You are on page 1of 12

ANALISA DATA

DATA MASALAH

Data Subjektif : Gangguan sensori persepsi : Halusinasi


- Pasien mengatakan mendengar suara pendengaran dan penglihatan
keras yang memakinya atau
mengatainya anjing
- Pasien mengatakan kadang-kadang
juga melihat bayangan yang
bertubuh besar
- Pasien mengatakan biasanya
halusinasi tersebut muncul pada
malam hari saat magrib dan respon
saat halusinasi muncul yaitu pasien
merasa takut
Data Objektif :
- Pasien tampak suka memalingkan
mata ke bawah seperti
mendengarkan sesuatu
Data Subjektif :
- Pasien mengatakan di bawa ke
rumah sakit karena memukul kaca
- Pasien mengatakan pernah Resiko Perilaku Kekerasan
mengalami aniaya fisik di kepalanya
pada usia 18 tahun oleh temannya
Data Objektif :
- Jika menceritakan tentang alasan
masuk pasien tampak tegang dan
kesal.
Data Subjektif :
- Pasien mengatakan takut bergaul
dengan orang lain karena pernah di
pukul Isolasi Sosial
Data Objektif :
- Bicara bila di motivasi
- Kontak mata pasien sedikit, pasien
lebih banyak menunduk
- Pasien leebih banyak diam, pasien
berespon apabila ada stimulus
(ajakan)
- Sering menyendiri
Data Subjektif :
- Pasien mengatakan sebelumnya Regimen terapeutik tidak efektif
pernah masuk ke rumah sakit jiwa
atau mengalami hal yang sama
- Pasien mengatakan sudah 2 kali
masuk ke rumah sakit jiwa
Data Objektif :
- Sudah melakukan perawatan 2 kali
Data Subjektif :
- Pasien mengatakan kalau di rumah Koping keluarga in efektif
sering lupa minum obat karena tidak
ada yang mengingatkan
Data Objektif :
POHON MASALAH

Resiko Perilaku Kekerasan

Regimen terapeutik inefektif


Gangguan Sensori Persepsi :
Halusinasi Pendengaran dan
Penglihatan

Isolasi Sosial Koping keluarga inefektif

DIAGNOSA KEPERAWATAN :
Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi Pendengaran dan Penglihatan
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Nama : Tn. U. S Tanggal : 22 Maret 2019
Ruangan : Kasuari
IMPLEMENTASI EVALUASI

Data Subjektif : S:
- Pasien mengatakan kadang-kadang - Pasien mengatakan sekarang belum
mendengar bisiskan di telinganya muncul halusinasinya
seperti memaki atau mengatainya - Pasien mengatakan merasa senang
anjing telah belajar cara menghardik
- Pasien mengatakan kadang-kadang
juga melihat bayangan seperti orang
bertubuh besar O:
- Pasien mengatakan biasanya - Pasien tampak dapat mempraktekan
halusinasi tersebut muncul pada kembali cara menghardik
malam hari saat magrib dan respon - Pandangan pasien seperti melamun
saat halusinasi muncul yaitu pasien
merasa takut
Data Objektif : A : Gangguan sensori persepsi : Halusinasi
- Pasien tampak suka memalingkan pendengaran dan penglihatan
mata ke bawah seperti
mendengarkan sesuatu P:
Diagnosa : - Latih cara mengontrol halusinasi
- Gangguan sensori persepsi : yang kedua yaitu dengan bercakap-
Halusinasi pendengaran dan cakap
penglihatan - Masukkan dalam jadwal kegiatan
Tujuan : harian
1. Membina hubungan saling percaya
(BHSP)
2. Membantu pasien mengenal
halusinasi
3. Mengajarkan cara menghardik
4. Anjurkan pasien memasukkan cara
menghardik dalam jadwal kegiatan
Tindakan Keperawatan :
1. Evaluasi pasien dalam mengenal
halusinasi yaitu isi, waktu, frekuensi,
situasi, respon terhadap terjadinya
halusinasi
2. Ajarkan dan latih pasien cara
mengontrol halusinasinya dengan
menghardik

Rencana Tindak Lanjut :


1. Mengajarkan cara menghardik
halusinasi
2. Memasukkan cara menghardik ke
dalam jadwal kegiatan.
Nama : Tn. U. S Tanggal : 25 Maret 2019
Ruangan : Kasuari
IMPLEMENTASI EVALUASI

Data Subjektif : S:
- Pasien mengatakan pada hari - Pasien mengatakan dapat belajar
minggu muncul bisikan yang melakukan cara bercakap-cakap
menyuruh pasien untuk bunuh diri - Pasien mengatakan merasa senang
dengan menggunakan golok pusaka, setelah belajar melakukan cara
bisikan tersebut muncul pada malam bercakap-cakap
hari, dan hanya sekali. Bisikan
muncul saat magrib, saat bisikan O:
muncul pasien melakukan cara - Pasien tampak tenang
menghardik. - Pasien masing ingat dan dapat
- Pasien mengatakan perasaan hari ini mempraktekkan cara bercakap-cakap
senang. walaupun di bantu
Data Objektif : - Kontak masih kurang, pasien masih
- Pasien tampak tenang sering menundukkan kepala
- Kontak mata masih kurang, pasien
lebih banyak menunduk A : Halusinasi pendengaran dan penglihatan
- Pasien tampak dapat mempraktekan
cara menghardik P:
- Lanjutkan intervansi bercakap-cakap
Diagnosa : dengan orang lain
- Gangguan sensori persepsi :
Halusinasi pendengaran dan
penglihatan

Tujuan :
1. Pasien dapat menyebutkan kegiatan
yang sudah dilakukan untuk
mengontrol halusinasi
2. Pasien mampu mengontrol
halusinasi dengan cara bercakap-
cakap
3. Anjurkan pasien memasukkan dalam
jadwal kegiatan harian

Tindakan :
1. Evaluasi jadwal kegiatan harian
2. Latih cara bercakap-cakap dengan
orang lain

Rencana Tindak Lanjut :


1. Latih cara bercakap-cakap dengan
orang lain
2. Masukkan cara bercakap-cakap
dengan orang lain dalam jadwal
kegiatan harian
Nama : Tn. U. S Tanggal : 26 Maret 2019
Ruangan : Kasuari
IMPLEMENTASI EVALUASI

Data Subjektif : S:
- Pasien mengatakan suara-suara atau - Pasien mengatakan sudah dapat
penglihatan tidak muncul lagi mengajak teman bercakap-cakap
kemarin - Pasien mengatakan merasa senang
- Pasien mengatakan perasaannya sudah di ajarkan kembali cara
senang setelah senam dan tidak bercakap-cakap lewat TAK
mendengar atau melihat sesuatu O:
- Pasien mengatakan sudah melatih - Pasien tampak tenang
cara menghardik dan bercakap- - Kontak mata (+)
cakap - Pasien dapat mempraktekan cara
Data Objektif : bercakap-cakap waktu TAK
- Pasien tampak tenang
- Kontak mata sudah ada A : Halusinasi pendengaran dan penglihatan
- Pasien sudah terlihat berbicara
dengan beberapa teman
- Pasien tampak membantu teman P:
memakai pakaian - Latih cara mengontrol halusinasi
- Pasien tampak mempraktekkan dengan melakukan kegiatan
kembali cara menghardik dan cara - Masukkan cara mengontrol
bercakap-cakap meski cara halusinasi dengan melakukan
bercakap-cakap masih sedikit lupa kegiatan dalam jadwal kegiatan
Diagnosa :
- Gangguan sensori persepsi :
Halusinasi pendengaran dan
penglihatan

Tujuan :
1. Pasien dapat menyebutkan
kegiatan yang sudah dilakukan
untuk mengontrol halusinasi
2. Pasien mampu mengontrol
halusinasi dengan cara bercakap-
cakap
Tindakan :
1. Evaluasi jadwal kegiatan harian
2. Latih cara mengontrol halusinasi
dengan cara bercakap-cakap
Rencana Tindak Lanjut :
1. Latih cara bercakap-cakap
dengan orang lain
2. Masukkan cara bercakap-cakap
dengan orang lain dalam jadwal
kegiatan harian
Nama : Tn. U. S Tanggal : 27 Maret 2019
Ruangan : Kasuari
IMPLEMENTASI EVALUASI

Data Subjektif : S:
- Pasien mengatakan sudah tidak - Pasien mengatakan dapat
mendengar suara-suara atau melihat mengontrol halusinasi dengan
bayangan melakukan kegiatan
- Pasien mengatakan perasaannya hari - Pasien mengatakan merasa senang
ini senang sudah belajar cara mengontrol
- Pasien mengatakan sudah melatih halusinasi dengan cara ketiga yaitu
cara bercakap-cakap, menghardik kegiatan
kemarin O:
- Pasien mengatakan sudah mengajak - Pasien tampak tenang
2 orang temannya bercakap-cakap - Kontak mata (+)
Data Objektif : - Pasien tampak dapat menyebutkan
- Pasien tampak tenang kegiatan apa yang akan dilakukan
- Pasien sudah ada kemajuan dengan bila halusinasinya muncul
bercaap-cakap dengan teman di
sampingnya A : Halusinasi pendengaran dan penglihatan
- Kontak mata (+)
Diagnosa :
- Gangguan sensori persepsi : P:
Halusinasi pendengaran dan - Latih cara mengontrol halusinasi
penglihatan dengan patuh minum obat
- Masukkan waktu minum obat pasien
Tujuan : ke dalam jadwal kegiatan
- Pasien mampu mengontrol
halusinasi dengan cara ketiga yaitu
dengan melakukan kegiatan
Tindakan :
1. Evaluasi jadwal kegiatan harian
2. Latih pasien mengontrol halusinasi
dengan melakukan kegiatan
3. Anjurkan pasien memasukkan ke
dalam jadwal kegiatan
Rencana Tindak Lanjut :
4. Latih cara melakukan kegiatan
terjadwal
5. Masukkan cara melakukan kegiatan
dalam jadwal kegiatan harian
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
PASIEN DENGAN GANGGUAN SENSORI PERSEPSI : HALUSINASI

Initial pasien : Tn. U.S


Umur : 31 Tahun

Diagnosa Keperawatan Tujuan Perencanaan


Kriteria Evaluasi Intervensi
Gangguan Sensori TUM : pasien mampu Setelah dilakukan 1x 5 menit pasien 1. Bina hubungan saling percaya
Persepsi : Halusinasi mengontrol halusinasi yang dapat menunjukkan tanda-tanda dengan menggunakan prinsip
dialaminya percaya pada perawat : komunikasi terapeutik :
1. Ekspresi wajah bersahabat a. Sapa pasien dengan ramah baik
TUK : 1 2. Menunjukkan rasa senang verbal maupun non verbal
Pasien dapat membina 3. Ada kontak mata b. Perkenalkan diri dengan sopan
hubungan saling percaya 4. Mau baerjabat tangan c. Tanyakan nama lengkap dan
5. Mau menyebutkan nama nama panggilan yang disukai
6. Mau menjawab salam d. Jelaskan tujuan pertemuan
7. Pasien mau duduk e. Tunjukkan sikap simpati dan
berdampingan menerima pasien apa adanya
8. Pasien mau atau bersedia f. Buat kontrak yang jelas
mengungkapkan maslah yang g. Tanyakan persaan pasien dan
dihadapi maslah yang dihadapi
h. Dengarkan dengan penuh
perhatian ekspresi persaan pasien
TUK : 2 Setelah dilakukan 1x 15 menit 2.1 Adakan kontak sering dan
- Pasien dapat interaksi dengan pasien, pasien singkat secara bertahap
mengenal menyebutkan : 2.2 Observasi tingkah laku pasien
halusinasinya 1. Jenis halusinasi terkait halusinasinya
- Pasien dapat 2. Isi halusinasi 2.3 Jika pasien tidak sedang
menyebutkan dan 3. Waktu halusinasi berhalusinasi klarifikasi tentang
mempraktekkan cara 4. Frekuensi halusinasi adanya pengalaman halusinasi,
mengontrol 5. Situasi pencetus halusinasi diskusikan dengan pasien
halusinasi dengan 6. Respon pasien terhadap tentang halusinasinya meliputi :
menghardik halusinasi SP I. :
a. Identifikasi jenis halusinasi
pasien
b. Identifikasi isi halusiinasi
pasien
c. Identifikasi waktu halusinasi
pasien
d. Identifikasi frekuensi
halusinasi pasien
e. Identifikasi situasi pencetus
halusinasi pasien
f. Identifikasi respon pasien
terhadap halusinasi pasien
g. Ajarkan pasien cara
menghardik
h. Anjurkan pasien
memasukkan cara
menghardik dalam jadwal
kegiatan harian
TUK : 3 Setelah dilakukan 2x 20 menit SP II :
Pasien dapat mengontrol interaksi dengan pasien, pasien dapat : a. Evaluasi jadwal kegiatan
halusinasi dengan cara 1. Mengetahui manfaat bercakap- harian pasien
bercakap-cakap. cakap b. Latih pasien mengendalikan
2. Cara bercakap-cakap halusinasi dengan cara
3. Mempraktekan cara bercakap- bercakap-cakap dengan
cakap orang lain
c. Anjurkan pasien
memasukkan dalam jadwal
kegiatan harian
TUK : 4 Setelah dilakukan 1x15 menit SP III :
Pasien dapat mengontrol interaksi dengan pasien, pasien dapat : a. Evaluasi jadwal harian
halusinasi dengan cara 1. Pasien dapat menyebutkan pasien
terlibat atau melakukan kegiatan apa saja yang b. Latih pasien dengan
kegiatan biasanya dapat dilakukan mengendalikan halusinasi
dengan melakukan kegiatan
(kegiatan yang biasa
dilakukan pasien dirumah)
c. Anjurkan pasien
memasukkan dalam jadwal
kegiatan harian
TUK : 5 Setelah dilakukan 2x15 menit SP IV :
Pasien dapat mengontrol interaksi dengan pasien, pasien dapat : a. Evaluasi jadwal kegiatan
halusinasi dengan patuh 1. Menyebutkan nama obat harian pasien
minum obat 2. Menyebutkan warna obat b. Berikan pendidikan
3. Menyebutkan waktu untuk kesehatan tentang
minum obat penggunaan obat secara
teratur
c. Anjurkan pasien
memasukkan dalam jadwal
kegiatan harian
d. Beri pujian jika pasien
menggunakan obat dengan
benar

You might also like