You are on page 1of 2

Merancang dan Menilai pebelajaran abad 21

Oleh: Tulus Budi Hartoyo

A. Prinsip Pembelajaran Abad 21


Menurut Jennifer Nichols dalam Rohim , Bima dan Julian [2016] menyederhanakannya ke dalam 4
prinsip pokok pembelajaran abad ke 21 yang dijelaskan dan dikembangkan seperti berikut ini:
a. Student center
Pembelajaran berpusat pada siswa bukan berarti guru menyerahkan kontrol belajar kepada siswa
sepenuhnya. Intervensi guru masih tetap diperlukan. Guru berperan sebagai fasilitator yang berupaya
membantu mengaitkan pengetahuan awal (prior knowledge) yang telah dimiliki siswa dengan informasi
baru yang akan dipelajarinya.
b. Collaborative
Siswa harus dibelajarkan untuk bisa berkolaborasi dengan orang lain.
c. Contextual
Materi pelajaran perlu dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari siswa
d. integrated with society
Terlibat dengan kegiatan masyarakat sosial ata u kegiatan lain yang bersifat sosial

B. Rancangan dan Startegi pembelajaran Abad 21

Paradigma pembelajaran abad 21 menekankan kepada kemampuan siswa untuk berpikir


kritis, mampu menghubungkan ilmu dengan dunia nyata, menguasai teknologi informasi
komunikasi, dan berkolaborasi. Pencapaian ketrampilan tersebut dapat dicapai dengan penerapan
metode pembelajaran yang sesuai dari sisi penguasaan materi dan ketrampilan.
Rancangan pembelajaran di abad ke 21 ini diharapkan dapat disusun oleh guru untuk
mengembangkan potensi siswa melalui pemanfaatan teknologi berbasis komputer dan media
online. Guru dapat mengembangkan potensi siswa melalui tugas-tugas yang dapat dikerjakan
menggunakan teknologi berbasis komputer dan dapat memanfaatkan media online sebagai alat
untuk menemukan sumber belajar dengan penerapan strategi pembelajaran:yang sesuai.
Beers menegaskan bahwa strategi pembelajaran yang dapat memfasilitasi siswa dalam
mencapai kecakapan abad 21 harus memenuhi kriteria sebagai berikut : kesempatan dan aktivitas
belajar yang variatif; menggunakan pemanfaatan teknologi untuk mencapai tujuan pembelajaran;
pembelajaran berbasis projek atau masalah; keterhubungan antar kurikulum (cross-curricular
connections); fokus pada penyelidikan/inkuiri dan inventigasi yang dilakukan oleh siswa;
lingkungan pembelajaran kolaboratif; visualisasi tingkat tinggi dan menggunakan media visual
untuk meningkatkan pemahaman; menggunakan penilaian formatif termasuk penilaian diri sendiri.
Jika dikomperkan dengan kompetensi keahlian Teknik Pemsinan, maka penerpan model
PBL, PjBL, PBT dan model pembelajaran kooperativ lainnya sangat sesui untuk strategi
menghadapi tantangan abad 21. Selian pemilihan model, media dan teknologi yang relevan sangat
mendukung untuk tercapinya kompetensi yang diharapkan pada abad 21 ini.
C. Penilaian Pembelajaran Abad 21

Penilaian yang digunakan pada pembelajaran abad 21 hendaknya memperhatikan prinsip-


prinsip penilaian efektif seperti pada jenis penilaian berikut :
a. Penilaian Autentik
Penilaian autentik meminta siswa untuk menggunakan proses yang sesuai dengan isi
autentik dapat diterapkan pada sebagian besar kinerja atau produk yang dikembangkan siswa
untuk didemonstrasikan. Bentuk penilaian autentik yang paling sering digunakan adalah penilain
autentik dengan menggunakan daftar ceklist, skala sikap, daftar periksa peringkat produk, dan
rubrik.
b. Penilaian Portofolio
Penilaian portofolio digunakan untuk menilai produk yang berwujud seperti prestasi
dalam hal analisis, sintaksis, dan evaluasi. Kunci utama dari penilaian portofolio adalah
permintaan untuk siswa merefleksi diri sendiri pada pembelajaran demonstrasi yang sudah
dilakukan pada produk portofolio. Untuk menggunakan penilaian portofolio, kita harus
menentukan apakah akan menggunakan portofolio tradisional atau portofolio elektronik.
Portofolio tradisional berwujud koleksi fisik dari hasil karya siswa, sedangkan portofolio
elektronik berisi pekerjaan menggunakan karya digital.
c. Penilaian Tradisional
Ketika guru membutuhkan informasi terkait pengetahuan dan keterampilan khusus
yang dimiliki siswa, maka penilaian tradisional digunakan untuk mendemonstrasikan tingkat
pengetahuan siswa tersebut. Penilaian tradisional meliputi soal pilihan ganda, mengisi bagian
yang kosong, isian singkat, benar salah, dan isian singkat. Penilaian tradisional menggunakan
standar tes yang sudah ditentukan sebelumnya untuk mengetahui progres belajar siswa.

You might also like