You are on page 1of 20

ANALISIS AKUNTANSI LINGKUNGAN DALAM KAITANNYA

DENGAN KINERJA PERUSAHAAN MANUFAKTUR


YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
PERIODE TAHUN 2011-2014

Arian Trilast Putromo


C1C009065

Abstract
The title of this research is “ Analysis of Environmental Accounting in
Relation to The Performance of Manufacture Companies Listed in Indonesian
Stock Exchange Period 2011-2014”. The purpose of this research is to find out
the influence of environmental accounting on the performance of manufacture
companies listed on Indonesia Stock Exchange period 2011-2014. The number of
samples used in this research are nine manufacture companies which in its
determination was done by using purposive sampling. Environmental accounting
in this research projected by environmental performance which measured by
PROPER, environmental cost, and environmental disclosure which analyzed by
GRI index. Companies performance projected by economic performance which
measured by return on assets (ROA). Multiple regression analysis used to analyze
the existing variables. Based on result of data analysis found that having a
positive and significant influence to the companies economic performance
variable are only environmental cost variable. Meanwhile, environmental
performance and environmental disclosure variables each having positive
influence but not significant to company’s economic performance variable.

Keyword: environmental performance, PROPER, environmental cost,


environmental disclosure, GRI, economic performance, ROA.

1. Latar Belakang Masalah terjadinya perubahan-perubahan


Memasuki era globalisasi, di dalam kehidupan usaha. Hal
perkembangan teknologi dan tersebut menyebabkan
liberisasi pasar modal dunia persaingan bisnis menjadi sangat
berlangsung semakin cepat tajam, baik pasar domestik
sehingga menyebabkan (nasional) maupun pasar global
2

(internasional). Oleh karena itu, hanya tergantung pada ketepatan


banyak perusahaan berusaha dalam menggolongkan semua
memenangkan persaingan biaya-biaya yang dibuat
dengan meningkatkan mutu perusahaan. Akan tetapi
produk/jasa, sehingga dapat kemampuan dan keakuratan data
memberikan kepuasan bagi akuntansi perusahaan dalam
konsumen. Perusahaan yang menekan dampak lingkungan
tidak meningkatkan mutu yang ditimbulkan dari aktifitas
kerjanya akan menemui perusahaan. Tujuan lain dari
kesulitan dalma bersaing. Prinsip pentingnya pengungkapan
maksimalisasi laba yang ingin akuntansi lingkungan berkaitan
mencari keuntungan maksimal dengan kegiatan-kegiatan
justru banyak dilanggar oleh konservasi lingkungan oleh
perusahaan, seperti rendahnya perusahaan maupun organisasi
manajemen lingkungan, kinerja lainnya yaitu mencakup
lingkungan, dan rendahnya akan kepentingan organisasi publik
minat terhadap konservasi dan perusahaan-perusahaan
lingkungan. publik yang bersifat lokal.
Pencemaran lingkungan Secara garis besar, keutamaan
adalah contoh nyata rendahnya penggunaan konsep akuntansi
kesadaran akan kinerja lingkungan bagi perusahaan
lingkungan perusahaan di adalah kemampuan untuk
Indonesia. Beberapa pencemaran meminimalisasi persoalan-
lingkungan yang terjadi di persoalan lingkungan yang
Indonesia antara lain adalah dihadapinya. Banyak perusahaan
laporan operasi PT. Toba Pulp besar industri dan jasa yang kini
Lestari Tbk. Periode Januari-Mei menerapkan akuntansi
2003 yang disampaikan kepada lingkungan. Tujuannya adalah
Komisi VIII DPR pada awal meningkatkan efisiensi
Agustus 2003 (WALHI, 2003), pengelolaan lingkungan dengan
kasus pencemaran lingkungan melakukan penilaian kegiatan
oleh PT. Newmont Minahasa lingkungan dari sudut pandang
Raya di Teluk Buyat, Sulawesi biaya (environmental costs) dan
Utara (WALHI, 2005) dan kasus manfaat atau efek (economic
lumpur Lapindo di Sidoarjo benefit). Akuntansi lingkungan
yang belum terselesaikan sampat diterapkan oleh berbagai
saat ini. perusahaan untuk menghasilkan
Akuntansi lingkungan penilaian kuantitatif tentang
dapat meningkatkan performa biaya dan dampak perlindungan
ekonomi dan lingkungan usaha lingkungan (environmental
(Ikhsan, 2009). Usaha/kegiatan protection).
diharapkan akan mempunyai Mengacu pada teori
performa yang lebih baik pada legitimasi, perusahaan harusnya
sisi ekonomi maupun sisi terus berupaya memastikan
lingkungan. Keberhasilan bahwa mereka melakukan
akuntansi lingkungan tidak kegiatan operasional mereka
3

dalam bingkai dan norma yang tidak hanya menjadi sebuah


ada dalam masyarakat atau regulasi semata.
lingkungan dimana perusahaan Dengan adanya isu-isu
berada (Deegan, 1996). pemeliharaan lingkungan
Permasalahannya adalah sebagai dampak pemanasan
kebanyakan perusahaan atau global saat ini, perusahaan
institusi hanya berfokus pada dituntut melakukan strategi-
kegiatannya dalam strategi yang dapat membantu
menghasilkan laba tetapi terlaksananya lingkungan yang
mengesampingkan dampaknya baik dengan tanpa mengurangi
terhadap lingkungan sekitar nilai dari perusahaan tersebut.
yang pada akhirnya secara Kesadaran perusahaan terhadap
otomatis akan menimbulkan lingkungan bisa dilihat dari
konsekuensi lingkungan hidup di pembuatan laporan
sekitarnya. Aktivitas perusahaan, berkelanjutan (sustainability
baik secara langsung maupun report). Perkembangan jumlah
tidak, dapat menyebabkan perusahaan-perusahaan di
dampak terhadap lingkungan Indonesia sendiri yang membuat
hidup, sehingga perusahaan dan melaporkan sustainability
diharapkan ikut report menunjukkan tren positif
mempertimbangkan faktor setiap tahunnya. Dimulai di
lingkungan hidup dalam tahun 2006 yang baru satu
melaksanakan kegiatannya perusahaan yang membuat dan
Di Indonesia, tidak banyak melaporkan laporan
informasi atau diskusi yang berkelanjutan, sampai tahun
berkaitan dengan akuntansi 2015 setiap tahunnya jumlahnya
lingkungan sebagai salah satu semakin bertambah.
istilah atau sistem penilaian Berdasarkan data yang didapat
lingkungan khusus. Kemudian dari Global Reporting Initiatives
adanya Undang-Undang Nomor (GRI), per Februari 2016
32 Tahun 2009 Tentang terdapat sebanyak 85 perusahaan
Perlindungan dan Pengelolaan yang telah membuat dan
Lingkungan Hidup, serta mempublikasikan laporan
penerapannya di dalam industri mereka.
dengan Peraturan Pemerintah RI Pengungkapan kinerja
Nomor 74 Tahun 2001 Tentang lingkungan, sosial, dan ekonomi
Pengelolaan Bahan Berbahaya di dalam laporan tahunan atau
dan Beracun menjadi bukti laporan terpisah adalah untuk
bahwa pemerintah peduli mencerminkan tingkat
terhadap pengelolaan akuntabilitas, responsibilitas,
lingkungan. Namun undang- dan transparansi korporat kepada
undang dan peraturan tersebut investor dan stakeholders
perlu dievaluasi efektivitasnya di lainnya. Pelaporan tersebut
lapangan terkait dengan bertujuan untuk menjalin
pengelolaan lingkungan agar hubungan komunikasi yang baik
dalam prakteknya hal tersebut dan efektif antara perusahaan
4

dengan publik dan stakeholders Apabila industri


lainnya tentang bagaimana manufaktur tidak menangani
perusahaan telah hal-hal di atas secara baik,
mengintegrasikan corporate tentunya akan berakibat buruk
social responsibility (CSR) – pada perusahaan. Selain
lingkungan dan sosial- dalam terancam pencabutan izin
setiap aspek kegiatan operasinya operasi, perusahaan juga akan
(Darwin, 2008). memperoleh banyak tuntutan
Selain mendukung teori dari masyarakat sekitar atau
stakeholders, pengungkapan LSM lingkungan hidup yang
kinerja lingkungan dalam akan menyebabkan biaya yang
laporan tahunan atau laporan dikeluarkan oleh perusahaan
terpisah yang dilakukan menjadi besar. Selain itu, juga
perusahaan juga sesuai dengan akan menutup peluang
signalling theory. Informasi perusahaan untuk dapat
yang dipublikasikan sebagai memasarkan produknya ke
suatu pengumuman akan perusahaan-perusahaan yang
memberikan signal bagi investor terkenal ramah lingkungan.
dalam pengambilan keputusan Pada penelitian
investasi. Jika pengumuman Purwaningtias (2012) meneliti
tersebut mengandung nilai tentang hubungan kinerja
positif, maka diharapkan pasar lingkungan, biaya lingkungan,
akan bereaksi pada waktu dan pengungkapan lingkungan
pengumuman tersebut diterima terhadap kinerja keuangan
oleh pasar. perusahaan. Hasil penelitian ini
Industri manufaktur adalah adalah kinerja lingkungan tidak
industri yang memiliki kaitan berpengaruh signifikan terhadap
yang sangat erat dengan kinerja keuangan, sementara
lingkungan hidup. Betapa tidak, biaya lingkungan dan
suara-suara yang dihasilkan dari pengungkapan lingkungan
mesin-mesin produksi dapat berpengaruh signifikan terhadap
berpotensi menghasilkan kinerja keuangan perusahaan.
pencemaran suara. Alat-alat Fitriani (2013) meneliti
transportasi yang digunakannya tentang hubungan kinerja
dapat berpotensi menghasilkan lingkungan dan biaya
pencemaran getaran dan debu. lingkungan terhadap kinerja
Pemakaian air tanah yang keuangan. Penelitian ini meneliti
berlebihan, air buangan yang perusahaan BUMN yang listing
belum memenuhi baku mutu, di BEI pada periode 2004-2011.
rembesan minyak/oli, kebocoran Dalam penelitian tersebut
bahan bahan bakar berpotensi disimpulkan bahwa kinerja
menghasilkan pencemaran air. lingkungan berpengaruh positif
Lalu gas-gas yang dihasilkan terhadap kinerja keuangan,
dapat berakibat pada namun biaya lingkungan tidak
pencemaran udara bila tidak berpengaruh terhadap kinerja
diperhatikan. keuangan.
5

Dari latar belakang di atas maupun non-keuangan yang


dan hasil penelitian yang masih harus dipikul sebagai akibat
kontradiktif, penulis merasa dari kegiatan yang
perlu untuk melakukan mempengaruhi kualitas
penelitian kembali untuk lingkungan.
memperjelas dan memperoleh Menurut Badan
pemahaman mengenai pengaruh Perlindungan Lingkungan
kinerja lingkungan, biaya Amerika Serikat atau United
lingkungan, dan pengungkapan States Environment Protection
lingkungan terhadap kinerja Agency (US EPA) akuntansi
keuangan perusahaan dengan lingkungan adalah :
judul: “Analisis Akuntansi “Suatu fungsi penting tentang
Lingkungan Dalam Kaitannya akuntansi lingkungan adalah
dengan Kinerja Perusahaan untuk menggambarkan biaya-
Manufaktur yang Terdaftar di biaya lingkungan supaya
Bursa Efek Indonesia Periode diperhatikan oleh para
Tahun 2011-2014”. stakeholders perusahaan yang
mampu mendorong dalam
2. KAJIAN PUSTAKA DAN pengidentifikasian cara-cara
RUMUSAN HIPOTESIS mengurangi atau menghindari
biaya-biaya ketika pada
a. Akuntansi Lingkungan waktu yang bersamaan
Istilah akuntansi sedang memperbaiki kualitas
lingkungan mempunyai banyak lingkungan”.
arti dan kegunaan. Akuntansi b. Kinerja Lingkungan
lingkungan dapat mendukung (Environmental Performance)
akuntansi pendapatan, Perusahaan yang
akuntansi keuangan maupun memiliki environmental
bisnis internal akuntansi performance yang baik
manajerial. Fokus utamanya merupakan kebutuhan bagi
didasarkan pada penerapan stakeholder. Perusahaan yang
akuntansi lingkungan sebagai memiliki environmental
suatu alat komunikasi performance yang baik
manajerial untuk pengambilan merupakan good news bagi
keputusan bisnis internal. investor dan calon investor,
Akuntansi lingkungan dan memberikan ketertarikan
(Environmental Accounting bagi mereka untuk
atau EA) merupakan istilah menanamkan modalnya.
yang berkaitan dengan Perusahaan yang memiliki
dimasukkannya biaya tingkat kinerja lingkungan
lingkungan (environmental yang tinggi akan direspon
costs) ke dalam praktek secara positif oleh investor
akuntansi perusahaan atau melalui fluktuasi harga saham
lembaga pemerintah. Biaya perusahaan yang merupakan
lingkungan adalah dampak cerminan pencapaian kinerja
yang timbul dari sisi keuangan ekonomi perusahaan.
6

Kinerja lingkungan fungsi dari akuntansi


adalah kinerja perusahaan lingkungan yaitu untuk
untuk menciptakan lingkungan mengalokasikan maupun
yang hijau (green) (Suratno menghitung biaya yang
dkk, 2007). Kinerja lingkungan dikeluarkan peusahaan untuk
merupakan salah satu langkah terlibat dalam usaha pelestarian
penting perusahaan dalam lingkungan yang nantinya
meraih kesuksesan bisnis. dapat digunakan sebagai
Kinerja lingkungan adalah informasi bagi stakeholder.
hasil yang dapat diukur melalui Biaya lingkungan adalah
system manajemen lingkungan dampak (impact) baik moneter
yang didasarkan pada maupun non-moneter yang
kebijakan lingkungan, sasaran harus dipikul sebagai akibat
lingkungan dan target dari kegiatan yang
lingkungan (Purwanto, 2004). mempengaruhi kualitas
Kinerja lingkungan lingkungan (Djogo, 2002).
perusahaan dalam penelitian ini Sementara itu, biaya
diukur melalui PROPER atau lingkungan dapat pula
Program Penilaian Peringkat diklasifikasikan menjadi empat
Kinerja Perusahaan dalam kategori, yaitu biaya
Pengelolaan Lingkungan pencegahan lingkungan, biaya
Hidup yang merupakan deteksi lingkungan, biaya
instrumen yang digunakan oleh kegagalan internal lingkungan,
Kementrian Negara dan biaya kegagalan eksternal
Lingkungan Hidup (KLH) lingkungan (Hansen dan
untuk mengukur tingkat Mowen, 2007:780-782).
ketaatan perusahaan H2 : Environmental cost
berdasarkan peraturan yang berpengaruh secara parsial
berlaku. PROPER diumumkan terhadap economic
secara rutin kepada performance.
masyarakat, sehingga d. Pengungkapan Lingkungan
perusahaan yang dinilai akan (Environmental Disclosure)
memperoleh insentif maupun Salah satu cara untuk
disinsentif reputasi, tergantung mewujudkan akuntansi
kepada tingkat ketaatannya. lingkungan adalah dengan
H1 : Environmental menerapkan prinsip
performance berpengaruh pengungkapan (disclosure)
secara parsial terhadap dalam praktik akuntansi.
economic performance. Seperti yang dinyatakan dalam
c. Biaya Lingkungan PSAK No.1 paragraf 9 :
(Environmental Cost) “Perusahaan dapat pula
Biaya lingkungan muncul menyajikan laporan tambahan
sebagai salah satu akibat dari seperti laporan mengenai
diterapkannyaakuntansi lingkungan hidup dan laporan
lingkungan dalam suatu nilai tambah (value added
perusahaan. Karena salah satu statement), khususnya bagi
7

industri dimana faktor-faktor Pengukuran kinerja


lingkungan hidup memegang keuangan bisa dilakukan
peranan penting dan bagi menggunakan analisis rasio
industri yang menganggap profitabilitas. Rasio
pegawai sebagai kelompok profitabilitas merupakan hasil
pengguna laporan yang akhir bersih dari berbagai
memegang peranan penting.” kebijakan dan keputusan. Rasio
Mengenai pengungkapan profitabilitas akan memberikan
lingkungan, Indonesia juga jawaban yang akhir tentang
telah mengeluarkan regulasi efektifitas manajemen
tersebut melalui Undang- perusahaan (Weston &
Undang Perseroan Terbatas Copeland, 1999:232). Rasio
pada tahun 2007 bab V pasal probabilitas menggambarkan
74 yang menjelaskan bahwa kemampuan perusahaan
perseroan yang menjalankan mendapatkan laba melalui
kegiatan usahanya di bidang semua kemampuan dan sumber
dan/atau berkaitan dengan yang ada seperti kegiatan
sumber daya alam wajib penjualan, kas, modal, jumlah
melaksanakan tanggung jawab karyawan, jumlah cabang, dan
sosial dan lingkungan. sebagainya. Rasio yang
H3 : Environmental menggambarkan kemampuan
disclosure berpengaruh perusahaan menghasilkan laba
secara parsial terhadap disebut juga operating ratio
economic performance. (Harahap, 2007).
e. Kinerja Perusahaan
(Economic Performance) 3. METODE PENELITIAN
Dalam dunia akuntansi kita Populasi dan Sampel
mengenal adanya penilaian Populasi penelitian ini
kinerja perusahaan secara adalah perusahaan manufaktur
finansial atau bisa disebut dengan yang terdaftar di Bursa Efek
kinerja keuangan. Kinerja Indonesia (BEI). Berdasarkan data
keuangan adalah penentuan
IDX Statistics dapat diketahui
ukuran-ukuran tertentu yang dapat
mengukur keberhasilan suatu terdapat 127 perusahaan
perusahaan dalam menghasilkan manufaktur yang terdaftar di
laba (Sucipto, 2008). Dalam Bursa Efek Indonesia selama
melihat organisasi perusahaan periode tahun 2011-2014. Dari
dapat diketahui besarnya keseluruhan jumlah populasi
tanggung jawab manajer yang tersebut, selanjutnya ditentukan
diwujudkan dalam bentuk prestasi jumlah sampel menggunakan
kerja keuangan. Namun demikian metode purposive sampling.
mengatur besarnya tanggung Adapun jumlah perusahaan
jawab sekaligus mengukur (emiten) yang sesuai dengan
prestasi keuangan tidaklah mudah
kriteria pengambilan sampel
sebab ada yang dapat diukur
dengan mudah dan ada pula yang adalah 9 perusahaan manufaktur.
sukar untuk diukur. Dengan demikian, data penelitian
ini adalah 36 data panel.
8

item biaya dan diklasifikasikan


Variabel dan Pengukuran menjadi empat kategori (Hansen
Variabel Bebas dan Mowen, 2007:780-782):

Kinerja Lingkungan 1) Biaya pencegahan lingkungan


(Environmental Performance) (environmental prevention
Pengukuran kinerja costs)
lingkungan ini berdasarkan pada 2) Biaya deteksi lingkungan
aktivitas –aktivitas konservasi (environmental detection costs)
lingkungan yang dilakukan 3) Biaya kegagalan internal
perusahaan di seluruh proses lingkungan (environmental
bisnis dengan mengidentifikasi internal failure costs)
item–item lingkungan. Untuk 4) Biaya kegagalan eksternal
sekarang ini di Indonesia yang lingkungan (environmental
dapat dilakukan penilaian yaitu external failure costs)
melalui program PROPER yang
Pengungkapan Lingkungan
merupakan salah satu upaya yang
(Environmental Disclosure)
dilakukan oleh Kementerian
Standar pengukuran yang
Lingkungan Hidup (KLH) untuk
digunakan untuk mengukur
mendorong penataan perusahaan
pengungkapan lingkungan yaitu
dalam pengelolaan lingkungan
indeks global reporting initiative
hidup melalui instrumen
(GRI). GRI saat ini banyak
informasi. Sistem peringkat
digunakan oleh perusahaan-
kinerja PROPER mencakup
perusahaan di dunia. Karena di
pemeringkatan perusahaan dalam
dalamnnya memuat item-item
lima (5) warna akan diberi skor
pengungkapan yang digunakan
secara berturut-turut sesuai warna,
untuk standar laporan
yaitu sebagai berikut: keberlanjutan maupun standar
 Emas skor = 5 item-item lingkungan. Ada 30
 Hijau skor = 4 item pengungkapan yang nantinya
akan digunakan untuk
 Biru skor = 3
menganalisis pengungkapan
 Merah skor = 2
lingkungan. Dari perusahaan yang
 Hitam skor = 1 mengungkapkan item lingkungan,
Biaya Lingkungan nantinya akan dijumlah berapa
(Environmental Cost) item yang diungkapkan untuk
Kualitas biaya lingkungan kemudian dibuat perbandingan
merupakan suatu teknik standar antara berapa item yang
industri untuk mengevaluasi diungkapkan dengan item yang
kecenderungan dalam biaya penuh seharusnya diungkapkan.
dalam menjamin masing-masing Variabel Terikat
akhir produk dan menyesuaikan Kinerja Perusahaan (Economic
jasa lebih dari yang dikehendaki Performance)
pelanggan (Ikhsan, 2009). Biaya Variabel dependen dari
lingkungan dapat dilihat dari 30 penelitian ini adalah kinerja
9

perusahaan (Economic X2 =Environmental cost (biaya


Performance) dengan mengukur lingkungan perusahaan)
Return On Assets (ROA). X3 =Environmental disclosure
Menurut Hanafi dan Halim (pengungkapan lingkungan sekarang)
(2003:27), return on assets (ROA) α = parameter, yaitu nilai variabel
Y pada saat seluruh variabel X=0
merupakan rasio keuangan β1,β2 = koefisien regresi
perusahaan yang berhubungan ε = error
dengan profitabilitas mengukur
kemampuan perusahaan 5. PEMBAHASAN
menghasilkan keuntungan atau Dari hasil pengujian regresi
laba pada tingkat pendapatan, aset berganda, maka dibuat persamaan
dan modal saham tertentu. regresi sebagai berikut :
Dengan mengetahui ROA, kita Y = -0,270 + 0,027X1 + 0,748X2 +
dapat menilai apakah perusahaan 0,009X3
telah efisien dalam menggunakan Dari persamaan tersebut
aktivanya dalam kegiatan operasi dapat dijelaskan beberapa hal
untuk menghasilkan keuntungan. sebagai berikut:
Laba yang digunakan untuk 1) Konstanta sebesar -0,270 yang
mengukur rasio ini adalah laba berarti bila environmental
bersih setelah pajak (EAT = performance, environmental
Earnings After Tax). Rumus cost dan environmental
menghitung ROA adalah disclosure tidak mengalami
(Sutrisno, 2001): perubahan atau konstan, maka
Net Income
ROA= Total Asset X100 economic performance
perusahaan manufaktur yang
4. TEKNIK ANALISIS DATA terdaftar di Bursa Efek
Analisis regresi digunakan Indonesia akan mengalami
untuk memprediksi seberapa jauh penurunan sebesar 0,270
perubahan nilai variabel dependen persen.
yang diakibatkan oleh variabel 2) Koefisien regresi sebesar 0,027
independen, bila nilai variabel yang berarti variabel
independen dirubah/ environmental performance
dimanipulasi.Jika dua atau lebih mempunyai pengaruh yang
variabel independen sebagai factor
predictor yang diteliti, maka alat
positif terhadap economic
analisis yang digunakan adalah performance, atau secara
regresi berganda. fungsional dapat dinyatakan
Model regresi yang digunakan jika environmental
adalah (Supranto, 2001): performance meningkat
Y= α+β1X1+β2X2+β3X3+ε sebesar satu satuan, maka akan
dapat meningkatkan economic
Keterangan: performance perusahaan
Y =Economic performance manufaktur yang terdaftar di
(kinerja ekonomi yang dicapai) Bursa Efek Indonesia sebesar
X1 =Environmental performance
0,027 persen dengan
(kinerja lingkungan yang dicapai)
menganggap variabel lain
tetap.
10

3) Koefisien regresi sebesar 0,748 dijelaskan oleh variabel-variabel


yang berarti variabel lain yang tidak diteliti.
environmental cost mempunyai
pengaruh positif terhadap Uji Goodness of Fit (Uji F)
economic performance, atau Hasil analisis regresi
secara fungsional dapat menunjukkan nilai Fhitung sebesar
dinyatakan jika environmental 3,246. Dengan menggunakan α =
cost meningkat sebesar satu 0,05 dan degree of freedom (df) =
persen, maka akan dapat (k-1);(n-k) diperoleh nilai Ftabel
meningkatkan economic sebesar 2,92. Karena nilai Fhitung >
performance perusahaan Ftabel maka secara keseluruhan
manufaktur yang terdaftar di (simultan) variabel environmental
Bursa Efek Indonesia sebesar performance, environmental cost
0,748 persen dengan dan variabel environmental
menganggap variabel lain disclosure mempunyai pengaruh
tetap. yang signifikan terhadap
4) Koefisien regresi sebesar 0,009 economic performance, atau dapat
yang berarti variabel pula dinyatakan bahwa model
environmental disclosure regresi berganda yang terbentuk
mempunyai pengaruh positif telah sesuai atau cocok dengan
terhadap economic data penelitian ini (goodness of
performance, atau secara fit).
fungsional dapat dinyatakan
jika environmental disclosure Analisis Uji Pengaruh Secara
meningkat sebesar satu persen, Parsial dengan Uji t
maka akan dapat meningkatkan Uji signifikansi pengaruh
economic performance environmental performance,
perusahaan manufaktur yang environmental cost maupun
terdaftar di Bursa Efek variabel environmental disclosure
Indonesia sebesar 0,009 persen terhadap economic performance
dengan menganggap variabel secara parsial dilakukan uji t.
lain tetap. Dengan menggunakan tingkat
kesalahan () = 0,05 dan degree
Berdasarkan hasil analisis of freedom (df) = (n – k) untuk uji
regresi diketahui bahwa koefisien dua sisi (two tailed) diketahui
determinasi (R2) sebesar 0,233 nilai ttabel sebesar ±2,037. Adapun
yang berarti bahwa sebesar 23,30 dari hasil analisis regresi berganda
persen variasi perubahan naik diperoleh nilai thitung variabel
turunnya economic performance environmental performance
perusahaan manufaktur yang sebesar 1,054, nilai thitung
terdaftar di Bursa Efek Indonesia environmental cost sebesar 2,115
dapat dijelaskan oleh variabel dan nilai thitung variabel
environmental performance, environmental disclosure adalah
environmental cost dan variabel 0,110.
environmental disclosure,
sedangkan 76,70 persen dapat
11

Pengujian Hipotesis hipotesis ketiga yang


a. Hipotesis Pertama menyatakan bahwa secara
Berdasarkan hasil uji t, parsial environmental
diketahui nilai thitung variabel disclosure berpengaruh
environmental performance signifikan terhadap economic
lebih kecil dari nilai ttabel. Hal performance, ditolak.
ini menunjukkan bahwa kinerja
lingkungan berpengaruh positif Pembahasan Hasil Penelitian
namun tidak signifikan a. Pengaruh Environmental
terhadap economic Performance terhadap
performance perusahaan. Economic Performance
Dengan demikian, maka Hasil penelitian ini
hipotesis pertama yang menunjukkan bahwa
menyatakan bahwa secara environmental performance
parsial environmental mempunyai pengaruh yang
performance berpengaruh positif namun tidak signifikan
signifikan terhadap economic terhadap economic
performance, ditolak. performance perusahaan
b. Hipotesis Kedua manufaktur yang terdaftar di
Hasil uji t menunjukkan Bursa Efek Indonesia.
bahwa nilai thitung variabel Hubungan kausal yang
environmental cost lebih besar ditemukan dalam penelitian ini
dari nilai ttabel. Hal ini mengindikasikan bahwa
menunjukkan bahwa biaya semakin baik penilaian kinerja
lingkungan perusahaan lingkungan perusahaan
berpengaruh positif dan berdasarkan peringkat
signifikan terhadap economic PROPER tidak selalu
performance. Dengan menjamin semakin baiknya
demikian, maka hipotesis kinerja ekonomi (economic
kedua yang menyatakan bahwa performance) perusahaan yang
secara parsial environmental bersangkutan. Hal tersebut
cost berpengaruh signifikan diduga karena kondisi yang
terhadap economic terjadi di Indonesia sangat
performance, diterima. berbeda dengan yang terjadi di
c. Hipotesis Ketiga beberapa negara lain tertama di
Mengacu pada hasil uji t negara barat terkait dengan
dapat diketahui nilai thitung perilaku para pelaku pasar
variabel environmental modal di Indonesia. Para
disclosure lebih kecil dari nilai pelaku pasar modal di negara
ttabel. Uji statistik tersebut barat cenderung merespon
menunjukkan bahwa segala macam jenis informasi
pengungkapan lingkungan terkait dengan perusahaan
berpengaruh positif namun tempat pelaku pasar modal
tidak signifikan terhadap berinvestasi. Lain halnya yang
economic performance. terjadi di Indonesia. Pasar
Dengan demikian, maka modal di Indonesia belum
12

mencapai efisiensi pasar modal signifikan terhadap economic


bentuk setengah kuat (Herman performance. Namun, hasil
dan Mas’ud dalam Ignatius penelitian ini sesuai dengan
Bondan Suratno, Darsono, Siti temuan penelitian
Mutmainah, 2006). Hal ini Purwaningtias (2012) bahwa
berarti tidak semua informasi kinerja lingkungan
mengenai perusahaan direspon (environmental performance)
atau digunakan oleh para tidak berpengaruh secara
pemegang saham atau investor signifikan terhadap variabel
dalam pengambilan keputusan economic performance
investasi. perusahaan. Hasil penelitian ini
Dalam penelitian ini, juga konsisten dengan studi
kemungkinan masih banyak sebelumnya yang dilakukan
para pelaku pasar modal yang oleh Wulandari dan Hidayah
tidak memperhatikan informasi (2013) yang juga menunjukkan
peringkat environmental bukti bahwa berpengaruh
performance (PROPER) yang kinerja lingkungan
dikeluarkan oleh Kementrian (environmental performance)
Lingkungan Hidup mengenai tidak berpengaruh signifikan
kinerja lingkungan perusahaan. terhadap economic
Sehingga para pelaku pasar performance. Masih
modal masih belum ditemukannya hasil yang
menunjukkan respon atau beragam pada hubungan ini,
menggunakan informasi kemungkinan disebabkan
PROPER dalam pengambilan masih banyak orang yang
keputusan investasi mereka. memilih suatu produk
Hal tersebut mengakibatkan berdasarkan preferensi harga
tidak adanya hubungan yang dibandingkan perlakuan
signifikan positif antara perusahaan terhadap
environmental performance lingkungan. Terlebih lagi
dan economic performance. lingkungan produk atau jasa
Diduga masih ada variabel lain yang biasanya membawa harga
yang digunakan oleh para yang lebih tinggi tidak
pelaku pasar modal di mendukung konsumen besar di
Indonesia dalam menentukan Indonesia, oleh karena itu tidak
portofolio investasi, seperti akan berpengaruh terhadap
kondisi makro, rasio keuangan, kinerja ekonomi yang lebih
risiko investasi, dan lainnya. baik.
Hasil penelitian ini b. Pengaruh Environmental
berbeda dengan hasil penelitian Cost terhadap Economic
sebelumnya yang dilakukan Performance
oleh Titisari dan Alviana Hasil penelitian ini
(2012) yang menyimpulkan membuktikan bahwa
bahwa environmental environmental cost mempunyai
performance mempunyai pengaruh yang positif dan
pengaruh yang positif dan signifikan terhadap economic
13

performance perusahaan Efek ini akan berdampak pada


manufaktur yang terdaftar di penjualan meningkat dan
Bursa Efek Indonesia. tambahan modal untuk
Dari hubungan kausal menjalankan perusahaan lebih
yang ditemukan dalam besar sehingga mempengaruhi
penelitian ini dapat dijelaskan profitabilitas perusahaan.
bahwa semakin baik Perusahaan lebih baik
environmental cost perusahaan, menganggarkan biaya
maka secara signifikan akan lingkungan sekarang, daripada
dapat meningkatkan kinerja di kemudian hari sanksi atas
ekonomi (economic dampak kerusakan lingkungan
performance) perusahaan yang terjadi akibat aktifitas
manufaktur yang terdaftar di perusahaan justru lebih besar
Bursa Efek Indonesia. Alokasi karena tidak mengganggarkan
biaya lingkungan yang baik, biaya lingkungan. Dalam
dapat menghemat biaya praktiknya di Indonesia sendiri,
kerusakan lingkungan di masa sudah mulai banyak
depan yang mengarah pada perusahaan yang
keuntungan finansial (baik menganggarkan biaya
jangka panjang maupun jangka lingkungan dalam aktifitas
pendek) (Cora, 2007). Dengan perusahaannya, karena hal itu
mengalokasikan biaya sudah di atur dalam AMDAL
lingkungan tentu saja akan dan itu menjadi syarat agar
menjadi pengeluaran (expense) perusahaan tersebut tetap bisa
tersendiri yang menjadi beroperasi.
anggaran perusahaan kemudian Hasil penelitian ini
menjadi tambahan biaya yang konsisten dengan hasil studi
mengurangi laba perusahaan. sebelumnya yang dilakukan
Namun, sisi baiknya oleh Purwaningtias (2012)
adalah secara perlahan tingkat yang juga membuktikan bahwa
kepercayaan dari masyarakat environmental cost mempunyai
dan pemerintah akan pengaruh yang positif dan
bertambah dengan melihat dari signifikan terhadap economic
pengalokasian biaya performance.
lingkungan yang terjadi. c. Pengaruh Environmental
Mereka akan lebih memilih Disclosure terhadap
membeli produk/ Economic Performance
menginvestasikan modalnya Hasil penelitian ini
pada perusahaan yang memiliki menunjukkan bahwa
alokasi biaya lingkungan yang environmental disclosure
lebih baik. Karena dengan mempunyai pengaruh yang
perusahaan mengalokasikan positif namun tidak signifikan
biaya lingkungan, perusahaan terhadap economic
telah berusaha untuk performance perusahaan
melakukan upaya perbaikan manufaktur yang terdaftar di
lingkungan di kemudian hari. Bursa Efek Indonesia.
14

Hubungan kausal yang signifikan terhadap economic


ditemukan dalam penelitian ini performance perusahaan.
mengindikasikan bahwa Masih terdapatnya research
semakin banyak item gap yang terjadi dalam
pengungkapan lingkungan hubungan ini kemungkinan
berdasarkan indeks Global disebabkan terjadinya masalah
Reporting Initiative (GRI) terhadap lingkungan hidup di
tidak selalu menjamin semakin Indonesia belum menjadi suatu
baiknya kinerja ekonomi permasalahan yang benar-
(economic performance) benar diperhatikan oleh
perusahaan yang bersangkutan. investor. Masih terdapat
Hal ini diduga karena kondisi berbagai hal lain yang menjadi
yang terjadi di Indonesia sorotan investor dalam
sangat berbeda dengan yang merespon informasi baru,
terjadi di beberapa negara lain untuk kemudian mengambil
terutama di negara barat keputusan investasi.
berkaitan dengan perilaku di
pasar modal Indonesia, masih 6. KESIMPULAN DAN
adanya paham Milton Fredman IMPLIKASI
(Deegan dalam Rakhiemah dan A. Kesimpulan
Agustia, 2007) yang 1. Environmental performance
beranggapan bahwa mempunyai pengaruh yang
pelaksanaan CSR tidak sesuai positif namun tidak
dengan nature of business signifikan terhadap
dimana tujuan perusahaan economic performance
adalah untuk memaksimalkan perusahaan manufaktur
keuntungan bagi pemegang yang terdaftar di Bursa Efek
saham bukan bagi masyarakat Indonesia.
secara keseluruhan juga dapat 2. Environmental cost
menjadi salah satu penyebab mempunyai pengaruh yang
hal tersebut. positif dan signifikan
Secara empiris, hasil terhadap economic
penelitian ini berbeda dengan performance perusahaan
hasil penelitian sebelumnya manufaktur yang terdaftar di
yang dilakukan oleh Wulandari Bursa Efek Indonesia.
dan Hidayah (2013) yang 3. Environmental disclosure
berhasil membuktikan bahwa mempunyai pengaruh yang
environmental disclosure positif namun tidak
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
positif dan signifikan terhadap economic performance
economic performance. perusahaan manufaktur
Namun, hasil penelitian ini yang terdaftar di Bursa Efek
sesuai dengan temuan Indonesia.
Rakhiemah dan Agustia (2007)
yaitu environmental disclosure
tidak memiliki pengaruh
15

B. Implikasi 3. Perusahaan perlu


1. Pengalokasian menerapkan akuntansi
environmental cost yang lingkungan yang baik,
lebih dan tepat perlu karena hal tersebut akan
dilakukan perusahaan, menjadi nilai positif bagi
antara lain untuk investor yang akan
pembiayaan penelitian dan menanamkan modalnya.
pengembangan lingkungan, Karena saat ini investor
penambahan karyawan yang mulai berpikir bahwa
khusus menangani perusahaan yang baik tidak
permasalahan lingkungan, saja hanya menghasilkan
pembelian peralatan yang laba, tetapi bagaimana
lebih ramah lingkungan perusahaan tersebut bisa
serta pelestarian mengatasi permasalahan
keanekaragaman hayati di lingkungan yang timbul dari
sekitar perusahaan. aktifitas lingkungan.
2. Perusahaan yang belum 4. Bagi regulator akuntansi
menjadi peserta PROPER dan lingkungan, penciptaan
agar ikut serta dalam standar akuntansi
program ini dan mulai lingkungan yang jelas bagi
memperhatikan pengelolaan kebutuhan pihak akuntansi
lingkungannya. Selain itu dan lingkungan harus segera
perusahaan juga perlu direalisasikan karena
memperhatikan pentingnya masyarakat semakin sadar
peraturan pemerintah yang akan transparansi informasi
berhubungan dengan di segala bidang.
lingkungan untuk ditaati.
16

DAFTAR PUSTAKA
Cora, Mario G. 2007. Environmental Management as a Tool for Value Creation.
Wiley Interscience.
Deegan C., dan Gordon B. 1996. A Study of The Environmental Disclosure
Practices of Australian Corporations. Accounting and Bussines Research,
Vol.26 (3): 187-99.
Fitriani, Anis. 2013. Pengaruh Kinerja Lingkungan dan Biaya Lingkungan
terhadap Kinerja Keuangan pada BUMN. Universitas Negeri Surabaya.
Harsono, Mugi. 2000. Pengaruh Pendekatan Manajemen Lingkungan Natural
terhadap Kinerja Perusahaan Manufaktur. Tesis. Universitas Gajah Mada.
Yogyakarta.
Ikhsan, Arfan. 2008. Akuntansi Lingkungan dan Pengungkapannya. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Ikhsan, Arfan. 2009. Akuntansi Manajemen Lingkungan. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Mamduh M. Hanafi dan Abdul Halim. 2003. Analisis Laporan Keuangan. AMP-
YKPN. Yogyakarta
Peraturan Pemerintah RI Nomor 74 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Bahan
Berbahaya dan Beracun
Purwaningtias, L.A. 2012. Analisis Penerapan Akuntansi Lingkungan terhadap
Kinerja Perusahaan (Studi Kasus Pada Perusahaan Agroindustri,
Manufaktur, dan Pertambangan, Energi dan Migas (PEM) di Bursa Efek
Indonesia). Skripsi. Program Sarjana Unsoed. Purwokerto.
Rakhiemah, Aldilla Noor dan Dian Agustia. 2008. Pengaruh Kinerja Lingkungan
Terhadap Corporate Social Responsibility (CSR) Disclosure Dan Kinerja
Finansial Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.
Universitas Airlangga.
Suliyanto. 2005. Analisis Data Dalam Aplikasi Pemasaran. Ghalia Indonesia.
Suliyanto. 2011. Ekonometrika Terapan: Teori dan Aplikasi dengan SPSS.
Penerbit Andi Yogyakarta.
Sunardi, Harjono. 2010. Pengaruh Penilaian Kinerja dengan ROI dan EVA
terhadap Return Saham pada Perusahaan yang Tergabung dalam Indeks
LQ 45 di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi Vol.2 No.1 Mei 2010: 70-
92.
Supranto, J. 2001. Statistik Teori dan Aplikasi, Cetakan Kedua. Jakarta: Penerbit
Erlangga.
Suratno, Ignatius Bondan, dkk. 2006. Pengaruh Environmental Performance
Terhadap Environmental Disclosure dan Economic Performance (Studi
Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek
Jakarta Periode 2001-2004). Makalah disampaikan dalam Simposium
Nasional Akuntansi IX. Padang, 23-26 Agustus.
Sutrisno. 2001. Manajemen Keuangan. Ekonesia: Yogyakarta.
Titisari, Kartika Hendra dan Khara Alviana. Pengaruh Environmental
Performance terhadap Economic Performance. 2012. Jurnal Akuntansi dan
Keuangan Indonesia, Volume 9 Juni 2012.
17

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan


Lingkungan Hidup
Wulandari, Ratna Dian dan Erna Hidayah. 2013. Pengaruh Environmental
Performance dan Environmental Disclosure terhadap Economic
Performance (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia Periode 2009-2011). Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam Vol.
VII.
www.idx.co.id
www.menlh.go.id
proper.menlh.go.id
www.walhi.or.id
18

LAMPIRAN

Penentuan Jumlah Sampel Penelitian

Jumlah
No Kriteria
(Perusahaan)
1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) selama tahun 2011 sampai dengan 127
2014.
2 Perusahaan manufaktur yang tidak mengikuti
Program Penilaian Peringkat Kinerja dalam
(93)
Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) selama
tahun 2011 sampai 2014.
3 Perusahaan yang tidak menerbitkan laporan
keuangan tahunan (annual report) maupun laporan
(6)
keberlanjutan (sustainability report) selama periode
tahun 2011-2014.
4 Perusahaaan yang tidak mencantumkan kegiatan
aktifitas lingkungan yang dilakukan perusahaan
(19)
dalam annual report maupun sustainability report
selama tahun 2011-2014.
Jumlah Perusahaan Sampel 9
19

Data Variabel Penelitian

Environmental Environmental Environmental Economic


No. Performance Cost Disclosure Performance
(X1) (X2) (X3) (Y)
1 3,6726 0,5000 0,6333 0,3973
2 3,0286 0,3667 0,8667 -0,0005
3 3,6726 0,5000 0,8333 0,1373
4 4,3352 0,5000 0,5667 0,0971
5 2,8140 0,5000 1,0000 0,1984
6 3,6726 0,5000 1,0000 0,2012
7 1,9231 0,4333 0,2667 0,0655
8 2,3847 0,4333 0,3000 0,1841
9 2,8140 0,2333 0,1333 0,1252
10 3,5475 0,5000 0,6333 0,4038
11 2,6287 0,3667 0,8667 0,0075
12 2,1670 0,4667 0,8333 0,1248
13 3,5475 0,5000 0,5333 0,1110
14 3,3951 0,5333 1,0000 0,2093
15 4,0047 0,4333 1,0000 0,1854
16 1,7780 0,4333 0,2667 0,0014
17 2,1670 0,5000 0,3000 0,1885
18 1,7780 0,4333 0,3000 0,1113
19 3,8706 0,5333 0,8333 0,7151
20 2,3847 0,3667 0,8667 0,0326
21 3,4134 0,4667 0,3667 0,1042
22 3,8706 0,5333 0,9333 0,0639
23 3,7182 0,5667 0,8667 0,1884
24 4,3278 0,5000 0,8333 0,1739
25 2,3847 0,5000 0,2667 0,0022
26 1,0000 0,4000 0,5000 0,1741
27 2,3847 0,5000 0,3333 0,0956
28 2,4492 0,5333 0,7667 0,4018
29 1,0000 0,3667 0,9333 0,0194
30 2,4492 0,4667 0,1667 0,0937
31 2,2574 0,4667 0,9000 0,0389
32 1,4831 0,5000 0,7333 0,1826
33 2,4492 0,5000 0,6333 0,1624
34 1,0000 0,3333 0,2667 0,0054
35 1,0000 0,4333 0,3667 0,1707
36 1,0000 0,5000 0,3333 0,1170
20

Output Regresi Berganda

Regression
Variables Entered/Removedb

Variables
Model Variables Entered Remov ed Method
1 Env iromental Disclosure (X3),
Env iromental Cost (X2), a . Enter
Env iromental Perf ormance (X1)
a. All requested v ariables entered.
b. Dependent Variable: Economic Perf ormance (Y)

Model Summary

Adjusted Std. Error of


Model R R Square R Square the Est imat e
1 ,483a ,233 ,161 ,13013
a. Predictors: (Const ant ), Env iromental Disclosure (X3),
Env iroment al Cost (X2), Env iromental Perf ormance (X1)

ANOVAb

Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression ,165 3 ,055 3,246 ,035a
Residual ,542 32 ,017
Total ,707 35
a. Predictors: (Const ant), Env iromental Disclosure (X3), Env iromental Cost (X2),
Env iromental Perf ormance (X1)
b. Dependent Variable: Economic Perf ormance (Y )

Coeffi ci entsa

Unstandardized St andardized
Coef f icients Coef f icients
Model B St d. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -,270 ,149 -1,812 ,079
Env iromental
,027 ,026 ,193 1,054 ,300
Perf ormance (X1)
Env iromental Cost (X2) ,748 ,354 ,362 2,115 ,042
Env iromental
,009 ,086 ,019 ,110 ,913
Disclosure (X3)
a. Dependent Variable: Economic Perf ormance (Y)

You might also like