Kelompok :4 1. Dina Afriyanti (1610211004) 2. Ahmad Junaidi (1610211018) 3. Rifqiatul Badriyah (1610211039) Sift :1
LABORATORIUM BIOLOGI DASAR
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER 2018 LEMBAR KERJA MAHASISWA 2
1. Acara : Pembuatan Media
2. Rumusan Masalah : a. Bagaimana kebutuhan dasar mikroorganisme dapat terpenuhi dalam prosedur pembuatan media pertumbuhan? b. Bagaimana peran macam-macam media pertumbuhan untuk memenuhi kebutuhan dasar mikroorganisme? c. Bagaimana langkah-langkah pembuatan media pertumbuhan? d. Bagaimanakah prosedur umum pembuatan media pertumbuhan dengan memperhatikan kebutuhan dasar mikroorganisme? e. Bagaimana cara pembuatan media padat Potato Dextrose Agar (PDA) dan Nutrient Agar (NA)? f. Syarat apa saja agar mikroba dapat tumbuh dengan baik? 3. Hipotesis a. Mikroba sama dengan makhluk hidup lainnya, memerlukan suplai nutrisi sebagai sumber energi dan pertumbuhan selnya. Unsur-unsur dasar tersebut adalah : karbon, nitrogen, hidrogen, oksigen, sulfur, fosfor, zat besi dan sejumlah kecil logam lainnya. Ketiadaan atau kekurangan sumber-sumber nutrisi ini dapat mempengaruhi pertumbuhan mikroba hingga pada akhirnya dapat menyebabkan kematian. b. Peran dari macam-macam media pertumbuhan disini sangat bervariasi, bisa dilihat dari segi macam-macam media pertumbuhan itu sendiri, yakni berdasarkan sifat fisik, berdasarkan kandungan bahan, dan berdasarkan tujuan. Misal dari segi fisik yakni berperan untuk menjaga sel tidak berpindah tempat sehingga akan mudah dihitung dan dipisahkan jenisnya ketika tumbuh menjadi koloni. Selain itu, juga menampakkan difusi hasil metabolit bakteri sehingga memudahkan dalam pengujian suatu hasil metabolit. c. Langkah-langkah pembuatan media pertumbuhan terdiri dari 3 langkah yakni : Pembuatan Nutrient Agar, Pembuatan Nutrient Broth, dan Pembuatan Potato Dextrose Agar (PDA). d. Pertama, menggunakan taoge, lalu gula C6H12O6, setelah itu agar, Akuades, dan strelisasi. e. 1) Pembuatan PDA (Potato Dextros Agar) yaitu : kentang dikupas dan dicuci hingga bersih, kemudian dipotong dadu dan timbang sebanyak 100 gr, kentang direbus dengan aquades sebanyak 400 ml sampai kentang masak, ekstrak kentang di saring dan ditambah dengan dextrose sebanyak 10 gr dan agar 10 gr, kemudian di aduk sampai campuran bahan tersebut larut, larutan tersebut ditambah dengan aquades hingga volumenya mencapai 500 ml, larutan dimasukkan dalam labu Erlenmeyer/botol, disumbat dengan kapas dan ditutup dengan cling worp dan media di autoklaf selama 15- 20 menit pada suhu 1210 C dengan tekanan 15 Psi. 2.) Pembuatan NA (Natrium Agar) yaitu : aqudes sebanyak 500 ml, dibagi menjadi 2 bagian, 10 gr beef ekstrak di larutkan kedalam 200 ml aqades dan di aduk hingga homogeny, 10 gr agar dilarutkan ke dalam 300 ml aqudes yang dipanaskan dan diaduk hingga homogeny, larutan beef ekstrak dimasukkan kedalam larutan agar dan di aduk hingga homogeny, larutan dimasukkan kedalam botol, sumbat dengan kapas dan ditutp dengan cling wrap dan media di autoklaf selama 15-20 menit pada suhu 1210C dengan tekanan 15 Psi. f. Mikroba dapat tumbuh dengan baik dipengaruhi oleh beberapa factor yakni : a.) Sumber energy, b.) Nutrisi, c.) Derajat keasaman (PH), d.) Suhu, e.) Air, f.) Oksigen. 4. Prosedur Kegiatan a. Menimbang powder media NA pabrikan sesuai petunuk pada botol/kemasan. b. Menempatkan hasil timbangan pada bejana dan tambahkan aquadest sebagai pelarut dan panaskan sambil diaduk hingga homogeny/tercampur. Pembuatan Media NA 1) Menimbang 4,0 g NA dan masukkan ke dalam Erlenmeyer yang mengandung 200 mL aquadest. 2) Memanaskan dan aduk sampai rata (pH ± 7). 3) Menuang pada tabung reaksi yang masing-masing 10 mL dan 5 mL, tutup dengan kapas. 4) Mensterilisasi pada autoclave suhu 1210C selama 15 menit. c. Hal yang sama untuk media biakan padat pabrikan lainnya. d. Membuat media NA sederhana/modifikasi : 1) Membuat air kaldu daging yaitu 20 g daging (sapi/ayam/kambing) + 200 mL aquadest, rebus sampai menjadi kaldu sambil diaduk sampai rata. 2) Menyaring dan didapat ekstrak daging. 3) Menimbang 8 g gula pasir dan 15 g agar batang, kemudian masukkan kedalam Erlenmeyer yang berisi 200 mL ekstrak daging, rebus sampai mendidih sambil diaduk sampai rata. 4) Mengukur pH. 5) Mensterilisasi pada autoclave suhu 1210C selama 15 menit. e. Untuk media padat sederhana lainnya (PDA gunakan kentang atau talas atau ketela rambat 200 g dan TEA gunakan kecambah 200 g), dengan prosedur sama. f. Membuat media glukosa both : 1) Membuat air peptone yaitu 2 g pepton + 1 g NaCl + 200 mL aquadest, aduk sampai rata. 2) BTB 0,4 % g BTB + 50 mL alkohol 96% + 50 mL aquadest. 3) Menimbang 1 g glukosa dan masukkan kedalam Erlenmeyer yang berisi 100 mL air peptone, aduk sampai rata. 4) Menetesi dengan 1-2 tetes BTB 0,4 %. 5) Mensterilisasi pada autoclave suhu 1210C selama 15 menit. g. Pembuatan media both lainnya sama dengan glukosa both hanya gula diganti sesuai yang akan dibuat (fruktosa, sukrosa, maltose, dll). 5. Alat dan Bahan Alat : a. Bejana (gelas backer, Erlenmeyer) b. Gelas ukur c. Timbangan d. Cawan petri e. Tabung reaksi f. Autoclave Bahan : a. Media biakan padat pabrikan (NA = Nutrient Agar, PDA = Potato Dextro Agar dll) b. Media NA sederhana : daging (sapi, ayam, kambing), agar batang, glukosa/gula pasir c. Media PDA sederhana : kentang/talas/ketela rambat, agar batang, glukosa/gula pasir d. Media TEA (Tauge Ekstrak Agar) sederhana : kecambah (kacang hiau, kedelai, lainnya), agar batang, gula pasir e. Fruktosa broth, Glukosa broth LEMBAR KERJA MAHASISWA 3
1. Acara : Sterilisasi pada Media
2. Rumusan Masalah : a. Bagaimana cara untuk mensterilkan alat dan media? b. Bagaimana proses sterilisasi dan apa saja jenis-jenis dari sterilisasi ? c. Bagaimana proses pembuatan medium ? d. Bagaimana metode sterilisasi? e. Apa saja macam-macam sterilisasi? f. Infeksi akibat proses sterilisasi yang salah? 3. Hipotesis a. Cara untuk mensterilkan alat dan medium ialah dengan beberapa macam yaitu : 1) Mendidihkan medium tersebut selama beberapa jam, 2) Tyndallisasi, 3) Autoklaf, 4) Filtrasi. b. Teknik ataupun proses dari sterilisasi ialah dilakukan dengan 3 cara yaitu secara mekanik, fisik dan kimiawi. Sementara jenis-jenis sterilisasi ialah sebagai berikut : Sterilisasi uap, Sterilisasi panas kering, Sterilisasi gas, Sterilisasi radiasi ionisasi, dan Sterilisasi filtras. c. Proses pembuatan medium terdiri dari 4 langkah yakni : Pembuatan Nutrient Agar, Pembuatan MEA, pembuatan LB dan Pembuatan Potato Dextrose Agar (PDA). d. Secara umum metode pembuatan sediaan steril dibagi menjadi 2 yaitu : 1) Metode sterilisasi akhir, dan 2) Metode aseptis. Pemilihan metode disesuaikan dengan stabilitas zat aktif, formula dan metode sterilisasi yang digunakan. e. Macam Macam Metode Sterilisasi yakni : 1) Sterilisasi Panas/thermal, 2) Sterilisasi Radiasi, 3) Sterilisasi Gas, 4) Sterilisasi Filtrasi f. Kesalahan dari proses sterilisasi dapat menyebabkan diare, tetanus, hepatitis B, hepatitis C, dan HIV. 4. Variabel : a. Variabel manipulasi/bebas : Proses sterilisasi pada media Pembuatan Nutrient Agar, Pembuatan MEA, pembuatan LB dan Pembuatan Potato Dextrose Agar (PDA) membutuhkan konsentrasi 100% 75% 50% 25% b. Variabel respon/terikat : zona hambat sterilisasi pada media terhadap pertumbuhan bakteri Vibriocholerae, Nutrient Agar, Malt Extract Agar, Lactose Broth c. Variabel Kontrol : Faktor - faktor yang mempengaruhi sterilisasi yaitu jenis pemanasan, kering atau basah, suhu dan waktu, jumlah organisme yang ada, apakah organisme tersebut memiliki kemampuan untuk membuat spora, jenis bahan yang mengandung organisme yang harus dibunuh. Prosedur : Definisi Operasional variabel a. Variable manipulasi/bebas : Pembuatan Nutrient Agar, Pembuatan MEA, pembuatan LB dan Pembuatan Potato Dextrose Agar (PDA) membutuhkan konsentrasi 100% 75% 50% 25% b. Variable respon/terikat : Media adalah suatu substrat makanan yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan mikroba. Sterilisasi dilakukan dengan menggunakan otoklaf dengan tekanan uap air hingga suhu mencapai 1210C dan tekanan 1 atm selama ± 15 menit. Hal ini bertujuan agar dapat meminimalisasi tumbuhnya mikroba pencemar. c. Variable control : Pertumbuhan bakteri selain memerlukan nutrisi, juga memerlukan pH yang tepat. Kebanyakan bakteri tidak dapattumbuh pada kondisi yang terlalu basa, kecuali Vibriocholerae yang dapat hidup pada pH lebih dari 8. Suhu jugamerupakan variabel yang perlu dikendalikan. Kelompok terbesar yaitu mesofil, suhu optimum untuk pertumbuhan 20-400C 5. Prosedur Kerja a. Pembuatan Media Nutrient Agar (NA) Sebanyak 6 gram NA ditimbang dengan menggunakan neraca analitik dan dimasukkan ke dalam beaker glass kemudian ditambah 300 ml aquades kemudian diaduk rata. Setelah larutan homogen, pengaduk magnet (stirrer) dimasukkan ke dalam beaker glass, kemudian larutan dipanaskan dengan menggunakan hot plate. Pemanasan dilakukan hingga seluruh agar larut yaitu ketika larutan berwarna bening. Kemudian, saat agar masih dalam keadaan cair, dimasukkan ke dalam 24 tabung reaksi masing-masing sebanyak 10 ml, dan 6 tabung reaksi masing-masing sebanyak 5 ml. Selanjutnya, mulut tabung reaksi ditutup dengan menggunakan kapas agar tetap steril, dan tabung reaksi diberi label media yang digunakan (NA). Setelah itu, tabung reaksi dibungkus dengan menggunakan plastik bening dan diikat dengan karet gelang. Selanjutnya, seluruh tabung reaksi disterilisasi dengan menggunakan otoklaf pada suhu 121°C dengan tekanan 1 atm selama 15 menit. Setelah proses sterilisasi selesai. 18 tabung reaksi yang masing-masing diisi sebanyak 10 ml dibuat dalam keadaan tegak, 6 tabung reaksi yang masing-masing diisi sebanyak 5 ml dibuat dalam keadaan miring dan 6 tabung reaksi masing-masing diisi sebanyak 10 ml dipindahkan ke dalam cawan petri secara aseptis kemudian dibungkus kembali dengan menggunakan kertas buram untuk disimpan. Setelah agar memadat, hasilnya diamati dan digambar kemudian diberi keterangan warna dan wujud agar. b. Pembuatan Media Potato Dextrose Agar (PDA) Mula-mula 1,17 gram PDA ditimbang dengan menggunakan neraca analitik dan dimasukkan kedalam beaker glasskemudian diisi 30 ml aquades kemudian diaduk rata. Setelah larutan homogen, pengaduk magnet (stirrer) dimasukkan ke dalam beaker glass, kemudian larutan dipanaskan dengan menggunakan hot plate. Pemanasan dilakukan hingga seluruh agar larut yaitu ketika larutan berwarna bening. Kemudian, saat agar masih dalam keadaan cair, larutan agar dimasukkan ke dalam 6 tabung reaksi masing-masing sebanyak 5 ml. Selanjutnya, mulut tabung reaksi ditutup dengan menggunakan kapas agar tetap steril, dan tabung reaksi diberi label yang bertuliskan media yang digunakan (PDA). Setelah itu, tabung reaksi dibungkus dengan menggunakan plastik bening dan diikat dengan menggunakan karet gelang. Lalu disterilisasi dengan menggunakan otoklaf pada suhu 121°C dengan tekanan 1 atm selama 15 menit. Setelah proses sterilisasi selesai, masing- masing tabung reaksi diambil dan diletakkan pada alas miring untuk membuat agar-agar miring hingga memadat. Setelah agar memadat, medium diamati lalu digambar dan diberi keterangan wujud dan warnanya. c. Pembuatan Media Malt Extract Agar (MEA) Pertama-tama, sebanyak 0,96 gram MEA ditimbang dengan menggunakan neraca analitik dan dimasukkan kedalambeaker glass kemudian dimasukan 20 ml aquades kemudian diaduk rata. Setelah larutan homogen, pengaduk magnet (stirrer) dimasukkan ke dalam beaker glass, kemudian larutan dipanaskan dengan menggunakan hot plate. Pemanasan dilakukan hingga seluruh agar larut yaitu ketika larutan berwarna bening. Kemudian, saat agar masih dalam keadaan cair, larutan agar dimasukkan ke dalam 4 tabung reaksi masing-masing sebanyak 5 ml. Selanjutnya, mulut tabung reaksi ditutup dengan menggunakan kapas agar tetap steril, dan tabung reaksi diberi label yang bertuliskan media yang digunakan (MEA). Setelah itu, tabung reaksi dibungkus dengan menggunakan plastik bening dan diikat dengan karet gelang. Lalu disterilisasi dengan menggunakan otoklaf pada suhu 121°C dengan tekanan 1 atm selama 15 menit. Setelah proses sterilisasi selesai, masing-masing tabung reaksi diambil dan diletakkan pada alas miring untuk membuat agar-agar miring hingga memadat. Setelah agar memadat, medium diamati lalu digambar dan diberi keterangan wujud dan warnanya. d. Pembuatan Lactose Broth (LB) Lactose Broth sebanyak 7,8 gram ditimbang dengan menggunakan neraca analitik dan dimasukkan ke dalam beaker glass kemudian diisi 600 ml aquades kemudian diaduk rata. Setelah larutan homogen, larutan tersebut dimasukkan ke dalam 54 tabung reaksi. Pada masing-masing tabung reaksi, dimasukkan tabung durham yang telah diisi dengan larutan LB dengan kondisi terbalik. Tabung durham yang dimasukkan ke dalam tabung reaksi tidak boleh membentuk gelembung udara. Larutan LB yang dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan tabung durham diisi sebanyak 10 ml. Selanjutnya, mulut tabung reaksi ditutup dengan menggunakan kapas agar tetap steril. Setelah itu, tabung reaksi dibungkus dengan menggunakan plastik bening dan diikat dengan karet gelang. Lalu disterilisasi dengan menggunakan otoklaf pada suhu 121°C dengan tekanan 1 atm selama 15 menit. Setelah proses sterilisasi selesai, tabung reaksi diambil kemudian medium diamati lalu digambar dan diberi keterangan wujud dan warnanya. 6. Alat dan Bahan Alat a. Autoclave dengan perlengkapannya b. Oven dengan perlengkapannya c. Erlenmeyer 250 ml dan Erlenmeyer 500 ml. d. Batang Pengaduk e. Tabung reaksi f. 3 Rak tabung reaksi g. Cawan petri h. Bunsen i. Botol semprot alcohol Bahan a. Media biakan padat pabrikan (NA dan PDA pabrikan) b. Media biakan padat sederhana (NA, PDA, TEA) c. Kapas d. Aluminium foil e. Plastik Warp f. Kertas pembungkus g. Tissue h. Kertas label i. Alcohol 70% j. spiritus