Professional Documents
Culture Documents
` OLEH :
Nim : 17404376
SULTAN AGUNG
PEMATANG SIANTAR
2019
PT. Mayora Indah Tbk. (Perseroan) didirikan tahun 1977 dengan
pabrik pertama berlokasi di Tangerang. Menjadi perusahaan publik pada
tahun 1990. Sesuai Anggaran Dasarnya, kegiatan usaha Perseroan
diantaranya adalah dalam bidang industri. Saat ini, PT. Mayora Indah Tbk.
memproduksi dan memiliki 6 (enam) divisi yang masing-masing
menghasilkan produk berbeda namun terintegrasi,
CR = Aset Lancar
Liabilitas Lancar
Contoh :
PT Mayora Indah, untuk tahun 2014 sebagai berikut :
CR = 6.508.768.623.440
3.114.337.601.361
= 2.08 kali
Current Ratio
3
2,36 2,38
2,65
2 2,25
2,08
1 current ratio
0
2014 2015 2016 2017 2018
Dari hasil analisis, terlihat bahwa angka Current Ratio dari tahun
2014 - 2018 berfluktuasi lebih dari 2,0 kali. Hal ini menujukkan bahwa
perusahaan memiliki kemampuan yang baik dalam melunasi utangnya.
Karena perbandingan aset lancar lebih besar daripada liabilitas yang
dimiliki perusahaan.
Contoh :
PT Mayora Indah, untuk tahun 2014 sebagai berikut :
QR = 6.508.768.623.440 – 1.966.800.644.217
3.114.337.601.361
= 1,45 kali
Quick Ratio
2.5
2 1,80
1,97 1,95
1.5 1,70
1,45
1 Quick Ratio
0.5
0
2014 2015 2016 2017 2018
Dari hasil analisis, terlihat bahwa angka Quick Ratio dari tahun 2014 -
2018 berfluktuasi lebih dari 1,0 kali. Hal ini menujukkan bahwa
perusahaan memiliki kemampuan yang baik dalam memenuhi
kewajibannya.
Contoh :
PT Mayora Indah, untuk tahun 2014 sebagai berikut :
DAR = 6.220.960.735.713
10.297.997.020.540
= 0,60
0
2014 2015 2016 2017 2018
Dari hasil analisis, terlihat bahwa angka Debt to Asset Ratio pada
tahun 2014 adalah 0,60 atau 60 %, ini menunjukkan bahwa kreditor
mendanai perusahaan sebesar 60% dari total aktiva yang dimiliki oleh
perusahaan. Pada tahun 2015 adalah 0,54 atau 54%, ini menunjukkan
bahwa kreditor mendanai perusahaan sebesar 54% dari total aktiva yang
dimiliki oleh perusahaan. Pada tahun 2016 adalah 0,51 atau 51%, ini
menunjukkan bahwa kreditor mendanai perusahaan sebesar 51% dari
total aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. Pada tahun 2017 adalah 0,50
atau 50%, ini menunjukkan bahwa kreditor mendanai perusahaan sebesar
50% dari total aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. Pada tahun 2018
adalah 0,51 atau 51%, ini menunjukkan bahwa kreditor mendanai
perusahaan sebesar 51% dari total aktiva yang dimiliki oleh perusahaan.
Contoh :
PT Mayora Indah, untuk tahun 2014 sebagai berikut :
DER = 6.220.960.735.713
4.077.036.284.827
= 1,52
0
1.52 1.18 1.06 1.02
Dari hasil analisis, terlihat bahwa angka Debt to Equity Ratio pada
tahun 2014 adalah 1,52 atau 152 %, ini menunjukkan bahwa perusahaan
dibiayai oleh utang yang nilainya 152 % dari total ekuitas . Pada tahun
2015 adalah 1,18 atau 118 %, ini menunjukkan bahwa perusahaan
dibiayai oleh utang yang nilainya 118 % dari total ekuitas. Pada tahun
2016 adalah 1,06 atau 106 %, ini menunjukkan bahwa perusahaan
dibiayai oleh utang yang nilainya 106 % dari total ekuitas. Pada tahun
2017 adalah 1,02 atau 102 %, ini menunjukkan bahwa perusahaan
dibiayai oleh utang yang nilainya 102 % dari total ekuitas. Pada tahun
2018 adalah 1,06 atau 106 %, ini menunjukkan bahwa perusahaan
dibiayai oleh utang yang nilainya 106 % dari total ekuitas.
3. Analisis Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas adalah rasio keuangan yang mengukur
seberapa efektif perusahaan memanfaatkan aset mereka untuk
menghasilkan pendapatan. Rasio aktivitas yang umum digunakan
untuk mengukur tingkat aktivitas suatu perusahaan antara lain :
ITO = Penjualan
Persediaan
Contoh :
PT Mayora Indah, untuk tahun 2014 sebagai berikut :
ITO = 14.169.088.278.238
1.966.800.644.217
= 7,20
TATO = Penjualan
Total Aset
Contoh :
PT Mayora Indah, untuk tahun 2014 sebagai berikut :
TATO = 14.169.088.278.238
10.297.997.020.540
= 1,37
1.25
2014 2015 2016 2017 2018
ROA = 406.618.689.484
10.297.997.020.540
= 0,03
Contoh :
PT Mayora Indah, untuk tahun 2014 sebagai berikut :
ROE = 406.618.689.484
4.077.036.284.827
= 0,09
Dari hasil analisis, terlihat bahwa angka Return on Equity Ratio pada
tahun 2016 lebih besar dibandingkan tahun – tahun yang lain yaitu
sebesar 0,82 atau 82%. Hal ini mununjukkan bahwa kemampuan
perusahaan dalam hal pengembalian laba terhadap total ekuitas sangat
baik. ROE yang tinggi akan menyebabkan posisi pemilik modal
perusahaan semakin kuat .
5. Analisis Rasio Nilai Pasar
Rasio ini merupakan indikator untuk mengukur mahal murahnya
suatu saham, digunakan untuk membantu investor dalam mencari
saham yang memiliki potensi keuntungan dividen yang besar
sebelum melakukan penanaman modal berupa saham.
Contoh :
PT Mayora Indah, untuk tahun 2014 sebagai berikut :
PER = 500
451
= 1,10
10
Price Earning Ratio
6,49
8,19
7,04
5 Price Earning
1,10 0,36 Ratio
0
2014 2015 2016 2017 2018
Dari hasil analisis, terlihat bahwa angka Price Earning Ratio pada
tahun 2016 sebesar 8,19. Angka ini lebih besar dari tahun yang lain, ini
berarti harga saham paling tinggi bberada pada tahun 2016 dan hal ini
mencerminkan ekspektasi investor yang lebih tinggi pada saham tersebut.
Contoh :
PT Mayora Indah, untuk tahun 2014 sebagai berikut :
PBV = 500
4800,19
= 0,10
1.2
1 Price Book Value
0.8 Ratio
0.6
0.4
0,10 0,08 0,05
0.2
0
2014 2015 2016 2017 2018
Dari hasil analisis, terlihat bahwa angka Price Book Value Ratio
pada tahun 2016 dan tahun 2018 lebih dari 1 yaitu 1,78 dan 1,30 . Hal ini
menunjukkan bahwa saham sudah diperdagangkan dengan harga yang
mahal saat ini lebih dari nilai wajarnya.