You are on page 1of 1

1.

Berbagai kajian pembangunan menemukan kekurangan dalam pendekatan development


economics. Menurut pemahaman anda apakah development economics masih relevan untuk
dijadikan sebagai ukuran progress kemajuan pembangunan dalam sebuah negara?
Development economic tidak begitu relevan sebagai ukuran progress kemajuan pembangunan
dalam sebuah negara. Evolusi yang terjadi pada makna economic development mengakibatkan
terjadinya evolusi pada alat ukurnya. Paradigma tradisional menyatakan bahwa Pembangunan
ekonomi disamaartikan dengan pertumbuhan ekonomi. Dengan demikian digunakanlah
pertumbuhan GNP (gross national product) sebagai indikator pembangunan. Jumlah populasi
negara yang bersangkutan belum masuk ke dalam indikator tersebut. Maka indikator alternatif,
yang ternyata lazim digunakan hingga kini adalah GNP per kapita. Paradigma baru yang tumbuh
pada 1950an-1960an dimana saat GDP growth tidak sama dengan Tingkat kesejahteraan
bangsanya yang mana adalah signal negatif terhadap makna pembangunan. Ini menjadi koreksi
pula bagi indikator pembangunannya. Sejak saat itulah pembangunan ditekankan sebagai proses
yang multidimensional dalam rangka pertumbuhan ekonomi, pemerataan distribusi pendapatan,
serta pengentasan kemiskinan. Ini menunjukkan bahwa indikator pembangunan yang harus
digunakan tidak hanya indikator ekonomi. Melainkan indikatorindikator sosial, seperti Human
Development Index(HDI), dan Physical Quality of Life Index(PQLI) juga mempengaruhi indikator
pembangunan suatu negara terhadap negara lain. Adapun Indikator pembangunan menurut
Amartya Sen yaitu Baik indikator ekonomi maupun indikator sosial tidak dapat berdiri sendiri
sebagai indikator pembangunan. artinya tingkat kemiskinan tidak dapat hanya terukur
menggunakan variabel pendapatan ataupun kepuasan saja. Untuk itu Sen merumuskan indikator
pembangunan dengan membandingkan HDI rank terhadap real GNP per kapita rank. Gagasan ini
digunakan oleh World Bank dalam Human Development Report.
2. Dalam bukunya, fioramonti mengungkapkan produk domestic bruto adalah sebuah hemogeni
politik untuk menciptakan budaya konsumerisme dalam dukungan sistem perdagangan
neoliberal. Setuju kah anda dengan pendapat tersebut? Mengapa? Sebutkan konsekuensi –
konsekuensinya?
3. Menurut anda apakah pembangunan yang sudah menggunakan prinsip persamaan (equality)
pada penerapannya akan secara otomatis menciptakan keadilan (equality)? Berikan analisis ada
dengan disertai contoh konkret implementasi administrasi ataupun kebijakan public
4. Pierre Bourdie berpendapat bahwa tidak ada kondisi persaingan sempurna karena

You might also like