Professional Documents
Culture Documents
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Kafein
Kafein merupakan senyawa alkaloid golongan xantine (basa purin)
methyltheobromine
Wujud : Serbuk Putih tidak berbau
Berat Molekul : 194,19 g/mol
Densitas : 1,23 g/cm3 , solid
Titik Leleh : 227-228 °C
Titik didih : 178 °C
Kelatutan dalam air : 2,17 g/100 ml (25 °C)
18,0 g/100 ml (80 °C)
g/100 ml (25 °C)
Rumus Molekul : C8H10N4O2
tekanan 1 atm. Kafein akan larut dalam 50 bagian air, 6 bagian air suhu
suhu 60°C, 6 bagian kloroform dan 600 bagian eter. Berat molekul
2. Metabolisme Kafein
Mekanisme kerja utama kafein yaitu menghambat reseptor
mengurangkan aktivitas sel terutama sel saraf. Oleh sebab itu, apabila
plasma
d. Konsumsi alkohol dapat memperpanjang waktu tunggu dan
meningkatkan kafein.
e. Beberapa konsumsi makanan dapat mempengaruhi
pembersihan kafein.
f. Penggunaan alat kontrasepsi oral mampu meningkatkan dua
minggu ke dua.
8
3. Ekstraksi
9
menjadi sangat penting, dipilih solven yang memiliki sifat antara lain:
adalah pelarut dengan titik didih yang jauh lebih rendah dari titik didih
4. Spektrofotometer
Spektrofotometer adalah alat yang terdiri dari spektrometer dan
panjang gelombang dari sinar putih dapat lebih dideteksi dan cara ini
Gambar 2.2
Spektrofotometer UV-Vis
Sumber: (Pratita, 2018)
Spektrofotometer merupakan suatu alat/instrumen yang dilengkapi
260 nm), protein (UV, 280 nm), kultur sel bakteri, ragi/yeast, dan lain-
satu arah sehingga nilai yang diperoleh hanya nilai absorbansi dar
ada dalam suatu sampel, dimana molekul yang ada dalam sel sampel
mengenai permukaan zat dan cahaya setelah melewati zat tidak dapat
(Neldawati,dkk 2013)
5. Kopi
Kopi sudah
sedikit lebih rendah jika dibandingkan kopi Robusta, selain itu jenis
arabika lebih banyak zat gula dan minyak atsiri (Oktadina et al., 2013)
Yusianto, 2012)
adalah 150mg/hari hal ini sesuai dengan SNI 01-7152-2006. Jenis kopi
yang mereka konsumsi sangat beragam namun untuk saat ini kopi
14
adalah hasil ekstraksi kopi atau yang familiar disebut dengan espresso.
Masing- masing kedai kopi memiliki karakter kopi yang berbeda, hal
ini dipengaruhi oleh komposisi houseblend yang terdiri dari biji kopi
pada kopi r obusta lebih banyak daripada jenis arabika, namun pada
konsumsi maksimum Kafein per hari yang terdapat dalam SNI 01-
Vis
15
B. Kerangka Pikir
Beberapa Kedai kopi
Yang menawarkan es kopi susu
hasil ekstraksi
dilakukan pengukuran kadar kafein
menggunakan spektrofotoetri UV-Vis
C. Hipotesis
Kadar kafein persaji pada Houseblend tidak melebihi batas maksimum