You are on page 1of 13

NAMA : ZENI RETNOWATI

NBI : 221308474

KELAS :ANALISIS INVESTASI DAN MANAJEMEN


PORTOFOLIO (L.508)

PERSAMAAN DAN PERBEDAAN CAPM DAN APT

 PERSAMAAN CAPM DAN APT

1. Capm dan Apt adalah teori yang sama-sama mencoba menjelaskan


bagaimana suatu aktiva ditentukan harganya oleh pasar dan dengan
menggunakan pendekatan return pada kondisi equilibrium.
2. Capm dan Apt menekankan tingkat keuntunganyang diharapkan
tergantung pada pengaruh faktor-faktor makro ekonomi dan tidak oleh
risko unik
3. Pada Capm dan Apt sama-sama terdapat risiko sistematis dan risiko
tidak sistematis
4. Capm dan Apt akan memberikan hasil yang sama apabila expected risk
premium masing-masing portofolio tersebut proposional dengan
market beta portofolio
5. Pada Capm dan Apt sama-sama menjelaskan bahwa beta merupakan
pengukur risiko yang relevan, dan terdapat hubungan positif dan linier
antara tingkat keuntungan yang diharapkan dengan beta
6. Saling terdapat SML (sekurity market line) yang menunjukkan
hubungan antara tingkat keuntungan (return) saham dengan risiko yang
diukur dengan beta (β)
7. Para pemodal bisa melakukan Short sales
8. Persamaan asumsi :
 Pemodal menyukai lebih banyak kemakmuran
 Risk averse
 Mempunyai pengharapan yang homogen
 Pasar modal sempurna
9. Baik Capm dan Apt berpendapat bahwa ada hubungan positif antara
tingkat keuntungan yang diharapkan dengan risiko
10. Persamaan identik antara Capm dan Apt yakni E(Rm) menunjukkan
bahwa hubungan tingkat keuntungan yang diharapkan untuk setiap
sekuritas adalah bersifat linier dengan beta sekuritas tersebut.

GARIS PASAR MODAL (CML : Capital Market Line)

 Merupakan garis yang menunjukkan semua kemungkinan kombinasi portofolio


efisien yang terdiri dari aktiva-aktiva berisiko dan aktiva bebas risiko.
 Harga pasar dari risiko menunjukkan tambahan return yang dituntut oleh pasar
karena adanya kenaikan risiko portofolio relative terhadap risiko pasar.

GARIS PASAR SEKURITAS (SML : Security Market Line)

 Garis yang menghubungkan tingkat return yang diharapkan dari suatu sekuritas
dengan risiko sistematis (beta)
 PERBEDAAN CAPM DAN APT

CAPM APT

1. Komponen metode Capm 1. Komponen atau konsep Apt


adalah premi pasar (Rm-Rf) terdiri dari faktor-faktor
yang terdiri dari imbalan pasar makro,yaitu perubahan inflasi,
(Rm) dan premi bebas risiko perubahan tingkat suku bunga
(Rf) BI rate, perubahan nilai tukar
atau kurs

2. Perlu menghitung market 2. Pada Apt tidak perlu


portofolio yang diperlukan mengidentifikasi market
untuk menghitung beta portofolio untuk mencari beta

3. Dalam Capm menggunakan 3. Pada Apt beta sekuritas


beta untuk pengukuran mengukur kepekaan sekuritas
kepekaan perubahan return terebut terhadap faktor
(tingkat keuntungan/return tersebut
saham) saham terhadap
perubahan-perubahan pasar
(beta investasi)
4. Terdapat CML (capital market 4. Tidak terdapat CML
line)
Sebagai pembuktian formal
bahwa beta merupakan
pengukur risiko 5. Konsep pada Apt yang
dipergunakan adalah hukum
5. Konsep Capm lebih satu harga (the low of one
menekankan pada market price)
return

6. Asumsi pada Apt yang


berbeda pada Capm :
6. Asumsi pada Capm :
 Diasumsikan tidak ada  Cakrawala waktu satu
biaya transaksi periode
 Diasumsikan investasi  Tingkat keuntungan
sepenuhnya dapat berdistribusi normal
dipecah-pecah  Mempunyai fungsi
 Para pemodal utilitas tertentu
diasumsikan akan  Terdapat portofolio
bertindak semata-mata pasar dan dapat
atas pertimbangan diidentifikasikan
expected value dengan  Pemodal dapat
deviasi standart menyimpan dan
 Diasumsikan semua meminjam pada bunga
aktiva bisa diperjual bebas risiko
belikan
7. Asumsi Apt bahwa tingkat
keuntungan suatu sekuritas
7. Capm menyatukan semua dipengaruhi oleh faktor
faktor makro ekonomi kedalam tertentu yang lebih dari satu
satu faktor yaitu return market
portofolio 8. Model Apt tidak bisa untuk
mengidentifikasi faktor-faktor
8. Mengukur expected return dari apa yang bisa mempengaruhi
masing-masing faktor tersebut sekuritas

9. Apt mengansumsikan bahwa


9. Mengakui adanya korelasi tingkat keuntungan tersebut
antar tingkat keuntungan dipengaruhi oleh berbagai
sekuritas faktor perekonomian dan
industri.

ANALISIS INVESTASI
Kelebihan dan Kekurangan Produk Investasi
RIIL & FINANSIAL
Dalam berinvestasi, terdapat dua macam jenis aset, yaitu aset riil dan aset
finansial, yang sama-sama dapat dipertimbangkan sebagai sarana investasi dalam
rangka mencapai tujuan keuangan. Aset riil adalah aset yang memiliki wujud.
Contohnya adalah tanah, rumah, emas, dan logam mulia lainnya, sedangkan Aset
financial merupakan aset yang wujudnya tidak terlihat, tetapi tetap memiliki nilai
yang tinggi. Umumnya aset finansial ini terdapat di dunia perbankan dan juga di
pasar modal, yang di Indonesia dikenal dengan Bursa Efek Indonesia. Beberapa
contoh dari aset finansial adalah instrumen pasar uang, obligasi, saham, dan reksa
dana.
Dalam berinvestasi, harus diingat bahwa selalu terdapat risiko akan kehilangan
modal. Oleh sebab itu, kita harus mengetahui dengan benar aset-aset yang akan
dipilih untuk berinvestasi. Disini saya akan memaparkan mengenai kelebihan dan
kekurangan produk investasi riil dan finasial, yang dapat menjadi bahan
pertimbangan pengambilan keputusan produk investasi, yang sesuai dengan
kondisi keuangan dan tujuan investasinya.

 Kelebihan dan kekurangan Produk Investasi Riil.


1. Properti
a. Kelebihan
 Harga properti biasanya akan naik seiring inflasi.
 Bisa mendapatkan aruskas dengan cara disewakan.
 Naik harga jika ada renovasi atau perbaikan kondisi bangunan.
 Dapat dijadikan agunan di Bank (terlebih rumah tempat tinggal).
 Bisa disusutkan (depresiasi) untuk pengurangan pajak.

b. Kelamahan
 Properti sangat bergantung pada daya beli masyarakat.
 Pemodal membutuhkan dana besar untuk berinvestasi di properti.
 Nilai bangunan turun terus karena usia.
 Butuh biaya perawatan bangunan.
 Mudah terkena dampak dari proyek (misal pemotong tanah untuk peleberan jalan
raya).
 Pajak yang harus dibayar cukup besar, baca PBB.

2. Emas Batangan
a. Kelebihan
 Harga emas cenderung stabil dan naik.
 Dimanapun akan dijual,nilai emas akan sama.
 Emas tersedia dari berat satu gram hingga satu kilogram, sehingga pemodal kecil
juga bisa berinvestasi dalam bentuk emas.
 Mudah disimpan.
 Relatif tidak terlihat orang lain.

b. Kelemahan
- Sulit dalam penyimpanan karena bila tidak hati-hati akan mudah untuk dicuri/
hilang.
 Tidak dapat dinikmati atau digunakan.

3. Barang Koleksi
a. Kelebihan
 Barang koleksi tak akan turun saat terjadi krisis ekonomi.
 Nilainya bergantung pada usia,semakin lama semakin mahal.
 Fluktuasi harga tidak terbatas.
 Memperluas cakrawala.
 Masuk ke lingkup ekslusif.

b. Kelemahan
 Tidak akan mudah mendapatkan pembeli karena sifatnya sebagai barang khusus.
 Orang membeli barang koleksi karena menggemari barang tersebut,bukan karena
manfaatnya.
 Butuh pengetahuan.
 Perlu disimpan dengan cara-cara tertentu.
 Risiko rusak besar

4. Tanah
a. Kelebihan
 Harga tanah umumnya mengalami kenaikan (disclamer on).
 Tanah mudah dipelihara.
 Tanah dapat digarap menjadi banyak macam.
 Penambahan nilai terhadap tanah (dengan dibangun) dapat meningkatkan nilai
tanah.
 Tanah susah di curi (kecuali dari segi administrasi yang kacau).

b. Kekurangan

 Biaya investasi yang cukup besar.


 Tanah susah untuk mendapatkan cash flow.
 Pajak yang harus dibayar cukup besar, baca PBB.
 Mudah terkena dampak dari proyek (misal pemotong tanah untuk peleberan jalan
raya).
 Jika sampai terjadi sengketa tanah, untuk mengurusnya akan sangat merepotkan.
5. Jati/Tanaman keras lain
a. Kelebihan
 Dana investasi terlindung dari inflasi dan gejolak nilai tukar rupiah dan mata uang
asing. karena kayu jati dan produk olahannya merupakan komoditas internasional
yang tidak bisa dilepaskan dari harga yang berlaku di pasaran internasional.
 Kebutuhan akan kayu jati meningkat,sehingga harga jual kayu jati tetap
menjanjikan keuntungan.
 Tanaman jati juga bisa diwariskan.
b. Kelemahan
 Tidak bisa dicairkan sewaktu-waktu.
 Pemodal perlu memantau pemeliharaan.

 Kelebihan dan kekurangan Produk Investasi Finansial

1. Tabungan di bank
a. Kelebihan
 Nilai nominal yang ditabungkan tidak akan berkurang nilainya.
 Mudah diambil setiap saat.
 Pemerintah menjamin tabungan hingga 2 milyar.

b. Kelemahan
 Walaupun aman,produk tabungan hanya memberikan bunga yang rendah.
 Biasanya bunga yang diperoleh dari menabung tergerus biaya administrasi
perbankan.

2. Deposito
a. Kelebihan
 Jumlah nominal yang didepositokan dijamin tidak akan berkurang.
 Mendapatkan keuntungan berupa bunga dengan tingkat yang lebih baik dari
tabungan di bank.
b. Kelemahan
 Likuiditas lebih rendah ketimbang tabungan.
 Jika diambil sebelum jatuh tempo penyimpanan, pemilik deposito bisa terkena
denda yang dikenal dengan istilah "penalti".

3. Saham
a. Kelebihan
 Saham bisa memberikan keuntungan yang tinggi,diatas produk tabungan dan
deposito.
 Pemilik saham bisa mendapatkan laba dari kegiatan perusahaan yang disebut
dengan "Dividen" berdasarkan jumlah kepemilikan saham.
 Selain itu pemilik saham bisa mendapatkan "Capital Gain",yakni keuntungan dari
selisih harga beli saham dan harga jualnya.
 Likuid.
 Sudah di dukung sistem yang baik.
b. Kelemahan
 Resiko besar karena harga saham sangat rentan terhadap perubahan ekonomi.
 Tidak mendapatkan dividen karena perusahaan mengalami defisit anggaran
ataupun karena perusahaan bangkrut.
 Adanya penghentian transaksi untuk perusahaan tertentu membuat pemegang
saham tersebut tidak bisa melakukan jual beli saham.
 Butuh pendidikan dan pengalaman.
 Risiko terhitung besar.

4. Reksadana
a. Kelebihan
 Pemodal kecil bisa melakukan diversifikasi modal sehingga bisa memperkecil
resiko kerugian.
 Memudahkan pemodal yang tidak memiliki keahlian atau keuntungan untuk
berinvestasi dipasar modal.
 Pemodal dibantu Manajer Investasi sehingga pemodal bisa menghemat waktu.
 Kombinasinya luas.
 Relatif untungnya besar (disclamer on).
 Likuid mudah untuk diperjual belikan.

b. Kelemahan
 Resiko berkurangnya unit penyertaan (bukti kepesertaan dalam reksadana
berbentuk kontrak investasi kolektif) jika harga efek (saham,obligasi,dan surat
berharga lain) turun.
 Manajer investasi bisa saja mengalami kesulitan menyediakan uang jika banyak
pemodal serentak melakukan penjualan kembali.
 Resiko wanprestasi jika perusahaan asuransi reksadana tidak segera membayar
ganti rugi atau membayar lebih rendah dari nilai pertanggungan reksadana.
 Ada kalanya mengalami penurunan nilai.
 Bergantung pada skema atau jenis reksadana.

5. Obligasi
a. Kelebihan
 Tingkat bunga obligasi bersifat konsisten, dalam arti tidak dipengaruhi harga
pasar obligasi.
 Pemegang obligasi dapat memperkirakan pendapatan yang akan diterima, sebab
dalam kontrak perjanjian sudah ditentukan secara pasti hak-hak yang akan
diterima pemegang obligasi.
 Investasi obligasi dapat pula melindungi resiko pemegang obligasi dari
kemungkinan terjadinya inflasi.
 Obligasi dapat digunakan sebagai agunan kredit bank dan untuk membeli
instrumen aktiva lain.

b. Kelemahan
 Tingkat bunga pasar keuangan dengan harga obligasi mempunyai hubungan
negatif,apabila harga obligasi naik maka tingakat bunga akan turun dan
sebaliknya.
 Tingkat likuiditas obligasi rendah,hal ini dikarenakan pergerakan harga
obligasi,khususnya apabila harga obligasi menurun.
 Resiko penarikan,apabila dalam kontrak perjanjian obligasi ada persyaratan
penarikan obligasi,perusahaan dapat menarik obligasi sebelum jatuh tempo
dengan membayar sejumlah premi.
 Resiko kecurangan apabila perusahaan penerbit mempunyai masalah likuiditas
dan tidak mampu melunasi kewajibannya ataupun mengalami kebangkrutan,maka
pemegang obligasi akan menderita kerugian.

6. Valuta Asing
a. Kelebihan
 Modal yang dibutuhkan fleksibel,tergantung kekuatan finansial pemodal.
 Pemodal bisa melakukan investasi ini secara individu tanpa harus masuk kesalah
satu perusahaan pialang seperti pada investasi saham.
 Jika dibutuhkan mendesak,valuta asing bisa dicairkan sewaktu-waktu,antara lain
melalui "Money Changer".

b. Kelemahan
 Resiko membeli mata uang asing sangat besar,ini karena diindonesia mata uang
asing sangat fluktuatif nilai tukarnya dan sangat rentan terhadap kebijakan
pemerintah.

7. Asuransi Unit Link


a. Kelebihan
 Pemodal bisa menikmati produk asuransi sekaligus berinvestasi pada reksadana.
 Unit link akan membantu awam yang umumnya khawatir dengan investasi di
reksadana tetapi ingin mengembangkan modal.
 Aplikasi relatif mudah karena umumnya agen asuransi bisa mendatangi langsung
calon pengguna asuransi unit link.
 Memudahkan pemodal kecil karena proses investasi asuransi unit link dilakukan
bertahap.
b. Kelemahan
 Hasil pengembangan investasi bisa terbatas,pemodal tidak bisa memantau kinerja.
manajer investasi karena hubungan pemodal dengan manajer investasi dilakukan
lewat perantaraan perusahaan asuransi.
 Pada asuransi unit link,investasi didesain untuk jangka panjang sehingga bila
diambil sebelum waktu yang ditentukan potensial merugi,pihak asuransi juga
perlu membayar. biaya-biaya tertentu berhubungan dengan pengelolaan uang dana
oleh manajer investasi,sehingga mengurangi keuntungan pemodal.

8. Dana Pensiun Lembaga Keuangan


a,Kelebihan
 Tabungan untuk hari tua,pemodal bisa menikmati manfaat saat hari tua.
 Besarnya iuran bisa ditentukan (pada program dana pensiun iuran pasti).

b.Kelemahan
 Pemodal bisa saja menanggung kerugian investasi jika mengambil program iuran
pasti.
 Dana yang diterima saat jatuh tempo bisa saja tergerus inflasi.

Short selling adalah suatu cara yang digunakan dalam penjualan saham di
mana investor atau trader meminjam dana (on margin) untuk menjual saham
(yang belum dimiliki) dengan harga tinggi dengan harapan akan membeli kembali
dan mengembalikan pinjaman saham ke pialangnya pada saat saham turun.

Sumber-sumber risiko yang bisa mempengaruhi besarnya risiko investasi:


Ø Risiko suku bunga
Perubahan suku bunga akan mempengaruhi harga saham secara terbalik, ceteris
paribus. Artinya, jika suku bunga meningkat maka harga saham akan turun.
Ø Risiko pasar
Fluktuasi pasar secara keseluruhan mempengaruhi variabilitas return suatu
investasi.

Ø Risiko inflasi
Inflasi yang meningkat akan mengurangi kekuatan daya beli rupiah yang telah
diinvestasikan.
Ø Risiko bisnis
Risiko bisnis merupakan ketidakpastian arus pendapatan yang muncul karena
kondisi bisnis perusahaan.Semakin fluktuatif pendapatan yang masuk ke
perusahaan berarti semakin fluktuatif pula arus pendapatan yang diterima
investor.
Ø Risiko finansial
Risiko keuangan merupakan ketidakpastian yang muncul dari cara perusahaan
mendanai kegiatannya.pendanaan perusahaan bisa berasal dari penerbitan ekuitas
atau penerbitan utang. Jika perusahaan menggunakan utang sebagai salah satu
sumber pendanaan, maka perusahaan harus mendahulukan pembayaran bunga
kepada kreditor daripada menghasilkan pendapatan untuk pemegang saham, dan
akhirnya ketidakpastian imbal hasil pemegang saham akan meningkat.
Ø Risiko likuiditas
Risiko likuiditas merupakan ketidakpastian yang muncul saat investor merubah
sekuritasnya menjadi kas, yang akan digunakan untukkonsumsi saat ini atau
investasi lainnya. Semakin cepat dan mudah suatu asset diubah menjadi kas,
berarti asset itu semakin likuid. Penilaian likuiditas tersebut terdiri atas berapa
lama waktu yang diperkenalkan untuk merubah asset menjadi kas serta seberapa
besar kepastian akan harga yang diperoleh.
Ø Risiko nilai tukar mata uang
Hubungan nilai tukar dan investasi adalah negative, melemahnya rupiah
memberikan pengaruh negative terhadap pasar ekuitas, karena menyebabkan pasar
ekuitas menjadi tidak mempunyai daya tarik dan menyebabkan keinginan untuk
berinvestasi sangat kecil.
Ø Risiko Negara
Risiko Negara muncul akibat perubahan yang terjadi pada Negara dimana investor
melakukan investasi. Resiko ini tidak bisa dihindari, namun bisa diturunkan
dengan memilih melakukan investasi di Negara-negara yang sudah mapan
sehingga kalaupun terjadi perubahan,tidak terlalu drastis.

Teori Markowitz Teori Markowitz menggunakan beberapa pengukuran statistik dasar


untuk mengembangkan suatu rencana portofolio, diantaranya expected return,
standar deviasi baik sekuritas maupun portofolio, dan korelasi antar return. Teori ini
memformulasikan keberadaan unsur return dan risiko dalam suatu investasi, dimana
unsur risiko dapat diminimalisir melalui diversifikasi dan mengkombinasikan berbagai
instrumen investasi kedalam portofolio.

SEKURITISASI
Sekuritisasi adalah securitization yaitu pengonversian sekelompok piutang dan jenis
yang sama (biasanya kredit) menjadi surat berharga yang dapat diperdagangkan,
meliputi piutang pokok dan bunga; kredit yang disekuritisasikan biasanya ialah kredit
yang berkualitas tinggi yang dilakukan untuk meningkatkan pendapatan dan
menurunkan tingkat risiko kredit; dengan konversi kredit dan piutang, bank dapat
meningkatkan rasio modal dan menerbitkan kredit-kredit yang baru; surat berharga
yang akan dijual oleh bank kepada investor dijamin oleh aset yang akan
dikonversikan sehingga sering disebut sebagai sekuritas terdukung aset (asset
backed securities).

IPO

1. Perusahaan yang akan melakukan IPO terlebih dahulu mengadakan Rapat Umum Pemegang
Saham (RUPS) atau Rapat Umum Pemegang Saham Luar BIasa (RUPS-LB) untuk mendapatkan
persetujuan dari pemegang saham. Dalam RUPS atau RUPS-LB tersebut diputuskan berapa modal
yang dibutuhkan dan bagaimana komposisi saham setelah IPO dilakukan.

2. Mempersiapkan Penjamin Emisi/Underwriter

Pernyataan Pendaftaran merupakan tahapan dimana calon emiten menyerahkan dokumen yang
memuat prinsip-prinsip keterbukaan dan prospektus ringkas yang berisi berbagai informasi terkait
dengan perusahaan, mulai dari company profile, kinerja operasional perusahaan seperti, neraca
rugi laba, proyeksi kinerja perusahaan serta untuk kepentingan apa dana masyarakat itu
dibutuhkan.

Setelah pernyataan pendaftaran dinyatakan efektif oleh BAPEPAM maka efek yang dikeluarkan
oleh emiten sudah boleh dipasarkan kepada masyarakat. Mekanisme penawaran umum ini
ditentukan dan diatur oleh underwriter yang ditunjuk oleh emiten. Penawaran umum inilah yang
dinamakan penawaran pada Pasar Perdana.

Setelah melakukan penawaran umum maka emiten akan mencatatkan perusahaannya di


bursa atau Bursa Efek Indonesia (BEI) dan atau di bursa lain baik dalam negeri maupun
di luar negeri sepanjang emiten sanggup memenuhi syarat pencatatan suatu emisi di
suatu bursa dan tentu saja sesuai dengan kebutuhan dari emiten. Pencatatan Efek di
bursa inilah yang disebut dengan tahapan dimana suatu perdangan efek dari perusahaan
memasuki pasar sekunder.

You might also like