sel darah merah dan
kadar hemoglobin (Hb) atau hematokrit di bawah normal yang menunjukkan suatu
status penyakit atau perubahan fungsi tubuh. Tranfusi darah adalah suatu rangkaian
proses pemindahan darah donor ke dalam sirkulasi dari resipien sebagai upaya
pengobatan. Transfusi darah bertujuan untuk mengembalikan dan mempertahankan
volume peredaran darah yang normal, menggantikan kekurangan komponen seluler
atau kimia darah, meningkatkan oksigenasi jaringan, dan memperbaiki fungsi
homeostasis, dengan indikasi secara garis besar yaitu untuk mengembalikan dan
mempertahankan suatu volume peredaran darah yang normal, misalnya pada anemia
karena perdarahan, trauma bedah, atau luka bakar luas dan untuk mengganti
kekurangan komponen seluler atau kimia darah, misalnya pada anemia,
trombositopenia, hipotrombinemia, dan lain-lain.
F. Prinsip Tindakan Keperawatan
1. Tahap Pra Tindakan
a. Persiapan Alat
1) Kantong darah
2) Blood set
3) Plester
4) Handscoon
b. Persiapan Pasien
1) Pastikan identitas pasien
2) Kaji kondisi pasien (adanya hambatan, riwayat perdarahan, fraktur)
3) Pastikan pasien memerlukan pemenuhan kebutuhan dasar manusia
(minum, aktivitas, tidur, terhindar infeksi, personal hygiene, keseimbangan
suhu)
4) Amati seluruh tubuh pasien (warna kulit, mata, aktivitas, kotoran atau bau)
5) Jaga privasi pasien
6) Jelaskan prosedur, tujuan dan lamanya tindakan pada keluarga
7) Libatkan keluarga
2. Tahap Tindakan
1) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
2) Cuci tangan
3) Gantung larutan NaCl 0,9 % dalam botol untuk digunakan setelah tranfusi
darah.
4) Gunakan selang infus yang mempunya filter (selang Y atau tunggal).
5) Lakukan pemberian infus NaCl 0,9%terlebih dahulu sebelum pemberian
tranfusi darah.
6) Sebelum dilakukan tranfusi darah terlebih dahulu memeriksa identifikasi
kebenaran produk darah: periksa kompatibilitas dalam kantong darah, periksa
kesesuaian dengan identifikasi pasien, periksa kadaluwarsa, dan periksa
adanya bekuan.
7) Buka set pemberian darah.
a. Untuk selang Y, atur ketiga klem.
b. Untuk selang tunggal, klem pengatur pada posisi off.
8) Cara tranfusi darah dengan selang Y:
a. Tusuk kantong NaCl 0,9 %
b. Isi selang dengan NaCl 0,9 %
c. Buka klem pengatur pada selang Y dan hubungkan ke kantong NaCl 0,9
%.
d. Tutup/klem pada slang yang tidak digunakan.
e. Tekan/klem sisi balik dengan ibu jari dan jari telunjuk (biarkan ruang
filter terisi sebagian).
f. Buka klem pengatur bagian bawah dan biarkan selang terisi NaCl 0,9 %.
g. Kantong darah perlahan-lahan dibalik-balik 1 – 2 kali agar sel-selnya
tercampur. Kemudian tusuk kantong darah dan buka klem pada selang
dan filter terisi darah.
9) Cara tranfusi darah dengan selang tunggal:
a. Tusuk kantong darah
b. Tekan sisi balik dengan ibu jari dan jari telunjuk (biarkan ruang filter
terisi sebagian).
c. Buka klem pengatur biarkan selang terisi darah.
10) Hubungkan selang tranfusi ke kateter IV dengan membuka klem pengataur
bawah.
11) Setelah darah masuk, pantau tanda vital setiap 5 menit selama 15 menit
pertama, dan setiap 15 menit selama 1 jam berikutnya.
12) Setelah darah diinfuskan, bersihkan selang infus dengan NaCl 0,9 %.
13) Catat tipe, jumlah dan komponen darah yang diberikan.
14) Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.

3. Tahap Pasca Tindakan


a. Evaluasi pasien
Pasien tidak mengalami reaksi alergi.
b. Evaluasi tindakan
Pasien diberikan transfuse PRC 250 cc.
G. Analisis Tindakan
Pasien lemas

Hb rendah, Ht rendah

Penurunan produksi Peningkatan Inefektivias produksi


sel darah merah dekstruksi sel darah sel darah merah
merah

Perlunya pemberian transfusi darah

H. Bahaya Dilakukannya Tindakan: Sebelum dilakukan tindakan pemberian transfusi


darah, sangat penting untuk melakukan validasi identitas pasien, golongan darah, jenis
transfusi yang diberikan serta kondisi klinis pasien sebelum diberikan transfusi karena
jika terjadi kesalahan dapat memicu reaksi alergi yang berbahaya bagi pasien.

I. Tindakan Keperawatan Lain yang Dilakukan


a) Monitor kepatenan aliran transfusi darah agar tidak terjadi pembekuan darah.
b) Monitor adanya reaksi alergi dan komplikasi transfusi pada pasien.

J. Hasil yang Didapatkan setelah Dilakukan Tindakan


S : - Pasien mengatakan masih merasa lemas, tidak merasa ada gatal atau panas
setelah pemberian transfusi darah
O : - Tidak ditemukan reaksi alergi pada pasien.
- Pasien masih terlihat pucat, akral teraba hangat.
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi:
- Monitoring keadaan umum dan vital sign sebelum dan sesudah pemberian
produk darah
- Lanjutkan pemberian transfusi darah kolf ke II
- Kolaborasi tim medis: pemeriksaan kadar hemoglobin
K. Evaluasi Diri
Semua dilakukan sesuai SPO

L. Daftar Pustaka / Referensi


Bulecheck et al. 2016. Nursing Intervention Classification (NIC), 6th Edition. Elsevier
Global Rights: United Kingdom.

Mengetahui
Mahasiswa Praktikan Pembimbing Klinik/CI

(Fathimatuzzahra) (......................................)

You might also like