You are on page 1of 17

INOVASI PENDAFTARAN ONLINE DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

K.R.M.T WONGSONEGORO KOTA SEMARANG

Oleh: Bramantyo Suryo Nugroho, Dyah Hariani

Departemen Administrasi Publik


Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Diponegoro

Jl. Profesor Haji Sudarto, Sarjana Hukum Tembalang Semarang Kotak Pos 1269 Telepon
(024) 7465407 Faksimile (024) 7465405
Laman : http://fisip.undip.ac.id email fisip@undip.ac.id

ABSTRACT

Innovation is an important aspect of public service. The existence of people's needs


continuously increases with the development of the era is one of the factors needed
innovation in the public service. Innovation must follow the times, especially in the
field of information technology. An innovation is expected to help solve the problems
that exist in society. Online registration innovation in hospitals K.R.M.T
Wongsonegoro based on the existence of queue problems that can not be handled
with previous programs. This research uses descriptive method with qualitative
approach The result of this research is making online registration innovation in
RSUD K.M.R.T Wongsonegoro Semarang City there is a process of innovation that
can be seen from seeing opportunities, finding ideas, reviewing ideas, and
implementation. While there are supporting and inhibiting factors seen from the
process of online registration innovation. Supporting factors of online registration
innovation are (1) There is a desire to change oneself, from being unable and from
being ignorant to know; (2) The existence of freedom of expression; (3) Availability
of facilities and infrastructure. While the inhibiting factors of online registration
innovation are (1) No rewards or incentives; (2) Administrative pressure and
obstacles and (3) Risk Aversion Culture.

Keywords: Inovation, Inovation Public Service, Public Service


INOVASI PELAYANAN PUSAT diberikan pemberi kepada penerima
PENGELOLAAN PENGADUAN pelayanan publik Inovasi yang berada
MASYARAKAT (P3M) DI PUSAT di Rumah Sakit Umum Daerah
INFORMASI PUBLIK (PIP) K.R.M.T. K.R.M.T Wongsonegoro
BALAI KOTA SEMARANG Kota Semarang menurut data yang
saya dapatkan antara lain pendaftaran
A. LATAR BELAKANG online, kamar operasi dengan sistem
Pelayanan merupakan tugas utama yang lebih baru yaitu Integreted
yang hakiki dari sosok aparatur, Operating Teather (IOT), penjemputan
sebagai abdi negara dan abdi pasien lanjut usia, adanya sistem
masyarakat. Tugas ini telah jelas informasi tersedianya tempat tidur
digariskan dalam pembukaan UUD kosong.
1945 alinea keempat, yang meliputi 4 Permasalahan pada antrian
(empat) aspek pelayanan pokok seringkali menjadi permasalahan yang
aparatur terhadap masyarakat, yaitu sering tejadi dalam pelayanan publik.
melindungi segenap bangsa Indonesia Penumpukan antrian merupakan hal
dan seluruh tumpah darah Indonesia, yang harus segera diatasi, dengan
memajukan kesejahteraan umum, menumpuknya antrian maka proses
mencerdaskan kehidupan bangsa dan pelayanan publik akan menjadi
melaksanakan ketertiban dunia yang terlambat oleh sebab itu munculah
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian inovasi pendaftaran online. Pada
abadi dan keadilan sosial. Dan pendaftaran online sang pasien tidak
diperjelas lagi dalam Keputusan perlu repot – repot harus mengantri
Menteri Pendayagunaan Aparatur dengan sistem antrian tradisional yaitu
Negara No. 63 tahun 2003 yang dengan cara datang lalu mengambil
menguraikan pedoman umum nomor urut antrian, akan tetapi sang
penyelenggaraan pelayanan publik pasien dapat mendaftarkan dirinya
Dalam melaksanakan melalui web Rumah Sakit Umum
pelayanan publik terdapat 3 unsur Daerah K.R.M.T. K.R.M.T
yang harus ada, yang pertama adalah Wongsonegoro Kota Semarang sehari
pemerintah selaku penyelenggara / sebelumnya. Nantinya sang pasien
pemberi pelayanan publik. Kedua ialah tersebut hanya tinggal mengantri untuk
penerima pelayanan publik yaitu orang verifikasi data yang ia setorkan lewat
atau masyarakat umum / organisasi online dan dapat langsung ke poli yang
yang berkepentingan dan unsur yang didaftarkan, walaupun sistem
terakhir adalah kepuasan yang pendaftaran ini sudah berlaku akan
tetapi tidak menghilangkan sistem D. TINJAUAN PUSTAKA
atrian dengan cara pengambilan nomor A. MANAJEMEN PUBLIK
urut pendaftaran.
Menurut J.Steven Ott, Alber C. Hyde
Berdasarkan Surat Keputusan dan Jay M. Shafritz, dalam Pasolong
Direktur No. 364 Tahun 2015 tentang (2013:83) manajemen publik
Kebijakan Pelayanan Rekam Medis mengalami transisi dengan beberapa
RSUD K.R.M.T. K.R.M.T isu menantang. isu-isu ini telah
Wongsonegoro Kota Semarang menantang sekolah atau perguruan
membuat sebuah inovasi yaitu tinggi yang mengajarkan manajemen
pendaftaran online. Pendaftaran online publik atau administrasi untuk
merupakan inovasi yang paling menghasilkan calon manajer publik
menonjol dari inovasi yang dimiliki yang profesional yang kualitas tinggi,
oleh Rumah Sakit Umum Daerah dan penataan sistem manajemen yang
K.R.M.T. K.R.M.T Wongsonegoro lebih baik.
Kota Semarang.
B. PELAYANAN PUBLIK
B. RUMUSAN MASALAH Menurut Kemenpan No
1. Bagaimana proses inovasi .63/KEP/M.PAN/7/2003, pelayanan
pendaftaran online di Rumah Sakit publik adalah segala kegiatan
Umum Daerah K.R.M.T. K.R.M.T pelayanan yang dilaksanakan oleh
Wongsonegoro Kota Semarang ? penyelenggara pelayanan publik
2. Apa faktor yang menunjang dan sebagai upaya pemenuhan penerimaan
menghambat Inovasi Pendaftaran pelayanan maupun pelaksanaan
Online? ketentuan peraturan perundang –
undangan.
C. TUJUAN
1. Untuk menganalisis proses inovasi C. INOVASI
pendaftaran online di Rumah Sakit
Umum Daerah K.R.M.T. K.R.M.T Menurut West dan Far (Ancok,
Wongsonegoro Kota Semarang. 2012:34) dalam jurnal Inovasi Pada
2. Untuk menganalisis faktor yang Sektor Pelayanan Publik oleh
menunjang dan mengahambat Wijiyanti adalah pengenalan dan
Inovasi Pendaftaran Online penerapan dengan sengaja gagasan,
proses, produk, dan prosedur yang
baru pada unit yang menerapkanya,
yang dirancang untuk memberikan
keuntungan bagi individu, kelompok, mendatangkan kerugian dan
organisasi, dan masyarakat luas. keuntungan. Ide yang realistik
yang diterima, sementara ide
De Jong & Den Hartog (2003) yang kurang realistik dibuang.
pada jurnal Dayang Erawati Djamrut Kajian dilakukan terus menerus
tentang Inovasi Pelayanan Publik Di sampai ditemukan alternatif
Kecamatan Sungai Kunjang Kota yang paling mempunyai
Samarinda Inovasi merinci lebih probabilitas sukses yang paling
mendalam proses inovasi dalam 4 besar.
tahap sebagai berikut: 4. Implementasi. Dalam tahap ini,
1. Melihat peluang. Peluang keberanian mengambil resiko
muncul ketika ada persoalan sangat diperlukan. Resiko
yang muncul atau berkaitan dengan probabilitas
dipersepsikan sebagai suatu kesuksesan dan kegagalan. Hal
kesenjangan antara yang ini berkaitan dengan
seharusnya dan realitanya. probabilitas untuk sukses yang
Oleh karenanya, perilaku disebabkan oleh kemampuan
inovatif dimulai dari pengontrolan perilaku untuk
ketrampilan melihat peluang. mencapai tujuan atau
2. Mengeluarkan ide. Ketika berinovasi.
dihadapkan suatu masalah atau
dipersepsikan sebagai masalah Faktor Penunjang Inovasi
maka gaya berfikir konvergen Menurut Everett M. Rogers (2003)
yang digunakan yaitu pada jurnal Dayang Erawati Djamrut
mengeluarkan ide yang tentang Inovasi Pelayanan Publik Di
sebanyak-banyaknya terhadap Kecamatan Sungai Kunjang Kota
masalah yang ada. Dalam tahap Samarinda Inovasi bahwa inovasi
ini kreativitas sangat dapat ditunjang oleh beberapa faktor
diperlukan. pendukung seperti:
3. Mengkaji ide. Tidak Semua ide 1. Adanya keinginan untuk
dapat dipakai, maka dilakukan merubah diri, dari tidak bisa
kajian terhadap ide yang menjadi bisa dan dari tidak
muncul. Gaya berfikir divergen tahu menjadi tahu.
atau mengerucut mulai 2. Adanya kebebasan untuk
diterapkan. Salah satu dasar berekspresi.
pertimbangan adalah seberapa 3. Adanya pembimbing yang
besar ide tersebut berwawasan luas dan kreatif.
4. Tersedianya sarana dan yang digunakan oleh peneliti adalah
prasarana. wawancara tidak terstruktur dan
5. Kondisi lingkungan yang dokumentasi. Jenis data yang
harmonis, baik lingkungan digunakan oleh peneliti adalah data
keluarga, pergaulan, maupun primer dan data sekunder.. Kualitas
sekolah. data yang digunakan oleh peneliti
Menurut Albury dalam Suwarno adalah model triangulasi.
(2008: 54), hambatan dalam inovasi
diidentifikasi ada delapan jenis, yaitu: HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
1. Keengganan menutup program
yang gagal 1. PROSES INOVASI
2. Ketergantungan berlebihan
pada high performer Proses inovasi pada umumnya dimulai
3. Teknologi ada, terhambat dengan pengenalan masalah atau
budaya dan penataan organisasi
kebutuhan, yang memacu kegiatan-
4. Tidak ada penghargaan atau
insentif kegiatan penelitian dan pengembangan
5. Ketidakmampuan menghadapi yang didesain untuk menciptakan
resiko dan perubahan inovasi dalam rangka memecahkan
6. Anggaran jangka pendek dan masalah atau memenuhi kebutuhan itu.
perencanaan
7. Tekanan dan hambatan A. Melihat Peluang
administrasi
8. Budaya Risk Aversion (budaya Perilaku inovatif dimulai dari
yang tidak menyukai resiko) keterampilan melihat peluang. Ketika
dihadapkan suatu masalah atau
E. METODE PENELITIAN dipersepsikan sebagai masalah, maka
gaya berfikir konvergen yang
Peneltian ini berlokasi di Rumah Sakit digunakan yaitu mengeluarkan ide
Umum Daerah K.R.M.T yang sebanyak-banyaknya terhadap
Wongsonegoro Kota Semarang. masalah yang ada.
Pendekatan yang digunakan adalah
pendekatan penelitian kualitatitf a. Cara Melihat Peluang
deskriptif, teknik pemilihan informan
yang digunakan penulis adalah dengan Sebelum adanya inovasi ada program-
menetapkan key informan. Sedangkan program yang sudah dijalankan untuk
untuk memperoleh data kualitatif, dapat menyelesaikan permasalahan
peneliti penggunakan teknik utama didalam penyelenggaraan
wawancara. Teknik pengumpulan data pendaftaran calon pasien di RSUD
K.R.M.T Wongsonegoro Kota
Semarang. Beberapa program tersebut
termasuk memecah antrian ke
beberapa poli yang ada di rumah sakit b. Keterampilan Melihat
ini. Namun beberapa program Peluang
sebelumnnya dirasa masih belum Dalam inovasi ini keterampilan dilihat
sempurna untuk menyelesaikan dari bagaimana pihak –pihak yang
masalah antrian di RSUD K.R.M.T terkait dalam pembuatan inovasi
Wongsonegoro Kota Semarang. Hal pendaftaran online dapat bekerja sama
ini sejalan dengan reformasi untuk mencapai tujuan yang telah
administrasi menurut Lee (2009:13) ditetapkan sebelumnya yaitu untuk
dimana dalam suatu program yang memecah antrian yang ada di loket
diadakan dalam rangka memperbaiki pendaftaran loket calon pasien di
kinerja administrasi Negara khususnya RSUD K.R.M.T Wongsonegoro Kota
pada bidang pelayanan publik Semarang. Hal ini sesuai dengan
diperlukan beberapa pembaharuan dan pernyataan Waldo bahwa administrasi
atau penyempurnaan program yang publik merupakan manajemen dan
belum berjalan dengan baik. RSUD organisasi dari orang-orang berikut
K.R.M.T Wongsonegoro Kota alatnya untuk mencapai tujuan. Inovasi
Semarang menyempurnakan program- ini awalnya dicetuskan oleh direktur
program sebelumnya dengan membuat RSUD K.R.M.T Wongsonegoro Kota
suatu inovasi untuk menyelesaikan Semarang yang pelaksanaannya
permasalahan antrian yang ada di dibantu oleh berbagai pihak khususnya
rumah sakit. Inovasi ini dibuat bagian SIM IT RSUD K.R.M.T
berdasarkan adanya evaluasi yang Wongsonegoro Kota Semarang.
dilakukan oleh pihak rumah sakit atas Didalam proses awal pembuatan
program-program yang telah dibuat inovasi pendaftaran online ini, direktur
sebelumnya. Evaluasi ini rumah sakit memberikan ide dan
mengharahkan rumah sakit untuk membebaskan orang-orang yang
membuat suatu perubahan yang dapat terkait didalam pembuatan inovasi
menyelesaikan masalah antrian di pendaftaran online ini untuk
rumah sakit. Perubahan ini mendorong mengembangkan inovasi ini dengan
pihak rumah sakit akhirnya membuat ide-ide dan evaluasi yang diadakan
inovasi pendaftaran online dimana deprogram-program yang sudah
pendaftar tidak perlu mengantri lagi di pernah ada sebelumnya. Adanya
loket utama dan dapat melakukan pengembangan inovasi dari program
pendaftaran dimanapun sehari sebelum sebelumnya oleh orang-orang yang
berobat. ahli dibidangnya masing-masing ini
membuat inovasi pendaftaran online b. Ide
dapat diusulkan menjadi solusi untuk
memecahkan antrian yang ada di loket Ide dari pembuatan inovasi
pendaftaran calon pasien. Didalam pendaftaran online ini muncul dari
perumusan inovasi ini diperlukan adanya masalah antrian dan adanya
maajemen dan pengorganisasian dari penyempurnaan ide-ide yang sudah
orang-orang yang ahli dibidangnya berwujud program sebelumnya.
agar inovasi dapat berjalan dengan Evaluasi dari ide-ide yang sudah
baik. dijadikan program oleh rumah sakit
untuk menyelesaikan masalah antrian
B. Mengeluarkan Ide di loket pendaftaran calon pasien ini
juga merupakan dasar dari
Ketika dihadapkan suatu masalah atau dicetuskannya ide untuk membuat
dipersepsikan sebagai masalah maka inovasi pendaftaran online yang saat
gaya berfikir konvergen yang ini sudah diterapkan di RSUD
digunakan yaitu mengeluarkan ide K.R.M.T Wongsonegoro Kota
yang sebanyak-banyaknya terhadap Semarang.
masalah yang ada. Mengeluarkan ide
dapat dilihat dari beberapa aspek yaitu c. Kreatifitas
Latar belakang, ide, dan kreatifitas.
Dalam proses awal pembuatan inovasi
a. Latar Belakang pendaftaran online ini, direktur rumah
sakit memberikan ide dan
Latar belakang adanya inovasi membebaskan orang-orang yang
pendaftaran online di RSUD K.R.M.T terkait didalam pembuatan inovasi
Wongsonegoro Kota Semarang ini pendaftaran online ini untuk
adalah karena adanya penumpukan mengembangkan inovasi ini dengan
antrian yang ada di loket pendaftaran ide-ide dan evaluasi yang diadakan
calon pasien. Hal ini mendorong untuk deprogram-program yang sudah
dirubahnya system dari yang awalnya pernah ada sebelumnya. Adanya
hanya ada system offline saja sekarang pengembangan inovasi dari program
menjadi ada system online yang lebih sebelumnya oleh orang-orang yang
mudah digunakan juga. Adanya ahli dibidangnya masing-masing ini
keinginan untuk memecah antrian di membuat inovasi pendaftaran online
loket pendaftaran calon pasien dapat diusulkan menjadi solusi untuk
mendorong pihak rumah sakit dengan memecahkan antrian yang ada di loket
segala kemampuan dari pihak-pihak pendaftaran calon pasien. Didalam
yang ada untuk menciptakan suatu perumusan inovasi ini diperlukan
inovasi pendaftaran online.
maajemen dan pengorganisasian dari berbasis online yang dapat diakses
orang-orang yang ahli dibidangnya pasien sehari sebelum berobat.
agar inovasi dapat berjalan dengan
baik. b. Realistis

C. Mengkaji Ide adanya inovasi pendaftaran online ini


dinyatakan dapat diterapkan pada
Tidak semua ide dapat dipakai, maka masyarakat karena mengikuti budaya
dilakukan kajian terhadap ide yang yang sedang berlaku pada masyarakat.
muncul. Gaya berfikir divergen atau Masyarkat saat ini sudah
mengerucut mulai diterapkan. Salah menggunakan internet sebagai bagian
satu dasar pertimbangan adalah dari kehidupan sehari-hari. Oleh
seberapa besar ide tersebut karena itu, RSUD K.R.M.T
mendatangkan kerugian dan Wongsonegoro Kota Semarang
keuntungan. Ide yang realistik yang menciptakan inovasi yang mudah
diterima, sementara ide yang kurang diakses oleh masyarakat melalui
realistik dibuang. Kajian dilakukan internet. Hal ini sejalan dengan asas
terus menerus sampai ditemukan pelayanan public yaitu kondisional
alternatif yang paling mempunyai dimana RSUD K.R.M.T
probabilitas sukses yang paling besar.. Wongsonegoro Kota Semarang
sebagai pemberi pelayanan dapat
a. Alternatif menyediakan website pendaftaran
Inovasi pendaftaran online merupakan online bagi masyarakat dan mampu
alternative yang paling baik dari menyediakan segala hal yuang terkait
usulan alternative yang ada dari dengan penyelenggaraan inovasi
beberapa alternative yang diusulkan pendaftaran online. Selain itu
pada saat evaluasi yang dilakukan dari masyarkat sebagai penerima inovasi
program-program yang sebelumnya juga mampu menggunakan inovasi
sudah dilakukan untuk memecah pendaftaran online ini karena
antrian. Dari rapat evaluasi yang penggunaan internet sudah merupakan
diadakan bersama direktur RSUD budaya dari kehidupan sehari-hari
K.R.M.T Wongsonegoro Kota masyarakat. Adanya penyediaan
Semarang terciptalah beberapa website dengan interface yang simple
alternative untuk memecahkan dan mudah digunakan juga dapat
masalah antrian diloket pendaftaran menarik masyarakat untuk lebih
calon pasien dimana salah satunya memilih menggunakan system
adalah pembuatan inovasi pendaftaran pendaftaran secara online ketimbang
secara offline karena masyarakat tidak
perlu mengantri secara panjang lagi Pelayanan yang didapatkan oleh pasien
untuk mendaftar. Hal ini diharapkan tersebut diklaim lebih baik daripada
dapat menyelesaikan masalah antrian pasien yang mendaftar secara offline.
yang ada di RSUD K.R.M.T Hal ini sesuai dengan asas transparansi
Wongsonegoro Kota Semarang.. dimana sebuah pelayanan public harus
bersifat terbuka dan mudah digunakan
D. Implementasi oleh penerima inovasi yaitu
Dalam tahap ini, keberanian masyarakat. Salah satu narasumber
mengambil resiko sangat diperlukan. yang merupakan pengguna dari inovasi
Resiko berkaitan dengan probabilitas pendaftaran online ini menyatakan
kesuksesan dan kegagalan. Hal ini bahwa tampilan dari website
berkaitan dengan probabilitas untuk pendaftaran inovasi pendaftaran online
sukses yang disebabkan oleh ini mudah untuk digunakan dan tidak
kemampuan pengontrolan perilaku menyulitkan calon pasien yang akan
untuk mencapai tujuan atau berinovasi. berobat di RSUD K.R.M.T
Wongsonegoro Kota Semarang.
a. Penerapan
b. Target
Pihak rumah sakit menyatakan bahwa
penerapan dari inovasi pendaftaran Target yang dimaksud adalah target
online ini sudah baik. Pihak rumah dari rumah sakit dalam memberikan
sakit menyatakan seluruh alur pelayanan kepada masyarakat.
mekanisme dari inovasi pendaftaran Menurut Ratminto (2005:19) salah
online ini sudah dijalankan sesuai satu asas pelayanan public adalah
dengan dasar Surat Keputusan kondisional. Asas kondisional
Direktur No. 364 Tahun 2015 tentang memiliki arti Sesuai dengan kondisi
Kebijakan Pelayanan Rekam Medis dan kemampuan pemberi dan
RSUD K.R.M.T. Wongsonegoro Kota penerima pelayanan dengan tetap
Semarang. Hal ini juga diperjelas oleh berpegang pada prinsip efieiensi dan
salah satu masyarakat yang efektifitas. Pada bab sebelumnya,
menggunakan inovasi pendaftaran jumlah pendaftar offline masih lebih
online ini sebelum berobat. Pasien banyak dibandingkan yang mendaftar
yang akan berobat tersebut melalui online. Target dari rumah sakit
menyatakan bahwa inovasi sendiri adalah untuk melayani
pendaftaran online ini sangat masyarakat dengan baik. Rumah sakit
membantu dalam proses pendaftaran tidak memiliki target yang spesifik
awal dimana pasien tersebut tidak untuk jumlah pengadu yang harus
perlu mengantri diloket offline. melakukan pendaftaran secara online
di RSUD K.R.M.T Wongsonegoro penunjang dan dihambat oleh faktor
Kota Semarang, namun rumah sakit penghambat dari pelaksanaan inovasi.
hanya bertugas memberikan option Faktor penunjang yang mempengaruhi
mudah untuk masyarakat agar mau pelaksanaan proses inovasi P3M
menggunakan system online yang adalah (1) adanya keinginan merubah
notabenenya lebih efektif dan efisien diri; (2) adanya kebebasan untuk
dari system offline yang diberikan oleh berekspresi; (3) tersedianya sarana dan
rumah sakit. Hal ini sesuai dengan asas prasarana;. Sedangkan faktor
kondisional dimana RSUD K.R.M.T penghambat dari pelaksanaan proses
Wongsonegoro Kota Semarang selaku inovasi P3M adalah (1) tidak ada
penyedia pelayanan memberikan dua penghargaan atau insentif; (2) tekanan
pilihan untuk masyarakat mendaftar dan hambatan administrasi; dan (3)
yaitu melalui offline maupun online. budaya risk aversion.
RSUD K.R.M.T Wongsonegoro Kota
Semarang memang tidak memiliki A. FAKTOR PENUNJANG
target namun selalu berusaha untuk INOVASI
memberikan perlayanan yang terbaik Faktor penunjang inovasi merupakan
untuk masyarakat. RSUD K.R.M.T faktor positif yang mendukung
Wongsonegoro Kota Semarang inovasi. Faktor penunjang pelaksanaan
memberikan pelayanan secara online P3M adalah (1) adanya keinginan
untuk memudahkan masyarakat dan merubah diri; (2) adanya kebebasan
mempercepat proses pendaftaran untuk berekspresi; (3) tersedianya
masyarakat. Masyarakat yang sarana dan prasarana
memiliki posisi sebagai penerima
pelayanan memiliki dua pilihan yaitu a. Adanya keinginan untuk
dapat menggunakan system secara merubah diri
online maupun offline dimana
Adanya keinginan rumah ssakit untuk
dikeudanya tidak ada pemaksaan dari
merubah system pendaftaran muncul
rumah sakit. Masyarakat
dari masalah yang ada di RSUD
diperbolehkan memilih fasilitas
K.R.M.T Wongsonegoro Kota
pendaftaran yang mana yang ingin
Semarang, yaitu adanya antrian yang
digunakan
panjang. Adanya permasalahan ini
2. FAKTOR PENUNJANG DAN membuat keinginan rumah sakit untuk
PENGHAMBAT INOVASI memperbaiki system pendaftaran
muncul. Inovasi pendaftaran online ini
Proses inovasi untuk menjadi yang muncul dari usulan direktur RSDU
lebih baik ini didukung oleh faktor K.R.M.T Wongsonegoro Kota
Semarang. Ide dari inovasi pendaftaran memberikan kebebasan dari setiap
online sendiri semakin berkembang bagian yang terkait dalam inovasi ini
dengan adanya evaluasi yang diberikan untuk mengembangkan ide yang
pada program-program yang ada awalnya diberikan berdasarkan
sebelum adanya inovasi pendaftaran evaluasi program yang sudah ada.
online ini. Atas dasar ide yang Kebebasan para pegawai untuk
diberikan oleh direktur RSUD mengembangkan ide inovasi yang
K.R.M.T Wongsonegoro Kota diberikan oleh direktur RSUD
Semarang serta hasil evaluasi dari K.R.M.T Wongsonegoro Kota
program yang sebelumnya sudah Semarang membuat inovasi
dijalankan, maka terciptaalah inovasi pendaftaran online dapat berkembang
pendaftaran online sebagai bentuk dari dan dapat diterapkan di masyarakat
keinginan rumah sakit untuk merubah maupun di rumah sakit tersebut.
system antrian agar menciptakan
pelayanan yang lebih baik kepada c. Tersedianya sarana dan
masyarakat. Dasar dari adanya prasarana
keinginan untuk merubah system Tersedianya sarana dan prasarana
pendaftaran dari yang sebelumnya adalah tersedianya alat untuk
hanya menerima pendaftaran secara menjalankan inovasi sesuai dengan
offline menjadi menerima pendaftaran tujuan yang telah di tetapkan
secara online juga adalah masalah sebelumnya. Sarana yang disediakan
antrian yang panjang. untuk masyarakat adalah website dan
b. Adanya kebebasan untuk anjungan mandiri. Website yang
berekspresi disediakana oleh pihak RSUD
K.R.M.T Wongsonegoro Kota
Adanya kebebasan untuk berekspresi Semarang ada pada alamat
merupakan bagaimana pihak-pihak (http://220.247.173.86/rsudonline2/)
yang terakit dalam inovasi pendaftaran dan dapat diakses melalui perangkat-
online untuk dapat mengembangkan perangkat keras yang terhubung
sebuah ide denga kreatif agar dapat dengan internet. Di RSUD K.R.M.T
diterapkan dengan baik pada Wongsonegoro Kota Semarang juga
masyarakat. Kebebsaran untuk disediakan anjungan mandiri, dimana
berekspresi ini didukung penuh oleh masyarakat pendaftar calon pasien
direktur RSUD K.R.M.T dapat melakukan pendaftaran secara
Wongsonegoro Kota Semarang. online di hari yang sama dengan waktu
Direktur RSUD K.R.M.T berobat di komputer yang sudah
Wongsonegoro Kota Semarang disediakan oleh pihak rumah sakit.
Kedua sarana in merupakan sarana memudahkan operator untuk
yang disediakan untuk masyarakat menjalankan alur pengaduan hingga
yang akan berobat di RSUD K.R.M.T selesai. Tersedianya sarana pengaduan
Wongsonegoro Kota Semarang. secara online dan offline sudah cukup
memudahkan masyarakat untuk dapat
Pihak rumah sakit juga menyediakan menyampaikan pengaduan dan
beberapa sarana untuk menjalankan aspirasinya kepada P3M yang nantinya
inovasi pendaftaran online ini. Di akan diteruskan ke OPD yang
ruang bagian SIM IT, sudah ada berwenang. Sarana pengaduan online
banyak komputer dengan spesifikasi yang disediakan P3M dapat diakses
yang sudah baik untuk memantau melalui twitter, facebook, instagram,
penerapan dari inovasi pendaftaran dan youtube, sedangkan untuk sarana
online ini. Selain itu, penyediaan pengaduan offline, masyarakat dapat
sarana untuk melakukan promosi langsung datang ke gedung PIP,
terkait inovasi pendaftaran online juga telpon, sms, dan melalui surat kabar.
sudah dibuat seperti pembuatan brosur, Untuk sarana yang digunakan operator
promosi melalui layar TV di ruang untuk melayani masyarakat dan
tunggu rumah sakit, dan media social meneruskan pengaduan sesuai dengan
yang dimiliki oleh pihak RSUD alur pengaduan yang berlaku sudah
K.R.M.T Wongsonegoro Kota dinilai cukup menunjang walaupun
Semarang. Beebrapa sarana yang belum maksimal.
disediakan ini sudah cukup menunjang
kegiatan inovasi pendaftaran online B. FAKTOR PENGHAMBAT
baik dari segi masyarakat sebagai INOVASI
penerima inovasi maupun pihak rumah
sakit terutama bagian SIM IT sebagai Faktor penghambat merupakan faktor
penyedia inovas. negatif yang ada dan menghambat
pelaksanaan inovasi. Faktor
d. Tersedianya sarana dan penghambat dari pelaksanaan proses
prasarana inovasi adalah (1) tidak ada
penghargaan atau insentif; (2) tekanan
Ketersediaan sarana dan prasarana dan hambatan administrasi; dan (3)
baik untuk masyarakat yang mengadu budaya risk aversion
maupun untuk operator yang
menerima pengaduan akan
meningkatkan kenyamanan
masyarakat untuk memberikan
pengaduan dan aspirasi dan
a. Tidak ada penghargaan atau K.R.M.T Wongsonegoro Kota
insentif Semarang. Hambatan administratif
terjadi di lingkungan rumah sakit
Tidak ada penghargaan atau insentif ketika ada kesulitan didalam
didalam penelitian ini adalah tidak penerimaan data diri dari calon
adanya penghargaan secara berkala pendaftar rumah sakit, karena adanya
untuk pegawai yang dapat alur pendaftaran yang lama ketika
menjalankan tugasnya dengan baik belum adanya inovasi pendaftaran
atau memberikan ide baru terhadap online akhirnya diciptakanlah inovasi
inovasi pendaftaran online. Menurut ini. Tidak ada tekanan administrasi
narasumber, tidak ada penghargaan yang disebabkan oleh pihak rumah
yang diberikan secara berkala untuk sakit sendiri sebelum dan sesudah
pegawai terutama bagian SIM IT yang adanya inovasi. Namun, masih ada
terlibat langsung didalam pembuatan hambatan administrative yang berasal
maupun pelaksanaan inovasi dari masyarakat yang maish belum
pendaftaran online. Namun, diawal mengerti bagaimana menginput data
pembuatan inovasi pendaftaran online diri dan hal lainnya yang dibutuhkan
ini, direktur RSUD K.R.M.T untuk melakukan pendaftaran secara
Wongsonegoro Kota Semarang online di RSUD K.R.M.T
memberikan penghargaan kepada Wongsonegoro Kota Semarang..
pegawai yang terkait langsung didalam
pembuatan inovasi pendaftaran online. c. Budaya risk aversion
Narasumber menjelaskan tidak adanya
pemberian penghargaan atau insentif Pihak rumah sakit sendiri sebagai
ini dikarenakan jika pegawai diberikan penyedia inovasi pelayanan
penghargaan secara terus menerus, pendaftaran online beberapa pihak
pegawai tersebut akan bosan dan tidak yang tidak mau menerima inovasi ini
akan berpengaruh apa-apa lagi untuk dipaksakan harus mau menerima.
kinerja pegawai tersebut. Inovasi pendaftaran online sendiri
dijalankan oleh pihak-pihak rumah
b. Tekanan dan hambatan sakit dimana mau tidak mau pegawai
administrasi yang ada di RSUD K.R.M.T
Wongsonegoro Kota Semarang harus
Tekanan dan hambatan administratif mengikuti program yang sudah
merupakan hambatan-hambatan yang dijalankan terlebih ide dari inovasi ini
mempengaruhi proses administratif muncul dari direktur RSUD K.R.M.T
dalam hal ini adalah administratif Wongsonegoro Kota Semarang.
pendaftaran calon pasien di RSUD Sedangkan, dari segi masyarkat masih
banyak masyarakat yang belum baiknya, ada penghargaan yang
mengerti adanya inovasi ini terlihat diberikan baik secara verbal
dari grafik pendaftar online yang maupun nonverbal dari pihak
sudah direkap setiap bulannya. rumah sakit atau atasan pegawai
Namun, untuk pengguna rutin dari tersebut atas kinerjanya dalam
inovasi pendaftaran online ini, inovasi menjalankan inovasi pendaftaran
ini sudah di anggap mudah untuk online.
digunakan. Banyaknya masyarakat 2. Belum pahamnya masyarakat
yang belum memahami inovasi mengenai form online yang
pendaftaran online ini dikarenakan disediakan pihak rumah sakit
adanya masyarakat yang belum Pemahaman masyarakat mengenai
mengerti mennggunakan teknologi inovasi pendaftaran online berikut
yang berkaitan dengan internet. pengisian form yang sudah
Kebanyakan dari pendaftar merupakan disediakan masih kurang baik.
lansia yang sudah tidak dapat Untuk menghindari adanya
menggunakan teknologi yang kesalahan dalam administrasi
berkaitan degnan internet untuk pendaftar calon pasien, diperlukan
melakukan pendaftaran secara online sosialisasi yang lebih banyak
menangkap minat dan pengertian
B. SARAN masyarakat mengenai inovasi
Saran yang dapat diberikan penulis pendaftaran online.
didasarkan oleh faktor penghambat 3. Masyarakat belum mengerti
dari proses inovasi pendaftaran online menggunakan teknologi
di Rumah Sakit Umum Daerah Masyarakat masih belum mengerti
K.R.M.T Wongsonegoro Kota dan tidak mau tau cara
Semarang menggunakan teknologi yang
berhubungan dengan inovasi
1. Tidak ada penghargaan atau pendaftaran online. Hal yang dapat
insentif dilakukan adalah dengan
Penghargaan atau insentif sangat membimbing pendaftar yang sudah
dibutuhkan oleh pegawai agar datang langsung ke loket untuk
dapat menngembangkan inovasi menggunakan anjungan mandiri
yang sedang diterapkan di RSUD
K.R.M.T Wongsonegoro Kota
Semarang, belum ada penghargaan
khusus yang diberikan secara
berkala untuk pegawai. Alangkah
Daftar Pustaka E-book:
Suwarno, Yogi. 2008. Inovasi
Buku: di Sektor Publik. Jakarta:
STIA-LAN Press
Anggara, Sahya. 2012. E-Journal:
Perbandingan
Administrasi Negara. Anggraeny, Cindy. Inovasi
Bandung: Pustaka Setia Pelayanan Kesehatan
dalam meningkatkan
Ibrahim, Amin. 2009. Pokok Kualitas pelayanan di
Administrasi Publik dan Puskesmas Jagir Kota
Implementasinya. Bandung Surabaya. 2013. Kebijakan
dan Manajemen Publik
: PT Refika Aditama
Vol. 1, No.1, Januari
Keban. Yeremia T. 2004. Enam 2013.(diakses pada website
Dimensi Administrasi :
Publik: Konsep, Teori, dan http://journal.unair.ac.id/do
Isu. Yogjakarta: Gava wnload-fullpapers-
Media 11%20Cindy_KMP%20V1
%20N1%20Jan-
Ratminto, Atik Septi April%202013.pdf) 11
Winarsih.2005. November 2016
Manajemen
Pelayanan.Yogyakarta:Pus Cankar, Stanka Setnikar dan
taka Pelajar Veronika Petkovsek .
Sinambela, Lijan Poltak., et 2013. “Private And Public
al.2005. Reformasi Sektor Innovation And The
Pelayanan Importance Of Cross-
Publik.Jakarta:PT Bumi Sektor Collaboration”
Aksara
Syafiie, Inu Kencana. 2006. Dayang Erawati Djamrut oleh
Ilmu Administrasi Publik. Djamrut, Dayang
Jakarta : Rineka Erawati.2005. Inovasi
Cipta Pelayanan Publik Di
Kecamatan Sungai
Thoha, Miftah. 2003. Dimensi- Kunjang Kota Samarinda.
Dimensi Prima Ilmu eJoournal Ilmu
Administrasi Negara. Pemerintahan Fisip
Jakarta: PT. RajaGrafindo Universitas Mulawarman.
Persada Volume 3, No. 3,
http://ejournal.ip.fisip-
unmul.ac.id/site/?p=1373, Transmigrasi Di
12 November 2016. Kabupaten Kudus “
(diakses pada website :
Eka, Septinia. Jurnal Ilmiah http://download.portalgaru
“Perjalanan Old Public da.org/article.php?article=
Administration (OPA), 405481&val=8841&title=I
New Public Management NOVASI%20BIROKRASI
(NPM) hingga New Public %20PELAYANAN%20P
Service (NPS) (di akses UBLIK%20BIDANG%20
pada website SOSIAL%20TENAGA%2
:http://blog.ub.ac.id/septi 0KERJA%20DAN%20TR
nia/files/2012/06/Perjalan ANSMIGRASI%20DI%20
an-Old-Public- KABUPATEN%20KUDU
Administration.pdf ) S)

Ochojski, Artur dan Marcin


Evangelista, Rinaldo. 2006. Baron. 2015. “Innovation
“Innovation in the Europe in public service: the
Service Industries “ pursuit of economic
drivers”

Fakultas Ilmu Administrasi Prakoso, Cathas Teguh. E-


Universitas Brawijaya. E Journal Administrative
Journal “ Paradigma Reform “ Eksistensi Badan
Administrasi Publik “ Layanan Umum Ditinjau
(diakses pada website : Dalam Perspektif New
http://fia- Institutional Dan Principal-
ub.blogspot.co.id/2015/11/ Agent Theory” (diakses
paradigma-administrasi- pada website :
publik.html ) http://ar.mian.fisip-
unmul.ac.id/site/wp-
Library Binus, 2013. “ Teori content/uploads/2014/11/u
Inovasi ” (diakses pada pload%20cathas%20(11-
website : 14-14-09-46-41).pdf )
http://library.binus.ac.id/
eColls/eThesisdoc/Bab2/2 Raharjo Jati, Wasisto. 2011
012-2-00011- “Inovasi Pelayanan Publik
MN%20Bab2001.pdf) Setengah Hati:
Studi Pelayanan Publik
Marom, Aufarul. 2015. SAMSAT Kota
“Inovasi Birokrasi Yogyakarta “ (diakses
Pelayanan Publik Bidang pada website :
Sosial Tenaga Kerja Dan http://s3.amazonaws.com/a
cademia.edu.documents/12 Suwardi, Sri Riri Sugiyarti. E
067158/17-23-1- Journal “ Analisis
PB.pdf?AWSAccessKeyId Reinventing Government
=AKIAJ56TQJRTWSMT Terhadap Pemikiran Dan
NPEA&Expires=1480786 Kebijakan Basuki Tjahaya
640&Signature=YSQZj25 Purnama Januari 2013 –
XZsvfLx98oT1OKzqn5N Desember 2014 “ (diakses
U%3D&response-content- pada website :
disposition=attachment%3 http://ejurnal.unisri.ac.id/in
B%20filename%3DInovasi dex.php/Exsplorasi/article/
_Pelayanan_Publik_Seteng download/1078/929)
ah_Hati_S.pdf )
Samsara, Ladiatno. 2013. Yogi Suwarno. 2011. “Inovasi
“Inovasi Pelayanan Paspor di Sektor Publik” (diakses
di Kantor Imigrasi (Studi pada website :
Tentang Peningkatan https://zerosugar.files.word
Kualitas Pelayanan Surat press.com/2011/03/inovasi
Perjalanan Republik -sektor-publik.pdf ).
Indonesia di Kantor
Imigrasi Klas I Khusus
Surabaya”. (diakses pada
website :
http://journal.unair.ac.id/do
wnload-fullpapers-
Ladiatno%20Samsara.pdf )

Sofianto, Arif, Kissumi D,


Sadiman Al Kundarto.
2014. “ Inovasi Pelayanan
Publik Dalam
Penanggulangan
Kemiskinan (Studi Kasus
Unit Pelayanan Terpadu
Penanggulangan
Kemiskinan (UPTPK)
Kabupaten Sragen) “
(diakses pada website:
http://balitbang.jatengprov.
go.id/ejournal/index.php/ju
rnallitbangjateng/article/vi
ewFile/49/37 )

You might also like