Professional Documents
Culture Documents
NPM: 260110170027
Anterior
Posterior
Superior
Posterior
Inferior
Anterior
Caudal
Vetebral cavity
Pericardial
Mediastinum
Pleura Cavity
Abdominal Cavity
Pelvic Cavity
(Paulsen ,2011)
Brain
Spinal Cord
kidneys
4. trakea 12.Ginjal
5. Aorta 13.Ureter
Ujung ekor mecit diangkat menggunakan tangan kanan, taruh mencit ditempat yang tidak
licin seperti kasa, ram kawat, jika mencit ditarik maka tikus akan mencengkram. Kulit
tengkuk mecit dipegang dengan telunjuk dan ibu jari tangan kiri dan ekor mencit dipegang
dengan tangan kanan. Setelah itu tubuh mencit dibalikkan menjadi perut menghadap
pemegang dan ejari manis dan kelingking tangan kiri menjepitkan ekor
(Malole, 1989)
Cara pemberian obat dengan cara oral, oral merupakan alat suntik yang sudah lengkap
dengan kanula, cara pemasukan oral dengan cara perlahan-lahan sehingga melalui tepi
langit-langit. Subkutan merupakan pemberian obat denga cara diberikan di bawah kulit
tengkuk. Intravena merupakan pemberian obat dengan cara diberikan melewati vena ekor.
Intramuskular merupakan pemberian obat dengan caa disuntikkan di otot paha posterior.
Intra peritoneal merupakan pemberian obat dengan cara disuntikan melawati abdomen
(Goodman, 2003).
Kapas diberi eter diatasnya dan memasukan ke dalam wadah tertutup. mencit ditaruh
kedalam wadah dan ditutup. Praktikan menggunakan masker agar menghindari
penghirupan eter. Ketika mencit pingsan, mencit dikeluarkan dan siap bedah.
Penambahan anastesi dengan cara menaruh eter di atas kapas (Stevani, 2016).
d. Dislokasi ke mencit
Tangan memegang ekor mencit dan ditaruh di tempat yang permukaannya terjangkau.
Setelah itu mencit akan merenggangkan tubuhnya. Saat itu gunakan pensil atay batang
logam yang dipegang dengan tangan kiri. Tangan kanan menarik ekor dengan keras, dan
lehernya akan dislokasi dan mencit mati (Malole, 1989).
Cara pemberian obat dengan cara oral, oral merupakan alat suntik yang sudah lengkap
dengan kanula, cara pemasukan oral dengan cara perlahan-lahan sehingga melalui tepi
langit-langit. Subkutan merupakan pemberian obat denga cara diberikan di bawah kulit
tengkuk. Intravena merupakan pemberian obat dengan cara diberikan melewati vena ekor.
Intramuskular merupakan pemberian obat dengan caa disuntikkan di otot paha posterior.
Intra peritoneal merupakan pemberian obat dengan cara disuntikan melawati abdomen
(Goodman, 2003).
g. Cara meanastesi tikus
Kapas diberi eter diatasnya dan memasukan ke dalam wadah tertutup. Tikus ditaruh
kedalam wadah dan ditutup. Praktikan menggunakan masker agar menghindari
penghirupan eter. Ketika tikus pingsan, tikus dikeluarkan dan siap bedah. Penambahan
anastesi dengan cara menaruh eter di atas kapas (Stevani, 2016).
h. Diskolasi tikus
Tikus diletakkan di atas kain dan dibungkus. Lalu pukul bagian telingan dengan tongkat.
Tikus diposisikan perutnya menghadap atas, lalu dipukul bagian belakang kepala kepada
benda keras. Ekor tikus dipegang, lalu diayunkan sehingga benda keras mengenai
tengkuknya (Stevani,2016).
3. Obat A 500mg yang biasanya diberikan pada manusia dengan berat badan 70kg,
diberikan pada
4 kg
0,016 0,11 0,19 0,42 0,45 1,0 1,9 6,1
Kera
12 kg
0,008 0,06 0,10 0,22 0,24 0,52 1,0 3,1
Anjing
70 kg
0,0026 0,018 0,031 0,07 0,13 0,16 0,32 1,0
Manusia
Atmodjo, W. dan Arvan Pratama .2011. Struktur Dasar Anatomi Manusia. Jakarta :
Sagung Seto.
Balaban, N.E. dan James E.B. 2014. Seri Ilmu Pengetahuan Anatomi dan Fisiologi.
Jakarta: PT. Indeks.
Strasinger, S.K. dan M.S. Lorenzo. 2011. The Phlebotomy Textbook. Philadelphia :
F.A. Davis Company.
Stevani, Hendra. 2016. Modul Bahan Ajar Cetak Farmasi. Jakarta: Kemenkes
University Press.