You are on page 1of 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan adalah keadaan yang sempurna, meliputi keadaan fisik,

mental dan sosial dan bukan saja keadaan yang bebas dari sakit, cacat dan

kelemahan (Menurut UU No. 9 Tahun 1960).

Kesehatan jiwa merupakan suatu kondisi yang memungkinkan

perkembangan fisik, intelektual dan emotional yang optimal dari seseorang

dan perkembangannya itu berjalan selaras dengan keadaan orang lain

(Menurut UU No. 23 Tahun 1996).

Perkembangan proses industrialisasi, modernisasi dan urbanisasi serta

proses globalisasi komunikasi dan informasi ternyata memberikan dampak

terhadap peningkatan jumlah gangguan jiwa melalui perubahan tata nilai

kehidupan dan meningkatnya stres serta kesejahteraan fisik dan ekonomi.

Untuk itu tenaga kesehatan jiwa pada masa yang akan datang sangat

dibutuhkan khususnya psikiater dan perawat kesehatan jiwa yang cukup

kualitas dan kuantitasnya. Untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas tenaga

kesehatan jiwa maka direncanakan dan dikembangkan program peningkatan

pelayanan kesehatan jiwa maupun pembinaan kesehatan jiwa, baik di rumah

sakit maupun dimasyarakat.

Perawat harus mempunyai kemampuan profesional dalam memberikan

asuhan keperawatan khususnya pada tingkat individu dan keluarga, perawat


harus membekali diri dengan berbagai konsep teori dan ilmu yang berkaitan

dengan keperawatan mental psikiatri.

Keperawatan kesehatan mental psikiatri merupakan area yang khusus

dalam praktik keperawatan dengan menggunakan ilmu perilaku manusia dan

diri sendiri secara terapeutik, sesuai dengan kiat keperawatan yang berfokus

pada upaya pencapaian dan tujuan terapeutik dalam meningkatkan kesehatan

jiwa masyarakat (Cook dan Fontaine, 1998).

Gangguan harga diri merupakan perasaan yang negatif terhadap diri

sendiri, kepercayaan diri yang kurang serta kegagalan terhadap pencapaian

keinginan dapat berlangsung secara tiba-tiba (situasional) atau telah

berlangsung lama (kronik).

Harga diri rendah adalah evaluasi diri dari perasaan-perasaan diri atau

kemampuan diri negatif, yang dapat diekspresikan secara langsung maupun

tidak langsung. (Mary C. Townsend, 1998)

Berdasarkan data dari rekam mdik di rumah sakit jiwa samarinda bahwa

pada bulan Mei sampai dengan bulan Agustus 2004 jumlah pasien ruang

elang 55 orang dan jumlah pasien dengan kasus harga diri rendah 4 orang.

Keperawatan kesehatan jiwa perlu mendapat perhatian serius terutama

dari segi perawatan jangka panjang dengan prinsip komunikasi terapeutik

untuk membantu mengatasi masalah yang sedang klien hadapi. Berdasarkan

uraian di atas, penulis tertarik untuk membuat karya tulis ilmiah dengan

rumusan masalah “Bagaimana Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Klian Bapak


A dengan Masalah Utama Gangguan Konsep Diri Harga Diri Rendah Di

Ruang Elang Rumah Sakit Jiwa Samarinda ?”.

B. Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan Karya Tulis Ilmiah terbagi menjadi tujuan umum dan

tujuan khusus sebagai berikut :

1. Tujuan Umum

Untuk memberikan gambaran nyata tentang pelaksanaan Asuhan

Keperawatan Jiwa Pada Bapak “A” Dan Masalah Utama Gangguan

Konsep Diri : Harga Diri Rendah, Yang Menggunakan Pendekatan Prose

Keperawatan.

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari karya tulis ilmiah adalah untuk memperoleh

pengalaman nyata dalam :

a. Melakukan pengkajian dan membuat analisa data pada bapak A dengan

masalah utama gangguan konsep diri : harga diri rendah.

b. Menetapkan perencanaan keperawatan pada bapak A dengan masalah

utama gangguan konsep diri : harga diri rendah.

c. Memperoleh tindakan diagnosa keperawatan pada bapak A dengan

masalah utama gangguan konsep diri : harga diri rendah.

d. Melakukan evaluasi pada bapak A dengan masalah utama gangguan

konsep diri : harga diri rendah.


e. Mendokumentasikan asuhan keperawatan pada bapak A dengan

masalah utama gangguan konsep diri : harga diri rendah.

C. Metode Penulisan

Metode penulisan yang digunakan adalah deskriptif tipe studi kasus

Harga Diri Rendah ini memberikan gambaran yang sedang terjadi

(berlangsung) dan aktual.

Yang adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah :

1. Observasi

Teknik ini digunakan secara langsung, dengan mengamati dan mengenal

prilaku orang lain, berbagai masalah yang timbul pada klien dengan

gangguan konsep diri : harga diri rendah

2. Wawancara

Teknik ini digunakan untuk menggali data melalui informasi dari klien dan

keluarga, juga diskusi dengan perawat ruangan yang merupakan nara

sumber.

3. Pemeriksaan fisik

Data yang diperoleh dihasilkan dengan melakukan pemeriksaan fisik cara

sistematis, melalui teknik inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi.

4. Studi dokumentasi

Data diperoleh dengan mempelajari catatan perawat dan tenaga kesehatan

lainnya seperti dokter.

5. Studi kepustakaan
Mengumpulkan data dengan cara membaca buku-buku pustaka untuk

memperoleh materi referensi yang berkaitan dengan kasus keperawatan

jiwa dengan masalah utama gangguan konsep diri : harga diri rendah.

D. Sistematika Penulisan

Dalam penulisan karya tulis ilmiah ini penulis membagi dalam empat

bab, yaitu :

Bab I Pendahuluan yang berisi latar belakang, tujuan penulisan, metode

penulisan dan sistematika penulisan

Bab II Tinjauan Kasus yang berisi pengkajian diagnosa keperawatan,

perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.

Bab III Pembahasan yang berisi uraian tentang kesenjangan-kesenjangan

dalam pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan,

pelaksanaan evaluasi.

Bab IV Penutup yang berisi kesimpulan dan saran

You might also like