Professional Documents
Culture Documents
Kinematika merupakan salah satu cabang ilmu mekanika, yaitu yang mempelajari gerak
benda dengan tidak memperhatikan penyebab geraknya.
Y Vektor Posisi :
𝑟⃗2
O x
Perpindahan :
⃗⃗ = 𝒓
∆𝒓 ⃗⃗𝟐 − 𝒓
⃗⃗𝟏 ∶ perpindahan dari posisi 1 ke posisi 2
Waktu :
∆𝑟⃗ 𝑑 𝑟⃗(𝑡)
𝑣⃗(𝑡) = lim =
∆𝑡→0 ∆𝑡 𝑑𝑡
Arah kecepatan sesaat = arah garis singgung lintasan
Kinematika Partikel 10
3. Laju rata-rata ( 𝑣̅ )( 𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎𝑟):
𝑑𝑆
𝑣(𝑡) = ≡ 𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟𝑛𝑦𝑎 𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛
𝑑𝑡
⃗⃗ )
C. Percepatan ( 𝒂
1. Percepatan rata-rata ( ̅̅̅
⃗⃗⃗⃗ )
𝑎 𝑣⃗1
⃗⃗
∆𝑣
𝑎̅ =
⃗⃗⃗⃗ ∆𝑣⃗ = 𝑣⃗2 − 𝑣⃗1
∆𝑡
𝑣⃗2
⃗⃗⃗⃗⃗
Arahnya sama dengan arah ∆𝑣
∆𝑣⃗ 𝑑𝑣⃗
𝑎⃗(𝑡) = lim =
∆𝑡→0 ∆𝑡 𝑑𝑡
Arahnya sama dengan arah ∆𝑣⃗
1. Posisi
0| | ∆𝑋⃗ | X
X1 X2
2. Perpindahan
Kinematika Partikel 11
⃗̅⃗)
3. Kecepatan rata-rata (𝒗
⃗⃗(𝒕)
4. Kecepatan Sesaat, 𝒗
⃗⃗
∆𝑋 ⃗⃗(𝑡))
𝑑(𝑋
𝑣⃗(𝑡) = lim =
∆𝑡→0 ∆𝑡 𝑑𝑡
⃗⃗⃗⃗⃗
∆𝑣
𝑎̅ =
⃗⃗⃗⃗ 𝑥
∆𝑣
⃗⃗⃗⃗⃗𝑥 = 𝑣⃗𝑥2 − 𝑣⃗𝑥1
∆𝑡
𝑣⃗𝑥2
⃗⃗⃗⃗⃗𝑥
Arahnya sama dengan arah ∆𝑣
∆𝑣⃗⃗⃗⃗⃗𝑥 𝑑𝑣
⃗⃗⃗⃗⃗(𝑡)
𝑥
𝑎⃗(𝑡) = lim =
∆𝑡→0 ∆𝑡 𝑑𝑡
Arahnya sama dengan arah ∆𝑣⃗𝑥
Secara Grafis :
x Vx
Vox
xo
O t 0 t
Kinematika Partikel 12
D.2. Gerak Lurus Berubah Beraturan ( GLBB )
Ciri :
d. Secara Grafis :
(i) Grafik Percepatan (𝑎⃗𝑥 ) terhadap waktu (t)
𝑎𝑥
V(t)
V0
X(t)
X0
Kinematika Partikel 13
E. Gerak Harmonik Sederhana ( GHS )
1. Persamaan Posisi setiap saat dinyatakan dengan persamaan :
𝑋(𝑡) = 𝐴 cos(𝜔𝑡 + 𝜑0 )
Atau
𝑋(𝑡) = 𝐴 sin(𝜔𝑡 + 𝜑0 )
T : Perioda ( secon )
𝑑𝑉(𝑡)
𝑎(𝑡) = = −𝐴𝜔2 cos(𝜔𝑡 + 𝜑0 )
𝑑𝑡
Atau :
𝑑𝑉(𝑡)
𝑎(𝑡) = = −𝐴𝜔2 cos(𝜔𝑡 + 𝜑0 ) = −𝜔2 𝑋(𝑡)
𝑑𝑡
F. Gerak Dalam Bidang ( dengan sistem kordinat kartesius)
1. Gerak Lurus
a. Posisi
𝑟⃗ = 𝑥𝑖̂ + 𝑦𝑗̂
Kinematika Partikel 14
𝑦
Arah vektor 𝑟⃗ : tan 𝜃 = 𝑥
⃗⃗
b. Perpindahan , ∆𝒓
𝑟⃗2
𝑟1 = 𝑥1 𝑖̂ + 𝑦1 𝑗̂
⃗⃗⃗⃗
𝑟2 = 𝑥2 𝑖̂ + 𝑦2 𝑗̂
⃗⃗⃗⃗
∆𝑟⃗ = ⃗⃗⃗⃗
𝑟2 − ⃗⃗⃗⃗
𝑟1 = (𝑥2 − 𝑥1 ) 𝑖̂ + (𝑦2 − 𝑦1 )𝑗̂
= ∆𝑥 𝑖̂ + ∆𝑦𝑗̂
c. Kecepatan (𝒗⃗⃗)
i) Kecepatan rata-rata (𝑣⃗̅)
∆𝑟⃗ ∆𝑥 ∆𝑦
𝑣̅
⃗ = = 𝑖̂ + 𝑗̂
∆𝑡 ∆𝑡 ∆𝑡
= 𝑣̅𝑥 𝑖̂ + 𝑣
̅̅̅
𝑦 𝑗̂
∆𝑟(𝑡) 𝑑𝑟 𝑑𝑥 𝑑𝑦
𝑣(𝑡) = lim = = 𝑖̂ + 𝑗̂ = 𝑣𝑥 𝑖̂ + 𝑣𝑦 𝑗̂
∆𝑡→0 ∆𝑡 𝑑𝑡 𝑑𝑡 𝑑𝑡
2
Besar kecepatan : |𝑣⃗| = √(𝑣𝑥 )2 + (𝑣𝑦 )
⃗⃗(𝒕))
d. Percepatan (𝒂
⃗⃗
∆𝑣 ∆𝑣𝑥 ∆𝑣𝑦
i) Percepatan rata-rata : 𝑎̅
⃗ = = 𝑖̂ + ̂
∆𝑡 ∆𝑡 ∆𝑡
= 𝑎̅𝑥 𝑖̂ + ̅̅̅
𝑎𝑦 𝑗̂
Kinematika Partikel 15
2. Gerak Peluru / Gerak Parabola
Gerak parabola adalah gerak dengan lintasan berupa lengkung parabola. Dalam hal ini akan
dibahas gerak sebuah peluru atau bola yang dilontarkan atau ditembakan ke atas dengan sudut
tertentu terhadap bidang / sumbu horizontal.
Dalam gerak peluru ini terdiri dari dua komponen yaitu komponen horizontal ( sumbu X ) dan
komponen vertikal (sumbu Y).
Y
B C Vx
Ymax
V0y V0 Vy V
A α D Vx X
V0x = V0 cos α Xmax X
Vy V
a. Komponen X
Pada komponen X merupakan gerak pada sumbu X geraknya termasuk pada gerak lurus
beraturan, karena tidak ada pengaruh percepatan, sehingga dapat dinyatakan :
i) Persamaan percepatan , 𝑎𝑥 = 0
ii) Persamaan kecepatan , 𝑉𝑥 = 𝑉0 cos 𝛼 = 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛
iii) Persamaan Posisi , 𝑋(𝑡) = 𝑋0 + 𝑉0𝑥 . 𝑡 = 𝑋0 + 𝑉0 cos 𝛼 . 𝑡
b. Komponen Y
Pada komponen Y merupakan gerak pada sumbu Y, geraknya termasuk pada jenis gerak
lurus berubah beraturan (GLBB) , karena pada sumbu vertikal (sumbu Y) dipengaruhi
percepatan, yaitu percepatan gravitasi yang arahnya menuju pusat bumi, sehingga dapat
dinyatakan :
i) Persamaan percepatan, 𝑎𝑦 = −𝑔 = 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛
ii) Persamaan kecepatan, 𝑉𝑦 = 𝑉0𝑦 + 𝑎𝑦 𝑡 = 𝑉0 sin 𝛼 − 𝑔𝑡
1 1
iii) Persamaan Posisi, 𝑌 = 𝑌0 + 𝑉0𝑦 𝑡 + 2 𝑎𝑦 𝑡 2 = 𝑌0 + 𝑉0 sin 𝛼 . 𝑡 − 2 𝑔𝑡 2
Kinematika Partikel 16
c. Keadaan Tertentu ( ekstrim)
𝑉0 sin 𝛼
𝑡𝑦𝑚𝑎𝑥 =
𝑔
Persamaan Posisi tertinggi :
𝑉0 2 sin2 𝛼
𝑌𝑚𝑎𝑥 =
2𝑔
2 𝑉0 sin 𝛼
𝑡𝑥 𝑚𝑎𝑥 = = 2𝑡𝑦𝑚𝑎𝑥
𝑔
Persamaan posisi terjauh :
2 𝑉0 2 sin 𝛼 cos 𝛼
𝑋𝑚𝑎𝑥 =
𝑔
Atau
𝑉0 2 sin 2𝛼
𝑋𝑚𝑎𝑥 =
𝑔
Kinematika Partikel 17
3. Gerak Melingkar
Ө ∆S
∆Ө
Өө Ө0
Ө
r
(1) Posisi
- Posisi dinyatakan dengan besaran sudut : Ө
- Simpangan sudut : ∆Ө = Ө – Ө0
- Jarak yang ditempuh ( bujur atau Juring ): ∆S = ∆Ө. r
(2) Kecepatan :
- Kecepatan sudut rata-rata: 𝜔
̅ = ∆𝜃
∆𝑡
𝑑𝜃
- Kecepatan sudut sesaat : 𝜔 =
𝑑𝑡
𝑑𝑆 𝑑𝜃
- Laju : 𝑉 = = 𝑟 = 𝜔𝑟
𝑑𝑡 𝑑𝑡
(3) Percepatan :
𝑑𝜔 𝑑2 𝜃
a) Percepatan sudut : 𝛼= =
𝑑𝑡 𝑑𝑡 2
b) Percepatan linier
Percepatan linier pada gerak melingkar ada dua jenis :
i) Percepatan sentripetal :
𝑣2
𝑎⃗𝑠𝑝 = − 𝑟̂ = −𝜔2 𝑟𝑟̂
𝑟
(arah percepatan sentripetal selalu menuju pusat lingkaran)
𝑣2
Nilai besar percepatan sentripetal : |𝑎⃗𝑠𝑝 | = 𝜔 2 𝑟 =
𝑟
Kinematika Partikel 18
Besarr nilai percepatan tangensial :
|𝑎⃗𝑡𝑎𝑛 | = 𝛼 𝑟
𝑎𝑡𝑎𝑛
𝑎𝑡𝑜𝑡
𝑎𝑠𝑝
𝑎𝑠𝑝
Seperti halnya dalam gerak lurus, Dalam gerak melingkar juga dikenal ( sesuai dengan
jenisnya) dengan nama : A. Gerak Melingkar Beraturan (GMB) dan B. Gerak melingkar
Berubah Beraturan (GMBB) .
Kinematika Partikel 19
Gerak melingkar berubah beraturan adalah gerak melingkar yang dipecepat secara
beraturan
Ciri dari GMBB :
- Percepatan sudut , 𝛼 = 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛 ≠ 0, sehingga, atan = α r ; asp = ω2 r
- Persamaan kecepatan sudut : 𝜔(𝑡) = 𝜔0 + 𝛼 𝑡, dan
1
- Persamaan posisi sudut : 𝜃(𝑡) = 𝜃0 + 𝜔0 𝑡 + 2 𝛼𝑡 2
Atau
𝑋(𝑡) = 𝐴 sin(𝜔𝑡 + 𝜑0 )
Maka GHS identik dengan gerak proyeksi terhadap salah satu sumbu dari gerak
melingkar beraturan , dengan jari-jari sebagai Amplitudo (A)
Y
0
X
Kinematika Partikel 20
H. Gerak Relatif
1. Posisi relatif
Y A 𝑟⃗𝐴 : 𝑝𝑜𝑠𝑖𝑠𝑖 𝐴 𝑟𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 terhadap 0
𝑟⃗𝐵 : 𝑝𝑜𝑠𝑖𝑠𝑖 𝐵 𝑟𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 terhadap 0
𝑟⃗𝐴 𝑟⃗𝐴𝐵 𝑟⃗𝐴𝐵 = 𝑟⃗𝐴 − 𝑟⃗𝐵 ∶ 𝑃𝑜𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑟𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 𝐴 𝑡ℎ𝑑 𝐵
B
𝑟⃗𝐵
0 X
2. Kecepatan relatif
3. Percepatan relatif
I. Kerangka Inertial
Kerangka yang bergerak relatif terhadap kerangka lain dengan kecepatan konstan
(tetap)
Y Y’
𝑣⃗0
𝑣⃗0 : 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛 : kecepatan O’ terhadap O
A Dan 𝑎⃗𝑂′ = 0 :
Maka percepatan terhadap O sama
0’ X’ dengan percepatan terhadap O’
0 X Sehingga persamaan :
𝐹⃗ = 𝑚𝑎⃗
Berlaku untuk atau semua kerangka
inertial.
Kinematika Partikel 21
1.
Contoh Soal.
Kinematika Partikel 22