Professional Documents
Culture Documents
Update Meeting off Pediatric in Arifin Achmad Hospital / UMPin PAAH/ 7 April '19
th
759 795
800
900 Asymptomatic
Relative level of Plasma HIV-RNA
800
Plasma HIV-RNA
700 CD4+ Tcells TB
CD4+ cell Count
600
300 OHL
200
PPE OC
PCP
100 TB CM
CMV, MAC
0
01 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Penanganan bayi
Pilihan nutrisi ARV profilaksis
saat persalinan
Diagnosis dini
Profilaksis
bayi (Early infant Imunisasi
kotrimoksazol
diagnosis/EID)
Penanganan bayi saat
persalinan
• Universal precaution
• Gunakan sarung tangan saat terpapar dengan darah atau cairan tubuh
• Jepit dan potong tali pusat dengan hati-hati untuk mengurangi
kontaminasi percikan darah
• Keringkan dan bersihkan kulit bayi dengan kain hangat untuk
mengurangi kontaminasi darah atau cairan tubuh ibu sebelum pindah ke
ruang perawatan
• Hindari penggunaaan gastric tube yang tidak perlu untuk mencegah
trauma mukosa
• Berikan vitamin K dan vaksinasirutin
Pilihan Nutrisi
ASI
Susu formula
Keuntungan vs Kerugian
Faktor Risiko Penularan HIV
melalui ASI
• Jumlah virus dalam darah (> 1000kopi)
• Integritas usus
Bayi • Pilihan nutrisi
Risiko Transmisi Berdasarkan
Pilihan Nutrisi
45
40 Mixed feeding
35 ASI eksklusif
30 Susu formula
25
20
15
10
5
0
AIDS. 2001;15:379-87
Konsekuensi Pemberian ASI dari
Ibu Terinfeksi HIV
Kesehatan Ibu danAnak
Safe Sustainable
Pentingnya konseling!!
AFASS
Acceptable
• Ibu & keluarga tidak mengalami hambatan dalam
memberikan PASI. Hambatan: budaya, sosial,ketakutan
akan stigma ataudiskriminasi
Sustainable
• Ibu dan keluarga memiliki akses yang tidak terputus terhadap
suplai seluruh komponen yang diperlukan utk PASI yang aman
selama diperlukan bayi, sedikitnya sampai usia 1 tahun atau lebih
• Ibu dan keluarga mampu secara benar & higienis menyimpan &
menyiapkan peralatan ygbersih:
• Memiliki akses terhadap penyediaan airbersih
• Menyiapkan PASI dengan gizi cukup dan bebas mikroba
Safe • Mampu mencuci tangan dan peralatan dengan sabun dan secara
teratur mensterilkan peralatan dgn merebus
• Dapat merebus air untuk menyiapkanPASI
• Dapat menyimpan formula yang belum dipakai dalam wadah yang
bersih dan tertutup dan terlindungi dari tikus, serangga dan
binatang lain
PROFILAKSIS ARV UNTUK
BAYI
Profilaksis profilaksis ARV untuk bayi lahir dari ibu terinfeksi HIV:
• Bayi dengan susu formula: zidovudin selama 6 minggu
• Bayi dengan ASI: zidovudin DAN nevirapin selama 6 minggu (dan
ibu harus mendapatkan terapiARV)
Level of evidence 1a, recommendation A
Dosis Profilaksis
ARV
Dosis Lama
pemberian
Usia gestasi ≥35 minggu: 4 mg/kg/kali, 2 kali sehari, dapat dimulai pada
usia 6-12 jam.
Zidovudin Usia gestasi ≥30 sampai <35 minggu: 2 mg/kg/kali, setiap 12 jam, lalu 3 Lahir sampai
mg/kg/dosis setiap 12 jam pada usia 15 hari usia 6 minggu
Usia gestasi <30 minggu: 2 mg/kg/kali, setiap 12 jam, lalu 3mg/kg/kali
setiap 12 jam setelah usia 4 minggu
Nevirapin Berat lahir 1500–2000 gram: 8mg/dosis
(untuk bayi Berat lahir 2000-2499 gram: 10mg/dosis Lahir sampai
denganASI) Berat lahir > 2500 gram: 15 mg/dosis usia 6 minggu
Negatif
Positif
Periksa ulangpada
usia 4-6 bulan
Bayi atau balita
terinfeksi HIV
Hasil positif
lanjutkanART.
Imunisasi
Berat badan/panjang
badan
Nutrisi* SF SF SF SF SF SF SF SF-MP SF-MP SF-MP
Profilaksis ARV
Zidovudin 4 mg/kg/kali,
Tiap 12 jam**
Kotrimoksazol
4-6 mg TMP/kg/kali
PCR RNA/DNA
1 2 AB
SF: susu formula; MP: makanan padat; Hb: Hemoglobin; Ht: Hematokrit; PCR RNA/DNA : Polymerase chain reaction RNA/DNA ; AB: HIV
antibody; ARV: antiretroviral.
* : bila AFASS tidak terpenuhi, maka bayi dapat diberikan ASI eksklusif selama 6 bulan, tidak boleh mixed feeding.
* * : dosis khusus untuk prematur
TATA LAKSANA BAYI
LAHIR DARI IBU
TERINFEKSI SIFILIS
Sifilis Kongenital
• Sekret hidung
• Rongga mulut
• Kelenjar getah bening
• Kulit di badan
• Telapak tangan dan kaki
• Area genitalia dan perianal
• Pemeriksaan neurologi
• Abdomen
SIFILIS KONGENITALDINI
Rhinitis Fisura
Sifilis pemfigus
Sensoryneural deaffnes
Pemeriksaan
Laboratorium
• Identifikasi Treponema pallidum padalesi
eksudat atau jaringan
• Mikroskop lapangan gelap
• Tes untuk mendeteksi T.pallidum dengan
pewarnaan khusus atau pemeriksaan
patologi anatomi
Pemeriksaan
Laboratorium
• Tes serologi untuk diagnosis presumptive
• Nontreponemal tests (VDRL, RPR)
• Skrining
• Evaluasi terapi
• Treponemal tests
• Sebagai tes konfirmasi
59
Tata laksana SIFILIS
KONGENITAL
• BAYI yang secara klinis normal dengan ibu menderita sifilis,
• Telah diobati secara adekuat dan tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi
ulang
• Anjuran:
• Bayi dipantau secara ketat; bila diterapi,sbb.:
• Penicillin procain G 50.000 U/kg/hari im dosis tunggal selama 10 hari, atau
• Benzathin penicillin G 50.000 U/kg/hari dosis tunggal injeksi IM
Kollmann TR, Dobson S. Syphillis. In: Infectious Diseases of the Fetus and
Newborn Infant, 7th. Elsevier Saunders, Philadelphia 2011. p 524
Resume Penatalaksanaan Sifilis Kongenital
IBU SIFILIS (+)
TATA LAKSANA BAYI LAHIR
DARI IBU TERINFEKSI
HEPATITISB
Transmisi dari Virus Hepatitis B
Transmisi Horizontal Transmisi Vertikal
Anak ke Anak
Perinatal
Jarum yang
terkontaminasi
Seksual Bayi
Pekerja Kesehatan
Transfusi
65
Progresi Infeksi Virus Hepatitis B
5%-10%of
chronic HBV- Liver
infected
Cancer
individuals1
(HCC)
>30%of
Acute Chronic CHB
Infection Infection individuals1 Cirrhosis Death
• >90% of infected
children progressto
chronic disease Liver
Failure
• <5% of infected
(Decompens
immunocompetent ation)
adults progress to
chronic disease1
Pediatrics. 2015;135:1141-7
Tata laksana Infeksi VHB pada Ibu Hamil
HBsAg Positif
Ya
Bayi mendapat
HBIG + vaksin HBV saat lahir 68
PENCEGAHAN PENULARAN
VERTIKAL
Ibu hamil HBsAg negatif atau tidak diketahui
• Vaksin HB-0: < 24 jam lahir
• Vaksin ulang sesuai program
• perlindungan s/d 20 thn, berhasil: Anti HBs +
60