You are on page 1of 12

MAKALAH

GAYA KEPEMIMPINAN

Oleh :

INDO IYA MAPPAITA


201501078

Program Studi Ilmu Keperawatan

Stikes Widya Nusantara Palu

Tahun 2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka
kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “GAYA KEPEMIMPINAN
”. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam rangka kuliah
“MANEJEMEN KEPERAWATAN ” STIKes Widya Nusantara Palu. Dalam Penulisan
makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun
materi, mengingat akan kemampuan kami yang dimiliki. Maka dari itu, kritik dan saran dari
semua pihak sangat diharapkan kami demi penyempurnaan pembuatan makalah ini. Dalam
penulisan makalah ini kami menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada
pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada

1. Ibu HASNIDAR S.Kep,NS,M,Kep yang sudah memberikan tugas dan petunjuk


kepada penulis sehingga kami dapat meyelesaikan tugas ini.
2. Rekan-rekan semua di kelas Tingkat IV b
3. Semua pihak yang tidak disebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan
dalam penulisan makalah ini. Akhirnya kami berharap Allah SWT memberikan
imbalan yang setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan semoga
keberadaban makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak baik penulis maupun
yang membaca, Amiin Yaa Robbal’ Alamiin.
BAB I

PEMBAHASAN

A. Definisi

Berikut ini beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli mengenai definisi
kepemimpinan:

1. Rauch & Behling (1984)


Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktifitas-aktifitas sebuah kelompok yang
diorganisasi ke arah pencapaian tujuan.
2. Locke & Associates (1997)
Kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai proses membujuk (inducing) orang-orang
lain untuk mengambil langkah menuju sasaran bersama.
3. Stogdill
Kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi aktifitas seseorang atau
sekelompok orang untuk mau berbuat dan mencapai tujuan tertentu yang telah
ditetapkan.
4. Ordway Ted
Kepemimpinan adalah perpaduan berbagai perilaku yang dimiliki seseorang sehingga
orang tersebut mempunyai kemampuan untuk mendorong orang lain bersedia dan
dapat menyelesaikan tugas - tugas tertentu yang dipercayakan kepadanya.
5. Georgy R. Terry
Kepemimpinan adalah hubungan yang tercipta dari adanya pengaruh yang dimiliki
seseorang terhadap orang lain sehingga orang lain tersebut secara sukarela mau dan
bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
6. Paul Hersay, Ken Blanchord
Kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi aktifitas seseorang atau
sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan dalam suatu
situasi tertentu.
B. Kriteria Pemimpin

Menurut R.L.Khan mengemukaaan bahwa seorang pemimpin menjalankan pekerjaannya


dengan baik bila :

1. Memberikan kepuasan kebutuhan langsung para bawahannya.


2. Menyusun jalur pencapaian tujuan
3. Menghilangkan hambatan – hambatan pencapaian tujuan
4. Mengubah tujuan karyawan sehingga tujuan mereka bisa berguna secara
organisatoris

Menurut S.Suarli Pemimpin yang berkualitas harus memenuhi kriteria sebagai berikut:

1. Mempunyai keinginan untuk menerima tanggung jawab


2. Mempunyai kemampuan untuk perceptive insight atau persepsi introspektif
3. Mempunyai kemampuan untuk menentukan priorotas
4. Mempunyai kemampuan untuk berkomunikasi
C. Kepemimpinan dan Keperawatan

Menurut Milio perawat mempunyai kapasitas kekuatan untuk mempengaruhi kebijakan


masyarakat dan menganjurkan untuk mempersiapkan langkah-langkah berikut :

1. Mengatur
2. Melakukan pekerjaan : belajar mengerti proses politik, kelompok-kelompok penting,
masyarakat, dan kejadian tertentu,
3. Menyusun perbedaan pendapat yang bersifat memancing untuk mencocokan target
peserta dengan mengajukan pembatalan biaya, dukungan politik, kejujuran dan
keadali,
4. Mendukung dan memperkuat kedudukan pembuat keputusan yang tidak mantab,
5. Menghimpun kekuatan,
6. Merangsang perdebatan masyarakat,
7. Membuat kedudukan perawat dimedia massa,
8. Memilih suatu strategi utama yang paling efektif
9. Bertindak pada saat yang tepat,
10. Mempertahankan kegiatan,
11. Memelihara format desentralisasi organisasi,
12. Mendapatkan dan mengembangkan data penelitian yang terbaik untuk menunjang
posisi masing-masing,
13. Mempelajari pengalaman,
14. angan menyerah tanpa mencoba.

Perawat dalam posisi kepemimpinan adalah paling berpengaruh.


D. Gaya Kepemimpinan

Gaya kepemimpinan dapat diartikan sebagai penampilan atau karakteristik


khusus dari suatu bentuk kepemimpinan . Ada 4 (empat) gaya kepemimpinan yang telah
dikenal yaitu: otokratis, demokratis, partisipatif dan laissez faire (Gillies, 1996).

1. Gaya Kepemimpinan Otokratis

Gaya kepemimpinan otokratis adalah gaya kepemimpinan yang menggunakan kekuatan


jabatan dan kekuatan pribadi secara otoriter, melakukan sendiri semua perencanaan
tujuan dan pembuatan keputusan dan memotivasi bawahan dengan cara paksaan,
sanjungan, kesalahan dan penghargaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Dengan ciri-ciri sebagai berikut :

a. Wewenang mutlak terpusat pada pimpinan,


b. Keputusan selalu dibuat oleh pimpinan,
c. Kebijaksanaan selalu dibuat oleh pimpinan,
d. Komunikasi berlangsung satu arah dari pimpinan kepada bawahan,
e. Pengawasan terhadap sikap, tingkah laku, perbuatan atau kegiatan para
bawahannya dilakukan secara ketat,
f. Prakarsa harus selalu dating dari pimpinan,
g. Tiada kesempatan bagi bawahan untuk memberikan saran, pertimbangan atau
pendapat,
h. Tugas- tugas bagi bawahan diberikan secara instruktif,
i. Lebih banyak kritik daripada pujian,
j. Pimpinan menuntut prestasi sempurna dari bawahan tanpa syarat,
k. Pimpinan menuntut kesetiaan mutlak tanpa syarat,
l. Cenderung adanya paksaan, ancaman dan hukuman,
m. Kasar dalam bertindak,
n. Kaku dalam bersikap,
o. Tanggung jawab keberhasilan organisasu hanya dipikul oleh pimpinan.
2. Gaya Kepemimpinan Demokratis

Gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya seorang pemimpin yang menghargai


karakteristik dan kemampuan yang dimiliki oleh setiap anggota organisasi.Pemimpin
yang demokratis menggunakan kekuatan jabatan dan kekuatan pribadi untuk menggali
dan mengolah gagasan bawahan dan memotivasi mereka untuk mencapai tujuan bersama.
kepemimpinan demokratis memiliki ciri- ciri sebagai berikut :

a. Wewenang pimpinan tidak mutlak,


b. Pemimpin bersedia melimpahkan sebagai wewenang kepada bawahan,
c. Keputusan dibuat bersama antara pimpinan dan bawahan,
d. Kebijakan dibuat bersama antara pimpinan dan bawahan,
e. Komunikasi berlangsung timbale balik, baik terjadi antar pimpinan dengan
bawahan maupun bawahan dengan bawahan,
f. Pengawasan terhadap sikap, tingkah laku perbuatan atau kegiatan bawahan
dilakukan secara wajar,
g. Prakarsa dapat dating dari pimpinan maupun bawahan,
h. Banyak kesempatan bagi bawahan diberikan dengan lebih bersifat permintaan
dari pada instruktif,
i. Tugas-tugas kepada bawhan diberikan dengan lebih bersifat permintaan dar
pada instruktif,
j. Pujian dan kritik seimbang,
k. Pimpinan mendorong prestasi sempurna para bawahan dalam bats kemampuan
masing-masing,
l. Pimpinan meminta kesetiaan secara wajar,
m. Pimpinan memperhatikan perasaan dalam bersikap dan bertindak,
n. Terdapat suasana saling percaya, saling hrmat, menghormati dan saling harga
menghargai,
o. Tanggung jawab keberhasilan organisasi dipikul bersama pimpinan dan
bawahan.
3. Gaya Kepemimpinan Partisipatif

Gaya kepemimpinan partisipatif adalah gabungan bersama antara gaya kepemimpinan


otoriter dan demokratis dengan cara mengajukan masalah dan mengusulkan tindakan
pemecahannya kemudian mengundang kritikan, usul dan saran bawahan. Dengan
mempertimbangkan masukan tersebut, pimpinan selanjutnya menetapkan keputusan final
tentang apa yang harus dilakukan bawahannya untuk memecahkan masalah yang ada.

4. Gaya Kepemimpinan Laisses Faire “ Liberal “


Gaya kepemimpinan laisses faire dapat diartikan sebagai gaya “membebaskan” bawahan
melakukan sendiri apa yang ingin dilakukannya. Dalam hal ini, pemimpin melepaskan
tanggung jawabnya, meninggalkan bawahan tanpa arah, supervisi atau koordinasi
sehingga terpaksa mereka merencanakan, melakukan dan menilai pekerjaan yang menurut
mereka tepat.

Kepemimpinan Liberal antara lain berciri :

a. Pimpinan melimpahkan wewenang sepenuhnya kepada bawahan,


b. Keputusan lebih banyak dibuat oleh para bawahan,
c. Kebijaksanaan lebih banyak dibuat oleh para bawahan,
d. Pimpinan hanya berkomunikasi apabila diperlukan oleh bawahannya,
e. Hampir tiada pengawasan terhadap sikap, tingkah laku, perbuatan, atau
kegiata yang dilakukan para bawahan,
f. Prakarsa selalu dating dari bawahan,
g. Hampir tida pengarahan dari pimpinan,
h. Peran pimpinan sangat sedikit dalam kegiatan kelompok,
i. Kepentingan pribadi lebih utama daripada kepentingan kelompok,
j. Tanggung jawab keberhasilan organisasi dipikul oleh orang per orang.

Selanjutnya dapat dikemukan bahwa keempat gaya kepemimpinan di atas memiliki


kelebihan dan kekurangan tersendiri. Setiap gaya kepemimpinan bisa efektif dalam
situasi tertentu tetapi tidak efektif dalam situasi lainya.

Menurut (Gillies, 1996) Faktor yang menetukan efektifitas gaya kepemimpinan secara
situasional meliputi:

a. Kesulitan atau kompleksitas tugas yang diberikan,


b. Waktu yang tersedia untuk menyelesaikan tugas,
c. Ukuran unit organisasi,
d. Pola komunikasi dalam organisasi
e. Latar belakang pendidikan dan pengalaman pegawai,
f. Kebutuhan pegawai dan kepribadian pemimpin
E. Ciri Dan Ketrampilan Yang Harus Dikuasai Pemimpin Yang Efektif

Menurut Kadarman & Udaya Seorang pemimpin yang efektif tidak akan menggunakan
kelebihannya untuk menaklukkan orang lain, namun justru digunakan untuk mendorong
bawahannya dalam mencapai tujuan sesuai dengan kemampuan yang ada.

1. Swanburg (2000) menyatakan bahwa karakteristik pemimpin yang efektif adalah


sebagai berikut:
a. Intelegensi (pengetahuan, pendapat, keputusan, berbicara)
b. Kepribadian (mudah adaptasi, waspada, kreatif, kerjasama, integritas pribadi
yang baik, keseimbangan emosi dan tidak ketergantungan kepada orang lain)
c. Kemapuan (bekerjasama, hubungan antar manusia dan partisipasi sosial).
2. Fiedler (1977), dikutip dari Gillies (1996) menyatakan bahwa kepemimpinan dapat
berjalan efektif bila:
a. Kepemimpinan berganti dari satu orang ke orang lain dan berganti dari satu
gaya ke gaya lainnya seiring dengan terjadinya perubahan situasi kerja.
b. Pemimpin sebaiknya berasal dari anggota kelompok kerja, mengenal situasi
kerja dan memiliki kemampuan yang lebih tinggi dibanding anggota
kelompok kerja lainnya.
3. Bennis menyatakan bahwa pemimpin yang efektif adalah pemimpin yang memenuhi
karakteristik sebagai berikut:
a. Mempunyai pengetahuan yang luas dan kompleks tentang sistem manusia.
b. Menerapkan pengetahuan tentang pengembangan dan pembinaan bawahan.
c. Mempunyai kempuan menjalin hubungan antar manusia.
d. Mempunyai sekelompok nilai dan kemampuan yang memungkinkan untuk
mengenal orang lain dengan baik.
4. Merton, menguraikan kepemimpinan yang efekti dapat memenuhi 4 keadaan yaitu :
a. Seseorang akan mengerti apabila menerima auatu komunikasi,
b. Mempunyai pedoman apa yang harus dilakukan yang diminta oleh komunikasi
tadi,
c. Percaya bahwa perilaku yang diminta adalah sesuai dengan kehendak
perorangan dengan nilai yang baik,
d. Sesuai dengan tujuan dan nilai organisasi.
BAB II

KESIMPULAN

kepemimpinan dapat dirumuskan bahwa kepemimpinan berarti kemampuan dan kesiapan


yang dimiliki oleh seseorang untuk dapat mempengaruhi, mendorong, mengajak, menuntun,
menggerakkan, mengarahkan dan kalau perlu memaksa orang atau kelompok agar menerima
pengaruh tersebut dan selanjutnya berbuat sesuatu yang dapat membantu tercapainya suatu
tujuan tertentu (Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI,2009,125). Menurut Sindang
P.Siagian (2003)

kepemimpinan merupakan motor atau daya penggerak dari semua sumber-sumber bagi suatu
organisasi. Pembahasan tentang kepemimpinan menyangkut tugas dan gaya kepemimpinan,
cara mempengaruhi kelompok, yang mempengaruhi kepemimpinan seseorang.

Teori kontingensi melihat pada aspek situasi dari kepemimpinan (organization context).
Fiedler mengatakan bahwa ada 2 tipe variabel kepemimpinan: Leader
Orientation dan Situation Favorability.
DAFTAR PUSTAKA

Vroom, VH dan Yetton, PW (1973). Kepemimpinan dan pengambilan keputusan. Pittsburg:


University of Pittsburg
Munandar, Ashar Sunyoto . 2001 , Psikologi Industri dan Organisasi, Jakarta. Universitas
Indonesia
Edgar, H Schein. 1991, Psikologi Organisasi, Jakarta. Pustaka Binaman Pressindo

You might also like