You are on page 1of 16

Departemen Keperawatan Jiwa

Program Pendidikan Profesi Ners


Stikes Panakkukang Makassar

STRATEGI PELAKSANAAN (SP)


HALUSINASI

DISUSUN OLEH :
JUNI RATNA SARI
18 04 019

CI LAHAN CI INSTITUSI

( ) ( )

YAYASAN PERAWAT SULAWESI SELATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PANAKKUKANG MAKASSAR
2018/2019
SP1 Pasien: Pengkajian dan Mengenal Halusinasi

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
DS :
Klien mengatakan sering mendengar suara-suara yang tidak nyata
apabila tidak rutin meminum obatnya

DO :

- Klien sering mendengarkan suara-suara burung bersiul


- Klien tampak gelisah pada saat di ajak berkomunikasi.
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi Pendengaran
3. Tujuan Tindakan
1) Pasien mampu membina hubungan saling percaya
2) Pasien mampu mengenal halusinasi yang dialami
3) Pasien mampu mengontrol halusinasi dengan cara menghardik
4) Pasien mampu mengontrol halusinasi sesuai dengan jadwal kegiatan
harian.
4. Tindakan Keperawatan
1) Mengidentifikasi halusinasi : isi, frekuensi, waktu terjadi, situasi
pencetus, perasaan dan respon.
2) Menjelaskan cara mengontrol halusinasi: menghardik, meminum obat,
bercakap-cakap, dan melakukan kegiatan.
3) Melatih cara mengontrol halusinasi dengan menghardik.
4) Memasukkan dalam jadwal kegiatan untuk latihan menghardik.
B. Strategi Komunikasi
1. Fase Orientasi
a) Salam Terapeutik
“Selamat pagi Pak T. Perkenalkan nama saya Juni ratna sari. Senang
dipanggil Juni . Saya mahasiswa Ners Stikes Panakkukang yang
sedang praktik di RSKD pak. Saya yang akan merawat T dari hari
senin sampai sabtu. Namanya siapa? Lebih senang dipanggil apa?.”
b) Evaluasi Validasi
“Bagaimana perasaan R hari ini?
c) Kontrak
“ Sekarang saya ingin bercakap-cakap dengan T tentang suara-suara
yang mengganggu dan cara mengontrol suara-suara tersebut. Apakah
T bersedia? T ingin kita bicara di mana? Bagaimana kalau diruang
tamu? Berapa lama ? Bagaimana kalau 15 menit?”

2. Fase Kerja
“Apakah T mendengar suara tanpa wujudnya? Saya percaya T
mendengarnya dan saya sendiri tidak mendengarnya. Apakah terus-
menerus terdengar atau sewaktu-waktu? Kapan yang paling sering T
dengar suara? Berapa kali sehari T alami? Pada keadaan apa suara itu
terdengar? Apakah waktu sendiri? Apa yang T rasakan pada saat
mendengar suara itu? Bagaimana perasaan T saat mendengar suara itu?
Kemudian...apa yang T lakukan? Apakah dengan cara itu suara-suara itu
itu hilang? Apa yang T alami itu dinamakan halusinasi. Ada empat cara
untuk mengontrol halusinasi yaitu menghardik, minum obat, bercakap-
cakap dan melakukan aktivitas. Bagaimana kalau kita latih satu cara dulu
ya? Yaitu dengan menghardik. Bagaimana kalau kita mulai ya! Begini
saya akan mempraktekkan dahulu baru nanti T mempraktekkan kembali
apa yang saya telah lakukan. Begini pak! Jika suara itu muncul katakan
dengan keras pergi kamu...pergi...saya tidak mau dengar kamu suara
palsu sambil menutup kedua telinga T. Seperti ini ya pak! Coba sekarang
T ulangi lagi seperti yang telah saya lakukan dan peragakkan. Wah bagus
sekali T”

3. Fase Terminasi
a. Evaluasi
“Bagaimana perasaan T setelah tadi kita bercakap-cakap?” Jadi
suara-suara itu seperti suara burung beriul T, terus-menerus terjadi
dan terutama kalau sendiri! Seperti yang telah kita pelajari bila suara-
suara itu muncul T katakan “pergi…pergi…saya tidak mau dengar itu
suara palsu” lakukan itu selama tiga kali sehari yaitu jam 09.00,
14.00 dan 21.00 sesuai dengan jadwal kegiatan harian yang telah kita
buat tadi ya?
b. Rencana Tindak Lanjut
“ Baiklah T nanti saya akan melihat bagaiman T melakukan cara
mengontrol halusinasi dengan menghardik dan saya akan melatih cara
kedua yaitu minum obat untuk mencegah suara-suara itu muncul.”
c. Kontrak yang akan datang
“Nah untuk hari ini sampai disini dulu. Besok kita akan bertemu lagi
ya pak! Mau jam berapa? Bagaimana kalau seperti ini, jam 11.00?
sampai jumpa. Selama siang”
SP2 Pasien: Enam Benar Minum Obat
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
DS :
Klien mengatakan sering mendengar suara-suara yang tidak nyata
apabila tidak rutin meminum obatnya

DO :

1) Klien mendengar suara seorang laki-laki apabila tidak rutin meminum


obatnya
2) Klien tampak gelisah pada saat di ajak berkomunikasi.
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi Pendengaran
3. Tujuan Tindakan
1) Pasien mampu mengenal halusinasi yang dialami
2) Pasien mampu mengontrol halusinasi dengan menghardik
3) Pasien mampu mengontrol dengan patuh minum obat sesuai 6 benar :
jenis, waktu, dosis, frekuensi, cara, kontiunitas minum obat.
4) Pasien mampu minum obat sesuai dengan jadwal
4. Tindakan Keperawatan
1) Mengevaluasi cara mengontrol halusinasi dengan menghardik
2) Menjelaskan pentingnya penggunaan obat pada gangguan jiwa
3) Menjelaskan akibat bila obat tidak digunakan sesuai dengan program
4) Menjelaskan akibat bila putus obat
5) Menjelaskan cara menggunakan obat dengan prinsip 6 benar (benar
obat, benar pasien, benar cara, benar waktu, benar dosis dan
kontinuitas)
6) Memasukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan menghardik dan
minum obat.
B. Strategi Komunikasi
1. Fase Orientasi
a) Salam Terapeutik
“Selamat pagi T. Masih ingat dengan saya ? Ya, betul sekali. Saya
perawat Juni.
b) Evaluasi Validasi
“Bagaimana perasaan T hari ini? Apakah halusinasinya masih ada?
Apakah T telah melakukan apa yang telah kita pelajari kemarin?
Bagaimana apakah dengan menghardik suara-suara yang T dengar
berkurang? Bagus sekarang coba praktekkan bagaimana T
melakukannya..Bagus sekali. Coba sekarang perlihatkan pada saya
jadwal kegiatan latihan menghardik yang T lakukan..bagus sekali”
c) Kontrak
“Baiklah pada hari ini kita akan belajar cara kedua dari 4 cara
mengontrol halusinasi yaitu cara minum obat yang benar. Kita akan
berlatih 15-20 menit disini. Setuju pak?”

2. Fase Kerja
“T, dokter memberikan obat untuk T?. Sekarang saya akan
menjelaskannya pada R. Ini ada empat macam obatnya: yang warna
orange namanya Chlorpromasin (CPZ) minumnya 2 kali sehari gunanya
supaya tenang dan berkurang rasa marah dan mondar mandir. Yang putih
namanya Trihexiphenidyl HCL (THP) 2 kali sehari gunanya supaya relaks
dan tidak kaku, obat Ladomer dan satu lagi namanya clotilex. Keempat
obat tadi diminum jam 09.00, 14.00 dan 20.00. Kalau suara-suara sudah
hilang obatnya tidak boleh dihentikan karena kadarnya harus stabil dalam
tubuh. Penurunan dosis atau penghentian obat ditentukan oleh dokter,
kalau obat tidak teratur, T dapat kambuh dan perlu waktu lagi untuk
pemulihan. Kalau obat habis T bisa kontrol ke rumah sakit/RSKD untuk
mendapatkan obat lagi. Untuk itu dua hari sebelum obat habis diharapkan
T sudah kontrol. T juga harus teliti saat menggunakan obat-obatan ini.
Pastikan obatnya benar, pastikan bahwa itu obat yang benar-benar punya
T. Baca nama kemasannya. Pastikan obat diminum pada waktunya
dengan cara yang benar sesudah makan dan tepat jamnya. T juga harus
perhatikan jumlah obat sekali minum. Upayakan minum 8 gelas perhari
agar manfaat obatnya optimal. Bila nanti setelah minum obat di mulut T
terasa kering, untuk membantu mengatasinya T bisa mengisap-isap
permen. Bila T merasa mata berkunang-kunang,T sebaiknya istirahat dan
jangan beraktivitas dulu, dan harus cukup minum 8 gelas air putih sehari.
Sekarang kita masukkan waktu minum obatnya kedalam jadwal ya!”

3. Fase Terminasi
a. Evaluasi
“Bagaimana perasaan T setelah kita bercakap-cakap tentang obat?
Sudah berapa cara yang kita latih untuk mengontrol suara-suara?
Coba sebutkan! 2 cara.Bagus. Jadwal minum obat sudah kita buat
yaitu jam 09.00, 14.00 dan 20.00 pada jadwal kegiatan T. Jangan lupa
minta obat jika tiba waktunya minum obat.
b. Rencana Tindak Lanjut
“T, besok kita akan bertemu lagi untuk melihat manfaat minum obat
dan berlatih cara ketiga untuk mengontrol halusinasi T yaitu dengan
bercakap-cakap dengan orang lain.”
c. Kontrak yang akan datang
“Mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 10.00? Bisa. Sampai jumpa
Assalamu alaikum”
SP3 Pasien : Bercakap-cakap
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
1) Klien mengatakan sering mendengar suara-suara yang tidak nyata
apabila tidak rutin meminum obatnya
2) Klien mendengar suara burung bersiul apabila tidak rutin meminum
obatnya
3) Klien tampak gelisah pada saat di ajak berkomunikasi.
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi Pendengaran
3. Tujuan Tindakan
1) Pasien mampu mengenal halusinasi yang dialami
2) Pasien mampu mengontrol halusinasi dengan menghardik
3) Pasien mampu mengontrol dengan patuh minum obat sesuai 6 benar :
jenis, waktu, dosis, frekuensi, cara, kontiunitas minum obat.
4) Pasien mampu mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap saat
terjadi halusinasi.
5) Pasien mampu bercakap-cakap sesuai dengan jadwal
4) Tindakan Keperawatan
1) Mengevaluasi cara mengontrol halusinasi dengan menghardik, dan
minum obat.
2) Melatih klien cara mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap saat
terjadi halusinasi.
3) Memasukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan menghardik, minum
obat dan bercakap-cakap.
B. Strategi Komunikasi
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Assalamu’alaikum, selamat pagi T.
b. Evaluasi Validasi
“Bagaimana perasaan T hari ini? Apakah masih muncul
halusinasinya? Apakah T telah melakukan dua cara yang telah kita
pelajari untuk menghilangkan suara-suara yang mengganggu? Coba
saya liat jadwal kegiatan harian T ? Bagus sekali sekarang coba saya
liat obatnya oh bagus sekali T minum obat dengan teratur jam 09.00,
14.00 dan 20.00 dan latihan menghardik juga dilakukan dengan
teratur. Sekarang coba ceritakan pada saya apakah dengan dua cara
tadi suara-suara yang T dengar berkurang? Coba sekarang
praktekkan cara menghardik suara-suara yang telah kita pelajari.
Coba ceritakan perbedaan minum obat secara teratur dengan yang
dulu tidak teratur dan jelaskan pada saya 6 cara minum obat dengan
benar. Bagus sekali !”
c. Kontrak
“Baiklah pada hari ini kita akan belajar cara ketiga dari 4 cara
mengontrol suara-suara yang muncul yaitu bercakap-cakap dengan
orang lain. Kita akan berlatih selama setengah jam disini. Setuju pak?

2. Fase Kerja
“ Caranya jika T mulai mendengar suara-suara, langsung saja cari
teman untuk bercakap-cakap. Minta teman untuk bercakap-cakap dengan
T. Contohnya begini: tolong, saya mulai mendengar suara-suara. Ayo
ajak saya bercakap-cakap. Coba T lakukan seperti yang saya lakukan
tadi. Ya bagus”
3. Fase Terminasi
a) Evaluasi
“Bagaimana perasaan T setelah kita berlatih tentang cara mengontrol
halusinasi dengan bercakap-cakap? Jadi sudah berapa cara yang kita
latih untuk mengontrol halusinasi? Coba sebutkan! Bagus! Mari
sekarang kita masukkan ke jadwal harian T ya? Berapa kali T akan
bercakap oh dua kali ? jam berapa saja 09.00 dan 16.00. Jangan lupa
T melakukan cara ke tiga ini ya agar suara-suara itu tidak
mengganggu T lagi.”

b) Rencana Tindak Lanjut


“Besok kita akan bertemu lagi untuk melihat manfaat bercakap-cakap
dan berlatih cara keempat untuk mengontrol halusinasi T yaitu
melakukan aktivitas. Apa yang akan kita lakukan? Oh bagus
membereskan tempat tidur ? ”
c) Kontrak yang akan datang
“T mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 10? Sampai jumpa.
Selamat pagi ”
SP4 Pasien : Melakukan Aktivitas Sehari-hari
1. Merapikan tempat tidur
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
1) Klien mengatakan sering mendengar suara-suara yang tidak nyata
apabila tidak rutin meminum obatnya
2) Klien mendengar suara burung bersiul apabila tidak rutin meminum
obatnya
3) Klien tampak gelisah pada saat di ajak berkomunikasi.
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi Pendengaran
3. Tujuan Tindakan
1) Pasien mampu mengenal halusinasi yang dialami
2) Pasien mampu mengontrol halusinasi dengan menghardik
3) Pasien mampu mengontrol dengan patuh minum obat sesuai 6 benar :
jenis, waktu, dosis, frekuensi, cara, kontiunitas minum obat.
4) Pasien mampu mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap saat
terjadi halusinasi.
5) Pasien mampu mengontrol halusinasi dengan melakukan kegiatan
harian (mulai 2 kegiatan)
6) Pasien mampu bercakap-cakap sesuai dengan jadwal
4. Tindakan Keperawatan
1) Mengevaluasi kegiatan latihan menghardik, minum obat, bercakap-
cakap.
2) Melatih klien cara mengontrol halusinasi dengan melakukan kegiatan
harian (merapikan tempat tidur dan memberihkan halaman rumah)
3) Memasukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan menghardik, minum
obat, bercakap-cakap dan kegiatan harian.
B. Strategi Komunikasi
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Assalamu’alaikum, selamat pagi pak.
b. Evaluasi Validasi
“Bagaimana perasaan R hari ini? Apakah masih muncul
halusinasinya? Apakah R telah melakukan tiga cara yang telah kita
pelajari untuk menghilangkan suara-suara yang mengganggu? Coba
saya liat jadwal kegiatan harian R ? Bagus sekali sekarang coba saya
liat obatnya oh bagus sekali R minum obat dengan teratur jam 09.00,
14.00 dan 20.00 dan latihan menghardik serta bercakap-cakap dengan
teman juga dilakukan dengan teratur. Sekarang coba ceritakan pada
saya apakah dengan ketiga cara tadi suara-suara yang R dengar
berkurang? Bagus sekali dengan suara-suara itu tidak mengganggu R
lagi ya.! Coba sekarang praktekkan cara menghardik suara-suara
yang telah kita pelajari. Coban jelaskan kembali pada saya 6 cara
minum obat dengan benar dan dengan siapa R biasa bercakap-cakap.
Bagus sekali!
c. Kontrak
“Baiklah pada hari ini kita akan belajar cara terakhir mengontrol
halusinasi yaitu melakukan aktivitas yaitu merapikan tempat tidur ,
tujuannya kalau R sibuk maka kesempatan muncul suara-suara akan
berkurang. Kita akan berlatih setengah jam diruangan ini. Setuju
pak?”

2. Fase Kerja
“Baiklah mari kita merapikan tempat tidur. Tujuannnya agar R dapat
mengalihkan suara yang didengar. Dimana kamar tidurnya R? Nah kalau
kita akan merapikan tempat tidur, kita pindahkan dulu bantal, guling dan
selimutnya. Bagus sekarang kita angkat sepreinya dan mari kita balik
kasurnya. Nah sekarang kita pasang sepreinya lagi, kita mulai dari arah
atas ya…sekarang bagian kaki, tarik dan masukkan, lalu bagian pinggir
dimasukkan. Sekarang ambil bantal dan letakkan dibagian atas kepala
selanjutnya kita lipat dan rapikan selimutnya dan letakkan dibawah kaki.
Bagus sekali! R dapat melakukannya dengan baik dan rapih. Sekarang
kita masukkan jadwal kegiatan ini ya? Jam berapa R akan melakukan
kegiatan ini? Oh jam 09.00 dan 15.00 setelah bangun tidur ya! Kalau
sudah dilakukan diberi tanda ya...bagus!”

3. Fase Terminasi
a) Evaluasi
“Bagaimana perasaan R setalah membereskan tempat tidur? Apakah
selama kegiatan berlangsung suara-suara itu datang? Oh bagus jadi
selama latihan suara-suara itu tidak ada ya.? Jadi R dapat melakukan
kegiatan untuk menghilangkan suara-suara. Nah sekarang masukkan
ke jadwal harian ya dan buat ceklist kalau sudah dilakukan.”
b) Rencana Tindak Lanjut
“R besok kita akan latihan mebersihkan halaman rumah? ”
c) Kontrak yang akan datang
“Jam berapa kita bertemu? Bagaiman kalau jam 10.00 disini ya ?
Selamat pagi! ”
2. Meembersihkan halaman rumah
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
1) Klien mengatakan sering mendengar suara-suara yang tidak nyata
apabila tidak rutin meminum obatnya
2) Klien mendengar suara burung bersiul apabila tidak rutin meminum
obatnya
3) Klien tampak gelisah pada saat di ajak berkomunikasi.
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi Pendengaran
3. Tujuan Tindakan
1) Pasien mampu mengenal halusinasi yang dialami
2) Pasien mampu mengontrol halusinasi dengan menghardik
3) Pasien mampu mengontrol dengan patuh minum obat sesuai 6 benar :
jenis, waktu, dosis, frekuensi, cara, kontiunitas minum obat.
4) Pasien mampu mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap saat
terjadi halusinasi.
5) Pasien mampu mengontrol halusinasi dengan melakukan kegiatan
harian (mulai 2 kegiatan)
6) Pasien mampu bercakap-cakap sesuai dengan jadwal
4. Tindakan Keperawatan
1) Mengevaluasi kegiatan latihan menghardik, minum obat, bercakap-
cakap.
2) Melatih klien cara mengontrol halusinasi dengan melakukan kegiatan
harian (merapikan tempat tidur dan mencuci baju)
3) Memasukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan menghardik, minum
obat, bercakap-cakap dan kegiatan harian.
B. Strategi Komunikasi
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Assalamu’alaikum, selamat pagi pak.
b. Evaluasi Validasi
“Bagaimana perasaan R hari ini? Apakah R telah melakukan keempat
cara yang telah kita pelajari untuk menghilangkan suara-suara yang
mengganggu? Coba saya liat jadwal kegiatan harian R? Bagus sekali
sekarang coba saya liat obatnya oh bagus sekali R minum obat dengan
teratur jam 09.00, 14.00 dan 20.00 dan latihan menghardik serta
bercakap-cakap dengan teman-teman dan juga melakukan kegiatan
sesuai dengan jadwal. Sekarang coba ceritakan pada saya apakah
dengan car-cara tadi suara-suara yang R dengar berkurang? Bagus
sekali dengan melakukan apa yang telah kita pelajari suara-suara itu
tidak mengganggu R lagi ya? Coba sekarang praktekkan cara
menghardik suara-suara yang telah kita pelajari. Coban jelaskan
kembali pada saya 6 cara minum obat dengan benar dan dengan siapa
W biasa bercakap-cakap, selain itu R juga rajin membereskan tempat
tidur ya..oh ya tempat tidur jadi rapi. Bagus sekali!
c. Kontrak
“Baiklah pada hari ini kita akan membersihkan halaman rumah untuk
mengendalikan suara-suara yang muncul. Kita akan berlatih setengah
jam. . Oh ya disini ya pak.”

2. Fase Kerja
“ Baiklah mari kita mulai membersihkan halaman rumah . Tujuannya
agar R dapat mengalihkan suara yang didengaar. Dihalaman rumah ya
pak? Nah kalau kita akan membersihkan rumah kita ambil sapu terlebih
dahulu dan ambil skop sampah, kemudian bersihkan halaman rumah dan
buang sampah di tempat penampungan. ya pak? Bagus sekali! bBagus
sekali! R dapat melakukannya dengan baik dan bersih. Sekarang kita
masukkan jadwal kegiatan ini ya? Jam berapa R akan melakukan kegiatan
ini? Oh jam 16.00 ATAU JAM 17.00! Kalau sudah dilakukan diberi tanda
ya...bagus!”

3. Fase Terminasi
a) Evaluasi
“Bagaimana perasaan R setalah mencuci baju? Apakah selama
kegiatan berlangsung suara-suara itu datang? Oh bagus jadi selama
latihan suara-suara itu tidak ada ya.? Jadi R dapat melakukan
kegiatan untuk menghilangkan suara-suara itu. Nah sekarang coba
ulangi langkah-langkah yang tadi telah kita lakukan! Bagus sekarang
masukkan ke jadwal harian ya dan buat ceklist kalau sudah dilakukan.
Jangan lupa R tetap harus melakukan latihan mengontrol suara-suara
yang telah kita latih yaitu apa saja R? Bagus sekali jadi ada empat
cara yaitu menghardik, minum obat dengan benar, bercakap-cakap
dan melakukan kegiatan.”
b) Rencana Tindak Lanjut
“Baiklah R besok akan datang lagi untuk menilai kemampuan R
mengontrol suara-suara.”
c) Kontrak yang akan datang
“Jam berapa kita bertemu? Bagaiman kalau jam 10.00 disini ya ?
Selamat pagi! ”

You might also like