Professional Documents
Culture Documents
I. PENGERTIAN
Demensia adalah gangguan otak organik yang ditandai oleh hilangnya
kemampuan intelektual atau kognitif. (Burke – Larami, 2000)
Demensia adalah kerusakan daya ingat jangka pendek dan panjang.
( Fortinash – Holoday Woret, 1999)
Demensia adalah gangguan progresif kronik yang dicirikan dengan
kerusakan berat pada proses kognitif dan disfungsi kepribadian serta
perilaku. ( Isaacs, 2005)
II. ETIOLOGI
Gangguan struktur jaringan otak seperti tumor, cedera akibat trauma
kepala
Gangguan supply oksigen, glukosa dan zat gizi dasar yang penting lainnya
ke otak
Perubahan vaskuler arteriosklerotik
Serangan iskemik sementara
Hemoragi serebral
Infark otak kecil multipel
Degenerasi yang berhubungan dengan penuaan
Pengumpulan zat beracun/toksin seperti racun kimia, , logam berat dalam
jaringan otak
Gangguan genetika seperti Korea Huntington atau penyakit Pick
Penyakit alzeimer, gangguan metabolic, anoreksia/bulimi
Infeksi Human Immunodefisiensi Virus (HIV) yang dapat menyerang
sistem syaraf pusat
Penyakit Parkinson
III. KLASIFIKASI
Demensia jenis Alzheimer
Demensia vaskular (multi infark) ditandai dengan gejal-gejala demensia
pada tahun pertama terjadinya gejala neurologik fokal. Klien diketahui
mengalami faktor resiko penyakit vaskuler (mis: hipertensi, fibralasi
atrium, DM)
Demensia jenis lain yang berkaitan dengan kondisi medis umum seperti
penyakit Parkinson, penyakit Pick, Korea Huntington.
V. PATOFISIOLOGI
Keadaan demensia pada usia lanjut terjadi tidak secara tiba-tiba, tetapi
berangsur-angsur melalui sebuah rangkaian kesatuan yang dimulai dari
“senescence” berkembang menjadi predemensia, dan selanjtnya baru
menjadi demensia.
Pengenalan diri demensia berarti bias mengenali :
Kondisi normal
Kondisi kognitif pada lanjut usia yang terjadi dengan adanya
penambahan usia dan bersifat wajar, seperti keluhan mudah lupa secara
subjektif, tidak ada gangguan kognitif maupun demensia.
Kondisi predemensia
Kondisi gangguan kognitif pada lanjut usia dengan cirri mudah lupa
yang makin nyata dan dikenali (diketahui dan diakui) oleh orang
dekatnya. Mudah lupa subjektif dan objektif serta ditemukan performal
kognitif yang rendah tetapi belum ada tanda-tanda demensia
Kondisi demensia
Kondisi gangguan kognitif pada lanjut usia dengan berbagai jenis
gangguan mudah lupa yang konsisten, disorientasi terutama dalam hal
waktu, gangguan pada kemampuan pendapat dan pemecahan masalah,
gangguan dalam hubungan dengan masyarakat, gangguan dalam
aktivitas di rumah, dan minat intelektual, serta gangguan dalam
pemeliharaan diri.
VI. PEMERIKSAAN DIAGNOSIS
Pemeriksaan Status Kesehatan Jiwa dan Pemeriksaan Neuropsikologik
Pemeriksaan Darah Komprehensif
Meliputi HDL (hitung darah lengkap), kimia darah, vitamin B12, dan
kadar folat, tiroid, dan tes fungsi hati serta ginjal.
Studi Pencitraan Otak
Melipiti Computed Tomografi (CT), positron emission tomografi (PET),
dan magnetic resonance imaging (MRI)
Gangguan Depresi
Pada klien lansia dapat dimanifestasikan dengan gejala yang serupa
dengan gejala gangguan kognitif. Oleh karena itu gangguan depresi
harus dikesampingkan.
VII. PENATALAKSANAAN
Pengobatan diarahkan pada tujuan jangka panjang yaitu mempertahankan
kualitas hidup penderita gangguan degeneratif dan progresif ini, yang
meliputi:
Pendekatan tim multidisipliner
Meliputi upaya kolaboratif dari profesional keperawatan, kedokteran,
nutrisi, psikiatri, psikolog, pekerjaan sosial, farmasi dan rehabilitasi (mis
ahli terapi okupasi, fisik, dan aktivitas)
Fokus keluarga
Fokus keluarga pada pengobatan dan perawatan pasien demensia
merupakan hal yang sangat penting. Dalam hal ini keluarga dapat
melakukan perawatan terhadap pasien lansia dengan :
Mendukung fungsi pemikiran
Meningkatkan keterampilan memori
Meningkatkan komunikasi
Meningkatkan kemandirian dalam aktivitas perawatan diri
Menyediakan kebutuhan sosialisasi dan keintiman
Meningkatkan nutrisi
Meningkatkan aktivitas dan istirahat yang seimbang
Fokus Komunitas
Kunjungan rumah dilakukan oleh perawat komunitas
Adult day care services memberikan layanan aktivitas terapeutik,
layanan rehabilitasi, rekreasi bagi pemberi asuhan keluarga
Fasilitas perawatan residensial (perawatan pribadi) memberikan
bantuan pada klien
Alzheimer’s association menyediakan kelompok pendukung,
penyuluhan masyarakat dan keluarga
Intervensi Farmakologik
Obat antikolinesterase seperti tacrine dan donezepil
Antioksidan seperti vitamin E
A.PENGKAJIAN
NAMA PANTI : PSTW KASIH SAYANG IBU
ALAMAT PANTI : BATUSANGKAR
TANGGAL MASUK : 2004
NO. REGISTER :
I . IDENTITAS
A. Nama : Tn. S
B. Jenis Kelamin : laki-laki
C. Umur : 78 tahun
D. Agama : Islam
E. Status Perkawinan : kawin
F. Pendidikan Terakhir : sekolah dasar
G. Pekerjaan : buruh
H. Alamat Rumah : Simabua, Padang Gantiang, Koto Tuo
II. ALASAN KUNJUNGAN KE PANTI
Tn. S masuk panti karena tidak diterima di keluarga, anaknya yang dari isteri
kedua tidak cukup membiayai Tn. S.
III. RIWAYAT KESEHATAN
1. Masalah kesehatan yang dialami dan dirasakan saat ini.
Tn. S menderita rematik, sekarang sakit kaki kanan karena dilindas motor.
kapan tepatnya beliau dilindas motor beliau tidak ingat. kaki kanan yang
dilindas motor edema dan berwarna agak kebiruan.
2. Masalah kesehatan keluarga / keturunan
Anggota keluarga tidak ada yang memiliki riwayat penyakit jantung, DM,
ginjal, asma. anggota keluarga ada yang mengidap penyakit rematik.
IV. KEBIASAAN SEHARI-HARI
A. BIOLOGIS
a. Pola makan
Tn S makan 3x sehari, makan pagi satu piring, makan siang dan malam
masing-masing setengah piring.
b. Pola minum
Tn S minum air putih, sering minum kopi dulu sebelum masuk
panti,setelah masuk panti Tn S jarang minum kopi lagi. biasanya minum
teh.
c. Pola tidur
Tn S tidur sehari 7 jam, malam hari biasanya tidur mulai pukul 21.00-
04.00 dan tidur siang jarang.
d. Pola eliminasi (BAB/BAK)
Tn S biasanya BAB tiap sekali dua hari setiap pagi, konsistensi lunak
kadang agak keras. kalau BAK ada 6-7 x sehari , jumlahnya banyak yakni
200 cc
e. Aktivitas sehari-hari
Tn S mengikuti kegiatan yang sudah dibuat oleh pengurus panti seperti
senam pagi, kuliah subuh, menanam bunga, bersih-bersih. tapi beliau tidak
ingat hari apa setiap kegiatan rutin panti itu dilaksanakan. beliau selalu
menanyakannya kepada temannya. ketika ditanya hari apa sekarangpun,
beliau juga bertanya kepada temannya.
f. Rekreasi
tidak ada jadwal rekreasi khusus. nonton TV dan melaksanakan kegiatan
rutin panti merupakan sarana rekreasi bagi beliau. kegiatan tersebut sangat
membuat beliau senang.
B. PSIKOLOGIS
1. Keadaan emosi
Saat ini Tn. S merasa senang dengan keadaannya karena tidak ada lagi
yang perlu beliau pikirkan.
C. SOSIAL
1. Dukungan keluarga
Selama berada di panti Tn. S tidak pernah dikunjungi oleh keluarganya,
hanya beliau yang mengunjungi keluarganya di Simabur
E. PEMERIKSAAN FISIK
A. Tanda-Tanda Vital :
keadaan umum : baik
kesadaran : cmc
suhu : 36,3 °C
nadi : 92 x/ mnt
tekanan darah : 140/80 x / mnt
pernafasan : 17 x / mnt
tinggi badan : kira-kira 165 cm
berat badan : Tn. S tidak dapat mengingatnya
B. kebersihan Perorangan
1. kepala
- rambut : bersih, beruban
- mata : katarak
- hidung : tidak ada sekret, tidak ada polip, tidak ada
sinusitis
- mulut : karies dentis
- telinga : ada sekret
2. leher : tidak ada pembengkakan kelenjar gondok, tidak
ada nyeri tekan
3. dada / thorax
- dada : tidak ada retraksi dinding dada ketika bernapas, tidak ada
deformitas
- paru-paru : bunyi napas vesikuler, tidak ada wheezing, tidak ada
ronki
- jantung : irama jantung teratur
4. abdomen : bising usus normal (8-9 kali/menit), tidak
ada pembengkakan organ, tidak ada nyeri tekan
5. muskuloskeletal : tangan kanan fleksi sehingga susah
untuk diekstensikan, kekuatan otot agak berkurang, kaki kanan
bengkak karena terlintas motor sehingga nyeri tekan, tidak ada varises,
reflek patella positif
6. lain-lain : tidak ada
C. keadaan lingkungan
Tn. S merasa nyaman tinggal di panti karena semua kebutuhannya
dipenuhi oleh panti. Lingkungan panti tidak bising dan sejuk.
F. INFORMASI PENUNJANG
diagnosa medis : tidak dikaji
laboratorium : tidak dikaji
terapi medis : tidak dikaji
B. ANALISA DATA
DO:
- Tampak bengkak di kaki kanan
- Tn. S tampak meringis ketika bengkak kakinya ditekan
- Edema kaki Tn S tampak membiru
INTERVENSI KEPERAWATAN
NO Diagnosa keperawatan Tujuan & kriteria Hasil Tindakan Rasional
1 Perubahan proses Tujuan : proses pikir Berikan lingkungan yang nyaman Mendukung fungsi pemikiran
pikir b.d proses sesuai dengan realita dan mudah dikenali
perjalanan penyakit Kriteria hasil : Rangsangan lingkungan dibatasi Melakukan rutinitas sehari-hari
Mempertahankan dan rutinitas biasa diteruskan meningkatkan/mempertahankan
orientasi realita umum orientasi realitas
dan fungsi kognitif Pastikan tempat-tempat yang khusus Meningkatkan keterampilan memori
oktimal untuk barang-barang khusus, misal
Mengenal perubahan simpan kunci di tempat kunci dekat
dalam berpikir dan pintu
menunjukkan perilaku Simpan barang-barang ditempat
untuk mencegah yang sesuai, misal simpan sepatu di
perubahan rak sepatu
Bicara dengan tenang, Meningkatkan komunikasi
menyenangkan dan penjelasan yang
jelas dan sederhana
Bila pasien masih mengulang kata-
kata acuhkan dan usahakan alihkan
perhatian dekat yang menarik pasien
Berikan rangsangan taktil seperti
pelukan, tepukan pada tangan
biasanya diterjemahkan sebagai
tanda perhatian dan keamanan
Dalam menjelaskan gunakan contoh
yang mudah
Mempertahankan aktivitas sehari-
hari dengan menyusunnya dalam Meningkatkan kemandirian dalam
langkah-langkah yang singkat dan aktivitas perawatan diri
mudah dicapai sehingga pasien
merasakan kepuasan diri
Memelihara martabat pribadi
Mendorong unuk menentukan
pilihan bila diperlukan dan
berpartisipasi dalam aktivitas
perawatan diri sebanyak mungkin
Dorong klien melakukan kunjungan,
bertelepon, berkirim surat
Menyediakan kebutuhan sosialisasi
Mengasuh binatang peliharaan
dapat menjadi aktivitas yang
memuaskan
Saat makan harus dijaga tetap
sederhana dan kalem tanpa
perlawanan Meningkatkan nutrisi
Makan sebaiknya dipotong kecil-
kecil supaya tidak tercekik
Makanan cair lebih mudah ditelan
bila diolah dengan gelatin
Suhu makanan harus diperiksa
untuk mencegah luka bakar
Bila pasien tidak bisa tidur, maka
dapat dibantu dengan musik, susu
hangat atau menggosok punggung
dapat membantu pasien santai. Meningkatkan aktivitas dan istirahat
Kolaborasi :
Obat antikolinesterase seperti tacrine dan
donezepil.
Antioksidan seperti vitamin E