You are on page 1of 9

JURNAL IPTEKS TERAPAN

Research of Applied Science and Education V11.i4 (283- 288)


ISSN: 1979-9292

E-ISSN:2460-5611

EFEKTIVITAS PEMBERIAN TERAPI MUSIK (MOZART) DAN BACK


EXERCISE TERHADAP PENURUNAN NYERI DYSMENORRHEA PRIMER

Reni Heryani 1, Mona Dewi Utari2


1,2
STIKes Pekanbaru Medical Center, Pekanbaru Riau
Email : reni_heryani@yahoo.co.id, 2monadewiutari89i@gmail.com
1

Submission: 17-11-2017, Reviewed: 26-11-2017, Accepted: 03-12-2017


https://doi.org/10.22216/jit.2017.v11i4.2486

Abstract
Primary dysmenorrhoea pain is defined as menstrual pain unrelated to pelvic pathological
conditions. One exercise that can be given to dysmenorrhea pain is by giving music therapy and
back-up exercise. The purpose of this study was to determine the effectiveness of music therapy and
back-up on the decrease of dysmenorrhea pain.This research is Quasi experimental research pre
and post test with control group design. The population in this study were girls who were having
menstruation with dysmenorrhea pain amounting to 50 people divided into two groups. The first
group as the experimental group and the second group as the control group.In this study using
Paired Sample T-test hypothesis to determine the effect of giving music therapy and back exercice
to primary dysmenorrhea. Differential test of influence between control group and treatment group
used Independent Sample T-test.The level of dysmenorrhoea pain before treatment is moderate pain
(mean: 2.08) and after treatment is mild pain (mean: 0.88). The effectiveness test using Paired
Sample T-Test in the experimental group showed the result p = 0,00 and in the control group p =
0,00. Thus, music therapy and back exercises effectively reduce the level of dysmenorrhea pain. This
study is expected to ease the disminorrhea pain experienced by women during menstruation.

Keywords: Music Therapy (Mozart), Back Exercise, Dismenorhea Pain

ABSTRAK
Nyeri dismenorea primer didefinisikan sebagai nyeri haid yang tidak berhubungan dengan kondisi
patologis pelvis. Salah satu exercise yang dapat diberikan untuk nyeri dysmenorrhea ini adalah
dengan pemberian terapi music dan back exercise. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
efektivitas pemberian terapi music dan back exercise terhadap penurunan nyeri dysmenorrhea.
Penelitian ini merupakan penelitian Quasi experimental pre and post test with control group design.
Populasi pada penelitian ini adalah remaja putri yang sedang mengalami menstruasi dengan nyeri
dysmenorrhea berjumlah 50 orang yang dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama sebagai
kelompok eksperimen dan kelompok kedua sebagai kelompok kontrol. Pada penelitian ini
menggunakan uji hipotesis Paired Sample T- test untuk mengetahui pengaruh pemberian terapi
music dan back exercice terhadap dysmenorrhea primer. Uji beda pengaruh antara kelompok control
dan kelompok perlakuan digunakan uji Independent Sample T-test. Tingkat nyeri dismenorhoea
sebelum diberikan perlakuan adalah nyeri tingkat sedang (rata-rata : 2,08) dan setelah diberikan
JURNAL IPTEKS TERAPAN
Research of Applied Science and Education V11.i4 (283- 288)
perlakuan adalah adalah nyeri tingkat ringan (rata-rata : 0,88). Uji efektifitas menggunakan Paired
Sample T-Test pada kelompok eksperimen menunjukkan hasil p=

Kopertis Wilayah X 283 ISSN: 1979-9292

E-ISSN:2460-5611

0,00 dan pada kelompok kontrol p= 0,00. Dengan demikian terapi musikdanback exercise efektif
menurunkan tingkat nyeri dismenorhea. Penelitian ini diharapkan dapat meringankan nyeri
disminorrhea yang dialami wanita saat menstruasi.

Kata Kunci : Terapi Musik (Mozart), Back Exercise, Nyeri Dismenorhea

PENDAHULUAN Indonesia sendiri angka prevalensi belum


diketahui secara pasti, namun di beberapa
Nyeri menstruasi atau dysmenorrheal rumah sakit dijumpai sebesar 10,7%merupakan
nyeri perut bagian bawah,
30,1% dari kunjungan wanita
usia terkadang rasa nyeri tersebut meluas produktif (Astutik, 2015) hingga ke pinggang,
punggung bagian
Nyeri menstruasi dibagi menjadi dua
bawah dan paha(Safitri & Purwanti, tipe yaitu primer (tidak terdapat gangguan
2014).Nyeri menstruasi atau dysmenorrhea fisik yang menjadi penyebab) dan sekunder tidak
hanya menyebabkan ketidaknyaman,
(terjadi karena adanya
kelainan tetapi juga memberi dampak bagi fisik, ginekologik) (Ehrenthal, dkk,
2005; psikologis, social dan ekonomi pada
Klossner, 2005; Morgan & Hamilton,
aktivitas sehari-hari terhadap wanita,
2009). Angka kejadian dismenorhea primer
seperti terganggu dalam pemenuhan di Indonesia 54,89%, sedangkan sisanya
kebutuhan istirahat dan tidur, serta adalah penderita tipe sekunder.
berpengaruh pada aspek interaksi sosial
Dismenorhea menyebabkan 14% dari
(Rejeki, 2010). pasien remaja sering tidak hadir di sekolah
Angka kejadian nyeri menstruasi dan tidak menjalani kegiatan sehari-hari atau
dysmenorrhea di dunia sangat besar,
(Liandary, 2015). rata-rata
lebih 50% perempuan di setiap
Meskipun penelitian mengenai
Negara mengalami dysmenorrhea dismenorea
telah cukup banyak dilakukan,
(Anurogo, 2008). Menurut data WHO, akan tetapi fenomena dysmenorrheal masih rata-rata
insidensi terjadinya dysmenorrhea perlu mendapat perhatian. Hal tersebut pada wanita muda
antara 16,8 – 81%. disebabkan karena tingkat kompleksitas
Rata-rata di negara-negara Eropa dan angka kejadian dismenorea yang
dismenorrheater jadi pada 45 -97% wanita. cukup tinggi. Apabila dismenorrhea tidak
JURNAL IPTEKS TERAPAN ISSN: 1979-9292
Research of Applied Science and Education V11.i4 (283- 288)

E-ISSN:2460-5611

Dengan prevalensi terendah di Bulgaria diatasi dengan baik, maka akan


(8,8%) dan tertinggi mencapai 94% di mengakibatkan suatu kondisi yang
Negara Finlandia (Latthe, 2006). Data memprihatinkan yaitu tidak bisa statistic
menunjukkan bahwa di Amerika konsentrasi dalam belajar, ketinggalan presentase
dysmenorrheal mencapai 59,7% mata pelajaran dan mengganggu aktivitas dan di Swedia
hingga 72% dari jumlah sehari-hari (Rejeki, 2010). wanita usia subur (French, 2005)(Lestari,
Secara umum penanganan nyeri
2013). terbagi dalam dua kategori yaitu
Dalam sebuah studi di swedia pendekatan farmakologis dan
non melaporkan bahwa angka kejadian nyeri farmakologis. Secara farmakologis nyeri
haid/dysmenorrhea terjadi antara 67%dapat ditangani dengan terapi analgesic
90% pada wanita usia produktif yaitu 19yang merupakan merode paling umum 25 tahun
(french, 2005). Sedangkan di

Kopertis Wilayah X 284

digunakan untuk menghilangkan nyeri. dapat menghambat transmisi impuls nyeri di


Terapi ini dapat berdampak ketagihan dan system saraf pusat, sehingga sensasi nyeri
akan memberikan efek samping obat yang menstruasi dapat berkurang, music juga
berbahaya bagi pasien. Secara non bekerja pada system limbic yang akan
farmakologi nyeri dapat ditangani salah dihantarkan kepada system saraf yang
satunya dengan tekhnik distriksi. Adapun mengatur kontraksi otot-otot tubuh,
teknik distraksi yang paling efektif untuk sehingga dapat mengurangi kontraksi otot
mengurangi nyeri adalah mendengarkan (Pedak,2007;Potter&Perry,2005). Musik
music klasik (mozart) dan jugaback exercise terbukti menunjukkan efek yaitu
(Potter & Perry, 2005) menurunkan frekuensi denyut jantung,
(Mahasiswi, Umy, Sari, Noor, & Khoiriati, mengurangi kecemasan dan depresi,
n.d.) menghilangkan nyeri, dan menurunkan
Tekhnik distriksi adalah salah satu tekanan darah (Campbell,2001;Dofi,
cara untuk mengurangi nyeri dengan Ucup,2011)(Safitri & Purwanti, 2014).
mengalihkan perhatian kepada sesuatu yang Pada dewasa ini banyak jenis musik
lain sehingga kesadaran klien terhadap yang dapat diperdengarkan namun musik
nyerinya berkurang. Terapi musik terbukti yang menempatkan kelasnya sebagai music
menunjukkan efek mengurangi kecemasan bermakna medis adalah music klasik karena
dan depresi, menghilangkan nyeri, music ini magnitude yang luar biasa dalam
menurunkan tekanan darah dan menurunkan perkembangan ilmu kesehatan, diantaranya
frekuensi denyut jantung. Musik yang memiliki nada yang lembut, nadanya
dipilih pada umumnya musik lembut dan memberikan stimulus gelombang alfa,
teratur, seperti intrumentalia atau musik ketenangan, dan membuat pendengarnya
klasik Mozart (Erfandi, 2009) dalam lebih rileks (Dofi, 2010; Tino, 2009) dalam
(Perdana Sari, NWP, 2012). (Mahasiswi et al., n.d.)
Mendengarkan music dapat Musik klasik adalah esensi
memproduksi zatendorphins (substansi keteraturan dan membaca pada semua hal
sejenis morfin yang disuplai tubuh yang yang baik, adil dan indah. Musik klasik
dapat mengurangi rasa sakit/nyeri) yang akhir-akhir ini mulai diperkenalkan dan
Kopertis Wilayah X 284
JURNAL IPTEKS TERAPAN
Research of Applied Science and Education V11.i4 (283- 288)
dipopulerkan setelah banyak penelitian yang
membahas dan mengkaji lebih dalam
tentang pengaruh positif musik klasik
terhadap kehidupan baik untuk kesehatan
ataupun juga peranannya dalam
pembelajaran. Musik klasik seperti karya
mozart, bach, bethoven dan vivaldi dapat
meningkatkan kemampuan mengingat,
mengurangi stress, meredakan ketagangan,
meningkatkan energi dan meningkatkan
daya ingat (Vampbell, D. 2007) dalam
(Mahatidanar, 2016)
Dari beberapa penelitian tentang
pengaruh berbagai jenis musik klasik,
akhirnya banyak dari peneliti tersebut
menganjurkan music klasik Mozart yang
diciptakan oleh Wolfgang Amadeus Mozart
karena aplikasi medis musik Mozart telah
membuktikan hasil yang menakjubkan bagi
perkembangan ilmu kesehatan (Sumbiyanti,
2016).
Banyak penulis mengkaji tentang
pengaruh musik terutama musik klasik
sebagai media penyembuhan dan
peningkatan kualitas individu/kelompok.
Hal ini dapat memberikan gambaran adanya
hubungan antara musik dengan respon
seseorang yang sebenarnya tidak jauh dari
hubungan emosi antar musik dan
JURNAL IPTEKS TERAPAN ISSN: 1979-9292
Research of Applied Science and Education V11.i4 (283- 288)

E-ISSN:2460-5611

pendengar. Oleh karena itu, pendengar dapat METODE PENELITIAN


merasakan ketenangan maupun kedamaian Penelitian ini menggunakan metode
dengan mendengarkan musik secara tiba- Quasi Experiment dengan rancangan Pre
tiba (Susanti, Rohmah, Psikologi, & Dahlan, and Post Test with Control Design. Dengan
2011). membandingkan dua hasil evaluasi yaitu pre
Sedangkan untuk nyeri pungung test dan post test dimana dalam penelitian
bawah atau low back pain merupakan salah ini, responden dibagi menjadi dua kelompok
satu keluhan yang dapat menurunkan yang berjumlah 50 orang. Kelompok 1
produktivitas manusia dan pernah dialami berjumlah 25 orang sebagai kelompok
oleh 50% - 80% penduduk Negara industri. eksperimen yang diberikan perlakuan terapi
Kebanyakan yang sering mengeluh nyeri music (mozart) dan back exercise dan
punggung bawah adalah wanita menstruasi kelompok 2 berjumlah 25 orang sebagai
yang mengalami nyeri dysmenorrhea, kelompok control yang tidak diberikan
karena nyeri yang biasanya dirasakan adalah terapi musik (mozart) danback exercise.
kram yang timbul-hilang atau nyeri yang Tekhnik pengambilan sampe2l adalah
terus menerus yang terjadi pada perut bagian purposive sampling yaitu penarikan sampel
bawah yang menjalar sampai kepunggung secara purposif yang dilakukan dengan
bagian bawah. Ada berbagai cara untuk memilih subjek berdasarkan kriteria spesifik
mengurangi nyeri punggung bawah, yang ditetapkan peneliti yaitu remaja yang
diantaranyaBack Exercise(Aryani, 2016). sedang mengalami nyeri dysmenorrhea
Banyak peneliti yang mengatakan primer.
bahwa exercise (latihan fisik) dapat Pada penelitian ini menggunakan uji
mengatasi dismenorhea dan exercise lebih hipotesis Paired Sample T-Test untuk
aman dan tidak mengandung efek samping mengetahui efektiftas pemberian terapi
karena menggunakan proses fisiologis musik (mozart) dan back exercise terhadap
tubuh. Bukti menunjukkan bahwa latihan penurunan nyeri dismenorhea primer.
fisik sedang dpat membantu mengurangi
dismenrohea dengan cara mendistriksikan HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisa
perhatian dari nyeri, menghasilkan perasaan Univariat
relaksasi dan mengurangi stress Responden penelitian adalah remaja
(Sumbiyanti, 2016). yang mengalami dismenorhea di SMA Kota
Berdasarkan latar belakang diatas Pekanabru. Penelitian ini dilakukan selama
maka peneliti tertarik untuk melakukan 6 bulan mulai bulan AprilSeptember 2017
penelitian tentang Efektivitas Pemberian mulai dari pengambilan data sampai
Terapi Musik (Mozart) Dan Back Exercise publikasi. Penelitian dilakukan dengan
Terhadap PenurunanNyeriDysmenorrhea metode Quasi Experiment dengan
Primer. rancangan Pre and Post Test with Control
Tujuan penitian ini adalah Untuk Design. Sampel yang diperoleh sebanyak 50
menganalisa efektivitas pemberian terapi orang remaja dimana untuk kelompok
musik (mozart) dan back exercise terhadap intervensi sebanyak 25 orang dan 25 orang
penurunan nyeri dysmenorrhea primer. untuk kelompok kontrol. Pada kelompok
eksperimen mendapatkan terapi musik
(mozart) dan back exercise, sedangkan pada

Kopertis Wilayah X 286


JURNAL IPTEKS TERAPAN ISSN: 1979-9292
Research of Applied Science and Education V11.i4 (283- 288)

E-ISSN:2460-5611

kelompok kontrol tidak diberikan terapi Tabel2 Distribusi Frekuensi Tingkat


musik mozart dan back exercise saja. Nyeri Haid (Dismenorhea) Remaja
Putri Pada Kelompok Kontrol sebelum
1. Karakteristik Usia Responden Terapi Musik dan Back Exercise (Pre
Responden dalam penelitian ini terdiri Test)
dari usia 16 sampai 19 tahun. Tingkat Nyeri
Berdasarkan hasil jawaban responden f %
pada lembar identitas yang terlampir de Dismenorhea
lembar observasi, karakteristik Tidak Nyeri 0 0
responden berdasarkan usia adalah Ringan 6 24
sebagai berikut : Sedang 11 44
Tabel1 Distribusi Frekuensi Berat 8 32
Karakteristik Responden Berdasarkan Total 25 100

Kelompok Kelompok Berdasarkan tabel 2 diatas Tingkat nyeri


Usia Total
Eksperimen Kontrol hasil sebelum (pretest) pemberian terapi
Remaja
f % f % F musik mozart dan back exercise
tahun 11 44 10 40 21 diketahui bahwa dari 25 orang responden
tahun 10 40 6 24 16 pada kelompok kontrol diketahui bahwa
tahun 4 16 7 28 11 sebagian besar (11 responden) atau 44%
responden mengalami nyeri haid sedang
tahun 0 0 2 8 2 dan paling sedikit dengan nyeri haid
Total 25 100 25 100 50 ringan (6 responden) atau 24%.
Usia 3. Tingkat Nyeri Haid (Dismenorhea)
Berdasarkan tabel1 di atas, sebagian Remaja Putri Pada Kelompok Kontrol
besar responden pada kelompok sebelum Terapi Musik dan
eksperimen maupun kelompok kontrol Back Exercise (Pre Test)
berusia 16 tahun sebanyak 21 orang,
Tabel3 Distribusi FrekuensiTingkat
sedangkan usia responden yang paling
sedikit yaitu pada kategori usia 19 tahun Nyeri Haid (Dismenorhea) Remaja Putri
yang hanya terdapat pada kelompok Pada Kelompok Eksperimen sebelum
kontrol sebanyak 2 orang. Terapi
2. Tingkat Nyeri Haid (Dismenorhea) Musik dan Back Exercise (Pre Test)
Remaja Putri Pada Kelompok Tingkat Nyeri
F %
Kontrol sebelum Terapi Musik dan Dismenorhea
Back Exercise (Pre Test) Tidak Nyeri 0 0
Ringan 5 20
Sedang 13 52
Berat 7 28
Total 25 100
Berdasarkan tabel 3 diatas Tingkat nyeri
hasil sebelum (pretest) pemberian terapi

Kopertis Wilayah X 287


JURNAL IPTEKS TERAPAN ISSN: 1979-9292
Research of Applied Science and Education V11.i4 (283- 288)

E-ISSN:2460-5611

musik mozart dan back exercise remaja. Dimana penelitian ini terdiri
diketahui bahwa dari 25 orang responden dari dua kelompok yaitu satu kelompok
pada kelompok eksperimen diketahui kontrol yang tidak diberikan terapi
bahwa sebagian besar (13 responden) musik dan back exercise. Kelompok
atau 52% responden mengalami nyeri kedua adalah kelompok eksperimen
haid sedang dan paling sedikit dengan yaitu diberikan terapi musik dan back
nyeri haid ringan (5 responden) atau exercise.
20%. Musik dapat memberikan efek
nyaman dan senang pada
pendengarnya, musik yang di
dengarkan seseorang dapat
mengunggah emosi dan perasaan
4. Tingkat Nyeri Haid (Dismenorhea)
sejahtera sehingga mengilhami gerakan
Remaja Putri Pada Kelompok ringan serta moderat. Perasaan nyaman,
Eksperimen (Post Test) Tabel4 senang dan sejahtera inilah yang
Distribusi FrekuensiTingkat Nyeri merupakan ciri khas dari kondisi
Haid (Dismenorhea) Remaja Putri seseorang yang berada dalam keadaan
setelah Terapi Musik dan Back alfa, pada saat kondisi ini otak akan
Exercise (Post memproduksi serotonin dan
Test) endhorphin yang menyebabkan
seseorang merasa nyaman, aman dan
tenang sehingga intensitas nyeri dapat
Tingkat Nyeri Dismenorhea f % berkurang (Amsila, 2011).
Tidak Nyeri 7 28 Latihan pada back exercise
Ringan 14 56 mengurangi spasme pada otot
Sedang 4 16 stabilitator punggung bawah dan daerah
Berat 0 0 perut dengan gerakan peregangan. Sifat
Total 25 100 latihan dari back exercise adalah
kontraksi statik secara general, yang
akan memungkinkan semua otot akan
Berdasarkan tabel 4 diatas Tingkat nyeri
berkontraksi secara general. Maka
hasil setelah (post test) pemberian terapi
dengan demikian akan didapatkan
musik mozart dan back exercise
reaski spontan berupa kontraksi
diketahui bahwa sebagian besar (14
(penguatan) dan penguluran pada
responden) atau 56% responden
struktur lokal yang dirangsang, gerakan
mengalami nyeri haid ringan dan tidak
ini akan diikuti interval relaksasi secara
ada lagi responden yang mengalami
spontan sehingga nyeri dapat
nyeri haid berat.
berkurang.
Berdasarkan uji pengaruh
B. Analisa Bivariat menggunakan Paired Sample T-test
Penelitian sudah dilakukan pada pada kelompok ekperimen
bulan April-September 2017. Setelah menunjukkan hasil p=0,00 < 0,05 dan
dilakukan penelitian jumlah sampel pada kelompok kontrol p=. Hal ini
yang didapatkan adalah 50 orang berarti terdapat efektifitas pemberian

Kopertis Wilayah X 288


JURNAL IPTEKS TERAPAN ISSN: 1979-9292
Research of Applied Science and Education V11.i4 (283- 288)

E-ISSN:2460-5611

terapi musik (mozart) dan back exercise Astutik, Y. (2015). Exercise Terhadap
terhadap nyeri dismenorhea. Penurunan Tingkat Nyeri
Hasil penelitian ini sesuai dengan Dysmenorrhea Primer Program Studi
penelitian Rea, Mac Donald & Carnes S1 Fisioterapi Fakultas Ilmu
(2010), musim klasik (mozart) Kesehatan.
menimbulkan adanya peningkatan Lestari, N. M. S. D. (2013). Pengaruh
ketenangan, relaksasi dan menurunkan dismenorea pada remaja. Seminar
rasa khawatir. Nasional FMIPA UNDIKSHA III, 323–
329. Retrieved from
SIMPULAN ejournal.undiksha.ac.id/index.php/se
Berdasarkan landasan teori dan didukung mnasmipa/article/download
oleh analisan dan hasil uji, maka dapat Liandary, D. O. (2015). Pengaruh Terapi
disimpulkan bahwa terdapat efektifitas Musik Klasik (Mozart) terhadap
pemberian terapi musik (mozart) dan back Intensitas Nyeri Haid pada Remaja
exercise terhadap nyeri dismenorhea dengan Putri di SMA Negeri 1 Pontianak tahun
nilai p=0,000 (p<0,05) 2015.
Mahasiswi, P., Umy, K., Sari, D. A., Noor,
UCAPAN TERIMA KASIH Z., & Khoiriati, A. (n.d.). Pengaruh
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Pemberian Terapi Musik Mozart
Allah SWT atas segala rahmat dan terhadap Tingkat Nyeri Menstruasi
hidayahNya sehingga penulis dapat pada Mahasiswi Keperawatan UMY,
menyelesaikan penelitian ini tepat pada 31–39.
waktunya. Shalawat serta salam semoga Mahatidanar, A. (2016). Pengaruh Musik
tetap terlimpah kepada Nabi Muhammad Klasik Terhadap Penurunan Tekanan
SAW beserta keluarga dan sahabatnya. Darah Pada Lansia Penderita
Penulis juga ingin mengucapkan terima Hipertesi.
kasih kepada orang tua, anak, pimpinan, Perdana Sari, NWP, N. A. A. (2012).
teman sejawat di STIKes PMC dan Perbedaan Terapi Musik Klasik Mozart
Kepemristekdikti yang sudah membantu Dengan Terapi Musik
penulis dalam memberikan dana dalam Kesukaan Terhadap Intensitas Nyeri
pelaksanaan penelitian ini. Haid Pada Remaja Putri Di Sma Negeri
Penulis juga mengucapkan terima kasih 5 Denpasar Tahun 2012.
kepada Kopertis X yang telah membantu Rejeki, E. P. A. (2010). Pengaruh Terapi
mempublikasikan penelitian yang telah Musik Mozart Dan Guided Imagery
penulis lakukan. Terhadap Intensitas Dismenorea.
Safitri, E. S., & Purwanti, S. (2014).
Perbedaan terapi musik klasik dengan
musik kesukaan terhadap penurunan
nyeri dismenore pada siswi kelas x sma
DAFTAR PUSTAKA
negeri 1 banjarnegara
Aryani, A. N. (2016). Pengaruh Pemberian kabupatenbanjarnegara tahun 2014, 2
Back Exercise dan Slow-Stroke Back no 4.
Massage terhadap Penurunan Nyeri
Haid Primer.

Kopertis Wilayah X 289


JURNAL IPTEKS TERAPAN ISSN: 1979-9292
Research of Applied Science and Education V11.i4 (283- 288)

E-ISSN:2460-5611

Sumbiyanti, A. (2016). Terapi Musik


Mozart Untuk Mengurangi
Kecemasan pada Ibu Hamil Trimester
III dalam Menghadapi Persalinan Pada
Ny. D Umur 28 tahun di BPM Hj. Lusi
Sumartini, SST Pejagoan Kebumen.
Susanti, D. W., Rohmah, F. A., Psikologi,
F., & Dahlan, U. A. (2011). Efektivitas
Musik Klasik dalam Menurunkan
Kecemasan Matematika ( Math
Anxiety ) pada Siswa Kelas XI.
Humanitas, 8(2), 129–142.

Kopertis Wilayah X 290

You might also like