You are on page 1of 15

LAPORAN ANALISIS DATA UNSUR-UNSUR IKLIM PELUD

BUDIARTO
KECAMATAN CURUG KABUPATEN TANGERANG
1980-1988

Oleh:

Sheronif Kurniawan (G24100063)

DEPARTEMEN GEOFISIKA DAN METEOROLOGI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2012
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Cuaca (weather) dan iklim (climate) dinyatakan dengan besaran


unsur fisika atmosfer yang selanjutnya disebut unsur cuaca atau unsur
iklim yang terdiri dari radiasi surya, lama penyinaran surya, suhu udara,
kelembaban udara, tekanan udara, kecepatan dan arah angin, penutupan
awan, presipitasi (embun,hujan,salju) dan evaporasi/evapotranspirasi.
Cuaca dapat diartikan sebagai kondisi sesaat dari keadaan atmosfer, serta
perubahan dalam jangka pendek (kurang dari satu jam hingga 24 jam) di
suatu tempat tertentu sedangkan Iklim bisa diartikan sebagai kondisi rata-
rata cuaca dalam waktu yang panjang. Studi tentang cuaca dipelajari dalam
meteorologi sedangkan ilmu yang mempelajari tentang iklim adalah
klimatologi. Iklim di bumi sangat dipengaruhi oleh posisi matahari
terhadap bumi.

Terdapat beberapa klasifikasi iklim di bumi ini yang ditentukan


oleh letak geografis. Secara umum kita dapat menyebutnya sebagai iklim
tropis, lintang menengah dan lintang tinggi. Iklim yang di kenal di
Indonesia ada tiga iklim antara lain terdiri dari iklim musim (muson),
iklim tropika (iklim panas), dan iklim laut (AsianBrain.com).

Kabupaten Tangerang adalah sebuah kabupaten di Provinsi Banten


saat ini, sebelumnya adalah Jawa Barat. Ibukota kabupaten Tangerang
adalah Tigaraksa. Kabupaten ini terletak tepat di sebelah barat Jakarta;
berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Kota Tangerang, Kota Tangerang
Selatan dan Provinsi DKI Jakarta di timur, Provinsi Jawa Barat dan
Kabupaten Lebak di selatan, serta Kabupaten Serang di barat. Secara
geografis, Kabupaten Tangerang terletak antara 106°20´00” - 106°47´00”
BT dan 06°00´00” - 06º22´30” LS. Sedangkan secara administrasi terdiri
dari 36 kecamatan, 328 desa dengan luas wilayah 1.110,38 km².

Secara topografi, Kabupaten Tangerang berada pada wilayah


dataran yang terdiri dari wilayah dataran rendah dan dataran tinggi.
Dataran rendah sebagian besar berada di wilayah Utara yaitu Kecamatan
Teluknaga, Mauk, Kemiri, Sukadiri, Kresek, Kronjo, Pakuhaji, dan
Sepatan. Sedangkan dataran tinggi berada di wilayah Bagian Tengah ke
arah Selatan. Luas wilayah Kabupaten Tangerang 111.038 ha, dibagi
kedalam 36 kecamatan dan 316 desa. Ketinggian wilayah tersebut berkisar
antara 0-85 m di atas permukaan laut. Cuaca hujan setahun rata-rata 1.745
mm dan temperatur udara berkisar antara 23°C - 33°C. Iklim ini
dipengaruhi oleh wilayah di bagian utara yang merupakan daerah pesisir
pantai dengan panjang kurang lebih 50 km.

Kabupaten Tangerang mempunyai potensi sumber daya air yang


memadai dan berpotensi sebagai sumber air baku. Potensi sumber daya air
yang memadai terdiri dari 3 jenis yaitu :

a) Air permukaan, terutama dari sungai-sungai Cisadane dan Cidurian,


potensi dari kedua sungai ini adalah 7.950 liter/ detik.

b) Mata air, jumlahnya ada 3 yang semuanya berlokasi di Kecamatan


Ciputat dengan total debit sebesar 210 liter / detik.

c) Air hujan, yang setelah dianalisis dengan perhitungan neraca air


menunjukkan bahwa Kabupaten Tangerang mengalami defisit air pada
bulan Maret sampai bulan November (8 bulan), sementara surplus air
hanya terjadi pada bulan Desember, Januari, dan Februari (3 bulan ).

Laju pertumbuhannya berdasarkan analisis pada tahun 2004,


sebesar 3,84 % per tahun dalam kurun waktu tahun 2001-2004. Hal ini
tergolong tinggi dibandingkan dengan rata-rata laju pertumbuhan
penduduk negara Indonesia yang hanya sebesar 2,5 % per tahun. Rata-rata
laju pertumbuhan penduduk yang tinggi terdapat di Kecamatan Ciputat,
Pamulang, Pondok Aren, Pasar Kemis, Curug, Cikupa, dan Serpong. Hal
ini memperlihatkan bahwa laju pertumbuhan penduduk yang tinggi
terdapat pada wilayah yang berbatasan langsung dengan wilayah DKI
Jakarta. Pada kesempatan ini, saya akan memaparkan dan menjelaskan
data cuaca atau iklim dari kecamatan Curug, kabupaten Tangerang,
provinsi Jawa Barat yang merupakan iklim tropis dan data diperoleh dari
stasiun cuaca PELUD BUDIARTO CURUG .
B. Tujuan

a. Mahasiswa dapat mengetahui cuaca atau iklim di kota masing-masing


dari tahun 1980 sampai dengan 1989.

b. Mahasiswa dapat mendeskripsikan kondisi iklim di daerah masing-


masing dari tahun 1980 sampai dengan tahun 1989 melalui data
yang diperoleh.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Gambar 1. Peta kabupaten Tangerang

Kabupaten Tangerang adalah sebuah kabupaten di Provinsi Banten saat


ini, sebelumnya adalah Jawa Barat. Ibukota kabupaten Tangerang adalah
Tigaraksa. Kabupaten ini terletak tepat di sebelah barat Jakarta; berbatasan dengan
Laut Jawa di utara, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan dan Provinsi DKI
Jakarta di timur, Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten Lebak di selatan, serta
Kabupaten Serang di barat. Secara geografis, Kabupaten Tangerang terletak antara
106°20´00” - 106°47´00” BT dan 06°00´00” - 06º22´30” LS. Sedangkan secara
administrasi terdiri dari 36 kecamatan, 328 desa dengan luas wilayah 1.110,38
km².
Secara topografi, Kabupaten Tangerang berada pada wilayah dataran yang
terdiri dari wilayah dataran rendah dan dataran tinggi. Dataran rendah sebagian
besar berada di wilayah Utara yaitu Kecamatan Teluknaga, Mauk, Kemiri,
Sukadiri, Kresek, Kronjo, Pakuhaji, dan Sepatan. Sedangkan dataran tinggi berada
di wilayah Bagian Tengah ke arah Selatan. Luas wilayah Kabupaten Tangerang
111.038 ha, dibagi kedalam 36 kecamatan dan 316 desa. Ketinggian wilayah
tersebut berkisar antara 0-85 m di atas permukaan laut. Cuaca hujan setahun rata-
rata 1.745 mm dan temperatur udara berkisar antara 23°C - 33°C. Iklim ini
dipengaruhi oleh wilayah di bagian utara yang merupakan daerah pesisir pantai
dengan panjang kurang lebih 50 km. Secara administratif Kabupaten Tangerang
terbagi atas 26 kecamatan dengan luas wilayah 1.110,38 km2

Iklim dapat ditentukan dengan melihat unsur-unsur cuaca yang teramati.


Pengamatan unsur-unsur tersebut misalnya temperatur, kelembaban, lama
penyinaran, dll. Unsur cuaca ini sangat dipengaruhi oleh keadaan fisik dan posisi
daerah itu sendiri, misalnya letak lintang, ketinggian. Pengamatan untuk iklim
membutuhkan data yang banyak, hingga dapat terlihat pola yang terbentuh
sehingga dapat disimpulkan iklim apakah yang terjadi di daerah tersebut.

1 Suhu Udara

Suhu udara adalah keadaan panas atau dinginnya udara. Alat untuk
mengukur suhu udara atau derajat panas disebut thermometer Biasanya
pengukuran dinyatakan dalam skala Celcius (C), Reamur (R), dan Fahrenheit
(F). Suhu udara tertinggi di muka bumi adalah di daerah tropis (sekitar
ekuator) dan makin ke kutub, makin dingin. Di lain pihak, pada waktu kita
mendaki gunung, suhu udara terasa dingin jika ketinggian bertambah. Kita
sudah mengetahui bahwa tiap kenaikan bertambah 100 meter, suhu udara
berkurang (turun) rata-rata 0,6o C. Penurunan suhu semacam ini disebut
gradient temperatur vertikal atau lapse rate. Pada udara kering, besar lapse
rate adalah 1o C. Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya suhu
udara suatu daerah adalah:
a. Lama penyinaran matahari.

b. Sudut datang sinar matahari.

c. Relief permukaan bumi.

d. Banyak sedikitnya awan.

E Perbedaan letak lintang.

2.
Tekanan Udara
Kepadatan udara tidak sepadat tanah dan air. Namun udarapun
mempunyai berat dan tekanan. Besar atau kecilnya tekanan udara, dapat
diukur dengan menggunakan barometer. Orang pertama yang mengukur
tekanan udara adalah Torri Celli (1643). Alat yang digunakannya adalah
barometer raksa. Tekanan udara menunjukkan tenaga yang bekerja untuk
menggerakkan masa udara dalam setiap satuan luas tertentu. Tekanan udara
semakin rendah apabila semakin tinggi dari permukaan laut.

3. Kelembaban Udara
Di udara terdapat uap air yang berasal dari penguapan samudra
(sumber yang utama). Sumber lainnya berasal dari danau-danau, sungai-
sungai, tumbuh-tumbuhan, dan sebagainya. Makin tinggi suhu udara, makin
banyak uap air yang dapat dikandungnya. Hal ini berarti makin lembablah
udara tersebut. Alat untuk mengukur kelembaban udara dinamakan
hygrometer atau psychrometer.
4. Curah Hujan
Curah hujan yaitu jumlah air hujan yang turun pada suatu daerah dalam
waktu tertentu. Alat untuk mengukur banyaknya curah hujan disebut Rain
gauge. Curah hujan diukur dalam harian, bulanan, dan tahunan. Curah hujan
yang jatuh di wilayah Indonesia dipengaruhioleh beberapa faktor antara lain:
- bentuk medan/topografi
- arah lereng medan
- arah angin yang sejajar dengan garis pantai
- jarak perjalanan angin di atas medan datar
5. Angin
Angin adalah udara yang bergerak. Ada tiga hal penting yang
menyangkut sifat angin yaitu: Kekuatan angin.Menurut hukum Stevenson,
kekuatan angin berbanding lurus dengan gradient barometriknya. Gradient
baromatrik ialah angka yang menunjukkan perbedaan tekanan udara dari dua
isobar pada tiap jarak 15 meridian (111 km).

 Arah Angin
Satuan yang digunakan untuk besaran arah angin biasanya adalah
derajat. 1 derajat untuk angin arah dari Utara.90 derajat untuk angin arah
dari Timur. 180 derajat untuk angin arah dari Selatan.270 derajat untuk
angin arah dari Barat. Angin menunjukkan darimana datangnya angin dan
bukan kemana angin itu bergerak. Menurut hukum Buys Ballot, udara
bergerak dari daerah yang bertekanan tinggi (maksimum) kedaerah
bertekanan rendah (minimum), di belahan bumi utaraberbelok kekanan
sedangkan di belahan bumi selatan berbelok kekiri.Arah angin dipengaruhi
oleh tiga faktor:

1) Gradient barometric
2) Rotasi bumi
3) Kekuatan yang menahan (rintangan)

 Kecepatan angin
Atmosfer ikut berotasi dengan bumi. Molekul-molekul udara
mempunyai kecepatan gerak kearah timur, sesuai dengan arah rotasi
bumi. Kecepatan gerak tersebut disebut kecepatan linier. Bentuk bumi
yang bulat ini menyebabkan kecepatan linier makin kecil jika makin dekat
kearah kutub.. Alat yang digunakan untuk mengukur kecepatan angin
disebut anemometer.

6. Radiasi Surya
Merupakan sumber energy utama untuk proses-proses fisika atmosfer.
Proses-proses fisika atmosfer tersebut menentukan keadaan cuacadan ikllim di
atmosfer bumi. Penerimaan radiasi surya di permukaan bumi sangat bervariasi
menurut tempat dan waktu. Menurut tempat khususnya disebabkan oleh
perbedaan letak lintang serta keadaan atmosfer terutama awan. Menurut
waktu, perbedaan radiasi terjadi dalam sehari (dari pagi hari sampai sore hari)
maupun secara musiman (dari hari ke hari). Lama matahari bersinar cerah
(dalam jam) selama sehari disebut dengan lama penyinaran yang ditentukan
oleh penutupan awan. Awan merupakan komponen penting dalam
mempengaruhi penerimaan radiasi surya oleh permukaan bumi. Alat pengukur
lama penyinaran yang umum digunakan adalah Campbell Stokes.

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berikut adalah rataan data iklim Pelud Budiarto kecamatan Curug, kabupaten
Tangerang selama kurun waktu 1980-1989:

Rata-
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sept Okt Nov Des
rata

Suhu Rata-
rata (°C) 25,34 25,87 26,30 26,80 26,80 26,21 25,90 25,95 26,39 26,61 26,23 26,13 26,21

Suhu
maximum
(°C) 29,57 30,86 32,22 32,83 32,8 32,66 32,45 32,58 32,79 33,06 32,05 30,55 32,04

Suhu
minimum
(°C) 22,93 23,1 23,18 23,3 23,2 22,61 21,72 21,58 22,04 22,73 23,09 23,17 22,72

Curah
Hujan (mm) 409,57 214,43 219,17 175,75 180,8 83,43 77 106,88 157 200,63 214,75 212 187,62

Lama
Penyinaran
(%) 30,43 47,71 57,67 62,25 72,4 72,71 78,67 79,38 74 63,5 53,86 47,2 61,65

Tekanan
Udara
(+1000mb) 10,87 10,8 10,48 10,45 10,34 10,74 11,32 11,46 11,5 11,29 10,63 11,18 10,92

Kelembaban
(%) 86,33 84,5 85 83,5 83 81,29 80,17 79 78,71 79,86 82,5 81,8 82,14
Kecepatan
Angin
(knot) 3,5 4 3,83 4 3,8 3,71 3,83 3,63 3,71 3,75 3,71 3,6 3,76

Arah Angin
(terbanyak) SW NW SW NE NE E NE NE SW SW SW SW SW

Kecepatan
Angin Max
(knot) 14,83 19,2 16,33 19,5 17,4 13,71 15,83 16,38 19,14 18,13 16,86 15,2 16,88

Data didapat dari stasiun meteorologi Badan Meteorologi dan


Geofisika (BMG) yang berada di PELUD BUDIARTO Kecamatan
Curug,Kabupaten Tangerang, Jawa Barat selama tahun 1980 sampai dengan
tahun 1988. Parameter – parameter yang diamati adalah temperatur rata-rata,
temperatur maksimum rata-rata, temperatur minimum rata-rata, curah hujan,
presentase sinar matahari, tekanan udara rata-rata, kelembaban udara, kecepatan
angin rata-rata dalam knots, arah angin terbanyak dan kecepatan angin terbesar
dalam knots. PELUD BUDIARTO sendiri terletak pada koordinat 060 17’
35,41” LS dan 1060 34’ 11,64” BT di daerah Curug, Tangerang dengan
ketinggian 46 m (151 f).

Dalam menentukan iklim suatu daerah diperlukan data cuaca 30 tahun


akan tetapi data yang kini di analisis kurang dari 30 tahun yaitu data 10 tahun.
Berdasarkan data iklim yang didapatkan dari buku referensi, iklim di kecamatan
Curug, kabupaten Tangerang hanya terdata selama 9 tahun yaitu dari tahun 1980 -
1988.

temperatur rata rata dalam (°C)


temperatur (⁰C)

27.00
26.00
25.00
24.00
jan feb mar apr may jun jul aug sep oct nov dec

Suhu udara rata-rata bulanan persepuluh tahun dalam pengamatan stasiun


cuaca ini dari tahun 1980 sampai 1988 maksimum adalah di bulan April yaitu
sekitar 26,800C. Sementara itu suhu minimumnya pada bulan Januari yaitu
25,340C.
temperatur minimum rata-rata
dalam (°C)

temperatur (⁰C)
24.00
23.00
22.00
21.00
20.00
jan feb mar apr may jun jul aug sep oct nov dec

Suhu minimum rata-rata terkecil yang tercatat dalam tabel terjadi pada
bulan Agustus, dimana lama peyinaran matahari sangat tinggi. Suhu minimum
tercapai pada saat dini hari beberapa saat sebelum matahari terbit sekitar jam 5
pagi. Pada saat itu gelombang panjang yang dilepaskan bumi sudah habis, dan
gelombang pendek dari matahari belum sampai ke bumi. Maka dapat dirasakan
suhu lingkungan akan terasa sangat dingin.

temperatur maksimum rata-rata


dalam (°C)
temperatur (⁰C)

40.00
30.00
20.00
jan feb mar apr may jun jul aug sep oct nov dec

Sedangkan suhu maksimum rata-rata tercatat ketika siang hari tepatnya


pukul 12.00 siang dimana sudut datangnya sinar matahari sedang maksimum.
Sudut datangnya sinar matahari merupakan sudut yang dibentuk oleh sinar
matahari dan suatu bidang di permukaan bumi. Semakin besar sudut datangnya
sinar matahari, maka semakin tegak datangnya sinar sehingga suhu yang diterima
bumi semakin tinggi. Pada data ini suhu maksimum rata-rata terjadi pada bulan
Oktober sebesar 33,5 °C.
jumlah curah hujan dalam (mm)
600.00

curah hujan
400.00
200.00
0.00
jan feb mar apr may jun jul aug sep oct nov dec

Berdasarkan tabel, Curah hujan maksimum di kecamatan curug, kabupaten


Tangerang terjadi pada bulan Januari yaitu 409,57 milimeter. Curah hujan
minimum yaitu pada bulan juli Februari sebesar 77 milimeter.

lama penyinaran dalam (%)


sinar matahari (%)

100.00
50.00
0.00
jan feb mar apr may jun jul aug sep oct nov dec

Lama penyinaran matahari maksimum daerah Curug terjadi dua kali yaitu
pada bulan Juli dengan persentase 78,67 % dan bulan Agustus sebesar 79,38 %
sehingga pada kedua bulan tersebut terasa sangat panas.

Tekanan Udara Rata-Rata (+1000mb)


12.00
tekanan udara (mb)

11.50
11.00
10.50
10.00
9.50
jan feb mar apr may jun jul aug sep oct nov dec

Tekanan udara berbanding terbalik dengan suhu. Tekanan udara juga


dibatasi oleh ruang dan waktu. Artinya pada tempat dan waktu yang berbeda,
besarnya juga berbeda. Seperti pada data, tekanan udara mulai meningkat dari
bulan Mei sampai Oktober, namun sempat mengalami penurunan pada bulan
November, kemudian meningkat lagi pada bulan Desember.
Kelembaban (%)

kelembaban udara (%)


88.00
86.00
84.00
82.00
80.00
78.00
76.00
74.00
jan feb mar apr may jun jul aug sep oct nov dec

Kelembaban udara menyatakan jumlah uap air di udara. Berdasarkan


data, kelembaban udara yang sangat maksimum terjadi pada bulan Januari
sebesar 86,33 %. Hal ini sesuai dengan grafik curah hujan yang memperlihatkan
tingginya curah hujan pada bulan tersebut. Besarnya kandungan uap air yang
berperan dalam pembentukan awan-awan hujan serta aktivitas monsoon Asia
maupun monsoon Australia semakin mempertegas terhadap peranannya dalam
pembentukan iklim/cuaca.

Kecepatan Angin Rata-Rata (knot)


4.20
4.00
3.80
3.60
3.40
3.20
jan feb mar apr may jun jul aug sep oct nov dec

Perbedaan tekanan udara dapat menimbulkan aliran udara. Aliran udara


berlangsung daritekanan yang tinggi ke yang rendah. Aliranudara ini disebut
angin. Cara untukmengetahui cara kecepatan angin salahsatunya adalah dengan
bendera angin. Catatan besarnya kecepatan dan arah angin disebut anemogram,
dengan alatnnya adalah anemometer.
Kecepatan Angin Maksimum (knot)
25.00
20.00
15.00
10.00
5.00
0.00
jan feb mar apr may jun jul aug sep oct nov dec

Kecepatan angin rata-rata maksimum terjadi pada bulan Februari dan April
sebesar 4 knot. Sedangkan kecepatan angin maksimum bulanan terjadi pada bulan
April sebesar 19,5 knot dan arah angin didominasi oleh arah angin Barat dan
Selatan.

BAB IV.

KESIMPULAN

Data iklim rata-rata selama 9 tahun sejak tahun 1980-1988 kecamatan


Curug, kabupaten Tangerang, diamati melalui stasiun eteorologi Pelud Budiarto
yang terletak pada koordinat 060 17’ 35,41” LS dan 1060 34’ 11,64” BT di daerah
Curug, Tangerang dengan ketinggian 46 m (151 f). Parameter-parameter yang
diamati berupa parameter yang diamati adalah temperatur rata-rata, temperatur
maksimum rata-rata, temperatur minimum rata-rata, curah hujan, presentase sinar
matahari, tekanan udara rata-rata, kelembaban udara, kecepatan angin rata-rata
dalam knots, arah angin terbanyak dan kecepatan angin terbesar dalam knots.
Dimana kesepuluh parameter tersebut saling berhubungan satu sama lain.
Kecamatan Curug, kabupaten Tangerang memiliki suhu udara yang panas dan
kering atau beriklim tropis. Mengalami puncak musim penghujan pada bulan
Januari rata-rata curah hujan 409,57 milimeter. Suhu rata-rata maksimum pada
bulan April dan Mei sebesar 26,8°C. Puncak musim kemarau yaitu suhu
maksimum rata-rata pada bulan Oktober sebesar 33,5 °C. Lama penyinaran
matahari maksimum terjadi dua kali yaitu pada bulan dua kali yaitu pada bulan
Juli dengan persentase 78,67 % dan bulan Agustus sebesar 79,38 % sehingga
pada kedua bulan tersebut terasa sangat panas. Pada bulan Januari sebesar 86,33
% terjadi kelembaban udara yang sangat maksimum. Kecepatan angin rata-rata
maksimum terjadi pada bulan Februari dan April sebesar 4 knot. . Tekanan udara
mulai meningkat dari bulan Mei sampai Oktober, sempat mengalami penurunan
pada bulan November, namun meningkat lagi pada bulan Desember. Sedangkan
kecepatan angin maksimum bulanan terjadi pada bulan April sebesar 19,5 knot
dan arah angin didominasi oleh arah angin Barat dan Selatan.

BAB V.

DAFTAR PUSTAKA

Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Tangerang. 2011. Kabupaten


Tangerang. http://banten.kadinprovinsi.or.id/potensi/potensi-
daerah/306736763226/KABUPATEN-TANGERANG [25 Maret 2012]

Effendy, Sobri dan Anna Turyanti.2006.Mata Kuliah Meteorologi. Hibah


kompetisi SP4 : Bogor.

Sinaga, Masino. 2010. Kabupaten Tangerang.


http://www.wilayahindonesia.com/kabupaten-per-propinsi/kabupaten-di-
banten/kabupaten-tangerang/ [25 Maret 2012]

[Anonim] 2007. Profil Kabupaten Tangerang.


http://daerah1.ampl.or.id/index.php?option=com_content&task=view&id=
21&Itemid=62 [25 Maret 2012]

[Anonim] 2012. Prakiraan Cuaca Jabodetabek.


http://www.bmkg.go.id/bmkg_pusat/Meteorologi/Jabodetabek.bmkg [29
Maret 2012]

You might also like