Professional Documents
Culture Documents
OLEH:
ALDI IRAWAN TARIGAN
E10017121
A.3
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2019
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .............................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................. ii
DAFTAR TABEL ..................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................ iv
BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................ 1
1.1. Latar Belakang ....................................................................... 1
1.2. Tujuan..................................................................................... 1
1.3. Manfaat ................................................................................... 2
BAB II. METODOLOGI PENELITIAN .................................................. 3
2.1. Tempat dan Waktu ................................................................. 3
2.2. Materi dan Peralatan ............................................................... 3
2.3. Metode .................................................................................... 3
2.3.1. Persiapan Kandang ....................................................... 3
2.3.2. Pengadukan Ransum .................................................... 3
2.3.3. Penimbangan Bobot Badan .......................................... 3
2.3.4. Penimbangan Sisa Pakan .............................................. 3
2.3.5. Pengamatan Sistem Pencernaan ................................... 3
2.4. Paubah yang Diamati ............................................................. 3
2.4.1. Konsumsi Ransum........................................................ 3
2.4.2. Pertambahan Bobot Badan Mingguan.......................... 3
2.4.3. Konversi Ransum ......................................................... 3
2.4.4. Efisiensi Ransum .......................................................... 3
2.4.5. Bobot Karkas Relatif dan Mutlak................................. 3
BAB III. HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................. 4
3.1. Ransum Perlakuan .................................................................. 4
3.2. Konsumsi ................................................................................ 6
3.3. Pertambahan Bobot Badan ..................................................... 8
3.4. Konversi Ransum ................................................................... 4
3.5. Efisiensi Ransum .................................................................... 6
3.6. Bobot Karkas Relatif dan Mutlak........................................... 8
3.7. Sistem Pencernaan .................................................................. 4
BAB 1V. PENUTUP ................................................................................. 22
4.1. Kesimpulan............................................................................. 22
4.2. Saran ....................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA. .............................................................................. 23
LAMPIRAN
i
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
1.2. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini yaitu pemeliharaan ayam broiler ini adalah agar
praktikan mengatahui bagaimana cara dalam pemeliharaan ayam broiler dan
faktor apa saja yang berpengaruh selama pemeliharaan dan bagaimaimana cara
menghitung konsumsi dn konversi pakan ayam broiler
1.3. Manfaat
Manfaat yang didapat dari praktikum ini yaitu mengetahui bagaimana cara
pemeliharaan ayam broiler, faktor apa saja yang berpengaruh selama
10
pemeliharaan dan mengetahui bagaimana cara menghitung jumlah konsumsi dan
konversi pakan ayam broiler
11
BAB II
METODOLOGI PENELITIAN
2.1.Materi Peralatan
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum produksi ternak
unggas mengenai pemeliharaan ayam broiler adalah DOC 200 ekor, kandang
pemeliharaan, cangkul, sapu lidi, koran, tempat pakan dan tempat minum (ampul),
12
pakan ayam, timbangan, plastik, spidol, listrik, lampu, dan lakban,pasir;
Desinfektan, Gula merah, Kertas koran, Obat-obatan dan vitamin, Ransum starter
2.3.Metode
2.3.1.Persiapan Kandang
Langkah-langkah yang dilakukan dari praktikum yang berjudul Persiapan
kedatangan DOC ini yaitu pertama bersihkan dahulu kandang dari bekas kotoran
atau litter dengan mengunakan sekop, sapu, sapu lidi dan lainnya tidak lupa juga
lingkungan luarnya ikut dibersihkan. Setelah dibersih kandang dicuci dengan air
sabun sampai bersih, lalukeringkan satu sampai dengan dua hari. Kandang yang
telah kering lalu dikapur sampai merata. Peralatan kandang seperti tempat ransum
dan tempat minum sebaiknya dicuci dengan larutan desinfektan yang telah
disediakan. Lalu alasi kandang dengan menggunakan kertas koran, pemasangan
lampu, peletakan tempat makan dan minum.
2.3.2.Pengadukan Ransum
Pengadupengadukan ransum bahan yang digunakan yaitu,jagung,tepumg
ikan,bungkil kedelai,pertama bentang terpal,lalu timbang pakan setelah ditimbang
buat segi empat bagian agar mudah untuk dicampur.Pertama campur bahan
berukuran kecil lalu adul sampai rata setelah homogen campurkan bahan pakan
yang berukuran besar lalu aduk setelah rata tambahkan mineral seperti minyak
sayur,molasses,mineral mix.Aduk sampai rata,setelah rata masukkan ke dalam
karung untuk di simpan.
13
Adapun metoda yang digunakan yaitu siapkan lubang untuk menampung
darah ayam yang disembelih,kemudian siapkan pisau tajam untuk menyemblih
ayam,lalu siapkan air panas untuk rendam ayam yang sudah di sembelih.
Adapun metoda yang digunakan yaitu pada bobot karkas relatif dan
mutlak mingguan pada perlakuan POU1A1,P1U1A1,P2U1A1,P3U1A1,selama
14
empat minggu didapat bahwa bobot badan mutlak P1U1A1 yang terjadi paling
tinggi relatif yaitu pada perlakuan P3U1A1
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.2. Konsumsi
Tabel 2. Konsumsi pakan (gram/ekor/hari)
Minggu
Perlakuan Total Rataan
1 2 3 4
P0U1 16.73 35.44 57.86 79.97 190 47.5
P1U1 15.92 15.81 22.1 34.77 88.6 22.15
P2U1 14.72 16.89 31.84 40.01 103.46 25.87
15
P3U1 14.13 17.06 22.53 30.57 84.29 21.07
Total 61.5 85.2 134.33 185.32 466.35 116.59
Rataan 15.38 21.3 33.58 46.33 116.59 29.15
Sumber : Data Kelas A Angkatan 2017 Fakultas Peternakan, Universitas
Jambi
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa tingkat konsumsi berbeda tiap
minggunya. Konsumsi tiap minggu meningkat. Sesuai dengan pendapat
Anggorodi (2000) yang menyatakan bahwa ayam yang masih berumur
rendah/muda, tingkat konsumsinya juga masih rendah. Sedangkan pada ayam
yang berumur tinggi, maka tingkat konsumsinya juga akan tinggi, pertambahan
bobot badan tergantug dari banyak pakan yang dikonsumsi dan factor lingkungan.
Konsumsi pakan akan berpengaruh terhadap pertumbuhan ayam. Namun tidak
semua ayam akan memiliki bobot yang relatif sama. Faktor yang mempengaruhi
tingkat konsumsi salah satunya yaitu tingkat persaingan. Jika ayam mampu
bersaing diantara temannya, maka ayam tersebut dapat mengkonsumsi pakan
lebih banyak. Hal ini sesuai dengan pendapat Rasyaf (2002) yang menyatakan
bahwa ayam yang ukuran badannya relatif kecil dari yang lain, maka ayam
tersebut akan kalah bersaing dalam mengkonsumsi pakan
16
Pertambahan bobot badan yang dipengaruhi oleh jumlah pakan akan
mempengaruhi tingakat konversi pada ayam. Konversi ransum adalah
kemampuan ayam dalam memanfaatkan makanan yang dikonsumsi untuk
meningkatkan bobot badan.Konversi ransum merupakan banyaknya ransum yang
dihabiskan untuk menghasilkan setiap kilogram pertambahan bobot badan. Hal ini
sesuai dengan pendapat Wahju, (2003)yang menyatakan konversi ransum adalah
jumlah ransum yang dikonsumsi untuk setiap pertambahan berat badan.
17
M1 M2 M3 M4
P0U1 64.13 71.75 90.74 92.71 319.33 79.83
P1U1 32.18 48.59 34.82 35.24 150.83 37.71
P2U1 34.63 45.52 41.18 38.45 159.78 39.95
P3U1 31.86 43.63 54.15 29.53 159.17 39.79
Total 162.8 209.49 220.89 195.93 789.11 197.28
Rataan 40.7 52.37 55.22 48.98 197.28 49.32
Sumber : Data Kelas A Angkatan 2017 Fakultas Peternakan, Universitas
Jambi
Efisiensi pakan yang tertera pada tabel 5 dinilai kurang efisen karena
mendapatkan hasil sebesar 34%. Angka afisiensi P1U1 lebih rendah dibandingkan
penelitian Adi dan Susan (2018) mengenai suplementasi betain dengan level 0,1-
03% ke dalam pakan mengandung metionin yang mendapat nilai efisiensi pakan
42,92% (P1), 42,01% (P2) dan 40,49% (P3). Berbedanya angka efisiensi pakan
pada praktikum dengan hasil penelitian Adi dan Susan dikarenakan beberapa
faktor diantaranya yaitu zat makanan yang terkandung dalam ransum,menegement
pakan yang kurang baik, serta palatabilitas broiler. Efisiensi pakan perlakuan
P1U1 yang didapatkan 34% tersebut bisa saja terjadi karena banyaknya pakan
yang terbuang saat pemberian pakan dan banyak pakan yang tumpah saat ayam
mengambil makanan. Selain itu, pakan yang digunakan pada P1U1(protein 22%
dan energy metabolis 3200) seharusnya pada minggu ke- 3 susunan ransumnya
diubah dengan cara menurunkan protein dan menambah energy. Hal tersebut
dilakukan karena terjadi perubahan fase pada broiler, jika ayam broiler semakin
dewasa maka protein yang dibutuhkan akan semakin rendah dan energy semakin
tinggi.
18
Total 3473 281.18
Rataan 868.25 70.29
Sumber : Data Kelas A Angkatan 2017 Fakultas Peternakan, Universitas
Jambi
19
Saluran perncernaan terdiri atas
paruh,esophagus,crop,proventikulus,gizaard,doudenum,usus
halus,ceca,rektum,kloaka dan vens.hal ini sesuai dengan suprijatna et al (2005)
bahwa sistem pencernaan ayam terdiri dari paruh,
,esophagus,crop,proventikulus,gizaard,doudenum,usus halus,ceca,rektum,kloaka
dan vens.
Proses pencernaan di mulai dari paruh terdapat lidah yang runcing yang
digunakan untuk mendorong pakan menuju esopagus.makanan yang telah masuk
oleh pergerakan lidah yang didorong masuk kedalam faring yang kudun di
telan.makanan yang terapung di air di telan dengan bantuan alat penyaring yang
berupa lamela pararel.esopahgus merupakan saluran lunak yang elastis yang
mudah dialami pemekaran apabila ada bolus yang masuk.melalui saluran ini dari
baguian belakang mulut ke proventikulus suprijatna et al(2005).pada tembolok
merupakan organ yang berbentuk kantung dan merupakan daerah pelebaran dari
esophagus.proses pencernaaan dalam tembolok sangat kecil terjadi,fungsi utama
dari tembolok ini adalah sebagai organ penyimpan pakan.tembolok menuju ke
proventikulus,pada proventikulus tidak terjadi perncernaan material pakan,namun
proventikulus merupakan pelebaran dari kerongkongan yang memproduksi pepsin
untuk pencernaan protein dan memproduksi hcl.yang dilanjutkan ke
gizzard,fungsi untuk memecah dan melumatkan pakan yang sudah dipecah dan
dilumatkan kemudian bercampur dengan air menjadi passa yang dinamakan
chyme.dari gizzard menuju doudenum,enzim yang masuk ke dalam doudenum
20
berfungsi mempercepat dan mengensiensi proses pemecahan
karbohidrat,protein,dan lemak untuk mempermudah proses absorbi tempat sekresi
enzim dari pankreas dan getah empedu dari hati,dilanjutkan ke jejenum dan
ileum,di kloaka merupakan akhir saluran pencernaan dan saluran reproduksi
bermuara Yuwanta (2014).
21
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
4.2. Saran
Pemeliharaan harus dilakukan dengan teliti dan tepat waktu jika pakan
habis hendaknya segera diberikan makan jangan menunggu waktu yang lama lagi,
Jangan hanya memenuhi piket tapi harus memperhatikan hal-hal lain yang bisa
mempengaruhi ayam, Jangan mengandalkan seseorang dalam praktikum dan
harus menjaga kekompakkan dalam kelompok
22
DAFTAR PUSTAKA
Adi dan Susan.2018.Pertumbuhan dan efesiensi pakan ayam broiler betina yang
diberi pakan mengandung metionin cukup dan disuplementasi betina.
Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan 28 (3): 233-240
Jaelani, A. 2011. Performans Ayam Pedaging yang diberi Enzim Beta Mannanase
dalam Ransum yang Berbasis Bungkil Inti Sawit. Skripsi Peternakan.
Jurusan Peternakan. Fakultas Peternakan. Universitas Islam Kalimantan.
Kalimantan.
Mulyatini NG.A. 2010. Ilmu manajemen ternak unggas. Gadjah Mada University
Press, Yogyakarta.
Sari, M. I., Sandi, S., Mega, O.2004.Konsumsi dan konversi pakan ayam
pedaging bibit periode pertumbuhan dengan perlakuan pembatasan pakan
pada lantai kawat dan litter.J.Indon.Trop.Agric.29(2): 86-90
Wahju, J. 2006. Ilmu Nutrisi Unggas. Edisi Kelima. Gadjah Mada University
Press. Yogyakarta.
23
24
LAMPIRAN
A. Gambar
1. Perhitungan
1. Susunan pakan perlakuan selama pemeliharaan ayam
Tabel 1. Ransum tiap perlakuan selama pemeliharaan
Perlakuan Ransum
P0U1 Ransum komersil
P1U1 Ransum dengan Energi 3200 protein 22
P2U1 Ransum dengan Energi 3100 protein 21
P3U1 Ransum dengan Energi 3000 protein 20
2. Konsumsi pakan
Tabel 3. Konsumsi pakan selama pemeliharaan
pemberian sisa konsumsi konsumsi/ konsumsi/ekor/
Perlakuan
pakan pakan total ekor hari
P0U1
331
M1 1000 gr 669 gr 66.9 gr 16.73 gr
gr
350
M2 3331 gr 2481 gr 248.1 gr 35.44 gr
gr
2800
M3 6850 gr 4050 gr 405 gr 57.86 gr
gr
202
M4 5800 gr 5598 gr 559.8 gr 79.97 gr
gr
P1U1
M1 1000 gr 363 637 gr 63.7 gr 15.92 gr
gr
256
M2 1363 gr 1107 gr 110.7 gr 15.81 gr
gr
705
M3 2256 gr 1551 gr 155.1 gr 22.1 gr
gr
2514
M4 4705 gr 2191 gr 243.4 gr 34.77 gr
gr
P2U1
411
M1 1000 gr 589 gr 58.9 gr 14.72 gr
gr
229
M2 1411 gr 1182 gr 118.2 gr 16.89 gr
gr
M3 2229 gr 0 gr 2229 gr 222.9 gr 31.84 gr
1199
M4 4000 gr 2801 gr 280.1 gr 40.01 gr
gr
P3U1
435
M1 1000 gr 565 gr 56.5 gr 14.13 gr
gr
241
M2 2435 gr 1194 gr 119.4 gr 17.06 gr
gr
423
M3 2000 gr 1577 gr 157.7 gr 22.53 gr
gr
2260
M4 4400 gr 2140 gr 214 gr 30.57r
gr
5. Konversi ransum
Tabel 12. Konversi ransum ayam selama pemeliharaan
Ʃ Konsumsi pakan Konversi
Perlakuan Ʃ PBB total (gr)
(gr) ransum
P0U1
M1 669 gr 429 gr 1.56
M2 2481 gr 1780 gr 1.39
M3 4050 gr 3675 gr 1.1
M4 5598 gr 5190 gr 1.08
P1U1
M1 637 gr 205 gr 3.11
M2 1107 gr 538 gr 2.06
M3 1551 gr 540 gr 2.87
M4 2191 gr 772 gr 2.84
P2U1
M1 589 gr 204 gr 2.89
M2 1182 gr 538 gr 2.2
M3 2229 gr 918 gr 2.43
M4 2801 gr 1077 gr 2.6
P3U1
M1 565 gr 180 gr 3.14
M2 1194 gr 521 gr 2.29
M3 1577 gr 854 gr 1.85
M4 2140 gr 632 gr 3.39
6. Efisiensi ransum
Tabel 13. Efisiensi ransum ayam selama pemeliharaan
Perlakuan Ʃ Konsumsi pakan (gr) Ʃ PBB total (gr) Efisiensi pakan (%)
P0U1
M1 669 gr 429 gr 64.13
M2 2481 gr 1780 gr 71.75
M3 4050 gr 3675 gr 90.74
M4 5598 gr 5190 gr 92.71
P1U1
M1 637 gr 205 gr 32.18
M2 1107 gr 538 gr 48.59
M3 1551 gr 540 gr 34.82
M4 2191 gr 772 gr 35.24
P2U1
M1 589 gr 204 gr 34.63
M2 1182 gr 538 gr 45.52
M3 2229 gr 918 gr 41.18
M4 2801 gr 1077 gr 38.45
P3U1
M1 565 gr 180 gr 31.86
M2 1194 gr 521 gr 43.63
M3 1577 gr 854 gr 54.15
M4 2140 gr 632 gr 29.53
7. Bobot karkas relatif dan mutlak
Tabel 14. Bobot karkas ralatif dan mutlak
Perlakuan Bobot potong (gr) Bobot karkas (gr) Bobot relatif (gr)
P0U1 1212 830 68.48
P1U1 1370 955 69.71
P2U1 1181 844 71.46
P3U1 1180 844 71.53