Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Hiperkolestrolemia primer
Usia
Jenis Kelamin
Genetik
Yang dimaksud factor genetik adalah faktor keturunan yang berasal
dari orang tuanya. Pengaruh faktor tersebut sebenarnya belum terlalu jelas
sebagai penyebab kegemukan. Namun demikian, ada beberapa bukti yang
menunjukkan bahwa factor genetic merupakan factor penguat terjadinya
kegemukan. Menurut penelitian, anak-anak dari orang tua yang mempunyai
berat badan normal ternyata mempunyai 10 % resiko kegemukan. Bila salah
satu orang tuanya menderita kegemukan , maka peluang itu meningkat
menjadi 40 – 50 %. Dan bila kedua orang tuanya menderita kegemukan
maka peluang factor keturunan menjadi 70–80%.12
Aktivitas Fisik
Merokok
2.4 Diagnosis
2.5 Tatalaksana
Terapi Nutrisi Medis
Aktivitas Fisik
Menghindari Rokok
Obat-obatan
Usia Definisi
Jenis Kelamin
Klasifikasi
Hiperkolesterolemia
Aktivitas Fisik
Faktor Resiko
IMT
Merokok Diagnosis
Genetik Tatalaksana
Usia
Jenis Kelamin
IMT
Merokok
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.3. Populasi
3.3.1. Populasi Target
Semua pasien dewasa yang berobat di Puskesmas Kecamatan Palmerah.
6.5. Sampel
6.5.1. Besar Sampel
Penelitian dilakukan terhadap pasien dewasa yang ke Puskesmas Kecamtan
Palmerah. Besar sampel ditentukan melalui rumus perhitungan sampel
untuk data analitik kategorik seperti dibawah ini:
(𝑍𝛼√2𝑃𝑄 + 𝑍𝛽 √𝑃1 𝑄1 + 𝑃2 𝑄2 )2
𝑛1 = 𝑛2 =
(𝑃1 − 𝑃2)2
Tingkat kepercayaan (1-𝛼) adalah 95%, sehingga nilai 𝛼 adalah 0,05 dan power
(1-𝛽) adalah 90%, sehingga nilai 𝛽 adalah 0,10.
Dimana: n1 = Jumlah sampel kasus
n2 = jumlah sampel kontrol
Z𝛼 = nilai baku normal berdasarkan 𝛼 yang ditentukan untuk uji 2 arah (1,96)
Z𝛽 = nilai baku normal berdasarkan 𝛽 yang ditentukan (0,84)
P1 = Proporsi pada kelompok kasus
Q1 = 1-P1
P2 = Proporsi pada kelompok control
Q2 = 1-P2
P = Proporsi total = (P1+P2)/2
Q = 1-P
(1,96√2𝑥0,71𝑥0,29 + 0,84 √0,83𝑥0,17 + 0,60𝑥0,40)2
𝑛1 = 𝑛2 =
(0,3)2
(1,25 + 0,51)2
𝑛1 = 𝑛2 =
(0,23)2
𝑛1 = 𝑛2 = 35,2
Berdasarkan perhitungan rumus diatas, didapatkan nilai n1=n2=35. Hal ini
berarti setiap kelompok perlakuan memiliki anggota 35 sampel.
3.6. Variabel
Dalam penelitian ini digunakan variabel independen atau tidak terikat dan
variabel dependen atau terikat.
3.10. Data
3.10.1. Pengolahan Data
Terhadap data-data yang sudah dikumpulkan dilakukan pengolahan data
berupa proses editing, verifikasi, koding, dan tabulasi.
4.2 Pembahasan
Penelitian mem hasil uji hipotesis didapatkan p-value 0,013 dan Ood
Ratio 1,714 yang berarti ada hubungan yang signifikat antara usia dengan
hiperkolesterolemia dimana responden usia ≥ 45 tahun beresiko 1,714 kali
dari responden < 45 tahun.
Pada usia yang semakin tua kadar kolesterol totalnya relatif lebih
tinggi dari pada kadar kolesterol total pada usia muda, hal ini karena makin
tua usia seseorang maka aktivitas reseptor LDL juga makin berkurang. Sel
reseptor ini berfungsi sebagai hemostasis pengatur peredaran kolesterol
dalam darah dan banyak terdapat dalam hati, kelenjar gonad, dan kelenjar
adrenal. Apabila sel reseptor ini terganggu maka kolesterol akan meningkat
dalam sirkulasi darah. Jumlah lemak yang ada pada usia tua cenderang lebih
banyak daripada usia muda.17