You are on page 1of 8

The 3rd University Research Colloquium 2016 ISSN 2407-9189

GAYA KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL MENINGKATKAN KINERJA


PERAWAT PELAKSANA

Wijayanti

Program Studi D3 Keperawatan STIKES PKU Muhammadiyah Surakart


Jalan Tulang Bawang Selatan No 26 Tegalsari Kadipiro Banjarsari Surakarta. 57136.
Telp (0271) 734955
Email: wijayanti0603@gmail.com

Abstract

The head nurses’ leadership style when interacting with nursing staffs and when managed their
ward affected to nursing staffs’ job satisfaction and performance. This study aimed to identify the
relationship between head nurses’ leadership style with nursing staffs’ satisfaction and
performance. The design research used correlative descriptive with cross sectional approach,
involved 146 nursing staffs that selected by random sampling at Cibinong general Hospital. Data
were analyzed by chi-square, Fisher's exact test and logistic regression. The results showed that
there was a relationship between head nurses leadership style (servant, transactional, and
transformational) with nursing staffs performance (p <0.05). head nurses Leadership style that
most associated with nursing staffs performance was transactional leadership style (OR = 3.846).
it is recommended for head nurses to apply the transactional leadership style to improve nursing
staffs performance through the provision of gifts, give intervention and supervise their nursing
staffs if needed, and establishes a reward system.

Keywords: leadership style, satisfaction, performance, transformasional, transactional, servant.

1. PENDAHULUAN Pemimpin mempunyai kewajiban


Kinerja dalam sebuah organisasi menjadi memberikan perhatian yang sungguh-sungguh
dasar penilaian sebuah pelayanan. Kinerja dapat untuk membina, menggerakkan, mengarahkan
dinilai dengan mengidentifikasi kriteria semua potensi anggota di lingkungannya untuk
penilaian berdasarkan kuantitas, kualitas, mencapai tujuan organisasi. Sadasa (2013)
ketepatan waktu, pemecahan masalah dan menyatakan bahwa kesuksesan sebuah
pengambilan keputusan, hubungan dengan organisasi bergantung dari pemimpin dalam
orang lain, melalui pengamatan perilaku, mengarahkan semua potensi, mengidentifikasi
management skill, keterampilan leadership semua hal untuk mencapai visi yang ingin
(Osman et al, 2011). dicapai. Pemimpin harus mampu menekankan
Kemampuan pemimpin mempengaruhi dan partisipasi kelompok, diskusi, dan keputusan
menciptakan kondisi yang nyaman berdampak kelompok (Choi, 2007). Rasa kepemilikan
pada dedikasi dan produktivitas anggotanya anggota terhadap organisasi maupun sesame
selama bekerja (Shiva & Suar, 2012) untuk rekan harus mampu dimunculkan oleh seorang
pelayanan yang terbaik (Kouzes & Posner, pemimpin (Bhatti et al., 2012).
2010). Pemimpin dapat menerapkan beberapa Pemimpin harus berkemampuan
gaya sekaligus bergantung pada tuntutan situasi merangsang anggotanya untuk berkembang
(Russell, 2011). Gaya servant, transformasional Shahhosseini, Silong & Ismaill (2013). Marquis
dan transaksional sedang dikembangkan saat ini & Huston (2012), pemimpin mendorong
(Ahmad at al., 2013; Harwiki, 2013; anggotanya untuk bekerja dengan menyediakan
Sethuraman & Suresh, 2014). sumber daya dan penghargaan sebagai imbalan
untuk dapat memotivasi, produktivitas dan

205
The 3rd University Research Colloquium 2016 ISSN 2407-9189

pencapaian tugas yang efektif serta berorientasi untuk melaksanakan tugas organisasi secara
pada hasil. sukarela (Huber, 2010), memberdayakan
Turn over tahun 2013 sebesar 10-15%, dan kepercayaan dan mengajarkan orang lain untuk
55,55% dari 63 orang perawat menyatakan menggunakan seluruh kemampuannya dengan
beban kerja perawat sering tidak sesuai dengan mengabaikan kepercayaan yang dapat
kemampuan (Wianti, 2014). Gaya membatasi mereka (Marquis & Huston, 2010).
kepemimpinan yang diterapkan karu belum Pemimpin mempunyai kesempatan yang
sesuai dengan harapan perawat pelaksana yang lebih besar untuk mempengaruhi anggotanya
akhirnya berdampak pada kinerja. Fenomena dalam mencapai tujuan organisasi, yang
yang ada di lapangaan menunjukkan bahwa diharapkan, mempromosikan visi organisasi
masih ada kepala ruangan yang berlatar melalui komunikasi. Pemimpin ini dapat
belakang pendidikan D III keperawatan, yang berinteraksi dengan anggotanya, sehingga
akhirnya berdampak pada kemampuan menciptakan kolaborasi, dan dorongan dalam
pengambilan keputusan, belum bisa mencapai misi serta tujuan organisasi (Sadasa,
memfasilitasi aspirasi dari anggota kepada 2013). Dedikasi dan produktivitas anggotanya
pemimpin puncak. Penghargaan terhadap selama bekerja dapat diciptakan oleh pemimpin
prestasi perawat belum dilakukan, perawat melalui penciptaan suasana kepemilikan di
mengalami kejenuhan selama bekerja, hanya antara sesama anggota (Shiva & Suar, 2012).
melakukan rutinitas karena tidak sesuai antara Kouzes & Posner (2010) menyatakan
penghargaan dan tanggung jawab, karu belum keberhasilan kinerja organisasi dipengaruhi
mampu membangkitkan motivasi dan oleh seorang pemimpin.
menstimulus anggotanya. Hasil uji coba Cara yang digunakan pemimpin dalam
terhadap 14 kepala ruangan di rumah sakit, mempengaruhi perilaku anggotanya atau norma
perlu adanya bukti fisik dari evaluasi terhadap perilaku yang dipergunakan oleh seseorang
kemampuan leadership kepala ruangan pada saat orang tersebut mencoba
(Afriyani, 2014). mempengaruhi perilaku orang lain disebut
Penelitian ini bertujuaan untuk meneliti dengan gaya (KBBI, 2015). Huber (2010)
hubungan gaya kepemimpinan kepala ruangan menjelaskan kombinasi gaya yang sesuai
dengan kinerja perawat pelaksana. dengan situasi dan tugas karyawan sangatlah
diperlukan. Kombinasi ini bertujuan agar
2. KAJIAN LITERATUR kepemimpinan yang dijalankan lebih efektif
Pencapaian hasil kerja individu atau untuk mencapai tujuan organisasi (Voon, Lo,
kelompok yang dapat dinilai secara kualitas Ngui & Ayob, 2011). Keefektivitas pemimpin
maupun kuantitas disebut dengan kinerja. dapat dinilai berdasarkan kriteria yang
Huber (2010) menyatakan kinerja adalah suatu digunakan, apakah dari produktivitas atau peran
usaha untuk mencapai tujuan dan tanggung dari anggotanya
jawab organisasi. Kemenkes (2013) Kurang terarahnya kepemimpinan dan
menjelaskan kinerja perawat dinilai melalui minat anggota dalam bekerja dapat terjadi
penampilan kerja perawat dalam memberikan karena tidak adanya gaya kepemimpinan
pelayanan asuhan keperawatan berdasarkan (Bhatti et al, 2012). Beberapa gaya yang biasa
tugas dan tanggung jawabnya mencakup aspek diterapkan antara lain autokarik, demokratik,
asuhan keperawatan, penerapan keselamatan laisse faire, servant, (Bhatti et al, 2012),
pasien, laporan insiden, ketaatan transformasional dan transaksional (Ahmad,
terhadap.Variabel yang berpengaruh terhadap Adi, Noor, Rahman, Yushuang, 2013; Choong,
kinerja menurut Gibson (2008) salah satunya Lau, Kuek, Lee, 2012; Harwiki, 2013; Marquis
adalah kepemimpinan. & Huston, 2012).
Kepemimpinan menjadi salah satu faktor Kepemimpinan servant merupakan gaya
penentu kinerja perawat. Sadasa (2013) seorang pemimpin yang bertindak sebagai
menjelaskan 35% kinerja dipengaruhi oleh gaya pelayan anggota dan custumer. Pemimpin
pimpinan. Pemimpin mempengaruhi orang lain memposisikan dirinya sebagai pelayan dan

206
The 3rd University Research Colloquium 2016 ISSN 2407-9189

memprioritaskan karyawan, pelanggan serta kinerja Kemenkes (2013) sejumlah 39


komunitas (Marquis & Huston, 2012). Liden, pernyataan. Semua instrumen dinilai dengan
Wayne, Zhao, & Henderson (2008), ciri skala likert 1 s.d 4 untuk pernyataan
kepemimpinan servant meliputi keterampilan unfaforable penilaian dilakukan secara terbalik.
konseptual, memberdayakan lain, membantu Hasil penelitian disajikan dalam bentuk
bawahan tumbuh dan berhasil, menempatkan proporsi/ distribusi frekuensi serta dianalisis
anggota menjadi prioritas, berperilaku etis, menggunakan Chi Square, uji Fisher, dan
kepekaan terhadap orang lain, menciptakan regresi logistik (Dahlan, 2014).
nilai bagi masyarakat. Tipe pemimpin ini
berpengaruh positif terhadap peningkatan 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
komitmen anggota, peningkatan budaya Hasil analisis penelitian ditunjukkan pada
organisasi serta kinerja karyawan (Harwiki, tabel 1.1.
2013)
Orientasi dari tipe kepemimpinan Tabel 1.1 Analisis Hubungan Karakteristik
transaksional adalah penghargaan atas kerja Demografi, Gaya Kepemimpinan dengan
dari staf. Sumber daya dan imbalan disediakan Kinerja
pemimpin untuk, memotivasi anggota, Kinerja
produktivitas dan pencapaian tugas yang efektif Variabel Cukup Baik Baik P
serta berorientasi pada hasil (Jones, 2007).
n % n %
Dimensi kepemimpinan transaksional dibagi
menjadi tiga. Voon et al. (2011), Tale (2010), Umur
16 15,1 90 84,9 0,476
dan Bass & Avolio (2004). meliputi - Dewasa awal
penghargaan, manajemen pasif, manajemen - Dewasa akhir 8 20 32 80
aktif, dan laizees faire. Total 24 16,4 122 83,6
Menginspirasi, mendorong angggotanya
Jenis Kelamin
untuk menggunakan metode baru dalam 8 18,2 36 81,8 0,709
- Laki-laki
mencari solusi merupakan salah satu
16 15,7 86 84,3
kemampuan pemimpin transformasional. - Perempuan
Kemampuan lain menurut Marquis & Huston Total 24 16,4 122 83,6
(2012), menggambarkan keadaan masa depan Pendidikan
kepada stafnya sehingga terjadi hubungan - D3 Keperawatan 19 18,4 84 81,6 0,311
interaktif keduanya, menjadi role model, - S1 Keperawatan 5 11,6 38 88,4
menyediakan lingkungan kerja yang & Ners
memotivasi dan menginspirasi anggotanya Total 24 16,4 122 83,6
untuk menjadi lebih berkembang. Shahhosseini, Status Pernikahan
Silong & Ismaill (2013) menjelaskan dalam - Belum Menikah 4 14,3 24 85,7 1
rangka mencapai tujuan organisasi, pemimpin 20 16,9 98 83,1
- Menikah
memotivasi staf dan meningkatkan pengetahuan
Total 24 16,4 122 83,6
stafnya, dengan memberdayakan sumber
organisasi secara optimal. Masa kerja
- <10 tahun 12 13,2 79 86,8 0,173
3. METODE PENELITIAN - ≥10 tahun 12 21,8 43 78,2
Merupakan penelitian desain Cross 24 16,4 122 83,6
Total
Sectional dengan melibatkan 146 perawat yang
diambil secara random sampling. Instrumen Unit Kerja
- Keperawatan 18 24 57 76 0,011*
MLQ dan instrumen dari Liden, Wayne, Zhao, kritis
& Henderson (2008) untuk mengukur gaya - Rawat Inap 6 8,5 65 91,5
kepemimpinan yang telah dimodifikasi 24 16,4 122 83,6
Total
sejumlah 36 pernyataan dan instrumen kinerja
yang dikembangkan dari indikator penilaian Servant

207
The 3rd University Research Colloquium 2016 ISSN 2407-9189

Kinerja Usia yang lebih tua, secara faal kerja akan


Variabel Cukup Baik Baik P lebih cepat merasa lelah (Suryanto et al., 2011)
tetapi bertentangan dengan Robbins & Judge
n % n %
(2013) bahwa semakin bertambahnya umur
- Kurang dominan 15 26,3 42 73,7 0,010*
seseorang, maka kematangan dalam
- Dominan 9 10,1 80 89,9 menghadapi sesuatu akan semakin baik
Total 24 16,4 122 83,6 termasuk dalam beradaptasi, respon emosi yang
Transaksional dapat mengurangi kecelakaan kerja serta
20 29,4 48 70,6 0,000* komitmen dan etika terhadap kinerja akan lebih
- Kurang dominan
4 5,1 74 94,9
meningkat. Pada kedua kelompok saling
- Dominan
melengkapi satu sama lain dengan baik karena
24 16,4 122 83,6
Total tim muda lebih fleksibel dan berteknologi maju
Transformasional sementara staf tua lebih berpengalaman tetapi
- Kurang dominan 19 26,4 53 73,6 0,001* kurang fleksibel (Maurer & Barbeite, 2011).
- Dominan 5 6,8 69 93,2 Tidak terdapat hubungan jenis kelamin
24 16,4 122 83,6
dengan kinerja perawat mendukung penelitian
Total
yang dilakukan Rayatin (2014). Profesi ini
cenderung melibatkan hubungan interpersonal
Hasil analisis hubungan antara karakteristik yang lebih banyak dilakukan oleh perempuan
individu perawat pelaksana menunjukkan yang lebih banyak kerjasama dan koordinasi
bahwa perawat dari kelompok dewasa awal, dalam tim daripada pria yang menghasilkan
perempuan, lulusan S1 Keperawatan & Ners, perilaku promosi diri, individualisme, daya
belum menikah dan bekerja kurang dari sepuluh saing yang mengganggu kerjasama tim dan
tahun, dan bekerja di unit rawat inap lebih efektivitas (Zoogah et al., 2008). Hal ini
banyak mempunyai kinerja baik. Berdasarkan memungkinkan pemberian pelayanan
persepsi perawat terhadap gaya kepemimpinan keperawatan oleh perempuan lebih sabar
kepala ruangan, sebagian perawat dibandingkan dengan laki-laki (Cano & Miller,
mempersepsikan kepala ruangan dominan 2005). Namun, baik laki-laki maupun
menggunakan gaya kepemimpinan servant perempuan berkesempatan menunjukkan
(89,9%), transaksional (94,9%), dan kinerja terbaik mereka dalam memberikan
transformasional (93,2%) berkinerja baik. pelayanan asuhan keperawatan bagi pasien.
Proporsi terbanyak pada perawat yang Kinerja perawat dengan latar belakang
mempersepsikan karu menggunakan gaya pendidikan S1 Ners lebih banyak yang baik
kepemimpinan transaksional (94,9%). dibandingkan dengan D3 Keperawatan. Ilyas
Hasil uji hipotesis menunjukkan terdapat (2012) menjelaskan level pendidikan yang lebih
hubungan antara unit kerja, gaya kepemimpinan tinggi akan meningkatkan kualitas hasil kerja,
servant, gaya kepemimpinan transaksional, dan karena ia mempunyai pikiran yang lebih logis,
gaya kepemimpinan transformasional dengan kritis dan sistematis dalam berpikir dan
kinerja perawat pelaksana. bertindak. Perawat yang mempunyai
pendidikan lebih tinggi akan lebih mampu
Tabel 1.2 Model Akhir Regresi Logistik menggunakan segala kemampuan yang
Kinerja dimiliki, keterampilan yang dikuasai serta
pengetahuannya dalam bertugas (Ratanto,
Variabel B p OR(IK95%) 2013).
Unit Kerja rawat 4,771(1,899-
inap
1,563 0,001
11,986)
Tidak adanya hubungan antara status
Transaksional 3,846(1,403- pernikahan menjelaskan bahwa peluang untuk
1,347 0,009
10,547) terjadinya kinerja terbaik dapat ditunjukkan
Transformasional 3,294(1,173- oleh perawat menikah ataupun yang belum
1,192 0,024
9,253)
menikah. Perawat yang telah menikah
Kontanta -0,662 0,071 0,516
mempunyai keluarga mempunyai tanggung

208
The 3rd University Research Colloquium 2016 ISSN 2407-9189

jawab yang lebih karena harus menghidupi mencapai tujuan. Roberts-Turner (2014) gaya
keluarganya, sehingga terjadi harapan lebih ini melibatkan proses pertukaran, pencapaian
besar (Ravari et al., 2013) yang ditunjukkan tujuan organisasi oleh para pengikut dalam
dengan kinerja terbaik mereka. Robbins & pertukaran untuk hadiah atau hukuman untuk
Judge (2013) menyatakan bahwa pernikahan kegagalan untuk mencapai tujuan. Gaya
membuat seseorang mamaksakan peningkatan kepemimpinan ini yang paling dominan
tanggung jawab yang dapat membuat suatu mempengaruhi kinerja di rumah sakit ini.
pekerjaan menjadi lebih berharga. Sifatnya yang khas terhadap pertukaran dalam
Peningkatan masa kerja kemungkinan kinerja mampu membuat anggotanya
meningkatkan rasa stres kerja akibat beban menunjukkan kinerja yang baik.
kerja yang berakibat pada ketidakpuasan, Penelitian Emmanuel & Ugochukwu (2013)
sebagai dampak terminal adalah kinerja yang selaras dengan hasil penelitian ini bahwa
kurang baik (Hairr et al, 2014). terdapat hubungan gaya kepemimpinan
Bekerja pada unit tertentu berpengaruh transformasional dengan kinerja. Pemimpin
terhadap kinerja (Bjork et al., 2007). Awases et transformasional mampu memberikan contoh
al. (2013) menyatakan bahwa perawat dengan serta informasi kepada bawahannya yang
beban kerja yang lebih besar dari staf yang berdampak meningkatkan kinerja. Pemimpin
tersedia berdampak pada peningkatan memberikan penilaian kinerja berdasarkan
ketidakhadiran dan penurunan kualitas kerja proses proses selama bekerja (Awases,
atau kinerja perawat. Namun kemungkinan Bezuidenhout, & Roos, 2013), mendorong
kasus keperawatan di unit rawat inap yang lebih karyawan untuk mencapai hasil yang lebih
bervariasi dibandingkan unit lain menuntut tinggi (Northouse, 2009), memperhitungkan
mereka kreatif dan inovatif dalam bekerja emosi karyawan, nilai-nilai, etnis, standar dan
sesuai dengan kondisi ruangan, serta tuntutan tujuan jangka panjang (Ahmad et al., 2013)
tugas secara kuantitatif, fisik, emosional (Al- yang dapat digunakan untuk mempengaruhi
Homayan et al., 2013). Daya kreativitas ini karyawan atau bahkan seluruh organisasi
dapat muncul karena motivasi pemimpin dengan melibatkan agen sosialisasi (Shiva &
dengan menyediakan lingkungan kerja yang Suar, 2012).
baik. Pendapat ini didukung oleh Suryanto et al.
(2011) bahwa pemimpin berpengaruh 5. SIMPULAN
meningkatkan daya kreativitas anggotanya. Penelitian menemukan terdapat hubungan
Kepemimpinan servant berkaitan erat antara gaya kepemimpinan (servant,
dengan kinerja organisasi. Walumbwa, transaksional dan transformasional) dengan
Hartnell, & Oke (2010) menyatakan kinerja perawat pelaksana. Gaya kepemimpinan
kepemimpinan ini menciptakan sikap karyawan yang paling berhubungan dengan kinerja adalah
dan lingkungan kerja positif yang gaya transaksional.
mempromosikan manfaat untuk individu dan Saran diberikan pelayanan keperawatan
kelompok, melampaui kepentingan diri, untuk menerapkan gaya kepemimpinan
mengungkapkan perhatian, bertindak atas transaksional untuk meningkatkan kinerja
kepentingan anggota dengan mengembangkan melalui pemberian hadiah untuk memotivasi
keterampilan, pengetahuan dan kemampuan staf, memberikan intervensi hanya ketika terjadi
anggotanya, terlibat dengan anggota tanpa masalah, serta memantau dengan aktif
pamrih, mendukung dan mengembangkan pekerjaan anggotanya, menetapkan sistem
perilaku anggotanya, melibatkan diri dalam reward sebagai cara memotivasi stafnya.
pekerjaaan anggota. Pemimpin yang melibatkan
diri dalam pekerjaaan anggota dapat 6. REFERENSI
meningkatkan kinerja staf (Harwiki, 2013).
Terdapat hubungan gaya kepemimpinan Afriyani, T. 2014. Laporan akhir residensi
transaksional dengan kinerja. Sifat utama dari kepemimpinan dan manajemen
pemimpin ini adalah adanya pertukaran untuk keperawatan di rumah sakit umum

209
The 3rd University Research Colloquium 2016 ISSN 2407-9189

daerah Cibinong Kabupaten Bogor. dari


(Laporan Residensi tidak http://bern.library.nenu.edu.cn/upload/s
dipublikasikan). Fakultas Keperawatan oft/001/33-03-40.pdf.
Universitas Indonesia, Depok.
Choi,S. (2007). Democratic leadership: The
Ahmad, A. R., Adi, M. N. M., Noor, H. M., Lessons of exemplary models for
Rahman, A. G. A., & Yushuang, T. democratic governance. International
2013. The influence of leadership style Journal of Leadership studies, 2, 243-
on job satisfaction among nurses. Asian 262. Diunduh dari
Social Science, 9(9), 172-178. Diunduh https://www.regent.edu.
dari
http://search.proquest.com/docview/142 Choong, Y., Lau, T., Kuek., T., & Lee, E.
4326695?accountid=17242. (2012) Job satisfaction of Malysian
nurses: A causal model. Journal of
Al-Homayan, A., Shamsudin, F. M., Economic and Behavioral Studies, 4
Subramaniam, C., & Islam, R. 2013. (12), 723-729. Diunduh dari
Impacts of job demands on nurses' http://connection.ebscohost.com.
performance working in public
hospitals. American Journal of Applied Dahlan, M. S. 2014. Statistik untuk kedokteran
Sciences, 10(9), 1050-1060. dan kesehatan: Deskriptif, bivariat, dan
doi:10.3844/ajassp.2013.1050.1060. multivariat dilengkapi aplikasi dengan
menggunakan SPSS (Eds 6). Jakarta:
Awases, M. H., Bezuidenhout, M. C., & Roos, Salemba Medika
J. H. 2013. Factors affecting the
performance of professional nurses in Emmanuel, I. E., & Ugochukwu, D. A. 2013.
Namibia. Curationis, 36(1), 1- Impact of transactional and
8.doi.org/10.4102/curationis.v36i1.108. transformational leadership styles on
organisational performance: Empirical
Bass, B. M., & Avolio, B. J. (2004). Manual: evidence from nigeria. The Journal of
The multifactor leadership Commerce, 5(1), 30. Diunduh dari
questionnaire. Palo Alto, CA: http://search.proquest.com/docview/134
Consulting Psychologists Press. 8575266?accountid=17242.

Bhatti, N., Maitlo, G. M., Shaikh, N., Hashmi, Gibson, J. S. (2008). Organisasi perilaku
M. A., & Shaikh, F. M. (2012). The struktur dan proses. Jakarta: Gramedia
impact of autocratic and democratic Pustaka Utama.
leadership style on job satisfaction.
International Business Research, 5(2), Hairr, D. C., Salisbury, H., Johannsson, M., &
192-201. doi:10.5539/ibr.v5n2p192. Redfern-Vance, N. (2014). Nurse
staffing and the relationship to job
Bjork, I.T., Samdal, G. B., Hansen, B. S., satisfaction and retention. Nursing
Torstad, S., Hamilton, G. A. 2007. Job Economics, 32(3), 142-7. Diunduh dari
satisfaction in a Norwegian p opulation http://search.proquest.com/docview/154
of nurses: a questionnaire survey. Int J 5343826?accountid=17242.
Nurs Study, 44:747–757.
Harwiki, W. 2013. The influence of servant
Cano, J. and Miller, G. 2005. A Gender leadership on organization culture,
Analysis of Job Satisfaction, Job organizational commitment,
Satisfier Factors and Job. Journal of organizational citizenship behavior and
agricultural education. 40-46. Diunduh employees' performance (study of

210
The 3rd University Research Colloquium 2016 ISSN 2407-9189

outstanding cooperatives in east java


province, indonesia). Journal of Osman, I. H., Berbary, L. N., Sidani, Y., Al-
Economics and Behavioral Studies, Ayoubi, B., & Emrouznejad, A. 2011.
5(12), 876-885. Diunduh dari. Data envelopment analysis model for
http://search.proquest.com/docview/150 the appraisal and relative performance
3663866?accountid=17242. evaluation of nurses at an intensive care
unit. Journal of Medical Systems, 35(5),
Huber, D. L. (2010). Leadership and nursing 1039-62.
care management (4th ed). USA: doi:http://dx.doi.org/10.1007/s10916-
Elsevier Inc. 010-9570-4.

Ilyas, Y. 2012. Kinerja, teori, penilaian & Ratanto. 2013. Hubungan faktor internal dan
penelitian (Ed). Depok: Fakultas eksternal dengan kinerja perawat
Kesehatan Masyarakat Universitas pelaksana di instalasi rawat inap
Indonesia. RSUD A.W. Syahranie Samarinda
Kalimantan Timur (Tesis, tidak
Jones, R. A. P. (2007). Nursing leadership and dipublikasikan). Fakultas Ilmu
management: Theories, processes and Keperawatan, Depok.
practice. Philadelphia: F.A. Davis
Company. Ravari, A., Bazargan-Hejazi, S., Ebadi, A.,
Mirzaei, T., & Oshvandi, K. 2013.
KBBI. (2015. Kinerja diunduh dari Work values and job satisfaction: A
http://kbbi.web.id/kinerja pada 25 qualitative study of Iranian nurses.
Februari 2015. Nursing Ethics, 20(4), 448-58.
doi:http://dx.doi.org/10.1177/09697330
Kementerian Kesehatan RI. 2013. Pedoman 12458606.
remunerasi perawat di rumah sakit.
Jakarta: Kementerian Kesehatan. Rayatin, L. 2014. Hubungan model
kepemimpinan kepala ruangan dengan
Kouzes, J. M., & Posner, B. Z. 2010. The kinerja perawat pelaksana di rumah
leadership challenge. Activities book. sakit (Tesis, tidak dipublikasikan).
Diunduh dari www. Pfeiffer.com. Fakultas Ilmu Keperawatan, Depok.

Liden, S. J., Wayne, Zhao, H., & Henderson, D. Roberts-Turner, R., Hinds, P. S., Nelson, J.,
2008. Servant leadership: Pryor, J., Robinson, N. C., & Wang, J.
Development of a multidimensional 2014. Effects of leadership
measure and multi-level assessment. characteristics on pediatric registered
The Leadership Quarterly, 19 (161- nurses' job satisfaction. Pediatric
177). Nursing, 40(5), 236-241,256. Diunduh
dari http://web.a.ebscohost.com.
Maurer, T. J. and Barbeite, F. G. 2011. Job
Performance and Age.diunduh dari Russell, M. E. 2011. Leadership theories and
http://medicine.jrank.org/pages/946/Job style: A transitional approach.
-Performance. International Journal of Leadership
Studies. 2. 1-18. Diunduh dari
Marquis, B. L., & Huston, C. J. (2012). http://usacac.army.mil.
Leadership roles and management
functions in nursing: Theory an Sadasa, K. (2013). The influence of
application (7th ed). Philadelphia: organizational culture, leadership
Lippincott Williams & Wilkins. behavior, and job satisfaction towards

211
The 3rd University Research Colloquium 2016 ISSN 2407-9189

teacher job performance. Indian investigation. Journal of Applied


Journal of Health and Wellbeing, 4(9), Psychology, 95(3), 517-529.
1637-1642. Diunduh dari doi:http://dx.doi.org/10.1037/a0018867.
http://search.proquest.com/docview/161
4334457?accountid=17242. Wianti, S. 2014. Laporan residensi manajemen
konflik kepala ruangan dalam upaya
Sethurahman, K., & Suresh, J. 2014. Effective optimalisasi kinerja perawat di RSUD
leadership styles. International Cibinong (Laporan residensi tidak
Business Research, 7 (9), 165-172. dipublikasikan). Fakultas Ilmu
doi:10.5539/ibr.v7n9p165. Keperawatan Universitas Indonesia,
Depok.
Shahhosseini, M., Silong, A. D., & Ismaill, I.
A. (2013). Relationship between Zoogah, D., Vora., Richard, O., & Peng, M. W.
transactional, transformational 2008. What determines the performance
leadership styles, emotional intelligence of strategic alliance managers? Two
and job performance. Researchers lens model studies. Asia Pac J Manag,
World, 4(1), 15-22. Diunduh dari. 28:483–508, doi 10.1007/s10490-009-
http://search.proquest.com/docview/164 9187-7
9167670?accountid=17242.

Shiva, M. S. A. M., & Suar, D. 2012.


Transformational leadership,
organizational culture, organizational
effectiveness, and programme
outcomes in non-governmental
organizations. Voluntas, 23(3), 684-
710.
doi:http://dx.doi.org/10.1007/s11266-
011-9230.

Tale, S. M. (2010). Leadership style and job


satisfaction among nurses, Master of
human resource. Malaysia:
Management University Utara
Malaysia.

Voon, M. L., Lo, M. C., Ngui. K. S., & Ayob,


N. B. (2011). The influence of
leadership styles on employees job
satisfaction in public sector
organization in Malaysia. International
journal of business, management and
social sciences, 2. 24-32. Diunduh dari
www.ijbmss-ng.com.

Walumbwa, F. O., Hartnell, C. A., & Oke, A.


2010. Servant leadership, procedural
justice climate, service climate,
employee attitudes, and organizational
citizenship behavior: A cross-level

212

You might also like