You are on page 1of 46

TINDAKAN PENCEGAHAN UNTUK KESELAMATAN

Busur listrik dapat mengakibatkan kecelakaan. Lindungi dirimu dan orang


disekitarmu dari kemungkinan cedera atau bahkan kematian yang diakibatkan oleh
kecelakaan. Untuk pemakai alat pacu jantung harap konsultasi terlebih dahulu dengan
dokter sebelum mengoperasikan mesin. Jauhkandari jangkauan anak anak . Pastikan
hanya petugas yang kompeten yang melakukan pekerjaan instalasi operasional mesin
dan prosedur perbaikan.

1. Safety Untuk Engine Power (mesin tenaga)


a. Matikan mesin sebelum pekerjaan perbaikan atau perawatan, kecuali diperlukan.
b. Opersikan mesin di area terbuka, ruangan dengan ventilasi yang bagus atau
penggunaan exhaust untuk membuang gas keluar.
c. Jangan tambahkan bahan bakar di dekat api busur las, atau ketika mesin hidup.
Matikan mesin dan biarkan dingin sebelum pengisian bahan bakar untuk
mencegah tersulutnya tumpahan bahan bakar akibat panasnya bagian mesin
atau percikan api mesin. Jangan tumpahkan bahan bakar ketika mengisi tangki
bahan bakar. Jika bahan bakar tumpah segera lap / bersihkan dan jangan
hidupkan mesin sampai gas bahan bakar bersih.
d. Pastikan semua peralatan pelindung untuk safety, cover mesin dan bagian bagian
mesin pada tempat yang semestinya dan dalam kondisi tidak rusak. Jauhkan
tangan, rambut, pakaian dan alat dari V-belts, gear, kipas, dan benda berputar
lainnya ketika akan memulai starting mesin.
e. Dalam beberapa kasus kadang diperlukan untuk melepas pelindung /cover mesin
untuk proses maintenance. Bukalah pelindung / cover mesin hanya jika
diperlukan dan pasang kembali jika proses maintenance sudah selesai. Selalu
berhati hatilah jika bekerja di dekat barang atau bagian mesin yang berputar.
f. Jangan dekatkan tangan pada kipas mesin. Jangan bertumpu pada governor
dengan mendorong batang throttle saat mesin berjalan.
g. Untuk mencegah kecelakaan ketika menghidupkan mesin bensin atau generator
las selama proses maintenance, lepaskan terlebih dahulu kabel busi, tutup
distributor atau kabel spul magnet.
h. Untuk menghindari panas, jangan buka tutup radiator ketika mesin dalam kondisi
panas.

2. Bahaya Medan listrik atau medan magnet


a. Arus listrik yang mengalir melewati bahan konduktor (penghantar) menyebabkan
medan listrik lokal dan medan magnet / elektromagnetik fields (EMF). Arus
pengelasan menyebabkan medan magnet pada kabel dan mesin las.
b. Medan magnet mungkin berpengaruh terhadap pengguna alat pacu jantung dan
welder (juru las) yang memakai alat pacu jantung harus konsultasi terlebih
dahulu kepada dokter sebelum mengelas.
c. Terpapar Medan magnet dalam proses pengelasan mungkin mengakibatkan
gangguan kesehatan, namun sampai sekarang belum diketahui.
d. Semua welder harus mengikuti prosedur berikut untuk meminimalisir terpapar
medan magnet dari sirkuit / rangkaian proses pengelasan :
- Lindungi electrode dan kabel las, isolasi dengan isolator jika memungkinkan
- Jangan melilitkan electrode di tubuh/ badan.
- Jangan tempatkan tubuh / badan diantara elektroda dan kabel las. Jika
elektroda di sisi kanan tempatkan kabel las di sebelah kanan juga.
- Sambungan kabel las ke benda kerja sedekat mungkin dengan area
pengelasan
- Jangan bekerja di depan sumber listrik

3. Sengatan listrik dapat membunuh


a. Electroda dan instalasi kerja / grounding menjadi panas ketika proses
pengelasan berjalan. Jangan sentuh area panas dengan kulit langsung atau
pakaian basah. Gunakan pakaian kering dan sarung tangan untuk melindungi
tangan.
b. Lindungi diri dengan isolasi yang kering dari instalasi kerja dan grounding.
Pastikan bahwa isolasi yang digunakan cukup baik untuk melindungi diri dari
instalasi kerja dan grounding. Dalam kondisi normal tindakan pencegahan untuk
keselamatan jika pekerjaan pengelasan terpaksa dilakukan dalam keadaan
berbahaya terkait dengan bahaya sengatan listrik (pada lokasi berbahaya,
memakai pakaian basah, pijakan pada struktur logam, bekerja dengan
scaffolding, pada posisi sulit seperti jongkok, bertumpu pada lutut, atau harus
tengkurap, jika kondisi kontak dengan benda kerja dan grounding tidak bisa
dihindari) gunakanlah mesin las sebagai berikut :
- Wire welding Semi otomatis DC constant voltage
- DC Manual Stick welding
- AC welding dengan control reduksi voltase
c. Pada mesin wire welding semi otomatis, elektroda, rel elektroda, torch, nozzle,
atau gun semi otomatis juga dapat menjadi panas karena pengaruh listrik.
d. Selalu pastikan sambungan kabel massa dengan benda kerja dalam kondisi baik.
Sambungan kabel dengan benda kerja diusahakan sedekat mungkin dengan area
pengelasan.
e. Pastikan sambungan ground dengan benda kerja dalam kondisi baik.
f. Selalu lakukan perawatan pada holder elektroda, klem massa, kabel dan mesin
las. Gantilah isolasi yang sudah tidak layak.
g. Jangan celupkan elektroda dalam air untuk pendinginan.
h. Jangan menyentuh secara bersamaan bagian – bagian yang di aliri listrik ketika
holder elektroda tersambung pada dua juru las karena voltase antara keduanya
kemungkinan adalah total open circuit voltage (voltase dalam kondisi tidak ada
beban) keduanya.
i. Gunakan safety belt jika bekerja pada ketinggian.
4. Sinar las dapat membakar
a. Gunakan topeng dengan kaca filter dan pelindung untuk melindungi mata dari
percikan dan sinar las saat mengelas. Pelindung kepala dan kaca filter merujuk
pada standar ANSI Z87.I.
b. Gunakan pelindung tubuh yang terbuat dari bahan yang tahan api/panas untuk
melindungi kulit dari cahaya panas.
c. Untuk orang yang berada di sekitar pekerjaan pengelasan sebaiknya
menggunakan safety yang diperlukan, atau gunakan tirai tahan panas.
Peringatkan orang di sekitar pengelasan untuk tidak melihat secara langsung
cahaya las juga peringatkan tentang percikan dan material panas.

5. Bahaya asap dan gas pengelasan


a. Proses pengelasan menghasilkan asap dan gas yang dapat mengganggu
kesehatan, jika terhirup.Ketika mengelas jauhkan kepala dari asap. Gunakan
ventilasi yang cukup dan exhaust untuk membuang asap dan gas dari zona
bernafas seorang welder. Ketika mengelas dengan elektroda yang meminta
ventilasi yang baik seperti pengelasan stainless atau hard facing (pengerasan
permukaan) atau Pada timah atau cadmium, plat baja dan material lain dengan
lapisan yang dapat menghasilkan gas beracun, selalu pastikan exposure
serendah mungkin dan dibawah nilai ambang batas gunakan exhaust lokal atau
ventilasi mekanik. Pada tempat yang tidak menguntungkan, diluar ruangan,
mungkin diperlukan alat bantu pernafasan. Tindakan pencegahan mungkin juga
diperlukan ketika mengelas besi dengan lapisan galvanis.
b. Operasi dari alat pengontrol gas pengelasan di pengaruhi beberapa factor
termasuk tujuan penggunaan dan posisi, perawatan, prosedur khusus
pengelasan dan aplikasi tambahan. tingkat Tingkat paparan pekerja harus
dikontrol pada instalasi dan sesudahnya secara berkala untuk memastikan itu
masih dibawah ambang batas yang ditetapkan.
c. Jangan melakukan pekerjaan pengelasan di dekat lokasi penguapan chlorine
hydrocarbon yang berasal dari pembersihan atau penyemprotan. Panas dan
sinar las dapat bereaksi dengan uap kimia membentuk senyawa gas beracun dan
dapat membuat iritasi.
d. Gas pelindung yang digunakan untuk pengelasan dapat memindahkan oksigen
dan dapat menyebabkan kematian. Selalu gunakan ventilasi, khususnya dalam
area yang tertutup untuk memastikan tersedianya oksigen.
e. Baca dan fahami buku manual sebuah produk dan consumable yang dipakai,
termasuk material safety data sheet (MSDS) nya dan ikuti tenaga ahli safety.
Form MSDS sudah disediakan oleh distributor dari produsen.

6. Percikan las dan pemotongan dapat menyebabkan kebakaran dan ledakan


a. Singkirkan material mudah terbakar dari area pengelasan. Jika tidak mungkin,
tutupi material tersebut untuk mencegah terjadinya kebakaran dari percikan las.
Ingatlah bahwa percikan las dan material panas dari pengelasan dapat dengan
mudah masuk ke bagian retakan kecil dan dapat membuka bagian yang
berdekatan. Hindari mengelas dekat dengan instalasi hidrolik. Siapkan alat
pemadam api ringan .
b. Ketika bekerja dengan gas yang bertekanan, tindakan pencegahan khusus harus
dilakukan untuk mencegah terjadinya keadaan berbahaya. Merujuk pada “Safety
in Welding & Cutting (ANSI Standard Z59.1) dan buku informasi dari peralatan
yang dipakai.
c. Ketika tidak mengelas, pastikan tidak ada bagian dari rangkaian elektroda yang
menmyentuh benda keerja atau grounding. Sambungan yang tidak disengaja
dapat menyebabkan panas lebih atau kebakaran.
d. Jangan memanaskan, memotong atau mengelas tangki, drum atau container
sebelum dilakukan langkah – langkah pencegahan untuk menjamin proses
pengerjaan tersebut tidak menyebabkan kebakaran atau gas beracun dari
material sisa didalamnya. . Dapat juga terjadi ledakan jika tidak dibersihkan.
Untuk informasi dapat dilihat “Recommended Safe Practices for the
preparations for Welding and Cutting of Containers and Piping That Have
Hazardous Substance” (AWS F4.1).
e. Buatkan ventilasi pada benda dengan ruangan di dalamnya atau container
sebelum dilakukan pemanasan, pemotongan atau pengelasan. Agar tidak
meledak.
f. Percikan api dan spatter terlontar dari proses pengelasan. Gunakan pakaian
bebas oli seperti sarung tangan kulit, pakaian kerja, sepatu safety dan topi
penutup kepala. Gunakan ear plug (penutup telinga) saat mengelas atau pada
lingkungan yang tak menguntungkan. Selalu gunakan kaca mata pengaman
dengan penutup samping saat berada di area pengelasan.
g. Sambungkan kabel massa ke benda kerja sedekat mungkin. Menyambungkan
kabel massa dengan bangunan (rangka bangunan besi) dapat memungkinkan
arus pengelasan melewati kabel crane, rantai pengangkat atau rangkaian lain.
Hal ini dapat meningkatkan kemungkinan bahaya kebakaran atau meningkatkan
panas pada kabel crane hingga putus dan jatuh.
h. Jangan gunakan sumber power listrik untuk pengelasan pada instalasi pipa air.

7. Silinder dapat meledak jika mengalami kerusakan


a. Gunakan tabung gas sesuai dengan gas pelindung yang dipakai pada proses dan
gunakan regulator yang sesuai dengan gas dan tekanan yang dipakai.
Sambungan sambungan selang, nipel harus sesuai dengan aplikasinya dan selalu
di control atau dirawat sehingga dalam kondisi yang baik.
b. Selalu letakkan tabung dalam posisi berdiri dan di rantai baik jika dipindahkan
ataupun tidak.
c. Tabung harus di lokalisir jika ada atau dideteksi ada kerusakan fisik. Jarak yang
aman dari busur las atau aktivitas pemotongan dan sumber panas lain, percikan
atau api.
d. Jangan biarkan elektroda dan holder elektroda atau bagian panas lain
menyentuh tabung.
e. Jauhkan kepala dan mukamu dari tabung ketika membuka katub tabung.
f. Tutup Katup pengaman harus selalu di tempatnya dan terikat ketika tabung
digunakan.
8. Untuk peralatan bertenaga listrik
a. Matikan input tenaga listrik dengan memposisikan saklar pada posisi off pada
fuse box sebelum melakukan pekerjaan pada alat.
b. Instalasi peralatan sesuai standar yang berlaku dan atau sesuai dengan
rekomendasi produsen.
c. Grounding peralatan sesuai standar atau sesuai rekomendasi produsen.
PRINSIP KERJA DAN DATA TEKNIS

Block Diagram Prinsip Kerja ATIG-P Series

Gambar 1. Blok diagram prinsip kerja

Gambar 2. Grafik V-A Mode TIG Gambar 3. Grafik V-A Mode SMAW

Mesin las seri ini menggunakan teknologi inverter IGBT HF (Insulated Gate
Bipolar Transistor High Frequency). Input listrik 3 phase, diubah ke high frequency
(frekuensi tinggi) AC oleh inverter yang terdiri dari beberapa bagian IGBT HF, diturunkan
oleh transformator HF, di sempurnkan dan di filter oleh rectifier HF, lalu dikeluarkan
sebagai output. Setelah proses ini kemampuan dinamis juru las yang meningkat, ukuran
dan berat dari transformator dan reactor yang berkurang, sebagai penghematan
energy. Desain sirkuit control membuat juru las dapat mengelas dengan kualitas yang
baik secara constant dan tidak terpengaruh dengan factor luar seperti fluktuasi voltase,
perbedaan panjang kabel output dll. Dengan kinerja mesin las ini juru las mendapat
kemudahan seperti : starting busur las mudah, busur yang stabil, kinerja pengelasan
yang mudah dan kemampuan untuk mengatur arus pengelasan secara kontinyu.

1. Parameter teknis utama

ITEM A TIG 315 P

Rata – rata voltase input 3-Phase 380 V/50 Hz

Rata – rata Daya input (KW) 14,5

Rata – rata arus input (A) 22

Rata – rata duty cycle (%) 60

Waktu Aliran gas awal (s) 0,1 – 15

Waktu Up slope (s) 0,1 – 10

Arus busur las saat start (A) 20 – 160

Arus tetap (A) 5 – 315

Kekuatan Arus pengelasan (A) 10 – 200

Arus puncak (A) 5 – 315

Pulse duty cycle (%) 1 – 100

Pulse frequency (Hz) 0,2 – 20

Waktu Down slope (s) 0,1 – 20

Arus busur berhenti (A) 5 – 315

Waktu aliran gas akhir (s) 0,1 – 15

Berat (Kg) 42

Ukuran 600 x 310 x 550

Derajat isolasi H

Tabel 1. Spesifikasi parameter


2. Sirkuit Diagram Utama

Gambar 4. Diagram sirkuit utama


3. Daftar Komponen Utama

NO ITEM SPESIFIKASI KET

1 Circuit Breaker DZ47-63D (40A/3P)

2 3-Phase rectifier module MDS60A/1200V

3 Varisator MYL1-625/5

4 IGBT module F4-50R12MS4

5 Polypropylene capacitor MFD-DA01-20µF-1400VDC

6 Thermal switch JUC-6F70°C

7 Main transformer WSM-315.3.1.0

8 Voltage – boosting transformer ZX7-400III.1.2.0

9 Transformer untuk ZKB/QBD WSM-315.3.2-1

10 Insulasi transformator ZX7-400III.4-3

11 Fuse 2A(6X30)

12 Fan 200FZY7-D (380V SINGLE PHASE)

13 Fast recovery diode module DKR200AB60

14 Current exchange inductor ZX7-400III.5.2.0

15 Current transformer board ZX7-400III.3.3.0

16 Resonance inductor ZX7-400III.3.2.0

17 Output reactor WSM-315.4.2.0

18 Display board WSM-315.1.1.1.0

19 Main control board WSM-315.6.0

20 Drive board WSM-315

Tabel 2. Daftar komponen untuk ATIG315P


FITUR DAN APLIKASINYA

Mesin seri ini adalah Pulse TIG Welders termasuk seri 315A dan 400 A, dapat untuk
pengelasan DC TIG, Pulse TIG dan DC MMA, dapat digunakan untuk pengelasan baja
lunak, baja paduan, stainless steel, tembaga, perak dan titanium. Pada Mesin seri ini
juru las dapat menikmati karakteristik statis yang masuk akal dan karakteristik suara
yang dinamis serta fungsi yang komprehensif.

Fitur dan kelebihan


 Teknologi MCU control
 Fungsi diagnose sendiri terhadap kerusakan dan display kode error
 Kontrol pulsa yang presisi dan kinerja pengelasan yang baik
 Pre flow, post flow, up-slope time, down – slope time, pengaturan parameter,
control yang mudah.
 Pulse frequency, pulse rasio, pulse amplitude dapat diatur untuk meningkatkan
kinerja pengelasan.
 Perpindahan switch lunak, efisiensi tinggi dan keandalan.

Aplikasi
 Dapat digunakan untuk mengelas baja lunak, baja paduan, stainless steel,
tembaga, perak dan titanium.
 Power elektrik, konstruksi petrochemical.
 Manufaktur boiler bertekanan.
 Perkapalan
 Sepeda, alat fitness dan produksi stainless furniture
PETUNJUK INSTALASI

1. Pra instalasi
a. Lingkungan Instalasi
ATIG-P didesain untuk lingkungan yang tidak menguntungkan. Contoh
lingkungan dengan keadaan yang merugikan adalah :
 Di lokasi dengan pergerakan terbatas, sehingga operator terpaksa bekerja
dalam posisi sempit ddan tidak menguntungkan seperti berlutut, duduk dan
berbaring, bagian tubuh juru las kontak langsung secara fisik dengan bagian –
bagian yang bersifat penghantar listrik (konduktif).
 Di lokasi yang semuanya atau sebagian adalah elemen penghantar listrik
(konduktif) dan beresiko tinggi yang tidak dapat dihindari atau keadaan tidak
disengaja terjadi kontak dengan operator
 Di lokasi panas juga basah atau lembab di mana kelembaban atau keringat
operator sangat mengurangi resistensi kulit dari tubuh manusia dan sifat
insulasi.
 lingkungan dengan kondisi yang merugikan tidak termasuk tempat dengan
bagian konduktif listrik , di sekitar / dekat dari operator , yang dapat
menyebabkan peningkatan bahaya , telah terisolasi.
 Gradien grounding tidak boleh lebih dari 10°.
 Yakinkan tidak ada angin di sekitar area pengelasan, atau gunakan screen
untuk menutup angin.
 Jarak juru las dan dinding harus lebih dari 20 cm, antar juru las lebih dari 10
cm untuk meminimalisir radiasi panas.
 Ketika menggunakan torch dengan air pendingin, jangan sampai air pendingin
membeku.
 Sumber listrik Pengelasan dengan tingkat proteksi IP21S dapat digunakan,
tetapi tidak dianjurkan untuk digunakan di luar jika kondisi hujan kecuali
terlindungi
b. Lokasi Instalasi
Pastikan Juru las bekerja pada lokasi sesuai dengan pedoman sebagai berikut :
 Di area yang bebas debu dan kelembapan
 Suhu lingkungan antara 0 – 40 °C
 Di area yang bebas oli, uap air dan gas korosif
 Di area dengan getaran tidak normal atau getaran kejut
 Di area yang tidak terkena cahaya matahari dan hujan secara langsung
 Tempatkan pada lokasi dengan jarak 20 cm atau lebih dari dinding atau batas
serupa yang dapat membatasi angin alami untuk pendinginan

c. Sambungan Sumber tenaga


Peringatan
Karena Panas Busur las menyarankan peralatan ini di sambungkan oleh tenaga
ahli electrical.
Tersengat listrik dapat membunuh, Voltase DC secara signifikan dapat terjadi
setelah sumber power di matikan.
Jangan menyentuh bagian listrik yang menyala.

 Shut down / matikan sumber tegangan mesin, putuskan sambungan power


kunci dan beri tanda sesui prosedur
 Penguncian / prosedur penandaan terdiri dari garis pemutusan saklar
usahakan dalam keadaan terbuka
 Copot fuse dari fuse box atau matikan dan posisikan pada tanda merah

d. Power Supply yang diminta


 Voltase input harus standar (gel sinus) , 380V±10% dan frekuensinya 50 Hz
 Derajat ketidak simbangan antar phase pada voltase 3 phase tidak lebih dari
5%
 Power supply seperti pada tabel berikut
Tipe produk ATIG315P
Sumber Tenaga (*Power Supply) 3 Phase AC 380V/50Hz
Kapasitas min Jaringan Tenaga 21 KVA
Proteksi voltase Input Fuse 40 A
MCB 63 A
Ukuran kabel (cross Voltase Input 4 mm2
section) Voltase Output 35 mm2
Kabel grounding 4 mm2
Tabel 3. Koneksi Power Supply

2. Instalasi

Gambar 5. Wire Diagram


Input power mesin las seri ini adalah 3 phase AC 380 V/50 Hz. Operator harus
menggunakan switch yang tepat atau switch yang dilengkapi dengan circuit breaker
dan pastikan selalu hubungkan ground dengan mesin ini untuk keamanan dan
kenyamanan.
Untuk Pengelasan SMAW
a. Sambungan kabel las ke mesin las harus kuat
b. Nyalakan circuit breaker (MCB) pada mesin las
c. Sambungkan kabel power 3 phase lalu nyalakan
Untuk pengelasan TIG
a. Sambungan kabel ground dengan socket terminal (+) dan torch TIG dengan
socket terminal (-) harus dalam kondisi baik.
b. Sambungan hose gas dengan sumber gas dan sambungan pipa air dengan
sumber air untuk torch berpendingin dalam kondisi baik
c. Tutup MCB mesin las
d. Sambung dengan listrik 3 phase dan posisikan ON
INSTRUKSI OPERASIONAL

1. Pengenalan Fungsi
1.1. Ilustrasi Panel depan

Gambar 6. Panel depan


1.2. Ilustrasi panel belakang

Gambar 7. Panel belakang


Keterangan Gambar :
1) Panel control
Set parameter pengelasan
2) Socket TIG
Menghubungkan torch TIG untuk memproses pengelasan TIG
3) Socket Terminal (+)
Menghubungkan holder elektroda untuk mode SMAW
Menghubungkan dengan benda kerja pada mode TIG
4) Socket Terminal (-)
Menghubungkan benda kerja pada proses SMAW, menghubungkan dengan
torch TIG saat proses las TIG
5) Output air
Menghubungkan torch TIG nipple air
6) Output GAS
Menghubungkan torch TIG nipple gas
7) Circuit Breaker (MCB)
Berfungsi melindungi mesin las dengan trip otomatis mematikan power supply
ketika mesin over load atau terjadi kegagalan. Kondisi normal MCB posisi
membalikmke atas berarti power ON. Jangan gunakan MCB sebagai saklar.
8) Kabel power input
Ada 4 macam warna kabel. Kabel dengan warna campuran terhubung pada
ground dan sisanya pada masing – masing phase pada sumber 3 phase 380V/50
Hz
9) Kipas Pendingin
Berfungsi mendinginkan bagian – bagian panas pada mesin.
10) Gas inlet (bagian dari valve electromagnet)
Menghubungkan dengan regulator gas argon.
11) Water inlet
12) Name plate
13) Tanda masukan
14) Fuse
1.3. Panel control
Panel control mesin untuk pilihan mode dan parameter pengelasan
disampaikan oleh gambar 8. Panel control termasuk display digital LED, knob pengatur
dan indicator lampu LED

Gambar 8 . Panel control


1.3.1. Pemilihan Mode dan Setting Parameter

Untuk proses TIG / SMAW bergantian

JIka yan on pada TIG bisa digunakan untuk “CC” (constan current) DC TIG dan
“Pulse” DC TIG
Jika yang on SMAW bergantian untuk AMP display dan Volt Display
Bergantian antara 2 Step (Non Auto Lock) dan 4 Step (Auto Lock) untuk TIG. 2
Step berarti start pengelasan TIG ketika switch torch ditekan, untuk berhenti
mengelas switch dilepas.
4 Step berarti ketika welder menekan switch torch kali pertama maka arus start
akan menyala dan jika switch dilepaskan arus pengelasan akan naik mencapai
normal sesuai settingan. Selanjutnya setelah pengelasan selesai jika switch pada
torch ditekan dan ditahan arus pengelasan akan turun sampai pada arus stop
busur las dan jika switch dilepaskan input arus akan berhenti.

Penjelasan :
a) Pre gas flow : Waktu aliran gas sebelum pengelasan (TIG)
b) Arc starting : Arus saat starting busur
c) Up slope : Waktu dari arus pengelasan naik
d) Arc striking : Arus untuk starting busur pada mode MMA
e) Constant current : Arus pengelasan disaat output constan normal
f) Arc force : arus dari busur saat mode MMA
g) Peak value : Arus puncak dari output pulse
h) Duty ratio : Perbandingan waktu keluaran pulse arus puncak terhitung untuk
mengontrol penetrasi pengelasan pada segala posisi dan pengukuran ringan
pengelasan
i) Pulse frequency : Frekuensi pulse keluaran
j) Background level : Arus pengelasan utama dari pulse keluaran
k) Down slope : Waktu arus pengelasan menurun
l) Arc stopping : Arus dari pengerasan busur las
m) Post gas flow : Waktu dari aliran gas setelah pengelasan selesai

Knob pemilihan parameter : diguakan untuk memilih parameter. Putar knob


searah jarum jam untuk memilih, putar berlawanan jarum jam untuk kembali.
Knob pengaturan parameter : digunakan untuk mengatur nilai dari parameter
yang dipilih. Nilai akan bertambah dengan memutar searah jarum jam dan
berkurang dengan memutar berlawanan jarum jam. Tekan knob dan putar
searah jarum jam atau berlawanan untuk pengaturan cepat.
Water cooled / air cooled (air pendingin / udara pendingin) : Set up bawaan
mesin adalah “water cooled”. Jika digunakan “air cooled” tekan knob
“parameter selection” dan “parameter regulation” bersamaan selama 2 detik
untuk menghilangkan perlindungan “insufficient water” (air tidak terpakai)
untuk pengelasan normal. Kebalikan dari prosedur diatas untuk kembali ke
mode awal.
Mesin dapat secara otomatis menyimpan parameter yang disetting untuk
digunakan pada proses berikutnya walaupun mesin di matikan.
1.3.2. “Protection” lampu indikator
Lampu kuning tidak menyala selama mesin bekerja normal. Mesin berhenti
otomatis jika mesin terlalu panas (over heating) atau dalam kondisi water
insufficient protection (perlindungan dari air tak terpakai) dan lampu kuning
akan menyala.
1.3.3. Kode proteksi
Display 804 : proteksi thermal (mesin terlalu panas)
Display 805 : Tekan switch torch (TIG) untuk beberapa waktu dalam
keadaan mode tanpa beban atau switch TIG di lepas.
Display : Proteksi “Water insufficient” dalam mode TIG
1.3.4. Lampu display kerja
Lampu menyala merah jika power dalam posisi on
2. Prosedur Pengelasan TIG
2.1 “2 Step”
Tekan switch pada torch Pre gas flow arc starting arc starting current
--Constant current (TIG)

up slope Normal welding --Pulse TIG switch pada torch


di lepas down slope stop arc post gas flow pengelasan selesai

2.2 “4 Step”
Tekan switch pada torch Pre gas flow arc starting arc starting current
--Constant current (TIG)

Switch torch dilepas up slope Normal welding --Pulse TIG

switch pada torch di tekan down slope arc stopping current


Switch torch dilepas post gas flow pengelasan selesai
3. Referensi Parameter Prosedur Pengelasan
3.1. Parameter Prosedur Pengelasan TIG

Tabel 4. Parameter prosedur pengelasan TIG

3.2. Parameter Prosedur Pengelasan SMAW

Tebal benda
≤1 1~2 2~3 4~5 6 ~ 12 ≥ 13
kerja (mm)
Ø elektroda
1,5 2 3,2 3,2 - 4 4-5 5-6
(mm)
Arus 20 ~ 40 40 ~ 50 90 ~ 120 90 ~ 130 160 ~ 250 250 ~ 400
Pengelasan

Tabel 5. Parameter prosedur pengelasan SMAW


PERBAIKAN DAN PERAWATAN

PERINGATAN : Hanya teknisi elektro kompeten yang boleh melakukan pekerjaan


perawatan dan perbaikan. Matikan input power dengan memutus sakelar sebelum
melakukan pekerjaan di dalam mesin. Jangan buka casing tanpa instruksi, voltase
maksimal dalam mesin 600 V. Jangan pernah memutus voltase tinggi pada casing
mesin dengan welding torch! Matikan sumber power sebelum menganti atau
memperbaiki kabel las atau welding torch.

1. Perhatian
 Menempelkan name tag dengan rivet pada casing mesin dapat terjadi
kemungkinan kerusakan pada komponen bagian dalam mesin
 Sambungan kabel las ke terminal tidak kencang akan mengakibatkan terminal
terbakar dan mengakibatkan tidak stabilnya proses pengelasan
 Jangan biarkan isolasi kabel las dan kabel power rusak dan cegah mesin las dari
korsleting listrik
 Jangan pernah gunakan mesin untuk menahan sesuatu atau di tumpuk dengan
barang yang berat
 Pastikan terdapat ventilasi yang baik
 Dalam suhu tinggi, jika bekerja dengan ampere besar dalam waktu yang lama,
mesin mungkin akan mati otomatis karena proteksi thermal pada mesin. Jika
menemui kondisi tersebut diamkan mesin (dalam keadaan tanpa beban) untuk
beberapa saat dan selanjutnya akan otomatis kembali ke kondisi semula.
 Dalam suhu tinggi, jika bekerja dengan ampere besar dalam waktu yang lama,
mesin mungkin akan mati otomatis karena MCB mesin trip. Cabut kabel power
untuk menghentikan supply listrik ke mesin, diamkan sekitar 5 menit dan switch
on pada MCB mesin yang trip kemudian sambungkan dengan power supply dan
biarkan mesin dalam keadaan tanpa beban untuk sementara waktu
 Setelah proses pengelasan tutup aliran gas argon dan matikan power supply
2. Perawatan umum
 Bersihkan debu dari sumber power dengan kompresor udara 3-6 bulan sekali.
Cek sambungan apakah ada yang lepas.
 Cek sesering mungkin apakah kabel ada yang terbakar, knob terlepas dan
komponen panel ada yang rusak
 Cek sesering mungkin apakah kabel benar – benar terpasang sempurna dan
kencang pada skun / terminal untuk menghindari terbakarnya terminal
 Bersihkan dan lepaslah contact tip dan tungsten

3. Prosedur prioritas pengecekan umum untuk perawatan


 Cek apakah seluruh switch panel depan pada posisi yang tepat
 Cek apakah voltase input pada ada yang hilang phase nya dan range voltasenya
antara 360 – 440 V (input power 3 phase 380V/50Hz)
 Cek apakah kabel input tersambung sempurna dengan sumber power
 Cek apakah grounding tersambung sempurna
 Cek apakah kabel las tersambung sempurna
 Cek apakah regulator gas berfungsi dan gas mengalir normal
NO TROUBLE PENYEBAB YANG HARUS DILAKUKAN
1 Lampu indicator tidak 1. Hilangnya phase 1. Cek sumber power
menyala dan mesin 2. Fuse 2 A rusak 2. Cek apakah kipas,
tidak bekerja ketika 3. Kabel putus transformator
switch posisi on ZKB/QDB dan papan
control dalam kondisi
baik
3. Cek dan perbaiki
2 MCB trip otomatis 1. Kemungkinan ada Cek dan anti komponen
kecuali karena setelah komponen rusak
digunakan dalam (modul IGBT, modul
waktu lama dengan penguat 3 phase,
amper tinggi modul output diode
dan component)
2. Korsleting
3 Arus pengelasan tidak 1. Phase yang hilang 1. Cek sumber power
stabil 2. Main board rusak 2. Cek dan ganti
4 Arus pengelasan tidak 1. Kabel rusak Cek dan ganti
dapat diatur 2. Main board rusak
3. Encoder rotary rusak
5 Proteksi LED 1. Arus pengelasan Cek dan ganti
menampilkan angka terlalu besar
804 2. Temperatur tinggi
3. Switch thermal rusak
6 Proteksi LED 1. Torch rusak 1. Cek dan Ganti
menampilkan angka 2. Switch torch ditekan 2. Bebaskan switch
805 lama saat tidak ada Torch
beban

Tabel 6. Trouble Shooting


LAMPIRAN A

1. Umum
Pengguna mesin bertanggung jawab untuk menginstal dan memakai mesin sesuai
dengan instruksi dari produsen. Jika medan electromagnet pengganggu muncul, hal ini
semestinya menjadi tanggung jawab pemakai dengan asistensi teknisi dari produsen.
Dalam beberapa kasus hal ini dapat terulang jadi lebih baik mesin di grounding. Dalam
kasus lain hal ini dapat memicu tidak berfungsinya filter electromagnetic dari sumber
power. Dalam seluruh kasus gangguan elektomagnetic harus di kurangi sampai pada
titik tertentu dimana hal ini tidak mengganggu lagi.
Note : Rangkaian pengelasan kemungkinan tidak digrounding denganalasan safety.
Merubah aturan grounding harus dilakukan oleh teknisi yang kompeten untuk
menilai apakah perubahan grounding dapat meningkatkan resiko kecelakaan.

2. Area penilaian

Sebelum menginstal mesin las harus ada analisa oleh user mengenai potensi
peningkatan masalah elektromagnetik. Hal – hal berikut yang harus diperhatikan dalam
analisis :

a) Kabel supply lainnya, kabel control, kabel signal dan telepon baik diatas, dibawah
dan yang melintasi mesin las
b) Pemancar dan penerima radio dan tv
c) Komputer dan alat control lainnya
d) Peralatan keselamatan penting seperti contoh pelindung peralatan industry
e) Kesehatan orang – orang sekitar mesin, seperti pemakai alat pacu jantung dan alat
bantu pendengaran
f) Peralatan yang digunakan untuk mengkalibrasi atau mengukur
g) Adanya daya tahan peralatan lain di lingkungan mesin. Pengguna harus memastikan
bahwa peralatan lain yang digunakan munfkin diperlukan proteksi tambahan.
h) Waktu pengelasan dan aktifitas lain harus dalam perhatian.
3. Metode mengurangi kerugian
a) Sistem pasokan public
Peralatan las harus terhubung dengan system suplai public sesuai dengan
rekomendasi pabrik. Jika terjadi gangguan mungkin perlu diberikan tindakan
pencegahan seperti memfilter sistem suplai publik. Perlu diperhatikan mengenai
perlindungan kabel supply tenaga yang tersambung permanen ke mesin las melalui
semacam skun metal atau sejenis. Perlindungan yang diberikan harus sepanjang
kabel yang digunakan. Perlindungan ini harus terhubung ke sumber tenaga mesin
dengan kontak elektrik yang bagus adalah dengan merawat sambungan –
sambungan dan sumber tenaga.
b) Perawatan mesin las
Mesin las harus secara periodic dilakukan perawatan berdasarkan rekomendasi dari
produsen. Semua akses dan pintu pintu servis dan cover harus terpasang pada
tempatnya dan terikat sempurna ketika mesin las dioperasikan. Mesin las jangan
dimodifikasi, kecuali perubahan dan pengaturan yang dilakukan sesuai dengan
petunjuk bukui manual produk. Semburan busur dan kestabilan alat harus diatur
dan di rawat sesuai rekomendasi produsen.
c) Kabel las
Kabel las usahakan sependek mungkin dan dalam posisi berdekatan diantara
keduanya, dan dioperasikan sedekat mungkin dengan lantai.
d) Ikatan penyambung
Sambungan semua komponen pada instalasi mesin las dan pengaturannya harus
menjadi perhatian. Namun sambungan komponen komponen logam ke bendda
kerja akan meningkatkan resiko tersengat listrik yang dapat diterima operator ketika
menyentuh komponen komponen logam dan elektroda pada waktu yang
bersamaan. Operator harus terlindungi dari sambungan komponen logam yang
kurang baik.
e) Grounding benda kerja
Ketika benda kerja tidak tersambung dengan ground untuk safety elektrikal, karena
posisi dan ukuran, seperti pembuatan kapal atau membangun konstruksi baja
gedung, pentanahan benda kerja mungkin dapat mengurangi kerugian – kerugian,
tapi tidak semuanya seperti itu. Perhatian harus diberikan untuk mencegah resiko
kecelakaan akibat grounding benda kerja atau kerusakan terhadap peralatan
elektrikal. Jika diperlukan sambungan pentanahan benda kerja dilakukan secara
langsung, tapi di beberapa Negara hal itu tidak diperbolehkan dan harus melalui
capasitor yang sesuai, disesuaikan dengan aturan pemerintah setempat.
f) Perlindungan dan penyaringan
Penyaringan dan perlindungan dari kabel lain dan peralatan di sekitar area mesin
mungkin mengurangi masalah dalam mesin. Penyaringan dari instalasi pengelasan
mungkin dapat dipertimbangkan untuk aplikasi khusus.
LAMPIRAN B

1. Diagram Struktur
1.1 Panel Depan

1.2 Panel Belakang


1.3 Tampak Atas

1.4 Tampak samping kanan


1.5 Tampak samping kiri

1.6 Daftar alat


2. Diagram pengkabelan dan spare part

2.1 Daftar komponen utama


Kode Item komponen
C4 Kapasitor untuk proteksi kipas
C5 Kapasitor Polypropylene
C28 Kapasitor Polypropylene
D1 Modul pengatur 3 phase
D2 – D3 Modul diode untuk recovery cepat
DF Katub electromagnet
F1 Fuse
IFB Board Transformator arus
IGBTZJ Komponen IGBT
K1 MCB
L2 Induktor perubah arus
L3 Induktor resonansi
L5 Keluaran reactor
M1 Kipas
QDB Drive board
R1 Varistor
S11 Switch thermal
T1 Transformator utama
T2 Transformator penaik tegangan
T3 Transformator stray
T4 Transformator untuk ZKB/QDB
T5 Transformator insulasi
XSB Board untuk display
YHB Board untuk start busur
ZKB Board utama untuk kontrol

2.2 Fenomena dan keslahan saat komponen terindikasi rusak

Komponen rusak Fenomena / Indikasi


Transformator Stray High frekuensi mati
Switch Torch Keadaan Open Circuit (tidak dibebani) : Tidak ada
perubahan display, tidak ada high frekuensi dan gas setelah
switch di tekan
Keadaan circuit short (digunakan) : High frekuensi dan gas
mengalir sebelum switch ditekan dan display 805 atau nilai
tidak benar
Katub electromagnet Tidak ada aliran gas atau gas mengalir tidak bisa diatur
Transformator insulasi Keadaan open circuit : Tidak ada perubahan display, tidak
ada HF dan gas setelah switch torch ditekan
Keadaan short circuit : High frekuensi dan gas mengalir
sebelum switch ditekan dan display 805 atau nilai tidak
benar
Board HF busur start Tidak ada HF atau kadang kala HF sendiri
Board display  Encoder rotary pemilih Parameter rusak : Parameter tidak
dapat di pilih
 Encoder rotry pengatur parameter rusak : Parameter
tidak dapat diatur
 CC/switch pulse rusak : CC/Pulse tidak dapat di transfer
 2-step/4-step rusak : 2-step/4-step tidak dapat ditransfer
 Lainnya : tidak ada display, display salah atau lampu LED
menyala
Switch aliran air Display 806 dan LED menyala
Switch thermal Display 804 dan LED menyala
Kipas MCB trip : Kipas tidak menyala, display 804 dan LED
menyala

3. Trouble Shooting
Peringatan
Mesin las harus direpaair oleh teknisi yang terkualifikasi dan terlatih. Kesalahan
sambungan atau setting yang tidak tepat dapat merusak PCB atau spare part.
Setelah mematikan mesin tunggu beberapa saat untuk membuang power yang
disimpan dalam kapasitor sebelum diperbaiki untuk menghindari tersengat listrik.
Pastikan dengan multimeter voltase sudah hilang sebelum menyentuh batang
conektor.

Catatan umum
Selalu patuhi aturan dalam manual book ini untuk menghindari kecelakaan yang
tidak diharapkan.
Yakinkan bahwa semua prosedur maintenance dan perbaikan dilakukan oleh orang
yang terkualifikasi
Silahkan merujuk informasi kepada aturan maintenance umum tentang mesin las
tidak hanya pada manual book ini saja.
Sebelum melakukan pekerjaan perawatan cek apakah power supply normal. Voltase
dan frekuensi apakah sama dengan spesifikasi yang tertulis di name plate dan jika
kapasitas power supply cukup untuk kebutuhan pengelasan yang diminta.
Menghindari kabel las dan kabel control terbakar dan rusak dan short circuit
keluaran mesin.
3.1 Tidak ada tampilan pada display saat power ON
No Penyebab kesalahan Trouble shooting
1 3 phase hilang Cek phase
2 Kabel putus atau tidak kontak antara Cek dan ganti
Main Control Board (ZKB) dan display
board (XSB)
3 Fuse (F1) rusak Ganti fuse
4 Transformator ZKB/QDB (T4) rusak Ganti
5 Display board (XSB) rusak Cek dan ganti
6 Main Control Board (ZKB) rusak Cek dan ganti

3.2 Tidak ada reaksi saat welding torch ditekan


No Penyebab kesalahan Trouble shooting
1 Switch pada torch rusak atau kabel Cek dan ganti
control rusak
2 Transformator insulasi (T5) rusak Cek dan ganti
3 Transformator ZKB/QDB (T4) rusak Cek dan ganti
4 Main Control Board (ZKB) rusak Cek dan ganti

3.3 Welding torch ditekan namun tidak ada high frequency tapi gas keluar
No Penyebab kesalahan Trouble shooting
1 Waktu Pre gas terlalu lama Betulkan parameter
2 Celah yang besar antara Tungsten Dekatkan celah / jarak (0,5 – 1
electrode dan benda kerja mm)
3 Transformator stray (T3) rusak Cek dan ganti
4 Board HF start busur rusak Cek dan ganti
5 Kabel HF sirkuit tidak berhubungan Cek sirkuit dan sambung kabel
6 Main Board Control (ZKB) rusak Cek dan ganti

3.4 Welding torch ditekan ada high frequency dan tidak ada gas keluar
No Penyebab kesalahan Trouble shooting
1 Sirkuit gas tertutup Cek dan bersihkan
2 Katub electromagnet (DF) rusak Cek dan ganti
3 Transformator ZKB/QBD (T4) rusak Cek dan ganti
4 Main Control Board rusak Cek dan ganti

3.5 Welding torch ditekan high frequency dan gas keluar normal tapi gagal starting
busur
No Penyebab kesalahan Trouble shooting
1 Welding Torch rusak Cek dan ganti kabel torch
2 Waktu Pre Gas terlalu lama Betulkan parameter
3 Kontak jelek / korsleting pada Kabel Las Cek kabel las
4 3 phase hilang Cek power supply
5 Sensor arus (LEM) rusak Cek dan ganti
6 Induktor pengubah arus (L2) rusak Cek dan ganti
7 Modul diode recovery cepat (D) rusak Cek dan ganti
8 Kapasitor resonansi (C28) rusak Cek dan ganti
9 Komponen IGBT (IGBTZ) rusak Cek dan ganti
10 Main Control Board (ZKB) atau drive Cek dan ganti
board (QDB) rusak

3.6 High frequensi tidak ada


No Penyebab kesalahan Trouble shooting
1 Welding Torch switch atau kabel torch Cek dan ganti
korslet
2 Transformator insulasi (T5) rusak Cek dan ganti
3 Main Control Boar (ZKB) rusak Cek dan ganti

3.7 Parameter tidak dapat diatur


No Penyebab kesalahan Trouble shooting
1 Kabul putus atau kontak yang jelek Cek dan ganti
antara Main Board Control (ZKB) dan
display board (XSB)
2 Encoder pengtur parameter (W1) pada Cek dan ganti Display Board
display board (XSB) rusak (XSB)
3 Display board (XSB) rusak Cek dan ganti
4 Main Control Board (ZKB) rusak Cek dan ganti

3.8 Amper tidak dapat diatur


No Penyebab kesalahan Trouble shooting
1 Encoder pengtur parameter (W1) pada Cek dan ganti
display board (XSB) rusak
2 Display board (XSB) rusak Cek dan ganti
3 Kabul putus atau kontak yang jelek Cek dan ganti
antara kabel dan mesin
4 Sensor Arus (LEM) rusak Cek dan ganti
5 Modul diode recovery cepat (D) rusak Cek dan ganti
6 Kapasitor resonansi (C28) rusak Cek dan ganti
7 Board Transformator Arus (IFB) rusak Cek dan ganti
8 Komponen IGBT (IGBTZJ) terbakar Cek dan ganti
9 Drive board (QDB) rusak Cek dan ganti
10 Main Control Board (ZKB) rusak Cek dan ganti
3.9 Amper tidak stabil
No Penyebab kesalahan Trouble shooting
1 Fluktuasi yang besar pada voltase Cek power supply
power supply
2 Kontak yang jelek pada kabel las Cek setiap sambungan kabel las
dan sambung kembali
3 Kontak yang jelek antara kabel dan Cek sambungan kabel dari
mesin sirkuit utama, sensor arus dan
copot socket control board dan
pasang kembali
4 Main Control Board (ZKB) rusak Cek dan ganti

3.10 Sulit untuk starting busur


No Penyebab kesalahan Trouble shooting
1 Kontak yang jelek pada kabel las Cek sambungan kabel las dan
sambung kembali
2 High Frekuensi bermasalah Atur jarak tungsten elektroda
3 Sensor arus (LEM) rusak Cek dan ganti
4 Main Control Board (ZKB) rusak Cek dan ganti

3.11 Busur putus


No Penyebab kesalahan Trouble shooting
1 3 Phase hilang Cek power supply
2 MCB (K1) rusak Cek dan ganti
3 Modul penguat 3 phase Cek dan ganti
4 Kapasitor power (C5) rusak Cek dan ganti
5 Sensor arus (LEM) rusak Cek dan ganti
6 Kapasitor resonansi (C28) rusak Cek dan ganti
7 Drive Board (QDB) Cek dan ganti
8 Main Control board (ZKB) rusak Cek dan ganti
3.12 2-step normal, 4-step tidak normal
No Penyebab kesalahan Trouble shooting
1 Kabul putus atau kontak yang jelek Cek dan ganti
antara Main Board Control (ZKB) dan
display board (XSB)
2 2-step / 4-step switch (KD3) rusak Cek dan ganti
3 Display Board (XSB) rusak Cek dan ganti
4 Main Control Board (ZKB) rusak Cek dan ganti

3.13 LED menyala muncul 804 pada display


No Penyebab kesalahan Trouble shooting
1 Duty cycle berlebihan Atur amper kerja
2 Temperatur lingkungan tinggi Posisikan mesin dalam keadaan
tanpa beban dan dinginkan
3 Thermal switch (S11) rusak Cek dan ganti
4 Kipas (M1) rusak Cek dan ganti

3.14 LED menyala muncul 805 pada display


No Penyebab kesalahan Trouble shooting
1 Switch pada torch rusak Cek dan ganti
2 Switch pada torch ditekan terlalu lama Bebaskan Torch switch
ketika mesin dalam keadaan tanpa
beban
3 Korslet pada kabel torch Cek dan ganti
4 Transformator Insulasi (T5) rusak) Cek dan ganti
5 Main Control board (ZKB) rusak Cek dan ganti
3.15 LED menyala dan display 806
No Penyebab kesalahan Trouble shooting
1 Switch aliran air (K2) rusak Cek dan ganti
2 Sirkulasi air tersumbat Cek sirkulasi air (air pendingin,
pipa air, pipa pada welding
torch) dan bersihkan
5 Main Control board (ZKB) rusak Cek dan ganti

4. Test diagnose dalam keadaan mesin mati


Peringatan :
Sebelum pengecekan bagian mesin putus power supply , Cabut kabel las dari
terminal output. Tunggu beberapa saat agar power yang tersimpan di kapasitor
hilang.
Catatan Umum :
Set mode multimeter pada “DIODA”, RESISTANCE” dan “CAPACITANCE” sejalan
dengan fungsinya. Mungkin terdapat range pengukuran. Hal ini mungkin berbeda
dengan alat lain sesuai dengan akurasi dari masing masing alat. Tunggulah
Multimeter stabil daam membaca ukuran baru kita catat. Pastikan terjadi kontak
yang baik dan ketat antara probe multimeter dan bidang uji. Beberapa bagian mesin
perlu di putus dari control board sebelum dilakukan pengukuran.
5. Test diagnose dalam keadaan mesin hidup
6. Membongkar dan assembling
7. Maintenance
8

You might also like