You are on page 1of 154

GAMBARAN KECELAKAAN KERJA PADA MAHASISWA

KEPERAWATAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SAAT


PRAKTIK KLINIK DI RUMAH SAKIT

SKRIPSI
Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Ajar Skripsi

Oleh
RIRIN PURWANING TYAS
NIM 22020114130129

DEPARTEMEN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2018
GAMBARAN KECELAKAAN KERJA PADA MAHASISWA
KEPERAWATAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SAAT
PRAKTIK KLINIK DI RUMAH SAKIT

SKRIPSI
Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Ajar Skripsi

Oleh
RIRIN PURWANING TYAS
NIM 22020114130129

DEPARTEMEN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2018

HALAMAN JUDUL

ii
iii
iv
SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya:

Nama : Ririn Purwaning Tyas


NIM : 22020114130129
Fakultas/Departemen : Kedokteran/Ilmu Keperawatan
Jenis : Skripsi
Judul : Gambaran Kecelakaan kerja pada Mahasiswa
Keperawatan Universitas Diponegoro saat Praktik Klinik
di Rumah Sakit

Dengan ini menyatakan bahwa saya menyetujui untuk :


1. Memberikan hak bebas royalty kepada Perpustakaan Departemen Keperawatan
Undip atas penulisan karya ilmiah saya, demi pengembangan ilmu pengetahuan
2. Memberikan hak menyimpan, mengalih mediakan/mengalih formatkan,
mengelola dalam bentuk pangkalan data (data base), mendistribusikannya,
serta menampilkan dalam bentuk soft copy untuk kepentingan akademis kepada
Perpustakaan Departemen Keperawatan Undip, tanpa perlu meminta ijin dari
saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta
3. Bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi tanpa melibatkan
pihak Perpustakaan Departemen Keperawatan Undip dari semua bentuk
tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran hak cipta dalam karya ilmiah ini

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan semoga dapat
digunakan sebagaimana mestinya.
Semarang, Juli 2018
Yang Menyatakan

Ririn Purwaning Tyas

v
PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME

Nama : Ririn Purwaning Tyas

Tempat/tanggal lahir : Klaten/ 18 Maret 1996

Alamat Rumah : Desa Kalipucang wetan Rt 03/04 Welahan Jepara

No Telp : 089635299552

Email : ririnwaning@gmail.com

Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa penelitian saya yang berjudul
“Gambaran Kecelakaan kerja pada Mahasiswa Keperawatan Universitas
Diponegoro saat Praktik Klinik di Rumah Sakit” bebas dari plagiarism dan bukan
hasil karya orang lain.

Apabila di kemudian hari ditemukan sebagian atau seluruh bagian dari penelitian
dan karya ilmiah dari hasil-hasil penelitian tersebut terdapat indikasi plagiarism,
saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

Demikian pernyataan ini dibuat dalam keadaan sadar tanpa unsur paksaan dari
siapapun.

Semarang, Juli 2018

Yang Menyatakan

Ririn Purwaning Tyas

vi
KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat, dan

hidayah – Nya, sehingga penyusunan skripsi yang berjudul “Gambaran

Kecelakaan Kerja pada Mahasiswa Keperawatan Universitas Diponegoro saat

Praktik Klinik di Rumah Sakit” dapat diselesaikan dengan baik.

Pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada semua

pihak yang telah membantu secara langsung maupun tidak langsung dalam

penyelesaian skripsi ini. Ungkapan terima kasih peneliti sampaikan kepada

1. Dr.Untung Sujianto, S.Kep, M.Kes selaku ketua departemen keperawatan

Universitas Diponegoro.

2. Sarah Ulliya, S.Kp,M.Kep. selaku ketua program studi ilmu keperawatan

Universitas Diponegoro.

3. Ns. Devi Nurmalia, S.Kep, M.Kep selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

meluangakn waktu, pikiran, tenaga dan kesabaran untuk memberikan

bimbingan, saran dan masukan yang sangat berguna bagi skripsi ini.

4. Madya Sulisno,S.Kep,M.Kes selaku penguji I yang telah banyak memberikan

masukan dan arahan dalam skripsi ini.

5. Ns. Dody Setyawan,S.Kep,M.Kep sebagai penguji II yang telah memberikan

banyak masukan yang bermanfaat bagi skripsi ini.

6. Terima kasih kepada Bapak dan Ibu atas dukungan, do’a dan semangat tanpa

henti agar segera terselesaikan skripsi ini.

vii
7. Teman-teman dan kakak angkatan 2014 dan 2015 serta 2013 yang telah

bersedia menjadi responden bagi penelitian ini.

8. Staf Akademik dan Administrasi Departemen Keperawatan yang telah

memberikan fasilitas yang baik dalam pembuatan skripsi.

9. Terimakasih kepada Lilis Wijayanti karena sudah membantu dan mendukung

dalam proses pembuatan skripsi.

10. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.

Peneliti menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih terdapat banyak

kekurangan. kritik dan saran yang membangun peneliti terima dengan senang hati.

Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pengembangan ilmu

pengetahuan, khususnya ilmu Keperawatan.

Semarang, Juli 2018

Peneliti

viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... ii
LEMBAR PERSETUJUAN .......................................................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... iv
SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ..........................v
PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME .................................................. vi
KATA PENGANTAR ................................................................................... vii
DAFTAR ISI ................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xiii
ABSTRAK ......................................................................................................xv
ABSTRACT .................................................................................................. xvi
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................1
A. Latar belakang..................................................................................................1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................5
C. Tujuan Penelitian .............................................................................................7
1. Tujuan Umum ...........................................................................................7
2. Tujuan Khusus ..........................................................................................7
D. Manfaat Penelitian ...........................................................................................7
1. Bagi Peneliti ..............................................................................................7
2. Bagi Mahasiswa Keperawatan Undip. ......................................................7
3. Bagi Rumah Sakit .....................................................................................8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................9
A. Kecelakaan Kerja .............................................................................................9
1. Teori domini (Heinrich) ..........................................................................10
2. Teori Bird & Loftus ................................................................................11
3. Teori Swiss Cheese .................................................................................11
B. Klasifikasi Kecelakaan kerja..........................................................................12
1. Bahaya Fisik...........................................................................................13
2. Bahaya Biologi .......................................................................................13
3. Bahaya Kimia.........................................................................................14
4. Bahaya Pengaturan kerja (Ergonomic) ..................................................14

ix
5. Bahaya Psikososial..................................................................................15
C. Faktor yang mempengaruhi Kecelakaan Kerja ..............................................15
D. Dampak Kecelakaan Kerja ................................................................................17
E. Penanganan Kecelakaan Kerja di Rumah Sakit .............................................18
F. Mahasiwa Keperawatan yang Praktik Klinik.................................................19
BAB III METODE PENELITIAN ...............................................................24
A. Kerangka Konsep ...........................................................................................24
B. Penelitian .......................................................................................................24
C. Populasi dan Sampel Penelitian .....................................................................25
D. Tempat dan waktu Penelitian .........................................................................29
E. Variabel Penelitian, Definisi Operasional dan Skala Pengukuran. ................30
F. Alat Penelitian dan Cara Pengumpulan Data .................................................33
G. Teknik Pengolahan dan Analisa Data ............................................................41
H. Etika Penelitian ..............................................................................................43
BAB IV HASIL PENELITIAN .....................................................................46
A. Gambaran Karakteristik Responden ..............................................................46
B. Gambaran Kecelakaan Kerja pada Mahasiswa Universitas Diponegoro saat
Praktik Klinik di Rumah Sakit. ...............................................................................47
BAB V PEMBAHASAN ................................................................................51
A. Gambaran Karakteristik Mahasiswa Keperawatan Universitas Diponegoro. 51
B. Gambaran Kecelakaan Kerja pada Mahasiswa Keperawatan Universitas
Diponegoro. ............................................................................................................55
C. Keterbatasan Penelitian.................................................................................64
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN........................................................65
A. Kesimpulan ....................................................................................................65
B. Saran ..............................................................................................................66
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................68
LAMPIRAN ....................................................................................................75

x
DAFTAR TABEL

Nomor Tabel Judul Tabel Halaman

1. Besar sampel per kelas 21


2. Variabel Penelitian, Definisi Operasional dan Skala 25
Ukur 47
3. Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan
karakteristik responden
4. Tendensi sentral Usia Mahasiswa Keperawatan 48
Universitas Diponegoro saat Praktik Klinik di Rumah
Sakit.
5. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tabulasi 49
Silang antara Karakteristik Responden dengan Tingkat
Kecelakaan Kerja pada Mahasiswa Keperawatan
Universitas Diponegoro saat Praktik Klinik di Rumah Sakit. 50
6. Disitribusi Frekuensi Pernyataan kecelakaan Kerja pada
mahasiswa Undip

xi
DAFTAR GAMBAR

Nomor Gambar Judul Gambar Halaman

1. Kerangka Teori 26

2. Kerangka konsep 27

xii
DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Keterangan
Lampiran
1. Surat Permohonan Pengkajian Data Awal
2. Surat Permohonan Ijin Menggunakan dan Memodifikasi Kuesioner
3. Lembar Kuesioner Asli
4. Surat Permohonan Uji Back Translation
5. Hasil Back Translation
6. Surat Permohonan Uji Validitas Expert
7. Surat Keterangan Telah Uji Validitas Expert
8. Hasil Uji Validitas Expert
9. Ethical Clearance
10. Surat Permohonan Uji Validitas Construct dan Reliabilitas
11. Hasil Uji Validitas Construct dan Reliabilitas
12. Informed Consent dan Instrumen Penelitian
13. Surat Permohonan Ijin Penelitian
14. Hasil Analisis Uji Statistik
15. Jadwal Penelitian
16. Jadwal Konsul
17. Catatan konsultasi.

xiii
DAFTAR SINGKATAN

RSUD : Rumah Sakit Umum Daerah


K3RS : Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit
HCW : Health Comission Wales
RS : Rumah Sakit
HIV : Human Immuno deficiency Virus
OHSAS: Occupational Health and Safety Assesment Series
TBC : Tuberculosis
P3K : Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
IPS-RS: Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit
IPAL : Instalasi Pengolahan Air Limbah
CSSD : Central Sterile Supply Departement
OK : Operatie Kamer
AIDS : Acquird Immuno Deficiency Syndrome

xiv
Departemen Ilmu Keperawatan
Fakultas Kedokteran
Universitas Diponegoro
Juli,2018

ABSTRAK

Ririn Purwaning Tyas


Gambaran Kecelakaan Kerja pada Mahasiswa Keperawatan
Universitas Diponegoro saat Praktik Klinik di Rumah Sakit.
xiv + 66 Halaman + 6 Tabel + 2 Gambar + 17 Lampian
Kecelakaan kerja adalah peristiwa yang terjadi ditempat kerja yang dapat
menyebabkan cidera atau sakit hingga kematian. Perawat memiliki
presentase 95% terpapar penyebab kecelakaan kerja. Mahasiswa
keperawatan yang sedang praktik dapat melakukan kesalahan saat
melakukan tindakan keperawatan ditambah tugas akademik dan pola tidur
kurang, dapat meningkatkan resiko kecelakaan kerja. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui gambaran kejadian kecelakaan kerja pada
mahasiswa keperawatan Universitas Diponegoro saat praktik klinik di
rumah sakit. Penelitian ini adalah sebuah studi deskriptif dengan pendekatan
survey. Besar sampel pada penelitian adalah 192 responden dengan
menggunakan Teknik Proportionate Stratified Random Sampling. Data
diambil dengan menggunakan kuesioner, dianalisis secara Univariat dan
disajikan dengan distribusi frekuensi. Hasil penelitian didapat kecelakaan
kerja yang sering dialami oleh mahasiswa adalah terluka karena benda tajam
sebanyak 149 (77,6%) mahasiswa, terkena darah atau cairan tubuh pasien
137 (76,4%), dan nyeri punggung sebanyak 121 ( 63 %), sedangkan
kecelakaan kerja yang jarang dialami oleh mahasiswa yaitu terkena cipratan
zat kimia 6 (3,1%), jatuh dari ketinggian 5 (2,6%), keracunan pelarut kimia
2 ( 1%). Saran penambahan materi dan jam praktik bagi mahasiswa tentang
kecelakaan kerja.
Kata Kunci : Kecelakaan Kerja, Mahasiswa Keperawatan, Rumah Sakit.
Daftar Pustaka : 79 (2004 – 2018)

xv
Department of Nursing
Faculty of Medicine
Diponegoro University
July, 2018
ABSTRACT

Ririn Purwaning Tyas


The Work Accidents Overview of Diponegoro University Nursing
Student in Clinical Practice at Hospital.
xiv + 66 pages + 6 Tables + 2 Images + 17 Appendix
Work accidents are events that occur in the workplace that could cause
injury, illness, or death. Nurses have higher risk (95%) to expose some
causes of work accidents. Nursing students in clinical practice can make
some errors during nursing practice. The errors will increase if they have
some academic tasks and bad sleep pattern. The purpose of this study is to
describe the incidence of work accidents at Diponegoro University nursing
students currently in the hospital clinical practice. This study is a descriptive
study with survey approach. The sample size in the study was 192
respondents using Proportionate Stratified Random Sampling technique.
The data were taken using questionnaires, analyzed by univariate analyzing,
and served with a frequency distribution table. Research results obtained the
accidents often experienced by nursing students were etched by ampoule
149 (77,6%), splashed by the patient's body fluids 137 (76,4%), and back
pain 121 ( 63 %). while the rare worker accidents experienced by the
students is exposed to splash of chemicals 6 (3.1%), fall from a height of 5
(2.6%), chemical solvent poisoning 2 (1%). Suggestions addition of
materials and hours of practice for students of occupational accidents.
Keywords: Occupational Accidents, Hospital, Nursing Students.
Bibliography: 79 (2004 - 2018)

xvi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Rumah sakit sebagai penyedia layanan kesehatan selalu berusaha

memberikan pelayanan yang professional dan memuaskan bagi masyarakat.

Dengan meningkatnya kebutuhan manusia akan layanan kesehatan(1), membuat

permintaan akan tenaga kesehatan di rumah sakit semakin meningkat.(2)

Perawat sebagai salah satu tenaga kesehatan di rumah sakit memegang peranan

yang penting dalam pemberian pelayanan kesehatan kepada pasien selama 24


(3)
jam dilihat dari jumlah perawat yang hampir 75 % menempati bagian di

rumah sakit.(4)Perawat memiliki beban kerja yang tinggi ( tugas melayani pasien

dan tugas sampingan sebagai pembimbing klinik)(5) oleh karena itu untuk

mempersiapkan perawat yang kompeten dan professional di dunia kerja perlu

adanya pembelajaran klinik bagi mahasiswa keperawatan yang bertujuan untuk

mengembangkan kemampuan psikomotor, manajemen, sikap dan keterampilan

problem solving saat praktik klinik di rumah sakit.(6)

Pembelajaran klinik keperawatan ialah bagian dari kurikulum keperawatan

berupa praktik yang memberikan kesempatan mahasiswa untuk menerapkan

teori yang didapat dari akademik ke lingkungan kerja yang sesungguhnya.(7)

Pembelajaran klinik berisi kompetensi praktik yang harus dicapai oleh

mahasiswa yang bertujuan untuk meningkatkan ketrampilan pemberian asuhan

1
2

keperawatan(8) didukung oleh rumah sakit sebagai mitra yang memberikan


(9)
fasilitas dan tenaga pendidik klinik bagi mahasiswa yang sedang praktik.

Faktanya mahasiswa merasa kesulitan dalam beradaptasi, permasalahan yang

timbul adalah stress, frustasi, lelah, dan konflik interpersonal yang mana

mahasiswa merasa ada ketidaksesuaian antara praktik dan teori yang sudah

dipelajari, selain itu mahasiswa juga dibebani standart kompetensi yang harus

dicapai oleh akademik ditambah faktor pembimbing klinik yang tidak

mendukung, membuat mahasiswa rentan mengalami kecelakaan kerja.(10)

Kecelakaan kerja yang dialami oleh tenaga kesehatan di rumah sakit

menyumbang angka tertinggi (41%) kejadian kecelakaan pekerja dibandingkan

dengan industry lain.(11) Kecelakaan kerja di rumah sakit meliputi

tergores,tertusuk, keseleo, nyeri, hingga patah tulang,alergi/iritasi,luka

bakar,sakit telinga, penularan penyakit infeksius, radiasi, bahan kimia

berbahaya, gas anastesi, gangguan psikososial serta ergonomi.(12)Perawat

memiliki presentase 95% lebih tinggi apabila dibandingkan dengan dokter

dalam kasus terpapar penyebeb kecelakaan kerja.(5) Penelitian oleh Joyani dan

Rabbani pada 230 orang tenaga kesehatan diperoleh hasil, kecelakaan kerja

yang sering dialami tenaga kesehatan berupa tertujuk jarum dan tergores oleh

benda tajam menyumbang poin yang tertinggi.(13)(14)

Mahasiswa keperawatan termasuk bagian dari tenaga kesehatan yang

bekerja di rumah sakit ketika praktik klinik sehingga memungkinkan untuk

mengalami kecelakaan kerja. Penelitian yang dilakukan pada mahasiswa

keperawatan di universitas Sao Paulo, Brazil menyatakan bahwa 40% ( 50


3

mahasiswa) yang belajar ditahun ke 3 dan 4 pernah mengalami kecelakaan kerja

berupa terpotong atau tertusuk suatu object serta kontak langsung dengan

material biologi pada kulit mereka.(15) Penelitian lain di Universitas Missouri

Amerika menunjukkan terdapat 39,3 % mahasiswa yang terkena cidera karena

benda tajam saat praktik di rumah sakit dan 30 % mahasiswa tertusuk jarum.(16)

penelitian lainnya menyatakan 26,3% mahasiswa keperawatan di Universitas

Jordon terkena minimal satu kali tertusuk jarum suntik dan 86,7% tidak

dilaporkan kepada perawat senior.(17) Kecelakaan kerja yang sering terjadi pada

mahasiwa praktik di rumah sakit adalah kejadian tertusuk jarum suntik, terkena

panas ketika memanaskan air untuk memandikan pasien, iritasi karena obat,

tergores ketika membuka ampul yang mana hal ini akan sangat berbahaya dan

kebanyakan mahasiswa jarang untuk melapor kepada perawat karena dianggap

bukan suatu masalah yang serius dan takut jika dimarahi oleh perawat.

Kecelakaan kerja yang terjadi di rumah sakit 85% disebabkan karena factor

manusia (Humen error) yaitu tindakan tidak aman dari tenaga kesehatan seperti

terlalu berani, sembrono, tidak mengindahkan instruksi, kelalaian, melamun,

tidak mau bekerja sama, dan kurang sabar.(18) Mahasiswa keperawatan yang

sedang praktik dapat melakukan kesalahan saat melakukan tindakan

keperawatan dengan ditambah tugas dari akademik dan pola tidur yang kurang

juga dapat meningkatkan resiko kecelakaan kerja.(3) Kurang pengalaman dan

kelelahan dimana mahasiswa yang sedang praktik dibawah pengawasan dan

evaluasi dari dosen yang dapat meningkatkan stress. ( 11)


4

Kecelakaan kerja yang tinggi memberikan pengaruh terhadap penurunan

kualitas mutu layanan kesehatan serta memberikan kerugian bagi rumah sakit.

Penelitian yang dilakukan di RS Universitas Gajah Mada ditemukan bahwa

kecelakaan kerja memberikan kerugian pada rumah sakit berupa kerugian

dalam bentuk finansial dan hilangnya jam kerja(19) total 46 hari kerja dalam 1,5

tahun dikarenakan cuti untuk proses penyembuhan, disamping itu juga terdapat

kerugian lainnya berupa kerusakan alat, penurunan produktivitas pekerja,

hilangnya waktu pekerja lain yang membantu pekerja yang terluka termasuk
(3)
kerugian secara tidak langsung. Dampak yang lainnya adalah resiko

kontaminasi virus HIV 0,4% lebih besar dan 6-30% kontaminasi terhadap virus

Hepatitis B.(13)

Studi pendahuluan yang telah dilakukan kepada 10 mahasiswa keperawatan

universitas diponegoro dimana 7 diantaranya mahasiswa tahun 2014 dan 3

diantaranya mahasiswa tahun 2015. 8 dari 10 mahasiswa mengatakan bahwa

selama praktik klinik dirumah sakit sering mengalami kecelakaan kerja berupa

tangan tergores ampul saat membuka tutup ampul tanpa menggunakan alat

pelindung diri, mereka membiarkan luka tersebut 5 dari 10 mahasiswa memilih

untuk menutupinya dengan plester agar tidak mudah terinfeksi kuman penyakit,

selain itu 7 dari 10 mahasiswa mengatakan bahwa dirinya pernah tertusuk jarum

suntik ketika akan penyuntikkan obat kepada pasien, yang paling sering terjadi

adalah ketika memasukkan obat dengan spuit karena tergesa- gesa membuat

mereka tertusuk jarum suntik dan tidak menggunakan alat pelindung diri.

Kejadian seperti alergi hanya ditemukan sedikit 2 dari 10 mahasiswa yang


5

diwawancarai, sedangkan untuk kecelakaan kerja yang berat seperti patah

tulang, luka bakar atau terkena radiasi sangat jarang dialami oleh mahasiswa

praktik klinik keperawatan undip karena tidak terpapar oleh zat kimia dan

pasien secara terus menerus dan dalam waktu yang lama. 5 dari 10 mahasiswa

mengatakan kecelakaan kerja yang dialami terjadi saat shift pagi karena

banyaknya tindakan keperawatan yang dilakukan di pagi hari.

Kecelakaan kerja yang dialami oleh mahasiswa dalam studi pendahuluan

disebabkan karena factor lalai dan terlalu tergesa-sega sehingga megakibatkan

kecelakaan kerja, penanganan yang selama ini dilakukan adalah membiarkan

luka tersebut sembuh dengan sendirinya walaupun luka yang dialami tergolong

kategori ringan namun dapat memicu terjadinya infeksi karena setiap saat

kontak dengan pasien. Adanya latar belakang yang ada dan didukung dengan

studi pendahuluan yang menyatakan bahwa adanya kecelakaan kerja yang

dialami oleh mahasiswa keperawaatan selama praktik dirumah sakit mendasari

penelitian ini meneliti gambaran kecelakaan kerja pada mahasiswa keperawatan

Universitas Diponegoro yang sedang praktik klinik dirumah sakit .

B. Rumusan Masalah

Kecelakaan kerja yang dialami oleh tenaga medis di rumah sakit

menyumbang angka tertinggi (41%) kejadian kecelakaan pekerja dibandingkan

dengan industri lain.(11) . Perawat memiliki presentase 95% lebih tinggi apabila

dibandingkan dengan dokter dalam kasus terpapar penyebeb kecelakaan

kerja.(5)
6

Penelitian yang dilakukan pada mahasiswa keperawatan di universitas Sao

Paulo, Brazil menyatakan bahwa 40% ( 50 mahasiswa) yang belajar ditahun ke

3 dan 4 pernah mengalami kecelakaan kerja berupa terpotong atau tertusuk

suatu object serta kontak langsung dengan material biologi pada kulit

mereka.(15) penelitian lain di Universitas Missouri Amerika menunjukkan

terdapat 39,3 % mahasiswa yang terkena cidera karena benda tajam saat praktik

di rumah sakit dan 30 % mahasiswa tertusuk jarum.(16)

Disamping itu penelitian dari beberapa Negara menyatakan bahwa masih

terdapat kecelakaan kerja seperti tertusuk jarum dan tergores atau terpotong

ketika perawat sedang bertugas di Rumah Sakit. Studi pendahuluan juga

membuktikan bahwa mahasiswa yang sedang praktik di Rumah sakit pernah

mengalami kecelakaan kerja. Kejadian kecelakaan kerja memiliki dampak yang

buruk bagi rumah sakit dan tenaga kesehatan diantaranya kerugian finansial dan

kerugian secara tidak langsung serta bagi mahasiswa dapat mengalami

peningkatan resiko kontaminasi dengan virus (infeksi).sementara itu masih

sedikit penelitian di indonesia yang mengambil responden mahasiswa

keperawatan terutama saat praktik klinik oleh karena itu diambil fenomena ini

sebagai dasar mengenai hubungan antara sikap kerja dengan kejadian

kecelakaan kerja pada mahasiswa keperawatan yang sedang praktik klinik

dirumah sakit.
7

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum

Mengetahui gambaran kejadian kecelakaan kerja dilingkungan rumah sakit

terutama pada mahasiswa keperawatan yang sedang praktik klinik di rumah

sakit.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui karakteristik mahasiswa keperawatan saat praktik klinik di

Rumah sakit meliputi usia, jenis kelamin, shift kerja dan stase.

b. Mengetahui gambaran kecelakaan kerja yang sering dialami oleh

Mahasiswa keperawatan ketika praktik di rumah sakit .

D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti

a. Penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi mengenai penelitian

kecelakaan kerja dirumah sakit.

b. Penelitian ini dapat menjadi pengalaman bagi peneliti dalam melakukan

analisis fenomena-fenomena yang terjadi dalam lingkup keperawatan.

2. Bagi Mahasiswa Keperawatan Undip.

a. Penelitian ini dapat menjadi referensi bagi mahasiswa keperawatan

mengenai kecelakaan kerja.

b. Hasil penelitian ini memberikan gambaran mengenai kecelakaan kerja

pada mahasiswa ketika praktik klinik terutama saat dirumah sakit

sehingga mahasiswa dapat menghindari dan mempersiapkan diri ketika

praktik di rumah sakit.


8

c. Penelitian ini dapat dijadikan referensi bila terdapat penelitian terkait

kecelakaan kerja di rumah sakit

3. Bagi Rumah Sakit

Hasil penelitian ini nantinya diharapkan dapat memberikan

informasi bagi pihak rumah sakit mengenai kecelakaan kerja yang sering

dialami oleh mahasiswa praktik klinik sehingga pihak rumah sakit dapat

mengantisipasi dan menindak lanjuti apabila terdapat insiden kecelakaan

kerja yang menimpa mahasiswa praktik klinik di rumah sakit.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kecelakaan Kerja

Definisi kecelakaan kerja menurut OHSAS,2007 yaitu peristiwa yang

terjadi ditempat kerja yang dapat menyebabkan cidera atau sakit ( tergantung

keparahannya) bahkan sampai menyebabkan kematian, selain itu juga

berhubungan dengan kejadian yang dapat mengakibatkan kerusakan

lingkungan atau berpotensi mengakibatkan kerusakan lingkungan disekitar

area kerja. Pendapat lain.(19) Kecelakaan kerja merupakan suatu peristiwa yang

tidak terduga dan disebabkan oleh suatu atau lebih tindakan yang tidak aman

atau kondisi tidak aman dikutip dari heinrich.(15) Pendapat lain mengenai

kecelakaan kerja adalah Kejadian yang tidak terencana, dan terkontrol yang

dapat menyebabkan atau mengakibatkan luka-luka pekerja, kerusakan pada

peralatan dan kerugian lainya menurut Rowislon dalam Endroyo, 2007.

Kecelakaan kerja dari pendapat para ahli tersebut dapat diambil kesimpulan

bahwa pengertian kecelakaan kerja ialah peristiwa yang terjadi secara tidak

terduga dilingkungan kerja yang dapat meyebabkan cidera, kerusakan

lingkungan, kerusakan peralatan baik secara langsung maupun tidak langsung

bahkan hingga menyebabkan kematian bagi pekerja.

9
10

Teori yang mendasari terjadinya kecelakaan kerja yaitu :

1. Teori domini (Heinrich)

Teori ini diperkenalkan oleh H.W. Heinrich. Menurut Heinrich, 88%

kecelakaan disebabkan oleh perbuatan/tindakan tidak aman dari manusia

(unsafe act), sedangkan sisanya disebabkan oleh hal-hal yang tidak

berkaitan dengan kesalahan manusia, yaitu 10 % disebabkan kondisi yang

tidak aman (unsafe condition) dan 2% disebabkan takdir Tuhan. Heinrich

menekankan bahwa kecelakaan lebih banyak disebabkan oleh kekeliruan

atau kesalahan yang dilakukan oleh manusia. Menurutnya, tindakan dan

kondisi yang tidak aman akan terjadi bila manusia berbuat suatu

kekeliruan. Hal ini lebih jauh disebabkan karena faktor karakteristik

manusia itu sendiri yang dipengaruhi oleh keturunan (ancestry) dan

lingkungannya (environment).

Apabila terdapat suatu kesalahan manusia, maka akan tercipta tindakan

dan kondisi tidak aman serta kecelakaan serta kerugian akan timbul.

Heinrich menyatakan bahwa rantai batu tersebut diputus pada batu ketiga

sehingga kecelakaan dapat dihindari. Konsep dasar pada model ini adalah:

a. Kecelakaan adalah sebagai suatu hasil dari serangkaian kejadian yang

berurutan. Kecelakaan tidak terjadi dengan sendirinya.

b. Penyebabnya adalah faktor manusia dan faktor fisik.

c. Kecelakaan tergantung kepada lingkungan fisik dan sosial kerja.

d. Kecelakaan terjadi karena kesalahan manusia.(15)


11

2. Teori Bird & Loftus

Kunci kejadian masih tetap sama seperti yang dikatakan oleh

Heinrich, yaitu adanya tindakan dan kondisi tidak aman. Bird dan Loftus

tidak lagi melihat kesalahan terjadi pada manusia/pekerja semata,

melainkan lebih menyoroti pada bagaimana manajemen lebih mengambil

peran dalam melakukan pengendalian agar tidak terjadi kecelakaan.(22)

3. Teori Swiss Cheese

Kecelakaan terjadi ketika terjadi kegagalan interaksi pada setiap

komponen yang terlibat dalam suatu sistem produksi. Kegagalan suatu

proses dapat dilukiskan sebagai “lubang” dalam setiap lapisan sistem yang

berbeda. Dengan demikian menjelaskan apa dari tahapan suatu proses

produksi tersebut yang gagal.

Sebab-sebab suatu kecelakan dapat dibagi menjadi Direct Cause dan

Latent Cause. Direct Cause sangat dekat hubungannya dengan kejadian

kecelakaan yang menimbulkan kerugian atau cidera pada saat kecelakaan

tersebut terjadi. Kebanyakan proses investigasi lebih konsentrasi kepada

penyebab langsung terjadinya suatu kecelakaan dan bagaimana mencegah

penyebab langsung tersebut. Tetapi ada hal lain yang lebih penting yang

perlu di identifikasi yakni “Latent Cause”. Latent cause adalah suatu

kondisi yang sudah terlihat jelas sebelumnya dimana suatu kondisi

menunggu terjadinya suatu kecelakaan.(23)


12

B. Klasifikasi Kecelakaan kerja

Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) dalam Suma’mur (1987),

menyatakanada beberapa klasifikasi kecelakaan kerja sebagai berikut :

1. Berdasarkan jenis pekerjaan meliputi : terjatuh, tertimpa benda jatuh,

tertumbuk, terjepit oleh benda, gerakan-gerakan melebihi kemampuan, suhu

tinggi, terkena arus listrik, kontak bahan berbahaya atau radiasi.

2. Berdasarkan penyebab meliputi :

a. Mesin, misalnya mesin pembangkit tenaga listrik, mesin penggergajian

kayu,dan sebagainya.

b. Alat angkut dan angkat, misalnya mesin angkat dan peralatannya, alat

angkut darat, udara dan air

c. Peralatan lain misalnya dapur pembakar dan pemanas, instalasi

pendingin, alat-alat listrik, bejana bertekanan, tangga, scaffolding dan

sebagainya.

d. Bahan-bahan, zat-zat dan radiasi, misalnya bahan peledak, debu, gas, zat-

zat kimia, dan sebagainya.

e. Lingkungan kerja (diluar bangunan, didalam bangunan dan dibawah

tanah).

3. Berdasarkan sifat luka atau kelainan meliputi : Patah tulang, dislokasi

(keseleo), regang otot, memar dan luka dalam yang lain, amputasi, luka di

permukaan,gegar dan remuk, uka bakar,keracunan-keracunan mendadak,

pengaruh radiasi
13

4. Berdasarkan letak kelainan atau luka di tubuh : Kepala, leher, badan, anggota

atas, anggota bawah, aanyak tempat, letak lain yang tidak dapat dimasukan

klasifikasi tersebut . (10)

Berdasarkan bahaya potensial yang mempengaruhi kecelakaan kerja menurut

ILO ( international Labour Organization ) tahun 2013 menyebutkan ada empat

bahaya yang berpengaruh yaitu.

1. Bahaya Fisik

Factor yang terdapat didalam tempat kerja terdiri dari kebisingan,

penerangan, getaran, iklim kerja, gelombang mikro dan ultra ungu yang

dihasilkan dari produksi yang tidak diinginkan. Bahaya fisik yang terdapat

dirumah sakit seperti bising bisa ditemui di ruang IPS-RS, laundry, dapur,

CSSD, Gedung genset-boiler, IPAL. Debu dapat berada di Genset,

incinerator, gudang rekam medis, laboratorium gigi. Getatan dapat ditemui

di ruang mesin dan ruang gigi. Panas dapat terjadi diruang

CSSD, dapur, laundry, incinerator, boiler. Radiasi sering ditemukan

diruangan seperti X-ray, OK yang menggunakan e-arm, fisioteraphy, unit

gigi.

2. Bahaya Biologi

Factor yang berhubungan dengan penularan suatu penyakit, apabila kita

bekerja di rumah sakit maka akan sering terpapar virus dan bakteri seperti

influenza, kolera, tifus dan lain-lain dimana perlu pencegahan berupa

pemberian vaksin sebelum memasuki area kerja. Bahaya biologi dapat


14

berupa AIDS, Hepatitis B, hepatitis non A dan Hepatitias –non B, di temui

di IGD, kamar operasi, ruang pemeriksaan gigi, laboratorium, laundry,

Cytomegalovirus (ruang kebidanan dan ruang anak), rubella ( ruang ibu dan

anak), Tuberculosis ( bangsal, ruang isolasi dan laboratorium) (24)

3. Bahaya Kimia

Risiko kesehatan timbul dari pajanan berbagai bahan kimia. Banyak bahan

kimia yang memiliki sifat beracun dapat memasuki aliran darah dan

menyebabkan kerusakan pada sistem tubuh dan organ lainnya. Bahan kimia

berbahaya dapat berbentuk padat, cairan, uap, gas, debu, asap atau kabut

dan dapat masuk ke dalam tubuh melalui tiga cara utama antara lain

Inhalasi, pencernaan,dan penyerapan terhadap kulit. Berupa disinfektan,

Cytotoxics terdapat di Farmasi, tempat pembuangan limbah, bangsal,

Ethylene oxide ( diruang operasi), Formaldehyde (laboratorium, kamar

mayat, gudang farmasi), Methyl: Methacrylate, Hg (amalgam) di ruang

pemeriksaan gigi, Solvent ( laboratorium, bengkel kerja, semua area di RS),

Gas anastesi ( ruang operasi gigi, ruang pemulihan, OK). (25)

4. Bahaya Pengaturan kerja (Ergonomic)

Desain ergonomis yang efektif menyediakan workstation, peralatan dan

perlengkapan yang nyaman dan efisien bagi pekerja untuk digunakan. Hal

ini juga menciptakan lingkungan kerja yang sehat, karena mengatur proses

kerja untuk mengendalikan atau menghilangkan potensi bahaya. Tenaga

kerja akan memperoleh keserasian antara tenaga kerja, lingkungan, cara dan

proses kerjanya. Cara bekerja harus diatur sedemikian rupa sehingga tidak
15

menimbulkan ketegangan otot, kelelahan yang berlebihan atau gangguan

kesehatan yang lain. (13). Contohnya berupa pekerjaan yang dilakukan secara

manual ( area pasien dan tempat penyimpanan barang), postur yang salah

dalam melakukan pekerjaan dan pekerjaan yang dilakukan secara berulang.

5. Bahaya Psikososial.

Bahaya yang berasal dari lingkungan tempat kerja yang mempengaruhi

keadaan psikis pekerja dan berhubungan dengan interaksi sosial antar

pekerja dapat berupa sering kontak dengan pasien, kerja bergilir, kerja

melebihi waktu, ancaman secara fisik yang dapat ditemua di semua area

tempat kerja.(12)

Kecelakaan kerja yang terjadi didalam Rumah sakit menurut Permenkes

K3RS meliputi kejadian cidera ringan hingga berat (tergores,tertusuk, keseleo,

nyeri, hingga patah tulang),alergi/iritasi,luka bakar,sakit telinga penularan

penyakit infeksius, dalam hal lain dapat dikategorikan menjadi kebakaran,

hubungan dengan instalasi listrik ,radiasi, bahan kimia berbahaya, gas anastesi,

gangguan psikososial serta ergonomi (4).

C. Faktor yang mempengaruhi Kecelakaan Kerja

Faktor penyebab terjadinya kecelakaan kerja ada beberapa pendapat. Faktor

yang merupakan penyebab terjadinya kecelakaan pada umumnya dapat

diakibatkan oleh 4 faktor penyebab utama yaitu :

1. Faktor manusia yang dipengaruhi oleh pengetahuan, ketrampilan, dan sikap.


16

Terbagi menjadi yaitu factor predisposing, factor yang mencetus

terbentukkan perilaku pekerja rumah sakit yang patuh akan peraturan yang

terdapat di rumah sakit meliputi : kepercayaan, pengetahuan, sikap, dan

nilai. Hasil dari penelitian yang telah dilakukan didapatkan bahwa

kepercayaan adalah factor yang paling mempengaruhi pekerja untuk

berperilaku aman dan memperhatikan K3RS agar tidak terjadi kecelakaan

kerja ( harus berasal dari diri sendiri). Faktor Reinforcing, yang mendorong

perawat untuk berperilaku/ sikap dengan memperhatikan keselamatan dan

kesehatan kerja contohnya adalah pekerja senior yang menjadi teladan bagi

pekerja yang lain. Factor core and care, rasa kepedulian perawat untuk

selalu mengedepankan keselamat dan kesehatan kerja agar tidak timbul

kecelakaan kerja bagi pasien dan perawat itu sendiri.(27)

2. Faktor material yang memiliki sifat dapat memunculkan kesehatan atau

keselamatan pekerja.

3. Faktor sumber bahaya yaitu: Perbuatan berbahaya, hal ini terjadi misalnya

karena metode kerja yang salah, keletihan/kecapekan, sikap kerja yang tidak

sesuai dan sebagainya; Kondisi/keadaan bahaya, yaitu keadaan yang tidak

aman dari keberadaan mesin atau peralatan, lingkungan, proses, sifat

pekerjaan

4. Faktor yang dihadapi, misalnya kurangnya pemeliharaan/perawatan

mesin/peralatan sehingga tidak bisa bekerja dengan sempurna.


17

D. Dampak Kecelakaan Kerja

1. Dampak kecelakaan kerja bagi Rumah Sakit

Korban kecelakaan kerja mengeluh dan menderita, sedangkan sesama

pekerja ikut bersedih dan berduka cita. Kecelakaan seringkali disertai

terjadinya luka, kelainan tubuh, cacat bahkan juga kematian. Gangguan

terhadap pekerja demikian adalah suatu kerugian besar bagi pekerja dan

juga keluarganya serta perusahaan tempat ia bekerja.

Tiap kecelakaan merupakan suatu kerugian yang antara lain tergambar dari

pengeluaran dan besarnya biaya kecelakaan. Biaya yang dikeluarkan akibat

terjadinya kecelakaan seringkali sangat besar, padahal biaya tersebut bukan

semata-mata beban suatu perusahaan melainkan juga beban masyarakat dan

negara secara keseluruhan. Biaya ini dapat dibagi menjadi biaya langsung

meliputi biaya atas P3K, pengobatan, perawatan, biaya angkutan, upah

selama tidak mampu bekerja, kompensasi cacat, biaya atas kerusakan

bahan, perlengkapan, peralatan, mesin dan biaya tersembunyi meliputi

segala sesuatu yang tidak terlihat pada waktu dan beberapa waktu pasca

kecelakaan terjadi, seperti berhentinya operasi perusahaan oleh karena

pekerja lainnya menolong korban, biaya yang harus diperhitungkan untuk

mengganti orang yang ditimpa kecelakaan dan sedang sakit serta berada

dalam perawatan dengan orang baru yang belum biasa bekerja pada

pekerjaan di tempat terjadinya kecelakaan (Suma’mur, 2009) (10)

2. Dampak kecelakaan kerja bagi mahasiswa keperawatan yang sedang praktik

di rumah sakit meliputi :


18

a. Peningkatan terpapar infeksi nosocomial ( material biologis)

Mahasiwa keperawatan yang sedang praktik klinik dirumah sakit

tentunya akan bertindak layaknya perawat yang sama-sama bekerja

dirumah sakit tersebut dan akan banyak terjadi kontak fisik secara

langsung dengan banyak pasien yang mana juga meningkatkan resiko

infeksi virus seperti HIV, TBC, Hepatitis B dll.

b. Penurunan Kualitas Kerja

Mahasiwa keperawatan sama halnya dengan perawat senior yang telah

berkeja dirumah sakit, yang mana ketika seorang perawat mengalami

kecelakaan kerja maka akan mengganggu aktivitas perawat dalam

memberikan tindakan keperawatan.

c. Meningkatkan stress

Mahasiswa keperawatan yangs sedang praktik selain menjalankan tugas

sama dengan perawat senior disisi lain juga dibebani oleh tugas dari

akademik yang membuat mahasiwa berkurang waktu tidurnya, dengan

beban tugas dan ditambah kecelakaan di rumah sakit, berdasarkan

survey yang dilakukan terdapat mahasiwa yang dimarai oleh perawat

lantaran mengalami kecelakaan kerja sehingga meningkatkan stress

yang sudah dialami oleh mahsiwa. (11)

E. Penanganan Kecelakaan Kerja di Rumah Sakit

Penanganan kecelakaan kerja pada umumnya sebelum ke penanganan

disetiap lokasi tempat kerja diwajibkan untuk selalu menyediakan tepat dan
19

ruangan p3k sebagai salah satu antisipasi jika ada pekerja yang terluka standar

ruang p3k meliputi adanay kotak p3k berisi obat-obatan dan balutan, alat

evakuasi dan alat transporti, serta dilengkapi pula dengan alat pelindung diri.
(13)

F. Mahasiwa Keperawatan yang Praktik Klinik.

Praktik Klinik yang dinyatakan oleh Schweek ang Gebbie adalah “the heart

of the total curriculum plan”. Pendapat ini menunjukkan bahwa unsur penting

dalam pendidikan keperawatan adalah bagaimana proses pembelajaran di

klinik. Proses pembelajaran dipengaruhi oleh mahasiswa dan dosen.

Pembelajaran klinik merupakan suatu bentuk belajar professional yang

menyokong terjadinya belajar yang berfokus pada pasien dan situasi yang

nyata yaitu interaksi antara pengajar, peserta didik, dan pasien. Sedangkan

menurut Swheer, metode pembelajaran klinik adalah suatu sarana yang dapat

memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menerapkan pengetahuan

teori ke dalam pembelajaran dengan menerapkan beberapa ketrampilan

intelektual dan psikomotor yang diperlukan untuk memberikan asuhan

keperawatan yang berkualitas pada pasien.

Tujuan dari pembelajaran klinik tersebut antara lain:

1. Meningkatkan pemahaman peserta didik tentang ilmu pengetahuan dan

masalah keperawatan.

2. Menumbuhkan dan membina sikap serta ketrampilan professional sebagai

perawat.
20

3. Mengadakan adaptasi atau penyesuaian profesional di lingkungan di mana

mereka kelak akan bekerja.

Pengalaman belajar lapangan dan pengalaman belajar klinik bukan

mempekerjakan mahasiswa di Rumah Sakit atau lapangan akan tetapi

menjadikannya sebagai pengalaman belajar dalam pengertian sebagai bagian

dari proses pendidikan. Pengalaman tersebut antara lain mahasiswa akan

berhadapan dengan pasien dan penyakitnya langsung, memberikan tindakan

keperawatan dan melaporkan hasil kelolaan kasus kepada pembimbing klinik

yang merupakan rutinitas sehari-hari saat praktek klinik. Selain pengalaman-

pengalaman tersebut mahasiswa yang pertama kali praktek klinik kadang-

kadang juga merasa takut dan sering beranggapan bahwa perawat senior

bersifat galak dan suka menyuruh.(28)

Mahasiswa yang sedang menempuh praktik klinik, tidak lepas dari

beban baik mental maupun material berupa tugas akademik dan kerja di rumah

sakit, hal ini dapat berdampak bagi performa kerja yang diberikan mahasiswa

keperawatan kepada pasien, rekan kerja dan pembimbing akademik mahasiswa

keperawatan. Adapun factor yang mempengaruhi mahasiswa keperawatan

sehingga mengakibatkan timbulnya kecelakaan kerja diantaranya.(5)

1. Tindakan Tidak Aman

Sesuai dengan teori bird bahwa 85% kecelakaan kerja disebabkan karena

perilaku tidak aman sebelum ataupun setelah melaksanakan asuhan

keperawatan pada klien, tindakan tidak aman dapat diartikan sebagai


21

tindakan yang dilakukan tidak sesuai dengan standart yang telah

ditentukan. Tindakan tidak aman dapat berupa kelalaian, ceroboh, sikap

tidak peduli dengan aturan yang ada, dan sikap masa bodoh, terdapat factor

yang mempengaruhi mahasiswa melakukan tindakan tidak aman

diantaranya fungsi pembimbing klinik yang tidak sesuai dan tidak

memberikan sanksi saat mahasiswa melakukan tindakan yangs salah,

sisitem manajemen yang tidak baik, lemahnya pengawasan dimana

tindakan tidak aman dapat merugikan klien dan mengurangi kepercayaan

klien dan keluarga terhadap pelayanan yang diberikan rumah sakit.(19)(29)

2. Kondisi Tidak Aman

Kecelakaan kerja terjadi karena factor ekternal yaitu lingkungan disekitar

tempat kerja yang berbahaya contohnya bisa berasal dari alat atau material

disekitat tempat kerja ( kurang tersedianya alat pelindung diri,lantai

ruangan yang licin, alat pelindung diri yang rusak atau tidak berfungsi

dengan baik, pencahayaan yang kurang) dapat memicu terjadinya

kecelakaan kerja.(30)

3. Pengetahuan.

Tingkat pengetahuan mahasiswa terhadap pengendalian infeksi yang dapat

menimbulkan kecelakaan kerja sangat memberikan pengaruh bagi kejadian

kecelakaan kerja. Semakin tinggi tingkat pengetahuan mahasiswa terhadap

aturan dan strandart precaution yang ada di rumah sakit, akan semakin
22

meminimalkan terjadinya kecelakaan kerja yang memberikan dampak

kerugian bagi pihak manapun.(30)

4. Beban Kerja (Tugas)

Hubungan tingkat kecelakaan kerja yang terjadi kepada mahasiswa ketika

praktik klinik sebagai perawat dengan kecelakaan kerja memiliki pengaruh

dengan besarnya tanggung jawab yang harus diemban oleh mahasiswa

keperawatan di rumah sakit dimana harus bisa menempatkan diri

selayaknya pegawai di rumah sakit dan menjalankan suhan keperawatan

secara professional dan tanggung jawab mengelola pasien asuhan untuk

tugas laporan akademik membuat perawat jarang memiliki cukup waktu

untuk beristirahat dan mengakibatkan ketika pergantian shift menjadi tidak

fokus dan berkurang kesadarannya terhadap standart precaoution.(30)


23

Kerangka Teori

Faktorpenyebab Teorikecelakaan kerja


kecelakaan kerja : a. Teori Bird & Loftus
a. Tindakan tidak aman b. Teori domino
b. Kondisi tidak aman c. Teori Swiss Cheese
c. Pengetahuan
d. Beban Kerja (tugas)

penyebab

Kecelakaan kerja :
Dampak :
a. Biologi
Mahasiswa Praktik Klinik b. Fisika a. Mahasiwa
c. Kimia b. Rumah sakit
d. Ergonomic c. akademik
e. psikososial
.
Gambar 1. Kerangka Teori

5,10,15,19,23,24,25,26,17,30
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Kerangka Konsep

Kecelakaan kerja yang terjadi pada mahasiswa praktik klinik

Gambar 2. Kerangka Konsep

B. Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif non

eksperimental dengan menggunakan studi deskriptif. Studi deskriptif adalah

salah satu jenis penelitian yang memaparkan kejadian yang dialami oleh

individu, karakteristik, situasi baik individual atau kelompok tertentu secara

objektif dengan tujuan untuk mendeskripsikan fenomena penting yang terjadi

pada saat ini,(31) sedangkan pada penelitian ini menjelaskan tentang kecelakaan

kerja yang terjadi pada mahasiswa keperawatan saat praktik klinik dirumah

sakit. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan tahap-tahap pengumpulan

data, klasifikasi, pengelolan, membuat kesimpulan dan laporan.(15)Statistik

deskriptif merupakan statistik yang bertujuan untuk memberikan gambaran

mengenai suatu objek yang diteliti melalui sampel tanpa melakukan analisis dan

membuat kesimpulan untuk umum.

24
25

C. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi (Universe) merupakan keseluruhan dari individu – individu (unit

analisis) yang memiliki karateristik yang sama dimana akan diteliti.

Karakteristik bisa berupa jenis kelamin,golongan darah, usia dan lain-lain.

dapat berupa orang, benda atau institusi.(16)

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh mahasiswa keperawatan

Universitas Diponegoro dari angkatan 2014-2015 yang sudah praktik klinik

dirumah sakit dengan jumlah mahasiswa 226 dan ditambah dengan

mahasiswa profesi angkatan ke-30 dan angkatan ke-31. Meliputi 123

angkatan 2014 dan 103 angkatan 2015, ditambah dengan mahasiswa profesi

angkatan ke-30 dengan jumlah 48 Mahasiswa serta profesi angkatan ke-31

dengan jumlah 95 mahasiswa, sehingga jumlah keseluruhan 369

mahasiswa.

2. Sampel

Sampel merupakan bagian dari populasi yang digunakan sebagai subjek

peneliti melalui sampling. Sampel adalah bagian dari populasi yang

karakteristiknya diungkapkan dan digunakan untuk menaksir karakteristik

populasi. (16)

Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah mahasiswa keperawatan

yang pernah menjalankan atau sedang melakukan praktik klinik dirumah

sakit yang dihitung berdasarkan kriteria inklusi dan rumus yang telah

ditentukan.
26

a. Teknik Sampling

Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel Probability

sample yaitu pengambilan sampel secara acak dan hasil yang

diharapkan berupa gambaran umum dari sampel yang diteliti, dimana

jenisnya adalah Proportionate Stratified Random Sampling,

merupakan teknik pengambilan sampel yang dilakukan apabila

populasi yang diteliti memiliki anggota atau unsur yang tidak homogen

dan berstrata secara proporsional dalam artian lain anggota dalam

populasi tersebut dibagi menjadi kelas-kelas yang berbeda, bukan

karena adanya pertimbangan secara subjektif yang berasal dari

peneliti.(33) pada penelitian ini sampel terdiri dari mahasiswa angkatan

2014, 2015 dan Profesi angkatan ke-30 dan angkatan ke-31.

Pengambilan sampel dilakukan dengan cara undian.

b. Besar Sampel

Besar sampel pada penelitian ini ditentukan dengan menggunakan

rumus untuk menghitung banyaknya sampel yang akan diteliti dengan

memakai rumus Slovin dimana pemilihan rumus ini digunakan karena

tidak memerlukan tabel jumlah sampel dan sederhana dalam

perhitungannya.(34)

𝑁
𝑛=
1 + 𝑁. 𝑑 2
27

Keterangan :

n = Jumlah Sampel

N = Jumlah Populasi (diketahui)

d = Derajat Ketepatan yang direfleksikan oleh kesalahan yang dapat

ditoleransi

Jumlah sampel penelitian ini apabila dihitung menggunakan rumus

slovin dengan nilai kelonggaran 5 %

𝑁
𝑛=
1 + 𝑁. 𝑑 2

369
𝑛=
1 + 369. (5%)2

369
𝑛=
1 + 369. (0,0025)

274
𝑛=
1.9225

𝑛 = 191,92 dibulatkan menjadi 192

Populasi yang diambil dalam penelitian ini merupakan mahasiswa

keperawatan Universitas Diponegoro yang sudah menjalankan praktik

klinik dirumah sakit yang diketahui sebanyak (N) 369 mahasiswa,

kesalahan yang dapat ditoleransi (d) yaitu 5 %, maka batas sampel

minimal yang harus didapat adalah 192 mahasiswa. Sampel terbagi

menjadi kelas-kelas yang berbeda sehingga tiap kelas dihitung jumlah


28

sampel minimal yang harus didapat dengan rumus yang digunakan

pada teknik sampling Proporsionate Stratified Random Sampling(33)

yaitu:

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
Jumlah sampel tiap kelas = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑜𝑝𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 𝑋 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠

Tabel 1. Besar Sampel Per Kelas


No Angkatan Perhitungan Jumlah Sampel

1. Angkatan 2014 123 64 Mahasiswa


𝑥192 = 64
369
2. Angkatan 2015 103 54 Mahasiswa
𝑥192 = 53,59
369
3. Angkatan ke- 48 25 Mahasiswa
𝑥192 = 24,97
30 Profesi 369
4. Angkatan ke-31 95 49 Mahasiswa
𝑥192 = 49,43
Profesi 369

Jumlah Total 192 Mahasiswa

c. Kriteria Sampel

Kriteria sampel yang diteliti terdiri dari dua kriteria yaitu kriteria

inklusi dan ekslusi.

1) Kriteria Inklusi

Merupakan sampel yang memenuhi kelayakan untuk diteliti,

yaitu kriteria umum yang dilimiliki subyek penelitian dari

populasi target dan dapat diteliti. Penentuan kiteria penelitian

harus berdasarkan pertimbangan yang ilmiah. Kriteria inklusi

yaitu ciri-ciri yang harus dimiliki oleh populasi yang dijadikan

sampel. Kriteria inklusi bagi penelitian ini adalah :


29

a) Mahasiswa keperawatan minimal semester 5 yang telah

menempuh mata kuliah manajemen keperawatan.

b) Mahasiswa S1 dan profesi Keperawatan Undip

c) Merupakan mahasiswa keperawatan Universitas

Diponegoro yang aktif mengikuti kuliah di Universitas

Diponegoro.

d) Mahasiswa Keperawatan Undip yang telah menempuh

praktik klinik dirumah sakit.

2) Kriteria Ekslusi

Merupakan kriteria yang tidak termasuk kedalam

penelitian, yaitu ditentukan dengan meniadakan subjek yang

telah memenuhi dalam kriteria inklusi dan penelitian karena

sebab tertentu. Karakteristik dari populasi yang tidak dapat

dijadikan sampel penelitian,(35) yang termasuk dalam kriteria

ekslusi pada penelitian ini adalah :

a) Mahasiswa Keperawatan yang sedang berhalangan karena

sakit.

b) Mahasiswa keperawatan yang sedang menjalani pelatihan.

D. Tempat dan waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di Universitas Diponegoro bertempat di Departemen

Keperawatan Fakultas Kedokteran yang dilakukan diruang kelas A.14.2

dan A.14.1 untuk angkatan 2014 dan bagi adik kelas 2015 dilakukan di
30

ruang A.15.2 dan A.15.1 serta untuk profesi yang sedang praktik klinik

dapat dilakukan dengan mendatangi satu persatu kelompok yang sedang

praktik di Kariyadi, responden yang tidak hadir akan dititipkan

kuesionernya ke responden lain dan ada beberapa responden yang didatangi

ke kosnya untuk pengambilan data.

2. Waktu

Pengambilan data dilaksanakan pada bulan Mei – Juni 2018, pengambilan

data berupa kuesioner dilaksanakan sekali. Waktu pelaksanaan ketika jam

kosong atau menjelang istirahat.

E. Variabel Penelitian, Definisi Operasional dan Skala Pengukuran.

1. Variabel Penelitian

Variable merupakan karakteristik yang memiliki variasi nilai dan

operasionalisasi dari suatu konsep. Variable penelitian ditentukan sebagai

bagian yang akan dipelajari guna memperoleh informasi tentang variable

tersebut, sehingga dapat menghasilkan kesimpulan.(36) Variable yang diteliti

pada penelitian ini adalah kecelakaan kerja pada mahasiswa keperawatan

Universitas Diponegoro.

2. Definisi Operasional dan Skala Pengukuran

Variable yang sudah didefinisikan harus diklasifikasikan secara

operasional, karena setiap variable dapat didefinisikan secara berbeda –

beda pada setiap orang, sehingga dapat mempermudah pembaca dalam

mengartikan maksud dari penelitian tersebut.(27) Dalam penelitian ini

definisi operasional adalah sebagai berikut :


31

Tabel 2.Definisi Operasional dan Skala Pengukuran

No Variabel/Sub Definisi Operasional Alat ukur dan Cara Ukur Hasil Ukur Skala
Variabel
1. Usia Perhitungan usia responden Diukur dengan kuisoiner A Usia dalam tahun Skala Rasio
dari lahir sampai saat dilakukan yang merupakan kuesioner
penelitian yang diukur dalam karakteristik responden yang
tahun. berisi data demografi dari
responden.

2. Jenis Kelamin Tanda fisik responden yang 0. Laki-laki Skala Nominal


diketahui sejak lahir.
1. Perempuan

3. Mayoritas Shift Banyaknya kecelakaan kerja 1. Pagi Skala Nominal


yang sering terjadi pada shift 2. Siang
Kerja yang didapat responden ketika 3. Malam
menjalankan praktik klinik
dirumah sakit.

4. Stase Praktik Klinik Unit dari pembelajaran 1. KDDK


keperawatan yang dilewati 2. Anak Skala Nominal
dalam praktik klinik. Stase 3. Maternitas
dimana responden sering 4. KMB
mengalami kecelakaan kerja. 5. JIWA
6. KOMUNITAS
32

5. Kecelakaan Kerja Kecelakaan kerja yang dialami Diukur dengan kuesioner B Cara pengukuran
oleh responden terdiri dari yang merupakan Kuesioner menggunakan likert Skala Ordinal
fisik,kimia,biologi,psikososial kecelakaan kerja diperoleh dari dengan nilai :
dan ergonomic. literature,survey dan telah diuji Tidak pernah mengalami
pada perawat di rumah sakit :3
Teheran. Terdiri dari 14 Pernah mengalami ≤ 3
pertanyaan mengenai kali : 2
kecelakaan kerja dengan 3 Pernah Mengalami > 3
pilihan jawaban : kali : 1

Tidak pernah mengalami


Pernah mengalami ≤ 3 kali
Pernah Mengalami > 3 kali

Nomer pertanyaan :
Nomer : 1-14
33

F. Alat Penelitian dan Cara Pengumpulan Data

1. Alat penelitian

Alat ukur penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner

dengan menyebar kuesioner secara langsung ke kelas-kelas yang berisi

pertanyaan seputar macam-macam kecelakaan kerja yang terjadi dirumah

sakit dari mulai kecelakaan kerja dengan resiko cidera ringan sampai ke

berat. Kuesioner ini di bagikan kepada mahasiswa keperawatan yang sudah

atau sedang melakukan praktik klinik.

Kuesioner merupakan kumpulan pertanyaan yang diberikan kepada

responden mengenai topic yang sedang diteliti(37) meliputi :

a. Kuesioner A

Berisi data demografi responden yang terdiri dari usia, jenis kelamin,

mayoritas shift kerja sering terjadi kecelakaan kerja, dan stase yang

sering terjadi kecelakaan kerja. usia ditulis sesuia dengan umur

responden pada saat pengambilan data, jenis kelamin diisi dengan 2

pilihan laki-laki dan perempuan, mayoritas shift kerja terdapat pilihan

pagi,siang dan malam dimana kecelakaan kerja pada responden sering

dialami, dan stase dibagi menjadi keperawatan medical bedah,

maternitas, anak, kebutuhan dasar manusia, Jikom, dan Komunitas.


34

b. Kuesioner B

Berisi pertanyaan mengenai kecelakaan kerja yang dialami oleh

perawat/mahasiswa keperawatan saat menjalankan praktik klinik di

Rumah Sakit. Terdapat 18 item pertanyaan yang meliputi Kecelakaan

kerja yang dialami oleh perawat yang bekerja di rumah sakit. Kuesioner

diperoleh dari penelitian berjudul Safety Attitudes among Nurses and Its

Relation with Occupational Accidents : A Questionnaire Based Survey

yang dilakukan di Teheran, Iran dan diterbitkan di jurnal international

yang dilakukan di Rumah Sakit di Teheran dan telah mendapat

persetujuan dari peneliti sebelumnya (Majid Bagheri Hosseinabadi)

melalui email yang dikirim pada bulan Januari. Setelah dilakukan uji

validitas jumlah pertanyaan berkurang menjadi 14 pertanyaan yang

valid dan telah memperoleh ijin modifikasi kuesioner oleh peneliti

sebelumnya Majid Bagheri Hosseinabadi.

2. Uji Validitas dan Realiabilitas.

Sebelum melakukan penelitian memerlukan pengujian terlebih dahulu agar

kuesioner yang dipergunakan valid dengan uji validitas dan reabilitas

instrument yang digunakan untuk penelitian, sehingga mampu

dipertanggung jaawabkan keakurantannya.

a. Uji validitas

Merupakan uji kesahan dari sebuah instrument yang akan digunakan

sebagai alat untuk melakukan penelitian, suatu instrumen dapat

dikatakan valid apabila instrument tersebut mampu digunakan untuk


35

mengukur variable yang hendak diukur. Uji validitas tidak berlaku

secara universal karena disesuakan dengan tujuan dan kondisi

penelitian. (38) berdasarkan hasil uji validitas yang telah dilakukan dalam

penelitian didapat hasil bahwa instrument yang akan dijadikan

kuesioner penelitian terlebih dahulu telah di-translate oleh bapak Asih

Nurakhir,S.Pd. Kemudian untuk lebih lanjutnya di back-translate oleh

ibu Ns. Fatikhu Yatuni Asmara. S.Kep.,MSc.

a. Content Validity

Content Validity atau Validitas expert dilakukan dengan cara

mengkonsultasikan instrument penelitian kepada ahli yang sesuai

dengan bidang penelitian. Dilakukan oleh 3 pakar yang ahli

dibidang kecelakaan kerja yaitu Ns. Muhammad Mu’in. S.Kep.,

M.Kep adalah dosen ahli dibidang Keselamatan dan Kesehatan

Kerja Departemen Keperawatan Unversitas Diponegoro. Ns.

Muhamad Rofi’i. S.Kp.,M.Kep dosen manajemen terkait praktik

klinik di rumah sakit Departemen Keperawatan Universitas

Diponegoro dan dosen FKM dibidang Kesehatan dan Keselamatan

Kerja yaitu Dr.dr. Daru Lestantyo, M.Si.

1) Skala Uji Validitas Isi

Perhitungan ini menggunakan 4 skala untuk menguji tiap item

yaitu skala 1 ( tidak relevan), skala 2 ( tidak dapat di uji

relevansinya tanpa merevisi item yang bersangkutan),3 (relevan,

butuh sedikit revisi), dan skala 4 (relevan).


36

2) Menghitung Content Validity Ratio

Perhitungan Conten Validity Rasio dilakukan dengan

menggunakan rumus :

𝑁
(𝑛𝑎 ) − ( 2 )
CVR =
𝑁
2

Keterangan :

na : Jumlah item yang menyatakan skala 3 atau 4 ( relevan)

N : Jumlah expert yang melakukan uji validitas

Dimana hasil uji -1 ≤ CVR ≤ 1

Hasil penelitian untuk instrumen penelitian ini adalah 1 untuk

masing – masing item pertanyaan.

3) Menghitung Conten Validity Index

Setelah menghitung CVR, kemudian dilakukan perhitungan

Content Validity Index (CVI) untuk mengetahui rata-rata nilai

CVR pada pernyataan yang relevan.

𝐶𝑉𝑅
𝐶𝑉𝐼 =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑟𝑡𝑎𝑛𝑦𝑎𝑎𝑛

Hasil perhitungan nilai CVI adalah

Setelah dilakukan perhitungan CVR dan CVT diperoleh rasio

Dengan interpretasi nilai :

0 – 0,33 : tidak sesuai

0,34 – 0,67 : sesuai

47 0,68 – 1 : sangat sesuai


37

Hasil perhitungan memperoleh hasil sebesar 1 dengan maksud

bahwa instrumen sangat sesuai dari 18 item dinyatakan valid dan

dapat dilanjutkan dengan uji validitas konstruk.

b. Validitas Konstruk

Validitas konstruk (construct validity) adalah validitas yang

mempermasalhkan seberapa jauh item-item tes mampu mengukur

apa yang benar-benar hendak diukur sesuai dengan konsep khusus

atau definisi konseptual yang sudah ditetapkan. Dilakukan pada 40

mahasiswa keperawatan di Universitas Muhammadiyah Semarang

(UNIMUS) terdiri dari mahasiswa profesi dan angkatan 2015.

Pengujian dapat dilakukan dengan analisis faktor atau korelasi.

Rumus yang digunakan pada penelitian oleh peneliti adalah teknik r

korelasi pearson product moment, yaitu :

r_xy=(NΣxy_(-(∑x) ) (∑y))/√((NΣx^2-(∑x)^2 (NΣy^2-(Σy)^(2)))

Keterangan:

r_xy = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y

Σxy = Jumlah perkalian antara variabel x dan Y

∑x^2 = Jumlah dari kuadrat nilai X

∑y^2 = Jumlah dari kuadrat nilai Y

(∑x)^2 =Jumlah nilai X kemudian dikuadratkan

(∑y)^2 = Jumlah nilai Y kemudian dikuadratkan

Keputusan uji :

i) Jika r dihitung > r table, maka pernyataan dalam instrument valid


38

ii) Jika r dihitung < r table, maka pernyataan dalam instrument tidak

valid

Uji validitas konstruk pada penelitian ini dilakukan menggunakan

sampel sebanyak 40 responden dimana dilakukan kepada

Mahasiswa Keperawatan Universitas Muhammadiyah Semarang

dengan taraf signifikasi 0,05 dengan nilai r tabel 0,312. Peneliti

menggunakan sistem komputer untuk melakukan perhitung. Hasil

uji validitas untuk setiap item pertanyaan diperoleh rentang 0,415 –

0,730 untuk 14 item yang valid sedangkan terdapat 4 item dengan

hasil kurang dari r tabel yaitu item dengan nomor pertanyaan

4,5,11,12.

Item yang tidak valid dihilangkan karena sudah dapat mewakili

pertanyaan kecelakaan kerja sehingga hasil akhir diperoleh 14 item

pertanyaan yang valid.

d. Uji Realibilitas

Merupakan uji kesamaan atau ketetapan instrument tersebut dalam

mengukur variable yang diukur walaupun berbeda waktu

pengukurannya namun dapat menghasilkan data dengan hasil yang

sama. Uji realibilitas pada penelitian ini menggunakan uji Cronbach’s

Alpha yang digunakan untuk mengukur konsistensi internal skala multi

item.(39) rumus yang dipergunakan yaitu :

𝑘 Ʃ𝜎𝑡 2
𝑟 =(⦋ ) . (1 − )
𝑘−1 ⦌ 𝜎𝑡 2
39

Keterangan :

ri = relibilitas instrument

k = banyaknya butiran pertanyaan

Ʃσt2 = jumlah varian butir

Σt2 = varian total

Instrumen dinyatakan reliable apabila hasil uji realibilitas menunjukkan

> 0,60. Instrument dikatakan sangat reliable apabila mendekati nilai 1,

semakin besar hasil uji maka akan semakin reliable suatu instrument.

Hasil uji Cronbach’s Alpha menyatakan bahwa data valid dengan nilai

0,843 yang artinya instrumen yang digunakan sangat reliabel.

3. Cara pengumpulan Data

Pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini adalah dengan

kuesioner mengenai kecelakaan kerja. Proses pengumpulan data sebagai

berikut :

a. Proposal skripsi yang disetujui oleh kedua dosen penguji dan

pembimbing kemudian peneliti mengurus surat permohonan etichal

clearance di akademik.

b. Peneliti kemudian mengurus berkas perjinan melakukan penelitian

(Ethical Clearence) di Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.

c. Peneliti melampirkan Etichal Clearance untuk membuat surat ijin

penelitian dari akademik Departemen Keperawatan Fakultas

Kedokteran Undip.
40

d. Peneliti setelah mendapat surat perijinan melakukan penelitian,

kemudian mulai untuk melakukan survey dengan menyebarkan

kuesioner kepada mahasiswa keperawatan angkatan 2014-2015 serta

profesi yang telah atau sedang melaksanakan praktik klinik dirumah

sakit. Dilakukan diruang kelas dan meminta bantuan ketua angkatan

untuk mengumpulkan responden.

e. Peneliti menentukan sampel dengan cara undian adapun langkahnya :

mendaftar semua populasi, pemberian penomoran pada setiap populasi

dengan satu kertas kecil yang dilinting, lintingan dimasukkan kedalam

wadah dan diaduk, peneliti mengambil lintingan sejumlah sampel yang

dikehendaki sebanyak sampel yang diperlukan.

f. Peneliti Menjelaskan maksud dari penelitian kepada rekan mahasiswa

dan bagaimana cara mengisi kuesioner tersebut. Peneliti menjamin

kerahasiaan jaawaban dari responden dan responden berhak untuk

menolak menjadi bagian dari objek penelitian.

g. Mahasiswa bersedia untuk menjadi responden dengan menyetujui

(tanda tangan ) inform concent maka akan diberikan selebaran yang

berisi pertanyaan yang akan dijawab oleh responden. Mahasiswa yang

menjadi responden terlebih dahulu dijelaskan akan tujuan dan manfaat

dari penelitian yang dilakukan. Peneliti menjelaskan kuesioner kepada

responden agar mendapat data yang akurat.

h. Responden mengisi form yang diberikan dan dicek jawaban yang sudah

diberikan sesuai dengan harapan dari peneliti atau tidak dan telah diisi
41

lengkap sesuai dengan banyaknya pertanyaan yang diberikan. Sebelum

itu terdapat tim (sebelumnya telah dijelaskan dan disamakan persepsi

tentang kuesioner) yang membantu dalam pengumpulan dan

pengecekan data agar meminimalan terjadinya kesalahan dalam

pengelolan data.

G. Teknik Pengolahan dan Analisa Data


1. Teknik Pengolahan Data

Tahap-tahap mengolahan data, sebagai berikut :

a. Memeriksa (Editing)

Kuesioner yang telah diisi oleh responden diperiksa oleh peneliti yang

meliputi kelengkapan jawaban, keterbacaan tulisan, dan relevansi

jawaban. Kuesioner yang tidak lengkap dikembalikan kepada

responden untuk dilengkapi.

b. Memberi tanda kode (Coding)

Bertujuan untuk mengubah data yang semula berbentuk huruf menjadi

data dalam bentuk angka, sehingga mempermudah dan mempercepat

proses analisa data. Peneliti meng-coding pertanyaan yang terdapat

didalam kuesioner dan dimasukan kedalam program komputer. Dalam

data demografi diberikan code untuk jenis kelamin laki-laki nomor 0

dan perempuan 1, kategori stase KDDK (1), Anak(2), Maternitas (3),

KMB (4), Jiwa (5),Komunitas (6) sementara untuk kategori Shift : Pagi

(1), Siang (2), Malam (3).

c. Penilaian (Scoring)
42

Merupakan tahapan yang bertujuan untuk memberikan penilaian pada

masing-masing jawaban . untuk jawaban tidak pernah diberikan nilai 3

( rendah) dan untuk jawaban pernah ≤ 3 diberikan skor 2 (sedang) serta

jawaban >3 diberikan skor 1 (tinggi).

d. Memasukkan Data (Entry Data)

Adalah salah satu dari proses pengolahan data dengan memasukkan

data coding kedalam table yang selanjutkan akan diolah kedalam

program komputer. Pertanyaan –pertanyaan yang telah dijawab oleh

responden dimasukkan kedalam computer dengan menggunakan

program komputer.

e. Cleansing

Tahap koreksi data yang bertujuan untuk menghindari adanya

kesalahan penomoran, pemberian kode maupun tulisan atau huruf yang

kurang jelas. Peneliti melakukan koreksi satu persatu data yang telah

dimasukkan ke program statistic untuk mengecek apakah ada

kesalahan yang terjadi. Adapun cara yang digunakan dengan melihat

skor missing pada table yang menunjukkan angka nol, yang berarti

tidak ada kesalahan dalam memasukkan data.

2. Analisa Data

Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisa univariat.

Analisa univariat digunakan untuk mendeskripsikan atau menjelaskan data

secara sederhana dari masing-masing variable yang diteliti. Variable tentang

kecelakaan kerja pada mahasiswa keperawatan.


43

Hasil data yang diperoleh dari penelitian ini adalah data kuesioner yang

disajikan dalam bentuk table distribusi frekuensi dan dalam bentuk uraian

deskriptif. Adapun distribusi tiap variable dalam penelitian ini dihitung

menggunakan rumus sebagai berikut :

𝑓
𝑃= 𝑥 100%
𝑁

Keterangan :

P : Presentasi
F : frekuensi
100% : Bilangan tetap
N : Jumlah Subjek

H. Etika Penelitian
Peneliti melakukan penelitian atas ijin dari dosen pembimbing dan dekan

fakultas kedokteran universitas diponegoro yang dilaksanakan sesuai dengan

etika penelitian yang meliputi :

1. Autonomy

Prinsip ini berhubungan dengan kebebasan seseorang dalam menentukan

nasibnya sendiri(40). Hak untuk memilih apakah dirinya diikutsertakan atau

tidak dalam suatu projek penelitian dengan memberikan persetujuan atau

tidak dalam inform concent . lembar persetujuan diberikan kepada

responden sebelum mengerjakan pertanyaan yang diberikan, dalam

kuesioner yang diberikan telah dilampirkan maksud dan tujuan penelitian

dibuat. Responden dapat memberikan tanda centang sebagai symbol

persetujuan sebagai salah satu responden dalam penelitian ini.


44

2. Kerahasiaan ( Confidentially)

Segala informasi yang diberikan responden kepada peneliti dijaga

kerahasiaannya, hasil kuesioner setelah selesai digunakan akan

dimusnahkan dengan cara dibakar.(41) Serta tidak akan membocorkan

kepada siapapun sehingga kerahasisaan nya terjamin.

3. Tanpa Nama ( Anonimity)

Penelitian ini tidak akan mencantumkan identitas responden seperti nama,

alamat, dan identitas lain pada lembar kuesioner. Pada pengumpulan data

hanya dituliskan no. responden.(42)

4. Kejujuran (Veracity)

Peneliti memberikan penjelasan secara jujur terhadap responden berkaitan

dengan informasi penelitian yang dilaksanakan.(43)

5. Keadilan (Justice)

Peneliti tidak membeda- bedakan responden dan menganggap semua

responden sama dalam memperoleh informasi dan perlakukan dari peneliti.

6. Manfaat ( Benefience)

Penelitian yang telah dilakukan diharapkan dapat memberikan gambaran

kepada mahasiswa keperawatan dan juga kepada rumah sakit mengenai

kecelakaan kerja yang sering dialami oleh mahasiswa praktikan sehingga

dapat membantu dari pihak akademik dan rumah sakit untuk mengurangi

terjadinya kecelakaan kerja pada mahasiswa yang sedang praktik.

Penelitian ini memberikan informasi bagi para respondeng mengenai jenis-

jenis kecelakaan kerja yang paling banyak dialami oleh mahasiswa yang
45

sedang praktik di rumah sakit, selain itu juga menggambarkan mengenai

factor yang mempengaruhi terjadinya kecelakaan kerja serta didukung

dengan cara penanganan yang seharusnya mahasiswa lakukan. Penelitian

ini sangat bermanfaat bagi responden guna mempersiapkan diri ketika

dihadapkan dengan kecelakaan kerja ketika bertugas dirumah sakit

sehingga tidak kaget dan memiliki pengetahuan mengenai bagaiaman

penanganannya.
BAB IV
HASIL PENELITIAN

Hasil penelitian diuraikan dalam bentuk distribusi frekuensi karakteristik

responden dan hasil analisis univariat kecelakaan kerja pada mahasiswa

keperawatan Universitas Diponegoro saat praktik klinik di rumah sakit.

A. Gambaran Karakteristik Mahasiswa Keperawatan Undip

Table 3
Distribusi Frekuensi Mahasiswa Keperawatan berdasarkan
karakteristik Mahasiswa (n = 192)

No Karakteristik Mahasiswa Frekuensi Presentase (%)

1. Jenis Kelamin Mahasiswa


Laki-laki 18 9,4
Perempuan 174 90,6

2. Mayoritas Shift saat Kecelakaan


Kerja
Pagi 132 68,8
Siang 35 18,2
Malam 25 13.0

3. Stase terjadi kecelakaan kerja

KDDK 100 52.1


Anak 11 5.7
Maternitas 5 2.6
KMB 73 38.0
Jiwa 3 1.6
Komunitas 0

Jumlah 192 100

Tabel 3 menunjukkan bahwa Mahasiswa yang paling banyak dalam

penelitian ini adalah Mahasiswa dengan jenis kelamin perempuan dengan

jumlah 174 mahasiswi ( 90,6 %), Mayoritas shift kerja yang sering terjadi

46
47

kecelakaan kerja adalah shift pagi dengan jumlah 132 ( 68,8 %). Stase yang

sering mengalami kecelakaan kerja adalah stase KDDK (Kebutuhan Dasar

manusia) dengan jumlah hasil 100 (52,1%).

Tabel 4
Tendensi sentral Usia Mahasiswa Keperawatan Universitas
Diponegoro saat Praktik Klinik di Rumah Sakit. (n = 192)
Mean Median Mode Standar Deviasi
Usia 21.33 21.00 21 1.628

Tabel 4 menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa keperawatan


Universitas Dipenogero yang menjadi responden berusia 21 tahun.

B. Gambaran Kecelakaan Kerja pada Mahasiswa Universitas Diponegoro


saat Praktik Klinik di Rumah Sakit.

Tabel 5.
Distribusi Frekuensi Mahasiswa Berdasarkan Tabulasi Silang antara
Karakteristik Responden dengan Tingkat Kecelakaan Kerja pada
Mahasiswa Keperawatan Universitas Diponegoro saat Praktik Klinik
di Rumah Sakit. (n = 192)

No Karakteristik Tingkat Kecelakaan Kerja Total


Tinggi Rendah
f ( %) f (%)
1. Jenis Kelamin
Laki-laki 4 (22,2) 14 (77,8) 100
Perempuan 70 (40,2) 104 (59,8) 100
2. Mayoritas Shift saat
Kecelakaan
Pagi 51 (38,6) 81 (61,4) 100
Siang 14 ( 40 ) 21 ( 60 ) 100
Malam 9 ( 36 ) 16 ( 64 ) 100
3. Stase terjadi Kecelakaan Kerja

KDDK 32 ( 32 ) 68 ( 68 ) 100
Anak 7 (63,6) 4 (36,4) 100
Maternitas 2 ( 40 ) 3 ( 60 ) 100
KMB 33 (45,2) 40 (54,8) 100
Jiwa 0( 0 ) 3 ( 100) 100
Komunitas 0( 0 ) 0( 0 )
48

Tabel 5 menyatakan hasil bahwa mayoritas mahasiswa yang sering

mengalami kecelakaan kerja adalah mahasiswa dengan jenis kelamin

perempuan dengan tingkat kecelakaan kerja rendah 104 (59,8%),

berdasarkan shift kerja mayoritas pada shift pagi dengan tingkat kecelakaan

kerja rendah 21 (60%), dan stase Kebutuhan Dasar Manusia adalah stase

dengan jumlah mahasiswa yang mengalami kecelakaan kerja paling banyak

dan tingkat kecelakaan kerja tergolong rendah 68 (68%).

2. Gambaran komponen Kecelakaan Kerja pada Mahasiswa Universitas


Diponegoro saat Praktik Klinik di Rumah Sakit.

Tabel 6.
Disitribusi Frekuensi Pertanyaan kecelakaan Kerja pada mahasiswa
Undip (n = 192)

No Pernyataan Tidak Pernah 3 ≤ Pernah > 3


Pernah kali kali

Item f % f % f %

1. Terluka karena benda tajam


seperti kaca, ampul, pisau,dll. 43 22.4 122 63.5 27 14.1

2. Tertusuk jarum 91 47.4 92 47.9 9 4.7

3. Terkena darah atau cipratan


tubuh pasien. 55 28.6 99 51.6 38 19.8

4. Terkena cipratan zat kimia


dimata 186 96.9 6 3.1 0 0

5. Terkena cipratan cairan dimata


177 92.2 14 7.3 1 0.5

6. Kontak mata dengan uap


disinfektan seperti
alcohol,klorin,hydrogen,
peroksida, iodin, formaldehid,
dll. 133 68.3 46 24 13 6.8

7. Terkena paparan radiasi akut


yang mengakibatkan mual dan
muntah. 180 93.8 10 5.2 2 1
49

8. Menghirup uap disinfektan


119 62 55 28.6 18 9.4

9. Keracunan pelarut kimia


seperti
alcohol,aseton,etil,asetat,keton
dll. 190 99 2 1 0 0

10. Jatuh dari ketinggian 187 97.4 5 2.6 0 0

11. Tersandung atau tergelincir


84 43.8 92 47.9 16 8.3

12. Terluka karena kejatuhan


benda 171 89.1 18 9.4 3 1.6

13. Sakit punggung saat


memindahkan posisi pasien
atau mengangkat pasien.
71 47 82 42.7 39 20.3

14. Diserang atau terluka karena


pasien atau pengunjung lain.
163 84.9 29 15.1 0 0

Table 5. menunjukkan hasil bahwa pada 14 item pertanyaan pada kuesioner

kecelakaan kerja memperlihatkan bahwa mahasiswa sebagian besar

mengalami kecelakaan kerja kurang atau sama dengan 3 kali. Urutan

kecelakaan kerja dari yang paling sering mengalami yaitu terluka karena

benda tajam sebanyak 149 (77,6%) mahasiswa, terkena darah atau cairan

tubuh pasien 137 (76,4%), nyeri punggung saat memindahkan pasien

sebanyak 121 ( 63 %), tersandung atau tergelincir 118 (56,2%) tertusuk

jarum suntik sebanyak 107 ( 52,6% ), menghirup uap desinfektan sebanyak

59 (30,8%), kontak mata dengan uap desinfektan sebanyak 46 (24%)

diserang atau terluka oleh pasien 29 (15,1%), terluka karena kejatuhan

benda 21 (11%), terkena paparan radiasi 12 (6,2%) terkena cipratan cairan

dimata 15 ( 7,8 %), terkena cipratan zat kimia 6 (3,1%), jatuh dari ketinggian
50

5 (2,6%), keracunan pelarut kimia 2 ( 1%) . urutan kecelakaan kerja dari

tinggi ke rendah dapat dilihat pada pertanyaan nomor urut

1,3,13,11,2,8,6,14,12,5,7,4,7,9. Hasil distribusi frekuensi menyatakan tiga

kecelakaan kerja yang sering dialami oleh mahasiswa diantaranya benda

tajam sebanyak 149 (77,6%) mahasiswa, terkena darah atau cairan tubuh

pasien 137 (76,4%), nyeri punggung saat memindahkan pasien sebanyak

121 ( 63 %), sementara kecelaakaan yang jarang dialami oleh mahasiswa

adalah terkena cipratan zat kimia 6 (3,1%), jatuh dari ketinggian 5 (2,6%),

keracunan pelarut kimia 2 ( 1%) .


BAB V

PEMBAHASAN

Pembahasan menjelaskan hasil penelitian mengenai Gambaran Kecelakaan

Kerja pada Mahasiswa Keperawatan Universitas Diponegoro saat Praktik Klinik.

Diskusi dalam pembahasan ini memaparkan kesesuaian antara hasil penelitian

dengan konsep yang mendasari penelitian.

A. Gambaran Karakteristik Mahasiswa Keperawatan Universitas


Diponegoro.
a. Jenis Kelamin

Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah mahasiswa yang

menjadi responden dalam penelitian di departemen keperawatan

fakulatas kedokteran Universitas Diponegoro sebagian besar adalah

perempuan dengan jumlah 174 (90,6 %). Penelitian ini sesuai dengan

jumlah mahasiswa perempuan yang lebih banyak mendaftar sebagai

mahasiswa keperawatan di Universitas Diponegoro dibandingkan

dengan mahasiswa laki-laki yang memiliki jumlah total 29 mahasiswa

dan 340 mahasiswi sesuai dengan informasi bagian akademik

departemen ilmu keperawatan Undip.

Mahasiswa dengan jenis kelamin perempuan memiliki kuantitas

yang lebih besar dibandingkan dengan mahasiswa laki-laki karena pada

dasarnya profesi perawat indentik dengan pekerjaan perempuan

mengingat segala tindakan yang berhubungan dengan keperawatan

tidak lepas dari masalah mother instinct.(44) penelitian oleh Camila de


52

fatima dkk mendukung bahwa 85,41% profesi keperawatan adalah

perempuan.

Data statistik kependudukan tahun 2018 menyatakan bahwa jumlah

penduduk dengan jenis kelamin perempuan sebanyak 131,88 juta jiwa

sedangkan laki- laki sebanyak 133,18 juta jiwa menunjukkan bahwa

tidak menutup kemungkinan populasi perawat pria akan bertambah

dengan seiring berjalannya waktu.(45) Hasil penelitian jumlah

mahasiswa laki-laki sebanyak 18 (9,4 %). Masih sedikitnya perawat

laki-laki yang bekerja di rumah sakit sehingga penelitian terkait perawat

laki-laki masih minim.

b. Usia

Hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh usia mahasiswa

keperawatan Universitas Diponegoro yang sedang atau telah menempuh

praktik klinik di Rumah Sakit berada pada rata-rata usia 21 tahun

terhitung dari angkatan 2015 – 2013. Usia 21 tahun termasuk kedalam

dewasa muda dengan rentang antara 20 – 40 tahun menurut jurnal

psikolog.(46)

Mahasiswa keperawatan yang sedang menjalankan praktik klinik

memiliki rentang umur yang relatif muda, dengan pengetahuan dan

pengalaman yang mereka dapat dari akademik dimana hal tersebut

memiliki perbedaan apabila diterapkan saat praktik klinik sehingga

perlu adaptasi dengan lingkungan sekitar, peran pembimbing klinik


53

sangat berpengaruh dalam pengembangan kemampuan dan adaptasi

mahasiswa.

Tahap dewasa awal adalah tahap peralihan dari remaja menuju

dewasa, dimana individu mampu berpikir secara mandiri untuk

menentukan mana yang terbaik bagi dirinya.(46)Penelitian yang

dilakukan pada mahasiswa keperawatan di China menunjukkan hasil

bahwa rata-rata mahasiswa yang praktik klinik di rumah sakit berusia

16-21 tahun, biasanya mengalami kesulitan dalam beradaptasi dengan

beban kerja sebagai perawat.(47)

Teori lain yang mendukung bahwa semakin tua umur perawat akan

semakin baik dalam melaksanakan tugas dan kewaspadaan universal.(29)

c. Shift kerja sering terjadi Kecelakaan Kerja

Shift kerja yang dilaksanakan di rumah sakit memberikan pengaruh

terhadap kondisi psikologi dan fisik tubuh manusia diantaranya

kelelahan dan stress kerja.(48) Teori yang dikemukakan oleh setyawati

bahwa terdapat 2 pembagian shift yang pertama rotasi dan yang kedua

permanen, sekarang kebanyakan rumah sakit menerapkan shift rotasi

dengan 3 shift pagi, sore dan malam secara bergilir untuk menghindari

kebosanan dan kelelahan kerja.(49)

Hasil Penelitian menunjukkan sebagian besar shift yang sering

terjadi kecelakaan kerja adalah shift pagi dengan total 135 mahasiswa

68,8 %. Hal ini dapat terjadi karena sebagian besar mahasiswa

keperawatan yang sedang praktik klinik di rumah sakit lebih banyak


54

bertugas pada shift pagi dibanding shift siang ataupun malam karena

lebih banyak tindakan keperawatan yang dapat dilakukan oleh

mahasiswa pada shift pagi hari sehingga kurang mendapat kesempatan

lebih banyak belajar di shift siang dan malam hari.

Hasil penelitian yang dilakukan RSU GMIM Bethesda Tomohon

menunjukkan bahwa tingkat kelelahan kerja perawat paling tinggi

berada pada shift pagi, sejalan dengan penemuan Mega (2014)

mengenai perbedaan tingkat stress yang dialami oleh perawat pada shift

pagi dengan shift malam yang menunjukkan bahwa kedua shift pagi

mempengaruhi stress pada perawat ketika bertugas. Shift kerja pada

pagi hari maupun malam hari dapat mempengaruhi kondisi biologis,

psikologis, dan kehadiran sosial yang muncul dengan individu yang satu

dengan yang lain. Hal ini dijelaskan bahwa tidak terdapatnya stres kerja

pada shift malam dikarenakan perawat shift malam memiliki waktu tidur

saat pasien istirahat.(50)

d. Stase terjadi Kecelakaan Kerja

Stase praktik klinik adalah bagian dari pembelajaran klinik yang

akan dilewati oleh mahasiswa yang akan menjalankan praktik klinik di

rumah sakit terdiri dari beberapa disiplin ilmu yang spesifik antara lain

KDDK, Maternitas, Anak, Jiwa dan Komunitas, Gerontik, KMB,

KGD.(51)

Hasil Penelitian didapat stase yang sering mengalami kecelakaan

kerja pada hasil penelitian adalah stase KDDK atau Kebutuhan Dasar
55

Manusia dengan jumlah hasil 100 orang 52,1% menunjukkan setengah

dari sampel menyatakan mengalami kecelakaan kerja paling banyak

pada stase Kebutuhan Dasar Manusia dan di susul dengan KMB

(Keperawatan Medical Bedah) sebanyak 73 mahasiswa ( 38,0%).

Stase Kebutuhan dasar Manusia ialah stase yang pertama kali

dilewati oleh mahasiswa keperawatan saat praktik klinik dirumah sakit

sehingga mahasiswa masih minim pengalaman dalam melakukan

tindakan asuhan keperawatan yang berbeda antara teori dengan praktik

serta level stress juga dapat dialami mahasiswa ketika brtadaptasi

dengan lingkungan baru.(52) Stase kebutuhan dasar manusia terdiri dari

beberapa dasar kompetensi yang harus dicapai oleh mahasiswa

keperawatan ketika praktik klinik yaitu biologis, psikologis, sosial, dan

spiritual.(53)

Stase kerja memberikan pengaruh pada tingkat beban kerja yang

dihadapi mahasiswa keperawatan karena banyaknya tugas akademik

serta praktik klinik.(54)

B. Gambaran Kecelakaan Kerja pada Mahasiswa Keperawatan

Universitas Diponegoro.

Kecelakaan kerja menurut pendapat para ahli memiliki arti peristiwa

yang terjadi secara tidak terduga dilingkungan kerja yang dapat

menyebabkan cidera, kerusakan lingkungan, kerusakan peralatan baik

secara langsung maupun tidak langsung hingga menyebabkan kematian

bagi pekerja.(55)
56

Hasil penelitian diperoleh jumlah mahasiswa yang sering

mengalami kecelakaan kerja dengan jumlah tertinggi adalah terluka karena

benda tajam sebanyak 149 (77,6%) mahasiswa, termasuk ke dalam faktor

bahaya fisik yang terjadi berhubungan dengan kontak fisik dengan benda-

benda yang ada dilingkungan kerja sehingga mengakibatkan kecelakaan

kerja. Terkena ampul merupakan kejadian yang sering dialami oleh

mahasiswa karena sikap yang ceroboh serta tidak tau bagaimana cara

membuka ampul yang benar.

Sejalan dengan teori domino (Heinrich) menyatakan 90%

kecelakaan kerja disebabkan oleh kesalahan manusia karena tindakan tidak

aman atau unsafe action diantaranya tidak mengikuti standart keselamatan

kerja, tidak menggunakan APD, bekerja tidak hati – hati, tidak mengikuti

SOP rumah sakit dimana setiap 300 tindakan unsafe action terjadi 1

kecelakaan kerja.(20) Penelitian lainnya mendukung bahwa 16 dari 18

perawat (67%) tidak menggunakan APD saat melakukan tindakan karena

tidak mengetahui standart precaution.(56)

Teori Green mendukung pernyataan sebelumnya yang menyatakan

factor penyebab unsafe actions terdiri dari factor predisposisi yaitu

mempermudah terjadinya perilaku (pengetahuan), factor pendukung yaitu

memungkinkan terjadinya perilaku ( fasilitas), factor pendorong yaitu sikap

dan perilaku petugas.(57)

Penelitian dari departemen kesehatan Republik Indonesia menyatakan

bahwa 148 (65%) perawat mengalami kecelakaan kerja tergores ampul.


57

Disisi lain penatalaksanaan benda tajam mulai dari persiapan, pelaksanaan

sampai pembuangan ke sampah medis merupakan tanggung jawab

perawat.(58) sehingga sudah seharusnya sedari bangku kuliah pemberian

materi megenai pengolahan limbah dan standart precaution menjadi

pelajaran yang diberikan disetiap mata kuliah yang diajarkan.

Penelitian dari Massachussetts Departement of Public Health, Amerika

Serikat pada 98 rumah sakit diperoleh data 1.060 perawat mengalami

kecelakaan kerja tergores ampul, selain itu laporan dari Bureau Labor

Statistic menambahkan hal yang memepengaruhi kejadian kecelakaan kerja

yaitu sikap, pelatihan dan edukasi keselamatan dan kesehatan kerja di rumah

sakit.(59)

Penelitian oleh Lukianskyte 49% perawat tergores ampul. Factor

penyebab terjadinya kecelakaan kerja diantaranya ceroboh, tergesa-gesa,

dan beban kerja yang tinggi.(60) hasil crostabulasi antara shift kerja dan

kecelakaan kerja didapat hasil bahwa terdapat hubungan antara shift kerja

dengan tingkat kejadian kecelakaan kerja.

Kecelakaan kerja dengan presentase tertinggi kedua adalah terkena

darah atau cairan tubuh pasien 137 (76,4%), termasuk kedalam kecelakaan

kerja berdasarkan factor biologis merupakan factor yang berhubungan

dengan penularan penyakit seperti kontak dengan darah pasien yang

mengidap HIV, Hepatitis, dan AIDS sehingga memiliki resiko tertular

penyakit tersebut.(61)
58

Mahasiswa keperawatan Universitas Diponegoro sebelum mengikuti

praktik klinik di rumah sakit telah dibekali dengan materi Keselamatan kerja

dan Universal Precautions dalam mata kuliah manajemen yang bertujuan

mencegah resiko kecelakaan kerja saat praktik.(62) Penelitian yang dilakukan

Kusman Ibrahim menyatakan bahwa terdapat 59 perawat ( 19,5%) yang

mengalami kecelakaan kerja terkena cairan tubuh pasien saat menjalankan

shift pagi daripada shift lain, hal ini berkaitan dengan hubungan antara

tingkat pengetahuan dengan praktik, kurangnya waktu praktik pada

mahasiswa keperawatan membuat masih adanya mahasiswa yang

mengalami kecelakaan kerja.(63)

Praktik Klinik di rumah sakit mengharuskan mahasiswa keperawatan

melakukan kontak langsung dengan pasien yang tidak diketahui apakah

pasien tersebut menderita penyakit yang menular atau tidak, mahasiswa

keperawatan sagat beresiko mengalami kontaminasi oleh virus yang diderita

oleh pasien, seperti melepas infus, membersihkan luka, keringat pasien,

batuk, transfuse darah dan segala hal yang berkaitan dengan keluarnya

cairan dari tubuh pasien perlu menjadi perhatian khusus yang harus disadari

oleh setiap mahasiswa yang sedang praktik.

Faktor penyebab lain masih adanya mahasiswa yang mengalami

kecelakaan kerja ketika praktik klinik yaitu karena kurangnya pengetahuan

dan pelatihan saat melakukan asuhan keperawatan yang baik dan benar serta

pendampingan dari pembimbing klinik yang kurang berpengaruh terhadap

resiko terjadinya kecelakaan kerja, hasil penelitian Dungu dkk.(64)


59

Penelitian yang dilakukan Hudoyo Tri Nugroho tentang hubungan tingkat

pengetahuan dengan sikap perawat dalam mencegah infeksi nosokomial

RSUD Tugurejo Semarang mengatakan pengetahuan mempengaruhi sikap

perawat dalam melakukan tindakan keperawatan.(65)

Penelitian yang dilakukan di Thailand dan china didapatkan sebagian

besar patogen yang menular dari darah atau cairan tubuh pasien adalah

hepatitis B virus (83,87%), Hepatitis C virus (21,20%), HIV (2,28%).

Penelitian pada Universitas China terdapat mayoritas mahasiswa

keperawatan yang lebih sering mengalami paparan infeksi dari darah atau

cairan tubuh pasien (46,45%), ketika praktik klinik dirumah sakit

mahasiswa keperawatan berada pada tingkat stress yang tinggi dan

kurangnya pengetahuan serta pelatihan membuat rentan mengalami

kecelakaan kerja.(66)

Hasil crostabulasi diperoleh hasil bahwa state Kebutuhan Dasar

Manusia menunjukkan kejadian kecelakaan kerja yang paling sering terjadi

sebanyak 100 mahasiswa mengalami kecelakan kerja, karena pada stase ini

mahasiswa pertama kali praktik dan bertemu dengan pasien sehingga

penularan virus sangat muah terjadi.

Penelitian yang dilakukan kepada mahasiswa keperawatan di Toronto,

Kanada menyebutkan bahwa 48 % mahasiswa terkena darah atau cairan

tubuh pasien disebabkan oleh kurang pengetahui tentang prosedur tindakan,

kurang fokus, dan kelelahan, selain itu kurangnya dukungan dari

pembimbing klinik juga menjadi penyebab terjadinya kecelakaan kerja.(67)


60

Cidera yang dialami oleh mahasiswa keperawatan sebagian besar terjadi

pada bagian tangan, mata, dan tertular saat berkomunikasi dengan pasien,

hal tersebut menunjukkan bahwa pentingnya penggunaan alat pelindung diri

seperti sarung tangan, masker dan kaca mata saat melakukan tindakan

keperawatan kepada pasien.(67)

Terkena cairan tubuh pasien berkaitan dengan kepatuhan

penggunaan alat pelindung diri pada penelitian Riyato di rumah sakit Sari

Asih Banten diperoleh hasil 68,9% perawat tidak patuh dalam

menggunakan APD, hal tersebut dipengaruhi oleh kemampuan, masa kerja,

latar belakang pendidikan, fasilitas, prosedur yang jelas dan motivasi.(68)

Kecelakaan kerja dengan presentase tertinggi ketiga adalah nyeri

punggung saat memindahkan pasien sebanyak 121 ( 63 %), termasuk

kedalam faktor bahaya ergonomik adalah bahaya yang disebabkan karena

ketidaksesuaian antaran peralatan kerja dengan pekerja yang dapat

menimbulkan kecelakaan kerja.

Hasil Penelitian diperoleh mahasiswa keperawatan sebagian besar

mengalami sakit punggung saat memindahkan posisi pasien atau

mengangkat pasien, hal ini terjadi karena perbedaan antara teori yang

dipelajari saat kuliah dengan praktik langsung di rumah sakit. Keterbatasan

alat peraga dan melakukan tindakan secara berulang kali mengakibatkan

mahasiswa beresiko terkena nyeri punggung.

Low back pain sering terjadi di kalangan para perawat terutama perawat

yang bertugas di ruang rawat inap. Hal ini dipertegas oleh Roupa, at all
61

(2008). Low back pain akibat pekerjaan manual material handling, 50%

diantaranya diakibatkan oleh aktivitas mengangkat beban, 9% karena

mendorong dan menarik, 6% karena menahan, melempar, memutar, dan

membawa beban. Perawat adalah salah satu tenaga kesehatan yang memiliki

beban kerja tinggi dan beresiko tinggi mengalami cidera musculoskeletal

diantaranya memenuhi kebutuhan Activity Daily Living pasien, membantu

mobilitas pasien, memandikan pasien, memindahkan pasien, merawat luka

dll.(69)

Hasil crostabulasi dengan jenis kelamin diperoleh sebagian besar

mahasiswa berjenis kelamin perempuan dengan resiko kecelakan kerja lebih

tinggi dari laki-laki. Penelitian tentang kecelakaan kerja di Rumah Sakit

Sanglah Denpasar menyatakan bahwa 59,6 % mahasiswi keperawatan yang

praktik beresiko mengalami kecelakaan kerja dibanding mahasiswa laki-

laki 40,4 %, hal ini disebabkan karena kelelahan melaksanakan asuhan

keperawatan kepada klien sehingga mengakibatkan penurunan konsentrasi

mahasiswa. Daya tahan tubuh laki-laki lebih kuat daripada perempuan

sehingga konsentrasi laki-laki lebih tinggi dibanding dengan perempuan.(70)

Penelitian oleh Meily. K mengatakan bahwa alat kerja yang dominan

mengakibatkan low back pain adalah tempat tidur dan brankar karena posisi

tempat tidur yang tidak sesuai dengan kaidah manajemen resiko (perbaikan

dini pada action level yang terdeteksi) yaitu terlalu rendah (kurang atau

sama dengaa 600 ) sehingga membuat perawat harus membungkuk saat

mengangkat atau memindahkan pasien, demikian pula dengan tinggi antara


62

tempat tidur dengan brankar ( 25-30 cm selisihnya). Kegiatan perawat

seperti posisi janggal, manual handling, sering membungkuk dan memutar,

serta gerakan mendorong ke depan merupakan faktor risiko yang dapat

memengaruhi tingginya prevalensi LBP pada perawat tersebut.(71)

Faktor lain yang juga mempengaruhi adalah lingkungan yang tidak

aman atau berbahaya seperti penerangan dan APD yang kurang memadai

juga meningkatkan resiko kecelakaan kerja pada mahasiswa yang sedang

praktik berdasarkan penelitian Martina tahun 2009.(72)

Beban kerja yang dialami oleh perawat juga memberikan dampak

kepada kinerja dan stress kerja sehingga meningkatkan resiko kecelakaan

kerja, penelitian di RSUD Liun Kendage.(73) penelitian di RSUD Tugu Rejo

menggambarkan bahwa beban kerja perawat tinggi lantaran kurangnya

jumlah perawat dan tugas yang berlebih seperti mengoplos obat, menulis

diit makanan.(74) Penelitian di RS Bayangkara Tk.III Manado juga

menyatakan bahwa hubungan antara stress kerja dengan beban kerja dapat

menimbulkan kelelalan kerja yang memicu kecelakaan kerja, sifat pekerjaan

perawat yang monoton dapat memicu adanya rasa kebosanan akan

pekerjaan tersebut, lingkungan kerja yang sering terpapar dengan berbagai

penyakit, kurangnya perhatian dari atasan, dan konflik pada saat bekerja

menyebabkan adanya frustasi dalam bekerja.(75) penelitian di IGD RSUD

Dr. Soedarsono Pasuruan menyatakan bahwa beban kerja yang tinggi

karena tuntutan perawat IGD yang harus cepat dan cekatan meningkatkan

resiko kecelakaan kerja yang dapat menurunkan perilaku caring perawat.(76)


63

Rumah sakit merupakan tempat beresiko tinggi mengalami kecelakaan

kerja dibanding pabrik atau industri, tenaga kesehatan dapat terkena

penyakit akibat kerja dan kecelakaan akibat kerja yang dipengaruhi oleh

beberapa factor seperti factor biologi, kimia, fisik, ergonomic dan

psikososial.(77)

Disamping itu terdapat 3 kecelakaan kerja dengan presentase rendah

atau jarang sekali dialami oleh mahasiswa keperawatan yang sedang praktik

klinik di rumah sakit, diantaranya terkena cipratan zat kimia 6 (3,1%), jatuh

dari ketinggian 5 (2,6%), keracunan pelarut kimia 2 ( 1%) .

Faktor bahaya kimia, risiko kesehatan timbul dari pajanan berbagai

bahan kimia. Banyak bahan kimia yang memiliki sifat beracun dapat

memasuki aliran darah dan menyebabkan kerusakan pada sistem tubuh dan

organ lainnya.

Penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah Haji Makassar

didapatkan zat kimia adalah bahan berbahaya yang harus diolah dengan

benar agar tidak menimbulkan kecelakaan kerja diantaranya dengan

pemantauan asal zat kimia, penetapan standart operasional prosedur untuk

limbah bahan berbahaya dan beracun, pengelolaan limbah padat yang

dibakar di incenerator dan limbah cair di Instalasi Pengolahan Air

limbah.(78) Sejalan dengan penelitian yang dilakukan di Kuwait, zat kimia

dapat menimbulkan alergi, dermatitis dan kanker.(79) Mahasiswa

Keperawatan yang praktik klinik memiliki resiko yang tinggi terkena

penyakit akibat terlalu sering menggunakan zat kimia .


64

Kecelakaan kerja yang dialami oleh mahasiswa keperawatan Undip

dapat dikatakan rendah karena durasi waktu paktik yang singkat serta

banyaknya stase yang harus dilewati, sementara mahasiswa yang sedang

praktik jarang sekali kontak dengan zat kimia dan melakukan aktifitas ektra

seperti perawat di rumah sakit sehingga hasilnya diperoleh jarang

mahasiswa keperawatan yang mengalami kecelakaan kerja berat.


65

BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang sudah dilakukan mengenai gambaran

kecelakaan kerja pada mahasiswa keperawatan Universitas Diponegoro

saat praktik klinik di rumah sakit diperoleh kesimpulan bahwa :

1. Karakteristik Mahasiswa Keperawatan Universitas Diponegoro

yang menjadi responden rata-rata berjenis kelamin perempuan 174

(90,6%), dengan usia 21 tahun 160 (83,3%), shift yang sering

mengalami kecelakaan kerja adalah shift pagi 132 (68,8%), dan stase

kebutuhan dasar manusia 100 (52,1%) menjadi state yang sering

mengalami kecelakaan kerja.

2. Gambaran kecelakaan kerja pada mahasiswa keperawatan

Universitas diponegoro diperoleh 3 kecelakaan kerja yang paling

sering dialami yaitu terluka karena benda tajam sebanyak 149

(77,6%) mahasiswa, terkena darah atau cairan tubuh pasien 137

(76,4%), nyeri punggung saat memindahkan pasien sebanyak 121

(63%), sedangkan 3 kecelakaan kerja yang jarang dialami adalah

terkena cipratan zat kimia 6 (3,1%), jatuh dari ketinggian 5 (2,6%),

keracunan pelarut kimia 2 ( 1%) . Hasil crostabulasi antara

karakteristik mahasiswa keperawatan dengan kecelakaan kerja


66

menunjukan bahwa sebagian besar tergolong kecelakaan kerja

ringan.

B. Saran

1. Bagi Akademik

Perlunya penambahan staf akademik untuk praktik

keselamatan dan kesehatan kerja pada mahasiswa keperawatan

Undip dan menambah jam praktik terkait materi keselamatan dan

kesehatan kerja, ditambah peningkatan supervisi terkait standart

precaution yang dijalankan oleh mahasiswa, saran ini ditujukan

kepada dosen pengampu mata kuliah kebutuhan dasar manusia

karena presentasi kecelakaan kerja yang sering terjadi berada pada

stase kebutuhan dasar manusia.

Pengalaman dan pengetahuan sangat memberikan pengaruh

bagi sikap yang dilakukan oleh mahasiswa, sehingga perlu adanya

peningkatan bimbingan mahasiswa dengan menambah dan

memberikan fasilitator ( asisten lab) setiap praktik stase di

laboratorium sehingga dari pihak dosen dan mahasiswa terfasilitasi.

2. Bagi Instalasi Rumah Sakit

pihak rumah sakit perlu meningkatkan bimbingan dan memberikan

sanksi kepada mahasiswa keperawatan saat praktik terkait

keselamatan dan kesehatan kerja guna mencegah terjadinya

kecelakaan kerja.

3. Bagi Institusi Pendidikan


67

Penelitian ini dapat menjadi referensi untuk penelitian selanjutnya

terkait kecelakaan kerja pada mahasiswa keperawatan serta dapat

dikembangkan untuk mendukung penelitian selanjutnya.


DAFTAR PUSTAKA

1. Adisasmito W. Kesiapan Rumah Sakit Dalam Menghadapi Globalisasi


[Internet]. Tersedia: https://docs. google. com/viewer. 2008. 1-17 p.
Available from: https://staff.blog.ui.ac.id/wiku-a/files/2013/04/kesiapan-rs-
dlm-menghadapi-globalisasi.pdf
2. Sumantri U (Kepala BPK. Program Pemenuhan Tenaga Kesehatan
[Internet]. Paparan Rakerkesnas. 2017. 1-62 p. Available from:
http://depkes.go.id/resources/download/bahan_rakerkesnas_2017/Badan
PPSDM Kesehatan.pdf
3. Hariyono W, Suryani D, Wulandari Y. Hubungan Antara Beban Kerja, Stres
Kerja Dan Tingkat Konflik Dengan Kelelahan Kerja Perawat Di Rumah
Sakit Islam Yogyakarta Pdhi Kota Yogyakarta. Kesmas. 2009;3(3):162–232.
4. Nurjanah S, Kendari K. Analisis of Nurses workload in Inpatient care
Installation of Regional Public Hospital of kendary City. JIMKESMAS.
2017;2(5):1–11.
5. Dahlia S, Harun CZ, Usman N. KINERJA PEMBIMBING KLINIK PADA
MAHASISWA PRAKTIKAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT
JIWA PEMERINTAH ACEH The. idea Nurs J. 2013;4(1):17.
6. Syahreni E, Waluyanti FT. Pengalaman Mahasiswa S1 Keperawatan
Program Reguler dalam Pembelajaran Klinik. J Keperawatan Indones.
2007;11(2):47–53.
7. Dewanti S. Hubungan Kinerja Instruktur Klinik dengan Pencapaian
Kompetensi Klinik Mahasiswa di Rumah Sakit di Medan. J Kesehat Bukit
Barisan. 2017;1(1):85.
8. Nikmatur R. Metode Belajar dalam Model Pembelajaran Klinik
Keperawatan Terpadu. Indones J og Heal Sci. 2014;4(2):165–75.
9. Pemerintah Republik Indonesia. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 93 Tahun 2015 Tentang Rumah Sakit Pendidikan. 2015;1–37.
Available from: http://kelembagaan.ristekdikti.go.id/wp-
content/uploads/2016/08/PP_Nomor_93_Tahun_2015.pdf
10. Widyastuti M. Pengalaman Praktek Klinik Mahasis wa Keperawatan Di
Instalasi Gawat Darurat : Studi Fenomenologi Latar Belakang Instalasi
gawat darurat memiliki karakteristik ruangan unik yang dimana beban kerja
cukup tinggi dan memerlukan tindakan penanganan yang cepat. Stud
Fenomenol. 2015;1(1):837–46.
11. Sarastuti D, Studi P, Masyarakat K, Kesehatan FI, Surakarta UM. Analisis
kecelakaan kerja di rumah sakit universitas gadjah mada yogyakarta
publikasi ilmiah. 2016;
12. Kementerian Kesehatan RI. Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor: 1087/MENKES/SK/VIII/2010 Tentang Standar
Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Rumah Sakit. kemenkes RI. 2010. 1-
36 p.
13. Musa S, 1, Peek-Asa C, 2, Young T, 2, et al. Needle Stick Injuries, Sharp
Injuries and other Occupational Exposures to Blood and Body Fluids among
Health Care Workers in a general hospital in Sarajevo, Bosnia and
Herzegovina. IJSH. 2014;4(1):31–7.
14. Raeissi P, Omrani A, Khosravizadeh O, Mousavi M, Kakemam E,
Sokhanvar M, et al. Occupational Accidents among Hospital Staff. Client –
centered Nurs Care. 2015;1(2):97–102.
15. Reis RK, Gir E, Canini SRMS. Accidents with biological material among
undergraduate nursing students in a public Brazilian university. Braz J Infect
Dis. 2004;8(1):18–24.
16. Ghasemzadeh I, Kazerooni M, Davoodian P, Hamedi Y, Sadeghi P. Sharp
Injuries Among Medical Students. Glob J Health Sci [Internet].
2015;7(5):320–5. Available from:
http://www.ccsenet.org/journal/index.php/gjhs/article/view/47047
17. Suliman M, Qadire M Al, Alazzam M, Aloush S, Alsaraireh A, Alsaraireh
FA. Nurse Education Today Students nurses â€TM knowledge and prevalence
of Needle Stick Injury in Jordan. Nurse Educ Today [Internet].
2017;60(January):23–7. Available from:
https://doi.org/10.1016/j.nedt.2017.09.015
18. Juliatin D. Kecelakaan Kerja. 2013;
19. Listy D. Analisis Penyebab Perilaku Aman Bekerja Pada Perawat Di RS
Ilsma Asshobirin Tangerang Selatan Tahun 2013. 2014. 1-181 p.
20. Maria S, Wiyono J, Candrawati E. Kejadian Kecelakan Kerja Perawat
Berdasarkan Tindakan Tidak Aman. J Care. 2015;3(2):9–17.
21. Accident causation. Accid Anal Prev. 1980;12(September 2016):244.
22. Toft Y, Dell G, Klockner KK, Hutton A. Models of Causation: Safety. The
Core Body of Knowledge for Generalist OHS Professionals. 2012. 1-25 p.
23. Kerja K. MAKALAH LK3 ( LINGKUNGAN DAN KESEHATAN. 3.
24. Dyah A. Upaya pengendalian faktor bahaya biologis di instalasi rawat inap i
bagian penyakit dalam rsup dr sardjito yogyakarta. 2009;
25. International Labour Organization. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Keselamatan dan Kesehatan Sarana untuk Produktivitas [Internet]. 2013. 1
p. Available from: www.ilo.org
26. Departemen Kesehatan RI. Standar Kesehatan dan Keselamatan Kerja di
Rumah Sakit. 2010;
27. Tukatman, Sulistiawati, Purwaningsih, Nursalam. Analisis Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Perawat dalam Penanganan Pasien di Rumah Sakit
Benyamin Guluh Kabupaten Kolaka. Ners. 2015;10(2):343–7.
28. Munadliroh S. Gambaran penerapan metode pembelajaran klinik pada
mahasiswa keperawatan di RS Sultan agung Semarang. 2015.
29. vanda diana dodo. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian
Cedera Tertusuk Jarum Suntik pada Perawat di Rumah Sakit
LIUNKENDAGE TAHUNA. program pasca sarjana Universitas sam
ratulangi. 2011. 18-30 p.
30. Senduk EYY, Umboh JML, Rattu AJM, Kesehatan I, Pascasarjana M, Sam
U. PENDAHULUAN Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Tentang Nomor Klasifikasi Tahun Sakit adalah yang institusi pelayanan
kesehatan menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap , rawat jalan. 2014;47–
59.
31. Hayati N. Pemilihan Metode Yang Tepat Dalam Penelitian (Metode
Kuantitatif Dan Metode Kualitatif). J Tarb al-Awlad, Vol IV, Ed 1, hlm 345-
357. 2015;4(1):345–57.
32. Kuntjojo. Metodologi Penelitian [Internet]. Metodologi Penelitian. 2009. 51
p. Available from: https://ebekunt.files.wordpress.com/2009/04/metodologi-
penelitian.pdf
33. Prof TS, Nasution R, Fakultas SKM, Masyarakat K, Sumatera U,
Pendahuluan UI, et al. Teknik Sampling. 2003;1–7.
34. Tarigan YB. Penilaian Wisatawan Terhadap Fasilitas Pariwisata Wana
Wisata Ciwangun Indah Camp Kabupaten Bandung Barat. 2013;21.
Available from:
http://repository.upi.edu/412/6/S_MRL_0907359_CHAPTER 3.pdf
35. anonim. sampling. 62-81 p.
36. Ig. Dodiet, Aditya S S. Variabel Penelitian & Definisi Operasional. Prodi
DIII Kebidanan Poltekkes Surakarta. 2009;(2008):1–17.
37. Ig. Dodiet ASS. Metodologi Penelitian [Internet]. 2013. 1-37 p. Available
from: https://akupunktursolo.files.wordpress.com/2013/03/data-teknik-
pengumpulan-data.pdf
38. E. Ristya Widy. Uji Validitas dan Reliabilitas dalam Penelitian Epidemiologi
Kedokteran Gigi. Stomatognatic (JKG Unej). 2011;8(1):27–34.
39. Juliandi A. Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian Dengan Cronbach Alpha :
Manual. 2008. 1-3 p.
40. Taufik S. Prinsip-prinsip Etika dan Hukum Dalam Profesi Kedokteran.
Pertem Nas V JBHKI dan Work III Pendidik Bioet dan Med. 2009;
41. Tedjomuljo S, Afifah E. Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Keperawatan
Tentang Kode Etik Profesi dan Caring. J Keperawatan Indones [Internet].
2016;19(2):129–37. Available from:
http://www.jki.ui.ac.id/index.php/jki/article/view/457/563
42. Endrian KD. Penyelesaian Masalah Etik dan Legal dalam Penelitian
Keperawatan [Internet]. 2011. 408-414 p. Available from: http://e-
journal.akesrustida.ac.id/folder_files/2017030400544107 Penyelesaian
Masalah Etik Dan Legal Dalam Penelitian Keperawatan.pdf
43. Nursalam. MANAJEMEN KEPERAWATAN Aplikasi dalam Praktik
Keperawatan Profesional Edisi 3. Salemba Medika. 2011. 1-359 p.
44. Apriluana G. Hubungan antara Usia, Jenis Kelamin, Lama Kerja,
Pengetahuan, Sikap dan Ketersiediaan Alat Pelindung Diri dengan
Penggunaan APD pada Tenaga Kesehatan. J Publ Kesehat Masy Indones.
2016;3(3):82–7.
45. Ritonga R. Kebutuhan Data Ketenagakerjaan Untuk Pembagunan
Berkelanjutan. Kebutuhan Data Ketenagakerjaan Untuk Pembagunan
Berkelanjutan. 2012. 1-20 p.
46. Debby J. Jurnal Psikologi industri dan organisasi. J Psikol. 2014;3(2):102–
7.
47. Huang H, Yi Q, Tang S, An R. Occupational exposure among Chinese
nursing students : current status , risking factors and preventive
interventions. 2016;9(8):16578–86.
48. Konoralma K, Moningka L, Palamani S, Keperawatan J, Kemenkes P.
Hubungan Shift Kerja Perawat dengan Stres Kerja di Ruang IRDM BLU
RSUP Prof Dr. r.d. Kandow Manado. JIK. 2011;(1996):16–24.
49. Fatona L, Tarwaka, Werdani K. Perbeedaan Tingkat Kelelahan Antara Shift
Pagi, Sore Dan Malam Pada Perawat Rawat Inap Di Rs Pku Aisyiyah
Boyolali Naskah Publikasi. FIK UNS. 2015. 1-14 p.
50. Angouw TA, Josephus J, Engkeng S, Kesehatan F, Universitas M, Manado
SR. Perbedaan Tingkat Kelelahan Kerja Pada Perawat Shift Kerja Pagi, Shift
Kerja Sore Dan Shift Kerja Malam Di Ruangan Rawat Inap Rsu Gmim
Bethesda Tomohon. PHARMACONJurnal Ilm Farm – UNSRAT.
2016;5(2):158–65.
51. Setyanigsih D. Perbedaan Persepsi Pengalaman Belajar Klinik Stase
Keperawatan Medikal Bedah bagi Mahasiswa Program A dan Program B
PSIK-KF UGM di RS. Dr. Sardjito Yogyakarta. JIK. 2009;4(2):1–4.
52. Moreno-Arroyo MC, Puig-Llobet M, Falco-Pegueroles A, Lluch-Canut MT,
García IC, Roldán-Merino J. What is the perception of biological risk by
undergraduate nursing students? Rev Lat Am Enfermagem [Internet].
2016;24(0):1–9. Available from:
http://www.scielo.br/scielo.php?script=sci_arttext&pid=S0104-
11692016000100344&lng=en&tlng=en
53. Nusantara G. Gambaran Pemenuhan Kebutuhan Dasar Manusia. 2017. 11-
31 p.
54. - H, Harsono H, Damayanti M, Setiawati EP. Stres Kerja pada Perawat di
Rumah Sakit dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer. eJournal Kedokt
Indones [Internet]. 2017;5(1):12–7. Available from:
http://journal.ui.ac.id/index.php/eJKI/article/view/7444
55. Fitria CN. Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Rumah Sakit. J PROFESI.
2010;Edisi 6(Agustus 2010).
56. Ramdan, Iwan M.&Rahman A. Analisis Risiko Kesehatan dan Keselamatan
Kerja (K3) pada Perawat. 2017;Volume 5 N(C):229, 330, 237,239.
57. Sumaningrum N dewi. Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Tidak
Aman Mahasiswa pada saat praktik di Laboratorium Perguruan Tinggi X di
Jawa Timur. J wiyata. 2017;4(1):45–8.
58. Yulianti D. Insiden Kecelakaan Benda Tajam Oleh Perawat di IRD Rumah
Sakit Umum Pusat Dr. sardjito yogyakarta. JIK. 2009;1(4):44–51.
59. Putri S, Rahayu EP. Pelaksanaan Keselamatand an Kesehatan terhadap
Kejadian Kecelakaan Kerja Perawat Rumah Sakit. 2017;3(2):271–7.
60. Arli SK, Ibrahim A. Investigation of the Attitudes towards Needlestick and
Sharps Injury among Investigation of the Attitudes towards Needlestick and
Sharps Injury among Nursing Students. Int J Caring Sci. 2018;11(1):178–84.
61. Putri OZ. Analisis Risiko Kesehatan Kerja pada Petugas Kesehatan Instalasi
Gawat Darurat Rumah Sakit Akademik UGM. J Kesehat. 2017;10(1):1–12.
62. Rahmawati R. Gambaran Penerapan Program Kesehatan dan Keselamatan
Kerja Rumah Sakit ( K3RS ) pada Perawat di RSUD Tugurejo Semarang.
JIK. 2017.
63. Ibrahim K, Mardiah W, Priambodo AP. Nurses’ Knowledge, Attitudes, and
Practices of Universal Precaution Toward Hiv/Aids Transmission. J NERS
[Internet]. 2017;9(1):11. Available from: http://e-
journal.unair.ac.id/index.php/JNERS/article/view/2953
64. Rifa’i M. Hubungan Pengetahuan Dan Partisipasi Keselamatan Dan
Kesehatan Kerja (K3) Pada Perawat Dengan Kejadian Kecelakaan Kerja Di
Rumah Sakit X Yogyakarta. J Publ Kesehat Masy Indones. 2017;4(3):88–
92.
65. Setiani D. Pengetahuan, Sikap, Dan Praktik Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Terhadap Pencegahan Infeksi. Karya Tulis Ilmiah. 2011.
66. Tao X, Peng H, Qian L, Li Y, Wu Q, Ruan J, et al. Occupational Exposure
to Positive Blood and Body Fluids among Health Care Workers in a Chinese
University Hospital: A Three Years Retrospective Study. Glob J Health Sci
[Internet]. 2016;9(4):156. Available from:
http://www.ccsenet.org/journal/index.php/gjhs/article/view/61314
67. Souza-Borges FRF de, Ribeiro LA, Oliveira LCM de. Occupational
Exposures To Body Fluids and Behaviors Regarding Their Prevention and
Post-Exposure Among Medical and Nursing Students At a Brazilian Public
University. Rev Inst Med Trop Sao Paulo [Internet]. 2014;56(2):157–63.
Available from:
http://www.scielo.br/scielo.php?script=sci_arttext&pid=S0036-
46652014000200157&lng=en&tlng=en
68. Kustriyani M. HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI PERAWAT DENGAN
KEPATUHAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (
HANDSCOON dan MASKER) DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD dr.
LOEKMONO HADI KUDUS. 2016. 36-42 p.
69. Ningsih KW. Keluhan Low Back Pain pada Perawat Rawat Inap RSUD
Selasih Pangkalan Kerinci. J IPTEKS Terap. 2017;11(1):75–88.
70. Herdita P. Characteristic of Needle Stick Injury on Health. 2013. 1-12 p.
71. Kurniawidjaja LM, Purnomo E, Maretti N, Pujiriani I, Kajian P, Kerja K, et
al. Pengendalian Risiko Ergonomi Kasus Low Back Pain pada Perawat di
Rumah Sakit Ergonomic Risk Control on Low Back Pain among Hospitals
â€TM Nurses. Maj Kedokt Bandung. 2014;46(4):225–33.
72. Isnaniar. Hubungan antara Faktor Manusia, Lingkungan, Manajemen
Keeselamatan dan kesehatan Kerja dengan Penyakit dan kecelakaan Kerja
pada perawat di Rawat Inap RSUP Arifin Achmad Pekanbaru. 2017.
73. Mapanawang S. Hubunagn antara Pengetahuan, Kompetensi, Lama kerja,
Beban Kerja dengan Kejadian Tertusuk jarum Suntik pada perawat di Rsud
Liun Kendage Tahuna. EMBA. 2017;5(3):4336–45.
74. Retnaningsih D. Beban Kerja Perawat Terhadap Implementasi Patient Safety
di Ruang Rawat Inap. J Keperawatan Soedirman. 2016;11(1):44–52.
75. Suwandi AW. Hubungan antara Beban Kerja dan sres Kerja dengan
Kelelahan Kerja pada Perawat RS Bayangkara Tk. III Manado. 2016.
76. Kurniyanti MA, Supriati L, Studi P, Biomedik M, Kedokteran F, Brawijaya
U, et al. TERHADAP PERILAKU CARING PERAWAT Di Instalasi Gawat
Darurat RSUD dr . Soedarsono Pasuruan. J Ilm Kesehat Media Husada.
2015;4(1):49–58.
77. Sutomo AH. dalam K3 dan kecelakaan kerja perawat di rumah sakit swasta
di Yogyakarta. BKM J Community Med Publik Heal. 2016;32(11):415–20.
78. Ibrahim H, Damayati DS, Amansyah M. Al - Sihah : Public Health Science
Journal Gambaran Penerapan Standar Manajemen di Rumah Sakit Umum
Daerah Haji Makassar. Public Heal Sci J Gambaran Penerapan Standar
Manaj di Rumah Sakit Umum Drh Haji Makassar. 2017;9(2):160–73.
79. Abdallah SA, Al-Shatti L, Al-Awadi B, Al-Hammad N. Disinfectants use
awareness among college of nursing students and nurses in some healthcare
settings, Kuwait. Middle East J Sci Res. 2012;12(7):964–9.
LAMPIRAN
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3

No Type of event Not Encountered Encontered


Encountered ≤ 3 kali > 3 kali
1. Cutting with sharp objects

2. Needle sticks

3. Exposure to blood or other

body fluids

4. Breakage sample containers or

slides

5. Falling Foreign object in the

eyes

6. Chemical Splash in the eyes

7. Fluid Splash in the eyes

8. Eye contact with desinfectants

vapors.

9. Exposure to radiation

10. Breathing with desinfectants

vapors.

11. Breathing fumes of the

emergence and stability drugs

12. Drug or chemical poisoning

13. Poisoning with chemical

solvent

14. Falling from height


15. Slide and trip

16. Injuri for falling object

17. Traumatic backache while

changing patients position

18. Assaulted or injured by the

patient or other visitor’s


Lampiran 4
Lembar 5
Jenis kejadian Tidak Mengalami Mengalami
mengalami ≤ 3 kali > 3 kali
1. Terluka karena benda tajam

2. Tertusuk jarum

3. Terkena darah atau cairan tubuh

pasien

4. Kerusakan pada kontainer

spesimen

5. Kejatuhan benda asing di mata

6. Terkena cipratan zat kimia di

mata

7. Terkena cipratan cairan di mata

8. Kontak mata dengan uap

disinfektan

9. Terkena paparan radiasi

10. Menghirup uap disinfektan

11. Menghirup uap obat penstabil

12. Keracunan obat atau zat kimia

lain

13. Keracunan pelarut kimia

14. Jatuh dari ketinggian

15. Tersandung dan tergelincir

16. Terluka karena kejatuhan benda


Jenis kejadian Tidak Mengalami Mengalami
mengalami ≤ 3 kali > 3 kali
17. Sakit punggung saat mengganti

posisi pasien

18. Diserang atau terluka karena

pasien atau pengunjung lain


Lampiran 6
Lampiran 7
Lampiran 8
FORM PENILAIAN UJI EXPERT

Keterangan nilai :
1 : tidak relevan
2 : kurang relevan
3 : relevan dengan perbaikan
4 : relevan

1. KUESIONER KECELAKAAN KERJA PADA MAHASISWA


KEPERAWATAN

NILAI
NO PERTANYAAN CATATAN
1 2 3 4
1 Terluka karena benda tajam seperti V
kaca, ampul,pisau,dll.
2 Tertusuk jarum V

3 Terkena darah atau cairan tubuh V

pasien

4 Kerusakan pada wadah spesimen V

yang mengenai tubuh

5 Kejatuhan benda asing di mata V

6 Terkena cipratan zat kimia di mata V

7 Terkena cipratan cairan di mata V

8 Kontak mata dengan uap disinfektan V

seperti alkohol, klorin, hydrogen

peroksida, iodin, formaldehid, dll.

9 Terkena paparan radiasi akut yang V

mengakibatkan mual dan muntah.


10 Menghirup uap disinfektan V

11 Menghirup uap obat pengawet V

seperti sulfur dioxide, kloroform,

methylparaben, dll.

12 Keracunan obat atau zat kimia lain V

13 Keracunan pelarut kimia seperti V

alkohol,aseton,etil asetat, keton, dll.

14 Jatuh dari ketinggian V

15 Tersandung atau tergelincir V

16 Terluka karena kejatuhan benda V

17 Sakit punggung saat memindahkan V

posisi atau mengangkat pasien

18 Diserang atau terluka karena pasien V

atau pengunjung lain


Lampiran 9
Lampiran 10

Lampiran 1. Bukti Perizinan Peneliti terkait kuisioner Penelitian


KUESIONER
GAMBARAN KECELAKAAN KERJA PADA MAHASISWA
KEPERAWATAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SAAT PRAKTIK KLINIK
DI RUMAH SAKIT

Disusun oleh:
Nama : Ririn Purwaning Tyas
NIM : 22020114130129

DEPARTEMEN KEPERAWATAN
JURUSAN ILMU KEPERAWATTAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2018
LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada yth.
Calon Responden Penelitian
Di tempat

Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Ririn Purwaning Tyas
NIM : 22020114130129
Adalah mahasiswa keperawatan semester 8 (delapan) Jurusan S-1 Keperawatan
Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro yang akan melakukan penelitian dengan
judul “ Gambaran Kecelakaan Kerja Pada Mahasiswa Keperawatan Undip Saat Praktik
Klinik di Rumah Sakit”.
Saya bermaksud memohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/I untuk menjadi
responden dalam penelitian ini dengan mengisi kuesioner yang sudah disediakan sesuai
dengan petunjuk yang tertata. Segala informasi yang menyangkut identitas dan
jawaban yang Bapak/Ibu/Saudara/I untuk menjadi diberikan akan dijamin
kerahasiaannya dan hanya digunakan dalam penelitian ini.
Demikian permohonan ini saya sampaikan. Atas perhatian dan partisipasinya
saya ucapkan terimakasih.

Semarang, 2018

Peneliti

Ririn Puraning Tyas


LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

JUDUL PENELITIAN : Gambaran Kecelakaan Kerja pada Mahasiswa


Keperawatan Universitas Diponegoro saat Praktik Klinik
di Rumah Sakit

INSTANSI PELAKSANA : Ririn Purwaning Tyas

PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN


(INFORMED CONSENT)
Bapak/Ibu/Sdr/i Yth: …

Perkenalkan nama saya Ririn Purwaning Tyas, saya Mahasiswa Program Studi Sarjana
Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. Guna mendapatkan gelar Sarjana
Keperawatan, maka salah satu syarat yang ditetapkan kepada saya adalah menyusun sebuah
Skripsi/penelitian. Penelitian yang akan saya lakukan berjudul “ Gambaran Kecelakaan Kerja
pada Mahasiswa Keperawatan Universitas Diponegoro saat Praktik Klinik di Rumah Sakit”.

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui Gambaran Kecelakaan Kerja Pada Mhasiswa
Keperawatan saat Praktik Klinik. Saya memohon dengan kerendahan hati kepada
Bapak/Ibu/Sdr/i/ meluangkan sedikit waktu kurang lebih 10 menit untuk dapat mengisi
kuesioner yang telah saya sediakan.

Manfaat dari penelitian ini dapat menjadi salah satu bahan pertimbangan bagi pihak
Akademik, khususnya Staf Akademik untuk meningkatkan pemahamanan mahasiswa terkait
kecelakaan kerja. Bagi perkembangan ilmu keperawatan, hasil penelitian ini diharapkan dapat
digunakan sebagai landasan untuk meningkatkan pelayanan.

Kuesioner yang saya berikan ini merupakan suatu bentuk tes untuk menilai sejauh
mana kemampuan Bapak/Ibu/Sdr/i dalam melaksanaan asuhan keperawatan. Penelitian yang
saya lakukan ini bersifat sukarela dan tidak ada unsur paksaan. Partisipasi Bapak/Ibu/Sdr/i
dalam penelitian ini juga tidak akan dipergunakan dalam hal-hal yang bisa merugikan
Bapak/Ibu dalam bentuk apapun dan tidak akan mempengaruhi status Bapak/Ibu sebagai
perawat di RSUD Bendan Kota Pekalongan. Data dan informasi yang Bapak/Ibu berikan dapat
saya jamin kerahasiaannya yaitu dengan tidak mencantumkan identitas subyek dan dapa
tersebut hanya akan saya gunakan untuk kepentingan penelitian, pendidikan, dan ilmu
pengetahuan. Maka dari itu Bapak/Ibu/Sdr/i tidak perlu takut atau ragu-ragu dalam
memberikan jawaban yang sejujurnya. Artinya semua jawaban yang diberikan oleh Bapak/Ibu
adalah benar dan jawaban yang diminta adalah sesuai dengan kondisi yang dirasakan
Bapak/Ibu selama ini.

Apabila ada informasi yang belum jelas, Bapak/Ibu dapat menghubungu saya, Ririn
Purwaning Tyas Program Studi Sarjana Keperawatan, No Hp 089635299552. Demikian
penjelasan dari saya. Terima Kasih atas perhatian dan kerjasama Bapak/Ibu dalam penelitian
ini.

Setelah mendengar dan memahami penjelasan sebelum penelitian, dengan ini saya
menyatakan

SETUJU / TIDAK SETUJU

Untuk ikut sebagai responden/sampel penelitian.

Semarang, ........................................2018

Peneliti Responden

(……………………………………………) (……………………………………..)

Saksi*

(...........................................)

Suami/istri/orangtua/saudara/.....................responden
KUESIONER
GAMBARAN KECELAKAAN KERJA PADA MAHASISWA
KEPERAWATAN SAAT PRAKTIK KLINIK DI RUMAH SAKIT

Nomor Responden (diisi oleh peneliti) :

A. Karakteristik Responden

Petunjuk :

1. Bapak/Ibu/Saudara/i tidak perlu mencantumkan nama untuk menjamin


kerahasiaan data
2. Mohon jawab pertanyaan berikut dengan apa adanya dan sejujur-
jujurnya.
3. Berilah tanda (V) untuk jawaban yang Bapak/Ibu/Saudara/I pilih

1. Nama (inisial) :

2. Jenis Kelamin : Laki – laki Perempuan

3. Umur : ……….. tahun

4. Mayoritas Shift Pagi Siang Malam

5. Stase yang pernah dilewati : KDDK/ANAK/MATERNITAS /KGD/JIKOM


*coret yang tidak perlu.
B. Kecelakaan Kerja pada Mahasiswa Keperawatan saat Praktik Klinik.

Petunjuk Pengisian : Berilah tanda (V) di dalam kolom jawaban yang tersedia

sesuai dengan persepsi bapak/Ibu/Saudara/I mengenai kondisi yang dialami,

dengan pilihan

1. Tidak pernah mengalami

2. Pernah mengalami < 3 kali


3. Pernah Mengalami > 3 kali

Jenis kejadian Tidak Mengalami Mengalami


mengalami kurang dari lebih dari 3
3 kali kali
Terluka karena benda tajam

seperti kaca, ampul, pisau.

Tertusuk jarum

Terkena darah atau cairan tubuh

pasien

Terkena cipratan zat kimia di

mata

Terkena cipratan cairan di mata

Kontak mata dengan uap

disinfektan seperti alcohol,

klorin, hydrogen perokside,

iodin, formaldehyde.
Jenis kejadian Tidak Mengalami Mengalami
mengalami kurang dari lebih dari 3
3 kali kali
Terkena paparan radiasi akut

yang mengakibatkan mual dan

muntah.

Keracunan pelarut kimia beracun

seperti alcohol, aseton,etil asetat,

keton, dll.

Menghirup uap disinfektan

Jatuh dari ketinggian

Tersandung atau tergelincir

Terluka karena kejatuhan benda

Sakit punggung saat

memindahkan posisi atau

mengangkat pasien.

Diserang atau terluka karena

pasien atau pengunjung lain


Hasil Uji Konstrak

Nomer Pertanyaan r hitung r tabel Keterangan


1 0,665 0, 312 Valid
2 0,576 0, 312 Valid
3 0,560 0, 312 Valid
4 0,188 0, 312 Tidak Valid
5 0,132 0, 312 Tidak Valid
6 0,415 0, 312 Valid
7 0,450 0, 312 Valid
8 0,470 0, 312 Valid
9 0,448 0, 312 Valid
10 0,562 0, 312 Valid
11 0,261 0, 312 Tidak Valid
12 0,267 0, 312 Tidak Valid
13 0,554 0, 312 Valid
14 0,730 0, 312 Valid
15 0,636 0, 312 Valid
16 0,725 0, 312 Valid
17 0,625 0, 312 Valid
18 0,506 0, 312 Valid
Corre
lation
s

TOTA
L_SK
Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10 Q11 Q12 Q13 Q14 Q15 Q16 Q17 Q18 OR

Q1 Pears
on
1 .548** .246 .000 .047 .413** .320* .235 .189 .333* -.166 .135 .087 .530** .640** .440** .456** .005 .665**
Correl
ation

Sig.
(2- .000 .126 1.000 .772 .008 .044 .145 .243 .036 .305 .406 .595 .000 .000 .004 .003 .978 .000
tailed)

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

Q2 Pears
on
.548** 1 .258 .000 .107 .416** .282 .182 .046 .237 -.087 -.119 .306 .561** .236 .508** .263 .216 .576**
Correl
ation

Sig.
(2- .000 .108 1.000 .509 .008 .078 .260 .778 .141 .593 .464 .055 .000 .142 .001 .101 .181 .000
tailed)

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

Q3 Pears
on
.246 .258 1 .666** -.097 .115 .244 .324* .128 .157 .114 -.109 .253 .413** .108 .253 .257 .260 .560**
Correl
ation

Sig.
(2- .126 .108 .000 .552 .479 .129 .041 .431 .334 .484 .504 .116 .008 .508 .115 .109 .105 .000
tailed)

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
Q4 Pears
on
.000 .000 .666** 1 .000 .000 .260 -.082 -.090 -.260 .000 -.100 .256 .187 -.039 .000 -.113 -.060 .188
Correl
ation

Sig.
(2- 1.000 1.000 .000 1.000 1.000 .105 .615 .583 .105 1.000 .541 .111 .247 .809 1.000 .489 .713 .244
tailed)

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

Q5 Pears
on
.047 .107 -.097 .000 1 .306 -.065 .082 -.135 -.152 .043 -.150 .225 -.118 .149 .313* .123 .196 .132
Correl
ation

Sig.
(2- .772 .509 .552 1.000 .055 .689 .613 .406 .348 .794 .355 .163 .470 .360 .050 .451 .225 .417
tailed)

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

Q6 Pears
on
.413** .416** .115 .000 .306 1 -.095 .120 .131 -.063 .062 .145 .093 .342* .216 .280 .315* .066 .415**
Correl
ation

Sig.
(2- .008 .008 .479 1.000 .055 .560 .462 .421 .698 .704 .370 .567 .031 .180 .081 .047 .687 .008
tailed)

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

Q7 Pears
.320* .282 .244 .260 -.065 -.095 1 .188 .019 .351* -.035 .021 .412** .438** .349* .388* -.004 .119 .450**
on
Correl
ation

Sig.
(2- .044 .078 .129 .105 .689 .560 .247 .909 .026 .829 .899 .008 .005 .027 .013 .981 .466 .004
tailed)

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

Q8 Pears
on
.235 .182 .324* -.082 .082 .120 .188 1 .035 .580** .017 -.157 .151 .092 .349* .358* .214 .343* .470**
Correl
ation

Sig.
(2- .145 .260 .041 .615 .613 .462 .247 .829 .000 .919 .334 .353 .572 .027 .023 .184 .030 .002
tailed)

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

Q9 Pears
on
.189 .046 .128 -.090 -.135 .131 .019 .035 1 .261 .473** .471** .165 .201 .127 .082 .395* .374* .448**
Correl
ation

Sig.
(2- .243 .778 .431 .583 .406 .421 .909 .829 .104 .002 .002 .310 .213 .434 .614 .012 .017 .004
tailed)

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

Q10 Pears
on
.333* .237 .157 -.260 -.152 -.063 .351* .580** .261 1 .035 -.021 .253 .341* .431** .507** .355* .443** .562**
Correl
ation
Sig.
(2- .036 .141 .334 .105 .348 .698 .026 .000 .104 .829 .899 .116 .031 .006 .001 .024 .004 .000
tailed)

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

Q11 Pears
on
-.166 -.087 .114 .000 .043 .062 -.035 .017 .473** .035 1 .425** .338* .095 -.080 -.058 .092 .269 .261
Correl
ation

Sig.
(2- .305 .593 .484 1.000 .794 .704 .829 .919 .002 .829 .006 .033 .559 .622 .720 .574 .094 .104
tailed)

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

Q12 Pears
on
.135 -.119 -.109 -.100 -.150 .145 .021 -.157 .471** -.021 .425** 1 .336* .112 .142 -.023 .260 .129 .267
Correl
ation

Sig.
(2- .406 .464 .504 .541 .355 .370 .899 .334 .002 .899 .006 .034 .492 .384 .889 .105 .427 .096
tailed)

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

Q13 Pears
on
.087 .306 .253 .256 .225 .093 .412** .151 .165 .253 .338* .336* 1 .359* .151 .426** .109 .544** .554**
Correl
ation
Sig.
(2- .595 .055 .116 .111 .163 .567 .008 .353 .310 .116 .033 .034 .023 .351 .006 .501 .000 .000
tailed)

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

Q14 Pears
on
.530** .561** .413** .187 -.118 .342* .438** .092 .201 .341* .095 .112 .359* 1 .510** .699** .359* .169 .730**
Correl
ation

Sig.
(2- .000 .000 .008 .247 .470 .031 .005 .572 .213 .031 .559 .492 .023 .001 .000 .023 .298 .000
tailed)

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

Q15 Pears
on
.640** .236 .108 -.039 .149 .216 .349* .349* .127 .431** -.080 .142 .151 .510** 1 .657** .436** .071 .636**
Correl
ation

Sig.
(2- .000 .142 .508 .809 .360 .180 .027 .027 .434 .006 .622 .384 .351 .001 .000 .005 .663 .000
tailed)

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

Q16 Pears
on
.440** .508** .253 .000 .313* .280 .388* .358* .082 .507** -.058 -.023 .426** .699** .657** 1 .392* .352* .726**
Correl
ation
Sig.
(2- .004 .001 .115 1.000 .050 .081 .013 .023 .614 .001 .720 .889 .006 .000 .000 .012 .026 .000
tailed)

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

Q17 Pears
on
.456** .263 .257 -.113 .123 .315* -.004 .214 .395* .355* .092 .260 .109 .359* .436** .392* 1 .355* .625**
Correl
ation

Sig.
(2- .003 .101 .109 .489 .451 .047 .981 .184 .012 .024 .574 .105 .501 .023 .005 .012 .025 .000
tailed)

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

Q18 Pears
on
.005 .216 .260 -.060 .196 .066 .119 .343* .374* .443** .269 .129 .544** .169 .071 .352* .355* 1 .507**
Correl
ation

Sig.
(2- .978 .181 .105 .713 .225 .687 .466 .030 .017 .004 .094 .427 .000 .298 .663 .026 .025 .001
tailed)

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

TOTA Pears
L_SK on
.665** .576** .560** .188 .132 .415** .450** .470** .448** .562** .261 .267 .554** .730** .636** .726** .625** .507** 1
OR Correl
ation
Sig.
(2- .000 .000 .000 .244 .417 .008 .004 .002 .004 .000 .104 .096 .000 .000 .000 .000 .000 .001
tailed)

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
Hasil Uji Realibilitas (N = 40 )

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

.843 14

Item-Total Statistics

Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted

Q1 34.18 14.046 .613 .824

Q2 34.03 14.897 .530 .830

Q3 34.10 15.528 .386 .841

Q4 33.43 17.020 .342 .841

Q5 33.40 17.015 .401 .839

Q6 33.62 15.779 .418 .837

Q7 33.62 16.548 .275 .845

Q8 33.68 15.353 .557 .828

Q9 33.48 16.666 .397 .838

Q10 33.58 15.122 .678 .821

Q11 33.95 14.972 .586 .825

Q12 33.68 15.046 .718 .819

Q13 34.00 15.026 .537 .829

Q14 33.50 16.513 .418 .837


Correla
tions

TOTAL
Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10 Q11 Q12 Q13 Q14 _SKOR

Q1 Pearso
n
1 .548** .246 .413** .320* .235 .189 .333* .087 .530** .640** .440** .456** .005 .716**
Correlat
ion

Sig. (2-
.000 .126 .008 .044 .145 .243 .036 .595 .000 .000 .004 .003 .978 .000
tailed)

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

Q2 Pearso
n
.548** 1 .258 .416** .282 .182 .046 .237 .306 .561** .236 .508** .263 .216 .635**
Correlat
ion

Sig. (2-
.000 .108 .008 .078 .260 .778 .141 .055 .000 .142 .001 .101 .181 .000
tailed)

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

Q3 Pearso
n
.246 .258 1 .115 .244 .324* .128 .157 .253 .413** .108 .253 .257 .260 .514**
Correlat
ion

Sig. (2-
.126 .108 .479 .129 .041 .431 .334 .116 .008 .508 .115 .109 .105 .001
tailed)

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

Q4 Pearso
n
.413** .416** .115 1 -.095 .120 .131 -.063 .093 .342* .216 .280 .315* .066 .404**
Correlat
ion
Sig. (2-
.008 .008 .479 .560 .462 .421 .698 .567 .031 .180 .081 .047 .687 .010
tailed)

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

Q5 Pearso
n
.320* .282 .244 -.095 1 .188 .019 .351* .412** .438** .349* .388* -.004 .119 .453**
Correlat
ion

Sig. (2-
.044 .078 .129 .560 .247 .909 .026 .008 .005 .027 .013 .981 .466 .003
tailed)

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

Q6 Pearso
n
.235 .182 .324* .120 .188 1 .035 .580** .151 .092 .349* .358* .214 .343* .525**
Correlat
ion

Sig. (2-
.145 .260 .041 .462 .247 .829 .000 .353 .572 .027 .023 .184 .030 .001
tailed)

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

Q7 Pearso
n
.189 .046 .128 .131 .019 .035 1 .261 .165 .201 .127 .082 .395* .374* .385*
Correlat
ion

Sig. (2-
.243 .778 .431 .421 .909 .829 .104 .310 .213 .434 .614 .012 .017 .014
tailed)

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

Q8 Pearso
.333* .237 .157 -.063 .351* .580** .261 1 .253 .341* .431** .507** .355* .443** .641**
n
Correlat
ion

Sig. (2-
.036 .141 .334 .698 .026 .000 .104 .116 .031 .006 .001 .024 .004 .000
tailed)

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

Q9 Pearso
n
.087 .306 .253 .093 .412** .151 .165 .253 1 .359* .151 .426** .109 .544** .468**
Correlat
ion

Sig. (2-
.595 .055 .116 .567 .008 .353 .310 .116 .023 .351 .006 .501 .000 .002
tailed)

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

Q10 Pearso
n
.530** .561** .413** .342* .438** .092 .201 .341* .359* 1 .510** .699** .359* .169 .738**
Correlat
ion

Sig. (2-
.000 .000 .008 .031 .005 .572 .213 .031 .023 .001 .000 .023 .298 .000
tailed)

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

Q11 Pearso
n
.640** .236 .108 .216 .349* .349* .127 .431** .151 .510** 1 .657** .436** .071 .673**
Correlat
ion

Sig. (2-
.000 .142 .508 .180 .027 .027 .434 .006 .351 .001 .000 .005 .663 .000
tailed)

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
Q12 Pearso
n
.440** .508** .253 .280 .388* .358* .082 .507** .426** .699** .657** 1 .392* .352* .771**
Correlat
ion

Sig. (2-
.004 .001 .115 .081 .013 .023 .614 .001 .006 .000 .000 .012 .026 .000
tailed)

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

Q13 Pearso
n
.456** .263 .257 .315* -.004 .214 .395* .355* .109 .359* .436** .392* 1 .355* .637**
Correlat
ion

Sig. (2-
.003 .101 .109 .047 .981 .184 .012 .024 .501 .023 .005 .012 .025 .000
tailed)

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

Q14 Pearso
n
.005 .216 .260 .066 .119 .343* .374* .443** .544** .169 .071 .352* .355* 1 .492**
Correlat
ion

Sig. (2-
.978 .181 .105 .687 .466 .030 .017 .004 .000 .298 .663 .026 .025 .001
tailed)

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

TOTAL Pearso
_SKOR n
.716** .635** .514** .404** .453** .525** .385* .641** .468** .738** .673** .771** .637** .492** 1
Correlat
ion
Sig. (2-
.000 .000 .001 .010 .003 .001 .014 .000 .002 .000 .000 .000 .000 .001
tailed)

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

**.
Correlat
ion is
significa
nt at the
0.01
level (2-
tailed).

*.
Correlat
ion is
significa
nt at the
0.05
level (2-
tailed).
Tabel Distribusi Frekuensi Karakteristik Mahasiswa Keperawatan Undip

Jenis Kelamin

Frequenc Valid Cumulativ


y Percent Percent e Percent

Valid LAki - laki 18 9.4 9.4 9.4

Perempu
174 90.6 90.6 100.0
an

Total 192 100.0 100.0

Usia
Frequenc Valid Cumulativ
y Percent Percent e Percent

Valid 20 4 2.1 2.1 2.1

21 160 83.3 83.3 85.4

22 14 7.3 7.3 92.7

23 12 6.2 6.2 99.0

31 1 .5 .5 99.5

40 1 .5 .5 100.0

Total 192 100.0 100.0

Shift_Kerja

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Pagi 132 68.8 68.8 68.8

Siang 35 18.2 18.2 87.0

Malam 25 13.0 13.0 100.0

Total 192 100.0 100.0


Stase_Praktik

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid KDDK 100 52.1 52.1 52.1

Anak 11 5.7 5.7 57.8

Maternitas 5 2.6 2.6 60.4

KMB 73 38.0 38.0 98.4

Jiwa 3 1.6 1.6 100.0

Total 192 100.0 100.0

Disribusi Frekuensi Kecelakaan Kerja

Q1

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Pernah Lebih dari 3 kali 27 14.1 14.1 14.1

Pernah Kurang dari 3 122 63.5 63.5 77.6

Tidak Pernah 43 22.4 22.4 100.0

Total 192 100.0 100.0

Q2

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Pernah Lebih dari 3 9 4.7 4.7 4.7

Pernah Kurang dari 3 kali 92 47.9 47.9 52.6

tidak pernah 91 47.4 47.4 100.0

Total 192 100.0 100.0


Q3

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid pernah lebih dari 3 kali 38 19.8 19.8 19.8

Pernah kurang dari 3 kali 99 51.6 51.6 71.4

Tidak Pernah 55 28.6 28.6 100.0

Total 192 100.0 100.0

Q4

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Pernah Kurang dari 3 kali 6 3.1 3.1 3.1

tidak pernah 186 96.9 96.9 100.0

Total 192 100.0 100.0

Q5

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid pernah lebih dari 3 kali 1 .5 .5 .5

pernah kurang dari 2 14 7.3 7.3 7.8

tidak pernah 177 92.2 92.2 100.0

Total 192 100.0 100.0

Q6

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid pernah lebih dari 3 kali 13 6.8 6.8 6.8

pernah kurang dari 3 kali 46 24.0 24.0 30.7

tidak pernah 133 69.3 69.3 100.0

Total 192 100.0 100.0


Q7

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid pernah lenih dari 3 kali 2 1.0 1.0 1.0

pernah kurang dari 3 kali 10 5.2 5.2 6.2

tidak pernah 180 93.8 93.8 100.0

Total 192 100.0 100.0

Q8

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid pernah lebih dari 3 kali 18 9.4 9.4 9.4

pernah kurang dari 3 kali 55 28.6 28.6 38.0

tidsk pernah 119 62.0 62.0 100.0

Total 192 100.0 100.0

Q9

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid pernah kurang dari 3 kali 2 1.0 1.0 1.0

tidak pernah 190 99.0 99.0 100.0

Total 192 100.0 100.0

Q10

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid pernah kurang dari 3 kali 5 2.6 2.6 2.6

tidak pernah 187 97.4 97.4 100.0

Total 192 100.0 100.0


Q11

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid pernah lebih dari 3 kali 16 8.3 8.3 8.3

pernah kurang dari 3 kali 92 47.9 47.9 56.2

tidak pernah 84 43.8 43.8 100.0

Total 192 100.0 100.0

Q12

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid pernah lebih dari 3 kali 3 1.6 1.6 1.6

pernah kurang dari 3 kali 18 9.4 9.4 10.9

tidak pernah 171 89.1 89.1 100.0

Total 192 100.0 100.0

Q13

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid pernha lebih dari 3 kali 39 20.3 20.3 20.3

pernah kurang dari 3 kali 82 42.7 42.7 63.0

tidak pernah 71 37.0 37.0 100.0

Total 192 100.0 100.0

Q14

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid pernah kurang dari 3 kali 29 15.1 15.1 15.1

tidak pernah 163 84.9 84.9 100.0

Total 192 100.0 100.0

Gambaran Kecelakaan Kerja pada Mahasiswa Keperawatan Undip


kecelakaan kerja

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tinggi 74 38.5 38.5 38.5

Rendah 118 61.5 61.5 100.0

Total 192 100.0 100.0

Tabel Crosstabulasi Karakteristik Responden dengan Tingkat Kecelakaan


Kerja
Jenis_Kelamin * kerja Crosstabulation

kerja

tinggi rendah Total

Jenis_Kelamin LAki - laki Count 4 14 18

% within Jenis_Kelamin 22.2% 77.8% 100.0%

% within kerja 5.4% 11.9% 9.4%

Perempuan Count 70 104 174

% within Jenis_Kelamin 40.2% 59.8% 100.0%

% within kerja 94.6% 88.1% 90.6%

Total Count 74 118 192

% within Jenis_Kelamin 38.5% 61.5% 100.0%

% within kerja 100.0% 100.0% 100.0%

Shift_Kerja * kerja Crosstabulation

kerja

tinggi rendah Total

Shift_Kerja Pagi Count 51 81 132

% within Shift_Kerja 38.6% 61.4% 100.0%

% within kerja 68.9% 68.6% 68.8%

Siang Count 14 21 35

% within Shift_Kerja 40.0% 60.0% 100.0%

% within kerja 18.9% 17.8% 18.2%

Malam Count 9 16 25

% within Shift_Kerja 36.0% 64.0% 100.0%

% within kerja 12.2% 13.6% 13.0%

Total Count 74 118 192

% within Shift_Kerja 38.5% 61.5% 100.0%

% within kerja 100.0% 100.0% 100.0%


Usia * kerja Crosstabulation

kerja

tinggi rendah Total

Usia 20 Count 2 2 4

% within Usia 50.0% 50.0% 100.0%

% within kerja 2.7% 1.7% 2.1%

21 Count 62 98 160

% within Usia 38.8% 61.2% 100.0%

% within kerja 83.8% 83.1% 83.3%

22 Count 7 7 14

% within Usia 50.0% 50.0% 100.0%

% within kerja 9.5% 5.9% 7.3%

23 Count 3 9 12

% within Usia 25.0% 75.0% 100.0%

% within kerja 4.1% 7.6% 6.2%

31 Count 0 1 1

% within Usia .0% 100.0% 100.0%

% within kerja .0% .8% .5%

40 Count 0 1 1

% within Usia .0% 100.0% 100.0%

% within kerja .0% .8% .5%

Total Count 74 118 192

% within Usia 38.5% 61.5% 100.0%

% within kerja 100.0% 100.0% 100.0%


Stase_Praktik * kerja Crosstabulation

kerja

tinggi rendah Total

Stase_Praktik KDDK Count 32 68 100

% within Stase_Praktik 32.0% 68.0% 100.0%

% within kerja 43.2% 57.6% 52.1%

Anak Count 7 4 11

% within Stase_Praktik 63.6% 36.4% 100.0%

% within kerja 9.5% 3.4% 5.7%

Maternitas Count 2 3 5

% within Stase_Praktik 40.0% 60.0% 100.0%

% within kerja 2.7% 2.5% 2.6%

KMB Count 33 40 73

% within Stase_Praktik 45.2% 54.8% 100.0%

% within kerja 44.6% 33.9% 38.0%

Jiwa Count 0 3 3

% within Stase_Praktik .0% 100.0% 100.0%

% within kerja .0% 2.5% 1.6%

Total Count 74 118 192

% within Stase_Praktik 38.5% 61.5% 100.0%

% within kerja 100.0% 100.0% 100.0%


Distribusi frekuensi Usia

Statistics

Usia

N Valid 192

Missing 0

Mean 21.33

Median 21.00

Mode 21

Std. Deviation 1.628

Variance 2.651

Range 20

Minimum 20

Maximum 40

Sum 4095
Lembar Kuesioner
Lampiran Permohonan Ijin Penelitian
Lampiran Uji Normalitas

Hasil Uji Normalitas ( Kolmogrov-Smirnov)

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

skor_total 192 100.0% 0 .0% 192 100.0%

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

skor_total

N 192

Normal Parametersa Mean 36.77

Std. Deviation 3.077

Most Extreme Differences Absolute .145

Positive .079

Negative -.145

Kolmogorov-Smirnov Z 2.007

Asymp. Sig. (2-tailed) .001

a. Test distribution is Normal.


Lampiran Jadwal Penelitian

No Kegiatan September November Desember Januari Februari Maret April Mei Juni Juli
1. Pengajuan
Masalah dan
Persetujuan
Topik.
2. Bimbingan
Proposal
Skripsi.
3. Seminar
Proposal
4. Perbaikan
Proposal
5. Penelitian
dan
bimbingan
Hasil
Penelitian
6. Seminar
Hasil
7. Perbaikan
Riset
Keperawatan
Lampiran Jadwal Konsultasi

No. Tanggal Materi Konsultasi Dosen Keterangan


1. 29 September Konsultasi judul Judul skripsi
2017 terkait pasient
safety.
2. 27 November Konsultasi latar Terkait dengan
2017 belakang penelitian kecelakaan kerja,
mencari instrument
pada jurnal.
3. 27 Desember Konsultasi Bab 1 Melengkapi bab 1
2017
4. 19 januari Konsultasi revisi Mencari jurnal
2018 bab 1 dan bab 2 terkait kecelakaan
kerja pada
mahasiswa.

5. 24 januari Konsultasi Bab 2 Terkait isi dari


2018 tinjauan pustaka
6. 29 Januari Konsultasi revisi Penambahan
2018 bab 2 dan bab 3 kerangka teori,
pemusatan ke jenis
kecelakaan kerja.
7. 6 Februari Kosultasi Bab 3 Mengenai
2018 metodologi
penelitian
8. 14 Februari Konsultasi revisi Perbaikan bab 2
2018 Bab 3 dan bab 3
9. 20 Februari Konsultasi revisi Perbaikan
2018 bab 3 mengenai metode
penelitian,
validitas dan
reabilitas.
10 21 Juni 2018 Konsultasi bab 4 dan Penambahan
5 referensi, hasil
penelitian bagian
deskripsi lebih
dijelakan.
11 27 Juni 2018 Konsul bab 4-5 Perbaikan kata,
penambahan
referensi.
12 3 Juli 2018 Konsul bab 3-6 Ganti kata sebelum
penelitian,
dimasukkan hasil
uji, sesuaikan
dengan bab 1 untuk
saran dan
kesimpulan.
13. 11 juli 2018 Konsul abtrak bab 3 Sambungkan
ampai 6 antara hasil dengan
kesimpulan,
kumpulkan draft
skripsi.
CATATAN HASIL KONSULTASI

Hari/tanggal : Jumat, 29 September 2017


Catatan :
Penjelasan mengenai latar belakang yang dapat diambil dalam penulisian
skripsi

Hari/tanggal : Senin, 27 November 2017


Catatan :
Pengambilan judul mengenai hand higyiene yang berhubungan dengan pasien
safety

Hari/tanggal : Rabu, 27 Desember 2017


Paraf
Catatan :
Judul Hand Hygiene diganti dengan kecelakaan kerja terkait dengan
mahasiswa keperawatan undip, latar belakang harus berisi fenomena masalah
yang ingin diangkat. Lebih difokuskan kepada apa yang ingin diteliti

Hari/tanggal : Jumat, 19 januari 2018


Paraf
Catatan :
Bab 1 tujuan penelitian diganti dengan sesuai apa yang diteliti, rumusan
masalah harus jelas, bab 2 coba cari jurnal mengenai kebijakan rumah sakit
tentang kecelakaan kerja, teori dimasukkan diawal, buat kerangka teori

Hari/tanggal : Rabu, 24 januari 2018


Paraf
Catatan :
Coba kaitkan tinjauan pustaka dengan kuisioner yang didapat, pertanyaan
dikuisioner akan dijabarkan di tinjauan pustaka. Tidak memerlukan hipotesis.

Hari/tanggal : Senin, 29 januari 2018 Paraf


Catatan :
Bab 2 difokuskan ke jenis kecelakaan kerja dan jika tidak da kebijakan bisa di
hilangkan. Bab 3 nanti coba cari referensi skripsi kakak tingkat

Paraf
Hari/tanggal : Selasa, 6 Februari 2018
Catatan :
Bab 2 fokuskan pada jenis-jenis kecelakaan kerja sesuai dengan kerangka
konsep, bab 3 lengkapi sampai akhir.

Hari/tanggal : Rabu, 14 Februari 2018


Paraf
Catatan : uji validitas pada bab 3 disesuaikan dengan yang ada dijurnal,
kuisioner ditranslate ke Indonesia, skala ukur diubah untuk kriteria umur, uji
reliabilitas disesuaikan dengan jurnal, metode jika menggunakan google form
ditambahkan.

Hari/tanggal : Selasa, 20 Februari 2018


Catatan : Paraf
Pelajari metodologi penelitian dan kuasai fenomena yang dijadikan object
penelitian, tinggal draft data kemudian disusun sesuai dengan buku panduan.

Hari/tanggal : Kamis , 21 Juni 2018 Paraf


Catatan :
Usia disesuaikan dengna DO, penjelasan table untuk bab 4 lebih rinci dan
difokuskan pada kecelakaan kerja yang dominan terjadi, crosstab untuk bab 5
pembahasan.

Hari/tanggal : Rabu, 27 Juni 2018


Catatan : Paraf

Kecelakaan kerja tidak perlu dikategorikan ditambah referensi.

Paraf
Hari/tanggal : Selasa, 3 Juli 2018
Catatan :
Bab 3 hilangkan bahasa sebelum penelitian, tambahkan hasil uji validitas,
tambah referensi tentang mahasiswa.

Paraf
Hari/tanggal : , 11 Juli 2018
Catatan :
Bagian abstrak disesuakan antara hasil dengan kesimpulan, saran yanga
aplikatif dan kumpulkan dari bab 1-6 dengan lampiran.

Paraf

You might also like