You are on page 1of 33

PENGKAJIAN

A. IDENTITAS KELUARGA
1. Nama Keluarga : Ny. S
2. Umur : 56 th
3. Alamat : Kelurahan S. Kecamatan P. Kabupaten P.
4. Pekerjaan : Pedagang cengkeh
5. Pendidikan : SMA
6. Tanggal Pengkajian : 5 November 2010
7. Komposisi Keluarga
Nama Jenis
No. Hubungan Umur Pekerjaan Pendidikan
(Akhir Depan) kelamin
1. Ny. St P KK 56 th Pedagang SMA
2. Ny. S P Anak 31 th Penjahit SMA
Perguruan
3. Sdr. A P Anak 21 th Mahasiswa
Tinggi
4. Tn. K L Menantu 35 th Guru SD S1
5. An. A P Cucu 8 th Pelajar SD

Tn. K
Tn. B

Tn. W

Tn. B
Tn. T

Tn. G

Genogram

Keterangan :
Ny. S pernah dirawat di rumah sakit karena sakit typoid dan hipotensi. Pada saat sakit
typoid klien dan keluarga tidak mendapatkan salinan hasil laboratorium untuk penyakitnya.
Klien sempat dirawat selama ± 1 minggu dan setelah sembuh klien tidak pernah kontrol karena
merasa tidak ada keluhan yang serius. Saat sakit klien rutin minum obat dari resep dokter namun
setelah itu klien tidak lagi minum obat dari resep dokter dan saat kadang-kadang timbul keluhan
klien membeli dan mengkonsumsi obat dari toko / tanpa resep dokter.
Ny. S sering mengeluh pusing, terutama di antara kedua matanya dan dibagian tengkuk.
Tensi klien pernah sampai 80/70 mmHg. Klien mengatakan, ia sudah biasa dengan tensi rendah.
8. Type Keluarga : Single Family
9. Latar Belakang Etnis ( Budaya )
a. Latar belakang etnis keluarga atau anggota keluarga :
Jawa, keluarga masih menganut nilai dan kaidah budaya Jawa.
b. Tempat tinggal keluarga :
Semua masyarakat di wilayah / lingkungan sekitar tempat tinggal keluarga Ny. St adalah etnis
Jawa. Masyarakat di sekitar tempat tinggal Ny. St adalah bersifat homogen.
c. Kegiatan-kegiatan keagamaan, sosial, budaya, rekreasi, pendidikan :
Ada beberapa kegiatan lingkungan yang masih berhubungan erat dengan nilai etnis di antaranya
selamatan, tingkeban, mitoni, dll.
d. Kebiasan-kebiasaan diet dan berbusana :
Ny. St dan anak-anak serta menantu juga cucunya sudah berbusana modern. Pola diit
keluarga masih menganut nilai tradisional.
e. Struktur kekuasaan keluarga :
Pengambil keputusan adalah kepala keluarga tetapi sebelumnya melalui proses musyawarah
bersama anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah.
f. Penggunaan jasa-jasa perawatan kesehatan keluarga dan praktisi :
Menurut keterangan Ny. St, jika ada keluarga yang sakit maka akan diberi obat yang dibeli
dari toko namun jika tidak segera sembuh akan dibawa ke tempat praktek mantri / perawat di
dusun S. Menurut anggota keluarga tidak ada masalah dalam pemanfaatan layanan kesehatan.
g. Penggunaan bahasa sehari-hari di rumah :
Bahasa yang digunakan adalah bahasa Jawa, kadang-kadang menggunakan Bahasa
Indonesia saat berbicara dengan orang asing. Tidak ada hambatan dalam berkomunikasi dalam
keluarga khususnya penggunaan bahasa.
10. Identifikasi Religius
a. Keyakinan beragama mereka :
Seluruh anggota keluarga menganut agama Islam dan memiliki pandangan yang sama dalam
praktik keyakinan beragama.
b. Keaktifan keluarga tersebut terlibat dalam kegiatan agama atau organisasi-organisasi keagamaan
lain :
Anggota keluarga aktif dalam kegiatan keagamaan di lingkungan seperti yasinan 1 minggu
sekali.
c. Keluarga menganut agama :
Semua anggota keluarga menganut agama Islam.
d. Kepercayaan-kepercayaan dan nilai-nilai keagamaan yang dianut dalam kehidupan keluarga
terutama dalam hal kesehatan :
Menurut Ny. St bahwa penyakit adalah takdir yang digaris oleh Yang Maha Kuasa dan akan
selalu mengupayakan kesembuhan. Tidak ada nilai-nilai keyakinan yang bertentangan dengan
kesehatan.
11. Status Kelas Sosial (Berdasarkan pekerjaan, pendidikan dan pendapatan)
Jumlah pendapatan per bulan.
Tidak pasti, rata-rata Rp 900.000,00 – Rp 1.350.000,00
Sumber-sumber pendapatan per bulan : - Hasil dagang cengkeh + nunggu toko.
- Hasil menjahit.
- Hasil gaji sukuan guru.
Jumlah pengeluaran per bulan : Rp 1.000.000,00 – Rp 1.250.000,00
Sumber pendapatan belum mencukupi kebutuhan keluarga, sehingga kekurangannya dipenuhi
oleh anak dan menantunya, namun tetap masih belum cukup bila digunakan untuk berobat.
12. Aktifitas rekreasi atau waktu luang.
Menonton TV, mengasuh cucu, tidur, memelihara kelinci dan ikan, bebek, ayam,
menunggu toko, mengobrol dengan tetangga.

RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


1. Tahap perkembangan keluarga saat ini.
Tahap VI, dimana anak pertama sudah berkeluarga dan memiliki 1 anak usia sekolah
namun anak pertama masih tinggal satu rumah. Keluarga Ny. St tidak mengalami kesulitan
dalam mengambil keputusan.
2. Sejauh mana keluarga memenuhi tugas-tugas perkembangan yang sesuai dengan tahap
perkembangan saat ini.
Semua sudah dilalui hanya pada tahap VI masih belum lengkap karena keluarga anak
pertama masih tinggal satu rumah, anak terakhir juga masih tinggal satu rumah.
3. Riwayat keluarga mulai lahir hingga saat ini, termasuk riwayat perkembangan dan kejadian-
kejadian dan pengalaman-pengalaman kesehatan yang unik atau yang berkaitan dengan
kesehatan (perceraian, kematian, hilang, dll) yang terjadi dalam kehidupan keluarga :
Menurut Ny. St anak pertamanya pernah dirawat di Rumah Sakit karena sakit Thypoid dan
hipotensi. Tetapi Ny. St mengatakan didalam keluarganya tidak ada yang pernah mengalami
penyakit seperti yang diderita oleh Ny. S anaknya tersebut. Tensi Ny. S pernah sampai 80/70
mmHg dan Ny. S sering merasa pusing terutama bila terlalu capek. Perut Ny. S juga sering terasa
perih, Ny. S sering mual namun tidak sampai muntah.
Tn. T suami Ny. St sudah meninggal ± 12 tahun yang lalu karena sakit infeksi pada
mandibula. Sebelumnya Tn. T pernah dirawat selama ± 7 hari di RS dan akhirnya meninggal
dunia.
4. Keluarga asal kedua orang tua ( seperti apa kehidupan keluarga asalnya, hubungan masa silam
dan saat denagn orang tua dari kedua orang tua)
Keluarga asal dari kedua orang tua kegidupannya menganut budaya dan adat istiadat jawa,
tidak ada konflik antara anggota keluarga. Menurut keterangan Ny. St keluarga baik-baik saja
dan tidak ada konflik.
DATA LINGKUNGAN
1. Karakteristik rumah.
a. Gambar type tempat tinggal (rumah, apartemen, sewa kamar, dll) :
Jalan kampung, type tempat tinggal rumah.
Status rumah yang sedang ditinggali adalah milik sendiri
b. Kondisi rumah. (Interiror dan Eksterior)
Interior : rumah terdiri dari ruang tamu, 3 kamar tidur, dapur, kamar mandi, tempat sholat, toko,
gudang dan ruang makan. Di bagian depan rumah terdapat teras yang dipinggirnya terletak pot-
pot bunga. Penatan perabot rumah terkesan cukup rapi ventilasi dan penerangan baik, lantai dari
keramik tembok permanen kuat dan dapat melindungi suhu dingin maupun gangguan keamanan
yang lain, namun atap rumah sering bocor saat hujan, untuk kamar tidur bagian depan dan
tengah baik ventilasi maupun penerangan sudah adekuat, namun untuk kamar belakang ventilasi
dan pencahayaan kurang.
c. Dapur terkesan bersih namun cukup sempit dan bisa dilalui 2-3 orang, sumber bersih dari
PDAM, alat masak lengkap dan bersih karena tiap habis dipakai selalu dicuci. Tidak terdapat alat
pengaman untuk kebakaran. Penempatan alat-alat dapur tidak terjangkau anak-anak kecil
sehingga tidak membahayakan.
d. Kamar mandi terkesan bersih, lantai dari tekel, bak mandi dikuras 1 bulan sekali terlihat
berlumut dan tidak terdapat jentik-jentik nyamuk. Peralatan mandi lengkap dan tiap anggota
keluarga memiliki alat mandi sendiri.
e. Hunian tempat tidur untuk satu kamar maksimal 2 orang, privasi orang yang ada di kamar
terjamin karena kamar memiliki pintu dan kunci, ada baju-baju digantung di kamar dan menurut
keluarga itu sudah biasa.
f. Ada binatang peliharaan yang dipelihara di kandang belakang rumah dan kolam disamping
rumah. Binatangnya ada ikan, kelinci ayam, dan bebek. Saat pengkajian tidak ada serangga yang
berkeliaran.
g. Keluarga mengatakan mereka merasa aman tinggal di rumah dan dapat melakukan kegiatan
dengan leluasa. Keluarga merasa aman karena sudah ada pintu dan kunci yang kuat.
h. Anggota kelurga mengtakan bahwa, mereka dapat melakukan aktivitas dengan leluasa dan tidak
merasa terganggu dari luar.
i. Rumah relatif aman dari resiko kecelakaan ataupun ancaman kriminal. Jarak rumah dengan jalan
raya ± 10 meter. Pintu kuat dan jalan didepan rumah bklien sepi/jarang dilalui kendaraan besar
sehingga resiko kecelakaan kecil.
j. Evaluasi adekuat pembuangan sampah, jelaskan!
Sampah keluarga dikelola sendiri oleh keluarga. Mulanya dikumpulkan di tempat sampah lalu
ketika sampah sudah terkumpul banyak selanjutnya sampah dibakar. Keluarga merasa tidak ada
masalah dalam pembunagan sampah.
k. Anggota keluarga merasa puas dengan penataan rumahnya.
l. Ada kaleng-kaleng berserakan disamping rumah, dan klien tahu resiko dari adanya kaleng
tersebut yaitu bisa jadi sarang nyamuk Demam Berdarah, namun keluarga merasa masih belum
sempat memindahkan kaleng-kaleng tersebut dan sudah biasa membuang kaleng di situ.
2. Karateristik Lingkungan dan komunitas lingkungan yang lebih luas.
a. Karateristik fisik oleh lingkungan yang paling dekat dan komunitas yang lebih luas.
 Type lingkungan/ komunitas :
Subkota, kondisi geografis termasuk desa berada di wilayah dusun di salah satu kecamatan di
kota P.
 Type tempat tinggal :
Hunian daerah di sekitar tempat tinggal keluarga Ny St rata-rata rumah tangga
 Keadaan tempat tinggal dan jalan raya :
Akses jalan raya ke tempat Ny. St adalah jalan yang sudah diaspal dan masih cukup baik.
 Sanitasi jalan, rumah :
Untuk limbah cair di salurkan ke got.yang airnya agak tergenang namun sebagianmasih bisa
mengalir. Untuk sampah dikelola keluarga sendiri mulanya dibuang di tempat sampah lalu
dikumpulkan dan dibuang atau dibakar di samping rumah.namun kaleng diletakkan berserakan di
samping rumah.
 Adanya jenis-jenis industri di lingkungan :
Tidak ada, lingkungan di sekitar tempat tinggal Ny St tidak didapatkan adanya industri atau
kegiatan yang dapat menimbulkan industri.
b. Karakteristik demografis dari lingkungan dan komunitas.
 Kelas sosial dan karakteristik etnis penghuni :
Sebagian besar/seluruhnya dihuni oleh etnis jawa.
 Perubahan-perubahan secara demografis yang berlangsung belakangan ini di lingkungan atau
komunitas :
Ada tetangga meninggal.pindah atau menikah/pendatang baru.
c. Pelayanan-pelayanan kesehatan dan pelayanan-pelayanan social apa yang ada dalam lingkungan
dan komunitas :
 Fasilitas ekonomi (warung, took, atau pasar) :
Ada, semua fasilitas tersebut terjangkau kecuali apotik.
 Lembaga-lembaga Kesehatan (Klinik-klinik, rumah sakit dan fasilitas gawat darurat)
Rumah sakit ada tapi di kabupaten agak jauh kurang lebih 25 km dengan fasilitas gawat darurat.
Ada puskesmas, bidan, perawat dan dokter. Praktek yang mudah terjangkau.
 Lembaga-lembaga pelayanan sosial. (Kesejahteraan, Konseling, pekerjaan) : Tidak ada
d. Sekolah-sekolah di lingkungan/komunitas dapat diakses dan kondisinya sekolah Tk, SD, SMP,
SMA dan SMK dapat diakses dengan mudah dari tempat tinggal dan keadaanya baik.
 Fasilitas-fasilitas rekreasi yang dimiliki di daerah ini :
Tidak ada, fasilitas rekreasi paling dekat ada di kecamatan yang berbatasan dengan Ny. St dan
keluarga tinggal.
 Tersedianya transportasi umum. Bagaimana pelayanan-pelayanan fasilitas-fasilitas tsb dapat
diakses ( dalam arti jarak, kecocokan, dan jam, dll ) kepada keluarga :
Ada, angkutan umum dari tempat tinggal Ny St ada dalam jarak yang terjangkau yaitu kol pik up
dan ojek.
 Kejahatan di lingkungan dan komunitas, masalah keselamatan yang serius :
Menurut keterangan anggota keluarga, selama ini tidak pernah terjadi masalah yang
mengancam keselamatn seperti keselamatan atau kejahatan.
3. Mobilitas geografis keluarga
a. Sudah berapa lama keluarga tinggal di daerah ini.
Sejak Ny St masih kecil sampai sekarang tidak pernah pindah sekitar 56 tahun.
b. Apakah serinh pindah-pindah tempat tinggal ?
Tidak pernah, sejak kecil sampai berkeluarga, Ny St tetap tinggal di daerah ini.
4. Hubungan keluarga dengan fasilitas-fasilitas di komunitas.
a. Anggota keluarga yang sering menggunakan fasilitas kesehatan.
Ny. St pernah masuk RS dan kadang periksa ke mantri karena merasa pusing dan mual. Ny. St
pernah periksa ke dokter karena linu-linu.
b. Frekuensi atau sejauh mana mereka menggunakan pelayanan dan fasilitas :
Ny. S periksa ke mantri hanya jika merasa sakitnya tidak sembuh setelah minum obat dari toko.
Ny St periksa ke dokter hanya sekali karena merasa linu-linu di kakinya sudah serius sampai
sulit berjalan.
Pemanfaatan lembaga-lembaga yang ada di komunitas untuk kesehatan keluarga. (JPS, JPKM,
dana sehat, Akses LSM) :
Tidak memanfaatkan karena merasa tidak perlu.
c. Pandangan Keluarga terhadap komunitasnya :
Keluarga merasa tidak ada masalah saat berinteraksi dengan lingkungan, merasa diterima dan
bisa menyesuaikan diri.
5. Sistem Pendukung atau jaringan sosial keluarga :
Yang menolong keluarga pada saat keluarga membutuhkan bantuan dukungan konseling,
aktifitas-aktifitas keluarga (sebutkan lembaga formal atau informal : informal : teman dekat,
tetangga, Formal : Lembaga resmi pemerintah maupun swasta/ LSM )
STRUKTUR KELUARGA
1. Pola Komunikasi.
 Mayoritas pesan anggota keluarga sesuai dengan isi dan instruksi-instruksi pesan dapat diterima
oleh seluruh anggota keluarga.
 Setiap kebutuhan dan perasaan seluruh anggota keluarga dapat disampaikan dengan jelas.
 Setiap anggota keluarga dapat memberikan respon setelah pesan disampaikan.
 Pesan yang disampaikan tidak memiliki kesulitan untuk diterima anggota keluarga.
 Bahasa yang digunakan dalam keluarga :
Bahasa yang digunakan adalah bahasa jawa, keluarga tidak mengalami kesulitan dalam
penerimaan pesan.
 Komunikasi keluarga berlangsung setiap hari, anggota keluarga berinteraksi secara langsung.
 Pesan-pesan emosional (afektif) disampaikan dalam keluarga : terbukti secara langsung dalam
bahasa lisan.
 Jenis-Jenis emosi yang disampaikan dalam keluarga :
Marah, senang, gembira, sedih.
 Emosi yang disampaikan secara negative, positif, atau keduanya, kadang marah bila ada
kesalahpahaman. Dan emmberikan pujian saat salah satu anggota keluarga mendapatkan prestasi.
Motivasi juga sering diberikan.
 Bagaimana Frekuensi dan fasilitas komunikasi yang berlangsung dalam keluarga ? jelaskan !
Interaksi antar anggota keluarga yang berada dalam satu rumah berjalan dengan baik dan
intensitasnya sering untuk anak, Ny st yang sedang bersekolah/ kuliah di kota kabupaten dan
kadang kost intensitas pertemuanya 3x seminggu.
 Pola-pola umum apa yang digunakan menyampaikan pesan-pesan penting : Langsung, dengan
bahasa lisan.
 Tidak ada disfungsional emosi dan komunikasi, komunikasi antar anggota keluarga berjalan baik
tanpa kesulitan.
 Tidak ada hal-hal/masalah dalam keluarga yang tertutup untuk didiskusikan.
2. Struktur Kekuasaan
a) Keputusan dalam keluarga
 Yang membuat keputusan dalam keluarga :
Kepala keluarga melalui musyawarah dengan seluruh anggota keluarga.
 Yang memutuskan dalam penggunaan keuangan keluarga :
Kepala keluarga dengan pertimbangan anggota keluarga yang tinggal satu rumah.
 Yang memutuskan dalm masalah pindah pekerjaan atau tempat tinggal :
Individu yang bersangkutan.
 Yang mendisiplinkan dan memutuskan kegiatan-kegiatan anak :
Kepala keluarga.
 Cara keluarga dalam mengambil keputusan berada di tangan kepala keluarga tapi dibicarakan
dengan musyawarah.
 Keluarga merasa puas dengan pola pengambilan keputusan tersebut :
Ya, setelah pengambilan keputusan tidak ada masalah dalam keluarga.
b) Dasar kekuasaan apa anggota keluarga membuat keputusan :
Berdasarkan kekuatan dan musyawarah.
c) Tidak ada yang mendominasi kekuasaan hanya struktur tertinggi dipegang oleh kepala.
3. Struktur Peran
Struktur Peran Formal
Posisi dan peran formal apa pada setiap anggota keluarga:
 Peran-peran formal anggota keluarga.
Ny St berperan sebagai pencari naskah dan kepala keluarga dan IRT
Ny S sebagai IRT dan penjahit, pengasuh anak
Sdr A sebagai mahasiswi dan anak
Tn K sebagai menantu, guru SD pencari nafkah
An A sebagai pelajar, dan anak
 Tidak ada konflik peran dalam keluarga.
Struktur Peran Informal
 Peran-peran informal dalam keluarga :
Ada, Ibu Ny St mengatur kebersihan rumah, Ny St dan Tn K ikut mencari nafkah, mengasuh
cucu dan anak, Ny S mengasuh anak Sdr A mengasuh keponakan, bersih-bersih, An A belajar.
 Yang memainkan peran-peran tersebut :
Semua anggota keluarga tanpa kecuali.
 Tujuan dari peran-peran informal yang dijalankan keluarga adalah :
Saling membantu
 Bila peran-peran informal bersifat disfungsional, yang melaksanakan peran-peran ini pada
generasi sebelumnya :
Tidak ada.
 Pengaruh/dampak terhadap orang yang memainkan peran-peran tersebut;
Ada, Ny St sering mengeluh nyeri pada kaki dan pinggang karena sering mengangkati karung-
karung cengkeh/cengkeh dalam karung.
Analisa Model Peran
 Yang menjadi model dalam menjalankan peran dikeluarga :
Kepala Keluarga, Ny St
 Pengaruh status sosial keluarga dalam pembagian peran keluarga :
Tidak
 Budaya masyarakat, agama mempengaruhi dalam pembagian peran keluarga.
 Peran yang dijalankan oleh anggota keluarga tidak sesuai dengan tahap perkembangannya, karena
Ny S yang sudah berkeluarga dengan Tn K masih tinggal serumah dengan Ny St.
 Masalah-masalah kesehatan yang mempengaruhi peran-peran keluarga :
Bila di dalam anggota keluarga ada anggota keluarga yang sakit peran digantikan oleh keluarga
yang tidak sakit.
 Pengaturan kembali peran-peran baru dalam keluarga (sehubungan dengan adanya yang sakit,
meninggal, pisah, pindah dll) :
Tidak ada pengaturan secara khusus.
 Anggota keluarga dapat menjalankan peran yang baru.
 Tidak ada bukti tentang stress dan konflik akibat peran
 Tidak ada respon anggota keluarga yang sakit bereaksi terhadap perubahan/ hilangnya peran.
4. ` Nilai-nilai keluarga
a. Ada kesesuaian antara nilai-nilai keluarga dengan kelompok atau komunitas yang lebih luas.
Nilai-nilai yang ada dikeluarga tidak bertentangan dengan nilai-nilai yang ada dikeluarga tidak
bertentangan dengan nilai-nilai yang ada di masyarakat.
b. Perlu/penting adanya nilai sebagai patokan dalam kehidupan sehari-hari
c. Semua nilai dianut secara sadar
d. Tidak ada konflik nilai yang menonjol dalam keluarga
e. Kelas sosial keluarga rata-rata adalah pekerja dan nilai budaya yang mempengaruhi adalah
budaya jawa.
f. Keluarga menganggap sakit sebagai cobaan, menganggap dirinya sakit jika ada keluhan.
FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi Afektif
Pola kebutuhan keluarga (respon)
a) Anggota keluarga merasakan kebutuhan-kebutuhan individu-individu lain dalam keluarga
b) Orang tua (suami/istri) mampu menggambarkan kebutuhan-kebutuhan psikologis anggota
keluarganya
c) Anggota keluarga tidak memiliki orang yang dipercaya dalam keluarga untuk memenuhi
kebutuhan psikologisnya
d) Kebutuhan-kebutuhan, keinginan-keinginan, perbedaan dihormati oleh anggota keluarga yang
lain
e) Dalam keluarga ada saling menghormati satu sama lain
f) Keluarga sensitif terhadap persoalan-persoalan setiap individu
Saling memperhatikan (Mutual Naturance) keakraban dan identifikasi
g) Sejauh mana anggota keluarga memberi perhatian satu sama lain :
Jika ada salah satu anggota keluarga yang melakukan kesalahan, anggota keluarga yang lain
saling mengingatkan
h) Mereka saling mendukung satu sama lain
i) Terdapat perasaan akrab dan intim diantara lingkungan hubungan keluarga
j) Anggota keluarga menunjukkan kasih saying satu sama lain.
Keterpisahan dan keterikatan
k) Keluarga merasa berat bila ada anggota keluarga yang meninggalkan rumah karena lebih senang
berkumpul bersama
l) Keluarga merasa adanya keterikatan yang erat antara satu dengan yang lainnya.
2. Fungsi sosialisasi
 Ada otonom setiap anggota dalam keluarga:
Ada, Ny St memiliki kekuasaan untuk mengatur/mengambil keputusan bagi anak, cucu dan
menantunya. Begitu pula anggota keluarga yang lain
 Ada saling ketergantungan dalam keluarga
 Yang menerima peran/tanggung jawab memelihara anak dan membesarkan anak adalah Ny St, Ny
S dan Tn K
 Fungsi ini dipikul bersama
 Tidak ada pengaturan secara khusus pembagian tanggung jawab
 Faktor social budaya yang mempengaruhi pola-pola membesarkan anak :
Ada, pola asuhnya tetap menggunakan pola asuh jawa/orang jawa
 Keluarga saat ini tidak mempunyai masalah/resiko dalam mengasuh anak
 Lingkungan rumah cukup memadai bagi anak-anak untuk bermain (cocok dengan tahap
perkembangan anak)
 Ada peralatan/permainan anak-anak yang cocok dengan usia.
3. Fungsi perawatan kesehatan
a. Keyakinan-keyakinan, nilai-nilai dan perilaku keluarga:
 Nilai-nilai apa yang dianut keluarga terkait dengan kesehatan:
Keluarga beranggapan bahwa sakit itu adalah bila mempunyai penyakit yang sudah parah
 Kekonsistenan antara nilai-nilai kesehatan keluarga dengan perilakunya:
Ya, keluarga baru menggunakan layanan kesehatan bila timbul keluhan yang sangat mengganggu
 Kegiatan-kegiatan apa saja yang dapat meningkatkan kesehatan yang dilaksanakan dalam
keluarga :
Ny St bila sakit ke mantri, bila sakit beli obat sendiri dan Ny S bila sakit pergi ke mantri. Hal itu
dilakukan bila keluhan tidak segera sembuh setelah minum obat dari toko.
 Perilaku dari semua anggota keluarga mendukung peningkatan kesehatan keluarga :
Ny St minum kopi, Ny S jarang periksa kesehatan, makan sedikit tanpa resep dokter. Keluarga
tidak mematuhi aturan alit misalnya Ny St sering makan tinggi purin dan garam, Ny S senang
makan makanan pedas dan buah mentimun.
b. Definisi keluarga tentang sehat/sakit dan tingkat pengetahuan mereka :
 Keluarga mendefinisikan kesehatan dan sakit bagi anggota keluarga :
Keluarga menganggap sakit jika ada keluhan yang cukup parah.
 Keluarga dapat melaporkan dan mengobservasi gejala-gejala dan perubahan-perubahan penting
pada anggota yang sakit :
Ny. S mampu mengenali gejala-gejala hipotensi (tekanan darah rendah) dan thypoid, Ny. St tahu
bahwa jika ia bekerja terlalu berat maka kakinya akan menjadi linu-linu.
 Sumber-sumber informasi kesehatan dari anggota keluarga dan dari TV.
c. Status kesehatan keluarga dan kerentanan terhadap sakit yang diras / diketahui :
 Keluarga mengetahui bahwa anggota keluarga mengalami masalah kesehatan
 Masalah-masalah kesehatan yang saat ini diidentifikasi oleh keluarga :
Ny. St sering nyeri pada kaki tetapi tidak tahu pengertiannya. Ny. S menderita sakit hipotensi
dan pernah sakit thypoid tapi Ny. S tahu cara mencegahnya dan ia sebenarnya tahu kalau tidak
boleh makan makanan asam dan pedas tapi Ny. S tetap saja makan karena suka dan ia juga tetap
makan mentimun karena menurutnya enak dan segar.
 Masalah kesehatan yang dianggap serius / penting oleh keluarga :
Sakit yang diderita Ny. S yaitu thypoid dan hipotensi.
 Tindakan-tindakan yang telah dilakukan keluarga terhadap masalah kesehatan saat ini :
Mengantarkan ke pusat pelayanan kesehatan, mantra bila ada keluhan serius dan sempat. Untuk
ke dokter keluarga tidak melakukannya karena menganggap itu terlalu mahaldan keuangan
kurang mencukupi.
d. Praktek diet keluarga
 Keluarga mengetahui tentang makanan yang bergizi
Keluarga mengetahui jika saat makan sehari-hari harus ada nasi, sayur, lauk dan buah.
 Diet keluarga memadai :
Semua anggota keluarga makan cukup teratur 3X sehari, Ny. S pola makannya hanya sedikit ± ½
piring.
 Yang bertanggung jawab terhadap perencanaan, belanja dan penyiapan makanan :
Ny. St dan Ny. S
 Makanan disiapkan dengan digoreng / direbus.
 Jenis makanan yang dikonsumsi keluarga setiap hari :
Nasi, sayur, lauk dengan kecenderungan asam dan pedas.
 Tidak ada pembatasan-pembatasan anggaran :
Tidak ada pengaturan khusus untuk belanja sehari-hari
 Makanan disimpan pada tempat yang benar memiliki lemari makanan khusus
 Jadwal makan keluarga :
3X sehari, tidak ada waktu khusus untuk selingan.
e. Kebiasaan tidur dan istirahat
 Jam keluarga biasa tidur :
Ny. St tidur jam 14.00-15.00 dan jam 21.00-04.30
Ny. S dan Tn. K tidur jam 13.00-14.00 dan jam 21.00-04.30
Sdr. A dan An. A tidur jam 13.00-14.00 (kadang-kadang jika pulang kuliah / sekolah) dan jam
21.00-04.30
 Jumlah jam tidur setiap anggota keluarga cukup / tidak :
Ny. S sering kurang tidur karena menyelesaikan jahitannya.
 Tidak ada kesulitan tidur pada keluarga
 Anggota keluarga tidur di kamar
f. Latihan dan rekreasi
 Keluarga tidak menyadari bahwa rekreasi dan olahraga aktif sangat bermanfaat bagi kesehatan
 Jenis-jenis rekreasi dan aktivitas-aktivitas fisik apa yang anggota keluarga atau hanya anggota
tertentu :
Ya, saat nonton TV seluruh keluarga biasanya berkumpul di ruang keluarga.
g. Kebiasaan penggunaan obat-obatan dalam keluarga
 Ada kebiasaab Ny. St dan Ny. S membeli dan mengkonsumsi obat dari took tanpa resep dokter
 Ny. St dan Tn. K suka minum kopi, Ny. S suka makan buah mentimun dan makan makanan pedas
dan asam
 Keluarga menyimpan obat-obatan dalam jangka waktu cukup lama dan menggunakannya kembali
 Obat-obatan diberi label secara tepat dan berada di tempat yang aman jauh dari jangkauan anak-
anak
h. Peran keluarga dalam perawatan diri
 Tindakan keluarga untuk memperbaiki status kesehatan :
Berobat bila sakit parah / ada keluhan yang cukup mengganggu
 Tindakan keluarga ntuk mencegah sakit / penyakit yang tidak ada
 Yang membuat keputusan dalam bidang kesehatan dalam keluarga :
Setiap anggota keluarga yang sudah dewasa.
 Keluarga tidak tahu cara merawat bila thypoid dan hipotensi Ny. S kambuh, dan saat Ny. St
kambuh sakit keju dan linunya
i. Praktik lingkungan
 Keluarga saat ini tidak terpapar polusi udara, air, suara dari lingkungan
 Anggota keluarga tidak menggunakan pestisida cairan pembersih, lem, pelarut, logam berat dan
racun dalam rumah
 Pola keluarga dalam mandi, cuci, penggunaan jamban
Mandi 2X sehari, penggunaan alat mandi disendirikan, cuci 2-3X sehari, penggunaan jamban
secara bergiliran.
j. Cara-cara pencegahan secara medis
 Pendapat keluarga tentang kondisi sehat :
Sehat jika tidak ada keluhan.
 Pemeriksaan terakhir terhadap kesehatan yang dilakukan
Ny. S 3 bulan yang lalu karena terasa pusing dan sangat mual.
 Status imunisasi dari keluarga pada bayi, balita, ibu hamil :
Lengkap untuk balita dan ibu hamil.
k. Praktek kesehatan gigi
 Keluarga tidak pernah memeriksakan kesehatan gigi karena tidak pernah ada keluhan yang serius
 Keluarga melakukan perawatan gigi 2X sehari, dengan gosok gigi
 Tidak ada kebiasaan makan manis (cokelat, permen)
l. Riwayat kesehatan keluarga
 Ny. St sakit keju linu pada kali, Ny. S sakit hipotensi dan thypoid, dan di keluarga Ny. St tidak
ada yang mnderita penyakit seperti Ny. St dan Ny. S.
 Tidak Ada riwayat-riwayat penyakit keluarga yang berhubungan dengan lingkungan
m. Pelayanan perawatan kesehatan yang diterima :
 Anggota keluarga saat ini tidak sedang dalam perawatan
 Tidak ada anggota keluarga yang bertemu dengan tenaga kesehatan hanya anggota keluarga yang
sakit pada saat periksa
n. Perasaan dan persepsi menyangkut pelayanan perawatan kesehatan :
 Perasaan keluarga terhadap jenis-jenis pelayanan perawatan kesehatan bagi keluarga yang tersedia
dalam komunitas :
Ny. S memiliki kecenderungan periksa ke puskesmas rawat inap dank e mantra karena
menganggap biayanya lebih murah.
 Keluarga memiliki pengalaman masa lalu dengan pelayanan perawatan kesehatan yang keluarga
terima :
Keluarga mengatakan saat Ny. St rawat inap di puskesmas hasilnya memuaskan.
 Keluarga merasa puas, nyaman, dan percaya dengan perawatan yang diterimanya dari pemberian
pelayanan kesehatan
 Apa sikap dan harapan keluarga terhadap peran perawat :
Keluarga berharap perawat bersikap ramah.
o. Pelayanan kesehatan darurat
 Keluarga tahu di mana pelayanan darurat terdekat (menurut syarat-syaratnya) baik untuk anak-
anak maupun anggota keluarga yang dewasa :
Ke puskesmas, rawat inap dan RSU
 Keluarga tidak tahu cara memanggil ambulans dan perawatan medis / paramedic
 Keluarga tidak memiliki suatu perencanaan kesehatan darurat
p. Sumber pembiayaan :
 Keluarga akan membayar pelayanan kesehatan dengan sebagian uang pribadi keluarga, dan
sebagian dengan askes
 Keluarga memiliki asuransi askes
 Keluarga mendapat pelayanan gratis
q. Transportasi untuk mendapatkan pelayanan kesehatan :
 Jarak fasilitas kesehatan terjangkau dengan kendaraan umum ± 10 menit dari rumah
 Alat transportasi yang digunakan :
Keadaan umum, kadang memakai sepeda motor
 Waktu menggunakan angkutan umum tidak ada masalah yang timbul dalam hubungannya dengan
jam pelayanan dan lamanya perjalanan ke fasilitas pelayanan kesehatan

STRESS DAN KOPING KELUARGA


 Stress jangka panjang (>6 bulan) dan jangka pendek (<6 bulan) yang saat ini terjadi pada keluarga
:
Stressor jangka panjang : Ny S sakit hipotensi dan seharusnya rutin control
dan masalah ekonomi keluarga juga saudara A yang harus sekolah kuliah dengan biaya yang
cukup besar.
Stressor jangka pendek : hasil jualan saat ini berkurang, cengkeh murah.
 Keluarga dapat mengatasi stressor :
Bisa, sakit yang diderita Ny S dan Ny St dianggap sebagai cobaan dan diupayakan
penyebuhannya dengan berobat.
 Keluarga mengatasi masalah tersebut dengan melakukan upaya pengobatan
 Strategi koping yang digunakan oleh keluarga untuk menghadapi tipe – tipe masalah dengan minta
bantuan anak – anaknya.
 Koping keluarga terhadap masalah – masalah mereka sekarang saling terbuka dalam membiasakan
masalah – malasah masing – masing dan mencari solusinya bersama – sama.

PENGKAJIAN FISIK KELUARGA

No Pemeriksaan Nyonya S Nyonya St Saudara A Tuan T Anak A


Fisik
1 Keadaan umum - Baik - Baik - Baik - Baik - Baik
- Tampak sehat - Agak pucat - Badan ideal - Tampak agak - Tampak
tapi kadang - Tampak agak gemuk agak kurus
merasa nyeri kurus
pada kaki
tampak ideal
2 Tanda – tanda
vital
- TD … mm Ng - 140/90 - 90/80 - 110/90 - 120/80 - 110/80
- N … X/mnt - 80 - 88 - 88 - 90 - 90
- S… C 0
- 36 - 37 - 36 - 36 - 36
- RR … X/mnt - 20 - 22 - 24 - 20 - 20
3 Antropmetri
- TB … cm - 159 - 150 - 152 - 170 - 130
- BB … kg - 54 - 44 - 47 - 80 - 30
4 Kepala
- Bentuk - Lonjong - Lonjong - Bulat - Bulat - Lonjong
- Simetris - Simetris - Simetris - Simetris - Simetris
- Rambut - Merata putih - Merata - Merata - Merata - Merata
(uban)
- Tidak rontok - Tidak rontok - Tidak - Tidak - Tidak
Rontok Rontok Rontok
- Kulit kepala - Tidak luka - Tidak luka - Tidak luka - Tidak luka - Tidak luka
- Kelainan - Tidak ada - Tidak ada - Tidak ada - Tidak ada - Tidak ada
5 Mata
- Konjungtiva - Merah - Pucat - Merah - Merah - Merah
- Simetris - Simetris - Simetris - Simetris - Simetris - Simetris
- Visus - 4/6 - 5/6 - 6/6 - 6/6 - 6/6
6 Hidung
- Tulang hidung - Tidak - Tidak - Tidak - Tidak - Tidak
- Septum nasi Bengkok Bengkok Bengkok Bengkok Bengkok
- Lubang hidung
- Tidak - Tidak berdarah - Tidak - Tidak berdarah - Tidak
berdarah berdarah berdarah
7 Telinga
- Ukuran - Sedang - Sedang - Sedang - Sedang - Sedang
- Lubang telinga - Tidak - Berdarah - Tidak - Tidak berdarah - Tidak
- Pendengaran berdarah berdarah berdarah
- Baik - Baik - Baik - Baik - Baik
8 Mulut
- Bibir - Tidak sianosis - Tidak sianosis - Tidak - Tidak sianosis - Tidak
- Tidak caries sianosis sianosis
- Gigi - Tidak caries - Tidak caries - Tidak caries - Tidak caries
- Tidak luka - Tidak luka - Tidak luka
- Gusi - Tidak - Tidak luka - Tidak - Tidak luka - Tidak
- Tonsil membesar - Tidak membesar - Tidak membesar
membesar membesar
9 Leher
- Kelenjar tyroid - Tidak - Tidak - Tidak - Tidak - Tidak
membesar membesar membesar membesar membesar
10 Integument dan
kuku
- Integumen - Tidak luka - Tidak luka - Tidak luka - Tidak luka - Tidak luka
- Tidak ada - Tidak ada - Tidak ada - Tidak ada - Tidak ada
penyakit kulit penyakit kulit penyakit kulit penyakit kulit penyakit kulit
- Tidak - Tidak - Tidak
- Kuku sianosis - Tidak sianosis sianosis - Tidak sianosis sianosis
11 Thorak
- Paru - Tidak ada - Tidak ada suara - Tidak ada - Tidak ada suara - Tidak ada
suara tambahan suara tambahan suara
tambahan - Tidak ada tambahan - Tidak ada tambahan
- Jantung - Tidak ada pembesaran - Tidak ada pembesaran - Tidak ada
pembesaran jantung pembesaran jantung pembesaran
jantung jantung jantung
12 Abdomen - Tidak ada - Tidak ada - Tidak ada - Tidak ada - Tidak ada
benjolan benjolan benjolan benjolan benjolan
- Tidak ada - Tidak ada nyeri - Tidak ada - Tidak ada nyeri - Tidak ada
nyeri abdomen abdomen nyeri abdomen nyeri
- Tidak ada abdomen abdomen
asites - Tidak ada asites - Tidak ada - Tidak ada - Tidak ada
- Kadang mual asites asites asites
- Kadang perih
13 Muskulokeletal - Tidak odem - Tidak odem - Tidak odem - Tidak odem - Tidak odem
- Tidak atropi - Tidak atropi - Tidak atropi - Tidak atropi - Tidak atropi
- KKO : S - KKO : S
- Kadang nyeri - KKO : S - KKO : S
pada kaki
- KKO : S
14 Nevrologis - CM - CM - CM - CM - CM
- R Fis : + - R Fis : + - R Fis : + - R Fis : + - R Fis : +
- R Pat : - - R Pat : - - R Pat : - - R Pat : - - R Pat : -
15 Pemeriksaan - Tidak ada - Widal 3 bulan - Tidak ada - Tidak ada - Tidak ada
penunjang Y L tapi
menyimpang
hasilnya
16 Penatalaksanaan - Tidak ada - Tidak ada - Tidak ada - Tidak ada - Tidak ada
terapi

ANALISA DATA
Nama KK : Ny. St
Umur : 56 tahun

No. Analisa Data Penyebab Masalah


1 2 3 4
1. DS : Keluarga mengatakan : Kurangnya Perilaku mencari
- Ny. Stidak rutin kontrol karena merasa tdak kemampuan bantuan
ada keluhan yang serius. Obat yang diminum finansial kelarga kesehatan tidak
dari toko dan bukan dari resep dokter. Namun efektif
jika penyakit/ keluhan klien bertambah parah
dan tidak berkurang setelah minum obat dari
toko keluarga/ atau keluarga baru membawa
Ny. S ke mantri desa / puskesmas rawat inap
kaena menganggap pelayanan kesehatan lebih
murah.
- Ny. S pernah dirawat dirumah sakit karena
sakit thypoid dan hipotensi.
- Untuk biaya berobat kedokter dirasakan
keluarga terlalu mahal dan keuangan keluarga
tidak mencukupi
- Keluarga baru menggunakan layanan
kesehatan bila sakit parah dan ada keluhan
yang sangat serius dan mengganggu.
- Ny.S sering mengeluh pusing terutama bila
terlalu capek
- Ny.S uga sering merasa mual dan perutnya
perih setelah maka makanan pedas dan asam
- TD : 90/80 mmHg. Klien sua makan pedas dan
asam.
- Ny.S memiliki kecenderungan memeriksaka
diri ke mantri/ puskesmas karea menganggap
pelayanan ditempat tersebut memuaskan dan
lebih murah.
DO :
- Stressor jangka panjang :
Ny. S sakit hipotensi dan pernah sakit thipoid
- Jarak pelayanan kesehatan terjangkau oleh
keluarga

DS : Keluarga mengatakan :
- Ny.S pernah dirawat dirumahsakit karena
penyakit hipotensi dan thypoid
- Keluarga mengatakan tahu cara mencegah
2. penyakit hipotensi dan thypoid seperti yang Kurangnya Perubahan
diderita Ny.S motivasi keluarga pemeliharaan
- Ny.S sebenarnya tahu ia tidak boleh kesehatan
makan makanan pedas dan asam juga makan
buah mentimun tapi Ny.S tetap makan jenis
makanan tersebut karena ia suka jenis makanan
tersebut
- Jika keluarga mersa sakit, keluarga akan
membeli obat-obatan dari toko tanpa resep
dokter dan baru meminta / menscari bantuan
pelayanan kesehatan saat sakit parah / ada
keuhan yang serius dan terlalu
mengganggu. Ny. S periksa ke mantri hanya
jika merasa sakitnya tidak sembuh setelah
minum obat dari toko.
-
- Pernah memperoleh info agar tidak makan
makan terlalu asam, pedas dan buah mentimun

DO :
- Ny.S sekolah SMA
- TTV : TD :90/80 mmHg
N :88 x/mnt
S :37˚C
RR :22 x/mnt

DS : Keluarga mengatakan :
- Biasa menggantungkan baju-baju dikamar
3.- Keluarga mengatakan meguras bak mandi ± 1 Kurangnya Resiko terjadi
bulan sekali namun tidak ada jentik-jentik kemauan keluarga masalah
nyamuk dalam menjaga kesehatan
- Keluarga meletakkan kaeng-kaleng bekas sanitasi lingkungan (demam
disamping rumah dan sebenarnya keluarga rumah berdarah)
sudah tahu akibat adanya kaleng-kaleng
tersebut yaitu bisa mnjadi sarang nyamuk Aides
aigepty penyebab DB namun keluarga merasa
belum smpat memindahkan kaleng-kaleng
tersebut dan sudah biasa meletakkan kaleng-
kaleng bekas disitu
- Keluarga merasakan tidak ada masalah dalam
pemeliharaan rumah dan lingkungan rumah.
DO :
- Ada baju-baju tergantung dalam keluarga
tersebut
- Ada kalengkaleng bekas berserakan
disamping rumah
- Bak mandi terlihat agak berlumut.

PRIORITAS MASALAH
Nama KK : Ny. St
Umur : 56 th
Keperawatan : Perilaku mencari bantuan kesehatan tidak efektif b/d kurangnya kemampuan finansial keluarga.

No Kriteria Perhitungan Skor Bobot Pembenaran


1. Sifat masalah : 3/3 x 1 = 1 1 Keluarga menganggap berobat bila
Aktual sakitnya sudah parah/tidak sembuh
setelah meminum obat dari toko dan
timbul gejala/keluhan yang sangat
serius/mengganggu.

2. Kemungkinan ½x2=1 2 Pengetahuan keluarga tentang fasilitas


masalah dapat kesehatan cukup baik, sumber dana
diubah : tidak mencukupi.
Sebagian

3. Potensial 2/3 x 1 = 2/3 1 Kemungkinan masalah kesehatan akan


masalah untuk muncul cukup dicegah bila keluarga
dicegah : mampu memanfaatkan fasilitas
Cukup kesehatan yang mudah dijangkau.

4. Menonjolnya 0/2 x 1 = 0 1 Keluarga tidak mengatakan adanya


masalah- masalah.
masalah :
Keluarga tidak
menganggap
sebagai
masalah
Jumlah Skor 2 2/3

Dx. Keperawatan : Perubahan pemeliharaan kesehatan b/d kurangnya motivasi keluarga.

No Kriteria Perhitungan Skor Bobot Pembenaran


1. Sifat masalah : 3/3 x 1 = 1 1 Keluarga sudah tahu penyakitnya dan
Aktual pola-pola hidup sehari-hari yang
kurang menjaga kesehatan. Ny. S tetap
mengkonsumsi makanan asam, pedas
dan mentimun

2. Kemungkinan ½x2=1 2 Keluarga kurang motivasi dalam


masalah dapat memelihara kesehatan. Sikap kurang
diubah : mendukung tetapi ada keinginan untuk
Sebagian tetap sehat.

3. Potensial 2/3 x 1 = 2/3 1 Kemungkinan kekambuhan penyakit


masalah untuk typoid dan hipotensi cukup bisa
dicegah : dicegah bila motivasi keluarga dapat
Cukup ditingkatkan.

4. Menonjolnya 1/2 x 1 = ½ 1 Keluarga menganggap sakit bila


masalah- keluhan sudah parah.
masalah :
Masalah
dirasakan
tetapi tidak
perlu segera
ditangani.
Jumlah Skor 3 1/6

Keperawatan : Resiko terjadi masalah kesehatan (DB) b/d kurangnya kemauan keluarga dalam menjaga
sanitasi lingkungan rumah.

No Kriteria Perhitungan Skor Bobot Pembenaran


1. Sifat masalah : 2/3 x 1 = 2/3 1 Keluarga beresiko mengalami
Resiko masalah kesehatan (DB)

2. Kemungkinan ½x2=1 2 Keluarga kurang motivasi dalam


masalah dapat menjaga sanitasi lingkungan
diubah : rumah/sikap kurang mendukung
Sebagian tetapi ada keinginan untuk tetap
sehat.

3. Potensial 2/3 x 1 = 2/3 1 Kemungkinan resiko terjadi masalah


masalah untuk kesehatan tidak terjadi/dapat dicegah
dicegah : bila motivasi keluarga dapat
Cukup ditingkatkan untuk menjaga sanitasi
lingkungan rumah.

4. Menonjolnya 0/2 x 1 = 0 1 Keluarga tidak merasakan adanya


masalah- masalah.
masalah :
Keluarga tidak
menganggap
sebagai
masalah
Jumlah Skor 2 1/3

DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA

ma KK : Nn. St
ur : 56 th

No Tgl Muncul Dx. Kep keluarga Tgl Teratasi TT


1. 5-11-2010 Perubahan pemeliharaan kesehatan b/d
kurangnya motivasi keluarga.

2. 5-11-2010 Perilaku mencari bantuan kesehatan tidak


efektif b/d kurangnya kemampuan finansial
keluarga.

3. 5-11-2010 Resiko terjadi masalah kesehatan (DB) b/d


kurangnya kemauan keluarga dalam
menjaga sanitasi lingkungan rumah.
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Nama KK : Ny St
Umur : 56 tahun

No Diagnosa Tujuan Jangka Tujuan Jangka Kriteria Standart Intervnsi TT


Keperawatan Panjang Pendek
Keluarga
1. Perubahan Diharapkan Diharapkan 1. Keluarga 1. Kaji ulang
pemeliharaan keluarga mampu motivasi keluarga memliki pengetahuan dan
kesehatan memelihara dalam motivasi dalam motvasi keluarga
b/d kesehatan pemeliharaan memelihara tentang penyakit
kurangnya penderita kesehatan kesehatan angota hipotensi dan
motivasi hipotensi dan anggota keluarga typoid
keluarga typoid dalam keluarganya yang2. Keluarga 2. Beri penjelasan
waktu satu tahun sakit dan terlibat dalam pada keluarga
pengetahuan upaya tentang pengertian,
tentang penyakit pemeliharaan penyebab, tanda
hipotensi dan kesehatan gejala, dampak,
typoid dapat keluarga penyakit hipotensi
meningkat setelah3. Keluarga dan typoid
dilakukan mampu 3. Berikan motivasi
tindakan menyebutkan pada keluarga
penyuluhan kembali untuk memelihara
kesehatan pengertian kesehatan anggota
hipotensi dan keluarganya
typoid secara4. Bantu keluarga
sederhana dalam
4. Keluarga dapat mengidentifikasi
mnyebutkan tanda gejala dari
kembali minimal penyakit hipotensi
3 penyebab dan typoid
hipotensi dan5. Evaluasi ulang
tipoid motivasi keluarga
5. Keluarga setelah dilakukan
mampu penyuluhan
menyebutkan kesehatan
kembali lima
tanda dan gejala
hipotensi dan
typoid serta
dampak penyakit
tersebut dengan
benar
2. Perilaku Diharapkan Diharapkan 1. Adanya 1. Anjurkan keluarga
mencari keluarga mampu keluarga mampu perencanaan untuk mengatur
bantuan memanfaatkan mengatur ulang kembali ulang kembali
kesehatan fasilitas sumber keuangan pengeluaran sumber pendapatan
tidak efektif pelayanan dan pengeluaran keluarga dan pengeluaran
b/d kesehatan yang termasuk untuk terutama untuk 2. Anjurkan keluarga
kurangnya mudah dijangkau biaya kesehatan kesehatan merencanakan
kemampuan sesuai sumber setelah diberikan2. Pernyataan pembiayaan
finansial dana keluarga penyuluhan keluarga tentang kesehatan
keluarga dalam waktu 6 kesehatan konsep sehat dalamrencana
bulan sakit berubah pengeluaran
3. Pernyataan keluarga
kesanggupan 3. Jelaskan tentang
keluarga untuk konsep sehat sakit
memilih 4. Jelaskan konsep
alternatif yang tepat tentang
fasilitas layanan situasi sakit dan
kesehatan yang upaya
terjangkau untukmeningkatkan
secara finansial kesehatan
5. Jelaskan macam-
macam alternatif
layanan kesehatan,
manfaat,
keuntungan dan
konsekuensinya
terhadap biaya
6. Motivasi keluarga
untuk membuat
keputusan dalam
memilih layanan
kesehatan
7. Beri support dan
dukungan atas
keputuan yang telah
diambil
3 Resiko Diharapkan Diharapkan 1. Keluarga mau 1. Kaji ulang
terjadi keluarga tidak keluarga mau dan mampu kemauan keluarga
masalah mengalami memelihara memelihara dalam menjaga
kesehatan penyakit/masalah sanitai sanitasi/ sanitasi lingkungan
(Demam kesehatan lingkungan kebersihan rumahnya
Berdarah) (Demam rumah dan lingkungan 2. Kaji pengetahuan
b/d Berdarah)dan menunjukkan rumah klien tentang
kurangnya mampu menjaga sikap yang baik 2. Keluarga tidak pentingnya sanitasi
kemauan sanitasi dalam upaya mengalami lingkungan,
keluarga lingkungan pncegahan masalah dampak, serta
dalam rumah dalam terjadinya resiko kesehatan akibat
menjaga waktu 6 bulan masalah (Demam kurangnyakebersiha
sanitasi kesehatan Berdarah) n / sanitasi
lingkungan (Demam 3. Keluarga lingkungan
rumah Berdarah) setelah mengatakan 3. Berikan
diberikan mengerti cara penyuluhan
penyuluhan menjaga sanitasi keehatan tentang
kesehatan lingkungan pentingnya sanitasi
rumah dan lingkungan dan
akibat sanitasi dampak yang
lingkungan yang terjadi dari
kurang meenuhi kurangnya sanitasi
syarat kesehatan lingkungan
4. Berikan 4. Berikan motivasi
motivasi pada pada klien untuk
keluarga dalam menjaga sanitai
menjaga sanitasi lingkungan dalam
lingkungan upaya pencegahan
rumah dampak kesehatan /
terjadinya masalah
ksehatan (DB)

CATATAN KEPERAWATAN KELUARGA


Nama KK : Ny St
Umur : 56 tahun
No Tanggal No Diagnosa Tindakan TT
Keperawatan
1 5 November 1. 1 Mengkaji ulang pengetahuan
2010 dan motivasi keluarga tentang
penyakit hipotensi dan typoid
R/ : Keluarga mengatakan
hipotensi adalah darah rendah
dan typoid adalah kelanjutan
dari sakit maag. Dan Ny S
tahu ia sebenarnya tidak boleh
makan makanan pedas dan
asam serta buah mentimun
tapi tetap memakannya karena
ia suka.
2 Memberi penjelasan pada
keluarga tentang pengertian,
penyebab, tanda gejala,
dampak, penyakit hipotensi
dan typoid
R/ : Keluarga tampak
memperhatikan dan mengerti
3 Memberikan motivasi pada
keluarga untuk memelihara
kesehatan anggota
keluarganya
R/ : Keluarga memperhatikan
4 Membantu keluarga dalam
mengidentifikasi tanda gejala
dari penyakit hipotensi dan
typoid
R/ : Keluarga hanya mampu
menyebutkan sat tanda dan
gejala hiotensi dan typoid
5 Melakukan evaluasi ulang
motivasi keluarga setelah
dilakukan penyuluhan
kesehatan
R/ : Keluarga agak termotivasi
dalam upaya pengubahan
pemeliharaan kesehatan
anggota kluarganya yang sakit
1 5 November 2. 1 Menganjurkan keluarga untuk
2010 mengatur ulang kembali
sumber pendapatan dan
pengeluaran
R/ : Keluarga
mempertimbangkan masukan
dan pengeluaran
2 Menganjurkan keluarga
merencanakan pembiayaan
kesehatan dalam rencana
pengeluaran keluarga
R/ : Keluarga membuat
rencana pembiayaan
kesehatan
3 Menjelaskan tentang konsep
sehat sakit
R/ : Keluarga memperhatikan
4. Menjelaskan konsep yang
tepat tentang situasi sakit dan
upaya untukmeningkatkan
kesehatan
R/ Keluarga mengerti
5. Menjelaskan macam-macam
alternatif layanan kesehatan
manfaat, keuntungan dan
konsekuensinya terhadap
biaya.
R/ Keluarga menerti.
6. Memberi motivasi pada
keluarga untuk mengambil
keputusan dalam memilih
layanan kesehatan.
R/ keluarga termotivasi untuk
memilih layanan kesehatan.
7. Memberi support terhadap
keputusan yang telah diambil.
R/ Keluarga termotivasi
untuk mengambil keputusan.
3 5 November 3. 1) Mengkaji ulang kemampuan
2010 keluarga dalam memelihara /
menjaga sanitasi lingkungan
rumah.
R/ : Keluarga kurangan
memiliki kemauan dalam
menjaga sanitasi lingkungan
rumah.
2) Mengkaji pengetahuan klien
tentang pentingnya sanitasi
lingkungan, dampak serta
akibat kurangnya kebersihan /
sanitasi lingkungan.
R/ : Keluarga tahu tentang
pentingnya sanitasi
lingkungan, dampak serta
akibat kurangnya kebersihan
lingkungan.
3) Memberikan penyuluhan
kesehatan tentang pentingnya
sanitasi lingkungan dan
dampak buruk kurangnya
sanitasi lingkungan.
R/ Keluarga memperhatikan.
4) Memberikan motivasi pada
keluarga untuk menjaga
kebersihan lingkungan rumah.
R/ : Keluarga memperhatikan
dan termotivasi.
4. 7 November 1. 1) Memberikan motivasi pada
2010 keluarga untuk memelihara
kesehatan anggota keluarga.
R/ Keluarga termotivasi.
2) Melakukan evaluasi ulang
untuk memelihara kesehatan
anggota keluarga.
R/ Keluarga termotivasi
untuk memelihara kesehatan
anggota keluarga.

5. 7 November 2. 1) Memberikan motivasi pada


2010 keluarga untuk membuat
keputusan dalam memilih
pelayanan kesehatan.
R/ : Keluarga termotivasi
6. 7 November 3. 1) Memberikan motivasi pada
2010 keluarga untuk menjaga
sanitasi lingkungan rumah.
R/ : Keluarga termotivasi
dalam menjaga sanitasi
lingkungan rumah

CATATAN PERKEMBANGAN KELUARGA

Nama KK : Ny. S
Umur : 56 tahun
No No. Dx Evaluasi tanggal 5 November 2010 Evaluasi tanggal 7 November 2010 TT
1 1 Subyektif : Subyektif :
 Keluarga mengatakan hipotensi  Keluarga mengatakan termotivasi
adalah darah rendah dan typoid untuk memelihara kesehatan
adalah kelanjutan dari sakit maag. anggota keluarga dan mulai
Dan Ny S tahu ia sebenarnya tidak sekarang akan meningkatkan
boleh makan makanan pedas dan pemeliharaan kesehatan keluarga.
asam serta buah mentimun tapi tetap Obyektif :
memakannya karena ia suka.  Keluarga tampak memperhatikan.
 Keluarga dapat mengulang secara  Keluarga tampak kadang-kadang
sederhana tentang penyakit hipotensi bertanya.
dan typoid. Keluarga hanya mampu
menyebutkan satu tanda dan gejala Assesment :
hiotensi dan typoid  Masalah teratasi
 Keluarga sudah agak termotivasi
memelihara kesehatan keluarga. Planning :
 -
Obyektif :
 Keluarga tampak memperhatikan.
 Keluarga tampak kadang bertanya.

Assesment :
 Masalah teratasi sebagian.

Planning :
 Lanjutkan intervensi no. 3, 5.

2 2 Subyektif : Subyektif :
 Keluarga mengatakan 
akan Keluarga termotivasi untuk
mempertimbangkan pengaturan memilih layanan kesehatan.
pengeluaran dan pendapatan. Keluarga akan memilih pelayanan
 Keluarga akan membuat kesehatan yang murah dan
perencanaan pembiayaan kesehatan. berkualitas.

Obyektif :
 Keluarga tampak memperhatikan.
 Anggota keluarga yang lain tampak Obyektif :
kadang bertanya.  Keluarga tampak termotivasi dan
mengerti namun belum membuat
Assesment : perencanaan pembiayaan
 Masalah teratasi sebagian.
Planning : Assesment :
 Lanjutkan intervensi no. 6.  Masalah teratasi sebagian.

Planning :
 Lanjutkan intervensi no. 2

3 3 Subyektif : Subyektif :
 Keluarga mengatakan tidak akan  Keluarga mengatakan tahu cara
lagi menggantung-gantungkan baju mencegah penyakit DB dan
di kamar. keluarga sudah mengubur kaleng
 Keluarga mengatakan mau menjaga bekas dan sudah menguras kamar
kebersihan lingkungan termasuk mandi.
dengan menguras bak mandi 2x  Keluarga tidak lagi
seminggu. menggantungkan baju di kamar.
 Keluarga tahu pentingnya sanitasi Keluarga termotivasi untuk
lingkungan. menjaga snitasi lingkungan.
 Keluarga mengatakan akan
mengubur kaleng-kaleng bekas yang
berserakan disamping rumah supaya
tidak bisa jadi sarang nyamuk.

Obyektif :
 Keluarga tampak memperhatikan. Obyektif :
 Keluarga tampak kadang bertanya.  Keluarga tampak
memperhatikan dan termotivasi
 Keluarga kadang bertanya.
 Tidak tampak kaleng-kaleng
berserakan disamping rumah dan
Assesment : tidak ada bju-baju digantung di
 Masalah teratasi sebagian. kamar.

Planning : Assesment :
 Lanjutkan intervensi no. 4.  Masalah teratasi.

Planning :
-

You might also like