You are on page 1of 11

Pengaruh Implementasi PPK Terhadap Kualitas Manajemen

Kinerja Pada Restoran SBC Spesial Cah Kangkung

Agustina Khurriyatun Niswati1, Triwidya Rini2, Winda Mirwanti3, Laras


Kristia Ningsih.4, Ariestantya Dhynar Lylatofany.5
1
Universitas Muhammadiyah Surakarta, Grabagan Rt 02 Rw 02, Semarang
2
Jl. Gajah Mada Rt 033 Rw 013 Pangkal lalang, Belitung
3
Taruman Rt 01 Rw 02, Grobogan
4
Danayasa Rt 03 Rw 01, Indramayu
5
Jl. Bima 2 No. 16 B Bangke, Blora
E-mail korespondensi: Khurriyatunagustina@gmail.com

Abstrak : Pada era globalisasi sekarang ini banyak faktor yang mempengaruhi pelibatan dan
pemberdayaan karyawan salah satunya yaitu Restoran SBC Special Cah Kangkung.
Setiap restoran memiliki faktor yang dapat mempengaruhi kualitas manajemen
karyawan. Dalam hal ini Restoran SBC Special Cah Kangkung mengatasinya
dengan meningkatkan kualitas manajemen kinerja agar dapat menarik konsumen dan
dapat bekerja dengan optimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengaruh implementasi pelibatan dan pemberdayaan karyawan terhadap kualitas
manajemen kinerja. Meode penelitian yang digunakan peneliti adalah survei ke
Restoran SBC Special Cah Kangkung. Dalam melakukan penelitian ini peneliti
menggunakan wawancara secara langsung dan dokumentasi kepada karyawan
restoran. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengumpulkan informasi tentang
kualitas manajemen kinerja. Data yang diperoleh dari hasil survei berupa data
kualitatif. Dalam penelitian ini populasi yang digunakan berasal dari karyawan
Retoran SBC Special Cah Kangkung.

Kata Kunci : Pelibatan Dan Pemberdayaan Karyawan, Manajemen Kinerja, Restoran


BAB I

PENDAHULUAN

1. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pemberdayaan karyawan merupakan trend pengelolaan sumber
daya manusia didalam organisasi masa depan. Pemberdayaan karyawan
dilakukan didalam organisasi perusahaan dengan fokus kepenyediaan
produk dan jasa bagi customers. Untuk kepuasan customer-lah pada da-
sarnya pemberdayaan karyawan ditunjukan. Agar memiliki jiwa, pem-
berdayaan karyawan perlu dilandasi dengan mindset semestinya. Dengan
mindset tersebut, pemberdayaan karyawan akan berkelanjutan dan dapat
mengakibatkan organisasi mampu secara optimum memanfaatkan sumber
daya manusia dalam jaman smart technology ini.
Perwujudan dalam pemberdayaan karyawan menyangkut dua
pihak: (1) manajer yang bertanggung jawab untuk menjadikan karyawan
berdaya, dalam arti karyawan dapat dipercaya dan diandalkan oleh
manejer untuk melaksanakan pengambilan keputusan yang sebelumnya
dilaksanakan oleh manejer, dan (2) karyawan yang bertanggung jawab un-
tuk menjdaikan dirinya berdaya, dalam arti dapat menumbuhkan ke-
percayaan didalam diri manejer bahwa ia dapat dipercaya untuk
melaksanakan mengambilann keputusan yang sebelumnya tidak pernah
dilakukannya.
Kinerja adalah hasil yang diperoleh oleh satu organisasi baik or-
ganisasi tersebut bersiat profit oriented dan non profit oriented yang
dihasilkan selama satu periode waktu. Secara lebih tegas Amstron dan
Baron mengatatakan Kinerja merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai
kontribusi ekonomi (Amstron dan Baron, 1998:15). Lebih jauh Indra Bas-
tian menyatakan bahawa kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pen-
capaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijaksanaan dalam
mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam
perumusan skema strategis (strategic planning) satu organisasi.
Manajemen kinerja merupakan suatu ilmu yang memadukan seni
didalamnya untuk menerapkan suatu konsep manajemen yang memiliki
tingkat fleksibelitas yang bersifat respensif dan aspiratif guna mewujudka
visi misi perusahaan dengan cara mempergunakan orang yang ada di-
perusahan tersebut secara maksimal. Tujuan manajemen kinerja adalah un-
tuk menumbuhkan suatu budaya dimana individu dan kelompok ber-
tanggung jawab atas kelanjutan peningktan proses bisnis dan peningkatan
keterampilan dan kontribusi mereka.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat diidentifikasi
beberapa permasalahan diantaranya sebagai berikut :
1. Bagaimana implementasi PPK pada restaurant SBC special cah
kangkung ?
2. Bagaimana kualitas manajemen kinerja pada restaurant SBC special
cah kangkung ?
3. Bagaimana implementasi PPK terhadap kualitas manajemen kinerja
restaurant SBC special cah kangkung ?

C. Kajian Pustaka
Secara umum pelibatan karyawan merupakan proses
mengikutsertakan para karyawan pada semua tingkatan organisasi dalam
pembuatan keputusan dan pemecahan masalah. Sedangkan pemberdayaan
karyawan adalah suatu hal yang mengacu pada tindakan mendelegasikan
wewenang dan tanggung jawab bersama untuk menyelesaikan tugas yang
diberikan dan memastikan bahwa semua karyawan telah mendapatkan
pelatihan yang cukup dalam setiap bidang keahlian.
Ada beberapa faktor yang menghambat dalam pelibatan dan
pemberdayaan karyawan yaitu ketidakamanan karyawan dalam
mengemukakan ide, nilai – nilai pribadi ketika melaksanakan perintah
yang diberikan manajer kepada karyawan, memiliki ego yang tinggi,
pelatihan manajemen dapat mempengaruhi cara pandang manajer dalam
memimpin perusahaan dan karakteristik kepribadian para manajer dalam
mendidik karyawan. Hal itu dapat mempengaruhi kualitas manajemen
kinerja karyawan.
Manajemen kinerja merupakan suatu kegiatan manajerial yang
bertujuan untuk memastikan bahwa sasaran dalam suatu organisasi dapat
tercapai secara konsisten dilakukan dengan berbagai cara yang efektif dan
efisien. Sedangkan menurut Amstrong (2004), manajemen kinerja adalah
pendekatan strategis dan terpadu untuk menyampaikan sukses
berkelanjutan pada organisasi dengan memperbaiki kinerja karyawan yang
bekerja di dalamnua serta dengan mengembangkan kemampuan tim dan
kontributor individu.

D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini ada-
lah untuk:
1. Untuk mengetahui implementasi PPK pada restaurant SBC special cah
kangkung.
2. Untuk mengetahui kualitas manajemen kinerja pada restaurant SBC
special cah kangkung.
3. Untuk mengetahui implementasi PPK dan kualitas manajemen kinerja
pada restaurant SBC special cah kangkung.

E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis
dan praktis yaitu:
a. Secara Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan,
wawasan yang luas serta dapat dijadikan sebagai bahan rujukan untuk
penelitian yang sejenis pada masa depan dan bahan informasi bagi
peneliti selanjutnya.
b. Secara Praktis
(1) Bagi Universitas
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai tambahan bacaan
penelitian bidang kewirausahaan khususnya tentang pengaruh im-
plementasi pelibatan dan pemberdayaan karyawan terhadap kuali-
tas manajemen kinerja pada restaurant SBC Spesial Cah
Kangkung.
(2) Bagi Mahasiswa Pendidikan Akuntansi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadikan masukan bagi
mahasiswa, bahwa menumbuhkan pengaruh adanya pelibatan dan
pemberdayaan karyawan sangat diperlukan untuk melihat hasil
kualitas manajemen dalam bekerja. Merupakan sebuah hal yang
mutlak yang harus dilaksanakan oleh seorang manajer, khususnya
dalam mengembangkan dan memberdayakan karyawan.
(3) Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini digunakan sebagai penulisan karya ilmiah serta
diharapkan dapat dijadikan referensi dan dapat memberikan kontri-
busi teoritis bagi penelitian yang sejenis dalam hal mengem-
bangkan wawasan dan pengetahuan di bidang kewirausahaan dan
juga bidang pendidikan.
BAB II
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Salah satu jenis penelitian yang digunakan oleh penulis yaitu
penelitian lapangan (field reserch). Data atau bahan yang diperlukan
penyelesaikan penelitian diperoleh secara langsung dari responden dan
mengamati keadaan yang sebenarnya.
1. Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan penulisan
deskriptif kualitatif. Pendekatan yang diperoleh dalam mendeskripsi-
kan atau mengambarkan fenomena – fenomena yang ada di dalam
lingkungan sekitar mengenai pengaruh implementasi pelibatan dan
pemberdayaan karyawan terhadap kualitas manajemen kinerja pada
restaurant SBC Spesial Cah Kangkung.
2. Sumber Data
Sumber data primer merupakan data yang didapat dari lokasi
penelitian dimana hasil diperoleh dari pengamatan dan pengambilan
data dengan subjek penelitian secara langsung. Untuk mendapatkan
hasil yang akurat peneliti mengadakan wawancara secara langsung
dengan manajer atau pemilik dari restaurant SBC Spesial Cah
Kangkung.

B. Tempat dan Waktu Penelitian


Tempat dan waktu penelitian dilakukan di SBC Spesial Cah
Kangkung yang beralamat di Gonilan, Kartasura, Sukoharjo Regency,
Central Java 57162, Indonesia. Penelitian dilakukan dengan pengolahan
data sesuai dengan apa yang didapat atau diteliti di lapangan.

C. Objek dan Subjek Penelitian


Penelitian yang dilakukan memusatkan pada implementasi peli-
batan dan pemberdayaan masyarakat terhadap kualitas manajemen kinerja.
Maka dala penelitian ini yang dijadikan subjek dalam penelitian adalah
manajer atau pemilik dari restaurant SBC Spesial Cah Kangkung.

D. Teknik Pengumpulan Data


a. Wawancara
Metode wawancara digunakan sebagai cara pengumpulan data
apabila peneliti ingin mengali data dan menemukan permasalahan
yang berkaitan dengan materi yang diteliti yakni pengaruh komunikasi
orang tua dan sekolah dalam pembentukan karakter peserta didik yang
berkualitas. Wawancara dilakukan dengan manajemen atau pemilik
dari restaurant SBC Spesial Cah Kangkung.
b. Dokumentasi
Suatu cara yang digunakan untuk memperoleh data - data dan
semua informasi dalam bentuk buku, arsip, dan dokumen. Dokumenta-
si digunakan untuk mengumpulkan data yang diinginkan peneliti
kemudian ditelaah.

E. Metode Analsis Data


Analisis data kualitatif merupakan proses mencari dan menyusun
secara sistematis, data diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan,
sehingga dapat mudah dipahami serta dapat diinformasikan kepada orang
lain. Proses analisis data menggunakan metode berfikir induktif yakni
berangkat dari fakta – fakta yang khusus dari peristiwa – peristiwa
kongkrit kemudian dari fakta – fakta atau peristiwa khusus ditarik general-
isasi yang mempunyai sifat umum.

F. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data


Kebenaran atau validasi harus didasarkan atas sejumlah kriteria
tertentu sebagai berikut:
1. Derajat Kepercayaan (Credibility)
Pada dasarnya derajat kepercayaan mengantikan konsep validitas
dari non kualitatif, fungsinya untuk melaksanakan inkuiri sehingga
tingkat kepercayaan penemuan dapat dicapai dan mempertunjukan de-
rajat kepercayaan hasil – hasil penemuan dengan jalan pembuktian
oleh peneliti pada kenyataan yang sedang diteliti.
2. Keteralihan (Transferability)
Dalam penelitian data yang disajikan harus jelas dan akurat sesuai
dengan data hasil penelitian dilapangan.
3. Kebergantungan (Dependability)
Merupakan subtitusi istilah reabilitas dalam penelitian non kuali-
tatif, yaitu bila ditiadakan atau adanya pengulangan dalam kondisi
yang sama dan hasilnya secara esensial sama. Aktivitas penelitian ter-
hadap data yang telah diperoleh.
4. Kepastian (Confirmability)
Penelitian ditekankan pada data yang akan di teliti dan juga di
telaah sesuai yang ada dilapangan, agar data dapat dijamin ke-
percayaanya.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

You might also like