Professional Documents
Culture Documents
TERHADAP Ny. S
Di RB KARTINI
B. ANAMNESA
Keluhan utama
Ibu G1 P0 AO datang pukul 20.00WIB mengeluh merasakan mules-
mules dari pinggang yang menjalar ke perut bagian bawah 1-2 kali
dalam 10 menit teratur dan berlangsung selama 15-20 detik
Riwayat kehamilan saat ini :
Riwayat Menstruasi
Menarche : 14 tahun
Siklus : 28 hari, teratur
HPHT : 26 Agustus2008
Tanda-tanda kehamilan
PP test tanggal 26 juli 2009
Pergerakan fetus dirasakan pertama kali
Pada usia 20 minggu
Pergerakan fetus dalam 24 jam terakhir sering dirasakan
Keluhan yang dirasakan pada kehamilan ini :
Selama TM I dan TM II merasa mual muntah.
Tanda-tanda persalinan :
His : ada
Frekuensi : 2 kali dalam 10 menit
Lamanya 30 detik.
Pengeluaran pervaginam :
Lendir bercampur darah (Bloody Show)
Diet atau makanan :
Pola makan sehari-hari : 3x sehari
Jenis makanan : Nasi, lauk pauk, sayur, buah, dan susu
Pola Eliminasi sehari-hari:
Normal
Aktifitas sehari-sehari:
Aktifitas yang biasa ibu lakukan adalah bekerja sebagai IRT,
mengerjakan pekerjaan rumah sehari-hari seperti, menyapu,
mencuci piring, memasak dan lain-lain sedangkan istirahat dan tidur
ibu ± 7 jam per hari.
Riwayat Imunisasi
TT1 dan TT2 lengkap di lakukan pada usia kehamilan 4dan 5 bulan
Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang lalu:
N Tahun Tempat Usia Jenis Peno Peny Anak
o persali persalin kehamilan kelamin long ulit jk bb tb
nan an
- - - - - - - - - -
C. PEMERIKSAAN UMUM
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
Keadaan Emosional : Stabil
Tanda Vital
TD : 130/80mmHg R : 24 x/menit
N : 83 x/menit S : 36,4 C
TB : 158 cm
BB : 65kg
Pemeriksaan fisik
Muka
Kelopak mata : Tidak ada oedema
Konjungtiva : Merah muda
Sklera : Anikterik
Mulut dan gigi
Lidah & graham : Bersih
Kelenjar Thyroid
Pembesaran kelenjar : Tidak ada
Kelenjar getah bening
Pembesaran kelanjar : Tidak ada
Dada
Jantung : Normal
Paru : Normal
Payudara : Putting susu : Menonjol
Benjolan : Tidak ada
Pengeluaran : Belum ada pengeluaran
Punggung dan pinggang
Punggung posisi : Lordosis
Nyeri pinggang : Ada (+)
Ekstremitas : Normal
Refleks Patella : Kanan dan Kiri
Abdomen
Pembesaran : ada
Linia :Nigra
Konsistensi : kadang lunak kadang tegang
Pemeriksaan Kebidanan
Palpasi Abdomen
• Leopold I: TFU 3 jari dibawah Px .Bagian fundus teraba
satu bagian besar, lunak, tidak melenting (bokong)
• Leopold II Bagian sisi kanan perut ibu teraba satu bagian
besar memanjang (punggung). Bagian sisi kiri perut ibu
teraba bagian-bagian kecil janin
• Leopold III Bagian terendah janin teraba satu bagian bulat,
keras (kepala) dan sukar digerakkan, kepala sudah masuk
PAP
• Leopold IV: Divergen
Fetus
Letak : Memanjang
Presentasi : Kepala
Pergerakan : Aktif
Penurunan : 2/5
Observasi his
His : Kuat
Sejak : Pukul 21.00WIB
Frekwens : 2x/10menit
Lamanya : 30 detik
Auskultasi
DJJ (+) terdengar teratur di sebelah kanan perut ibu
Frekwensi : 137 kali/menit
Punctum maximum : 3 jari di bawah pusat sebelah kanan
perut ibu
Perkusi
Refleks pattela (+) kanan dan kiri.
Anogenital (inspeksi)
Perineum : Luka parut : Ada
Vulva vagina : Warna : Merah kebiruan
Luka : Tidak ada
Varises : Tidak ada
Pengeluaran pervaginam : Bloody show
D. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Tidak dilakukan
Diasnosa Janin:
• Janin tunggal, hidup, mtrautenne, presentasi kepala
Taksiran berat janin : (1,2 x Me. D - 7,7 ) x 100 + 150 gram
: (1,2 x 36- 7,7 ) x 100 + 150 gram
: 33,96 x 100+150 gram
: 3396+150 gram
: 3246 - 3546 gram
Masalah :
Tidak ada
Kebutuhan :
• Penjelasan tentang keadaan ibu dan janin
• Membenka rasa aman
V. PERENCANAAN
1. Memberikan penjelasan kepada ibu tentang kondisinya dan bayinya.
Rasionalisasi : Dengan memberikan penjelasan kepada ibu tentang
keadaan dirinya dan bayinya maka ibu dapat mengetahui sehingga
mengurangi kecemasan dan ibu dapat lebih tenang menghadapi persalinan.
2. Memantau kemajuan persalinan dengan menggunakan partograf. Periksa
dalam ulangi 4 jam kemudian, control his, DJJ tiap 1A jam, Nadi, TD, dan
suhu setiap 4 Jam sekali
Rasionalisasi : Agar kemajuan persalinan, keadaan ibu dan janin dapat
terpantau dengan baik sehingga kelainan-kelainan selama proses
persalinan terdeteksi.
3. Memberii ibu makan dan minum yang cukup sesuai kebutuhan.
Rasionalisasi : Dengan memberikan asupan yang cukup sesuai kalon ibu
terpenuhi, sehingga ibu mempunyai cukup tenaga pada saat persalinan
4. Anjurkan ibu untuk mengatur posisi yang nyaman bagi dirinya, terutama
berbaring miring kekiri.
Rasionalisasi : Dengan posisi miring ke kiri tidak menekan vena cava
inferior yang dapat menghambat aliran darah yang membawa oksigen ke
janin, ibu juga dapat merangkat berjongkok, atau berdiri dan berjalan atau
sebagainya yang membuat ibu merasa nyaman sehingga asuhan saying ibu
dapat terwujud.
5. Anjurkan ibu untuk berkemih
Rasionalisasi: Dengan sering BAK, maka kandung kemih kosong,
sehingga akan mempercepat penurunan kepala.
6. Menghadirkan orang terdekat untuk menemani ibu saat proses persalinan
berlangsung.
Rasionalisasi: Dengan adanya orang terdekat yang menemani ibu maka ibu
akan merasa aman dan ibu merasa diperhatikan sehingga akan memberi
support mental pada ibu yang akan melahirkan, juga merupakan asuhan
sayang ibu.
7. Berikan massase pada bagian punggung dan pinggul ibu
Rasionalisasi : dengan memasase punggung ibu dapat memberikan
kenyamanan dan mengurangi rasa nyeri pada punggung dan pinggang ibu.
8. Ajarkan ibu cara mengatur napas dengan baik dan benar, yaitu mengambil
nafas dari hidung dan hembuskan melalui mulut dan istirahat saat tidak
ada his.
Rasionalisasi: Agar persalinan berjalan lancar dan mencegah hipoksia pada
janin.
A : ASSESMENT
Diagnosa Ibu :
Ibu dengan G1 P0 A0 hamil 40 minggu in partu kala II
Diagnosa Jani
Janin tunggal, hidup, intrauterine, presentasi kepala
Masalah :
Ibu Cemas dan gelisah menghadapi persalinan
Kebutuhan :
• Penjelasan tentang hasil pemeriksaan baik ibu maupun janinnya.
• Pimpinan persalinan yang baik dan benar sesuai prosedur.
P : PLANNING/PELAKSANAAN
1. Membertahu ibu tentang ahasil pemeriksaan dan kemajuan persalinan
2. Beri motivasi/ semangat pada ibu
3. Pimpin ibu mengedan dengan baik dan benar
• Setiap his datang, kedua tangan ibu merangkul paha dengan mata
membuka melihat perut.
• Dagu ibu menyentuh dada, gigi beradu dan dianjurkan ibu tidak
bersuara selama mengedan
• Ibu beristirahat di antara kontraksi
4. Memberikan ibu kesempatan untuk memilih posisi yang nyaman
seperti erjongkok, miring ke kiri, setengah duduk, atau berdiri.
5. Beri makan dan minum yang cukup agar ibu tidak kehilangan tenaga
saat tidak ada his
6. Menjaga kebersihan selama proses persalinan ataua pencegahan
infeksi.
7. Melakukan pertolongan persalinan dengan prosedur yang telah
ditetapkan (APN) :
Pastikan pembukaan lengkap.
Pasang handuk di atas perut ibu dan juga pasang alas bokong.
Menolong melahirkan kepala :
• Setelah kepala nampak di vulva 5-6 cm tangan kanan penolong
melakukan stenen untuk menahan permeum agar tidak terjadi
laserasi, sedangkan tanngan kiri mengikuti lahirnya kepala agar
tidak terjadi defleksi maksimal.
• Membersihkan mulut, hidung dengan kasa steril dan mengusap
muka bayi dengan kain kering dan bersih untuk membersihkan
dari kotoran, darah, dan lendir.
• Memeriksa lilutan tali pusat (tidak ada lilitan tali pusat)
Menolong melahirkan bahu dan anggota badan seluruhnya :
• Tunggu kepala melakukan putaran paksi luar
• Letakkan tangan secara biparietal dengancara meletakkan
tangan padakedua sisi muka bayi.
• Arahkan kearah bawah untuk melahirkan bahu depan dan
kearah atas untuk melahirkan bahu belakang.
• Setelah bahu lahir sangga tubuh bayi dan tangan kiri
menelusuri tubuh bayi hingga lahirlah bayi secara keseluruhan.
Lakukan penilaian dengan cepat:
• Bayi menangis atau tidak ? Menangis
• Tonus otot aktif atau tidak ? Pergerakan aktif
• Warna kulit bayi ? warna kemerahan
Bayi segera dikeringkan dengan handuk yang kering dan bersih
utnuk mencegah hipotermi.
Memotong tali pusat dengan cara klem tali pusat 2-3 cm dari perut
bayi lalu urut ke arah ibu kemudian klem lagi 2-3 cm dari klem
pertama lalu potong dengan cara tanngan kiri berda di bawah tali
pusat untuk melindungi kulit bayi. dan mengikat tali pusat dengan
benang tali pusat lalu bungkus dengan kasa steril.
Periksa kelenkapan bayi dan jenis kelamin (perempuan)
Membedong bayi, lakukan perawatan bayi baru lahir :
Timbang,ukur panjang badan,periksa keadaan umum,anus
Keadaan umum : Baik
BB : 3600 gram
PB : 49 cm
Anus : (+)
Berikan pada ibu untuk segera disusui untuk merangsang produksi
ASI dan juga membantu kontraksi uterus.
KALA III (pukul 08.25-08.35 WIB)
S: SUBJEKTIF
Ibu mengatakan perutnya terasa mulas
O: OBJEKTIF
1. Keadaan Umum : Baik
2. Kesadaran : Compos mentis
3. Tanda-tanda Vital
• TD : 130/90mmHg
• R : 24 x/menit
• N : 82 x/menit
• S : 37° C
4. Keadaan uterus .
• TFU : sepusat
• Kontraksi : baik
5. Kandung kemih kosong
6. Plasenta belum lahir
7. Perdarahan kala II ± 50 cc
A: ASSESMENT
Diagnosa :
• Ibu dengan P1 A0 kala III
Masalah :
• Tidak ada
Kebutuhan :
• Lakukan manajemen aktif kala III.
P: PLANNING/ PELAKSANAAN
1. Melakukan palpasi abdomen untuk menghilangkan kemungkinan
adanya janin kedua (tidak ada janin kedua)
2. Melakukan manajemen aktif kala III
• Memberikan suntikan oxcytosin 10 unit IM di paha kanan atas ibu
bagian luar setelah sebelumnya melakukan aspirasi terlebih dahulu
• Memindahkan klem tali pusat sekitar 5-10 cm di depan vulva
3. Awasi tanda-tanda pelepasan plasenta :
Uterus membulat, semburan darah tiba-tiba dan tali pusat bertambah
panjang.
4. Membantu kelahiran plasenta :
• Letakkan satu tangan kiri diatas supra simfisis ibu, pada saat ada
kontraksi tangan kiri penolong mendorong ke arah dorso kranial,
sedangkan tangan kanan meregangkan tali pusat.
• Jaga tahanan tangan kanan pada tali pusat dan tunggu adanyan
kontraksi.
• Selama ada kontraksi lakukan tarikan tali pusat terkendali, janngan
memaksa bila ada tahanan.
• Lakukan tetap dengan tangan yang sama hingga plasenta nampak di
vulva, tangkap palsenta dengan kedua tangan dan pilin searah jarum
jam agar plasenta dan selaputnya lahir seluruhnya.
• Pukul 08.35 WIB plasenta lahir spontan
5. Lakukan masase uterus secara sirkuler (melingkar) selama 15 detik
kemudian diteruskan oleh ibu, unutk merangsang kontraksi uterus dan
mengurangi perdarahan post partum.
6. Evaluasi Menilai kelngkapan plasenta :
• Plasenta lahir spontan, lengkap dengan selaput dan kotiledonnya
dengan:
Insersia Marginalis
Panjang tali pusat : ± 50 cm
Diameter : ± 20 cm
Berat plasenta : ± 500 gram
Kotiledon : Lengkap tidak ada robekan
7. Lakukan pemeriksaan laserasi perineum untuk mengantisipasi
perdarahan dan infeksi akibat luka jalan lahir.
• Tidak terdapat laserasi perineum
Masalah :
• tidak ada
Kebutuhan :
• Penjelasan tentang rasa mules yang dialami ibu.
P: PLANNING/ PELAKSANAAN
1. Periksa kontraksi uterus setiap 15 menit selama 1 jam pertama dan
setiap 30 menit selama satu jam kedua pasca persalinan.
2. observasi TTV,Perdarahan setiap 15 menit selama 1 jam pertama dan
setiap 30 menit selama jam kedua pasca persalinan.
3. Ajari ibu melakukan massase sendiri dan anjurkan ibu untuk melakukan
massase uterusnya sampai 2 jam pertama post partum
4. Bersihkan seluruh badan ibu dan pakaikan pakaian yang bersih dan
kering dan gunakan pembalut untuk memantau perdarahan ibu. ^
5. Beri ibu makan nasi dan minum air putih
6. Jelaskan pada ibu tentang rasa mulas yang dialaminya adalah wajar
7. Anjurkan ibu untuk segera menyusui bayinya. Untuk merangsang
hormon oxytocin yang dapat meningkatkan produksi AST dan
menciptakan hubungan kasih sayang.
8. Keadaan umum: Baik
Tanda-tanda vital : TD :130/70mmHg
N : 83 x/menit
R : 24 x/menit
T :36.4 0C
Perdarahan kala IV :±50 cc
TFU 2 jari di bawah pusat
Ibu sudah di bersihkan
Ibu sudah di pakaikan kain pembalut dan kain panjang
Ibu di pindahkan ke ruangan perawatan
Sterilkan alat- alat