Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan,
bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat. Puskesmas
merupakan fasilitas pelayanan kesehatan dasar yang menyelenggarakan upaya kesehatan
pemeliharaan, peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), upaya
penyembuhan penyakit (kuratif) dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif) yang dilaksanakan
secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan.
Pelayanan kefarmasian di Puskesmas merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan
dari pelaksanaan upaya kesehatan bagi masyarakat. Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas
harus mendukung tiga fungsi pokok Puskesmas yaitu sebagai pusat penggerak pembangunan
berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan masyarakat, dan pusat pelayanan kesehatan strata
pertama yang meliputi pelayanan kesehatan perorangan dan pelayanan kesehatan masyarakat.
C. Ruang Lingkup
Pelayanan kefarmasian di Puskesmas meliputi 2 (dua) kegiatan, yaitu kegiatan yang
bersifat manajerial berupa pengelolaan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai dan kegiatan
pelayanan farmasi. Kegiatan tersebut harus didukung oleh sumber daya manusia, sarana dan
prasarana.
E. Tujuan
Pengelolaan Obat dan Bahan Medis di Puskesmas bertujuannya untuk menjamin
kelangsungan ketersediaan dan keterjangkauan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai yang
efisien, efektif dan rasional, meningkatkan kompetensi/kemampuan tenaga kefarmasian,
mewujudkan sistem informasi manajemen, dan melaksanakan pengendalian mutu pelayanan.
Pelayanan obat bertujuan agar pasien mendapatkan obat sesuai dengan resep dan
mendapatkan informasi bagaimana menggunakannya serta untuk meningkatkan mutu
kehidupan pasien
BAB II
PENGELOLAAN OBAT DAN BAHAN MEDIS HABIS PAKAI
Pengelolaan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai merupakan salah satu kegiatan
pelayanan kefarmasian, yang dimulai dari perencanaan, permintaan, penerimaan,
penyimpanan, pendistribusian, pengendalian, pencatatan dan pelaporan serta pemantauan dan
evaluasi.
Penanggung jawab Farmasi di Puskesmas mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk
menjamin terlaksananya pengelolaan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai yang baik.
Pelayanan Obat adalah proses kegiatan meliputi aspek tekhnis dan non tekhnis yang harus
dikerjakan mulai dari menerima resep dokter sampai menyerahkannya kepada pasien.
Tujuan agar pasien mendapat obat sesuai dengan resep dan mendapatkan informasi
bagaimana menggunakannya.
Langkah – langkah Pelayanan Obat di Puskesmas Penusupan
1. Pasien membawa resep diletakkan di tempat resep yang telah ditandai dengan jelas, atau
petugas melihat resep melalui lembar resep/ petugas mencetak resep dari SIMPUS
2. Petugas obat mengambil dan memeriksa kelengkapan resep
3. Apabila resep tidak lengkap/ tidak sesuai konfirmasi ke pelayanan terkait
Kegiatan pengkajian resep dimulai dari seleksi
a. persyaratan administrasi
Nama, Nama KK, Umur, Jenis Kelamin, No RM, Alamat, Diagnosa, Nama Pemeriksa
b. persyaratan farmasetika
Bentuk, Dosis dan jumlah obat, Aturan dan cara penggunaan
c. persyaratan klinis
Ketepatan indikasi, dosis dan waktu penggunaan obat, Duplikasi Pengobatan
4. Apabila resep telah jelas maka resep di layani
5. Petugas meracik dan mengambil obat pada wadah sesuai resep
6. Petugas menulis etiket dan memasukan obat pada masing-masing kemasan yang sudah di
beri etiket
7. Petugas obat meneliti kembali
8. Apabila obat telah sesuai, obat diserahkan ke pasien atau keluarganya disertai dengan
pemberian informasi mengenai obat tersebut
Pemberian Informasi Obat antara lain : Nama Obat, Sediaan, Dosis, Cara Pakai,
Penyimpanan, Indiksi dan Efek Samping
BAB IV
PENCATATAN DAN PELAPORAN
sarana yang digunakan untuk pencatatan dan pelaporan obat di puskesmas adalah
catatan register resep ( catatan pemakaian obat hari ) data diambil dari SIMPUS, catatan
rekap bulanan, LPLPO ( Laporan Bulanan ),LPLPO ( Laporan Pemberian ), LPLPO PKD
dan PUSTU
-sarana yang digunakan untuk pencatatan di gudang obat puskesmas adalah LPLPO
(laporan bulanan), LPLPO (laporan pemberian), Kartu Stok Obat, LPLPO ( Laporan
Pemberian ) PKD dan PUSTU
-sarana yang digunakan untuk pencatatan dan pelaporan obat sub pkd dan pustu adalah
catatan register resep PKD dan PUSTU , LPLPO ( Laporan Bulanan ) PKD dan PUSTU,
LPLPO ( Laporan Pemberian ) PKD dan PUSTU
-sarana yang digunakan untuk pencatatan obat di unit pelayanan di puskesmas (Pelayanan
Laboraturium, Pelayanan Gigi, Pelyanan Tindakan, MAMPER, KB ) adalah buku
pengeluaran stok obat harian
-sarana yang digunakan untuk pencatatan obat dipelayanan P3K, Puskesmas Keliling,
Posyandu adalah catatan pemakaian obat
B. Penyelenggaraan pencatatan
1. Gudang Obat Puskesmas
setiap obat yang diterima baik itu obat dropping dari DINKES ataupun obat
BLUD dicatat didalam kartu stok setiap jenis obat
setiap obat yang dikeluarkan dan didistribusikan dari gudang obat dicatat didalam
kartu stok
penggunaan obat selama satu bulan direkap kedalam buku rekap bulanan
Data yang ada pada LPLPO dilaporkan ke DINKES kabupaten dan ditanda tangani
kepala puskesmas,pelaporan dibuat secara periodik setiap awal bulan