Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1
(PATH, 1998). Oleh karena itu penyebaran informasi kesehatan dikalangan
remaja, perlu diupayakan secara tepat guna agar dapat memberi informasi yang
benar dan tidak terjerumus terutama di institusi pendidikan sekolah. Remaja perlu
mengetahui kesehatan reproduksi agar memiliki informasi yang benar mengenai
proses reproduksi serta berbagai faktor yang ada disekitarnya. Dengan informasi
yang benar, diharapkan remaja memiliki sikap dan tingkah laku yang bertanggung
jawab mengenai proses reproduksi.
1.3 Tujuan
1. Supaya pembaca mengetahui arti dari kesehatan reproduksi
2. Supaya pembaca mengerti bagimana cara menjaga kesehatan reproduksi
3. Supaya pembaca megetahui penyakit yang dapat menyerang kesehatan
reproduksi
4. Supaya pembaca megetahui bagaimana keadaan seks di Papua
BAB II
PEMBAHASAN
2
terlepas dari ketidakhadiran penyakit atau kecacatan semata, yang berhubungan
dengan sistem, fungsi dan proses reproduksi.
Kesehatan reproduksi menurut WHO adalah suatu keadaan fisik, mental dan
sosial yang utuh, bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala
aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya. Atau
Suatu keadaan dimana manusia dapat menikmati kehidupan seksualnya serta
mampu menjalankan fungsi dan proses reproduksinya secara sehat dan aman.
Pengertian lain kesehatan reproduksi dalam Konferensi International
Kependudukan dan Pembangunan, yaitu kesehatan reproduksi adalah keadaan
sejahtera fisik, mental dan sosial yang utuh dalam segala hal yang berkaitan
dengan fungsi, peran & sistem reproduksi. Kesehatan reproduksi remaja adalah
suatu kondisi sehat yang menyangkut sistem, fungsi dan proses reproduksi yang
dimiliki oleh remaja. Pengertian sehat disini tidak semata-mata berarti bebas
penyakit atau bebas dari kecacatan namun juga sehat secara mental serta sosial
kultural
Kesehatan reproduksi menurut Depkes adalah keadaan kesejahteraan fisik,
mental, dan sosial yang utuh (tidak semata-mata bebas dari penyakit atau
kecacatan) dalam segala hal yang berkaitan dengan sistem reproduksi dan fungsi
serta prosesnya. Kesehatan reproduksi yaitu mencakup kondisi dimana wanita dan
pria dapat melakukan hubungan seks secara aman, dengan atau tanpa tujuan
terjadinya kehamilan, dan bila kehamilan diinginkan, wanita dimungkinkan
menjalankan kehamilan dengan aman, melahirkan anak yang sehat serta didalam
kondisi siap merawat anak yang dilahirkan. Kesehatan reproduksi remaja adalah
suatu kondisi sehat yang menyangkut sistem, fungsi dan proses reproduksi yang
dimiliki oleh remaja. Pengertian sehat disini tidak semata-mata berarti bebas
penyakit atau bebas dari kecacatan namun juga sehat secara mental serta sosial
kultur.
3
1. Memakai Celana Dalam Dari Katun
Meski lebih mahal dari bahan dasar nilon, celana dalam dari katun memiliki
banyak sekali manfaat diantaranya adalah membuat sirkulasi udara di dalam organ
reproduksi menjadi lancar. Celana katun pun lebih menyerap keringat
dibandingkan dengan celana nilon. Bagi wanita yang menggunakan celana katun,
dia akan terhindar dari penyakit keputihan, sedangkan bagi pria yang
menggunakan celana dalam katun dia akan terhindar dari penyakit kulit di organ
reproduksi seperti panu.
2. Rajin Mengganti Celana Dalam
Wanita yang sedang mengalami keputihan sebaiknya rajin mengganti celana
dalamnya, begitupula dengan wanita yang merasa bahwa organ reproduksinya
mengeluarkan keringat yang berlebihan. Keringat yang berlebihan bisa
menyebabkan perkembangan dan pertumbuhan bakteri di dalam organ reproduksi.
Bagi pria pun juga begitu, terlalu banyak berkeringat tidak bagus untuk kesehatan
kulit organ reproduksi.
3. Mengeringkan Organ Reproduksi
Untuk menjaga kesehatan organ reproduksi yang dimiliki oleh pria maupun
wanita sebaiknya sehabis melakukan BAK dan juga BAB mengeringkan organ
reproduksinya menggunakan handuk. Jangan menggunakan tisyu untuk
mengeringkan organ reproduksinya sebab ada zat pemutih yang bisa menempel di
organ reproduksi wanita maupun pria.
4. Jangan Menggunakan Obat Pembersih Wanita
Cara menjaga kesehatan organ reproduksi wanita sebaiknya tidak
menggunakan obat pembersih kewanitaan. Organ reproduksi jika dibersihkan
menggunakan obat pembersih kewanitaan justru bisa merangsang pertumbuhan
bakteri dan jamur penyebab keputihan,. Alasannya adalah ph yang tidak seimbang
justru mematikan bakteri baik yang ada di vagina. Kadar keasaman yang tidak
sesuai justru menjadi penyebab timbulnya bakteri jahat di dalam organ reproduksi.
Bagi wanita yang ingin membersihkan organ kewanitaannya cukuplah dia
menggunakan air yang mengalir saja, jangan menggunakan sabun pembersih
yang phnya tidak seimbang.
5. Rajin Cuci Tangan
Cuci tangan ini menjadi sumber kesehatan dalam hal apa saja. Cuci tangan
tidak hanya cepat saja namun juga harus bersih dan steril. Salah satu cara
mencuci tangan yang benar dan steril adalah dengan menggunakan sabun
antiseptik. Saat ini anda akan mudah menemukan sabun antiseptik dalam bentuk
cair maupun dalak bentuk batangan. Sabun ini memiliki fungsi sebagai pembunuh
kuman dan bakteri yang menempel di tangan anda. Jika tangan anda belum
dibersihkan dari kuman kemudian anda menyentuh organ reproduksi anda, bisa
jadi kuman yang menempel di tangan anda berpindah tempat di organ reproduksi
anda. Jika hal itu terjadi orgtan reproduksi anda dipenuhi dengan kuman dan
bakteri sehingga masalah kesehatan akan muncul.
4
6. Mencuci Tangan Sehabis BAB
Untuk menjaga kebersihan organ reproduksi bagi wanita maupun bagi pria
sebaiknya mencuci tangan menggunakan sabun setelah BAB. Saat BAB tangan
anda akan bersentuhan langsung dengan sumber kotoran yang dipenuhi dengan
bakteri, jika tangan anda tidak bersih bisa-bisa anda akan menyentuh makanan
atau makan menggunakan tangan anda yang kotor. Jika tangan anda dipenuhi
kuman dan bakteri lalu anda mengkonsumi makanan maka anda akan rentan
terkena diare. Saat anda terkena diare berklanjutan disertai dengn sakit perut anda
bisa mengkonsumsi obat sakit perut yang disebabkan oleh diare. Bahaya tidak
mencuci tangan sehabis BAB tidak hanya itu saja, ketika anda habis BAB
kemudian anda menyentuh orang lain maka kuman dan bakteri akan berpindah ke
orang lain tersebut.
7. Membasuh Organ Reproduksi dengan Benar
Banyak orang yang salah dalam membasuh kemaluannya, cara yang salah itu
justru bisa menyebabkan berbagai macam gangguan masalah kesehatan kelamin
muncul. Cara membasuh kemalua yang benar adalah dari depan ke belakang
bukanlah sebaliknya. Kuman dan bakteri yang ada di kemaluan dibuang ke
belakang bukan malah dari belakang ke depan. Jika anda membasuh kemaluan
dari belakang ke depan akibatnya adalah anda akan memasukkan bakteri yang
ada di dubur menuju ke kemaluan. Hal itu justru berbahaya sebab kuman itu juga
sudah ada dikemaluan akan menyebabkan infeksi entah itu infeksi saluran kencing
atau nfeksi yang menyebabkan penyakit kelamin dan masih banyak lagi lainnya.
8. Jangan Menggaruk Kemaluan
Saat jamur,kuman dan bakteri berkembangbiak di kulit kemaluan anda, hal itu
akan menyebabkan rasa gatal. Menggaruk kemaluan pun bisa menyebabkan iritasi
jika iritasi organ kemaluan justru akan merasakan perih dan menyebkan kemaluan
menjadi luka. Hal ini berlaku untuk pria dan juga wanita sehingga organ kemaluan
terhindar dari rasa perih akibat iritasi itu.
9. Menjaga Kebersihan Organ Intim Saat Menstruasi
Wanita sebaiknya memperhatikan dengan bener kebersihan organ
reproduksinya atau organ intimnya saat dia terkena menstruasi. Alasannya adalah
saat menstruasi kuman dan bakteri akan mudah sekali berkembang biak. Jika
tidak menjaga kebersihan saat menstruasi wanita akan mudah terserang gatal-
gatal di organ intimnya. Organ intim yang gatal menjadi tanda bahwa ada
perkembangan dan pertumbuhan bakteri di dalam organ intim wanita tersebut.
Berikut ini adalah cara yang tepat untuk menjaga kebersihan organ itnim ketika
menstruasi dating.
Rajin membersihkan badan sebab saat menstruasi datang kelenjar keringat
akan memproduksi keringat yang banyak dibandingkan saat tidak menstruasi.
Keramas juga menjadi alternatif untuk menjaga kebersihan tubuh selain itu
keramas akan membuat tubuh menjadi lebih rileks. Jika rileks maka tidak akan ada
masalah selama mengalami menstruasi alasannya jika seseorang stress
5
menstruasinya bisa lebih sedikit atau sangat banyak. Jika volume darah yang
keluar sedikit, darah kotor yang keluar tidak tuntas dan justru menempel di dinding
rahim sedangkan volume darah yang terlalu banyak bisa menyebabkan wanita
mengalami anemia. Oleh sebab itulah saat menstruasi wanita disarankan untuk
mengkonsumsi pil penambah darah dimana pil penambah darah itu bisa sebagai
cara mencegah anemia yang efektif. Wanita juga harus tahu apa saja yang
menjadi ciri ciri anemia sehingga ketika dia mengalami gejala atau ciri-ciri tersebut
wanita segera melakukan bagaimana cara mengatasi anemia yang efektif.
10. Hindari Mengkonsumsi Banyak Alkohol
Bagi pria dan juga wanita yang ingin menjaga kesehatan organ reproduksinya
sebaiknya menghindari mengkonsumsi alkohol baik itu dalam kadar yang rendah
maupun dengan kadar yang tinggi. Alasannya adalah di dalam alkohol tinggi akan
gula dan juga tinggi akan zat-zat yang tidak bagus untuk kesehatan reproduksi.
Jika terus dikonsumsi akibatnya adalah organ reproduksi terutama sel telur dan
juga sel sperma akan terganggu. Alkohol pun akan berpengaruh terhadap
kesuburan wanita maupun pria. Selama ini yang diketahui dari bahaya alkohol
hanyalah dari segi kesehatan tubuh saja sedangkan dari segi kesuburan atau
kesehatan organ reproduksi wanita belum banyak masyarakat luas yang belum
mengetahuinya.
11. Membersihkan Kelamin Sebelum Berhubungan Badan
Bagi pasangan suami istri atau pasutri yang ingin berhubungan badan
sebaiknya mereka membersihkan kelaminnya terlebih dahulu. Hal itu bertujuan
untuk membersihkan kuman dan bakteri yang menempel di vagina maupun Mr.P.
Membersihkannya pun cukup dengan air yang mengalir saja tidak pelru
menggunakan sabun pembersih organ kelamin. Sedangkan untuk tetap menjaga
kesehatan kandung kemih pasangan suami istri yang sehabis melakukan
hubungan badan diwajibkan untuk buang air kecil kurang dari setengah jam
setelah berhubungan badan. Buang air kecil itu bertujuan untuk mencegah
terjadinya infeksi di kandung kemih. Saat pasutri terkena infeksi kandung kemih
maka dia membutuhkan obat anyang anyangan untuk meredakan gejala infeksi
yang diderita, hal itu dikarenakan penyebab anyang-anyangan salah satunya
disebabkan oleh infeksi kandung kemih atau infeksi saluran kencing.
6
Bagi remaja putri, mereka kekurangan informasi dasar mengenai ketrampilan
menegosiasi hubungan seksual dengan pasangannya. Mereka juga memiliki
kesempatan yang lebih kecil untuk mendapatkan pendidikan formal dan pekerjaan
yang pada akhirnya akan mempengaruhi kemampuan pengambilan keputusan dan
pemberdayaan mereka untuk menunda perkawinan dan kehamilan serta
mencegah kehamilan yang tidak dikehendaki.
Kadangkala pencetus perilaku atau kebiasaan tidak sehat pada remaja justru
adalah akibat ketidak-harmonisan ayah-ibu, sikap orang tua yang menabukan
pertanyaan aanak/remaja tentang fungsi/proses reproduksi dan penyebab
rangsangan seksual (libido), serta frekuensi tindak kekerasan anak (child physical
abuse).
Dan berikut beberapa penyakit yang dapat menyerang organ reproduksi yang
diakibatkan tidak memperhatikannya kesehatan reproduksi sebagai berikut:
7
Penyakit yang dialami perempuan ini disebabkan oleh berbagai parasit, antara
lain jamur Candida albicans, Protozoa dari jenis Trichomonas vaginalis, bakteri,
dan virus. Candida albicans menyukai lingkungan yang mengandung gula dan
hangat. Jamur ini sering ditemukan pada perempuan hamil dan penderita diabetes
melitus (kencing manis).
5. AIDS
AIDS merupakan singkatan dari Acquired Immttne Deficiency Syndrome
(sindrom hilangnya kekebalan karena bentukan). Penyakit ini disebabkan oleh
virus HIV (Human Immtmodeficiency Virus). Sampai sekarang, penyakit
mematikan ini belum ada obatnya. Orang yang terinfeksi virus HIV tidak langsung
menderita AIDS. Penyakit ini baru terlihat setelah enam bulan sampai lima tahun,
bergantung pada ketahanan tubuh seseorang. Penyakit ini menyerang sel-sel
darah putih yang merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh. Akibatnya, jika
terinfeksi kuman tertentu yang bagi orang biasa tidak membahayakan. penderita
AIDS dapat meninggal. Kita tidak perlu panik menghadapi penyakit ini jika
mengetahui cara penularannya. Tidak seperti influenza yang penularannya melalui
udara, penyakit ini menular melalui cairan tubuh. Menghirup udara di sekitar
penderita AIDS atau bersalaman dengan penderita AIDS, tidak menyebabkan
tertular. AIDS dapat menular melalui transfusi darah dari penderitaAIDS, melalui
jarum suntik yang pernah dipakai penderita AIDS, dan berhubungan seksual
dengan penderita AIDS. Bayi yang dikandung ibu penderita AIDS kemungkinan
juga dapat tertular.
Meskipun banyak penyakit yang dapat menyerang organ-organ reproduksi.
Sebenarnya sebagian besar dapat dicegah dengan menjaga kebersihan secara
umum dan kebersihan organ-organ reproduksi. Jamur yang menyukai tempat
lembap dapat dihindari dengan selalu menjaga daerah perineum (selangkangan)
selalu kering. Rasa gatal dapat dikurangi dengan mengenakan celana dari bahan
katun. Cara pencegahan yang lain adalah tidak membiasakan bertukar handuk
atau pakaian. Selain kebersihan diri. lingkungan juga perlu dijaga kebersihannya.
misalnya selalu mencuci selimut atau alas tidur.
8
Namun permasalahannya adalah meskipun sebagian besar masyarakatnya
telah mengetahui hal tersebut, mereka tetap melakukannya. Bahkan sebagian
besar pelakunya adalah para remaja baik di daerah terpencil maupun perkotaan.
Mereka berdalih bahwa hal tersebut merupakan sesuatu yang wajar dan telah
menjadi budaya sejak lama. Padahal sebagaimana telah dijelaskan pada bab
sebelumnya bahwa penyebab terbesar terjadinya penyebaran HIV/AIDS adalah
melalui kontak seksual baik melalui anal maupun oral.
Menurut H.L. Bloom, salah satu faktor penentu status kesehatan seseorang
selain tersedianya pelayanan kesehatan dan keturunan (genetika) adalah faktor
perilaku individu maupun masyarakat dan faktor lingkungan termasuk didalamnya
lingkungan fisik (alam) maupun lingkungan social (adat-istiadat, budaya,
kebiasaan, dan sebagainya).
Dari kasus HIV/AIDS yang terjadi di Papua terdapat kecenderungan bahwa
faktor perilaku dan social-budaya merupakan faktor utama terjadinya penyebaran
penyakit tersebut. Namun demikian, perilaku seks bebas tersebut tidak serta merta
berdiri sendiri tanpa adanya factor lain yang mendukung pola perilaku tersebut.
Bila dipelajari lebih lanjut pola perilaku seks bebas tersebut diawali dengan adanya
budaya dan adat-istiadat yang mendorong terjadinya pola perilaku seperti itu.
Budaya seks bebas yang dilakukan setiap diadakannya pesta adat membentuk
pola perilaku seks bebas sebagai suatu hal yang wajar di dalam masyarakat
Papua. Sudah merupakan hal yang lazim bagi mereka untuk melakukan seks
bebas, bahkan ada suatu budaya dimana setiap perempuan Papua yang akan
menikah harus berhubungan seks terlebih dahulu dengan 10 orang laki-laki yang
berasal dari keluarga mempelai laki-lakinya dengan tujuan untuk meningkatkan
kesuburan. Padahal perilaku seks dengan berganti-ganti pasangan seperti itu dan
tanpa menggunakan kondom dapat meningkatkan resiko penyebaran HIV/AIDS
dibandingkan dengan melakukan seks dengan pasangan tetap.
Virus tersebut akan masuk ke dalam tubuh melalui cairan yang dihasilkan
oleh alat kelamin dan masuk melalui luka yang terjadi saat melakukan hubungan
seks tanpa pengaman baik yang dilakukan bersama pasangan tetap maupun
dengan berganti-ganti pasangan. Kemudian virus tersebut akan merusak sistem
kekebalan tubuh penderitanya dengan masa inkubasi selama selama 1-3 bulan.
Virus tersebut akan menular ke orang lain ketika berhubungan seks tanpa
pengaman dengan si penderita. Lalu virus tersebut akan semakin berkembang
menjadi AIDS setelah 10 tahun dan akan menyebabkan kematian bagi
penderitanya.
Demikianlah faktor-faktor dan penyebab tingginya penyebaran HIV/AIDS di
Papua. Penting diketahui bahwa munculnya suatu perilaku tidak selalu karena
terbentuk begitu saja, lebih dari itu ada faktor lain berupa kebudayaan, lingkungan
sosial, dan lingkungan fisik yang dapat menjadi faktor pendukung maupun
pencetus munculnya suatu perilaku.
9
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
10