You are on page 1of 11

KARYA : KEYZA KELAS 3 C

A. Hewan Langka di Indonesia


Menilik status keterancaman yang dikeluarkan oleh IUCN Redlist (2012), terdapat 73 hewan
asli Indonesia yang berada dalam status keterancaman tertinggi yaitu status Critically
Endangered (Kritis), 170 spesies berstatus Endangered (Terancam) dan 523 spesies berstatus
Vulnerable (Rentan).

73 spesies (dan subspesies) hewan berstatus Critically Endangered yang terancam punah itu
tidak bisa dibantah merupakan hewan langka di Indonesia yang semakin hari semakin sulit
ditemui.

Badak Jawa

 Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus); Disebut juga sebagai Badak Bercula Satu,
Binatang endemik jawa yang hanya bisa dijumpai di Taman Nasional Ujung Kulon
(Banten) dengan populasi hanya 35 hingga 45 ekor saja (hasil sensus Badak 2011).
Lebih detail baca: Badak Jawa Mamalia Terlangka Di Dunia.

Ilustrasi Kanguru Pohon Wondiwoi (Dendrolagus mayri)

 Kanguru Pohon Wondiwoi (Dendrolagus mayri) atau Wondiwoi Tree-kangaroo;


Salah satu jenis kanguru pohon asal Papua ini populasinya diperkirakan sekitar 50
ekor saja. Penjelasan detail baca: Kanguru Pohon Wondiwoi.
KARYA : KEYZA KELAS 3 C

Pesut Mahakam

 Pesut Mahakam (Orcaella brevirostris) atau Irrawaddy Dolphin; Merupakan mamalia


air tawar yang unik. Di Indonesia hidup di Sungai Mahakam dengan populasi sekitar
70 ekor. Selengkapnya baca: Pesut Mahakam Mamalia Terlangka Indonesia.

Macan Tutul Jawa atau Leopard

 Macan Tutul Jawa (Panthera pardus melas) atau Javan Leopard; Disebut juga Macan
Kumbang dengan jumlah populasinya diperkirakan di bawah 250 ekor (IUCN 2008).
Lebih detail baca: Macan Tutul Jawa.
KARYA : KEYZA KELAS 3 C

Badak sumatera

 Badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis) atau Sumatran Rhinoceros; Merupakan


badak bercula dua yang populasinya diperkirakan tidak lebih dari 275 ekor. Lebih
detal baca: Badak Sumatera.

Leucocephalon yuwonoi (kura-kura hutan sulawesi)

 Kura-kura Hutan Sulawesi (Leucocephalon yuwonoi) atau Sulawesi Forest Turtle;


Kura-kura endemik sulawesi yang pernah terdaftar sebagai The World’s 25 Most
Endangered Tortoises and Freshwater Turtles—2011 dengan populasi kurang dari
250 ekor. Selengkapnya baca: Kura-kura Hutan Sulawesi nan Langka.
KARYA : KEYZA KELAS 3 C

Elang Flores

 Elang Flores (Nisaetus floris) atau Flores Hawk-Eagle; Burung elang endemik Flores
dengan populasi antara 150-300 ekor. Penjelasan detail baca: Elang Flores Raptor
Endemik.

Rusa Bawean

 Rusa Bawean (Axis kuhlii) atau Bawean Deer; Rusa endemik pulau Bawean, Jawa
Timur. Populasinya antara 250–300 animals (Semiadi 2004). Selengkapnya baca:
Rusa Bawean.
KARYA : KEYZA KELAS 3 C

Burung Tokhtor Sumatera

 Tokhtor Sumatera (Carpococcyx viridis) atau Sumatran Ground Cuckoo; Burung


endemik Sumatera dengan populasi sekitar 70-400 ekor. Penjelasan lengkap baca:
Tokhtor Sumatera.

Katak Merah

 Katak Merah (Leptophryne cruentata) atau Bleeding Toad; Adalah katak endemik
yang hanya hidup di TN Gunung Halimun-Salak dan TN Gede Pangrango. Populasi
tidak diketahui. Baca: Katak Merah
KARYA : KEYZA KELAS 3 C

Kakatua Jambul Kuning (Gambar: Lars Peterson)

 Kakatua Kecil Jambul Kuning (Cacatua sulphurea) atau Yellow-crested Cockatoo;


Populasi sekitar 7.000 ekor.
KARYA : KEYZA KELAS 3 C

B. Tumbuhan Langka di Indonesia


Indonesia sebenarnya sangat kaya akan tumbuhan langka karena posisi Indonesia yang tepat
di garis khatulistiwa sehingga menyebabkan Indonesia mempunyai iklim yang tropis yang
sangat ideal untuk tempat tumbuhnya bermacam macam tanaman. Namun sayangnya,
tumbuhan langka yang harusnya dilindungi ini tidak dirawat dengan baik sehingga
mengakibatkan populasinya semakin menurun dari hari ke hari.

Berikut ini adalah daftar 5 tanaman langka yang tumbuh di Indonesia :

1. Bantal sulam (palaquium walsurifolium)

Diameter pohon sekitar 45cm dan dapat tumbuh hingga tingginya mencapai 45m. Biasanya
tumbuh di rawa gambut atau kawasan dengan ketinggian sekitar 1000m diatas permukaan
laut. Penyebarannya di semenanjung Malaysia, Sumatera, dan Kalimantan Timur. Di
Kalimantan dikenal dengan nama Beitis, Margetahan, Nyato, Nyatoh, Nyatoh Jangkar.
KARYA : KEYZA KELAS 3 C

2. bayur (pterosperium Javanicum Jungh)

Ketinggian pohon bisa mencapai 59m dan diameter batang bisa sampai 54cm, Bisa tumbuh di
ketinggian 600m di daerah pegunungan namun juga kadang bisa ditemukan di daerah batu
gamping. Pohon ini biasa digunakan dalam konstruksi rumah maupun untuk furniture.
Distribusi penyebarannya di India, Serawak, Sabah, Tengah, dan Kalimantan Timur. Di
Kalimantan Timur terkenal dengan nama Bayur.
KARYA : KEYZA KELAS 3 C

3. bulian (eusderoxylon zwageri)

Tinggi pohon sekitar 36m dengan diameter batang 95cm. Bisa tumbuh di lahan dengan
ketinggian 600m yang biasanya terdapat di lereng bukit dengan jenis tanah yang berpasir.
Jenis kayu ini sangat kuat, tahan lama, dan bisa digunakan untuk konstruksi berat.
Pendistribusian di Malaysia, Sumatera, Jawa, Kalimantan, Filipina, dan Maluku. Terkenal
dengan nama Belian, Belian Timun, Betian, Talion Bening, Tebelian Geriting, Telianoii,
Teluyan, Ulin, Ulin Bening, Ulion.
KARYA : KEYZA KELAS 3 C

4. Jelutung (dyera sp)

ketinggian pohon bisa mencapai 75m dengan diameter batang 159cm. Biasa tumbuh di hutan
dengan tanah berpasir dan perbukitan dengan ketinggian 400m. Getahnya bisa digunakan
untuk membuat permen karet dan kayunya bisa digunakan untuk membuat perabotan.
Distribusi di Thailand, semenanjung Malaysia, Sumatera, dan Kalimantan. Di Indonesia
terkenal dengan nama Jelutong atau Pantung.
KARYA : KEYZA KELAS 3 C

5. Akar Karak (ficus uniglandulosa wall)

Tinggi pohon hanya sekitar 14m dengan diameter batang sekitar 15cm. Batangnya berwarna
putih dan bergetah. Biasa tumbuh di ketinngian 1700m. seringnya di sepanjang aliran sungai
dan lereng bukit. Terkadang juga bisa ditemukan di batu kapur, tanah berpasir, dan tanah liat.
Distribusi tumbuhnya di burma, thailand, semenanjung Malaysia, Sumatera, Kalimantan, dan
Filipina. Terkenal dengan nama Akar Karak, Kara, atau Wa Punot.

You might also like